• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x"

Copied!
347
0
0

Teks penuh

(1)

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... i Daftar Tabel ... v Daftar Gambar ... x BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ... I.1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan ... I.2 1.3 Hubungan Antar Dokumen ... I.7 1.4 Sistematika Penulisan ... I.10 1.5 Maksud dan Tujuan ... I.11

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1 Geografi Dan Demografi ... II.1 2.1.1 Karakteristik Lokasi Dan Wilayah ... II.1 2.1.1.1 Luas Wilayah Dan Letak Geografis ... II.1 2.1.1.2 Topografi ... II.1 2.1.1.3 Geologi ... II.3 2.1.1.4 Hidrologi ... II.5 2.1.1.5 Klimatologi ... II.7 2.1.1.6 Penggunaan Lahan ... II.8 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ... II.18

2.1.2.1 Kawasan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Baru ... II.18 2.1.2.2 Kawasan Argopolitan ... II.19 2.1.3 Kawasan/Wilayah Rawan Bencana ... II.19 2.1.4 Demografi ... II.20 2.1.4.1 Jumlah Penduduk ... II.20 2.1.4.2 Kepadatan Penduduk ... II.20 2.2 Kesejahteraan Masyarakat ... II.21 2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi ... II.21 2.2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... II.21 2.2.1.2 Laju Inflasi ... II.28

(2)

ii

2.2.2 Kesejahteraan Sosial ... II.30

2.2.2.1 Indikator Pendukung Indek Pembangunan Manusia ... II.31 2.2.3 Seni Budaya dan Olahraga ... II.34 2.2.3.1 Seni Budaya ... II.34 2.2.3.2 Olahraga ... II.35 2.3 Pelayanan Umum ... II.35 2.3.1 Urusan Wajib ... II.35 2.3.1.1 Pendidikan ... II.35 2.3.1.2 Kesehatan ... II.44 2.3.1.3 Pekerjaan Umum ... II.50 2.3.1.4 Perumahan ... II.60 2.3.1.5 Penataan Ruang ... II.62 2.3.1.6 Perencanaan Pembangunan ... II.66 2.3.1.7 Perhubungan ... II.67 2.3.1.8 Lingkungan Hidup ... II.68 2.3.1.9 Kependudukan dan Catatan Sipil ... II.74 2.3.1.10 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak .... II.75 2.3.1.11 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ... II.76 2.3.1.12 Sosial ... II.78 2.3.1.13 Ketenagakerjaan ... II.78 2.3.1.14 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ... II.79 2.3.1.15 Penanaman Modal ... II.81 2.3.1.16 Kepemudaan dan Olahraga ... II.82 2.3.1.17 Kesatuan Politik dan Politik Dalam Negeri ... II.83 2.3.1.18 Pemerintahan Umum ... II.84 2.3.1.19 Ketahanan Pangan ... II.90 2.3.1.20 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... II.92 2.3.1.21 Komunikasi dan Informatika ... II.93 2.3.1.22 Perpustakaan ... II.95 2.3.2 Urusan Pilihan ... II.96 2.3.2.1 Pertanian ... II.96 2.3.2.2 Peternakan ... II.101 2.3.2.3 Kehutanan ... II.103 2.3.2.4 Perkebunan ... II.104 2.3.2.5 Energi dan Sumber Daya Mineral ... II.108

(3)

iii

2.3.2.6 Pariwisata ... II.110 2.3.2.7 Kelautan dan Perikanan ... II.112 2.3.2.8 Perdagangan ... II.115 2.3.2.9 Industri ... II.117 2.3.2.10 Ketransmigrasian ... II.119 2.4 Daya Saing Kabupaten Bangkalan ... II.120 2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah ... II.121 2.4.1.1 Sumber Daya Alam dan Energi ... II.122 2.4.2 Fasilitas Wilayah ... II.123 2.4.2.1 Prasarana Jalan ... II.123 2.4.3 Iklim Investasi ... II.126 2.4.3.1 Keamanan dan Ketertiban ... II.127 2.4.3.2 Pelayanan Perijinan ... II.127 2.4.4 Sumber Daya Manusia ... II.129 2.4.4.1 Kualitas SDM ... II.129 2.4.4.2 Tingkat Ketergantungan ... II.129

BAB III Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu ... III.1 3.1.1 Pendapatan Daerah ... III.1 3.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... III.1 3.1.1.2 Dana Perimbangan ... III.3 3.1.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah ... III.4 3.1.2 Pembiayaan Daerah ... III.15 3.1.3 Neraca Daerah ... III.16 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ... III.22 3.3 Kerangka Pendanaan ... III.25

3.3.1 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas

Utama ... III.25 3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu ... III.27 3.3.2.1 Pendapatan Asli Daerah ... III.27 3.3.2.2 Dana Perimbangan ... III.28 3.3.2.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah ... III.29 3.3.3 Perhitungan Kerangka Pendanaan ... III.37

(4)

iv

BAB IV Analisis Isu – Isu Strategis

4.1 Permasalahan Pembangunan ... IV.1 4.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Permasalahan Pembangunan

Dan Pengembangan ... IV.5 4.3 Isu Strategis ... IV.8

BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

5.1 Visi ... V.1 5.2 Misi ... V.2 5.3 Tujuan dan Sasaran ... V.5

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

6.1 Strategi ... VI.1 6.2 Arah Kebijakan ... VI.1 6.2.1 Strategi dan Arah Kebijakan Misi I ... VI.2 6.2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Misi II ... VI.3 6.2.3 Strategi dan Arah Kebijakan Misi III ... VI.5 6.2.4 Strategi dan Arah Kebijakan Misi IV ... VI.5 6.2.5 Strategi dan Arah Kebijakan Misi V ... VI.6 6.2.6 Strategi dan Arah Kebijakan Misi VI ... VI.7

BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

7.1 Kebijakan Umum ... VII.1 7.2 Program Pembangunan Daerah ... VII.1

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan ... VIII.1

BAB IX Indikator Kinerja Daerah ... IX.1

BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

10.1 Pedoman Transisi ... X.1 10.2 Kaidah Pelaksanaan ... X.1

(5)

v

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Letak, Tinggi, dan Luas Kecamatan Kabupaten Bangkalan ... II.3 Tabel 2.2 Jenis Batuan Induk Kabupaten Bangkalan ... II.4 Tabel 2.3 Jenis Tanah Kabupaten Bangkalan ... II.4 Tabel 2.4 Kedalaman Spektip Tanah Kabupaten Bangkalan ... II.5 Tabel 2.5 Tekstur Tanah Kabupaten Bangkalan ... II.5 Tabel 2.6 Nama dan Panjang Sungai Kabupaten Bangkalan ... II.5 Tabel 2.7 Banyaknya Hari Hujan Bulanan Kabupaten Bangkalan ... II.8 Tabel 2.8 Kepadatan Penduduk Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 ... II.20 Tabel 2.9 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bangkalan

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2008 – 2012 ... II.23 Tabel 2.10 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bangkalan

Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2000 Proyeksi

Tahun 2008 – 2012 ... II.25 Tabel 2.11 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bangkalan

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2006 - 2011 ... II.26 Tabel 2.12 Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 - 2012 (Prosen) ... II.29 Tabel 2.13 IPM Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2011 ... II.30 Tabel 2.14 Organisasi Kesenian di Kabupaten Bangkalan ... II.34 Tabel 2.15 Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama dan Atas

