• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penataan Barang Dagangan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penataan Barang Dagangan 2"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

(1)

Penataan

Barang Dagangan

Paket Keahlian Pemasaran

Republik Indonesia

2014

▸ Baca selengkapnya: jelaskan procedure yang benar penataan barang bawaan tamu diatas bellboy trolley

(2)

Dilindungi Undang-Undang

Kontributor

Penyunting Materi : Sri Windiarti, S.Pd, M.Pd Penelaah : Drs. Ratiman, M.M. Desktop Publisher : Tim

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Cetakan Ke-1, 2014

Disusun dengan huruf arial MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

(3)

KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secarautuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran yang mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.

Pembelajaran kelas XI pada Sekolah Menengah Kejuruan untuk Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Tata Niaga, dan Paket Keahlian Pemasaran yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini berisi materi pembelajaran yang membekali siswadengan pengetahuan, keterampilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, serta sikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggungjawab.

Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.

Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan.Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terimakasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).

Depok, Nopember 2014

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR BAGAN ... vii

GLOSARIUM ... viii BAGIAN 1 : PENDAHULUAN ... 1 Deskripsi ... 1 Prasyarat ... 2 Petunjuk Penggunaan ... 2 Tujuan Akhir ... 4

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 4

Peta Kedudukan Bahan Ajar ... 6

BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN ... 7

Bab I ... 7

Penataan Barang Dagangan ... 7

Kegiatan Belajar 1 : Mengklasifikasi Jenis-Jenis Produk yang Akan di Tata ... 8

1.1 Tujuan Pembelajaran ... 21

1.2 Uraian Materi ... 21

1.3 Rangkuman ... 86

1.4 Tugas ... 88

1.5 Uji Kompetensi / Ulangan ... 92

1.6 Lembar Kerja ... 103

Kegiatan Belajar 2 : Melakukan Pengelompokan Jenis Jenis Produk yang Akan Didisplay ... 117

2.1 Tujuan Pembelajaran ... 130

2.2 Uraian Materi ... 130

2.3 Rangkuman ... 191

2.4 Tugas ... 193

2.5 Uji Kompetensi / Ulangan ... 194

2.6 Lembar Kerja ... 205

BAGIAN 3 : PENUTUP ... 217

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 - Macam-Macam Mie Instan yang Sering di Display di Supermarket ... 8

Gambar 1. 2 - Macam-Macam Mie Instan dalam Kemasan Plastik yang Sudah Diklasifikasi Menurut Jenisnya yang Siap untuk Ditata di Rak Gondola. ... 9

Gambar 1. 3 - Macam-Macam Mie Instan dalam Kemasan Cup, yang Sudah Dikelompokkan / Diklasifikasikan Menurut Jenisnya, dan Siap untuk Ditata/Didisplay pada Rak Gondola. ... 10

Gambar 1. 4 - Produk Berbagai Jenis Mie Instan yang Sudah Diklasifikasi dan Ditata Pada Rak Gondola di Sebuah Supermarket ... 10

Gambar 1. 5 - Tingkatan Produk. ... 25

Gambar 1. 6 - Klasifikasi Display ... 26

Gambar 1. 7 - Contoh barang/produk Convinience Goods ... 29

Gambar 1. 8 - Contoh Barang Homogenous Shopping Goods ... 30

Gambar 1. 9 - Contoh Barang Shopping Goods ... 30

Gambar 1. 10 - Contoh Barang/Produk yang Sejenis dan Memiliki Kemiripan Mutu ... 31

Gambar 1. 11 - Gambar Bermacam-Macam Jenis Barang (Heterogenous Shopping Goods) ... 32

Gambar 1. 12 - Contoh Barang Speciaty Goods, yang Memiliki Daya Tarik Khusus ... 32

Gambar 1. 13 - Barang/Produk Specialty Good dengan Rancangan Orang Terkenal ... 33

Gambar 1. 14 - Barang/Produk Unsought Goods ... 34

Gambar 1. 15 - Barang/Produk New Unsought Goods... 34

Gambar 1. 16 - Contoh Barang/Produk Regularly Unsought Goods ... 35

Gambar 1. 17 - Barang/ Produk Bahan Baku Dan Suku Cadang ... 37

Gambar 1. 18 - Barang –Barang Modal ... 37

Gambar 1. 19 - Industri Rumah Tangga ... 40

Gambar 1. 20 - Industri Kecil ... 41

Gambar 1. 21 - Industri Sedang ... 42

Gambar 1. 22 - Industri Besar ... 42

Gambar 1. 23 - Industri Berat Berdasar Barang yang Dihasilkannya ... 47

Gambar 1. 24 - Golongan Jenis Barang Dagangan berdasarkan Kualitas Barang ... 53

Gambar 1. 25 – Contoh Barang Barang Eferior ... 53

Gambar 1. 26 - Barang-Barang Pertengahan ... 54

Gambar 1. 27 - Barang-Barang tidak Tahan Lama (Nondurable Goods). ... 56

Gambar 1. 28 - Barang Tahan Lama (Durable Goods). ... 62

Gambar 1. 29 - Barang Deficient Product ... 70

Gambar 1. 30 - Barang Pressing Product ... 71

Gambar 1. 31 - Barang Desirable Product ... 71

Gambar 1. 32 - Barang-Barang pada Departemen House Hold ... 77

Gambar 1. 33 - Barang Soft toys ... 77

Gambar 1. 34 - Barang Battered Operated Toys For Boys ... 78

Gambar 1. 35 - Barang Battered Operated Toys For Girls ... 79

Gambar 1. 36 - Barang Permainan Tradisional ... 79

Gambar 1. 37 - Barang Permainan Internasional ... 80

(6)

Gambar 2. 1 - Penataan Barang (Display) ... 117

Gambar 2. 2 - Penataan Produk Vertikal ... 118

Gambar 2. 3 - Penataan Produk Vertikal ... 118

Gambar 2. 4 - Penataan Produk secara Horizontal ... 118

Gambar 2. 5 - Penataan Produk secara Horizontal ... 119

Gambar 2. 6 - Penataan Produk secara Horizontal ... 119

Gambar 2. 7 - Pajangan di rak dinding (Wall Display) ... 135

Gambar 2. 8 - Pemajangan barang diatas lantai (Floor Display) ... 136

Gambar 2. 9 - Barang-barang pajangan untuk contoh (Sampling Display). ... 136

Gambar 2. 10 - Showcase display (Pemajangan di almari kaca) ... 136

Gambar 2. 11 - Theme Display (pajangan untuk barang yang akan dipromosikan) ... 137

Gambar 2. 12 - Rak Bertrap (ex. Sepatu) ... 137

Gambar 2. 13 - Penataan produk pada rak gantung... 138

Gambar 2. 14 - Gondola (rak 2 muka) ... 138

Gambar 2. 15 - Gondola (rak 1 muka) ... 138

Gambar 2. 16 - Penataan produk pada rak horizontal ... 139

Gambar 2. 17 - Rak Berlengan ... 139

Gambar 2. 18 - Display produk menurut ukurannya ... 140

Gambar 2. 19 - Display Produk menurut bentuknya ... 140

Gambar 2. 20 - Posisi Barang Menurut Harga ... 141

Gambar 2. 21 - Shelving (rak) ... 142

Gambar 2. 22 - Gondola untuk display vertikal ... 142

Gambar 2. 23 - Penataan produk secara horizontal ... 143

Gambar 2. 24 - Attention dan Interest Customer ... 146

Gambar 2. 25 - Window Display ... 146

Gambar 2. 26 - Interior Display ... 147

Gambar 2. 27 - Open Display ... 147

Gambar 2. 28 - Closed Display ... 147

Gambar 2. 29 - Penataan Produk Sambal Secara Vertikal ... 171

Gambar 2. 30 - Penataan Produk Fashion Secara Vertikal ... 171

Gambar 2. 31 - Rak Barang Biasanya Digunakan untuk Barang Dagangan Sehari-Hari Vertikal . 172 Gambar 2. 32 - Rak penempatan produk secara vertikal... 173

