• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMK3.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SMK3.ppt"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Manajemen Keselamatan

Sistem Manajemen Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja

Dan Kesehatan Kerja

Latar Belakang Kebijakan

(2)

DEFINISI MANAJEMEN

DEFINISI MANAJEMEN

DAN SISTEM MANAJEMEN

DAN SISTEM MANAJEMEN

::

Manajemen :

Manajemen :

suatu proses kegiatan yang terdiri

suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,

atas perencanaan, pengorganisasi,

pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai

pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya

tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya

yang ada

yang ada

kegiatan manajemen yang teratur da

kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai

n saling berhubungan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

(3)

DEFINISI MANAJEMEN

DEFINISI MANAJEMEN

DAN SISTEM MANAJEMEN

DAN SISTEM MANAJEMEN

::

Manajemen :

Manajemen :

suatu proses kegiatan yang terdiri

suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi,

atas perencanaan, pengorganisasi,

pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai

pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya

tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber daya

yang ada

yang ada

kegiatan manajemen yang teratur da

kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai

n saling berhubungan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan

(4)

DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem m

Bagian dari sistem manajamen perusahaan secara keseluruhan

anajamen perusahaan secara keseluruhan

meliputi struktur organisasi, perencanaan, tangg. jawab,

meliputi struktur organisasi, perencanaan, tangg. jawab,

pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang

pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang

dibutuhkan bagi :

dibutuhkan bagi :

pengembangan, penerapan, pencapaian,

pengembangan, penerapan, pencapaian,

pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3

pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3

dalam rangka pengendalian resiko yang

dalam rangka pengendalian resiko yang

berkaitan dengan kegiatan kerja

berkaitan dengan kegiatan kerja

guna terciptanya tempat kerja yang aman,

guna terciptanya tempat kerja yang aman,

efisien dan produktif

(5)

LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

• • • • • • •

K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai

semua pihak

Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi

Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum

menyentuh aspek manajemen

Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal

K3

Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3

Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang

diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh

internasional

Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk

mendapatkan perlindungan

(6)

K3 masih belum mendapatkan perhatian yang

memadai semua pihak:

• •

Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program

Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional

baik secara politis maupun sosial

Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan

tidak pernah dilihat dari pendekatan moral

Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam

perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha

(7)

Masih rendahnya komitment pimpinan perusahaan

terhadap K3 :

• • • •

Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut data UU

No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan dengan tenaga kerja

lebih dari 100 orang ( wajib mempunyai P2K3 sesuai pasal 10

UUKK No.1/1970)

Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000

Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi, Menunjukan

komitment pimpinan perusahaan terhadap K3 masih rendah

Perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan (pasal 8

UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang

(8)

PELAKSANAAN PENGAWASAN

Obyek Pengawasan dan Personil Pengawasan

Obyek Pengawasan

: - th. 2001 : 169.524 prsh

- th. 2002 : 176.713 prsh

Pegawai Pengawas

: 1.400 orang

Pengawas K3

: 336 orang

Jumlah Ahli K3 (th. 2003)

: 772 orang

Jumlah Dokter Pemeriksa

(9)

DASAR HUKUM

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus

PP; Per.Men ; SE;

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 3, 9 dan 10 UU No.14 Tahun 1969

(10)

DASAR HUKUM

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus

PP; Per.Men ; SE;

Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU No. 13 / 2003

Ttg Ketenagakerjaan

(11)

DASAR HUKUM

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

yang layak bagi kemanusiaan

UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Mengenai ketenagakerjaan

Pasal 3

Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang

layak bagi kemanusiaan

(12)

DASAR HUKUM

Pasal 9

Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas

keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril

kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat

manusia dan moral agama

Pasal 10

Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja

yang meliputi :

(1) norma keselamatan kerja

(2) norma kesehatan kerja

(3) norma kerja

(4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi

dalam hal kecelakaan kerja

(13)

Paragraf 5

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pasal 86 UU No.13/2003

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

atas :

a. keselamatan dan kesehatan kerja;

b. moral dan kesusilaan; dan

c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia

serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan

kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

(14)

Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan

sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajeme

keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

(15)

BAB XVI

Bagian Kedua

Sangsi Administratif 

Pasal 190 UU No.13/2003

(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi

administratif

atas

pelanggaran

ketentuan-ketentuan

sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25,

Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48,

Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1)

dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan

pelaksanaannya.

(16)

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. teguran;

b. peringatan tertulis;

c. pembatasan kegiatan usaha;

d. pembekuan kegiatan usaha;

e. pembatalan persetujuan;

f. pembatalan pendaftaran;

g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;

h. pencabutan ijin.

(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud

ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri

(17)

SISTEM MANAJEMEN

PERUSAHAAN

(Permennaker No. Per. 05/Men/1996.