Negeri di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... II.36 Tabel 2.16 Perkembangan Pendidikan Dasar, Menengah Pertama

dan Atas di Kabupaten Bangkalan ... II.37 Tabel 2.17 Perkembangan Jumlah Lulusan dan Angka Putus Sekolah

di Kabupaten Bangkalan ... II.40 Tabel 2.18 Potensi Lembaga Pendidikan di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.42 Tabel 2.19 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka Partisipasi Kasar (APK)

dan Angka Partisipasi Murni (APM) di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.43 Tabel 2.20 Perkembangan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bangkalan

(6)

vi

Tabel 2.21 Perkembangan Jumlah Dokter di Rumah Sakit

Kabupaten BangkalanTahun 2008 – 2012 ... II.46 Tabel 2.22 Perkembangan Tenaga Medis dan Paramedis di Puskesmas

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... II.46 Tabel 2.23 Perkembangan Pencapaian Hasil Program Kesehatan

Ibu dan Anak di Kabupaten Bangkalan ... II.47 Tabel 2.24 Gambaran Umum Pelayanan Kesehatan Tahun 2008 – 2012 ... II.48 Tabel 2.25 Inventaris Daerah Irigasi Kabupaten Bangkalan ... II.50 Tabel 2.26 Beberapa Lokasi Sumber Mata Air Kabupaten Bangkalan ... II.52 Tabel 2.27 Panjang dan Kondisi Jalan Di Kabupaten Bangkalan Tahun 2011. II.53 Tabel 2.28 Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar ... II.55 Tabel 2.29 Bagian dan Lokasi Drainase Kabupaten Bangkalan ... II.58 Tabel 2.30 Daftar Ijin Lokasi Kawasan Perumahan yang Dikeluarkan

Oleh Pemerintah Kabupaten Bangkalan Melalui

Administrasi Pemerintahan Umum Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2011 ... II.61 Tabel 2.31 Data Jalur Angkutan Umum Kabupaten Bangkalan ... II.67 Tabel 2.32 Jumlah Angkutan Darat Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2011 II.66 Tabel 2.33 Jumlah Kendaraan Wajib Uji Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 . II.68 Tabel 2.34 Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Untuk Menjamin

Kesimbangan Ekosistem dan Estetika Kota di

Bangkalan - Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 ... II.69 Tabel 2.35 Sumber Daya Hayati Yang Dilindungi ... II.72 Tabel 2.36 Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian Tahun 2011 ... II.73 Tabel 2.37 Bencana Tanah Longsor, Korban, dan Kerugian Tahun 2011 ... II.73 Tabel 2.38 Pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran Di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.74 Tabel 2.39 Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Kabupaten Bangkalan II.76 Tabel 2.40 Akseptor Baru menurut Alat Kontrasepsi di

Kabupaten Bangkalan Th. 2008 - 2012 ... II.77 Tabel 2.41 Peserta KB Aktif menurut Alat Kontrasepsi di

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 - 2012 ... II.77 Tabel 2.42 Permasalahan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Bangkalan

(7)

vii

Tabel 2.43 Situasi Umum Ketenagakerjaan di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008-2011 ... II.79 Tabel 2.44 Perkembangan Jumlah Koperasi & UMKM di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008–2011 ... II.80 Tabel 2.45 Data Jumlah UMKM Kabupaten Bangkalan

Periode Tahun 2008 – 2012 ... II.81 Tabel 2.46 Besaran Investasi Selama Tahun 2008 – 2012 ... II.82 Tabel 2.47 Organisasi Pemuda dan Olahraga Tahun 2008 – 2012 ... II.83 Tabel 2.48 Partisipasi Masyarakat Dalam Berpolitik di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.84 Tabel 2.49 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan Di

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 - 2012 ... II.85 Tabel 2.50 Jumlah Jabatan Struktural di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 - 2012 ... II.87 Tabel 2.51 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jabatan Di

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... II.88 Tabel 2.52 Perkembangan jumlah arsip yang dikelola tahun 2008 - 2012 ... II.89 Tabel 2.53 Skor Pola Pangan Harapan Aktual Berdasarkan Survey

Konsumsi Pangan Tahun 2012 Kabupaten Bangkalan

Wilayah Sedang ... II.90 Tabel 2.54 Jumlah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tingkat Kecamatan

Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 ... II.92 Tabel 2.55 Hasil Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PMPN) Mandiri Perdesaan Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.93 Tabel 2.56 Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat di

Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... II.93 Tabel 2.57 Perkembangan perpustakaan di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 - 2012 ... II.96 Tabel 2.58 Tanaman Pangan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 .... II.97 Tabel 2.59 Tanaman Holtikultura di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 II.98 Tabel 2.60 Tanaman Sayuran di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 .... II.99 Tabel 2.61 Ternak Kecil di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 (ekor) II.101 Tabel 2.62 Ternak Besar di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 ... II.102 Tabel 2.63 Kehutanan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 ... II.103

(8)

viii

Tabel 2.64 Perkebunan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2012 ... II.105 Tabel 2.65 Produksi Pertambangan di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 - 2012 (Ton) ... II.109 Tabel 2.66 Produksi Pertambangan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2012

Berdasarkan Lokasi Ketersediaan ... II.109 Tabel 2.67 Produksi Pertambangan di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.110 Tabel 2.68 Bahan Galian Mineral Non Logam dan Batuan di

Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 ... II.110 Tabel 2.69 Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik

Di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008-2011 ... II.112 Tabel 2.70 Potensi Perikanan Darat (Budidaya) Perikanan Tambak

di Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 (Dalam Ton) ... II.113 Tabel 2.71 Potensi Perikanan Kolam di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008-2012 (ton) ... II.113 Tabel 2.72 Potensi Perikanan Sawah Tambak di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.113 Tabel 2.73 Potensi Perikanan Laut di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 - 2012 (Ton) ... II.114 Tabel 2.74 Potensi Budidaya Laut di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008-2012 ... II.115 Tabel 2.75 Surat Ijin Perdagangan ... II.116 Tabel 2.76 Potensi Perindustrian di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008-2012 ... II.117 Tabel 2.77 Lama Proses Perijinan Kabupaten Bangkalan ... II.128 Tabel 2.78 Pencari Kerja Terdaftar Menurut Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan ... II.129 Tabel 2.79 Angka Beban Ketergantungan ... II.130 Tabel 2.80 Permasalahan Kesejahteraan Sosial Di Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.130 Tabel 2.81 Perkembangan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Bangkalan ... II.131 Tabel 3.1 Target dan Realisasi Total Pendapatan Daerah Th. 2006-2012. III.6 Tabel 3.2 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 – 2012 .. III.7 Tabel 3.3 Perkembangan Target Pendapatan Tahun 2008 – 2013 ... III.8 Tabel 3.4 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2008 – 2012 ... III.9

(9)

ix

Tabel 3.5 Realisasi APBD Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... III.14 Tabel 3.6 Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Bangkalan ... III.15 Tabel 3.7 Neraca Pemerintah Kabupaten Bangkalan per 31 Desember 2012

Dan 31 Desember 2011 ... III.16 Tabel 3.8 Neraca Pemerintah Kabupaten Bangkalan per 31 Desember 2011

Dan 31 Desember 2010 ... III.18 Tabel 3.9 Neraca Pemerintah Kabupaten Bangkalan per 31 Desember 2009

Dan 31 Desember 2008 ... III.20 Tabel 3.10 Analisa Rasio keuangan ... III.21 Tabel 3.11 Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... III.23 Tabel 3.12 Jenis Belanja Terhadap Kelompok Belanja Dalam APBD

Kabupaten Bangkalan (%) ... III.24 Tabel 3.13 Analisis Proporsi Belanja Tidak Langsung Terhadap Pengeluaran

Kabupaten Bangkalan (Rp) ... III.25 Tabel 3.14 Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta

