Pemeliharaan CT Dan PT

(1)

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

11 2 2 2 2 1 1 1 1 N N I I N N I I





BAB 5 BAB 5

PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) DAN TRAFO TEGANGAN (PT) PEMELIHARAAN TRAFO ARUS (CT) DAN TRAFO TEGANGAN (PT)

5.1

5.1 PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN TRAFO TRAFO ARUSARUS 5.1.1

5.1.1 DEFENISI DEFENISI DAN DAN FUNGSIFUNGSI

Sistem pengukuran besaran listrik pada jaringan tenaga listrik yang berkapasitas Sistem pengukuran besaran listrik pada jaringan tenaga listrik yang berkapasitas besar, harus menggunakan trafo pengukuran, yaitu trafo arus (

besar, harus menggunakan trafo pengukuran, yaitu trafo arus (current transformer current transformer )) untuk besaran arus dan trafo tegangan (

untuk besaran arus dan trafo tegangan ( potential transformer potential transformer ) untuk besaran) untuk besaran tegangan dan merubahnya menjadi besaran pengukuran (sekunder). Dengan tegangan dan merubahnya menjadi besaran pengukuran (sekunder). Dengan besaran sekunder ini, maka peralatan ukur (meter dan proteksi) dapat dirancang besaran sekunder ini, maka peralatan ukur (meter dan proteksi) dapat dirancang lebih fleksibel, sehingga hasil pengukurannya lebih akurat dan presisi.

lebih fleksibel, sehingga hasil pengukurannya lebih akurat dan presisi.

Trafo arus adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran arus pada Trafo arus adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran arus pada rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran sekunder.

rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran sekunder. Fungsi trafo arus (CT)

Fungsi trafo arus (CT) 

 Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadiMengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan sistem metering dan

besaran sekunder untuk keperluan sistem metering dan proteksi.proteksi. 

 Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer.Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer. 

 Standarisasi besaran sekunder, yaitu 1 A, 2 A dan 5 A.Standarisasi besaran sekunder, yaitu 1 A, 2 A dan 5 A. 5.1.2

5.1.2 PRINSIP PRINSIP KERJA KERJA TRAFO TRAFO ARUSARUS Prinsip Kerja

Prinsip Kerja Prinsip kerja

Prinsip kerja trafo arus adalah sebagai berikut :trafo arus adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Rangkaian pada Trafo Arus Gambar 1. Rangkaian pada Trafo Arus Untuk trafo yang dihubung singkat: Untuk trafo yang dihubung singkat:



P P11 P P22 S S22 S S11 I I 22 I I 11 N N 11 N N 22

(2)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Untuk trafo pada kondisi tidak berbeban:

2 2 1 1 2 2 1 1 N N N N E E E E



Dimana: Dimana: 2 2 1 1 N N N N a a



2 2 1 1 N N N N





1 1 N N



2 2 N N 2 2 44 44 ,, B B A A f f N N ,, sehingga , sehingga , 2 2 1 1 I I I I



jumlah lilitan primer, dan jumlah lilitan primer, dan jumlah lilitan sekunder. jumlah lilitan sekunder.

Adapun rangkaian ekivalen trafo arus adalah sebagai berikut : Adapun rangkaian ekivalen trafo arus adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Gambar 2. Rangkaian Ekivalen

Tegangan induksi pada sisi sekunder adalah Tegangan induksi pada sisi sekunder adalah

2 2 44 E E



 

Z Z Z Z bb



I I







22 22 2 2 inst inst kawat kawat b b Z Z Z Z Z Z





2 2 1 1



U U



Volt Volt

Tegangan jepit rangkaian sekunder adalah Tegangan jepit rangkaian sekunder adalah

Volt Volt E E Volt Volt

Dalam aplikasinya harus dipenuhi Dalam aplikasinya harus dipenuhi U U

Dimana: Dimana:

B

B == kerapatan fluksi (tesla),kerapatan fluksi (tesla), E

E 22 I I 22 U

U 11 I I ₀₀ I I 22··Z Z bb == U U 22 I

(4)

Cancel Anytime.