Pengembangan ,

Penerapan,

Pencapaian,

Pengkajian,

Pemeliharaan,

Kebijakan K3

Pengendalian Resiko

Kegiatan Kerja

Tempat Kerja aman,

Tertip, Efisien

SMK3

Struktur Organisasi,

Perencanaan,

Tanggung Jawab,

Pelaksanaan, Prosedur

dan Proses, Sumber

daya

(18)

Komitmen

dan menjamin

Penetapan

Kebijakan K3

Perencanaan

K3

Penerapan

K3

engukuran

dan

Evaluasi

Peningkatan

Berkelanjutan

Peninjauan

Ulang

Peningkatan

oleh manajemen

eninjauan Ulang

&

Peningkatan

Manajemen

5 prinsip dasar

dalam penerapan SMK3

(19)

Harus Memenuhi Persyaratan Minimum :

- 5 prinsip dasar

- 12 unsur/elemen

dilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor

dan terintegrasi dgn sistem Manajemen

Perusahaan

Wajib

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat merubah

atau menambah unsur-unsur sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg

ada atas persetujuan Menteri

(20)

MENAKER 

DIREKTUR 

• • • •

PENGAWASAN

Bab IV Pasal 5

PEG.

PENGA

WAS

AHLI

K3

DOKTER

PRSH

P2K3

DEP/DINAS

DEPNAKER

LUAR

•• •

POLI . PRSH

JASA KESEH

PRSH

PEMERINTAH

SWASTA

- INDUSTRI

- JASA ----PJIT

PANITIA

BANDING

(21)

1970

1988

1992

1994

1996

VR 1910 - Periode

MOM Degree No.1261/1988 on Third Company of Boiler Technical Inspection

MOM Regulation No. 04/1995 on OSH Company Services

MOM Regulation No. 05 OSH MS jo. Article 87 Act No.13

Year 2003 on Man Power

Transformation proces from rawing

to steering

OSH Inspection Privatitation

irect Inspection

Indonesian OSH Inspection System Paradigm

MOM Regulation No: 02/1992 on OSH Expert

1987

MOM Regulation No : 04/ 1987 on OSH Committee

(22)

KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 8 - Pemeriksaan Kesehatan Badan

Pasal 9 - Menjelaskan dan menunjukan kondisi dan

bahaya di tempat kerja

- Semua pengaman dan alat perlindungan yang

diharuskan

- APD

- Cara dan sikap bekerja yang aman

- Mempekerjakan setelah yakin

- Pembinaan

(23)

Pasal 10 - Membentuk P2K3

Pasal 11 - Laporan kecelakaan

Pasal 14 - Menempatkan secara tertulis

- Memasang poster

(24)

 TUJUAN PEN

 TUJUAN PENERAPAN SMK3

ERAPAN SMK3

• • • • • • • • • • • • • • • •

Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan

Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)

martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)

Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam

Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam

melindungi tenaga kerja

melindungi tenaga kerja

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk

menghadapi kompetisi perdagangan global

menghadapi kompetisi perdagangan global

Proteksi terhadap industri dalam negeri

Proteksi terhadap industri dalam negeri

Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional

Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional

Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk eksp

Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor

or

nasional

nasional

Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui pendekatan

Meningkatkan pelaksanaan pencegahan kec. melalui pendekatan

sistem

sistem

Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan

Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan

ekonomi yang tekait dengan penerapan K3

(25)

K3

K3

UU No.13 /2003

UU No.13 /2003

p. 86

p. 86

p. 87

p. 87

UU No.1/1970

UU No.1/1970

Tempat Kerja

Tempat Kerja

PP - SMK3

PP - SMK3

Perusahaan

Perusahaan

Per.Men. 05/1996

Per.Men. 05/1996

SMK3

SMK3

UU No.14/1969

UU No.14/1969

P. 3, 9, 10

P. 3, 9, 10

UU No.1/1970

UU No.1/1970

Tempat Kerja

Tempat Kerja

a.l. :

a.l. :

(26)

Dasar Hukum SMK3

Dasar Hukum SMK3

Pasal 27 (2) UUD1945

Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang

Undang-undang

Ketenagkerjaan

Ketenagkerjaan

Pasal

Pasal

86

86

Pasal

Pasal

87

87

UU No.1/1970

UU No.1/1970

Per. Menaker No. 05/Men/1996

Per. Menaker No. 05/Men/1996

Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997

Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997

PP Penerapan

PP Penerapan

SMK3

SMK3

Sangsi pelanggaran

Sangsi pelanggaran

(27)

ILO

The most efficient way to build a

sustained safety culture

(28)

OSH MS

Regulation Based

(29)

• • • • • • • • • • • • • •

SMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3

Management

Commitment

Condition of

Employment

Fear/Discipline

Rules/Procedures

Supervisor Control,

Emphasis, and Goals

Value All People

Training

Personal Knowledge,

Commitment, and

Standards

• • • • •

Internalization

Personal Value

Care for Self

Practice, Habits

Individual Recognition

Help Others Conform

Others’ Keeper

• • •

Networking Contributor

Care for Others

Organizational Pride

Dependent

Independent

eactive

Safety by Natural

Instinct

Compliance is the

Goal

Delegated to Safety

Manager

Lack of Management

Involvement

Interdependent

Engineering

Behavioral

(30)

AUDIT SMK3

(31)