Prioritas Utama ... III.26 Tabel 3.15 Estimasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bangkalan

Tahun 2013 – 2018 ... III.30 Tabel 3.16 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib

Dan Mengikat Serta Prioritas Utama Kabupaten Bangkalan .... III.32 Tabel 4.1 Agregat Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bangkalan

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2011 ... IV.6 Tabel 4.2 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Bangkalan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Tahun 2008 - 2012 (persen) ... IV.6 Tabel 5 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ... V.8 Tabel 6 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan ... VI.10 Tabel 7 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Kabupaten Bangkalan ... VII.23 Tabel 8 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai

Kebutuhan Pendanaan (indikatif) ... VIII.2 Tabel 9 Penetapan Kinerja Daerah Kabupaten Bangkalan 2012 – 2018 .. IX.3

(10)

x

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013-2018 dengan dokumen perencanaan

daerah lainnya ... I.8 Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bangkalan ... II.2 Gambar 2.2 Penggunaan Lahan Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 ... II.10 Gambar 2.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bangkalan

Tahun 2008 – 2012 ... II.28 Gambar 2.4 Angka Harapan Hidup Tahun 2008 – 2012 ... II.31 Gambar 2.5 Angka Melek Huruf Tahun 2008 – 2012 ... II.32 Gambar 2.6 Rata – rata Lama Sekolah Tahun 2008 – 2012 ... II.32 Gambar 2.7 Paritas Daya Beli Tahun 2008 – 2012 ... II.33 Gambar 2.8 Sumber Air Minum Rumah Tangga tahun 2012 ... II.55 Gambar 2.9 Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas

Tempat Buang Air Besar Kabupaten Bangkalan ... II.56 Gambar 2.10 Debit Air Sungai di Kabupaten Bangkalan 2011 ... II.57 Gambar 2.11 Peta Surabaya Metropolitan Area (SMA) ... II.125 Gambar 3.1 Realisasi APBD Kabupaten Bangkalan Tahun 2008 – 2012 ... III.14 Gambar 3.2 Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Kabupaten

(11)

I - 1

Bab I

Pendahuluan

1.1.

Latar Belakang

Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 – 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun demikian, berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, masih terdapat berbagai masalah penting yang harus segera diatasi. Permasalahan mendasar tersebut adalah penduduk miskin dan pengangguran yang relatif masih banyak, serta masih rendahnya daya beli masyarakat. Untuk itu tantangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, tidak hanya berorientasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi tetapi perlu didukung dengan pemerataan pembangunan, yang diiringi dengan penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja.

Upaya penanganannya dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendekatan sektoral dan kewilayahan serta melibatkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan di Kabupaten Bangkalan. Dalam rangka meningkatkan sinergitas, sinkronisasi dan integrasi segenap potensi di Kabupaten Bangkalan tersebut, dibutuhkan sebuah rencana pembangunan yang dapat menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah di Kabupaten Bangkalan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Rencana pembangunan tersebut diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Rencana pembangunan daerah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013 – 2018 Kabupaten Bangkalan akan mengacu pada : (1) Target indikator pembangunan yang ditetapkan; (2) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014; serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

(12)

I - 2

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; (3) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014; (4) Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 4/E);

RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 merupakan tahap kedua Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2005 - 2025. RPJMD tahap kedua melanjutkan visi pembangunan jangka panjang daerah yaitu mewujudkan Kabupaten Bangkalan sebagai Kabupaten Industri, Perdagangan dan Jasa yang Tangguh Menuju Terciptanya Masyarakat Madani. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 – 2018 disusun melalui tahapan perencanaan partisipatif dengan mengedepankan proses evaluasi, proyeksi dan analisis terhadap faktor - faktor internal dan eksternal yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan.

Selain itu penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 – 2018 juga dilakukan melalui berbagai tahapan dialog, baik dialog sektoral maupun dialog umum atau konsultasi publik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan kunci dari pihak Pemerintah Daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta masyarakat.

1.2.

Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum yang memuat ketentuan secara langsung terkait dengan penyusunan RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut :

1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah– Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 09);

2. Undang–Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(13)

I - 3

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang–Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan PerUndang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4289);

6. Undang–undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang–undang Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

10. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

(14)

I - 4

11. Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

12. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(15)

I - 5

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubenur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi Juncto Peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan keuangan Gubenur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

25. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

(16)

I - 6

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

29. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan nomor : 28 tahun 2010; nomor : 0199/m ppn/04/2010; nomor : pmk 95/pmk 07/2010 Tentang Penyelenggaraan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014;

30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 - 2025;

31. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 - 2031;

32. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014;

33. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangkalan Tahun 2009 – 2029 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 4/E);

34. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kab. Bangkalan Tahun Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 1/D);

35. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 1/D);

36. Peraturan Daerah Kota Gresik Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik Tahun 2011 – 2015;

37. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik Tahun 2011 – 2031;

(17)

I - 7

38. Peraturan Daerah Kabupaten Sampang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sampang Tahun 2012 – 2032;

39. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 18 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2010 – 2015.

1.3.

Hubungan Antar Dokumen

Secara normatif, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pada hakekatnya disusun dengan berpedoman pada RPJP Daerah yang setiap tahunnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Untuk lebih jelasnya berikut dapat dikemukakan hubungan antar dokumen dari tinjauan secara yuridis.

Dalam Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 Pasal 5 ayat (2), dikemukakan bahwa RPJMD merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi dan arah kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana - rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 ini, akan dijadikan pedoman oleh masing-masing SKPD di Kabupaten Bangkalan dalam menyusun Renstra SKPD dan Renstra SKPD akan dijadikan pedoman dalam menyusun Renja SKPD di Kabupaten Bangkalan dengan mengacu pada RKPD Kabupaten Bangkalan perlu diperhatikan pula bahwa Dokumen RPJMD ini disusun dengan mempertimbangkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangkalan.

Secara garis besar gambaran hubungan antara RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 dengan dokumen perencanaan daerah lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah ini

(18)

I - 8

Gambar 1.1. Hubungan Antara RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018

dengan dokumen perencanaan daerah lainnya.

Sumber : (UU No.25 tahun 2004)

Secara substansi, penyusunan RPJMD Kabupaten Bangkalan mengacu pada :

1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014 dengan agenda :

a. Agenda Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat b. Agenda Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

c. Agenda Penegakan Pilar Demokrasi d. Agenda Penegakan Hukum

e. Agenda Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur (RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR) Tahun 2009 – 2014 dengan agenda :

a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin

(19)

I - 9

b. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat

c. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui perkembangan agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan

d. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang

e. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik

f. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial g. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta

terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peranan pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga

h. Meningkatkan keamanan dan keterlibatan, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia

3. Skala Prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bangkalan Tahun 2005 – 2025 Tahap Kedua (2010 – 2014) dengan agenda :

a. Upaya pembangunan kehidupan beragama; peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan; pembangunan kependudukan dan ketenagakerjaan; pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; pembangunan kebudayaan serta pembangunan pemuda dan olah raga untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani yang handal, berakhlak mulia dan berbudaya

b. Revitalisasi sektor–sektor ekonomi melalui kebijakan pemberdayaan koperasi dan UMKM; penguatan struktur industri, perdagangan dan jasa; pengembangan sumber daya pertanian; pengelolaan kawasan pertambangan; pengembangan pariwisata; penanggulangan kemiskinan dan pembangunan kesejahteraan sosial guna tercapainya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang berkualitas dengan tetap mengedepankan potensi lokal yang berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

(20)

I - 10

c. Eksplorasi potensi–potensi wisata alam dan buatan, termasuk melakukan

revitalisasi obyek–obyek pariwisata yang sudah berkembang

d. Perkuatan infrastruktur, penanganan sarana dan prasarana wilayah serta penambahan infrastruktur memperoleh perhatian utama untuk mendukung terciptanya iklim investasi dan perekonomian masyarakat e. Optimalisasi kinerja Pemerintah Daerah termasuk didalamnya

pengelolaan aspek pembangunan politik dan hukum.