(5)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

2 2 N N 1 1 U U 2 2 U U b b Z Z kawat kawat Z Z inst inst Z Z =

= jumlah jumlah lilitan seklilitan sekunder,under, =

= tegangan tegangan sisi sisi primer,primer, =

= tegangan tegangan sisi sisi sekunder,sekunder, =

= impedansi/tahanan impedansi/tahanan beban trafo beban trafo arus,arus, =

= impedansi/tahanan kawat impedansi/tahanan kawat dari terminasi CT ke dari terminasi CT ke instrumen, daninstrumen, dan = impedansi/tahanan internal instrumen, misalnya relai proteksi = impedansi/tahanan internal instrumen, misalnya relai proteksi

atau peralatan meter. atau peralatan meter.

Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus (CT) Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus (CT)

Gambar 3. Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus Gambar 3. Diagram Fasor Arus dan Tegangan pada Trafo Arus

5.1.3

5.1.3 APLIKASI TRAFO ARUS APLIKASI TRAFO ARUS

Berdasarkan penggunaan, trafo arus dikelompokkan menjadi dua kelompok dasar, Berdasarkan penggunaan, trafo arus dikelompokkan menjadi dua kelompok dasar, yaitu; trafo arus metering dan trafo arus proteksi.

yaitu; trafo arus metering dan trafo arus proteksi. a.

a. Trafo arus meteringTrafo arus metering

Ø Ø IImm IIOO IIOO II11 II22 U U22 E E U U11 II11 ZZ11 II22 ZZ22

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

V V metering metering

kelas dan tingkat kejenuhan. Tingkat kejenuhan trafo arus metering relatif lebih kelas dan tingkat kejenuhan. Tingkat kejenuhan trafo arus metering relatif lebih rendah dibandingkan trafo arus proteksi.

rendah dibandingkan trafo arus proteksi.

Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARh-meter, Energi meter dan cos

meter, Energi meter dan cos



meter.meter. b.

b. Trafo Arus ProteksiTrafo Arus Proteksi

Trafo arus proteksi memiliki ketelitian tinggi sampai arus yang besar yaitu pada Trafo arus proteksi memiliki ketelitian tinggi sampai arus yang besar yaitu pada saat terjadi gangguan, dimana arus yang mengalir mencapai beberapa kali dari saat terjadi gangguan, dimana arus yang mengalir mencapai beberapa kali dari arus pengenalnya dan trafo arus proteksi mempunyai tingkat kejenuhan cukup arus pengenalnya dan trafo arus proteksi mempunyai tingkat kejenuhan cukup tinggi.

tinggi.

Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.

lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.

Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4).

saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4).

Gambar 4. Kurva kejenuhan CT untuk Metering dan Proteksi Gambar 4. Kurva kejenuhan CT untuk Metering dan Proteksi

Trafo arus untuk metering dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo Trafo arus untuk metering dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih kecil (Gambar 5).

kecil (Gambar 5).

II proteksi

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 5. Luas Penampang Inti Trafo Arus Gambar 5. Luas Penampang Inti Trafo Arus

5.1.4

5.1.4 KLASIFIKASI TRAFO ARUSKLASIFIKASI TRAFO ARUS

5.1.4.1

5.1.4.1 Trafo arus berdasarkan konstruksi belitan primerTrafo arus berdasarkan konstruksi belitan primer

Berdasarkan konstruksi belitan primer trafo arus terbagi menjadi dua seperti pada Berdasarkan konstruksi belitan primer trafo arus terbagi menjadi dua seperti pada Gambar 6 dan Gambar 7 berikut.

Gambar 6 dan Gambar 7 berikut. a.

a. Sisi primer batang (Sisi primer batang (bar primary bar primary ) dan) dan

Gambar 6.

Gambar 6. Bar Primary Bar Primary

b.

b. Sisi primer lilitan (Sisi primer lilitan (wound primary wound primary ).).

A2 A2 CT Proteksi CT Proteksi A1 A1 CT Metering CT Metering

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 7.

Gambar 7. Wound Primary Wound Primary

5.1.4.2

5.1.4.2 Trafo arus berdasarkan kontruksi jenis intiTrafo arus berdasarkan kontruksi jenis inti

Berdasarkan konstruksi jenis inti, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok: Berdasarkan konstruksi jenis inti, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok: a.

a. Trafo arus dengan inti besiTrafo arus dengan inti besi

Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum digunakan, pada arus Trafo arus dengan inti besi adalah trafo arus yang umum digunakan, pada arus yang kecil (jauh dibawah nilai nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan yang kecil (jauh dibawah nilai nominal) terdapat kecenderungan kesalahan dan pada arus yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan mengalami pada arus yang besar (beberapa kali nilai nominal) trafo arus akan mengalami saturasi.

saturasi. b.

b. Trafo arus dengan inti bukan besiTrafo arus dengan inti bukan besi

Trafo arus dengan inti bukan besi tidak memiliki saturasi dan rugi histerisis, Trafo arus dengan inti bukan besi tidak memiliki saturasi dan rugi histerisis, transformasi dari besaran primer ke besaran sekunder adalah linier di seluruh transformasi dari besaran primer ke besaran sekunder adalah linier di seluruh jangkauan pengukuran, contohnya adalah koil rogowski (rogowski

jangkauan pengukuran, contohnya adalah koil rogowski (rogowski coil coil ).).