DEFINISI AUDIT SMK3

 Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan

pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat

kerja

Pemeriksaan secara sistimatik

 Audit dilakukan secara independen

 Audit SMK3 dilakukan oleh Badan Audit

independen

(32)

Dibuktikan dgn

 Audit

MEKANISME AUDIT SMK3

Ekternal

(3 th sekali)

Internal

Badan Audit

(Auditor)

Pengusaha/

Pengurus

Bagi perusahaan :

-

Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org

- < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi

Pengawasan oleh Instansi

Ketenagakerjaan pd

Pem.Prop, Pem.Kab/Kot

(33)

Untuk pembuktian penerapan SMK3, prsh dpt melakukan audit melalui

badan audit yg ditunjuk Menteri

 Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur

Perubahan atau penambahan unsur sesuai perkembangan diatur

Menteri

Direktur berwenang menetapkan perusahaan yg dinilai wajib untuk

diaudit berdasarkan pertimbangan tingkat resiko bahaya

 Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali

 Audit SMK3 dilakukan badan audit

Badan audit membuat RTA

Menyampaikan RTA kpd Menteri/Pejabat yg ditunjuk, pengrurs

 tempat kerja, kantor tenaga kerja setempat

Mengadakan koordinasi dgn kantor tenaga kerja setempat

Prsh wajib menyediakan dokumen yg diperlukan untuk pelaksanaan

audit

(34)

Badan audit wajib menyampaikan lapotran audit lengkap kpd Direktur

dgn tembusan kpd pengurus prsh

Laporan tsb menggunakan formulir yg telag ditetapkan

Setelah menerima laporan audit, Direktur melakukan evaluasi dan

penilaian

Berdasarkan hasil evaluasi dan penilaian, Direktur :

1. Memberikan sertifikat dan bendera penghargaan sesuai tingkat

pencapaian, atau

2. Menginstruksikan kpd pegawai pengawas untuk mengambil tindakan

berdasarkan hasil temuan audit atas pelanggaran per.per-uu-an

Sertifikat ditanda tangani Menteri dan berlaku untuk waktu 3

 tahun

Pembinaan dan pengawasan thd penerapan SMK3 dilakukan oleh

Menteri atau Pejabat yg ditunjuk

(35)

Tahapan Audit Eksternal

1. Pemeriksaan dokumen

 2. Wawancara utk klarifikasi 

 3. Pengamatan aktivitas Prsh

 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja

 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan

1. Terpenuhi 

 2. Tdk terpenuhi minor 

 3. Tdk terpenuhi mayor 

 4. Observasi 

Tingkat Penilaian

Tahap Persiapan

Pertemuan Awal

Pemeriksaan

Pertemuan Akhir

Penilaian Kriteria

(36)

Badan Audit :

1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional

Memiliki Kacab di Tk Propin

3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-a

4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan 20 Auditor

junior

Pengalaman dalam audit sistem

Badan Audit SMK3

Menteri

Permohonan

Tertulis SKP

SKP

(berlaku 3 th)

(37)

Persyaratan Auditor Eksternal Senior

Menteri

Permohonan

Tertulis SKP

Direktur 

Evaluasi

(1 kali dlm 1 th)

SKP

(berlaku 3 th)

Auditor

1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th

2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal SMK3

minimal 10 kali

3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal SMK3 minimal

3 kali

(38)

DIREKTUR 

Permohoana Audit

RENCANA TAHUNAN AUDIT

PERUSAHAAN

Dinas Ketenagakerjaan

pd Pem Prop

Dinas Ketenagakerjaan

pd Pem kab/kota

Mekanisme

Permohonan

Utk di Audit

(sukarela)

Tetapkan

RTA

Laporan

 Audit

Badan Audit

Audit Eksternal

(39)
(40)

1. Penetapan

Kebijakan K3

2. Perencanaan

Penerapan K3

3. Penerapan K3

4. Pengukuran,

Pemantauan, dan

Evaluasi Kinerja K3

5. Peninjauan secara

 teratur untuk

meningkatkan

kinerja K3 secara

berkesinambungan

Prinsip Dasar 

1. Komitmen dan kebijakan

1.1 Kepemimpinan dan komitmen

1.2 Initial Review

1.3 Kebijakan K3

2. Perencanaan

2.1 Perenc ident bhy, penilaian

resiko dan pengend resiko

2.2 Per. per uu dan persyart lainnya

2.3 Tujuan dan sasaran

2.4 Indikator kinerja

2.5 Perenc awal dan perencanaan

kegiatan yg berlangsung

3. Penerapan

3.1 Jaminan kemampuan

3.2 Kegiatan pendukung

3.3 Ident SB, penilaian dan

pengendalian resiko

4.Pengukuran dan evaluasi

4.1 Inspeksi dan pengujian

4.2 Audit SMK3

4.3 Tindakan perbaikan dan

pencegahan

5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak

mgt

n

Pemeliharaan Komitmen

Strategi

n

g

dan Kontrak

n

n

Berdasarkan SMK3

r P

n d n P

n

l

perpindahannya

n d

penggunaan data

t

Ketrampilan dan

Kemampuan

Elemen Audit

Pedoman Penerapan

(41)

