• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH Pedoman Pelayanan SDM, RS X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CONTOH Pedoman Pelayanan SDM, RS X"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Human Resources Departement atau yang sering disebut dengan Personalia adalah suatu bagian dari rumah sakit yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan. Seleksi tenaga kesehatan tersebut harus dapat memenuhi permintaan atau kebutuhan dari setiap unit kerja yang ada di rumah sakit.

Untuk dapat menunjang pencapaian dalam hal pelayanan maka proses Manajemen Human Resources Development (HRD) diperlukan sebuah pedoman kerja sehingga didapatkan hasil yang baik dan bermutu. Pelayanan yang bermutu di rumah sakit akan membantu setiap karyawan untuk dapat berkarya sesuai dengan profesi, pendidikan serta kemampuan yang dimiliki, membantu proses pelayanan pada customer di rumah sakit sehingga customer yang datang berobat ke rumah sakit merasa pua s terhadap pelayanan yang diberikan, yang berarti pula customer tersebut nantinya akan sebagai sarana dalam mempromosikan rumah sakit. Keuntungan lain jika pasien cepat sembuh adalah mereka dapat segera kembali mencari nafkah untuk diri dan keluarga. Pelayanan Manajemen tersebut adalah rangkaian kegiatan dalam melayani

semua karyawan baik untuk semua hak dan kewajiban karyawan, serta merupakan salah upaya peningkatan sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar rumah sakit.

Bentuk penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan di rumah sakit bisa secara

Sistem Outsourcing atau Sistem Swakelola. Pada Sistem Outsourcing, pengusaha tenaga

kerja selaku penyelenggara sumber daya manusia dalam merencanakan,merekruitmen dan menentukan standar karyawan sesuai dengan spesifikasi standar karyawan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dalam lembar kontrak kerja. Sistem Swakelola, dalam penyelenggaraan pelayanan untuk karyawan dilakukan dengan cara merekruitmen sendiri sesuai dengan standar yang diberikan oleh rumah sakit.

Pelayanan untuk karyawan di rumah sakit ini dijalankan berpedoman kepada

Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Manajemen Perusahaan dengan Serikat Pekerja dan Undang – Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003.

Pendidikan atau pelatihan adalah alat untuk mengubah, maka untuk perubahan

yang dapat dilakukan oleh perorangan, group dan organisasi dalam rangka meningkatkan efektivitas jadi pelatihan sangat penting dalam rangka mengubah dari yang terlatih

(2)

menjadi lebh mahir dan dari yang belum terlatih menjadi terlatih.

Dalam manajemen sumber daya manusia juga dibahas tentang pelatihan dan pengembangan sehingga dapat kita simpulkan bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan salah satu penunjang untuk mencapai mutu pelayanan suatu perusahaan menjadi lebih optimal.

B. TUJUAN

Tujuan utama Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan

kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap Rumah Sakit IslamAt-Tin Husada. Halini dapat dipahami bahwa semua kegiatan Rumah Sakit IslamAt-TinHusada

dalam mencapaitujuannya tergantung pada orang – orang yang mengelola Rumah Sakit Isl am At-Tin Husada.

Oleh karena itu karyawan tersebut harus dikelola dengan baik agar karyawan tersebut 1

dapat membantu Rumah Sakit Islam At-Tin Husada untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan untuk karyawan di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada terdiri dari :

1) Penyediaan dan penambahanan tenaga kerja.

Penyediaan dan penambahan tenaga kerja meliputi pemasangan iklan, proses s eleksi

dan orientasi tenaga kerja. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk mem enuhi

kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan di rumah sakit baik untuk semua untuk

semua unit kerja.

2) Pemberian upah, bonus dan THR

Penyelenggaraan upah, bonus dan THR meliputi pemberian upah sesuai d engan

standar rumah sakit dan pemerintah, pemberian bonus berupa jasa service serta

pemberian bonus THR sebagai bonus hari raya. Rangkaian kegiatan tersebut ad alah

untuk memenuhi hak – hak karyawan sesuai dengan standar rumah sakit dan

pemerintah.

3) Kesejahteraan karyawan (cuti, izin pulang cepat dan berobat)

Kesejahteraan karyawan meliputi semua hak – hak yang harus diterima ol eh

karyawan yaitu untuk jatah cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, izin pulang cepat d an

berobat. Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk memenuhi hak – hak karyaw an

(3)

4) Pengembangan karir.

Pengembangan karir meliputi pemindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit k erja

yang lain atau dari satu jabatan di unit kerja ke jabatan lain di unit kerja yang ber beda

tetapi setaraf. Serta pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lainnya y ang

lebih tinggi dari sebelumnya dikarenakan prestasi, kemampuan dan pendidikan y ang

dimiliki. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja

sesuai dengan kualifikasi yang berlaku baik untuk kemampuan dan kualitas peru nit

kerja.

5) Pengembangan kemampuan (pelatihan dan pendidikan).

Pengembangan kemampuan meliputi memberikan pelatihan bagi karyawan l ama

sebagai upaya refresh sehingga kemampuan yang sudah dimiliki akan makin ter asah

dan bagi karyawan baru sebagai upaya pengenalan lingkup dan job desk dalam suatu

pekerjaan di unit kerja. Serta pendidikan bagi karyawan lama yang harus mempu nyai

sertifikasi ataupun pendidikan lebih tinggi dari yang dimiliki untuk menunjan g

pekerjaan yang dilakukan. Rangkaian kegiatan ini adalah untuk mengemban gkan

kemampuan kerja karyawan sesuai dengan profesi dan sertifikasi rumah sakit. D. KEBIJAKAN MENAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Semua data calon pencari kerja/pelamar harus melalui Manajemen SDM.

2. Semua karyawan baru harus melalui proses rekruitmen dan seleksi oleh Unit ker ja

terkait dan Manajer SDM.

2

3. Semua data karyawan yang sudah lulus proses rekruitmen dan seleksi har us

dimasukkan pada daftar karyawan Rumah Sakit sesuai peraturan yang berlaku. 4. Semua data file karyawan harus disimpan di Bagian SDM.

5. Semua karyawan baru atau mutasi harus mengikuti Masa Orientasi yang diadak an

oleh Bagian SDM.

6. Semua karyawan baru atau mutasi yang sudah lulus Masa Orientasi harus dilap orkan

(4)

7. Setiap karyawan yang sudah menjalani Masa Orientasi dan dinyatakan lulus aka n

mendapatkan atribut/perlengkapan kerja dan harus didata ulang sesuai d engan

peraturan yang berlaku.

8. Proses pemberian jaminan sosial pada karyawan dilakukan oleh Bagian SDM. 9. Proses pengupahan, tunjangan dan bantuan pada karyawan dilakukan oleh Bagi an

SDM.

10. Proses pemberian penghargaan pada karyawan berdasarkan produktifitas dan ki nerja

dilakukan oleh Bagian SDM.

11. Proses pemindahan tugas oleh Manajemen Kerja terkait harus berkoordinasi de ngan

Bagian SDM.

12. Semua Manajer pada Manajemen kerja yang telah mendelegasikan tugas/pelim pahan

wewenang sementara kepada pejabat pengganti harus dilaporkan pada Bagian SDM.

13. Semua karyawan pada Unit kerja yang telah mendapat tugas/pelimpahan wewe nang

sementara dari Manajer unit kerja terkait harus dilaporkan pada Bagian SDM. 14. Pengaturan waktu kerja karyawan ditetapkan oleh Bagian SDM dengan

berkoordinasi pada Unit Kerja terkait.

15. Semua karyawan yang mendapatkan tugas untuk pertemuan ke luar ruma h sakit

harus dilaporkan pada Bagian SDM.

16. Proses pendistribusian dokumen ke/dari luar dan dalam rumah sakit melalui Bagi an

SDM.

17. Pelaksanaan rapat di masing – masing Unit Kerja dilaksanakan berdasarka n

kepentingan Unit Kerja terkait dan Manajemen.

18. Proses Istirahat mingguan, hari libur, cuti dan izin ditetapkan oleh Bagian SDM

dengan berkoordinasi pada Unit Kerja terkait.

19. Peraturan tentang tata tertib ditetapkan oleh Bagian SDM.

20. Semua karyawan yang berobat di Rumah Sakit harus mempunyai barkode/nom or

kode untuk berobat dari Bagian SDM.

21. Semua Unit Kerja harus memberikan program pendidikan dan pelatihan setiap a khir

tahun pada Bagian Diklat.

22. Semua karyawan wajib mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yan g

(5)

23. Semua karyawan yang mengajukan mengikuti program pendidikan dan pel atihan

dengan biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus melalui Unit Kerja terkait dan

Bagian Diklat.

3

24. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan yang

dibiayai oleh rumah sakit 100% (seratus persen) harus mendapatkan surat tugas dari

Bagian SDM dan Direktur.

25. Semua karyawan yang mengikuti semua program pendidikan dan pelatihan atas

biaya rumah sakit 100% (seratus persen) harus menandatangi Surat Ikatan Dina s dari

Bagian Diklat.