Gambar 2. 33 - Rak Gondola Secara Horisontal ... 173

Gambar 2. 34 - Display Gondola yang Telah Terisi Penempatan Produk Secara Vertikal ... 174

Gambar 2. 35 - Blocking Secara Horizontal ... 174

Gambar 2. 36 - Brand Blocking Secara Horizontal ... 175

Gambar 3. 1 - Pengaturan Tata Letak Barang Pada Mini Market ... 218

Gambar 3. 2 - Layout Penempatan Rak ... 219

Gambar 3. 3 - Penempatan produk elektronik ... 221

(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. 1 - Alur Produk dari Pasar dan Produsen ... 23 Bagan 1. 2 - Bagan Tingkatan Produk Berdasar pada Kebutuhan ... 24 Bagan 1. 3 - Penggolongan Produk Menurut Pemakaiannya ... 28

(8)

GLOSARIUM

Display : Penataan Barang Dagangan

Product : Barang / Jasa

Ritel : Pedagang eceran

Industrial Goods : Barang Industri

Consumer Goods : Barang Konsumsi

Specialy Goods : Barang Istimewa

Unsougt Goods : Barang yang tidak dicari

Store : Toko

Departemen fresh : bagian yang menangani produk-produk yang segar seperti sayuran, buah dan daging.

Dead stock : barang yang tidak laku sama sekali. EDP(entry data processing) : pengelola keseluruhan data di cabang.

End gondola : gondola yang paling ujung dan untuk disewakan.

Eye catching : tehnik memajang berdasarkan luas area pandang seseorang. Expire date : waktu kadaluwarsa.

Face : pemajangan produk tampak muka.

Fast moving : produk yang penjualannya cepat laku. Floor display : pemajangan produk dilantai.

Frozen : alat yang digunakan oleh produk-produk beku bisa dikenal. Frozen island : yang berupa box besar memanjang, Produk yang disimpan

dalam alat ini tahan dalam jangka waktu lama. GMS(general merchandising : barang pecah belah.tidak menempel di dinding.

Cash : pembayaran harga barang secara tunai bersama dengan surat pesanan,baik dengan cek maupun uang.

Mesin wrappring : mesin untuk peralatan departemen fresh agar produk tetap segar.

MIS : petugas pengolahan data, diantaranya menyediakan (software),pengadaan hardware,dan mengelola data di pusat. Moccasin : jenis sepatu slip on tanpa tali dan umumnya dijahit tangan. Over stok : persediaan barang banyak bahkan melebihi ketentuan

(9)

Plastic wrapping : plastic pembungkus produk fresh agar sehat dan aman POP(point of purchase) : adalah strategi marketing berupa slogan atau informasi harga

termasuk harga coret dan promo yang sedang berlangsung. Product knowledge : pengetahuan tentang produk.

Purchase order(PO) : pesanan pebelian. Ready stock : barang yang siap dikirim.

Shelving : alat pemajang bagian dari gondola yang biasa disebut rak.

Shrinage : kehilangan.

Single hook : berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk seperti sikat gigi, sosis, dan sebagainya .

Slow moving : produk yang laku terjual tetapi penjualannya lambat.

Showcase : pendingin yang menempel ditembok di pergunakan untuk pendingin produk sosis dan dairy (produk yang expiredate-nya pendek).

SPG/B(sales promotion girl/boy) : pramuniaga yang diberikan kewenangan oleh perusahaan

untuk menjual produk.

Stock : persediaan barang yang siap dipakai, baik yang sudah jadi maupun yang setengah jadi.

Stock holder : orang yang memiliki saham di perusahaan. Tier : barisan pemajangan dari depan kebelakang.

Visual merchandising (vm) : suatu tata cara pemajangan barang dagangan yang dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal melihat, meraba, meneliti suatu barang yang akan dibelinya.

Wagon : boks besar untuk menyimpan produk, biasanya produk yang sedang promo atau diskon.

Wholesaler (pedagang besar) : pedagang yang melayani pembelian dalam partai besar, biasanya melayani pembelian retailer (pedagang eceran). Personal selling : menjual barang oleh karyawan.

Attention dan interest costumer : untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya. Desire dan action custumer : untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang

(10)

Windows display : Memejangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, dan symbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.

Impulse buying : dorongan seketika.

Interior display : memajangkan barang-barang, gambar-gambar,kartu-kartu harga,dan poster didalam took.

Open display : Barang-barang dipajanggkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan.

Closed display : arang dipajangkan dalam suasana tertutup.

Architectural display : Memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya.

Exterior display : Penataan yang dilaksanakan dengan memajangkan barang-barang diluar toko,misalnya pada waktu mengadakan obraal dan pasar malam.

Store design dan decoration : Tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semoyan-semboyan.

Dealer display : Penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentsng penggunaan produk.

Measurability : Ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.

Accessibility : Suatu keadaan dimana dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

Subtantiability : Segmen harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasaran.

Bay : Alat pemajangan atau pen-display-an barabg dagang dari atas ke bawah.

Bins : Alat pemajangan buah, buahannya ada yang miring ada pula yang lurus.

(11)

Banded : Barang dijual dengan cara dikatkan, seperti disisir,dicermin, dan minyak wangi diikatkan menjadi Satu.

Brand blocking : Penempatan barang dengan ketetntuan merek barang harus terlihat dibagian muka.

Casual : Kategori sepatu santai dengan tali,gesper, baju celana,ataupun jenis mocanis.

Cash and carry : harga barang dibayar terlebih dahulu sebelum barang dibawa atau uang di terima penjual, baru barang dikirim kepada pembeli.

Cash on delivery : Pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan kepada pembeli.

Chief operation : Kepala bagian operasional yang membawahibeberapa supervisor, seperti supervisior supermarket dan fasion. Chiller : Tempat pemajangan untuk buah atau daging olahan, alat ini

menempel di dinding.

COC : Pemajangan produk yang menempel di depan kassa.

Cool room : ruangan dingin untuk penyimpanan produk fresh, cool room terbagi menjadi dua bagian, satu untuk menyimpan makanan da sebagainya, dan bagian keduanya untuk menyimpan daging.

Departemen buyer : divisi yang diberi wewenang untuk menangani pembelian barang berikut surat-suratnya..

Gondola : Merpuakan rak yang terbuat dari plat dan digunakan untuk mendisplay barang yang akan dijual.

Top Gondola-End Gondola : Sutu rak yang paling akhir yang menempel pada satu rangkaian islan gondola diutamakan untuk mendisplay barang yang laku dan barang promosi.

Reguler Gondola : Gondola yang digunakan untuk mendisplay barang umum atau bukan sewaan supplier. Island Gondola: Rak yangg bentuknya memnajang dengan posisis saling membelakangi merupakann gabungan dari beberapa gondola sehingga membenruk sebuah pulau.

(12)

SKU (Stock Keeping Unit) : merupakan kartu yang berfungsi sebagai pembatas dan pentuan harga.

PLU (Price Look Up Unit) : merupakan kode suatu barang.

Barcode : kode barang yang berbentuk baris yang biasa dibaca dengan menggunakan scanner.

POP (Point Of Purchase) : merupakan petunjuk harga yang dipromosikan.

Hook : adalah Hanger yang terbuat dari besi untuk mendisplay barang secara digantung.

Floor Display : Display yang ada di lantai store.

Island Display : Display barang yang luasnya lebih luas dibanding floor. Palet : Kotak yang terbuat dari kayu yang berfungsi sebagai alas

untuk barang-barang yang difloor.

Face Out : Teknik display dengan menarik sebagain besar barang yang sudah sedikit kedepan dengan tujuan memberi kesan rapi. Wing Stag : Display yang letaknya disisi barang End Gondola.