HUBUNGAN ANTARA PRINSIP-PRINSIP SMK3

DENGAN ELEMEN AUDIT SMK3

12 ELEMEN

5 PRINSIP SMK3

Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen

Komitmen ( prinsip 1)

Strategi Pendokumentasian

Perencanaan ( prinsip 2)

Peninjauan Ulang Desain dan Kontrak

Perencanaan ( prinsip 2)

Pengendalian Dokumen

Pelaksanaan (prinsip 3 )

Pembelian

Pelaksanaan (prinsip 3 )

Keamanan Bekerja Berdasarkan SMK3

Pelaksanaan (prinsip 3 )

Standar Pemantauan

Pengukuran ( prinsip 4 )

Pelaporan dan Perbaikan

Perbaikan (prinsip 5)

Pengelolaan material dan perpindahannya

Pelaksanaan (prinsip 3 )

Pengumpulan dan penggunaan data

Pengukuran ( prinsip 4 )

 Audit SMK3

Pengukuran ( prinsip 4 )

Pengembangan Ketrampilan dan Kemampuan

Perbaikan (prinsip 5 )

(42)
(43)

1.1 KEBIJAKAN K3

1.2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG BERTINDAK 

*

1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAANKOMITMEN

* tertulis dan bertanggal

* ditanda tangani pengusaha/pengurus

* disusun dng proses

konsultasi

* mengkomunikasikan kebijakan

* dibuat kebijakan khusus bila diperlukan

* peninjauan ulang kebijakan

disebar luaskan dan didokumentasikan

* penunjukan penanggung jawab sesuai peraturan UU

* tanggung jawab pimpinan unit

* saran ahli K3

* pelatihan keadaan darurat petugas penanggung jawab

* laporan kinerja K3

* tanggung jawab thd kontraktor dan org lain di tempat kerja

* memelihara dan mendistribusikan info K3 yang baru

(44)

1.3 TINJAUAN ULANG DAN EVALUASI

1.4 KERTELIBATAN DAN KONSULTASI DNG TK 

* dicatat dan didokumentasikan

* diuapayakan masuk dalam perencanaan tindakan manajemen

* meninjau ulang pelaksanaan SMK3

* pendokumentasian konsultasi dan keterlibatan TK dan wakil prsh

* prosedur konsultasi

* membentuk P2K3

* jabatan Ketua P2K3 sesuai peraturan

* jabatan sekretaris P2K3 ahli K3

* fungsi P2K3 dlm pengendalian resiko

* pertemuan rutin P2K3 dan hasilnya diumumkan

* tugas P2K3 untuk membuat laporan ruitin

* pembentukan kel.kerja yang diperlukan dan pelatihannya

* pengumuman ttg struktur kel.kerja

(45)

2.1 PERENCANAAN RENSTRA K3

2.2 MANUAL SMK3

2.5 PENYEBARAN INFORMASI K3

2. STATEGI P[ENDOKUMENTASIAN

identifikasi potensi bahaya oleh petugas kompeten

* penetapan RENSTRA K3 dan penerapan

* pembuatan RENSUS berkaitan dng produk, proses, proyek atau tempat kerja tertentu

* perencanaan berdasarkan potensi bahaya, insiden, catatan K3

* perencanaan tujuan K3 yg dpt diukur, menentapkan prioritas dan

penyediaan sumber daya

manual meliputi kebijakan, tujuan, rencana, prosedur K3 untuk semua tingkatan

dlm prsh

* bila diperlukan dibuat manual khusus yg berkaitan dgn produk, proses atau tempat

kerja tertentu

* manual SMK3 mudah didapat semua personil prh

* informasi kegiatan dan maslah K3 disebarkan secara sistematis

* catatan informasi K3 dipelihara dan

bersifat terbuka

(46)

3.1 PENGENDALIAN PERANCANGAN

3.2 PENINJAUAN ULANG KONTRAK 

3. PENINJAUAN ULANG PERANGCANGAN (Design) DAN

KONTRAK

* adanya prosedur yg terdokumentasi dlm tahap perancangan atau

perancangan ulang

* prosedur dan instruksi kerja disusun selama tahap perancangan

* verifikasi perancangan dilakukan oleh petugas yg kompeten

* semua perubahan dan modifikasi perancangan yg berimplikasi thd K3

diidentifikasi, didokumentasikan, ditinjau ulang dan disetujui

oleh

petugas yg berwenang

adanya prosedur yg mampu mengidentifikasi dan menilai potansi

bahaya K3, lingkungan dan masyarakat pada saat memasok barang

dan jasa dlm suatu kontrak

Identifikasi bahaya dan penilaian resiko dilakukan pada tahap

tinjauan ulang kontrak o;eh personil yg kompeten

kontrak ditinjau ulang untuk menjamin pemasok dpt memenuhi

persyaratan K3

(47)