26. Semua karyawan yang sudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan atas biaya

rumah sakit 100% (seratus persen) harus menyerahkan sertifikat dan m ateri

pendidikan atau pelatihan tersebut pada Bagian Diklat.

27. Semua Program Praktik Kerja Lapangan harus melalui Unit Diklat. E. LANDASAN HUKUM

- Undang - Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerja an

- Undang - Undang No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh. - Undang - Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan - Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 Tahun 1996 tentang Tena ga

(6)

4

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

B. DITRIBUSI KETENAGAA

1. PENETAPAN JAM KERJA

Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja seminggu dan jam kerja stan dar

perusahaan adalah 40 jam seminggu. Rumah Sakit Islam At-Tin Husada merupakan rumah sakit

yang dibuka selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan dises uaikan

dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan.

NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH

KEBUTUHAN 1. Manajer SDM S2 – D3 Manajemen Rumah

Sakit Manajemen SDM 1 orang

2. Koordinator

Sekretaris D3 Sekretaris - SMK Sekretaris/perkantoran

Memahami tentang

Tata Naskah 1 orang 3. Sekretaris Pelaksana D3 Sekretaris - SM

K Memahami tentangTata Naskah 1 orang 4. Sekretaris Pelaksana

Komite Medis D3 Sekretaris - SMK Sekretaris/perkantoran

Memahami tentang

Tata Naskah 1 orang 5. Office Girl SMK Perkantoran Memahami tentang

Dasar Administrasi 1 orang 6. Penanggung Jawab

Payroll D3 Akutansi- SMK Akutansi/perkantoran

Memahami tentang

Manajemen SDM 1 orang 7. Staf Kepegawaian D3 Akutansi- SM

K

Akutansi/perkantoran

Memahami tentang

Manajemen SDM 1 orang 8. Ka. Instalasi Diklat S1 Manajemen Rumah Sakit Memahami tentang

Manajemen SDM 1 orang 9. Staf Diklat D3 Manajemen Rumah Sakit Memahami tentang

(7)

Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjanya akan diatur terse ndiri

oleh perusahaan dan tetap mengacu pada jam kerja standar 40 jam/6 hari kerja seming gu.

Untuk karyawan yang waktu kerjanya melebihi jam kerja standar, maka kelebihan wakt u

kerjanya akan diperhitungkan sebagai lembur.

Adapun untuk tata tertib jam kerja sebagai berikut : - Batas toleransi keterlambatan 4 (empat) menit/hari

- Apabila keterlambatan terjadi 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu, akan diberik an

evaluasi disiplin berupa pemberian informasi dari atasan langsung.

- Apabila terjadi keterlambatan 3 (tiga) kali dalam seminggu dan selama 3 (tiga )

kali dalam setahun maka akan diberikan Surat Teguran.

- Ijin meninggalkan jam kerja maksimal 2 (dua) jam dengan persetujuan atasan langsung dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan urgensinya, de ngan

jumlah maksimal 3 (tiga) kali dalam setahun.

Pengaturan tenaga kerja di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada ini berdasarkan berdasarkan shift dan non

shift.

1. Jajaran Umum dan Keuangan

- Senin – Jumat : 08.00 – 17.00 WIB

5

2. Jajaran Pelayanan (Manajer/Ass. Manajer) - Senin – Jumat : 07.30 – 16.00 WIB

Sabtu (piket) : 07.30 – 13.00 WIB 3. Jajaran Staf Pelayanan (MCU dan Teknisi)

- Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB 4. Jajaran Ka. Inst/Karu Pelayanan

* Ka. Inst

Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB * Ka. Ruang Perawatan

Senin – Sabtu : 07.00 – 14.30 WIB * Ka. Ruang Penunjang Medis

Senin – Jumat : 07.30 – 15.30 WIB Sabtu : 07.30 – 13.00 WIB 2. KUANTITAS SDM

Pengaturan tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada ini berdasarkan non

shift. Tenaga kerja di Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada saat ini berjumlah 7 orang yang

terdiri dari jam kantor biasa dengan komposisi sebagai berikut : a. Yang bertugas 3 orang karyawan untuk Unit SDM

Terdiri dari :

 1 Manajer SDM

 1 Penanggung Jawab Payroll  1 Staf Kepegawaian

b. Yang bertugas 4 orang karyawan untuk Unit Sekretariat Terdiri dari :

(8)

 1 Koordinator Sekretaris

 1 Staf Sekretaris (menjabat juga sebagai Koordinator Unit Diklat)  1 Staf Sekretaris Komite medis

 1 Staf Office Girl

c. Yang bertugas sebagai Clinical Instructor

 1 orang karyawan sebagai Clinical Instructor di Instalasi Rawat Inap  1 orang karyawan sebagai Clinical Instructor di Instalasi Rawat Jalan 3. ANALISA SDM

Kebutuhan ketenagaan di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada dihitung berdasarkan Beban Kerja

dan telah mencukupi untuk melayani semua karyawan sebanyak kurang lebih 450 or ang

karyawan.

Pengadaan, pembinaan dan pengembangan karyawan di Rumah Sakit Isl

am At-Tin

Husada memerlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, oleh karena itu maka diperlukan suatu perencanaan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuh an

perunit kerja di rumah sakit.

Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan u ntuk

mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit SDM memiliki kesemp atan

yang luas untuk menentukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan y ang

diinginkan.

Penerimaan calon karyawan dapat dilakukan melalui Internal dan Ekster nal

Recources. Internal Recources adalah proses rekruitment dari dalam Rumah S akit;

dimana pelamar adalah sudah menjadi karyawan rumah sakit namun ingin mencoba di

unit yang berbeda atau karyawan yang memang dipromosikan oleh atasan lan gsung

6

untuk dapat menempati jabatan tertentu sebagai upaya untuk peningkatan kari r.

Sedangkan untuk Eksternal Recources adalah proses rekruitment dari luar Rumah S akit,

dimana pelamar adalah dari orang luar rumah sakit. Proses rekruitmen dapat dilakuk an

melalui iklan, Depnaker, Outsourching, Lembaga pendidikan. Adapun prose s

rekruitment tersebut pada tiap unit mempunyai kualifikasi sendiri berdasarkan unit

kerjanya

II. 3. 1. KUALIFIKASI UMUM 1. Unit Pelayanan Medis

- Pendidikan minimal Lulusan S-1 Kedokteran - Pengalaman minimal 2 tahun

(9)

- Sudah pernah menjalani PTT 2. Unit Keperawatan

- Pendidikan minimal lulusan D-3 Keperawatan - Diutamakan yang bersertifikat

- Pengalaman minimal 2 tahun di Unit kerjanya - Memiliki SIP (Surat Ijin Keperawatan)

- Memiliki KTA PPNI (Kartu Tanda Anggota PPNI) - IPK minimal 2,75

3. Instalasi Radiologi

- Pendidikan minimal D-3 ATRO (Akademi Teknik Rontgen) - Memiliki SIR (Surat Ijin Radiografer)

- Diutamakan yang bersertifikat 4. Instalasi Laboratorium

- Pendidikan minimal SMAK (Sekolah Menengah Analis Kesehatan) - Diutamakan yang bersertifikat Plebotomy

5. Instalasi Farmasi

- Pendidikan minimal S-1 Apoteker untuk Penanggung Jawab Farmasi - Pendidikan minimal SMF (sekolah Menengah Farmasi)/D-3 Farmasi

untuk Asisten Apoteker

- Minimal SMA jurusan IPA untuk Juru Resep - Memiliki SIKAA (Surat Ijin Kerja Asisten Apoteker) 6. Unit Marketing

- Pendidikan minimal S-1, diutamakan Jurusan Public Relation - Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik - Memiliki kemampuan analisa dengan baik

- Berpenampilan menarik

- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing 7. Unit Customer Service

- Pendidikan minimal D-3, diutamakan Jurusan Pariwisata - Dapat berkomunikasi dan berbahasa Inggris dengan baik - Memiliki daya tangkap yang baik

- Memiliki kemampuan pengalaman sebagai event organizer - Berpenampilan menarik

- Pengalaman minimal 2 tahun di bidang marketing 8. Unit Rekam Medis dan Admission

- Pendidikan minimal D-3 Rekam Medis - Diutamakan yang bersertifikat

- Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya 9. Unit Keuangan

7

- Pendidikan minimal Lulusan D-3 Akutansi

- Pengalaman minimal 2 tahun di bagian Keuangan - Bisa program komputer khususnya Excell

10. Unit SDM

- Pendidikan minimal D3 Akutansi/Manajemen RS - Mengerti dan memahami tentang Manajemen SDM - Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya 11. Unit Sekretariat/Adm Umum

- Pendidikan minimal D-3 Sekretaris/SMK Pekantoran - Pengalaman minimal 1 tahun di unit kerjanya

12. Unit Umum (Satpam, Kurir, Sopir,IPSRS)

(10)

- Pendidikan minimal SMA/SMK

- Memiliki sertifikat dari kepolisian untuk Satpam 13. Unit Kasir/ADM IRNA/Log. Umum/TPK/Gizi

- Pendidikan minimal SMA/SMK - Diutamakan yang bersertifikat 14. Unit Cleaning Service/Laundry/Taman

- Pendidikan minimal SMA/SMK II.3. 1. KUALIFIKASI KHUSUS

Setiap unit kerja mempunyai kualifikasi khusus untuk tenaga kerja yang diperlukann ya,

khususnya tenaga kesehatan harus berdasarkan profesinya masing masing. Standar Profesi

adalah batasan – batasan yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam melaksa nakan

pelayanan kesehatan kepada klien/pasien secara professional. Standar Profesi tersebut ter diri

dari:

a. Standar Kompetensi, yaitu semua hal yang mencakup tentang pelaksanaan tugas seorang

tenaga kesehatan mulai dari pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dalam mengerjakan d an

menyelesaikan di tempat kerja serta menerapkannya dalam situasi dan lingkungan yang

berbeda

b. Etika Profesi, yaitu semua hal yang mencakup tentang hak dan kewajiban yang h arus

dijalankan oleh seorang tenaga kesehatan II. 4. REKRUITMEN DAN SELEKSI

II. 4.1. REKRUITMEN (PENERIMAAN) CALON KARYAWAN

Rekruitment adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk

mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan rumah sakit. Penerimaan calon karyawan atau rekruitment dilakukan berdasarkan analisa kebut uhan

tenaga dimana ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Dari dalam Rumah Sakit Islam At-Tin Husada sendiri (Internal Resources).