1.4.

Sistematika Penulisan

Rancangan RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang gambaran umum penyusunan rancangan RPJMD terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum, hubungan antar dokumen, Sistematika penulisan serta Maksud dan Tujuan.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bab ini menjelaskan dan menyajikan secara logis dasar-dasar analisis, Gambaran Umum Kondisi Daerah yang meliputi Aspek Geografi dan Demografi, Kesejahteraan Masyarakat, Sosial Budaya Daerah, Sarana dan Prasarana Daerah, Pemerintahan Umum serta Daya Saing Kabupaten Bangkalan.

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan keuangan daerah terdiri dari Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu, Kerangka Pendanaan

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis

Bab ini berisi penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis.

BAB V Penyajian Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran

Bab ini berisi penyajian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan. BAB VI Strategi Dan Arah Kebijakan

Bab ini berisi strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.

(21)

I - 11

BAB VII Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah

Bab ini menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih.

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan

Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD serja pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab ini berisikan penetapan indikator kinerja daerah. BAB X Pedoman Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini berisi tentang kesinambungan pembangunan dan pengisi kekosongan perencanaan pembangunan dan kaidah pelaksanaannya.

1.5.

Maksud Dan Tujuan

Maksud Penyusunan Rancangan RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013 - 2018 adalah sebagai pedoman penetapan Renstra SKPD bagi seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan secara sinergis.

Adapun tujuan penyusunan Rancangan RPJMD adalah sebagai pedoman penetapan Renstra SKPD serta penyusunan RKPD. Lebih lanjut RPJMD dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan memberikan arah kebijakan perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang dijabarkan ke dalam perencanaan program-program pembangunan.

(22)

II-1

Bab II

Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1. Geografi Dan Demografi

2.1.1. Karakteristik Lokasi Dan Wilayah 2.1.1.1. Luas Wilayah Dan Letak Geografis

Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang secara geografis berada di Provinsi Jawa Timur bagian utara dan merupakan pintu gerbang menuju Pulau Madura.

Luas wilayah Kabupaten Bangkalan adalah 1.260,14 km², yang secara administratif Pemerintahan terbagi dalam : 18 (delapanbelas) Kecamatan, 8 (delapan) kelurahan, 273 (duaratus tujuhpuluh tiga) desa dan 1 (satu) Pulau Karang Jamuang. Selain itu dapat dikemukakan pula bahwa posisi Kabupaten Bangkalan ditinjau dari letak geografis, dimana secara eksistensial, berada di kawasan Pulau Madura dengan titik koordinat berada pada posisi 112°40’ 06” - 113° 08’ 04” FBujur Timur dan 6° 51’ 39” - 7° 11’ 39” Lintang Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan : Laut Jawa;

 Sebelah Timur berbatasan dengan : Kabupaten Sampang;  Sebelah Barat berbatasan dengan : Selat Madura;

 Sebelah Selatan berbatasan dengan : Selat Madura Secara lebih jelasnya, dapat diperhatikan pada peta di Gambar 2.1.

2.1.1.2. Topografi A. Kemiringan Lahan

Kemampuan tanah di Kabupaten Bangkalan dilihat dari kemiringannya sebagian besar memiliki kemiringan 2-15° yaitu sekitar 50,45% atau 63.002 Ha. Dan kemiringan 0-2° sekitar 45,43% atau 56.738 Ha. Sedangkan tekstur tanah sebagian besar bertekstur sedang yaitu seluas 116.267 Ha atau sekitar 93,10% dan untuk kedalaman spektip tanah di Kabupaten Bangkalan memiliki kedalaman >90 cm yaitu seluas 64.130/64.131 Ha atau 51,35%.

(23)
(24)

II-3

B. Ketinggian Lahan

Dilihat dari topografi, Kabupaten Bangkalan berada pada ketinggian 2-100m di atas permukaan air laut. Wilayah yang terletak di pesisir pantai, seperti Kecamatan Sepulu, Bangkalan, Socah, Kamal, Modung, Kwanyar, Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, Labang dan Kecamatan Burneh mempunyai ketinggian antara 2-10m di atas permukaan air laut. Sedangkan wilayah yang terletak pada bagian tengah mempunyai ketinggian antara 19-100m di atas permukaan air laut. Lokasi tertinggi terletak di Kecamatan Geger dengan ketinggian 100m diatas permukaan laut.

Tabel 2.1. Letak, Tinggi, dan Luas Kecamatan Kabupaten Bangkalan

NO KECAMATAN TINGGI DARI PERMUKAAN LAUT LUAS (KM²)

1. Kamal 5 41.40 2. Labang 45 35.23 3. Kwanyar 2 47.81 4. Modung 5 78.79 5. Blega 5 92.82 6. Konang 38 81.09 7. Galis 45 120.56 8. Tanah Merah 47 68.56 9. Tragah 19 39.58 10. Socah 5 53.82 11. Bangkalan 5 35.02 12. Burneh 10 66.10 13. Arosbaya 4 42.46 14. Geger 100 123.31 15. Kokop 80 125.75 16. Tanjung Bumi 2 67.49 17. Sepulu 2 73.25 18. Klampis 2 67.10 Jumlah - 1,260.14

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

2.1.1.3. Geologi A. Batuan

Jenis batuan yang terdapat di Kabupaten Bangkalan meliputi; Allufium seluas 24.400Ha atau sekitar 19,54%; Elistosin, Fasies, Sedimen seluas 35.594Ha sekitar 28,50%; Fliose, Fasies Batu Gamping seluas 47.294Ha atau sekitar 37,87%; dan Miosen, Fasies Sedimen seluas 17.600Ha atau 14,09%. Luas dan kondisi Geologi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

(25)

II-4

Tabel 2.2. Jenis Batuan Induk Kabupaten Bangkalan

NO. URAIAN LUAS (HA) %

1 Allufium 24.400 19,54

2 Elistosin, Fasies, Sedimen 35.594 28,50

3 Fliose, Fasies Batu Gamping 47.294 37,87

4 Miosen, Fasies Sedimen 17.600 14,09

Jumlah 124.888 100

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

B. Tanah

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Bangkalan meliputi Alufial Hidromurf; Alufial Kelabu Kekuningan; Assosiasi Hidromurf; Litosal; Regusal Coklat Kekuningan; Komplek Graund Gorset Kelabu dan Lits; Grumosal Kelabu; Kpl. Grumosal Kelabu Litosal; Kpl. Mediteran Coklat dan Litosal; Kpl. Mediteran Merah dan Litosal; Kpl. Mediteran, Grumosal, Regusal Litosal. Gambaran dan luas selengkapnya dapat dilihat pada dibawah ini.