4.1 PERSETUJUAN DAN PENGELUARAN DOKUMEN

• •

4.2 PERUBAHAN DAN MODIFIKASI DOMUKEN

4. PENGENDALIAN DOKUMEN

Adanya identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran dan

tanggal modifikasi

Tercantum penerima distribusi dokumen

Dokumen edisi terbaru disimpan secara sistematis pd tempat yg

ditentukan

Dokumen usang disingkirkan, sedang dokumen usang yg disimpan

untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus

Adanya sistem untuk membuat dan menyetujui perubahan

dokumen K3

Adanya catatan alasan perubahan dalam dokumen atau

lampirannya

Adanya prosedur pengendalian dokumen atau daftar seluruh

dokumen yg mencantumkan status setiap dokumen untuk

mencegah penggunaan dokumen usang

(48)

5.1 SPESIFIKASI PEMBELIAN BARANG DAN JASA 

5.2 SISTEM VERIFIKASI UNTUK BARANG DAN JASA YANG DIBELI

5.3 KONTROL BARANG DAN JASA YANG DIPASOK PELANGGAN

• •

5. PEMBELIAN

Adanya prosedur terdokumentasi untuk menjamin

spek

dan

informasi

relevan

dgn K3 telah diperiksa sebelum keputusan membeli

Spek

pembelian harus sesuia dgn peryaratan peraturan perundangan dan

standar yg berlaku

Dilakukan konsultasi dgn TK yg potensial berpengaruh pd saat keputusan

pembelian dilakukan

Pertimbangan thd kebutuhan pelatihan, pasokan APD dan perubahan

prosedur kerja, sebelum dilakukan pembelian.

Barang dan jasa yg dibeli diperiksa kesesuaiannya dgn spesifikasi

pembelian

Dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian resiko thd barang danjasa yg dipasok

pelanggan sebelum digunakan. Catatannya dipelihara

(49)

6.1 SISTEM KERJA 

• • • • • • • • •

6. KEAMANAN BEKERJA BERDASARKAN SMK3

Petugas kompeten telah melakukan identifikasi bahaya potensial dan

resiko dari suatu proese kerja

Penetapan tingkat upaya pengendalian resiko

Adanya prosedur kerja terdokumentasi untuk tugas berisiko tinggi.

Bila perlu dengan sistem

Ijin Kerja

Prosedur kerja atau petunjuk untuk mengelola resiko terdokumentasi

Memperhatikan per.,standar, ketentuann pel. Saat mengembangkan

atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk kerja

Prosedur kerja dan instruksi kerja dibuat oleh petugas kompeten dan

disahkan pejabat yang ditunjuk

Penyediaan APD dan digunakan secara benar, selalu dlm kondisi layak

APD dipastikan dan dinyatakan laik pakai sesuai dgn

ketentuan

Upaya pengendalian resiko ditunjau ulang bila terjadi perubahan

proses kerja

(50)

6.2 PENGAWASAN

• • • • •

6.3 SELEKSI DAN PENEMPATAN PERSONIL

Dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan prosedur dan petunjuk

kerja

Pengawasan dilakukan sesuai tingkat kemampuan dan tingkat resiko

tugas

Pengawas berperan dlm identifikasi bahaya dan pembuatan upaya

pengendalian

Pengawas diikutkan dlm pelaporan dan penyelidikan kecelakaan dan

PAK

Pengawas ikut serta dlm proses konsultasi

Persyaratan tugas`tertentu, termasuk persyaratan kesehatan

diidentifikasi dan dipakai untuk menyeleksi dan menempatkan TK

Penugasanharus berdasarkan kemampuan dan tingkat ketrampilan TK

(51)

6.4 LINGKUNGAN KERJA 

Dilakukan penilaian lingkungan kerja untuk

mengetahui daerah yg memerlukan pembatasan masuk

Adanya pemngendalian atas tempat-tempat dgn

pembatasan ijin masuk

Fasilitas dan layanan yg tersedia di tempatn kerja sesuai

dgn standar dan pedoman teknis

Rambu keselamatan dan ointu darurat harus dipasang

sesuai standar dan pedoman teknis

(52)

6.5 PEMELIHARAAN, PERBAIKAN DAN PERUBAHAN SARANA PRODUKSI

• • • • • • • • •

Dilakukan penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi

serta peralatan yg mencakup verifikasi peralatan pengaaman sesuai

peraturan, standar dan ketentuan

Catatan yg memuat data kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan,

perbaikan dan perubahan yang dilakukan disimpan dan dipelihara

Sarana produksi yg harus terdaftar memliki sertifikat yg masih berlaku

Perawatan, perbaikan dan setiap perubahan harus dilakukan personel yg

kompeten

Perubahan sarana produksi harus sesuai persyaratan peraturan

Terdapat prosedur untuk permintaan pemeliharaan perlaatan yg

kondisi K3 nya kurang baik dan perlu perbaikan

Terdapat sistem penandaan bagi alat yang tidak aman atau yg sudah

tidak digunakan

Bila diperlukan dilakukan penerapan sistem penguncian pengoperasian

(lock out system)

Terdapat prosedur persetujuan untuk menjamin peralatan produksi dlm

kondisi aman untuk diopersaikan

(53)