Shleving : Merupakan plat besi yang berfungsi untuk menyimpan barang

display.

Bracket : Plat besi yang menemoel pada shelving yang berfungsi sebagai penyangga shelving.

Standing POP : Tiang yang digunakan untuk menempel POP.

Cover price, List plastik / fiber : yang letaknya menempel pada shelving bagian depan dan berfungsi untuk menempel SKU.

Planogram : Merupakan denah posisi setiap item satu shelving atau gondola.

Etalase/Vitrin/Showcase : Merupakan lamari display yang terbuat dari kaca. Bad Stock : Barang yang tidak layak dijual.

Over Stock : kelebihan barang yang ada distore.

Out Of Stock : Persediaan barang kosong baik didisplay maupun digunag.

FIFO (First In Fist Out) : Merupakan barang yang pertama datang dan harus pertama keluar.

LIFO (Last In Last Out) : Barang yang terkahir datang maka harus pertama keluar. Eye Level : Display yang sejajar dengan mata

(13)

BAGIAN 1 : PENDAHULUAN

Deskripsi

Berbagai cara yang digunakan perusahaan dalam mengembangkan perusahannya untuk menjadi lebih baik dan berkembang.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan adanya perubahan bentuk arsitektur pada sebuah toko, hal ini bisa menunjukkan sebuah status sosial, budaya dan perubahan ekonomi suatu tempat. Sebagai contoh, dahulu kalau kita berbicara masalah pedagang eceran (ritel) asumsi kita pada toko-toko kecil yang dimiliki oleh keluarga yang berdiri sendiri, namun untuk paradigma sekarang berubah menjadi toko toko didalam arcade atau suatu mall dimana arcade, promenade, gallery, sebagai arena yang terlindung dengan suasana yang menyenangkan, dan konsep ini sekarang menjadi gambaran bahwa begitu pesatnya perkembangan kebutuhan ruang wisata belanja (shooping).

Kegiatan menata barang merupakan kegiatan untuk memamerkan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu produk kepada para pengunjung salah satu tujuannya sebagai alat promosi, apalagi kalau yang ditata merupakan produk baru.

Penataan barang dagangan (Display), kegiatan yang penting dalam sebuah perusahaan dagang. Karena dengan penataan barang dagangan yang baik dan benar pada sebuah ruangan maupun diluar ruangan, dapat mempengaruhi calon konsumsen baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap barang yang dijual, karna display disebut juga kegiatan demonstrasi pemajangan barang yang baik dapat memberikan kesan positif bagi calon konsumen.

(14)

Penataan Barang Dagangan adalah barang yang siap untuk dijual atau siap untuk diperdagangkan, baik dijual untuk dilakukan proses produksi kembali maupun barang yang dijual untuk dipakai atau di konsumsi sendiri oleh anggota keluarga.

Pembahasan penataan barang dagangan (display), tidak akan bisa lepas dengan jenis kebutuhan manusia. Untuk lebih jelasnya maka akan dibahas tentang penggolongan barang pemuas kebutuhan manusia. Selain barang sebagai pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa. Perbedaan anatara barang dan jasa sangatlah jelas. Kalau barang dapat dilihat dengan mata bentuk dan wujudnya, dapat dirasakan manfaatnya dan juga dapat disentuh. Misalnya makanan dan minuman yang sehari-hari dapat kita rasakan dan kita dikmati. Sedangkan jasa itu tidak dapat dilihat,tetapi dapat diasakan manfaatnya. Seperti : jasapendidikan, jasa angkutan, dan sebagainya.

Prasyarat

Sebelum mempelajari buku ini, saudara dipersyaratkan telah memiliki kemampuan awal. Adapun materi yang dipersyaratkan harus dikuasai, yakni :

1. Prinsip-prinsip Produk 2. Pengetahuan Produk

Petunjuk Penggunaan

Bacalah petunjuk penggunaan buku ini dan pahamilah isinya, untuk memudahkan anda dan guru/instruktur menggunakan buku ini dalam proses pemelajaran.

1. Langkah-langkah penggunaan buku, bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui buku ini.

2. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam buku ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari buku untuk meyakinkan penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil belajar anda.

(15)

3. Diskusikan dengan sesama teman dalam kelompok yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam buku. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.

4. Bacalah dengan cermat peta kedudukan buku, prasyarat dan pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam buku.

5. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.

6. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru/ instruktur.

7. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam buku ini, selanjutnya pelajarilah buku selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta kedudukan buku dan konsultasikan dengan guru/instruktur anda.

8. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.

9. Setelah semua buku untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

Peranan Siswa/peserta didik

1. Pastikan bahwa peserta didik yang akan mempelajari buku ini telah mempelajari buku-buku prasyarat secara tuntas.

2. Peserta didik siap mengamati materi dalam kegiatan belajar, yang akan dipelajari

3. Dalam rangka mempelajari buku ini. Berikan perhatian khusus pada perencanaan jenis kegiatan siswa, yaitu peserta didik mencari dan menemukan materi yang akan dipelajari dari berbagai sumber, seperti buku melalui internet, sehingga mereka dapat belajar efektif dan efisien untuk mencapai sub-kompetensi standar.

4. Peserta didik dapat membandingkan materi yang didapatkan dari buku maupun materi yang didapat dari internet serta kegiatan belajar yang ada di SMK dan industri untuk mengoptimalkan kegiatan pemelajaran.

5. Peserta didik dapat menyimpulkan hal-hal/ materi yang telah dicari, ditemukan, dipelajarinya.

(16)

6. Peserta didik dapat mengkomunikasikan/mempresentasikan hasil belajar yang telah diperolehnya dengan media power point di depan guru dan temen yang lain di dalam kelas, kegiatan pendampingan pada peserta didik sangat diperlukan agar semangat belajarnya terus meningkat.

Tujuan Akhir

Spesifikasi kinerja yang diharapkan dikuasai setelah menyelesaikan akhir pemelajaran dalam buku ini, yakni :

Untuk kompetensi dasar (KD 3)

 Siswa diharapkan dapat mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata

Untuk Kompetensi Dasar (KD 4)

 Siswa diharapkan dapat melakukan pengelompokan jenis-jenis produk yang di display, Baik secara :

- Vertikal, maupun - Horizontal

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM KEAHLIAN : TATA NIAGA

KOMPETENSI KEAHLIAN : PEMASARAN

MATA PELAJARAN : PENATAAN BARANG DAGANGAN

KELAS : XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1

Menunjukkan keimanan sebagai rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta karena

(17)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR alam dan jagad raya diatur oleh Sang Pencipta

2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1

Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung-jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan aktivitas sehari-hari

2.2

Menghargai kerja individu dan kelompok sebagai wujud implementasi dalam melaksanakan Penataan Barang 3. Memahami,menerapkan dan

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

3.1 Mendeskripsikan Pengertian dan

macam-Penataan Produk

3.2 Mendekripsikan tujuan Penataan

Produk

3.3 Menklasifikasi Jenis-jenis Produk

yang akan di display

3.4 Mengidentifikasi SOP penataan

produk

3.5 Mengidentifikasi pelabelan produk

3.6 Melakukan Pengamatan berkala

pada display

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam

ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

4.1

Mengelompokaan bentuk-bentuk penataan produk

4.2

Mengevaluasi tujuan penataan produk

4.3

Melakukan pengelompokkan jenis-jenis prodak yang di display

(18)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.4

Mendisplay produk sesuai SOP

perusahaan

4.5

Melakukan proses pelabelan produk

4.6

Menyusun kembali penetaan prodUk

sesuai dengan SOP perusahaan

Peta Kedudukan Bahan Ajar

Keterangan :

C1.1 = Pengantar Ekonomi dan Bisnis C1.2 = Penantar Administrasi Perkantoran C1.3 = Pengantar Akuntansi