Menerima calon dari dalam Rumah Sakit Islam At-Tin Husada sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon

sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding deng an

mengambil calon dari luar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada. Calon karyawan nantinya akan masuk ke

Unit SDM akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat mel alui

:

- Informasi dari mulut ke mulut.

- Berkas – berkas pelamar yang datang sendiri.

(11)

- Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuha n

tenaga di Instalasi Latbang.

2. Dari luar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada (Eksternal Resources)

Proses penerimaan calon dari luar RS. Royal Progress, ini dapat dilakukan dengan c ara :

- Dari mulut ke mulut - Iklan

- Lembaga – lembaga pendidikan

II. 4.2. SELEKSI (PENYARINGAN) CALON KARYAWAN A. Seleksi Umum

Proses Seleksi calon karyawan baru adalah proses penyaringan dan pemilihan pela mar

untuk diterima di perusahaan dilaksanakan oleh Unit SDM dan bagian – bagian terkait di R umah

Sakit Royal Progress yang meliputi seleksi administratif berupa pengecekan file dan dokum en

lamaran/curiculum vite. Penerimaan karyawan baru di rumah sakit diadakan satu tahun sek ali

atau sewaktu – waktu disesuaikan dengan kebutuhan tenaga di setiap unit kerja, sehingga t idak

terjadi kekosongan atau pemborosan dalam hal ketenaga kerjaan. Proses seleksi tersebut meliputi dari beberapa hal, yaitu :

1. Pemeriksaan Administratif, yaitu proses pengecekan kelengkapan surat lamaran/curiculum vitae (Ijazah, KTP, Pas Foto, Sertifikat Kursus, Surat Ijin Beker ja

dari Depnaker, Surat Ijin Profesi).

2. Pengisian Formulir lamaran, yaitu proses pengisian formulir lamaran di ruma h

sakit

3. Pemeriksaaan psikologis (psiko test), yaitu proses tes untuk bakat , minat dan

kepribadian pada diri pelamar

4. Wawancara Akhir, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai deng an

rekomendasi unit kerja yang membutuhkan

5. Pemeriksaan Kesehatan (khusus tenaga non medis), yaitu proses tes kesehat an

baik jasmani dan rohani pada diri pelamar. Standar kesehatan yang harus dimiliki yaitu :

- Sehat Jasmani maupun rohani. - Berpenampilan bersih dan menarik - Berkepribadian baik

A. Seleksi Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar disele ksi

secara khusus oleh semua unit kerja dengan berkoordinasi dengan Unit SDM yang memerl ukan

penambahan atau penggantian karyawan. Hal ini menyangkut pengetahuan dan kem ampuan

dalam menjalankan tugas sesuai dengan profesi, standar kompetensi dan kode etik masing –

masing serta upah yang diterima oleh karyawan sesuai dengan peraturan dan stand ar yang

berlaku di pemerintah dan rumah sakit.

Sedangkan bentuk tes khusus yang dilakukan bagi semua calon karyawan disetiap unit kerj a,

(12)

terdiri dari :

1. Test Ketrampilan Teknis (Tes Tulis dan Praktek), yaitu proses tes untuk kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan unit kerjanya.

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ataupun tanya jawab dengan materi y ang

meliputi : Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus dimiliki calo n

karyawan. Batas keseluruhan benar adalah 70% benar.

2. Wawancara Pendahuluan, yaitu proses wawancara pada pelamar sesuai d engan

curriculum vite yang dikirmkan dan unit kerja yang membutuhkan.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang ak an

bekerja di salah satu unit kerja yang ada di rumah sakit sesuai dengan tenaga ya ng

dibutuhkan di unit kerja tersebut dan berdasarkan kemampuan dan kualitas calo n

karyawan.

9

II. 5. PROGRAM ORIENTASI

Program Orientasi atau Masa Percobaan merupakan salah satu program di bi dang

Sumber Daya Manusia dalam memberikan pengarahan dan bimbingan serta mempersi apkan

para karyawan baru agar dapat bekerja cepat, tepat dan efisien sesuai dengan pera n dan

fungsinya.

Program Orientasi di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1. ORIENTASI UMUM

Program orientasi umum adalah proses pengenalan secara umum tentang org anisasi,

tanggung jawab, hak dan kewajiban untuk seluruh calon karyawan. Masa Orientasi Umum diadakan selama 2 hari (jadwal terlampir). 2. ORIENTASI KHUSUS

Program orientasi khusus adalah proses pengenalan secara khusus tentang organis asi,

tanggung jawab, hak dan kewajiban, standar prosedur perunit kerja untuk seluruh ca lon

karyawan berdasarkan profesi.

Masa Orientasi Khusus diadakan selama 4 hari (jadwal terlampir) dan kemudi an

dilanjutkan dengan On The Job Training sampai dengan selama 3 (tiga) bulan perta ma

dan penempatan di ruangan untuk 3 (tiga) bulan kedua sesuai dengan pengalaman yang

dimiliki.

Setelah menjalani masa orientasi khusus selama 3 (tiga) bulan pertama,maka untuk

menentukan apakah calon karyawan tersebut dapat melanjutkan untuk masa orientasi khus us 3

(tiga) bulan kedua, Ka. Instalasi dan Manajer perunit kerja memberikan penilaian terhadap calon

(13)

karyawan. Jika memenuhi standar perunit kerja maka calon karyawan dinyatakan lulus oleh Ka.

Instalasi/Manajer perunit kerja dan kemudian diserah terimakan kepada Ka. Ruangan untuk

dapat ditempatkan diruangan pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua.

Jika memenuhi standar perunit kerja di ruangan maka calon karyawan dinyatakan lul us

pada masa orientasi 3 (tiga) bulan kedua oleh Ka. Instalasi/Manajer perunit kerja. Kemudia n

calon karyawan tersebut diberi Surat Kelulusan dan diserahkan pada HRD untuk dapat dipr oses

untuk aingakat sebagai karyawan dengan menggunakan SK Pengangkatan. II. 6. PROGRAM PRAKTEK KERJA

Program Praktek merupakan salah satu program SDM untuk memberikan laha n

pendidikan dan pelatihan bagi siswa/mahasiswa yang harus menjalani Praktek Kerja Lapan gan

sesuai dengan jurusan yang diambilnya sehingga pada saat bekerja nanti sudah siap dan t erlatih.

Namun sebagai siswa/mahasiwa praktek kerja tetap harus mentaati peraturan yang

berlaku dan menjaga kerahasiaan pasien sesuai dengan tugas dan wewenang yang diberik an oleh

pihak manajemen rumah sakit.

10

BAB III

STANDAR FASILITAS UNIT SUMBER DAYA MANUSIA

III.1. DENAH RUANGAN

Dengan adanya denah ruangan untuk Unit SDM, maka dengan jelas dapat diketahui letak

dan posisi serta penempatan semua karyawan yang ada di Unit SDM. Adapun perincianny a

sebagai berikut :

1. Ruang Unit SDM

(14)

b. Ruang Kepegawaian c. Ruang Payroll

2. Ruang Rapat 3. Ruang Sekretariat

4. Ruang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

11

II. 2. STANDAR FASILITAS

Agar kegiatan penyelenggaraan pelayanan terhadap karyawan yang diselenggarakan oleh

Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada

dapat berjalan optimal, maka perlu didukung dengan

sarana, peralatan dan perlengkapan yang memadai baik terutama Ruang Pelayanan Untuk

Karyawan dan Ruang Rapat. 1. Fasilitas Ruang Unit SDM

 Ruang Unit SDM Rumah Sakit Islam At-Tin Husada terletak di Lantai 8 yaitu dengan luas 3 x 7

m2 dan 3 x 3 m2.