6.6 PELAYANAN

6.7 KESIAPAN UNTUK MENANGANI KEADAAN DARURAT

• • • • • • •

Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi

persyaratan, bila prh dikontrak untuk menyediakan pelayanan yg

tunduk pd standar dan UU KK

Adanya prosedur untuk menjamin bahwa pelayanan memenuhi

persyaratan, bila prh diberi pelayanan melalui kontrak

Potensi keadaan darurat (di luar/di dlm temoat kerja) telah

diidentifikasi dan prosedur keadaan darurat didokumentasikan

Prosedur diuji dan ditinjau ulang secara rutin oleh petugas yg kompeten

TK mendapat instruksi dan pelatihan yg sesuai tingkat resiko

Petugas diberikan pelatihan khusus

Instruksi dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara

jelas/mencolok dan diketahui seluruh TK

Alat dan sistem diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala

Kesesuaian, penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat

keadaan darurat telah dinilai petugas yg kompeten

(54)

6.8 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Evaluasi alat P3K dan menjamin sistem P3K yg ada

memenuhi standar dan pedoman teknis

Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai

per.per-uu-an yg berlaku

(55)

7.1 PEMERIKSAAN BAHAYA 

• • • • • •

7.2 PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA 

• •

7.3 PERALATAN INSPEKSI, PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

Pelaksanaan inspeksi secara teratur

Dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan TK yg telah dialatih

Mencari masukan dr petugas di tempat yg diperiksa

Menggunakan cheklist

Laporan inspeksi kpd Pengurus dan P2K3

Memantau tindakak kolektif untuk menentukan efektifitasnya

Dilaksankan secara teratur dan hasilnya dicatat dan dipelihara

Meliputi faktor fisik, kimia, biologis, radiasi dan psikologis

Adanya sistem terdokumentasi thd identifikasi, kalibrasi,

pemeliharaan dan penyimpanan alat pemeriksaan, ukur dan uji K3

(56)

7.4 PEMANTAUAN KESEHATAN

• • • • •

Pemantauan kesehatan TK sesuai per.per-uu-an

Dilakukan identifikasi keadaan dimana pemeriksaan

kesehatan perlu dilakukan

Dilakukan oleh Dokter pemeriksa yg ditunjuk

Adanya pelayanan kesehatan kerja sesuai per. yg berlaku

Catatan pemantauan kesehatan dibuat sesuai dgn

per.per-uu-an yg berlaku

(57)

8.1 PELAPORAN KEADAAN DARURAT

8.2 PELAPORAN INSIDEN

• •

8.3 PENYELIDIKAN KECELAKAAN

• • • • • •

Adanya prosedur proses pelaporan sumber bahaya da diberitahukan

setiap personil

Adanya prosaedur terdokumentasi yg menjamin semua kecelakaan

dan PAK serta insiden dilaporkan

Pelaporan kec. dan PAK sesuai per.per-uu-an

Adanya prosedur penyelidikan kec. dan PAK

Dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yg telah dilatih

Laporan penyelidikan berisi saran dan jadwal pelaksanaan perbaikan

Tindakan perbaikan diberikan kpd petugas yg ditunjuk

Tindakan perbaikan didiskusikan dgn TK di tempat terjadinya kec.

Pemantauan efektivitas tindakan perbaikan

(58)

8.4 PENANGAN MASALAH

Adanya prosedur untuk mnanganai masalah K3

sesuai per.per-uu-an yg berlaku

TK diberitahu prosedur penanganan masalah K3

dan menerima informasi kemajuan

(59)

9.1 PENANGANAN SECARA MANUAL DAN MEKANIS

• •

9.2 SISTEM PENGANKUTAN DAN, PENYIMPANAN DAN PEMBUANGAN

Adanya prosedur mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai

resioko yg berhubungan dgn penanganan secara manual dan

mekanis

Dilakukan oleh petugas yg kompeten

Prsh menerapkan dan meninjau ulang cara pengendalian resiko

Metode penananan bahan meliputi metode mencegahan thd kerusakan,

tumpahan dan

Adanya prosedur yg menjamin bahan disimpann dan dipindahkan

dgn cara yg aman sesuai per.

Adnya prosedur yg menjelaskan persyaratan pengendalian bahan yg

dapat rusak atau kedaluwarsa

Terdapat prosedur yg menjamin bahan dibuang dgn cara aman sesuai

per.

(60)

9.3 BAHAN-BAHAN BERBAHAYA 

• • • • • •

Prsh telah mendokumentasikan prosedur penyimpanan,

penanganan dan pemindahan bahan berbahaya sesuai per.

LSDS yg komprehensif hrus dibuat

Terdapat sistem intuk mengidentifikasi dan pelebelan

bahan berbahaya

Rambu peringatan bahaya dipampang sesuai persyaratan

per. dan standar

Terdapat prosedur terdokumentasi penanganan secara

aman bahan berbahaya

(61)

10.1 CATATAN K3

• • • • •

10.2 DATA DAN PELAPORAN K3

• •

Prsh mempunyai prosedur untuk mengidentifikasikan,

mengumpulkan, mengarsipkan, memelihara dan menyimpan catatan

K3

Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yg relevan

dipelihara di tempat yg mudah didapat

Terdapat prosedur yg menentukan persyaratan untuk menjaga

kerahasiaan catatan

Catatan untuk peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara

Catatan kompensasi kecelakaan dan rehabilitasi kesehatan dipelihara

Data K3 yg terbaru dikumpulkan dan dianalisa

Laporan rutin kinerja K3 dibuat dan diiformasikan dlm prsh.