5.1.4.3

5.1.4.3 Trafo arus berdasarkan jenis isolasiTrafo arus berdasarkan jenis isolasi

Berdasarkan jenis isolasinya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok: Berdasarkan jenis isolasinya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok: a.

a. Trafo arus isolasi minyak Trafo arus isolasi minyak

Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan Trafo arus isolasi minyak banyak digunakan pada pengukuran arus tegangan tinggi, umumnya digunakan pada pasangan di luar ruangan (

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

b.

b. Trafo arus keringTrafo arus kering

Trafo arus kering biasanya digunakan pada tegangan menengah, umumnya Trafo arus kering biasanya digunakan pada tegangan menengah, umumnya digunakan pada pasangan dalam ruangan (

digunakan pada pasangan dalam ruangan (indoor indoor ) misalnya trafo arus cast) misalnya trafo arus cast resin, trafo arus tipe

resin, trafo arus tipe cincin yang digunakan pada kubikel penyulang 20 kV.cincin yang digunakan pada kubikel penyulang 20 kV.

5.1.4.4

5.1.4.4 Trafo arus berdasarkan pemasanganTrafo arus berdasarkan pemasangan

Berdasarkan lokasi pemasangannya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Berdasarkan lokasi pemasangannya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: a.

a. Trafo arus pemasangan luar ruangan (Trafo arus pemasangan luar ruangan (outdoor outdoor ))

Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh, Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh, isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian elektrik internal dan bahan keramik/porcelain untuk isolator eksternal.

elektrik internal dan bahan keramik/porcelain untuk isolator eksternal.

Gambar 8. Trafo Arus Pemasangan Luar Ruangan Gambar 8. Trafo Arus Pemasangan Luar Ruangan

b.

b. Trafo arus pemasangan dalam ruangan (Trafo arus pemasangan dalam ruangan (indoor indoor ))

Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari kecil dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 9. Trafo Arus

Gambar 9. Trafo Arus Pemasangan Dalam RuanganPemasangan Dalam Ruangan

5.1.4.5

5.1.4.5 Trafo arus berdasarkan rasio transformasiTrafo arus berdasarkan rasio transformasi a.

a. Rasio tunggal (Rasio tunggal (single ratio single ratio )) Contoh rasio trafo arus: Contoh rasio trafo arus: –

– 150 – 300 / 5 A, 150 – 300 / 5 – 5 A 150 – 300 / 5 A, 150 – 300 / 5 – 5 A –

– 400 – 800 – 1600 / 5 A, 400 – 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 A.400 – 800 – 1600 / 5 A, 400 – 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 A.

Gambar 10. Trafo Arus Rasio Tunggal 150 – 300 / 5 Gambar 10. Trafo Arus Rasio Tunggal 150 – 300 / 5 – 5 A– 5 A

b.

b. Rasio ganda (Rasio ganda (double ratio double ratio )) Contoh rasio trafo arus: Contoh rasio trafo arus: – – 150 – 300 / 5 A dan 1000 – 2000 / 5 A,150 – 300 / 5 A dan 1000 – 2000 / 5 A, – – 800 – 1600 / 5 A dan 1000 – 2000 / 5 A.800 – 1600 / 5 A dan 1000 – 2000 / 5 A. 1600/5 A 1600/5 A P P11 PP22 P P11 PP22 1S 1S11 1S1S22 2S2S11 2S2S22 300/5 A 300/5 A 3 300/5 A00/5 A

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

a.

a. Trafo Trafo arus arus dengan dengan inti inti tunggal tunggal ((single core single core ))

Contoh: 150 – 300 / 5 A, 200 – 400 / 5 A, atau 300 – 600 / 1 A. Contoh: 150 – 300 / 5 A, 200 – 400 / 5 A, atau 300 – 600 / 1 A. b.