C2.1 = Analisa dan Riset Pasar C2.2 = Perencanaan Pemasaran C2.3 = Pengelolaan Usaha Pemasaran C2.4 = Strategi Pemasaran

C2.5 = Pemasaran On-Line C2.6 = Simulasi Digital C3.1 = Prinsip-Prinsip Bisnis C3.2 = Pengetahuan Produk

C3.3 = Penataan Barang Dagangan

C3.4 = Komunikasi Bisnis C3.5 = Administrasi Barang C3.6 = Administrsi Transaksi C3.7 = Pelayanan Penjualan C3.1 C3.2 C3.3 C3.4 C3.5 C3.6 C3.7

C 3

C2.1 C2.2 C2.3 C2.4 C2.5 C2.6

C 2

C1.1 C1.1 C1.1

C 1

(19)

BAGIAN 2 : PEMBELAJARAN

Bab I

Penataan Barang Dagangan

Kompetensi Dasar :

3.3. Mengklasifikasikan Jenis-jenis produk yang akan ditata

4.3. Melakukan Pengelompokkan Jenis-jenis produk yang akan di display Materi pokok :

1. Penataan secara vertikal 2. Penataan secara horizontal

(20)

Kegiatan Belajar 1 : Mengklasifikasi Jenis-Jenis Produk

yang Akan di Tata

1.

Kegiatan Mengamati

Sebelum mempelajari materi mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan di tata, pada kegiata belajar 1, maka siswa diminta untuk memperhatikan dan mengamati tayangan-tanyangan gambar.

Kegiatan yang dilakukan siswa

Memperhatikan tayangan gambar produk dibawah ini :

(21)

Gambar 1. 2 - Macam-Macam Mie Instan dalam Kemasan Plastik yang Sudah Diklasifikasi Menurut Jenisnya yang Siap untuk Ditata di Rak Gondola.

(22)

Gambar 1. 3 - Macam-Macam Mie Instan dalam Kemasan Cup, yang Sudah Dikelompokkan / Diklasifikasikan Menurut Jenisnya, dan Siap untuk Ditata/Didisplay pada Rak Gondola.

 Setelah anda lihat beberapa gambar produk mie instan tersebut diatas, apa yang terpikir dibenak anda anak-anakku...?

 Sekarang perhatikan gambar selanjutnya :

Gambar 1. 4 - Produk Berbagai Jenis Mie Instan yang Sudah Diklasifikasi dan Ditata Pada Rak Gondola di Sebuah Supermarket

(23)

 Apa yang terpikir dalam benak anda anak-anak, setelah kalian melihat gambar yang terakhir ini...?

 Setelah anda perhatikan tampilan gambar tentang macam-macam mie instan diatas, 1. Apa yang harus anda lakukan dalam melakukan kegiatan penataan barang mie

instan tersebut ?

2. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan anda terhadap produk-produk mie instan tersebut diatas !

2.

Kegiatan Menanyakan

Dari beberapa tayangan gambar tersebut diatas, diharapkan peserta didik / siswa tertarik dan menanyakan hal-hal yang terkait dengan tanyangan gambar.

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Menanyakan hal-hal seputar materi tentang mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata.

a. Apa semua produk harus kita cari untuk bisa mengklasifikasi produk ? b. Mengapa Klasifikasi produk diperlukan dalam melakukan penataan barang ? c. Bagaimana cara kita untuk mengklasifikasi produk ?

d. Siapa yang berhak untuk mengatur klasifikasi produk ? e. Ada berapa macam klasifikasi produk itu ?

3.

Kegiatan Mengumpulkan/Mencari

Setelah siswa melakukan pengamatan dan menanyakan gambar-gambar di atas, maka siswa secara individu diminta untuk mengumpulkan beberapa materi maupun gambar yang terkait dengan mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan di tata, dari berbagai sumber.

Kegiatan yang dilakukan siswa :

a. Carilah/kumpulkan materi Mengklasifikasi Jenis-jenis Produk yang akan di tata, pada berbagai sumber. Bisa anda mencarinya melalui buku siswa ini, internet, buku-buku lain yang relevan, toko/supermarket terdekat, atau dari pengalaman anda ketika anda melakukan kegiatan back to school ataupun prakerin di Dunia Industri.

b. Buku Siswa, Penataan Barang Dagangan untuk Kegiatan Belajar 1, tentang Mengklasifikasi Jenis-Jenis Produk yang akan di tata.

(24)

c. Internet, yaitu siswa diminta untuk menyiapkan laptop beserta modem apabila wifi di sekolah bermasalah, yang pada intinya bisa dipakai untuk mencari atau mengumpulkan materi mengklasifikasikan jenis-jenis produk yang akan di tata lewat google, di Internet.

d. Buku-buku pemasaran, yaitu siswa diminta untuk mencari materi mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata dibuku-buku pemasaran yang relevan yang ada di perpustakaan, dengan mencari materi di buku-buku yang ada di perpustakaan masing-masing siswa bisa memperoleh banyak materi dari berbagai sumber buku, yang pada akhirnya dibuat kelompok-kelompok, masing-masing kelompok 5 siswa.

e. Toko atau Supermarket terdekat, yaitu siswa mencari tahu materi mengklasifikasikan jenis-jenis produk yang ditata ini langsung ke toko atau supermarket terdekat dengan cara berkelompok (misalnya 1 kelompok : 5 orang), dengan cara menyusun berbagai pertanyaan terlebih dahulu sebelum datang langsung ke toko atau supermarket yang akan dituju. Sehingga data/informasi tentang materi mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata dapat diperoleh dan terkumpulkan sesuai dengan apa yang diinginkan atau yang diharapkan.

f. Siswa dapat menuliskan pengalaman mereka ketika mereka melakukan kegiatan back to school di swalayan/supermarket, di toko sekolah, ataupun ketika siswa melaksanakan kegiatan prakerin, yang terkait dengan kegiatan belajar mengklasifikasikan jenis-jenis produk yang akan ditata.

Dalam melaksanakan kegiatan ini ada beberapa peralatan yang diperlukan atau dipersiapkan oleh siswa, yaitu :

a. Kertas folio bergaris b. Buku Tulis

c. Alat tulis menulis (bool point, penghapus, penggaris) d. HP/kamera e. Laptop f. Modem / wifi g. Flasdisk / CD h. Kertas HVS F4 / A4 i. Printer j. Kertas cover

(25)

k. Stapes beserta isinya l. Lakban kertas

Peralatan ini disiapkan/disediakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Sehingga siswa itu harus aktif, terhadap hasil yang telah dikumpulkan/diperolehnya untuk didiskusikan bersama kelompok guna mendapatkan kesimpulan yang akan dibuat atau dijadikan laporan.

Dan laporan tersebut dibuat sedemikian rinci dan detail sehingga nanti disaat siswa diminta untuk saling mempresentasikan hasil diskusinya di depan guru dan temen-temen di kelasnya, tidak menemukan kesulitan atau kendala ketika ada beberapa temen atau kelompok yang bertanya bisa langsung untuk menjelaskannya sesuai dengan informasi yang telah di dapatnya, baik dari sumber buku, internet, ataupun langsung dari toko atau supermarket.

Selain dalam bentuk laporan tertulis, siswa juga diminta untuk membuat hasil temuannya itu ke dalam bentuk power point yang akan dipresentasikan.

4.

Kegiatan Mengasosiasikan

Kegiatan mengasosiasikan adalah tahap ke empat dari serangkaian pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasisiswa diminta untuk dapat mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif dan deduktif dalam menyimpulkan informasi yang telah diperolehnya

Kegiatan mengasosiasi / menalar / mengolah informasi (associating)

a. Siswa diminta untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan,

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Setelah anda mendapatkan informasi/materi tentang mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata, tolong dikumpulkan semua data yang anda peroleh dari berbagai sumber, kemudian anda olah masing-masing data/informasi itu.