(62)

11.1 AUDIT INTERNAL SMK3

Audit SMK3 yg terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa

kesesuaian kegiatan perencanaan dan menentukan

apakah kegiatan tsb efektif

Dilakukan oleh petugas yg kompeten dan independen di

prsh

Laporan audit didistribusikan kpd manajemen dan

petugas lain yg berkepentingan

Kekurangan yg ditemukan pd saat audit dirpioritaskan

dan dipantau untuk menjamin dilakukan tindakan

perbaikan

(63)

12.1 STRATEGI PELATIHAN

• • • • • • • •

Telah dilakukan analisis kebutuhan pelatihan K3

Rencana pelatihan K3 disusun bagi semua tingkatan TK perusahaan

Pelatihan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat kemampuan

dan keahlian

Pelatihan dilakukan oleh orang atau Badan kompeten dan

diakreditasi meneurut ketentuan per.

Adanya fasilitas dan sumber daya yg memadai untuk pelaksanaan

pelatihan yg efektif

Prsh mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh

pelatihan

Evaluasi dilakukan pada setiap sesi pelatihan untuk menjamin

peningkatan secara berkelanjutan

Program pelatihan ditinjau ulang secara teratur untuk menjamin

agar tetap relevan dan efektif

(64)

12.2 PELATIHAN BAGI MANAJEMEN DAN SUPERVISOR 

12.3 PELATIHAN BAGI TENAGA KERJA 

Anggota manajemen eksekutif dan pengurus berperan

dlm pelatihan yg mencakup penjelasan tentang

kewajiban hukum dan prinsip dan pelaksanaan K3

Manajer dan supervisor menerima pelatihan yg sesuai

dengan peran dan tanggung jawab ybs

Pelatihan diberikan kpd semua TK termasuk TK baru

dan yg dipindahkan

Pelatihan diberikan bila terjadi perubahan sarana

produksi

Bila diperlukan diberikan pelatihan penyegaran kpd

semua TK

(65)

12.4 PELATIHAN UNTUK PENGENALAN BAGI PENGUNJUNG

DAN KONTRAKTOR 

12.5 PELATIHAN KEAHLIAN KHUSUS

Prsh mempunyai program pengenalan Kebijakan dan

Prosedur K3 untuk semua TK

Terdapat prosedur yg menetapkan untuk memberikan

taklimat (

briefing

) K3 kpd pengunjung dan mitra kerja

Prsh mempunyai sistem untuk menjamin kepatuhan thd

persyaratan lisensi atau kualifikasi sesuai dng per.

Untuyk melaksanakan tugas khusus, melaksanakan

pekerjaan atau mengoperasikan peralatan

(66)

%

TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILAN

Tabel I

Kecil

64 kriteria

122 kriteria

Sedang

166 kriteria

Besar

59 %

Tindakan hukum

Tindakan hukum Tindakan hukum

60 84 %

Bendera perak

sertifikat

Bendera perak

sertifikat

Bendera perak

sertifikat

85 100 %

Bendera emas

sertifikat

Bendera emas

sertifikat

Bendera emas

sertifikat

(67)

No ELEMEN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN 1 Pembangunan dan pemeliharaan

komitmen 1.1.1; 1.2.2; 1.2.4; 1.2.5; 1.3.3; 1.4.1; 1.4.3; 1.4.4; 1.4.5; 1.4.6; 1.4.7; 1.4.8; 1.1.3; 1.1.5; 1.2.1; 1.2.7; 1.2.8; 1.2.9; 1.4.2; 1.4.9; 1.4.10 1.1.2; 1.1.4; 1.1.6; 1.2.3; 1.2.6; 1.3.1; 1.3.2; 2 Strategi pendokumentasian 2.3.1 2.1.1; 2.1.2; 2.2.1 2.1.3; 2.1.4; 2.1.5; 2.2.2; 2.2.3; 2.3.2;

3 Peninjauan ulang desain dan kontrak 3.1.1; 3.1.2; 3.1.3; 3.2.1; 3.2.2

3.1.4; 3.2.3; 3.2.4

4 Pengendalian dokumen 4.1.1; 4.1.2; 4.2.1 4.1.3; 4.1.4; 4.2.2; 4.2.3; 5 Pembelian 5.1.1; 5.2.1 5.1.2; 5.1.3 5.1.4; 5.3.1; 5.3.2