(15)

o 2 buah meja sedang o 1 buah meja komputer o 1 buah meja kecil o 1 meja panjang o 3 buah kursi

o 1 buah pesawat telephone o 2 buah komputer

o 1 buah papan tulis o 1 buah AC

 Untuk Ruangan 3 x 3 m2 terdiri dari : o 1 buah meja sedang

o 1 buah meja kecil o 3 lemari brankas file o 3 buah kursi

o 2 buah pesawat telephone o 1 buah printer

o 1 buah lemari kecil o 1 buah AC

2. Fasilitas Ruang Rapat

 Ruang Rapat Rumah Sakit Islam At-Tin Husada

terletak di Lantai 8 dengan luas 3 x 3 m2.  Sarana terdiri dari :

o 1 buah meja berbentuk bulat o 5 buah kursi

o 1 buah pesawat telephone o 1 buah meja tempel

o 1 buah AC

3. Fasilitas di Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan

 Ruang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit Islam At-Tin Husada terletak di

Lantai 3 yaitu Ruang Kelas dengan luas 4 x 10 m2.  Sarana terdiri dari :

o 4 buah meja panjang o 30 buah kursi

o 1 buah pesawat telephone o 1 buah lemari tempel o 1 buah LCD

o 1 buah laptop o 1 buah AC

4. Fasilitas Ruang Sekretariat

 Ruang Sekretariat Rumah Sakit Islam At-Tin Husada terletak di Lantai 8 tepat di depan koridor

arah masuk ruangan dan ujung koridor

 Untuk Penanggung Jawab Sekretariat (ujung koridor) terdiri dari :

13

o 1 buah meja panjang o 1 buah meja komputer o 1 buah meja kecil o 1 meja panjang o 1 lemari rak o 3 buah kursi

o 2 buah pesawat telephone o 1 buah komputer

o 1 buah printer o 1 buah AC

(16)

o 1 buah mesin fax o 1 buah papan tulis

 Untuk Staf Sekretariat (arah masuk koridor) terdiri dari : o 3 buah meja sedang

o 1 buah meja computer o 1 buah kursi

o 1 buah pesawat telephone o 1 buah komputer

o 1 buah AC central

 Untuk Staf Sekretariat Komite Medis (di Lantai 3 ukuran 3x3 m2) terdiri dari : o 3 buah meja sedang

o 3 buah kursi

o 1 buah pesawat telephone o 1 buah komputer o 1 buah printer o 1 buah AC o 1 lemari besar 14 BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

IV. 1. ARUS KERJA UNIT SDM

Permintaan pelayanan untuk karyawan dilakukan berdasarkan Kesepakatan K erja

Bersama (KKB) dan Peraturan Internal Kepegawaian yang berlaku di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.

(17)

Karyawan

Permintaan Pelayanan

IV. 2. ARUS KERJA UNIT DIKLAT

Permintaan dana untuk pelatihan dan pengembangan karyawan dari masing – masi ng

unit kerja dilakukan berdasarkan informasi dari pihak penyelenggara yang telah disetujui ol eh

Direktur Rumah Sakit serta Direktur Umum dan Keuangan langsung diterima oleh Unit Dikl at

untuk diberikan pada peserta atau pada pihak penyelenggara pendidikan dan pelatihan. Permintaan Dana

Peserta Pelatihan Pihak Penyelenggara

Persiapan

Pelatihan IV. 3. PELAYANAN UNTUK KARYAWAN

IV. 3. 1. Pemenuhan SDM

* Penggantian/Penambahan Karyawan

Permintaan akan penyediaan karyawan baik untuk penggantian atau penambahan har us

menggunakan form khusus untuk permintaan karyawan berdasarkan Analisa Beban Ke

rja

yang ada di semua unit kerja (form terlampir).

Semua karyawan yang telah menjalani proses seleksi maka diadakan wawancara da n

pengisian untuk data awal yang nantinya akan diproses untuk penerimaan karyawan se suai

dengan kebutuhan (form terlampir). * Pengisian Data Karyawan

Semua karyawan yang telah lulus masa percobaan/orientasi selama 3 – 6 bula n akan

mengisi semua data diri yang nantinya akan disimpan oleh Personalia/HRD untuk dapat diproses sehingga karyawan tersebut sudah dapat menggunakan haknya secara penuh dalan

hal berobat (form terlampir). * Permohonan Cuti/Izin

1. Cuti Tahunan

Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – tur ut

atau 1 (satu) tahun terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatk an

(18)

hak cuti selama 12 hari kerja atau secara proporsional. Adapun jangka waktu jatu h

tempo cuti tahunan adalah tahun berikutnya paling lambat bulan Februari. Maka j ika

karyawan ingin menggunakan hak cuti tahunan dapat mengajukan permohonan c uti

tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form terlampir) 2. Cuti Besar

Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 5 tahun berturut –turut

terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti besar sel ama

24 hari kerja. Adapun jangka waktu jatuh tempo cuti besar adalah selama 3 tahu n

terhitung dari keluarnya cuti besar tersebut.

Maka jika karyawan ingin menggunakan hak cuti besar dapat mengajukan permohona n

cuti tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (form sama dengan form c uti

tahunanan). 3. Cuti Sakit

Semua karyawan yang telah menjalani tugas/kerja selama 12 bulan berturut – tur ut

terhitung dari mulai pertama kali kerja maka akan mendapatkan hak cuti sakit sela ma

6 hari kerja. Jika cuti sakit tersebut tidak digunakan maka cuti sakit tersebut dap at

diuangkan. Surat cuti sakit hanya dapat dikeluarkan dari tempat karyawan tersebu t

dirawat. Jika beRobat diluar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada dan mendapatkan surat sakit maka

harus harus mendapatkan persetujuan dari minimal Karu sampai dengan Manajer unit

terkait dan diketahui oleh Dr. IGD. 4. Cuti Melahirkan

Semua karyawan wanita yang telah menjadi karyawan tetap yang bekerja selama 2

tahun berturut – turut, maka akan mendapatkan hak cuti melahirkan selama 1 ½ b ulan

menjelang kelahiran dan 1 ½ bulan sesuah melahirkan. Berdasarkan perhitungan/perkiraan dokter kandungan yang ditunjuk oleh perusahaan (form sa ma

dengan form cuti tahunanan). 5. Izin Meninggalkan Pekerjaan

Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan unt uk

keperluan – keperluan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

mendapatkan upah penuh. Adapun ketentuannya sebagai berikut : a. Pernikahan karyawan sendiri 3 hari kerja, syarat : buku nikah (form terlampir)

b. Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja, syarat : surat keterangan c. Khitanan/pembaptisan/upacara/ 2 hari kerja , syarat : surat keterangan

potong gigi (pangkur) anak karyawan

d. Istri karyawan melahirkan 2 hari kerja , syarat : surat kelahiran e. Suami/istri/anak/orang tua/ 2 hari kerja, syarat : surat keterangan

Mertua meninggal dunia

(19)

Meninggal dunia 1 hari kerja, syarat : surat keterangan Point b – d (form sama dengan form cuti tahunanan).

6. Izin Meninggalkan Tugas

Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang meninggalkan pekerjaan un tuk

keperluan – keperluan tertentu mendadak 2 jam sebelum meninggalkan tugas (for m

terlampir).

7. Izin Terlambat Kerja

Perusahaan memberikan ijin kepada karyawan yang terlambat kerja untuk keperlu an –

keperluan tertentu mendadak dengan batas toleransi 15 menit sebelum jam masu k

kerja (form terlampir).

16

* Permohonan Permintaan Pensiun

Semua karyawan yang telah memasuki masa bakti 55 tahun masa diatur oleh peratu ran

yang berlaku dan selanjutnya diproses oleh HRD (form terlampir). * Permohonan Pengunduran Diri

Semua karyawan yang ingin mengajukan pengunduran diri diatur oleh peraturan yan g

berlaku dan selanjutnya diproses oleh HRD (form terlampir). IV. 3. 2. Kesejahteraan Karyawan

* Penggajian

Penetapan gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan pada keahlian, kecakapan, p restasi

kerja, kondite, jabatan dan lain – lain dari masing – masing karyawan atau kema mpuan

perusahaandan pajak atas gaji karyawan adalah menjadi tanggungan perusahaan.

Peninjauan gaji dilakukan setiap satu tahun sekali dan peninjauan gaji karyawan ini tidak dilakukan secara otomatis, tetapi berdasarkan pertimbangan – pertimbangan a tas

kemampuan perusahaan, prestasi dan kondite masing – masing karyawan.

Gaji bagi karyawan paruh waktu akan dihitung dan diberikan oleh perusahaan sesu ai

dengan jumlah waktu kerjanya di perusahaan sesuai gaji dan waktu kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan. Perusahaan tidak akan membayar gaji kepada karyawan yang : - Tidak masuk tanpa pemberitahuan selama 5 (lima) hari berturut – turut - Melakukan unjuk rasa :

a. Pada hari karyawan yang bersangkutan melakukan unjuk rasa.

b. Selama ketidakhadiran kerja karyawan sebagai akibat dari proses dan tinda kan

hukum yang dikenakan kepada karyawan yang bersangkutan.