(26)

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Buatlah analisis data dalam bentuk kategori, dari informasi yang sudah anda kumpulkan tadi. Pendapat yang sekiranya sama dikumpulkan jadi satu.

c. Siswa diminta untuk mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Carilah perbandingan/perbedaan dari masing-masing informasi/materi tentang mengklasifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata tersebut

d. Siswa diminta untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Setelah anda bisa menemukan perbedaan dari masing-masing informasi yang telah anda kumpulkan itu, kemudian anda mengolah keseluruhan informasi yang anda peroleh baik dari sumber internet, buku-buku pemasaran yang relevan, maupun informasi yang didapat secara langsung dari petugas toko atau supermarket terdekat. Anda buat narasi untuk menghasilkan laporan yang benar-benar dapat dipercaya dan dimengerti semua pihak yang membacanya.

e. Siswa diminta dalam pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.

Kegiatan yang dilakukan siswa :

Informasi yang telah anda kumpulkan, diminta untuk diolah, dengan cara mengemukakan pendapat menurut anda/kelompok tentang informasi materi mengklasifikasikan jenis-jenis produk yang akan ditata dengan baik dan benar.

f. Siswa diminta untuk dapat menyimpulkan Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

Kegiatan yang dilakukan siswa:

Buatlah kesimpulan yang tepat dari informasi-informasi yang sudah anda dapatkan pada point 1 sampai dengan 5 ( 1.mulai dari mengolah informasi, 2. menganalisis

(27)

informasi, 3. Mengasosiasikan/menghubungkan informasi yang terkait, 4. Mengolah sumua informasi, baik dari buku, internet, maupun informasi yang langsung di dapat dari toko/supermarket, 5. Menyimpulkan menurut pendapat anda sendiri/kelompok) kedalam bentuk makalah dan power point untuk dipresentasikan ke depan sebagai bentuk rasa tanggung jawab terhadap informasi yang telah diterimanya, dan siswa yang lain untuk memperhatikan kelompok yang sedang maju ke depan dan menanggapi apabila masih terdapat kekurangan atau menambah informasi yang sekiranya memang harus ditambahkan.

5.

Kegiatan Mengkomunikasikan

Kegiatan mengkomunikasikan adalah kegiatan akhir yang harus dilaksanakan siswa untuk mempresentasikan hasil temuannya masing-masing, sehingga dari kegiatan ini akan terlihat betul siswa yang benar-benar aktif mencari materi dan siswa yang hanya alakadarnya memenuhi tugas ataupun siswa yang pasif/tidak mengerjakan tugas. Akan terlihat sekali.

Selain siswa mengkomunikasikan masing-masing hasil temuannya dalam bentuk power point, siswa juga diminta untuk mengkomunikasikan/ mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing kelompok atas hasil temuan mereka setelah diasosiasiakan, dibandingkan, dibedakan, dan dibuatlah sebuah kesimpulan dari masing-masing kelompok. Dan kelompok lain untuk saling menanggapi hasil sajian kelompok yang mempresentasikan. Sehingga dari hasil ini, diharapkan siswa benar-benar mengerti dan memahami materi yang sedang dipelajarinya ini dengan baik, dari kegiatan belajar ini, yang dimulai dari kegiatan : mengamati, menanya, mengumpulkan, mengasosiasikan, mengkomunikasiakan ini, akan memunculkan kesan tersendiri bagi siswa untuk selalu mengingat kegiatan ini, dan tidak mudah untuk melupakan hasil kegiatan mencari materi ini, karena mereka melakukannya dengan aktif dengan penuh kesadaran dan keikhlasan serta tanggung jawab untuk mencari dan memperolehnya serta mempertanggungjawabkan dihadapan guru dan temen-temen sekelas.

Selain itu kegiatan pembelajaran ini, akan menumbuhkan kepribadian siswa untuk selalu ingin tahu apa yang akan dipelajari, sehingga akan memunculkan sifat-sifat kritis siswa untuk memunculkan pendapat-pendapat mereka tentang materi yang akan dipelajari tersebut, dan mereka akan berlomba untuk mendapatkan hasil temuannya.

(28)

Kegiatan yang dilakukan siswa :

a. Buatlah laporan secara tertulis dari hasil informasi yang telah anda kumpulkan dan anda olah dalam bentuk makalah, diketik rapi di kertas A4 dengan huruf 12 time new roman, spasi 1,5 cm. Dijilid rapi, dan dikumpulkan.

b. Komunikasikan/presentasikan hasil kumpulan dan kesimpulan dari informasi yang sudah anda dapatkan

Tugas Individu :

1. Carilah berbagai macam jenis jenis produk sebanyak-banyaknya, yang akan diklasifikasikan dalam melakukan penataan barang di sebuah supermarket. Anda rinci jenis produk tersebut, kemudian anda klasifikasikan jenis-jenis produk tersebut sebelum ditata di rak gondola, per departemen.

2. Carilah data dan contoh gambar selengkap-lengkapnya, dan beri alasan mengapa anda melakukan klasifikasi demikian, manfaatnya apa dan mengapa harus demikian.

Tugas Kelompok :

1. Diskusikan secara berkelompok. Masing masing kelompok 5 orang.

Tugas yang sudah anda cari per individu diatas, kemudian dikumpulkan untuk didiskusikan dimasing-masing kelompok, berurutan dari absen no. 1 sd 5, 5 sd 10, 11 sd 15, 16 sd 20, 21 sd 25, 26 sd 30, 31 sd 36....dan seterusnya. yaitu tentang informasi/data materi Mengklasifikasi Jenis-jenis Produk yang akan di tata, berdasar pada tiap tiap departemen seperti tersebut di bawah ini.

a. Departemen Food b. Departemen Non Food c. Departemen Stationary d. Departemen Toys

(29)

e. Departemen House Hold f. Departemen Fresh Food

Buatlah kesimpulan dari temuan-temuan informasi yang sudah didapatkan dimasing-masing kelompok. Dan buatlah kesimpulan itu dalam bentuk laporan yang diketik rapi dan dijilid, dan dikumpulkan.

Kemudian buatlah penjelasan ke dalam bentuk power point dan dipresentasikan oleh masing-masing kelompok di depan kelas untuk mempertanggungjawabkan hasil diskusi dari temuan informasi tentang Mengklasifikasi Jenis-jenis Produk yang akan ditata.

(30)

Analisis Hasil : Pembelajaran pada Kegiatan Belajar 1

KD : 3.3. Mengklasifikasikan Jenis-jenis produk yang akan ditata

Nama : ...

NIS : ...

No Absen : ...

KD 3 INPUT SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

INDIKATOR PENILAIAN INDIKATOR PENILAIAN INDIKATOR PENILAIAN

Kegiatan Mengamati Kegiatan Menanya Kegiatan Mengumpulkan/mencari Kegiatan Mengasosiasi Kegiatan Mengkomunikasikan

Keterangan Skor :  Skor perolehan

Nilai = --- X 100 Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Skor Maksimal

4 = Baik Sekali Kriteria:

3 = Baik A = 80 – 100 : Baik Sekali

2 = Cukup B = 70 – 79 : Baik

1 = Kurang C = 60 – 69 : Cukup

(31)

TUGAS KELOMPOK

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN PENATAAN BARANG DAGANGAN KB 1: Mengklasifikasi Jenis-Jenis Produk Yang Akan Di Tata Lembar Pengamatan Proses Kegiatan Diskusi dan Presentasi Hari : ...Tanggal : ...Bulan...Tahun ...

NO Nama

Siswa

Aspek Pengamatan

Jumlah

Skor Nilai Ket

Kerja Sama

Mengkomunikasikan

Pendapat Toleransi Keaktifan

Menghargai Pendapat Teman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

(32)

16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.