b. Trafo Trafo arus arus dengan dengan inti inti banyak banyak ((multi core multi core ))

Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang mempunyai sifat pengunaan yang berbeda dan untuk m

mempunyai sifat pengunaan yang berbeda dan untuk m enghemat tempat.enghemat tempat. Contoh:

Contoh:

Trafo arus 2 (dua) inti 150 – 300

Trafo arus 2 (dua) inti 150 – 300 / 5 – 5 A (Gambar 10)./ 5 – 5 A (Gambar 10). Penandaan primer: P

Penandaan primer: P11-P-P22

Penandaan sekunder inti ke-1: 1S

Penandaan sekunder inti ke-1: 1S11-1S-1S22 (untuk metering)(untuk metering)

Penandaan sekunder inti ke-2: 2S11-2S-2S22 (untuk proteksi)(untuk proteksi)

Gambar 12. Trafo Arus dengan 2 Gambar 12. Trafo Arus dengan 2 IntiInti

Trafo arus 4 (empat) inti 800 – 1600 / 5 – 5 – 5

Trafo arus 4 (empat) inti 800 – 1600 / 5 – 5 – 5 – 5 A – 5 A (Gambar 13).

(Gambar 13).

Penandaan primer: P Penandaan primer: P11-P-P22

Penandaan sekunder inti ke-1: 1S11-1S-1S22 (untuk metering)(untuk metering)

Penandaan sekunder inti ke-2: 2S11-2S-2S22 (untuk relai arus lebih)(untuk relai arus lebih)

Penandaan sekunder inti ke-3: 3S -3S-3S (untuk relai jarak)(untuk relai jarak) P P11 PP22 1S 1S11 1S1S22 2S2S11 2S2S22 300/5 A 300/5 A 300/5 A 300/5 A

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 13. Trafo Arus dengan 4 Gambar 13. Trafo Arus dengan 4 IntiInti

5.1.4.6

5.1.4.6 Trafo arus berdasarkan pengenalTrafo arus berdasarkan pengenal

Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder. Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder. Pengenal primer yang

Pengenal primer yang biasanya dipakai adalabiasanya dipakai adalah 150, 200, h 150, 200, 300, 400, 600300, 400, 600, 800, , 800, 900,900, 1000, 1200, 1600, 1800, 2000, 2500, 3000 dan 3600.

1000, 1200, 1600, 1800, 2000, 2500, 3000 dan 3600.

Pengenal sekunder yang biasa dipakai adalah 1 A, 2 A dan 5 A. Pengenal sekunder yang biasa dipakai adalah 1 A, 2 A dan 5 A. Berdasarkan pengenalnya, trafo arus dapat dibagi

Berdasarkan pengenalnya, trafo arus dapat dibagi menjadi:menjadi: a.

a. Trafo arus dengan dua pengenal primerTrafo arus dengan dua pengenal primer -- Primer paralelPrimer paralel

Contoh: CT dengan rasio 800 – 1600 / 1 A Contoh: CT dengan rasio 800 – 1600 / 1 A

Untuk hubungan primer paralel, maka didapat rasio CT Untuk hubungan primer paralel, maka didapat rasio CT 1600 / 5 A, Gambar 14. 1600 / 5 A, Gambar 14. P P11 PP22 P P22 P P11 1S 1S11 1S1S22 2S2S11 2S2S22 3S13S1 3S3S22 4S4S11 4S4S22 P P11 PP22 1 1600/5 A600/5 A 16 1600/5 A00/5 A 1600/5 A 1600/5 A 1600/5 A 1600/5 A

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

b.

b. Trafo Trafo arus arus multi multi rasio/sekunder rasio/sekunder taptap

Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap Trafo arus multi rasio memiliki rasio tap yang merupakan kelipatan dari tap yang terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada

yang terkecil, umumnya trafo arus memiliki dua rasio tap, namun ada juga yangjuga yang memiliki lebih dari dua tap (lihat Gambar 13).

memiliki lebih dari dua tap (lihat Gambar 13). Contoh:

Contoh:

–

– Trafo arus dengan dua tap: 300 – 600 / 5 A Trafo arus dengan dua tap: 300 – 600 / 5 A

Pada Gambar 13.a., S

Pada Gambar 13.a., S11-S-S22 = 300 / 5 A, S= 300 / 5 A, S11-S-S33 = 600 / 5 A.= 600 / 5 A.