- Diskorsing oleh perusahaan sebagai akibat dari tindakan ketidakdisiplinan atas

pelanggaran tata tertib. Penggajian terdiri dari :

a. Gaji pokok :

(20)

(SMA/sederajat, SMAK/SMA+/D1, D3, S1, S2) dan lamanya bekerja

b. Tunjangan Kemahalan/Harkat (hanya bagi karyawan tertentu) dan merupakan keleb ihan

gaji pada saat negosiasi awal

c. Tunjangan Profesi berdasarkan standar kompetensi tenaga kesehatan d. Tunjangan jabatan (hanya bagi karyawan yang memangku jabatan), yaitu :

Manajer, Kepala Instalasi/Kepala Seksi, Kepala Ruangan, Wakil Kepala Ruang an,

Koordinator/Penanggung Jawab/MOD)

e. Tunjangan makan diberikan sesuai dengan jumlah hari kedatangan karyawan di tem pat

kerja dengan ketentuan minimum 5 jam kerja untuk setiap kedatangan. f. Tunjangan Lain – lain (bila ada)

Tunjangan lain – lain adalah setiap tunjangan yang diberikan kepada karyawa n dan

bersifat tidak mengikat atau permanen, sehingga dapat sewaktu – waktu dapt dicabu t

kembali oleh perusahaan. * Penghargaan

Pemberian penghargaan diberikan pada karyawan berdasarkan hasil Penilaian Kine rja

Karyawan yaitu Key Performance Indeks (KPI), Absensi dan Kedisiplinan Karyawan. Penila ian

dilakukan setiap bulannya dan dikumpulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali di bagian HRD untu k

diolah secara sistem komputer untuk mendapatkan bonus berdasarkan job point mas ing –

masing unit kerja dan berdarakan jumlah pasien rawat inap.

Penghargaan yang diberikan kepada karyawan dapat dalam bentuk uang berupa fas ilitas

pinjaman, bonus, insentif/jasa service, piagam atau apa saja yang menurut penilaian perus ahaan

tepat guna (efektif).

17

Penghargaan tidak diberikan kepada karyawan sedang dalam masa percobaan , masa

berlakunya surat peringatan atau kepada siapa saja yang menurut penilaian perusahaan k urang

pantas untuk menerimanya. * Pemberian Jatah Makan

Pemberian jatah makanan diberikan pada karyawan berdasarkan jadwal dinas kary awan

tersebut. Sedangkan untuk yang dinas malam akan mendapatkan tambahan konsumsi be rupa

mie dan telur. Pemberian jatah makanan tersebut dilakukan dengan cara SDM berkoordin asi

dengan Instalasi Gizi untuk mengetahui berapa banyak jumlah karyawan yang har us

mendapatkan jatah makan setiap shiftnya. * Jaminan Sosial

Pengobatan

(21)

1. Karyawan diwajibkan untuk menggunakan fasilitas yang disediakan di Rumah S akit Islam At-Tin Husada

2. Karyawan yang berobat diluar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada biaya pengobatan tidak

ditanggung oleh perusahaan.

3. Bagi karyawan yang akan menggunakan fasilitas pengobatan Rumah Sakit Isla

m At-Tin

Husada harus terlebih dahulu meminta Surat Pengantar berobat dari Kasi SDM perusahaan.

4. Setiap karyawan apabila selesai masa percobaan 3 (tiga) bulan akan mendapatk an

tunjangan pengobatan rawat jalan dalam setahun sebesar Upah Bersihnya sebul an

atau maksimal Rp.

1.500.000,-5. Bilamana karyawan menggunakan tunjangan rawat jalan lebih besar dari ketentu an

yang telah ditetapkan, maka akan diperlakukan sebagai hutang karyawan d an

pelunasannya akan diperhitungkan dari upah karyawan yang bersangkutan. 6. Untuk Medical Cek Up karyawan hanya dilakukan pada unit kerja yang beresiko

tinggi dan diambil dari jatah pengobatan yang tersisa.

7. Dalam hal karyawan menyalahgunakan tunjangan pengobatan antara lain : a. Meminjamkan kartu pengobatan pada orang lain.

b. Menggunakan kartu berobat milik karyawan lain.

c. Turut membantu menyalahgunakan tunjangan pengobatan dari perusahaan. Maka kepadanya akan dikenakan sangsi berupa pengurangan tunjangan pengob atan

sebesar 25% dari tunjangan pengobatannya dalam tahun berjalan untuk setiap k ali

penyalahgunaan. Apabila sisa tunjangan pengobatan tidak mencukupi, (kurang d ari

sangsi tersebut), maka kekurangan tersebut akan diperlakukan sebagai hut ang

karyawan yang pelunasannya akan diperhitungkan dari upah karyawan yang

bersangkutan.

8. a. Perusahaan akan memberi fasilitas potongan harga pelayanan kesehatan Ru mah Sakit Islam At-Tin Husada kepada karyawan dan keluarga karyawan.

b. Besar potongan harga tersebut ditentukan sesuai dengan tabel pemotongan harga

pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam At-Tin Husada bagi karyawan dan keluarga

karyawan.

c. Besar/jenis potongan harga tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai kebi jakan

yang berlaku di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.

(22)

Tabel pemotongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Royal Progress bagi karyawan dan keluarga karyawan.

Penjelasan:

* Diskon pembelian obat dan barang farmasi dengan resep dokter di Medika Gria:

5 % di Rawat Jalan bila dibayar dengan kartu kredit; 10% di Rawat Jalan bila dibayar den gan kartu debet atau tunai.

10% di Rawat Inap baik dibayar dengan kartu kredit atau kartu debet atau tunai ** Harga

B. Pengobatan rawat jalan untuk keluarga karyawan

1. Keluarga karyawan yang menjadi tanggungan karyawan harus terdaftar Di Bagia n

SDM

2. Keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas pengobatan di Rumah Sa kit Islam At-Tin Husada diwajibkan membawa no barkode berobat untuk mendapatkan

potongan harga, baik obat-obatan, penunjang medik maupun jasa dokter.

Apabila tidak membawa no barkode berobat dengan alasan apapun maka diangg ap

sebagai pasien umum. Perawatan (Rawat Inap)

a. Perawatan untuk karyawan

b. Perawatan untuk keluarga karyawan Ad a. Perawatan untuk karyawan ditentukan sbb :

1. Perawatan karyawan hanya dapat dilakukan di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada dan

ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.

2. Setiap karyawan atas anjuran dokter untuk dirawat inap (bukan permintaannya pasi en)

harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Kasi SDM perusahaan. Bilamana K asi

SDM perusahaan tidak ada, maka persetujuan dapat dilakukan oleh dokter yang ditu njuk

oleh perusahaan.

3. Perawatan karyawan bila dilakukan diluar Rumah Sakit Islam At-Tin Husada, biayanya tidak

ditanggung oleh perusahaan.

4. Selama dirawat inap, apabila karyawan tersebut memerlukan tindakan tindakan khu sus

PRODUK Rumah Sakit Islam At-Tin Husada (RJ&RI) HARGA/

DISKON Ketentuan

A Apotik

Rekanan khusus (keluarga karyawan) 5% atau 10%*

Diskon obat dan barang farmasi tidak termasuk pembelian bebas(tanpa resep dokter)

Diskon obat dan barang farmasi , serta pemeriksaan penjang medis tidak termasuk barang atau pemeriksaan

RJ = Rawat Jalan

yang tidak tersedia di Medika Gria dan harus dibeli dar i

RI = Rawat Inap luar

DT= Diatur Tersendiri B Penunjang medis lainnya, atau Sewa ruang: RI, Operasi, ICU, ICCU

1. Rekanan khusus (keluarga karyawan)

2. Rekanan umum (orang tua dan mertua karyawan) 25%

C. Jasa Pelayanan Dokter Medika Gria

1 Karyawan Medika Gria (tidak termasuk keluarganya) Rp. 0,0 ** Biaya gratis ini bernafaskan rasa kekeluargaan dan kebersamaan untuk saling melengkapi

2 Rekanan khusus (keluarga karyawan)

25% Sebagai partisipasi dokter untuk menciptakan dayatarik dalam mempererat rasa kekeluargaan dan mensukseskan program pemasaran

3 Rekanan umum (orang tua dan mertua karyawan)

a. Konsultasi, pemeriksaan, visit dan tindakan di RJ & RI 10% mensukseskan program pemasaranBerpartisipasi menciptakan daya tarik dalam b. Medical Check Up(MCU)

50 pasien perbulan

dr umum atau dr gigi Rp 15.000 **

Dr spesialis:

Pemeriksaan fisik dan konsultasi Pemeriksaaan dengan Penunjang Medis

** Rp 30.000 **

(23)

(tidak tersedia di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada) maka harus terlebih dahulu meminta izin ke Direksi

perusahaan baru tindakan tersebut boleh dilakukan.