6 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 6.1.1; 6.1.2; 6.1.3; 6.1.5; 6.1.7; 6.1.8; 6.2.1; 6.3.2; 6.4.1; 6.4.2; 6.4.3; 6.4.4; 6.5.2; 6.5.3; 6.5.4; 6.5.6; 6.5.7; 6.5.8; 6.7.1; 6.7.3; 6.7.5; 6.8.1; 6.8.2 6.1.4; 6.1.6; 6.2.2; 6.2.3; 6.2.4; 6.2.5; 6.3.1; 6.5.1; 6.5.5; 6.5.9; 6.6.1; 6.6.2; 6.7.2; 6.7.6; 6.7.7; 6.1.9; 6.7.4 7 Standar pemantauan 7.1.1; 7.2.1; 7.2.2; 7.4.3; 7.4.4; 7.4.5 71.2; 7.1.3; 7.1.4; 7.4.1; 7.4.2 7.1.5; 7.1.6; 7.3.1; 7.3.2; 8 Pelaporan dan perbaikan 8.1.1; 8.2.2; 8.3.1; 8.4.1;

8.4.2;

8.2.1; 8.3.2; 8.3.5 8.3.3; 8.3.4; 8.3.6; 9 Pengelolaan material dan perpindahannya 9.1.1; 9.1.2; 9.2.1; 9.2.3;

9.3.1; 9.3.2; 9.3.3; 9.3.4;

9.1.3; 9.3.5; 9.3.6; 9.1.4; 9.2.2; 10 Pengumpulan dan penggunaan data 10.1.1; 10.1.2 10.1.3; 10.1.5;

10.2.1

10.1.4; 10.2.2 11 Audit SMK3 11.1.1; 11.1.2;

11.1.13; 11.1.4; 12 Pengembangan ketrampilan dan

kemampuan

12.2.1; 12.2.2; 12.1.2; 12.1.3; 12.1.4; 12.1.5;

12.1.1; 12.1.7;

:

(68)

T e m u a n A u d i t

 Satisfactory :

Sistem yang terdokumentasi

memenuhi persyaratan standar dan telah

diterapkan dengan baik.

Observation :

merupakan penilaian Auditor yang

bertujuan untuk meningkatkan efektifitas sistem

manajemen.

Minor non Conformity :

Sistem yang

terdokumentasi memperlihatkan level yang dapat

diterima, tetapi ditemukan sedikit ketidaksesuaian

dan/atau keteledoran.

Major non Conformity :

Tidak adanya prosedur,

atau sistem yang terdokumentasi tidak diterapkan

dengan konsisten sehingga menyebabkan

Fatality, Tidak diterapkan 5 Prinsip SM, Melanggar

Peraturan Perundangan yang Significan.

(69)

SERTIFIKASI

(70)

SERTIFIKASI SMK3

Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat

pemenuhan penerapan peraturan perundangan

SMK3

Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan

oleh Badan Audit Independen melalui proses audit

SMK3

Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

(71)

MEKANISME SERTIFIKASI SMK3

Disnaker

Perusahaan

RTA

Badan Audit

Konfirmasi

Jadwal

Laporan

Audit

Audit

Kesesuaian

Depnakertrans

Ev An

Sertifikat

(72)

23

65

28

33

59

70

72

79

100

117

143

(73)

Prosentase Kep esertaan Au di t Eksternal SM K3

berdasarkan Sektor Industri

Tahun 1996-2005

5.50%

3.45%

6.60%

24.10%

10.30%

38.30%

5.20%

2.40%

4.10%

Farm asi & Kesehatan

Konstruksi

Manufaktur

Um um

Elektronik

Perkebunan & Kehutanan

Petro Kim ia (industri Kim ia)

Oil & Gas (Energi Pem bangkitan)

Makanan & Minum an

(74)

Small

(≤

25 workers)

141.894 (83.70 %)

Medium (26

 –

99 workers)

14.970 (8.83 %)

Large

(≥

100 workers)

12.660 (7.47 %)

Total

169.524

2002 : 176.713

Jumlah tenaga kerja

: 91.65 jt

Tenaga kerja wanita

: 33.06 jt (36,08%)

45 % TK dari sektor Pertanian

Perusahaan berdasarkan jumlah tenaga kerja 2001

menurut UU No.7/1981 tentang Wajib Lapor

Ketanagakerjaan

(75)

HASIL AUDIT SMK3

Gambar

Tabel II : PEMBAGIAN KRITERIA TIAP TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data berkelanjutan,

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang

e. melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3. Ketentuan tersebut pada penetapan kebijakan K3 diadakan peninjauan ulang secara teratur. Setiap tingkat

Biro Hukum perlu lebih proaktif mendorong OPD terkait untuk menyusun dan menetapkan Pergub sebagai tindak lanjut pelaksanaan Perda agar Perda yang telah ditetapkan,

Kegiatan tindak lanjut yang strategis adalah bimbingan dan pelatihan kepala sekolah untuk mencapai tujuan dan strategi Rencana Pengembangan Individu dan kelompok untuk meningkatkan

Pengukuran kinerja adalah proses penilaian terhadap kemajuan yang telah dilakukan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, termasuk informasi mengenai efisiensi sumberdaya

Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut hasil Pemantauan Berkelanjutan merupakan tahap penting yang harus dilakukan oleh instansi

Refleksi tindak lanjut kepala sekolah untuk mencapai