Keterangan Skor :  Skor perolehan

Nilai = --- X 100 Masing-masing kolom diisi dengan kriteria Skor Maksimal

4 = Baik Sekali Kriteria:

3 = Baik A = 80 – 100 : Baik Sekali

2 = Cukup B = 70 – 79 : Baik

1 = Kurang C = 60 – 69 : Cukup

(33)

1.1 Tujuan Pembelajaran

a.

Menjelaskan pengertian klasifikasi jenis-jenis barang menurut pengertiannya sendiri

b.

Mengidentifikasi pengelompokkan produk yang dipajang

c.

Menemukan tujuan utama dari pengelompokkan produk

d.

Mencari pembagian nama counter di departemen store

e.

Mengidentifikasi macam-macam barang yang diklasifikasikan berdasarkan barang yang dijual

f.

Menemukan langkah-langkah melakukan klasifikasi jenis produk yang di tata.

1.2 Uraian Materi

Dalam melakukan penataan barang dagangan, kegiatan mengkalsifikasi jenis-jenis produk yang akan ditata sangat penting untuk dipelajari. Karena dengan kegiatan pengklasifikasian jenis-jenis produk yang akan ditata, akan mempengaruhi kerapihan dan penampilan produk bagi para calon pembeli yang datang pada toko/supermarket. Sehingga klasifikasi barang itu merupakan suatu kegiatan yang penting dan harus mendapat perhatian khusus, karena dapat mempengaruhi ketertarikan para pengunjung toko/swalayan untuk dapat memiliki produk/barang yang dipajangkan.

Produk merupakan unsur terpenting dalam kegiatan pemasaran, dengan menciptakan produk yang baik sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka perusahaan akan cepat mencapai tujannya, yaitu laba.

Kegiatan Penataan Barang dagangan memerlukan seseorang yang benar-benar memiliki ketrampilan dan keahlian yang cukup berarti untuk perusahaan, karena memang tidak lain tujuan perusahaan melakukan penataan barang dagangan intinya untuk memamerkan produk yang dipajang kepada para konsumen/pengunjung supaya mereka tertarik, dan berminat untuk memiliki sehingga melakukan pembelian.

Sebelum mempelajari tentang penggolongan jenis-jenis produk yang akan ditata, kita harus lebih dahulu dapat mengetahui dan memahami pengertian dari produk adalah segala sesuatu yang dapat menambah nilai jual dan`dan dibutuhkan bagi yang melakukan pembelian.

(34)

Sehingga pengertian produk dari berbagai para ahli adalah sebagai berikut :

a. Pengertian Produk menurut beberapa para ahli :

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Produk adalah suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba,

termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan (Swastha dan Irawan, 1990:165) .

Menurut Kotler dan Armstrong, yang dialihkan oleh Sindoro dalam bukunya

yang berjudul “Dasar-dasar Pemasaran” (2001;337) adalah: “ Semua yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.”

Sering barang diartikan sebagai kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik

dapat diraba dalam bentuk yang nyata. 1)

Dalam tinjuan yang lebih mendalam, sebenarnya barang itu tidak hanya meliputi atribut fisik saja, tetapi juga mencangkup sifat-sifat non fisik seperti harga, nama penjual, dan sebagainya. Semua unsur tersebut dipandang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia/ atau pembelinya. Kombinasi yang berbeda dari unsur itu akan memberikan kepuasan yang berbeda pula karena kombinasi tersebut merupakan produk tersendiri.

Sedang menurut W.J. STANTON, yang dialihbahasakan oleh Alma dalam bukunya “manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa” (2005:139) adalah : “

Seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga nama baik pabrik, nama baik toko yang mejual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya”.

Produk adalah segala sesuatu yangditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 1999:95).

Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh

(35)

karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas prodak dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing

Maka dari beberapa definisi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dpat ditawarkan kepada pelangga untuk dapat dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen melalui ciri-ciri yang dimiliki baikyang nyata maupun yang tidak nyata.

Gambar berikut ini merupakan suatu siklus, bahwa produk itu memang benar-benar dibutuhkan oleh oleh pasar berdasar pada daya beli dan kebutuhannya, sedangkan dilihat dari segi Produsen itu mempunya tujuan untuk memenuhi kapasitas hasil produksinya guna memenuhi produk yang dibutuhkan pasar/konsumen.

PRODUK

Bagan 1. 1 - Alur Produk dari Pasar dan Produsen

b. Konsep Tingkat Produk

Rancangan produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen kemudian menjabarkan persepsi dan preferensi konsumen melalui rancangan produknya. Terdapat lima tingkatan produk yang pada hakekatnya mencerminkan tingkatan kebutuhan konsumen, yaitu

TUJUAN PRODUSEN KAPASITAS DAYA BELI KEBUTUHAN PASAR DAYA BELI

(36)

Bagan 1. 2 - Bagan Tingkatan Produk Berdasar pada Kebutuhan

Penjelasan untuk gambar diatas dapat dilihat berikut ini :

1) PRODUK UTAMA (Core Benefit) adalah manfaat yang sebenernya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pembeli dari setiap produk.

2) PRODUK GENERIK (Generic Product) adalah produk dasar yang mampu memenuhi secara (minimal agar berfungsi) fungsional produk.

3) PRODUK HARAPAN (Expectad Product) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan disepakati dibeli

4) PRODUK PELENGKAP (Augmented Product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat sehingga memberikan tambahan kepuasan dan mampu dibedakan dengan produk pesaing

5) PRODUK POTENSIAL (Potential Product) adalah kondisi produk yang

mempunyai peluang dan dipersiapkan untuk dikembangkan dimasa depan. Pendapat tentang 5 (lima) tingkatan produk menurut pendapat ahli, diantaranya : Kotler (2007:4) bahwa produk terdapat lima tingkatan produk, yaitu core benefit,

basic product, expected product, augmented product dan potential product.

Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah : a. Core benefit (manfaat dasar)

yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen. b. Basic Product (bentuk dasar))

yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. c. Expected product (atribut Produk)

(37)

yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

d. Augmented product (pembeda produk)

yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing

e. Potential product (kemampuan/keungulan produk)

yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang. Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang

Tingkatan Produk

Sumber: Kotler “Manajemen Pemasaran (2007: 6)

Gambar 1. 5 - Tingkatan Produk.

Manfaat Atau jasa inti

Manfaat

(38)

c. Klasifikasi Produk

Seorang penjual yang baik, harus dapat mengklasifikasikan jenis-jenis produk yang akan dipajangkan atau ditata untuk dijual, disamping itu juga harus bisa menguasai pengetahuan produk yang dijualnya, sehingga apabila ada ada pembeli yang bertanya, dan mau membeli produk di toko, penjual bisa langsung melayaninya dengan baik.

Menurut kotler dalam bukunya “Manajemen Pemasaran” (2007:6), bahwa pemasar secara tradisional mengklasifikasikan produk berdasarkan ciri-cirinya; daya tahan; wujud; dan penggunan (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai.

Jadi dengan kata lain, pengertian klasifikasi produk adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang penjual atau wiraniaga apabila akan melaksanakan kegiatan penataan barang harus dapat membedakan masing-masing produk yang akan di jualnya, menempatkan produknya disesuaikan dengan tempatnya, sehingggga akan memberikan kesan yang positif bagi para calon pembelinya.

Klasifikasi Produk adalah kegiatan penggolongan jenis produk untuk dapat membedakan produk yang akan ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Barang diartikan sebagai atribut dans ecara fisik dapat diraba dalam bentuk yang nyata baik dapat diraba, maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, dan pengecer, serta pelayanan perusahaan yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya (Stanton).