19

5. Perusahaan menanggung biaya perawatan dan pengobatan akibat kecelakaan kerja melalui program Jamsostek.

6. Penggunaan kelas rawat inap yang lebih tinggi dari haknya akan ditanggung perusa haan

jika kelas yang menjadi haknya penuh berdasarkan keterangan tertulis dari M anager

Perawatan. Jika keesokan harinya kelas rawat inap yang menjadi haknya sudah kos ong

maka karyawan tersebut wajib dipindahkan kembali sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Kelas perawatan yang telah ditentukan berdasarkan jabatan sbb :

Ad b. Perawatan untuk keluarga karyawan

1. Bagi keluarga karyawan yang akan menggunakan fasilitas rawat inap Rumah Sakit I

slam At-Tin

Husada harus membawa kartu berobat agar mendapatkan potongan harga sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Yang dimaksud keluarga tanggungan karyawan adalah istri/suami, anak-anak s ah

karyawan dibawah umur 21 tahun dan belum menikah, yang terdaftar di Bagian SD M

Persalinan

Tunjangan persalinan hanya berlaku bagi karyawan penuh waktu dan terdiri dari : a. Persalinan untuk karyawan

b. Persalinan untuk istri karyawan

Ad.a. Persalinan untuk karyawan dengan ketentuan sbb :

1. Tunjangan kelahiran hanya diberikan kepada karyawan/karyawati yang bekerja di

Rumah Sakit Islam At-Tin Husada

sebelum tanggl 01 Juli 2009. Bagi karyawan baru yang

masuk tanggal 01 Juli 2009 tidak mendapat tunjangan kelahiran.

2. Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran secara normal atau secti o

caesaria karena adanya keharusan medis.

3. Setiap karyawan tetap yang akan melakukan persalinan harus mengunakan jasa

dokter kebidanan penuh waktu Rumah Sakit Rumah Sakit Islam At-Tin Husada dan biaya dokter

Kebidanan tersebut ditentukan maksimum sesuai tarif/jasa/pertolongan melahirk an

kelas III.

No. Jabatan Karyawan Kelas rawat inap 1 Staf

III 2 Setingkat Karu /Ka. Inst. / Kasi II 3 Setingkat Manager/Asmen/Dr. Umum I 4 Setingkat Direksi dan Dokter Spesialis VIP

(24)

4. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menja di

tanggung jawab karyawan tersebut.

5. Karyawan dapat menggunakan tunjangan pengobatan rawat jalan untuk bia ya

konsultasi dokter sebelum dan sesudah melahirkan anak pertama dan kedu a

karyawan.

Ad.b. Persalinan Istri Karyawan dengan ketentuan sbb :

1. Tunjangan kelahiran hanya diberikan kepada karyawan/karyawati yang bekerja di

Rumah Sakit Islam At-Tin Husada

sebelum tanggl 01 Juli 2009. Bagi karyawan baru yang

masuk tanggal 01 Juli 2009 tidak mendapat tunjangan kelahiran

2. Istri karyawan yang dimaksud adalah satu istri yang sah menurut hukum dan tel ah

terdaftar didepartemen Pengembangan dan Pengawasan Sumber Daya Man usia

perusahaan.

3. Biaya persalinan tidak termasuk biaya konsultasi dokter sebelum dan setel ah

persalinan.

20

4. Yang termasuk biaya persalinan adalah biaya kelahiran secara normal atau secti o

caesaria karena adanya keharusan medis di Rumah Sakit Islam At-Tin Husada Setiap istri

karyawan tetap yang akan melakukan persalinan harus menggunakan jasa dokter

kebidanan penuh waktu Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.

5. Untuk kelahiran diluar ketentuan tersebut diatas maka seluruh biaya akan menja di

tanggung jawab karyawan sepenuhnya.

6. Apabila tunjangan pengobatan perawatan dan persalinan dijamin oleh PT. Jams ostek

maka tunjangan pengobatan dari Rumah Sakit Islam At-Tin Husada, kecuali untuk kasus/

penyakit tertentu yang tidak masuk dalam jaminan jamsostek. Tidak Mendapat Penggantian Biaya

1. Penyakit yang terjadi atau bertambah parah karena kesalahan/kelalaian karyawan s endiri

termasuk dalam hal ini tidak mau berobat ke dokter, tidak mentaati petunjuk dokter. 2. Pengobatan / perawatan / persalinan yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku ata u yang

dilakukan diluar negeri.

3. Pengobatan / perawatan penyakit kelamin, kecanduan narkotik, kecanduan alkoho l dan

penyalah gunaan obat serta segala akibat dari penyakit tersebut. 4. Pengobatan / perawatan yang bersifat kosmetik.

5. Pengobatan / perawatan / persalinan yang non konvensional (dukun, sinshe, dll), obat-obat

(25)

obat-obat yang sejenis.

6. Untuk vitamin kecuali vitamin tersebut merupakan faktor penunjang yang esensial untu k

pengobatan penyakit utamanya.

7. Kemandulan, yaitu : pengobatan / perawatan ketidak suburan dengan tujuan unt uk

mendapatkan keturunan.

8. Kelebihan biaya perawatan dikelas yang lebih tinggi dari yang menjadi haknya at as

keinginan sendiri.

9. Kehamilan / persalinan dan segala akibatnya untuk anak ketiga dan seterusnya.

10.Untuk bayi karyawan yang baru lahir berupa imunisasi, vitamin, pembelian obat bebas / alat

kesehatan lainnya.

11.Alat bantu seperti tangan, kaki palsu, gigi palsu, alat bantu dengar, kursi roda, alat bant u

lainnya yang tidak bersifat menunjang kelangsungan hidup, kecuali hal tersebut diperluk an

sebagai akibat kasus kecelakaan kerja.

Apabila terdapat hal-hal lain yang belum/tidak tercantum dalam pasal ini mengenai “Tidak Mendapatkan Penggantian Biaya”, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan/keputus an atas

pertimbangannya dan kehendaknya Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

1. Setiap karyawan akan memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 ta hun

1992 tanggal 17 Pebruari 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993, terdiri dari :

(1) Jaminan kecelakaan (2) Jaminan kematian (3) Jaminan hari tua

(4) Jaminan pemeliharaan kesehatan

3. Iuran jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pemelihar aan

kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.

4. Iuran jaminan hari tua sebesar 3,70% dari upah sebulan ditanggung oleh perusahaan d an

sebesar 2% dari upah sebulan ditanggung oleh karyawan. (1) Jaminan Kecelakaan Kerja

21

Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas jaminan kecelakaan kerja dari

Jamsostek berupa penggantian biaya yang meliputi :

a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke Rumah Sakit

dan atau kerumahnya, termasuk biaya pertolongan pertama pada kecelakaan; b. Biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di Rumah Sa kit,

(26)

c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (Orthese) dan atau alat ganti (prothese) bagi

tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelaka an

kerja.

Selain penggantian biaya sebagaimana dimaksud diatas, kepada karyawan yang ter timpa

kecelakaan kerja diberikan juga santunan dari Jamsostek berupa uang yang meliputi :

a. Santunan sementara tidak mampu bekerja. b. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya

c. Santunan cacat total untuk selama-lamanya, baik fisik maupun mental d. Santunan kematian.

(2) Jaminan Kematian

Jaminan kematian dari Jamsostek dibayar sekaligus kepada janda atau duda atau a nak

dan meliputi:

a. Santuan kematian sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan b. Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) (3) Jaminan Hari Tua dari Jamsostek

a. Besarnya jaminan hari tua adalah keseluruhan iuran yang telah disetor, beserta hasil

pengembangannya.

b. Jaminan hari tua dibayar kepada karyawan yang telah mencapai usia 55 (lima p uluh

lima) tahun atau cacat total untuk selama-lamanya. Medical Cek Up Karyawan

Kinerja dari pekerja merupakan resultante dari 3 komponen kesehatannya, yaitu kapa sitas

kerja, beban kerja dan lingkungan kerja yang dapat merupakan beban tambahan pada pek erja.

Bila ke 3 komponen tersebut serasi, maka dapat dicapai suatu derajat kesehatan yang opti mal

dan peningkatan produktivitas. Sebaliknya bila terdapat ketidak sesuaian dapat menimbulk an

masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun kecelakaan akibat kerja yan g dapat

menurunkan produktivitas  Kapasitas Kerja

Kualitas sumberdaya manusia di Indonesia masih sangat rendah, hal ini tercermin d alam

pendidikan pencari kerja. Studi menunjukkan 30-49 % angkatan kerja kurang kalori d an

protein, 30 % menderita anemia gizi dan 35 % kekurangan besi tanpa anemia.  Beban Kerja

Pelayanan rumah sakit menuntut adanya pola kerja bergilir / tugas jaga malam. Tena ga

yang bertugas jaga malam dapat mengalami kelelahan yang meningkat akibat terjadi nya

perubahan bioritmik.  Lingkungan Kerja

Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan kerja dalam 2 ben tuk

yaitu kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Pekerja RS adalah pekerja dilingkungan RS terdiri dari :

a. Tenaga Medis : - Dokter - Perawat - Bidan

(27)

b. Tenaga non medis : - Insinyur - Teknisi 22 - Apoteker - Asisten apoteker - Ahli gizi - Fisiotherapi - Penata Anasthesi - Penata Rontgen - Analis Kesehatan - Tenaga Administrasi