Tabel 2.3. Jenis Tanah Kabupaten Bangkalan

NO. URAIAN LUAS (HA) %

1 Alufial Hidromurf 9.495 8,27

2 Alufial Kelabu Kekuningan 3.250 2,60

3 Assosiasi Hidromurf 9.775 7,83

4 Litosal 2.360 1,89

5 Regusal Coklat Kekuningan 2.415 1,93

6 Komplek Graund Gorset Kelabu dan Lits 18.203 14,58

7 Grumosal Kelabu 2.360 1,89

8 Kpl. Grumosal Kelabu Litosal 2.584 2,07

9 Kpl. Mediteran Coklat dan Litosal 14.719 11,79

10 Kpl. Mediteran Merah dan Litosal 12.753 10,21

11 Kpl. Mediteran, Grumosal, Regusal, Litosal 46.974 37,61

Jumlah 124.888 100

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

Sedangkan kedalaman spektip tanah menggambarkan ketebalan tanah dan sejauh mana akar tanaman dapat berkembang. Besarnya diukur dari permukaan tanah sampai dengan lapisan di mana akar tanaman tidak dapat lagi menembusnya. Lapisan tersebut biasanya berupa penghalang fisik yang berupa batuan atau lapisan kedap akar. Pada keadaan tertentu lapisan tersebut dapat berupa suatu lapisan yang secara kimia mengandung racun yang mematikan akar tanaman. Kedalaman efektif tanah yang tersebar di Kabupaten Bangkalan terletak pada kedalaman 0 cm - >90 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.4

(26)

II-5

Tabel 2.4. Kedalaman Spektip Tanah Kabupaten Bangkalan

NO. URAIAN LUAS (HA) %

1 0 cm - 30 cm 8.044 6,44

2 30 cm - 60 cm 14.293 11,44

3 60 cm - 90 cm 38.421 30,77

4 >90 cm 64.131 51,35

Jumlah 124.889 100

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

Tekstur tanah adalah kasar halusnya bahan padat organik tanah berdasarkan perbandingan fraksi pasir, lempung debu dan air. Tekstur ini akan berpengaruh terhadap pengolahan tanah dan pertumbuhan tanaman terutama dalam mengatur kandungan udara dalam rongga tanah dan persediaan serta kecepatan peresapan air di tanah tersebut. Tekstur tanah di Kabupaten Bangkalan bertekstur tanah halus (liat), sedang, hingga kasar dengan luasan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.5. Tekstur Tanah Kabupaten Bangkalan

NO. URAIAN LUAS (HA) %

1 Sedang 116.267 93,10

2 Halus 8.016 6,42

3 Kasar 605 0,48

Jumlah 124.888 100

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

2.1.1.4 Hidrologi

Sebagai bagian dari siklus hidrologi, di Kabupaten Bangkalan terdapat sejumlah mata air, waduk, dan sungai. Pola aliran permukaan dapat dilihat dari pola aliran sungai yang ada di Kabupaten Bangkalan. Sungai-sungai utama dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangkalan bermuara di selat Madura dan Laut Jawa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangkalan. Nama dan panjang sungai di Kabupaten Bangkalan dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel 2.6. Nama dan Panjang Sungai Kabupaten Bangkalan

NO. URAIAN NAMA SUNGAI PANJANG (KM)

1. Kamal Gulung Kebun Telang 2,15 2,05 10,15

2. Labang Gladak Cina 3,25

3. Kwanyar Jangjang Kolpoh 5,05 16,15 4. Modung Jangklompang Nangger Lekesepat 7,10 2,15 6,55

(27)

II-6

NO. URAIAN NAMA SUNGAI PANJANG (KM)

Sbr. Kolla Sikecil 5,15 6,65 5. Blega Blega Lekesenga Cetek Konyak Pandean 9,95 3,15 2,75 5,25 9,95 6. Konang Naden Jantu Sambiyan Rampasan Konang Gubugan Bancelok Sawahdalem Karangnata 12,15 2,15 5,15 7,05 7,15 5,55 2,15 4,05 1,35 7. Galis Pandean Jangklompang Jangmarang Lembungselor Tlagah Bancelot Olbek Labisana/Labisani 9,95 7,10 2,25 4,85 3,55 6,05 8,15 3,15

8. Tanah Merah Pancetan

Babusong Pangeleyan Mortengah Seresi Sbr. Pettong Sabupuspa Rangka Dlambah Laok Nyantren Pakem 5,53 3,25 2,15 2,55 5,15 3,25 1,55 2,15 3,55 3,25 3,55 9. Tragah Legung Sbr. Pocong 4,15 7,35

10. Socah Gladak Landung

Jambu 8,25 7,55 11. Bangkalan Bangkalan Bancaran Serpang 6,25 5,25 7,75 12. Burneh Jangjang Bubut 3,25 5,19 13. Arosbaya Taburjan

Asam Tanto/Asem Tanto Tambangan Balung 1,85 7,20 4,00 5,05 14. Geger Lutung Ombul Klubaikan Polongan Jerdabung Bongbaru Pakem Kalajen Calteng Sbr. Pocong Dungruduk Agung 2,05 5,15 2,15 2,25 3,15 2,55 3,25 3,55 7,05 2,15 3,25 3,15

(28)

II-7

NO. URAIAN NAMA SUNGAI PANJANG (KM)

15. Kokop Durjan Muara Kemuning Pokaan Bulengleng Aengkoning Dupok Brungbung Kirkir Purwo Lebbeng Sbr. Agung Pocet 6,15 3,55 1,56 1,55 3,55 2,55 5,95 1,55 3,05 3,15 2,15 4,15 4,15

16. Tanjung Bumi Tambak/Tagungguh

Torpong/Planggiran Budduk Tambak Tambeng 9,15 7,05 7,15 9,15 22,15 17. Sepulu Srogan Janger Dangah Sangkeyah Mocangan Gladakmati Gangseyan Lembung 7,55 2,55 1,15 2,25 3,55 7,55 2,15 3,25 18. Klampis Patemon Bupeng Larangan Manonggal Nangsangkan Ganggakap Pajung brumbung 1,85 2,15 1,75 2,15 1,25 2,15 3,15 1,55

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

Selain dipengaruhi oleh adanya sungai, kondisi hidrologi di Kabupaten Bangkalan juga dipengaruhi oleh beberapa sumber air. Sumber-sumber air yang ada di Kabupaten Bangkalan mempunyai kualitas air baku yang cukup baik untuk kebutuhan irigasi maupun air bersih.

2.1.1.5 Klimatologi

Rata–rata curah hujan di Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 sebesar 9,56mm, naik dari tahun lalu yang sebesar 5,94mm. Pada periode yang sama rata-rata jumlah hari hujan per tahun mengalami kenaikan yakni dari 182 hari pada Tahun 2010 menjadi 200 hari pada Tahun 2011. Dengan demikian meningkatnya curah hujan tersebut diiringi peningkatan jumlah hari hujan. Banyaknya hari hujan bulanan Kabupaten Bangkalan dapat dilihat pada tabel 2.7. dibawah ini.