Gambar 1. 6 - Klasifikasi Display

SEGERA TUJUAN

INDUSTRI

(39)

Pembahasan penataan barang dagangan (display), tidak akan bisa lepas dengan jenis kebutuhan manusia. Untuk lebih jelasnya maka akan dibahas tentang penggolongan barang pemuas kebutuhan manusia. Selain barang sebagai pemuas kebutuhan, yaitu barang dan jasa. Perbedaan anatara barang dan jasa sangatlah jelas. Kalau barang dapat dilihat dengan mata bentuk dan wujudnya, dapat dirasakan manfaatnya dan juga dapat disentuh. Misalnya makanan dan minuman yang sehari-hari dapat kita rasakan dan kita dikmati. Sedangkan jasa itu tidak dapat dilihat,tetapi dapat diasakan manfaatnya. Seperti : jasa pendidikan, jasa angkutan, dan sebagainya.

Adapun penggolongan barang secara lebih detail akan dapat dipahami, yaitu

1. Golongan jenis barang dagangan berdasarkan Cara Memperolehnya

Macam barang menurut cara memperolehnya terdiri atas barang ekonomi dan barang bebas

1). Barang Ekonomi

Barang ekonomi adalah barang yang untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan.

Contoh : untuk memperoleh abras, pakaian, dan perabot rumah tangga umumnya orang harus membelinya dengan menggunakan uang. 2). Barang Bebas

Barang bebas adalah barang yang untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan

Contoh : sinar matahari, udara, kita peroleh setiap hari tanpa memerlukan pengorbanan.

2. Golongan jenis barang dagangan berdasarkan tujuan pemakaiannya

Barang Konsumsi adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsi atau dipakai sendiri oleh konsumen anggota keluarganya, jadi tidak memerlukan pengolahan/proses produksi lagi. Menurut Kotler (2007, 6), banyak jenis barang yang dibeli konsumen dapat diklasifikasikan menurut kebiasaan dalam belanja. Kita dapat membedakan antara barang mudah (convinience goods); barang toko (shooping goods); barang khusus Specialty goods; barang yang tidak dicari (unsouht goods).

(40)

Jadi barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Seperti disebutkan di atas bahwa menurut pemakaiannya barang konsumsi (Consumer Goods) dapat dibedakan menjadi 4 (empat) golongan, yaitu :

Bagan 1. 3 - Penggolongan Produk Menurut Pemakaiannya

1) Convenience Goods

Menurut Kotler dalam bukunya “ Manajemen Pemasaran “ (2007:6) :

Barang sehari-hari (Convinience goods) adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan upaya yang sangat sedikit. Barang mudah dapat dibagi lebih jauh.

Kebutuhan pokok (Staples) dan Barang dadakan (Impluse goods) Merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Barang Kebutuhan sehari-hari (Convinience Goods) adalah barang kebutuhan sehari-hari yang mudah didapatkan dimana tempat apabila diperlukan.

Menurut pandangan konsumen, produk konsumen ini dibedakan menjadi 3 kategori:

a. Staples Products : Produk konsumen konvenien sehari-hari yang sering dan rutin dibeli / teratur pembeliannya.

b. Impluse Products : Produk konsumen konvenien yang sering dibeli tanpa perencanaan sebelumnya karena terlihat pada saat belanja

(41)

c. Emergency Products : Produk konsumen kovenien yang harus dibeli

dengan segera dan tidak ingin menundanya kemudian

Convinience Goods pada umumnya memiliki frekuensi pembelian

tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.

Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.

Contoh 1: Sabun Mandi Contoh 2: Sabun mandi

Contoh 3 : Gula Pasir Contoh 4: Surat Kabar

Gambar 1. 7 - Contoh barang/produk Convinience Goods

2) Shopping goods

Menurut Kotler dalam bukunya “ Manajemen Pemasaran “ (2007:6) :barang shooping Barang toko adalah : barang-barang yang

biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya. Atau dapat dikatakan, bahwa barang shooping adalah merupakan Barang-barang yang dipilih-pilih.

(42)

Maksudnya apabila kita melakukan pembelian suatu barang perlu adanya pertimbangan terlebih dahulu.

Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.

Berdasarkan usaha membandingkannya, produk shopping dibedakan menjadi:

a. Homogen Product b. Heterogenous Products

Contoh Barang barang Shopping, diantaranya: alat-alat rumah tangga,

pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya

Gambar 1. 9 - Contoh Barang Shopping Goods

Barang toko (shooping goods), dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Barang toko homogen (homogenous shopping goods):

Produk-produk konsumen yang relatifseragam kemampuannya dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar konsumen. Konsumen sudah mengenal tentang keseragaman berbagai ukuran, jenis, dan kualitas produk-produk sejenis sehingga yang diperbandingkan misalnya aspek harga atau merk.

Gambar 1. 8 - Contoh Barang Homogenous Shopping Goods

(43)

Produk-produk konsumen yang relative seragam kemampuannya dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar konsumen. Konsumen sudah mengenal tentang keseragaman berbagai ukuran, jenis, dan kualitas produk-produk sejenis sehingga yang diperbandingkan misalnya aspek harga atau merk.

Barang homogen sering dikatakan juga barang-barang toko yang memiliki kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari harga sehingga dapat menjadi alasan perbandingan dalam berbelanja.

Shopping Goods Homogen

Gambar 1. 10 - Contoh Barang/Produk yang Sejenis dan Memiliki Kemiripan Mutu

b) Barang toko heterogen (heterogenous shopping goods):

Barang-barang toko yang berbeda ciri-ciri produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting daripada harganya. Penjual barang-barang toko hetrogen menyediakan berbagai jenis produk untuk memuaskan selera masing-masing orang dan harus memiliki wiraniaga yang terlatih dengan baik

untuk memberikan informasi dan saran kepada pelanggannya. Produk konsumen yang memerlukan usaha pembeli untuk membandingkan satu dengan yang lain. Konsumen lebih berkepentingan membandingkan kualitas dan style produk daripada factor harganya.

(44)

Gambar 1. 11 - Gambar Bermacam-Macam Jenis Barang (Heterogenous Shopping Goods)

3) Specialy Goods

Menurut Kotler dalam bukunya “ Manajemen Pemasaran “ (2007:7) : Barang khusus (specialty good) adalah : barang-barang yang

empunyai ciri-ciri atau identifikasi merek yang unik dan karena itulah cukup banyak pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Atau dapat dikatakan lain barang-barang khusus itu merupakan Barang-barang istimewa, yaitu seseorang melakukan kegiatan pembelian dengan maksud barang yang dibelinya memiliki daya tarik secara khusus bagi si pembelinya.

Gambar 1. 12 - Contoh Barang Speciaty Goods, yang Memiliki Daya Tarik Khusus

Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.

(45)

Product specialty goods ini, apabila mengalami kerusakan/ probelem dalam pemakaiannya jarang pembeli bisa untuk mengatasi sendiri atau memperbaikinya. Karena barang-barang yang sifatnya khusus ini juga memerlukan orang-orang benar-benar ahli, untuk menangani problem atau kerusakan.

Sebagai contoh : seseorang yang melakukan pembelian produk Televisi dengan merek Toshiba, apabila TV tersebut setelah dibeli, dan dalam masa pemakaiannya mengalami kerusakan, maka yang bisa mempperbaiki adalah orang/ tenaga ahli yang memang benar-benar mempunyai keahlian (kompeten) untuk memperbaiki/melakukan service televisi tersebut.

Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon, stelan pria sebagainya.

(46)

4) Unsought Goods

Menurut Kotler dalam bukunya “ Manajemen Pemasaran “ (2007:7) : barang yang tidak dicari (unsought goods) adalah : barang-barang

yang tidak diketahui konsumend an biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya. Atau dapat dikatakan bahwa barang-barang yang tidak dicari, dan merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Bisa saja terjadi konsumen belum atau tidak mengetahui nilai yang

sebenarnya dari produk sehingga tidak berusaha untuk membelinya, dan ini dibedakan dalam dua kategori yaitu

Gambar 1. 14 - Barang/Produk Unsought Goods

a. New Unsought Goods

Produk konsumen yang belum atau tidak dikenal karena tidak tersedia informasinya atau lingkungannya tidak memungkinkan menggunakan pada saat itu. Dengan kata lain, produk ini memang masih baru sehingga tidak menyadari manfaatnya.