Semua pekerja rumah sakit sebelum diterima sebagai calon karyawan akan menjala ni tes

kesehatan untuk mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan calon karyawan terseb ut. Tes

kesehatan tersebut meliputi :

1. Pemeriksaan fisik /tanda – tanda vital (tekanan darah, suhu, berat badan, dll) 2. Pemeriksaan thorax

3. Pemeriksaan HbSAg 4. Psikotest

Apabila pada hasil pemeriksaan terdapat adanya kelainan akibat suatu penyakit mak a

karyawan tersebut tidak dapat diterima sebagi calon karyawan. Adapun standar untuk

pemeriksaan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit TBC 2. Calon karyawan tidak terindikasi penyakit Hepatitis

3. Hasil psikotets personality calon karyawan sesuai dengan unit ker ja

tempat karyawan tersebut akan berdinas

Untuk pemeriksaan Medical cek Up Karyawan diberlakukan pada tenaga kerja yang

beresiko terpapar zat – zat berbahaya atau kuman penyakit akibat memberikan pela yanan

kesehatan. Apabila pada hasil pemeriksaan Medical Cek up terdapat indikasi karyawan ter kena

Penyakit Akibat Kerja maka diberikan penangangan secara tepat dan cepat dengan berkoo rdinasi

pada Panitia Kesehatan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. IV. 4. Pendidikan dan Pengembangan Karyawan

1. Tujuan

Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja karyawan secara optimal dan

perkembangan karir karyawan, maka perusahaan akan memberi kesempatan kepada

karyawan yang berpotensi untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan :

a. Perkembangan produk perusahaan, usaha atau organisasi perusahaan. b. Lowongan atau pemindahan tugas.

2. Waktu

(28)

pelatihan on-job training.

b. Pendidikan/ pelatihan karyawan tidak diperhitungkan sebagai jam kerja di perusaha an,

kecuali on-job training, atau karena sesuatu hal terpaksa diadakan di jam kerja karya wan.

3. Kewajiban atasan terhadap bawahannya

a. Atasan karyawan dan departemen pengembangan dan pengawasan SDM berkewaji ban

untuk memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk menentukan jenis pendi dikan

dan atau pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keteramp ilan

karyawan, serta kualitas dan produktifitas kerja karyawan.

b. Atasan karyawan berkewajiban untuk menjadi tenaga pendidik dan pelatih.

c. Modul pendidikan dan atau pelatihan bagi pengembangan karyawan disesuaikan de ngan

kebutuhan unit kerja dimana karyawan tersebut berada, dimana jenis modul d an

pelaksanaan pendidikan dan atau pelatihan harus dibuat atau mendapat perse tujuan

terlebih dahulu dari Departemen Pengembangan dan Pengawasan SDM.

23

4. Kewajiban karyawan untuk mengikuti diklat

a. Setiap karyawan wajib untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang telah ditetapk an

dan disediakan oleh perusahaan.

b. Bagi karyawan yang telah dikukuhkan untuk mengikuti pendidikan/ pelatihan dan tid ak

dapat hadir, harus memberikan alasan tertulis yang disahkan oleh atasannya. Karya wan

yang lalai melaksanakan hal tersebut dapat diberi surat peringatan I (pertama) dan

dikenakan sangsi administratif. 5. Syarat dan ketentuan.

Untuk mengikuti pendidikan / pelatihan, setiap karyawan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Tujuan pendidikan & pelatihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan b. Prestasi kerja

c. Masa kerja minimal 3 tahun

d. Usia dengan memperhatikan kecukupan waktu pasca pendidikan untuk menga bdikan

keahliannya bagi kepentingan perusahaan

e. Menyerahkan seluruh materi pendidikan kepada Departemen Pengembanga n dan

Pengawasan SDM.

f. Mengajar dan mengalihkan pengetahuan (transfer knowledge) kepada karyawan ya ng

ditunjuk perusahaan.

Bagi karyawan yang mengikuti diklat, jika :

- Waktu kerjanya kurang dari waktu kerja standar perusahaan, maka upah karyawan y ang

bersangkutan akan dibayar secara proporsional, atau mendapatkan upah penu h atas

(29)

- Menurut penilaian perusahaan pekerjaannya menjadi terganggu, maka perusahaan dapat

melakukan pemindahan tugas atau demosi dan menyesuaikan upah sesuai dengan tugas

dan posisi yang baru, atau kepada karyawan yang bersangkutan dapat diberi ijin

meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkan upah selama menjalankan masa pendi dikan.

Pendidikan dan Pelatihan dilakukan sebagai sarana untuk menunjang karir/pekerjaa n dari

karyawan di unit kerja. Pendidikan dan pelatihan tersebut diatur oleh ketentuan yang berlak u

dan setiap peserta yang dikirim untuk pelatihan diajukan oleh Manajer perunit kerja(lampira n ).

IV. 5. Kedisiplinan Karyawan

1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah agar :

a. Setiap karyawan mewujudkan kewajiban dan tanggung jawabnya, mengerti apa yan g

harus dan tidak seharusnya dikerjakan satu dan lain sesuai ketentuan perusahaan d an

norma-norma yang berlaku di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati nurani. b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan Nilai Rumah Sakit Islam At-Tin Husada.

c. Mayoritas karyawan yang alam dan kepribadian baik jangan sampai terpengaruh ole h

minoritas karyawan yang alam dan kepribadiannya nakal, vokal dan jahat. (sikap ma las

tapi mau dapat banyak atau serakah. Hal ini, cenderung membuat dirinya me njadi

penjahat dan membuat hidupnya yang bersifat sementara ini sirna). Sedangka n bagi

karyawan yang nakal, vokal dan jahat, diberi kesempatan untuk instropeksi da n

memperbaiki sikap dan perilakunya sampai dengan batas waktu tertentu, atau diam bil

langkah-langkah lain yang diperlukan sesuai dengan bobot pelanggarannya.

2. Setiap pimpinan, yaitu mulai dari jabatan Wakil Kepala Urusan sampai dengan Ketua B adan

Pengurus, berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tinda kan

kedisiplinan bagi setiap karyawan dibawah pimpinannya yang telah melakukan pelangg aran

Tata Tertib yang berlaku di Perusahaan atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. 3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada :

a. Jenis dan besar kecilnya masing-masing pelanggaran.

24

b. Frekwensi pelanggaran. c. Unsur-unsur kesengajaan. 4. Jenis tindakan kedisiplinan adalah :

a. Peringatan/ teguran lisan.

(30)

melanggar tata tertib perusahaan, yang dilakukan tidak berulang kali. Teguran lisan

hanya dilakukan bagi jenis pelanggaran ringan dan sedang sebanyak maksimal 2 (d ua)

kali, dan lebih dari itu wajib diberikan Surat Peringatan. b. Surat Peringatan.

Surat Peringatan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh Kasi SDM Perusahaan k arena

adanya tindakan atau perbuatan yang melanggar tata tertib atau peraturan yang berl aku,

atau karena diabaikannya teguran lisan. Surat Peringatan tersebut terdiri dari :  Surat Peringatan Pertama.

 Surat Peringatan Kedua.  Surat Peringatan Ketiga.

Pemberian surat peringatan ini tidak harus dilakukan secara bertahap, akan te tapi

disesuaikan dengan jenis dan bobot pelanggaran sesuai dengan Pasal 37 PKB ini. Setiap surat peringatan harus melalui Kasi SDM Perusahaan.

Kasi SDM Perusahaan berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk

membuat, menanda tangani dan menyampaikan surat peringatan kepada setiap kar yawan

yang melakukan pelanggaran Tata Tertib. Setiap surat peringatan dibuat oleh Kasi S DM

Perusahaan harus berdasarkan hasil pengamatannya sendiri atau perintah dari atas annya

atau usulan tertulis dari pimpinan karyawan yang bersangkutan. Selanjutnya karyaw an

yang bersangkutan wajib menerima dan menanda tangani surat teguran tersebut. c. Skorsing.

Skorsing adalah pembebasan tugas sementara.

Skorsing dapat dikenakan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran bera t atau

melakukan pelanggaran setelah mendapat teguran, surat peringatan atau tindakan y ang

merugikan Perusahaan.

Jangka waktu skorsing paling lama 1 (satu) bulan. d. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pemutusan Hubungan Kerja dapat dilakukan oleh perusahaan, sanksi atas pelangga ran

berat yang dilakukan karyawan.

Dilihat dari tindakan pelanggarannya yang dilakukan oleh karyawan, maka tind akan

PHK dapat dibagi dalam 2 kategori :

1. Pelanggaran yang tidak termasuk dalam wilayah hukum pidana, maka akan dite mpuh

prosedur PHK sesuai dengan PKB.

2. Pelanggaran yang termasuk wilayah hukum pidana, maka dapat ditempuh prose dur

PHK sesuai dengan PKB dan prosedur hukum pidana yang berlaku secara paral el.

e. Wewenang melakukan tindakan PHK.