(29)

II-8

Tabel 2.7. Banyaknya Hari Hujan Bulanan Kabupaten Bangkalan

NO SEKSI PENGAIRAN J A NU A R I F E B R U A R I M A R E T A P R IL M E I J U NI J U L I A G U S T U S S E P T E M BE R O K T O B E R NO P E M BE R DE S E M BE R R A T A -R A T A 1. Bangkalan 20 8 13 18 15 4 3 - 2 11 15 17 10,50 2. Socah 14 9 14 13 6 2 1 1 2 2 2 12 6,50 3. Burneh - - - 12 1,00 4. Kamal 17 17 17 11 9 2 - 4 - 3 13 18 9,25 5. Arosbaya 19 9 13 12 8 2 2 - - 9 9 16 8,25 6. Labang - - - - 7. Sukolilo 11 8 18 11 5 1 - - 1 2 6 14 6,42 8. Tragah 15 6 8 15 13 2 2 - 3 1 11 11 7,25 9. Klampis 13 6 9 10 7 5 1 - 1 4 8 15 6,58 10. Tanah Merah 12 4 10 14 9 1 2 - - 2 11 10 6,25 11. Kwanyar - - - - 12. Geger 16 10 8 13 6 - 2 - 1 9 13 15 7,75 13. Tanjung Bumi 22 11 15 6 5 - - - - 3 7 5 6,17 14. Sepulu 14 5 8 5 2 1 - - - 3 7 10 4,58 15. Dupok 11 10 11 - 4 1 1 - - 6 10 19 6,08 16. Galis 12 12 12 13 15 - 1 - - 5 20 15 8,75 17. Modung - - - - 18. Konang 10 4 11 12 8 - - - - 5 10 15 6,67 19. Blega 12 7 14 5 - - - 6 3,67 20. Kedungdung 12 8 10 7 3 2 2 - - - 7 11 5,17

Sumber Data : Bangkalan Dalam Angka 2012

2.1.1.6 Penggunaan Lahan

Kabupaten Bangkalan merupakan pintu gerbang menuju Pulau Madura dan Wilayah Indonesia Timur mempunyai potensi pengembangan wilayah yang cukup prospektif dengan luas wilayah sebesar 1.260,14 km2 yang diperuntukkan untuk kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, pertanian, kawasan militer, dan lain - lain.

Penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan masih didominasi oleh kegiatan pertanian berupa pertanian sawah irigasi, lahan kering, perkebunan, maupun tegalan. Dalam perkembangannya, penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan mengalami perubahan terkait dengan pemanfaatan lahan, baik untuk permukiman, fasilitas umum maupun untuk pengembangan industri. Pengembangan pemanfaatan lahan yang cukup terlihat adalah pengembangan kawasan Suramadu. Setelah di bukanya jalur atau akses Suramadu maka kawasan tersebut akan dikembangkan sebagai kawasan terpadu khususnya disekitar kawasan kaki jembatan Suramadu.

(30)

II-9

Saat ini kawasan tersebut masih belum dikembangkan secara maksimal, lahan yang ada di sepanjang kanan maupun kiri jalur menuju jembatan masih berupa lahan kosong yang masih dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian maupun tegalan, sedangkan disepanjang koridor jalan utama mulai tumbuh kegiatan perdagangan dan jasa skala lokal berupa warung-warung non permanen yang menjual souvenir, makanan, maupun minuman. Kondisi yang kurang teratur dan tidak tertata dengan baik menimbulkan kesan kumuh pada kawasan tersebut. Sehingga perlu pengendalian maupun pengaturan lebih lanjut pada kawasan tersebut.

Secara umum pola pemanfaatan lahan di Kabupaten Bangkalan cenderung membentuk pola linier, yaitu mengikuti jaringan jalan. Gambaran selengkapnya penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan dapat terlihat pada Gambar 2.2.

(31)
(32)

II-11

Secara garis besar penggunaan lahan di Kabupaten Bangkalan dibagi dalam dua kawasan yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya meliputi : A. Kawasan Lindung

Kawasan lindung terbagi atas kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, kawasan perlindungan bawahannya, dan kawasan perlindungan setempat, disamping kawasan rawan bencana alam. Terkait dengan klasifikasi kawasan lindung, berikut dapat dikemukakan informasi masing-masing kawasan sebagaimana di bawah ini:

1. Kawasan Pelestarian Alam

Kawasan pelestarian alam di Kabupaten Bangkalan terdiri dari taman wisata alam. Pada dasarnya kawasan pelestarian alam juga merupakan kawasan lindung yang harus tetap dilestarikan sehingga dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata. Kriteria kawasan wisata adalah sebagai berikut :

 Kawasan yang ditunjuk mempunyai keadaan yang menarik dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia.

 Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah raga serta terletak dekat dengan pusat-pusat permukiman penduduk.

 Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakan sehingga memungkinkan perburuan secara teratur dengan mengutamakan segi rekreasi, olahraga dan kelestarian satwa.

 Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak membahayakan. Kawasan lindung dengan kriteria diatas pada wilayah Kabupaten Bangkalan terdapat di Kecamatan Geger yaitu Kawasan wisata Gunung Geger yang merupakan kawasan dengan ketinggian 125 mdpl dengan luas 30,2 Ha.

2. Kawasan Cagar Budaya

Kawasan cagar budaya dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu : lingkungan bangunan non gedung, lingkungan bangunan gedung serta halamannya.

Kawasan tersebut memiliki kriteria sebagai berikut :

 Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup luas

(33)

II-12

 Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya contoh suatu

daerah serta keberadaanya memerlukan upaya konservasi a. Lingkungan Bangunan Non gedung

Lingkungan Bangunan non gedung merupakan suatu tempat yang dapat diperuntukkan sebagai cagar budaya, sejarah dan ilmu pengetahuan yang harus dilestarikan antara lain :

 Makam Aer Mata Ratu Ebuh dan Makam Agung di Kecamatan Arosbaya

 Makam SyaiChona Kholil di Kecamatan Bangkalan b. Lingkungan Bangunan Gedung dan Halamannya

Lingkungan Bangunan gedung dan halamannya merupakan cagar budaya yang bersifat pelestarian terhadap bangunan kuno. peninggalan bersejarah yang harus dilestarikan sebagai ciri cagar budaya diantaranya :

 Klenteng Eng An Bio di Kecamatan Bangkalan  Mercusuar di Kecamatan Socah

c. Kawasan Perlindungan Bawahannya

Kawasan perlindungan bawahannya mencakup kawasan hutan lindung dan kawasan karst 1.

 Hutan Lindung

Hutan Lindung, merupakan kawasan dengan sifat khas yang mampu memberikan pelindungan kawasan sekitar dan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah erosi dan banjir yang mutlak fungsinya sebagai penyangga kehidupan dan tidak dapat dialihkan peruntukannya.

Hutan lindung di Kabupaten Bangkalan total seluas 654,8 ha. di Desa Gebang seluas 10,6 ha, Desa Lajing seluas 150,6 ha, Desa Mrandung seluas 194,0 ha, Desa Maneron seluas 29,7 ha, Kelurahan Pejagan seluas 32,3 ha. Desa Labuhan, Desa Lembung Paseser, Desa Aeng Tabar, Desa Banyusangka seluas 169 ha dan Desa Martajasah seluas 55,6 ha.

(34)

II-13

 Kawasan Bentang Alam Karst

Kawasan ini bisa dikategorikan sebagai kawasan lindung terbatas. Karena sifat yang dimilikinya maka kawasan yang memiliki perbukitan Kars mutlak tidak bisa di eksploitasi dan diperlakukan konservasi.

Kawasan perlindungan Bentang Alam Karst di Kabupaten Bangkalan berada di Kecamatan Socah, Burneh, Galis, Tragah dan Blega. Kawasan tersebut apabila tidak dilindungi hidrologi dan ekoligisnya akan terjadi bencana longsor dan banjir serta harus di kelola dengan baik

 Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan perlindungan setempat meliputi kawasan sekitar danau/waduk, kawasan sekitar sungai, kawasan sempadan pantai dan kawasan sempadan sungai. Kawasan sekitar danau/waduk, adalah kawasan tertentu di sekeliling danau/waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau/waduk. Waduk di Kabupaten Bangkalan direncanakan di Kecamatan Blega.

Kawasan di sekitar mata air, adalah kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian mata air. Perlindungan di sekitar mata air di wilayah Kabupaten Bangkalan sekurang-kurangnya jarak jari - jari 200 meter di sekitar mata air. Kawasan mata air ini hampir menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Bangkalan.