–

– Trafo arus dengan tiga tap: 150 – 300 – 600 / 5 A Trafo arus dengan tiga tap: 150 – 300 – 600 / 5 A

Pada Gambar 13.b., S

Pada Gambar 13.b., S11-S-S22 = 150 / 5 A, S= 150 / 5 A, S11-S-S33 = 300 / 5 A, S= 300 / 5 A, S11-S-S44 = 600 / 5 A.= 600 / 5 A.

Gambar 15. Trafo Arus Multi Rasio/Sekunder Tap Gambar 15. Trafo Arus Multi Rasio/Sekunder Tap

5.1.5

5.1.5 PENGENAL (PENGENAL (RATING RATING ) TRAFO ARUS) TRAFO ARUS

5.1.5.1

5.1.5.1 Pengenal Beban (Pengenal Beban (Rated Rated Burden Burden ))

Pengenal beban adalah pengenal dari beban trafo arus dimana akurasi trafo arus Pengenal beban adalah pengenal dari beban trafo arus dimana akurasi trafo arus masih bisa dicapai dan dinyatakan dalam satuan VA. Umumnya bernilai 2.5, 5, 7.5, masih bisa dicapai dan dinyatakan dalam satuan VA. Umumnya bernilai 2.5, 5, 7.5, 10, 15, 20, 30 dan 40 VA. 10, 15, 20, 30 dan 40 VA. P P11 S S11 P P22 S S22 SS33 CT Sekunder 2 Tap CT Sekunder 2 Tap P P11 PP22 S S11 SS22 SS33 SS44 CT Se

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

pengenal trafo arus (

pengenal trafo arus (nameplate nameplate ), contoh:), contoh: I I th th = 31.5 kA / 1 s.= 31.5 kA / 1 s. 5.1.5.4

5.1.5.4 Pengenal Arus Dinamik (Pengenal Arus Dinamik (Dynamic Rated Current Dynamic Rated Current ))

Pengenal arus dinamik adalah perbandingan Pengenal arus dinamik adalah perbandingan

rated rated peak peak I I I I , dimana

, dimana I I peak peak adalah arus puncak adalah arus puncak

primer maksimum trafo arus yang diijinkan tanpa menimbulkan kerusakan dan

primer maksimum trafo arus yang diijinkan tanpa menimbulkan kerusakan dan I I rated rated adalah arus nominal primer trafo arus, contoh:

adalah arus nominal primer trafo arus, contoh: I I dyn dyn = 40 kA.= 40 kA.

5.1.6

5.1.6 KESALAHAN TRAFO ARUSKESALAHAN TRAFO ARUS

Pada trafo arus dikenal 2 jenis kesalahan, yaitu: Pada trafo arus dikenal 2 jenis kesalahan, yaitu: 5.1.6.1

5.1.6.1 Kesalahan perbandingan/rasioKesalahan perbandingan/rasio

Kesalahan perbandingan/rasio trafo arus berdasarkan IEC–185/1987 adalah Kesalahan perbandingan/rasio trafo arus berdasarkan IEC–185/1987 adalah kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio pengenal trafo arus

kesalahan besaran arus karena perbedaan rasio pengenal trafo arus dengan rasiodengan rasio sebenarnya dinyatakan dalam:

sebenarnya dinyatakan dalam:

% % 100 100







P P P P S S T T I I I I I I



K K   ,, dimana

dimana   = kesalahan rasio trafo arus (%),= kesalahan rasio trafo arus (%), = pengenal rasio trafo arus, = pengenal rasio trafo arus, K

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 16. Kesalahan Sudut Trafo Arus Gambar 16. Kesalahan Sudut Trafo Arus

5.1.7

5.1.7 KESALAHAN KOMPOSIT (KESALAHAN KOMPOSIT (COMPOSITE ERROR COMPOSITE ERROR ))

Kesalahan komposit (%) berdasarkan IEC – 185 merupakan nilai rms dari kesalahan Kesalahan komposit (%) berdasarkan IEC – 185 merupakan nilai rms dari kesalahan trafo arus yang ditunjukkan oleh persamaan berikut:

trafo arus yang ditunjukkan oleh persamaan berikut:

 