PHK terhadap jabatan Kepala Seksi dan keatas yang dilakukan oleh Kasi SDM haru s

disetujui atas persetujuan Badan Pengurus terlebih dahulu, sedangkan PHK te rhadap

setiap karyawan Perusahaan lainnya harus atas persetujuan Direksi perusahaan terl ebih

(31)

dahulu. IV. 6. Sistem File

Semua file yang berhubungan dengan karyawan disimpan oleh SDM dan bers ifat

rahasia. File karyawan tersebut tidak boleh dipinjam atau dipindah tangan oleh piha k lain

kecuali oleh staf SDM yang berwenang.

Pengecekan file calon karyawan dilaksanakan pada tahap awal sebelum menjalani p roses

rekruitmen. Setelah menjalani proses rekruitmen dan dinyatakan karyawan tersebut dit erima

25

maka dilakukan proses verifikasi data. Proses verifikasi data dilaksanakan beradasarka n

pendidikan terakhir dan surat referensi kerja calon karyawan yang bersangkutan. Setelah pro ses

kelulusan sudah dilaksanakan pada calon karyawan tersebut maka dilakukan kredensia l

berdasarkan standar kompetensi calon tersebut, yang kemudian disyahkan dengan adanya S urat

Penugasan Karyawan utnuk ditempatkan pada unit kerja sesuai dengan satandar kompeteni yang

dimilik karyawan tersbut.

Dengan adanya proses rekruitmen dan pengunduran diri karyawan serta banyak nya

dokumen yang berhubungan dengan karyawan makin bertambah dan memerlukan tem pat

penyimpanan yang lebih luas. Sehingga untuk efisiensi dan utilitas ruangan yang ada maka a da

proses retensi/pemusnahan dokumen atau berkas karyawan setiap 10 (sepuluh) tahun sekali yang

disertai dengan berita acara.

HUBUNGAN PELAYANAN UNIT SDM RSI. At-Tin Husada

UNIT SDM INTERN KEUANGAN UMUM EKSTERN PT. JAMSOSTEK DEPNAKER INSTALASI GIZI YANMED IGD IRJ

(32)

IRNA ADM UMUM JANG. MEDIS 26 BAB V LOGISTIK

V. 1. KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR

Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari L ogistik

Umum, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang. Perminta an

barang untuk Unit SDM dan Unit Diklat harus dipisahkan sehingga pengontrolan untuk hal tersebut mudah.

Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis ataupun cetakan dapat diperoleh dari L ogistik

Umum, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang. Perminta an

barang dilakukan berdasarkan ketentuan yang ada yaitu pada hari Selasa dan Jumat. Jikalau ada permintaan barang ataupun percetakan yang melebihi dari Rp. 1.000.00

00,-(satu juta rupiah) harus melalui persetujuan Direktur Umum dan Keuangan.

Selain itu untuk permintaan barang diluar keperluan sehari – hari seperti seragam da n

sepatu untuk karyawan harus langsung ke pembelian sehingga dapat langsung di realisas ikan

sesuai dengan jumlah permintaan yang ada. V. 2. KONSUMSI

Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi khususnya untuk pegawai baru dapat diperol eh

dari Instalasi Gizi, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Konsu msi.

Permintaan konsumsi untuk Unit SDM dilakukan berdasarkan masuknya pegawai baru set elah

(33)

Pemenuhan akan kebutuhan konsumsi untuk pelatihan dapat diperoleh dari Instalasi Gizi,

dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack dengan disertai ja dwal

dan jumlah peserta untuk Unit Diklat. Jikalau ada permintaan snack harus melalui persetuju an

Direktur Umum dan Keuangan.

Selain itu jika ada kunjungan dari pihak luar berupa studi banding yang memerlukan adanya konsumsi juga menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Snack den gan

disertai keterangan berupa harga jual untuk pihak luar yang sebelumya sudah didiskusikan dan

dikoordinasikan pada Manajer Keuangan dan Kepala Instlasi Gizi. V. 3. PROSEDUR PERMINTAAN

V. 3. 1. PERMINTAAN KE LOGISTIK UMUM

Prosedur permintaan ke logistik umum adalah suatu permintaan alat tulis kantor yan g

akan digunakan untuk pelayanan pada karyawan dan dibuat oleh petugas yang sedang ber tugas,

serta diserahkan kebagian logistik umum untuk didapatkan penggantinya. Adapun prosedurnya sebagai berikut

- Petugas mencatat keperluan alat tulis kantor yang sudah digunakan atau yang dibutuhk an

untuk pelayanan terhadap karyawan pada formulir permintaan rangkap 2 (putih dan kuni ng)

- Formulir tersebut diberikan pada petugas logistik umum untuk dilakukan pendataan. Seb agai

bukti pengambilan maka formulir yang berwarna putih diserahkan ke logistik umum untu k

pengambilan barang yang sudah digunakan atau yang sedang dibutuhkjan dan for mulir

berwarna kuning disimpan sebagai arsip V. 3. 1. PERMINTAAN KE INSTALASI GIZI

Prosedur permintaan ke Instalasi Gizi adalah suatu permintaan konsumsi seba gai

konsumsi untuk pelayanan pada saat adanya pelatihan atau training dan rapat, dan dibuat oleh

petugas yang sedang bertugas, serta diserahkan kebagian Instalasi Gizi untuk dapat diberi kan

konsumsi sesuai permintaan dan standar yang telah ditetapkan.

27

Adapun prosedurnya sebagai berikut

- Petugas mencatat keperluan konsumsi yang diperlukan untuk pelatihan atau traini ng dan

rapat pada formulir permintaan rangkap 2

- Formulir tersebut diberikan pada petugas Instalasi Gizi untuk dilakukan pendataan. Seba gai

bukti pengambilan maka formulir yang berwarna putih asli diserahkan ke Instalasi G izi

(34)
(35)

BAB VI

KESELAMATAN KERJA

KESELAMATAN KERJA

Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bagian dari kegiatan yang berkaitan erat

dengan kejadian yang disebabkan akaibat kelalaian petugas yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja.Kondisi yang dapat mengurangi bahaya dan terjad inya kecelakaan dalam prosespelayanan terhadap karyawan ataupun penyelenggaraan pelatiha n dikarenakan pekerjaan yang

terorganisir dengan baik, dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang aman dan terjamin kebersihannya serta istirahat yang cukup.Kecelakaan kerja tidak terjadi dengan sendiriny a,biasanya terjadi dengan tiba-tiba dan

tidak direncanakan sehingga menyebabkan kerusakan pada peralatan maupun dapat melukai petugas.

VI. 1. PENGERTIAN

Keselamatan Kerja (Safety) adalah segala upaya atau tindakan yang harus di terapkan

dalam rangka menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas at aupun

kelalaian dan kesengajaan. VI. 2. TUJUAN

Menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja tahun 1970, Syarat-syarat k eselamatan

kerja meliputi seluruh aspek pekerjaan yang berbahaya, dengan tujuan : 1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja

2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. 3. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan.

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu keb akaran atau

kejadian lain yang berbahaya.

5. Memberi pertolongan pada kecelakaan. 6. Memberi perlindungan pada pekerja.

7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban,

debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan

getaran.

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik f isik/psikis,

keracunan, infeksi dan penularan.

9. Menyelenggaraan penyegaran udara yang cukup. 10. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

11. Memperoleh kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara d an proses

kerjanya.

VI. 3. PRINSIP KESELAMATAN KERJA

(36)

1. Pengendalian Teknis, mencangkup :

 Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan memenuhi

syarat yang telah ditentukan.

 Ruangan harus cukup luas, denah sesuai dengan arus kerja dan ruangan

dibuat dari bahan-bahan atau konstruksi yang memenuhi syarat.  Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpan an yang

praktis.

 Penerangan dan ventilasi yang cukup memenuhi syarat.

2 9

Gambar

Tabel pemotongan harga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Royal Progress bagi karyawan dan keluarga karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Riap volume tanaman Ulin (Eusideroxylon zwageri) masing- masing dihitung berdasarkan hasil pengukuran tinggi tanaman dibagi dengan umur tanaman pada waktu pengukuran

Pencapaian yang didapatkan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat revitalisasi metode budidaya lele menjadi biogreen pada warga dusun Soso adalah meningkatkan

lembar kegiatan siswa yang sesuai dengan materi yang diajarkan & menguasai alur pendekatan pembelajaran aktif sesuai metode/strategi dan media yang digunakan

Penyakit yang terjadi karena virus HIV dan HPV berturut-turut ditunjukkan oleh nomor. Penyakit yang

Berdasarkan evaluasi hasil ujian pada mata kuliah proses berpikir matematis yang peneliti ampu, nilai mata kuliah yang diperoleh mahasiswa untuk mata kuliah

Dalam sebuah strategi tersimpan tujuan khusus, salah satunya adalah “kemenangan”. Sehingga untuk mencapai kemenangan tersebut dibutuhkan suatu metode perencanaan strategi. Dalam

Untuk mengetahui metode perkuatan lebih lanjut, sebagai pengembangan dalam hal penggunaan bahan-bahan alternatif terutama yang berhubungan dengan perkuatan kuat geser nya maka

>kstraksi pelarut merupakan metode pemisahan komponen suatu *at berdasarkan kelarutannya dalam dua fasa $air yang berbeda. Mula mula pelarut organik ditambahkan dalam larutan