Kawasan sempadan pantai, adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Perlindungan diarahkan pada sepanjang pantai berjarak sekitar 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Pantai - pantai yang perlu dilindungi adalah pantai yang terdapat di Kecamatan Tanjung Bumi, Sepulu, Klampis, Arosbaya, Kamal, Socah, Labang, Kwanyar, Modung dan Kecamatan Bangkalan.

Kawasan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang sungai buatan/kanal/seluruh jaringan irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian

(35)

II-14

fungsi sungai. Perlindungan sempadan sungai dilakukan dengan pembebasan selebar 100 meter di kiri kanan sungai bagi sungai yang berada di luar wilayah permukiman, 50 meter pada kiri kanan anak-anak sungai yang berada di luar permukiman, dan 15 meter dari kiri kanan sungai bagi sungai besar dan anak-anak sungai yang berada di sekitar permukiman.

B. Kawasan Budidaya

1. Kawasan Hutan Rakyat

Wilayah Kabupaten Bangkalan memiliki kawasan hutan yang tersebar secara tidak merata pada wilayah Kecamatan. Sebagian kawasan hutan ini ada di bagian pinggiran, dimana diantara kawasan hutan ini masih ada yang dimanfaatkan sebagai hutan rakyat. Jenis hutan yang terdapat di Kabupaten Bangkalan didominasi oleh kawasan hutan rakyat yang tersebar merata di 16 Kecamatan. Hutan Rakyat yang berada di Kabupaten Bangkalan berada di 16 Kecamatan : Kecamatan Arosbaya 147.00 ha, Kecamatan Kokop 224,2 ha, Kecamatan Tanah Merah 1231,31 ha, Kecamatan Kwanyar 846.31 ha, Kecamatan Konang 762.00 ha, Kecamatan Klampis 1253 ha, Kecamatan Sepulu 1573 ha, Kecamatan Burneh 200 ha, Kecamatan Tragah 732,69 ha, Kecamatan Tanjung Bumi 535,50 ha, Kecamatan Labang 296.96 ha, Kecamatan Modung 1029,00 ha, Kecamatan Galis 1744,65 ha dan Kecamatan Socah 349,00 ha.

2. Kawasan Hutan Produksi

Kawasan hutan produksi terbatas di wilayah Kabupaten Bangkalan terdiri dari hutan tanaman jenis mahoni seluas 61,00 Ha, jenis lamtoro gung serta jenis sawo kecik seluas 55,20 Ha. Selanjutnya untuk hutan produksi tetap merupakan hutan dengan jenis accasia seluas 1.869,75 Ha serta hutan jati seluas 101,50 Ha. Kawasan hutan konservasi terdapat di sekitar pantai yaitu jenis hutan bakau yang banyak terdapat di sepanjang pantai seluas 87,85 Ha.

Kawasan hutan produksi luas seluruhnya adalah 4.395,85 Ha yang terdapat di Kecamatan Kwanyar, Tragah, Blega, Modung, Konang, Galis, Bangkalan, Tanjung Bumi, Kokop, Sepulu, Klampis, dan Kecamatan Geger.

(36)

II-15

3. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan

Kawasan Pertanian tanaman pangan seluas 30.002 Ha, hal ini sesuai dengan luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) didalam RTRW Kabupaten Bangkalan. Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) bertujuan untuk menjamin ketersediaan Lahan Pertanian Pangan secara berkelanjutan untuk mewujudkan kemandirian ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani, meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan masyarakat. Lahan pertanian pangan di Kabupaten Bangkalan terbagi atas kawasan pertanian lahan basah (irigasi) dan kawasan pertanian lahan kering. Kawasan lahan basah dan kering terletak di hampir 18 Kecamatan.

4. Kawasan Perikanan

Kawasan perikanan terdiri dari kawasan perikanan pertambakan dan kawasan perikanan sungai. Untuk kawasan perikanan pertambakan, terdapat di seluruh wilayah kecamatan kecuali Kecamatan Labang, Tragah, Tanah Merah, Konang, Galis, Burneh, Kokop dan Kecamatan Geger dikarenakan kondisinya tidak memungkinkan untuk perikanan pertambakan. Sedangkan kawasan perikanan sungai terdapat di Kecamatan Blega, Socah, Tanjung Bumi, Kokop dan Kecamatan Konang. 5. Kawasan Perkebunan

Kawasan perkebunan tersebar di seluruh kecamatan, di mana luas yang terdata sebesar 541,98 Ha. Mengingat jenis perkebunan yang juga menggunakan tegalan, maka sebenarnya termasuk luas perkebunan adalah 12.817,04 Ha.

6. Kawasan Peternakan

Kawasan peternakan di Kabupaten Bangkalan dibagi dalam 2 (dua) kawasan yaitu Kawasan ternak kecil meliputi kluster 1 (satu) : Kec. Tanah Merah, Tragah, Kwanyar dan Labang. Kluster 2 (dua) : Kec. Arosbaya, Geger, Klampis dan Sepulu. Kawasan ternak besar meliputi Kluster 1 (satu) : Kec. Bangkalan, Labang, Kamal, Arosbaya, Klampis dan Kokop. Kluster 2 (dua) : Kec. Burneh, Tanah Merah, Tragah, Kwanyar, Galis, Blega dan Konang. Masing-masing kawasan sudah dilengkapi dengan fasilitas peternakan yaitu rumah potong hewan dan pusat kesehatan hewan.

(37)

II-16

7. Kawasan Pariwisata

Ditinjau dari karakteristik dan potensi obyek-obyek wisatanya, sektor kepariwisataan di Kabupaten Bangkalan dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) kategori yaitu kawasan wisata alam, wisata religi, dan wisata minat khusus/budaya. Selanjutnya pengembangan pariwisata di Kabupaten Bangkalan ini dapat dikembangkan melalui pembentukan zona wisata, yaitu :

 Zona Pesisir Selatan, meliputi obyek wisata yang terdapat di Kecamatan Kwanyar, Labang dan Kamal (Pantai Rongkang, Wisata Bahari Kawasan Kaki Jembatan Suramadu, Wisata gua Kecamatan Labang)

 Zona Kota Bangkalan, meliputi obyek wisata yang terdapat di Kecamatan Socah, Bangkalan dan Burneh (Wisata pemandian Jokotole di Kecamatan Socah, Mercusuar Sembilangan di Kecamatan Bangkalan, Wisata kebun salak dan kolam laggundih di Desa Kramat, Wisata budaya Makam Syaichona Kholill di Kecamatan Bangkalan, wisata sejarah benteng Belanda dan museum purbakala di Kecamatan Bangkalan dan wisata budaya pagelaran Kerapan sapi di desa Bancaran Kecamatan Bangkalan, serta kawasan wisata minat khusus disekitar interchange morkepek)

 Zona pesisir utara, meliputi obyek wisata di Kecamatan Arosbaya, Sepulu dan Tanjungbumi (Wisata budaya makam Aer Mata Ebuh di Kecamatan Arosbaya, wisata pantai Maneron di Kecamatan Sepulu, wisata Pantai Sereng Kemoneng di Kecamatan Tanjungbumi, wisata batik madura di Kecamatan Tanjung Bumi)

 Zona Gunung Geger, meliputi obyek wisata Gunung Geger yang terdapat di Kecamatan Geger Elevasi 125M dpl dengan suhu rata-rata 28 C pada siang hari, suhu rata-rata 24°C pada malam hari, kecepatan angin kurang lebih 10 knot, merupakan satu-satunya daerah sejuk di Kabupaten Bangkalan dan merupakan daerah yang tertinggi di Pulau Madura. Sebuah arca yang menyerupai Duarapala dengan memegang tongkat, terpahat pada salah satu bagian tebing kapur. Kemungkinan besar masih banyak peninggalan purbakala yang belum ditemukan ataupun terkubur. Peninggalan budaya sejarah masa lalu yang tak

(38)

II-17

ternilai harganya Dua buah gua yang berada di dekat makam RA Tunjung Sekar, dinamakan gua putra dan gua putri. Pintu masuk kecil dan merupakan satu-satunya masuk ke gua dengan cara membungkuk. Gua ini dibentuk dan dindingnya halus, tidak terdapat stalaktit maupun stalakmit. Pada bagian dasar gua terdapat lobang besar dan lebih menyerupai sebuah bentuk makam.

8. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kabupaten Bangkalan terbagi atas kawasan permukiman perdesaan dan kawasan permukiman perkotaan, luas kawasan permukiman perdesaan sebesar 10.561,98 Ha, sedangkan luas kawasan permukiman perkotaan sebesar 6.892,30 Ha.

9. Kawasan Pertambangan

Kawasan pertambangan di Kabupaten Bangkalan terletak di Kecamatan Burneh, Kwanyar, Arosbaya, Modung, Tanjung Bumi, Blega, Galis, Kamal, Socah, Geger, Kokop, Tragah dan Kecamatan Labang dengan jenis tambang berupa galian golongan C yang meliputi, pasir, batu gunung, phospat, kapur, pasir kwarsa, dan batu gips.

Lokasi penyebaran bahan galian golongan C di Kabupaten Bangkalan berdasarkan peta kontur dan peta geologi adalah sebagai berikut :

a) Batu Kapur/Batu Gamping (Limestone)

Tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Bangkalan kecuali Kecamatan Bangkalan.

b) Dolomit

Dolomit tersebar di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Kamal, Tragah, Labang dan Kecamatan Kwanyar.

c) Batu Phospat (Phospate)

Batu Phospat tersebar di 4 (empat) Kecamatan di Kabupaten Bangkalan yaitu, Kecamatan Labang, Modung, Blega, Tragah dan Kecamatan Kwanyar.

d) Pasir Kwarsa (Quart Sand)

Pasir Kwarsa tersebar di 6 (enam) Kecamatan yaitu Kecamatan Burneh, Tanjung Bumi, Kokop, Galis, Sepulu dan Kecamatan Klampis.

(39)

II-18

e) Lempung (Clay)

Lempung tersebar di 10 (sepuluh) Kecamatan yaitu Kecamatan Tragah, Modung, Blega, Galis, Sepulu, Kokop, Geger, Klampis, Konang dan Kecamatan Tanjung Bumi.

10. Kawasan Perdagangan

Kawasan perdagangan di Kabupaten Bangkalan terletak di area Ibukota Kecamatan yang meliputi Kecamatan Bangkalan, Socah, Kamal, Burneh, Arosbaya, Sepulu, Galis, Geger, Blega, Tanah Merah, Kokop, Konang, Tragah, Kwanyar, Klampis, Labang, Tanjung Bumi, Kecamatan Modung.

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Bangkalan sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang termasuk dalam kaitan gerbangkertasusila sebagai pusat kegiatan nasional. Dalam kaitannya dengan kondisi tersebut, Kabupaten Bangkalan memiliki kawasan strategis yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Dalam mendukung eksistensi pengembangan wilayah yang dapat dilakukan yaitu :

2.1.2.1. Kawasan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kawasan yang berpotensi untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi Baru adalah :

1. Kawasan Kaki Jembatan Suramadu

Merupakan Kawasan Strategis yang berperan mendorong pertumbuhan ekonomi bagi kawasan sekitar dan dapat mewujudkan pemerataan pemanfaatan ruang. Kawasan ini ditentukan berdasarkan potensi yang ada, serta memiliki aglomerasi terhadap pusat permukiman perkotaan dan kegiatan produksi, dengan pertimbangan dapat memberikan dampak perkembangan pada suatu wilayah. Kawasan ini meliputi sepanjang jalan tol dan akses jalan Tol Suramadu dan sekitarnya seluas ±600 ha. Secara umum, peruntukannya dititik beratkan pada keberadaan industri ringan dan hijau yang didukung dengan kawasan perdagangan, wisata dan permukiman.

(40)

II-19

2. Kawasan Industri & Pelabuhan Socah

Pengembangan pelabuhan Socah yang terintegrasi dengan Kawasan Industri pendukungnya merupakan perencanaan jangka menengah (intermediate term planning) dalam pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan industri di Madura

3. Kawasan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Bulu Pandan

Kawasan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Bulu Pandan di Kecamatan Klampis dan Arosbaya adalah kawasan yang terintegrasi dengan pengembangan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu. Kawasan ini direncanakan memiliki akses langsung dengan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu melalui pengembangan jalan akses Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan melalui interchange Burneh.

Perkembangan 3 (tiga) kawasan strategis dimaksud didukung dengan pusat – pusat pertumbuhan baru seperti kawasan pendidikan di Desa Telang Kecamatan Kamal, perkembangan masing – masing ibu kota Kecamatan dan pusat pertumbuhan ekonomi lainnya.

2.1.2.2. Kawasan agropolitan

Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional hirarkhi keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis.

Kawasan pengembangan agropolitan di Kabupaten Bangkalan meliputi kecamatan Socah-Burneh-Bangkalan (SOBURBANG), Kecamatan Socah sebagai pusat Kota Tani di Kawasan Agropolitan SOBURBANG (disebut Kota Tani Utama), sedangkan Kecamatan Burneh dan Bangkalan merupakan Hinterland dari kawasan tersebut. Adapun Struktur Tata Ruang Kawasan Agropolitan SOBURBANG, ditetapkan berdasarkan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatan agribisnis.

2.1.3. Kawasan Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana alam merupakan kawasan yang di indikasikan sebagai kawasan yang sering terjadi bencana. Di Kabupaten Bangkalan, kawasan rawan bencana dikelompokkan :

Gambar

Tabel 2.6.  Nama dan Panjang Sungai Kabupaten Bangkalan
Gambar 2.4.  Angka  Harapan Hidup Tahun 2008 - 2012
Gambar 2.5.  Angka  Melek Huruf Tahun 2008 - 2012
Gambar 2.7.  Paritas Daya Beli Tahun 2008 - 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seiring perkembangan perbankan syariah di Indonesia, kajian-kajian dan penelitian-penelitian mengenai perbankkan syariah umumnya dan perilaku kinerja keuangan secara

[r]

Jambi memiliki wilayah yang kurang lebih 60% nya masih berupa hutan, sehingga Jambi menjadi salah satu Provinsi yang hutannya mendapat perhatian khusus dari pemerintah

Wooden Sheet for Packaging Box Veneer kering kayu sengon yang telah dihaluskan pada kedua sisi lebar dengan ukuran tebal tidak lebih dari 5 mm, lebar tidak lebih dari 300

Tujuan ditetapkan manual prosedur teknis pelaksanaan praktikum adalah menetapkan suatu prosedur pelaksanaan praktikum mahasiswa di Laboratorium di lingkungan

Yang menghadiri pembuktian kualifikasi adalah Direktur atau Kuasa Direktur yang namanya tercantum dalam akta pendirian perusahaan;.. Saudara menunjukkan dokumen asli dan

Maka dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk mengikuti Pembuktian Isian Kualifikasi pada :. 19 April

In early June, southern right whales leave their Antarctic feeding ground to frolic in the warmer waters of the Western Cape coast.. Here they mate, calve and generally hang