_S_S



ii_P_P



22dt dt



100100%% 1 1 1 1 0 0







T T T T P P C C K K ii T T I I E E ,, dimana : dimana : Sudut fasa (

Sudut fasa (δδ₁₁_{) negatif}_{) negatif}

Sudut fasa (

Sudut fasa (δδ₁₁_{) positif}_{) positif}

I I P P I

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

saat sekunder dibebani arus pengenalnya. saat sekunder dibebani arus pengenalnya. 5.1.8.2

5.1.8.2 Faktor Batas Ketelitian (Faktor Batas Ketelitian ( Accuracy Limit Factor Accuracy Limit Factor / ALF)/ ALF)

Faktor batas ketelitian disebut juga faktor kejenuhan inti adalah batasan Faktor batas ketelitian disebut juga faktor kejenuhan inti adalah batasan perbandingan nilai arus primer minimum terhadap arus primer pengenal dimana perbandingan nilai arus primer minimum terhadap arus primer pengenal dimana kesalahan komposit dari trafo arus sama atau lebih kecil dari 5% atau 10% pada kesalahan komposit dari trafo arus sama atau lebih kecil dari 5% atau 10% pada sekunder yang dibebani arus pengenalnya. ALF merupakan perbandingan sekunder yang dibebani arus pengenalnya. ALF merupakan perbandingan dari dari rated rated primer primer I I I I Contoh: Contoh:

CT 5P20 dengan rasio 300 / 1 A, artinya accuracy limit factor (ALF) = 20, maka CT 5P20 dengan rasio 300 / 1 A, artinya accuracy limit factor (ALF) = 20, maka

batas ketelitian trafo arus tersebut adalah : batas ketelitian trafo arus tersebut adalah :

≤

≤ _{5% pada nilai 20 x Arus pengenal primer atau}_{5% pada nilai 20 x Arus pengenal primer atau} ≤

≤ _{5% * 300 A pada pengukuran arus primer 20 * 300 A, atau}_{5% * 300 A pada pengukuran arus primer 20 * 300 A, atau} ≤

≤_{15 A pada pengukuran arus primer 6000 A.}_{15 A pada pengukuran arus primer 6000 A.}

5.1.8.3

5.1.8.3 Kelas Ketelitian Trafo Arus MeteringKelas Ketelitian Trafo Arus Metering

Trafo arus metering memiliki ketelitian tinggi untuk daerah pengukuran sampai 1,2 Trafo arus metering memiliki ketelitian tinggi untuk daerah pengukuran sampai 1,2 kali nominalnya. Daerah kerja trafo arus metering antara : 0.1 – 1.2 x I

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

2 200 110000 112200 1 10 0 110 0 1100 3 30 0 330 0 3300

eran Fase pada eran Fase pada ri Arus Pengenal ri Arus Pengenal /60 derajat) /60 derajat) 1 1 55 2200 110000 112200 11 55 0,2S 0,2S 00,,775 05 0,,335 5 00,,2 2 0,,2 02 00,,2 2 330 0 1155 0,5S 0,5S 11,,5 5 00,,775 5 00,,5 5 00,,5 5 00,,5 5 990 0 4455 Kelas Kelas Ketelitian Ketelitian +/- % Kesalahan Rasio +/- % Kesalahan Rasio

Arus pada % dari Arus pada % dari Arus Pengenal Arus Pengenal +/- Perges +/- Perges % da % da Menit (1 Menit (1

Gambar 17. Kurva Faktor Batas Ketelitian Gambar 17. Kurva Faktor Batas Ketelitian

5.1.8.4

5.1.8.4 Kelas Ketelitian Trafo Arus ProteksiKelas Ketelitian Trafo Arus Proteksi a. a. Kelas PKelas P 2 2 4 4 6 6 8 8 10 10 2 2 44 66 88 1100 1122 x I x IPP x I x ISS % % 5 5



 

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

mempunyai tipikal konstanta waktu sekunder, dikelompokkan sebagai

mempunyai tipikal konstanta waktu sekunder, dikelompokkan sebagai berikut:berikut: Kelas TPX (

Kelas TPX (non gapped core non gapped core ))

Trafo arus TPX adalah trafo arus tanpa celah udara dengan konstanta waktu lebih Trafo arus TPX adalah trafo arus tanpa celah udara dengan konstanta waktu lebih lama dari 5 detik, umumnya 5 s.d. 20 detik. Trafo arus jenis ini mempunyai lama dari 5 detik, umumnya 5 s.d. 20 detik. Trafo arus jenis ini mempunyai ketelitian tinggi, arus magnetisasi yang sangat rendah, presisi pada transformasi ketelitian tinggi, arus magnetisasi yang sangat rendah, presisi pada transformasi komponen AC dan DC.