(47)

b. Regularly Unsought Goods

Produk konsumen yang tidak atau belum diperlukan konsumen karena belum merasa perlu memilikinya. Produk-produk ini sebenarnya sudah ada atau dipasarkan., tetapi tidak atau belum diperlukan. Misalnya peti mati belum diperlukan oleh orang yang masih hidup, antenna parabola tidak diperlukan untuk orang yang tidak memiliki TV.

Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya

Gambar 1. 16 - Contoh Barang/Produk Regularly Unsought Goods

3. Golongan jenis barang dagangan berdasarkan proses produksi

Pada umumnya, kegiatan industri menghasilkan barang jadi. Proses yang berlangsung dalam kegiatan industri ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Kegiatan industri yang kompleks membutuhkan peralatan mesin. Contoh industri perakitan atau asembling mobil, sepeda motor, dan televisi. Berbagai jenis industri dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu.

Klasifikasi industri berikut ini didasarkan modal dan tenaga kerja, barang yang dihasilkan, daerah pemasaran, lokasi, investasi-investasi dan tenaga kerja, serta departemen perindustrian.

Barang Industri adalah barang yang dibeli untuk diproses kembali atau untuk kepentingan dalam industri. Barang Industri ini banyak diperlukan/dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar maupun Home industri, dimana perusahaan besar maupun perusahaan kecil (Home Industri) ini melakukan

(48)

kegiatan pembelian barang (product) bukan untuk di konsumsi secara pribadi melainkan untuk keperluan kegiatan pengolahan / di proses lagi menjadi barang yang siap pakai ataupun siap untuk di konsumsi oleh konsumen akhir. Yang termasuk barang Industri ini, yaitu :

a. Peralatan besar/utama (Mayor equipment) b. Peralatan ekstra (Minor/ accessory equipment)

c. Komponen/barang setengah jadi (Fabricating or component parts) d. Bahan-bahan proses

e. Perlengkapan penggerak f. Bahan baku

1) Klasifikasi berdasarkan pada bagaimana cara barang tersebut memasuki

proses produksi dan kemahalan relatif.

Barang barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana cara barang tersebut memasuki proses produksi dan kemahalan relatifnya. Ada 3 (tiga) kelompok barang Industri, yaitu :

a. Bahan baku dan suku cadang (material and part)

Bahan baku dan suku cadang adalah barang-barang yang seluruhnya termasuk produk produsen tersebut. Barang ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu bahan mentah untu bahan baku da suku cadang yan diproduksi.

Untuk bahan mentah dibedaan menjadi dua kelompok utama yaitu produk pertanian : (misalnya gandum, kapas, ternak, buah, dans ayuran); dan produk alam ( misalnya ikan, kayu minyak mentah, biji besi).

Bahan baku dan suku cadang yang diproduksi dibagi menjadi dua kategori: bahan baku komponen ( besi, benang, seme, kabel) dan suku cadang komponen (mesin kecil, ban, cetakan).

(49)

Gambar 1. 17 - Barang/ Produk Bahan Baku Dan Suku Cadang

Bahan baku komponen (componen materials) biasanya diolah lebih lanjut : gumpalan besi diolah menjadi baja, dan benang ditenu menjadi kain). Sifat standar bahan baku komponen biasanya berarti bahwa keandalanpemasok dan harga menjadi faktor pembelian utama. Sedangkan Suku cadang komponen (coponent parts) masuk ke produk jadi tanpa perubahan bentuk lebih lanjut, seperti ketika mesin kecil dipasang ke dalam penghisap debu, da ban yang dipasang pada mobil.

b. Barang modal (capital items)

Barang modal adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengolahan produk jadi. Barang modal mempunyai 2 kelompok yaitu : instalasi dan peralatan. Instalasi terdiri atas bangunan (pabrik dan kantor) sedangkan peralatan (generator, bor, komputer, mainprint, elevator. Instalasi merupakan pembelian besar. Biasanya langsung dibeli dari produsennya.

(50)

Peralatan meliputi peralatan dan perkakas pabrik yang dapat dipindahkan (perkakas tangan truk pengangkut) dan peralatan kantor (komputer pribadi, meja).Jenis peralatan ini tidak menjadi bagian dari produk jadi. Peralatan tersebut memiliki masa pakai yang lebih singkat daripada instalasi, tetapi lebih lama dibandingkan dengan peralatan operasi.

Walaupun beberapa produsen peralatan melakukan penjualan langsung lebih sering produsen tersebut menggunakan perantara, karena pasar tersebar secara geografis, pembeli berjumlah banyak, dan pemesanannya berjumlah sedikit.

Barang modal, barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi akhir.

Barang ini meliputi :

a). Instalasi, yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat digunakan untuk jangka panjang, misalnya tangga berjalan, computer, generator, dan mesin bor b). Peralatan ekstra (tambahan), yaitu alat-alat yang dipakai untuk

membantu instalasi. Peralatan ini terdiri atas peralatan pabrik dan perkakas yang mudah dibawa, misalnya perkakas tangan dan alat pengungkit. Peralatan ekstra juga meliputi peralatan kantor, misalnya mesin tik, mesin teleks dan meja kantor.

c) Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies dan businness service) Perlengkapan dan layanan bisnis adalah barang dan jasa

berumur pendek, memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Perelngkapan ada 2 jenis :

 barang pemeliharaan dan perbaikan (cap, paku, sapu) dan

 perlengkapan operasional (pelumas, batubara, kertas tulis, pinsil).

Secara keseluruhan, keduanya berada di bawah nama MRO. Perlengkapan adalah sesuatu yang equivalen dengan barang mudah (convenience good). Barang ini biasanya dibeli dengan upaya yang sangat sedikit dengan melakukan pembelian langsung.

Gambar

Gambar 1. 1 - Macam-Macam Mie Instan yang Sering di Display di Supermarket
Gambar 1. 2 - Macam-Macam Mie Instan dalam Kemasan Plastik yang Sudah Diklasifikasi  Menurut Jenisnya yang Siap untuk Ditata di Rak Gondola
Gambar 1. 4 - Produk Berbagai Jenis Mie Instan yang Sudah Diklasifikasi dan Ditata Pada  Rak Gondola di Sebuah Supermarket
Gambar 1. 7 - Contoh barang/produk Convinience Goods
+7

Referensi

Dokumen terkait

Catatlah informasi-informasi penting mengenai peluang kejadian berkomplemen yang kamu temukan dari kegiatan tanya jawab tersebut.. Buatlah suatu kesimpulan dari

informasi dan komunikasi yang efektif. Siswa akan mampu bagaimana menemukan, dan memilih informasi yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan menciptakan

Buatlah sebuah program dengan menampilkan pesan “medali emas” jika mendapat point 3, “Medali perak” jika mendapat point 2, mendapat “medali perunggu” jika mendapat point 1

Mata Kulian ini berisikan materi mengenai pemahaman dan ketrampilan tentang teknik kerja statistic dalam mengolah data menjadi informasi untuk mengambil kesimpulan yang tepat,

Berdasarkan perancangan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu: (1) Sistem Informasi Geografis dapat dikembangkan untuk mengolah dan menyajikan informasi tata guna

Berdasarkan perancangan dan pengujian diperoleh kesimpulan yaitu: (1) Sistem Informasi Geografis dapat dikembangkan untuk mengolah dan menyajikan informasi tata guna

Sistem informasi monitoring penjualan dan stok barang kios pulsa berbasis website dapat mengolah data mulai dari data transaksi, prediksi stok barang, hingga menghasilkan

Tahapan Penelitian Mulai Analisa Masalah Mempelajari Literatur Mengumpulkan Data Mengolah Data Menerapkan Metode Menguji Data Kesimpulan Selesai Gambar 1 Rancangan Penelitian