komponen AC dan DC. –

– Cocok untuk semua jenis proteksi.Cocok untuk semua jenis proteksi. –

– Faktor remenensi K Faktor remenensi K R R



0.80.8 –

– Trafo arus jenis ini mempunyai inti yang besar sehingga berat dan mahal.Trafo arus jenis ini mempunyai inti yang besar sehingga berat dan mahal. –

– Dapat dikombinasikan dengan trafo arus jenis Dapat dikombinasikan dengan trafo arus jenis TPY.TPY. –

– Pengguna (Pengguna (user user ) harus menyertakan nilai minimum dari V) harus menyertakan nilai minimum dari Vknee knee dan nilai rmsdan nilai rms maksimum dari arus eksitasi.

maksimum dari arus eksitasi. –

– Trafo arus jenis TPX ini pada umumnya digunakan pada sistem teganganTrafo arus jenis TPX ini pada umumnya digunakan pada sistem tegangan tinggi/tegangan ekstra tinggi untuk proteksi: Busbar, CCP, dan REF.

tinggi/tegangan ekstra tinggi untuk proteksi: Busbar, CCP, dan REF. Kelas TPY (

Kelas TPY (anti remanence gapped core anti remanence gapped core ))

Trafo arus TPY adalah trafo arus yang memiliki celah udara kecil (pada inti) dengan Trafo arus TPY adalah trafo arus yang memiliki celah udara kecil (pada inti) dengan konstanta waktu

konstanta waktu 0.2 s.d. 5 detik0.2 s.d. 5 detik. . Trafo arus jenis Trafo arus jenis ini hampir sama deini hampir sama dengan trafongan trafo arus jenis TPX namun transformasi komponen DC tidak seteliti trafo arus TPX.

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

5.1.9

5.1.9 PEMELIHARAAN TRAFO ARUSPEMELIHARAAN TRAFO ARUS

Lingkup pengujian trafo arus adalah sebagai

Lingkup pengujian trafo arus adalah sebagai berikut:berikut: 1.

1. Pengujian Rasio,Pengujian Rasio, 2.

2. Pengujian Beban,Pengujian Beban, 3.

3. Pengujian Kejenuhan (Saturasi),Pengujian Kejenuhan (Saturasi), 4.

4. Pengujian Polaritas,Pengujian Polaritas, 5.

5. Pengukuran Tahanan DC (R dc), danPengukuran Tahanan DC (R dc), dan 6.

6. Pengukuran Tahanan Isolasi (Megger).Pengukuran Tahanan Isolasi (Megger). 5.1.9.1

5.1.9.1 Pengujian Rasio Trafo ArusPengujian Rasio Trafo Arus

Pengujian rasio CT dilakukan untuk membandingkan rasio transformasi arus primer Pengujian rasio CT dilakukan untuk membandingkan rasio transformasi arus primer dan sekunder, apakah sesuai dengan tanda pengenal (

dan sekunder, apakah sesuai dengan tanda pengenal (nameplate nameplate ) trafo arus.) trafo arus. Pengujian rasio sesuai dengan

(34)

Cancel Anytime.

(35)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

S S11 S S22 V V A A

Alat Uji Arus Alat Uji Arus

220 220

(36)

Cancel Anytime.

(37)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 20. Rangkaian Pengujian Beban Trafo Arus

5.1.9.4

5.1.9.4 Pengujian Kejenuhan Trafo Arus (Saturasi)Pengujian Kejenuhan Trafo Arus (Saturasi)

Pengujian kejenuhan trafo arus dilakukan untuk mengetahui tegangan knee (

Pengujian kejenuhan trafo arus dilakukan untuk mengetahui tegangan knee (Knee Knee point

point ) terhadap referensi dari tanda pengenal trafo arus dan kurva magnetisasi) terhadap referensi dari tanda pengenal trafo arus dan kurva magnetisasi pada masing-masing inti (

pada masing-masing inti (core core ), kemudian dibandingkan dengan kebutuhan), kemudian dibandingkan dengan kebutuhan persyaratan tegangan pada rangkaian sekunder (V

persyaratan tegangan pada rangkaian sekunder (Vss) yang ditinjau saat terjadi) yang ditinjau saat terjadi gangguan hubung singkat maksimum.

gangguan hubung singkat maksimum. Pengujian kejenuhan CT sesuai dengan

(38)

Cancel Anytime.

(39)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Gambar 22. Kurva Kejenuhan Trafo Arus Gambar 22. Kurva Kejenuhan Trafo Arus

Trafo arus metering Trafo arus metering

II

V

dI = 50% dI = 50% dV = 10%

(40)

Cancel Anytime.

(41)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

5.1.9.6

5.1.9.6 Pengukuran Tahanan DC (R dc)Pengukuran Tahanan DC (R dc)

Pengukuran tahanan DC trafo arus bertujuan untuk mengetahui nilai tahanan DC Pengukuran tahanan DC trafo arus bertujuan untuk mengetahui nilai tahanan DC internal trafo arus. Nilai tahanan DC pada trafo arus biasanya dipakai untuk internal trafo arus. Nilai tahanan DC pada trafo arus biasanya dipakai untuk menghitung setelan pada relai gangguan tanah terbatas (

menghitung setelan pada relai gangguan tanah terbatas (restricted earth fault restricted earth fault ).). Pengukuran tahanan DC sesuai

Pengukuran tahanan DC sesuai dengan IK-OPH/CT-08/P3BS/2007.dengan IK-OPH/CT-08/P3BS/2007.

m mΩΩ

Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada semua terminal sekunder pada masing-masing semua terminal sekunder pada masing-masing inti

inti seperti seperti Gambar Gambar 19.19. -

- Terminal Terminal 1S1S11 – 1S– 1S22,,

-

- Terminal Terminal 1S1S11 – 1S– 1S33,,

-

(42)

Cancel Anytime.

(43)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

(44)

Cancel Anytime.

(45)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

Contoh Perhitungan Kejenuhan Inti Contoh Perhitungan Kejenuhan Inti

Diketahui arus hubung singkat maksimum I

Diketahui arus hubung singkat maksimum IFF max = 7266 A, rasio CT 1000 /5 A dan kelasmax = 7266 A, rasio CT 1000 /5 A dan kelas 10P20,

10P20, burden burden 7.5 VA.7.5 VA.

CT tersebut dihubungkan pada rangkaian relai proteksi dengan nilai tahanan internal R CT tersebut dihubungkan pada rangkaian relai proteksi dengan nilai tahanan internal R CTCT = 0.26

= 0.26



, R , R relairelai = 0.02= 0.02



, R , R kawatkawat = 0.15= 0.15



Perhitungan untuk relai arus lebih:

(46)

Cancel Anytime.

(47)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

5.2

5.2 TRAFO TRAFO TEGANGAN TEGANGAN (( POTENTIAL TRANSFORMER POTENTIAL TRANSFORMER / PT )/ PT ) 5.2.1

5.2.1 DEFENISI DAN FUNGSI TRAFO TEGANGANDEFENISI DAN FUNGSI TRAFO TEGANGAN

Trafo tegangan adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran Trafo tegangan adalah trafo yang dirancang khusus untuk fungsi pengukuran tegangan pada rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran

tegangan pada rangkaian primer dan mengkonversinya menjadi besaran sekunder.sekunder. Fungsi trafo tegangan (PT)

(48)

Cancel Anytime.

(49)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com

a a N N N N E E E E



2 2 1 1 2 2 1 1 a a N N 11



N N 22 1 1 N N N N ,, dimana: dimana: =

= perbandingan perbandingan transformasi transformasi dimana dimana ,, = jumlah lilitan primer,

= jumlah lilitan primer, = jumlah lilitan sekunder, = jumlah lilitan sekunder,

(50)

Cancel Anytime.

(51)

Cancel Anytime.

http://catatan-team-jaya.blogspot.com



 Trafo Tegangan Induktif (Trafo Tegangan Induktif (inductive voltage transformer atau electromagnetic inductive voltage transformer atau electromagnetic

voltage transformer voltage transformer ))

Trafo tegangan induktif adalah trafo tegangan yang terdiri dari belitan primer Trafo tegangan induktif adalah trafo tegangan yang terdiri dari belitan primer dan belitan sekunder dengan prinsip kerja tegangan masukan (

dan belitan sekunder dengan prinsip kerja tegangan masukan (input input ) pada) pada

belitan primer akan menginduksikan tegangan ke belitan sekunder

belitan primer akan menginduksikan tegangan ke belitan sekunder melalui intimelalui inti..



(52)

Cancel Anytime.