• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah

Perusahaan

PT Dankos Laboratories Tbk atau lebih dikenal dengan nama Dankos didirikan pada tanggal 25 Maret 1974 di Pulomas, Jakarta Timur, dan memulai kegiatan operasinya di bidang obat-obatan pada tahun 1978 dengan lahan seluas 500 m2. Setelah beroperasi selama empat tahun di Pulomas, Dankos memindahkan kegiatan operasionalnya di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas lahan 12.800 m2 dan luas bangunan 3.925 m2.

Pada tahun 1986, Dankos mendapatkan lisensi produk dari Fujisawa (Jepang) dan Daiichi (Jepang). Produk-produk yang dihasilkan oleh Dankos saat ini adalah :

a. Obat Bebas (OTC)

ƒ Cream : Trimadan ƒ Granule : Fiber

ƒ Liquid : Mixagrip SyrupStrawbery & Orange

ƒ Tablet : Fatigon, Minigrip, Mixadin, Mixaflu, Mixanal, Mixagrip b. Obat Resep (Ethical)

ƒ Cream : Oxyzone

ƒ Injeksi : Cefizox, Cefazol Foxim Hexer, ATP DK, Brainact ƒ Kapsul : Climadan, Fixef, Longcef, Neurotam, Forneuro

(2)

ƒ Liquid : Profilas, Spiradan, Topcillin, Neciblok, Viaclav ƒ Tablet : Allohex, Danoflox, Emineton, Citaz, Fordesia ƒ Ointment : Oviskin

c. Export (OTC)

ƒ Granule : Fiber Exp

ƒ Liquid : Dantusil Syrup Exp

ƒ Tablet : Dancimin, Fatigon, Mixaflu, Minigrip, Mixadin, Mixanal

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka pada tanggal 13 November 1989, Dankos melakukan go public dengan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1990 Dankos mulai melakukan export obat bebas (OTC) ke sepuluh negara (Asia & Afrika). Pada tahun yang sama PT. Dankos Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toejoe.

Dankos memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) pada tahun 1991. Dankos membangun gedung Penicilin dan gedung Cephalosporin pada tahun 1993 untuk perluasan dan peningkatan produksi. Pada tahun yang sama Dankos memperoleh seluruh asset PT. Hexpharm Jaya. Pada tahun 1995 Dankos memperluas pabriknya menggunakan bangunan Ex Helios yang letaknya bersebelahan dengan luas lahan 5.898 m2 dan luas bangunan 3.868 m2. Dankos selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan menjadi Industri Farmasi Indonesia yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997, perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), DCC (Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu Dankos menjadi Industri Farmasi Indosnesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.

(3)

Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai mutu lingkungan dan pengolahan limbah cair. Kemudian pada bulan Septembeer 2004 Dankos memperoleh sertifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3), untuk menjaga serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.

2.2. Profil

Perseroan

PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka di Indonesia, dan sebagai perusahaan Go Public sejak tahun 1989, dimana secara konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam memproduksi obat-obatan (Obat resep dan Obat Bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri.

Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas (OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan produk obat resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi lainnya yang mana kontrak produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3%.

PT. Dankos Laboratories. Tbk memiliki 3 anak perusahaan, yakni:

ƒ PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Extra Joss, Komix, OSK 16, Waisan

ƒ PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain ATP Kyowa, Spasminal, dan Benacol

ƒ PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Sakatonik ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril

(4)

Produk utama yang dihasilkan oleh PT Dankos Laboratories Tbk untuk golongan OTC (obat bebas) berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, Minigrip. Sedangkan untuk golongan ETH (obat resep) berupa Spiradan, Danalgin, Cefazol, dan Cefizox.

Lisensi yang dimiliki PT Dankos antara lain : ƒ Fujisawa Pharmaceutical Co Ltd

ƒ Daiichi Pharmaceutical Co Ltd ƒ Kyowa Pharmaceutical Co Ltd ƒ Sato Pharmaceutical Co Ltd

Negara tujuan export PT. Dankos Laboratories. Tbk antara lain Nigeria, hongkong, Singapore, Myanmar, Malaysia, dan lainnya.

Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan telah diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk PT. Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.

(5)

2.3. Non Beta Laktam dan Beta Laktam

PT. Dankos Laboratories. Tbk memiliki 3 gedung pabrik yang terpisah untuk membuat obat-obat yang berbeda

A. Pabrik untuk obat-obat golongan Non Beta Laktam

Pabrik ini memiliki gedung yang paling luas dan karyawan paling banyak karena untuk membuat sebagian besar obat-obat yang dihasilkan oleh perusahaan.

Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu: 1. Tablet Inti (Plain Tablet)

2. Tablet Salut Selaput (Film Coated Tablet)

3. Tablet Salut Gula (Sugar Coated Tablet / Dragee) 4. Kapsul Cangkang Keras (Hard Capsule)

5. Kapsul Cangkang Lunak (Soft Capsule) 6. Sirup Kering (Dry Sirup)

7. Obat Cair untuk penggunaan luar / kulit (Topical Liquid) 8. Obat cair untuk penggunaan dalam / diminum (Oral Liquid) 9. Krim / Salep kulit (Topical Cream/ Ointment)

10. Salep mata (Eye Ointment / Ophthalmic Ointment) 11. Tetes mata (Eye Drops)

(6)

B. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Penisilin

Pabrik ini dibangun hanya khusus untuk membuat obat-obat golongan Penisilin. Obat-obat golongan penisilin ini harus dibuat terpisah sama sekali dari obat-obat lain karena kalau tidak obat-obat lain dapat terkontaminasi oleh penisilin. Obat-obat golongan ini sangat berbahaya bagi orang-orang tidak peka atau alergi terhadap obat ini.

Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini, yaitu: 1. Tablet inti (Plain Tablet)

2. Tablet salut selaput (Film Coated Tablet) 3. Kapsul keras (Hard capsule)

4. Sirup kering (Dry Syrup)

C. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Sefalosporin

Pabrik ini dibangun khusus untuk membuat obat-obat golongan Beta Laktam Sefalosporin. Obat ini juga dapat menimbulkan alergi, meski efeknya tidak sedahsyat Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari penisilin karena obat golongan ini terkadang diberikan untuk pasien yang tidak tahan terhadap penisilin.

Untuk sediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu: 1. Tablet inti (Plain Tablet)

2. Tablet Salut selaput (Film Coated Tablet)

3. Kapsul keras (Hard Capsule) 4. Sirup kering (Dry Syrup)

(7)

2.4.

Visi dan Misi

VISI

PT Dankos Laboratories Tbk

Senantiasa menjadi perusahaan farmasi yang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penerapan ilmu dan teknologi di tingkat nasional dan regional serta sebagai pemberi kerja terbaik di Indonesia.

As an industrial company that has strong commitment in developing quality and innova-tive health care products through application of science and technology, which are marketed nationally as well as regionally with the main focus in customer satisfaction.

Gambar 2.1 Pernyataan Visi PT Dankos Laboratories. Tbk

MISI

PT Dankos Laboratories Tbk

Sebagai sebuah grup perusahaan yang senantiasa melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk menghasilkan produk kesehatan yang berkualitas melalui pengembangan produk yang inovatif, mudah diperoleh dan terjangkau oleh masyarakat luas sehingga ikut berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

As a company that has business in industry which produces quality, affordable, and easy to obtain health care products, as well as helps creating health and welfare of society.

(8)

MOTTO

PT Dankos Laboratories Tbk

“Mutu Untuk Kesehatan Dan Hidup Yang Lebih Baik”

Gambar 2.3 Pernyataan Motto PT Dankos Laboratories. Tbk

2.5. Rencana

Masa

Depan

Walaupun industri farmasi tahun 2005 ini ditandai dengan semakin ketatnya kompetisi yang disebabkan oleh masuknya beberapa pemain baru dan banyaknya produk sejenis yang dikeluarkan oleh beberapa perusahaan farmasi, manajemen Perseroan tetap berkeyakinan bahwa Perseroan akan tetap bertumbuh di atas pertumbuhan pasar farmasi dengan menerapkan beberapa strategi.

Perseroan dalam jangka pendek tidak akan menfokuskan pada peluncuran produk baru tetapi hanya akan menfokuskan pada pengembangan varian baru dari produk obat bebas yang sudah ada di pasaran seperti menambah variasi ukuran kemasan dari merek produk yang sudah ada. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan produksi sehingga diharapkan utilitas pabrik dapat ditingkatkan. Dengan adanya variasi ukuran kemasan ini diharapkan konsumen dapat mempunyai alternatif pilihan ukuran kemasan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ekonominya. Dengan demikian pada akhirnya penjualan dapat ditingkatkan dan demikian pula dengan pangsa pasar.

Perseroan di masa depan tetap akan menfokuskan untuk memproduksi obat bebas namun Perseroan juga tidak akan mengabaikan produk obat resep. Pengembangan usaha yang dilakukan oleh Perseroan mencakup peningkatan pemasaran

(9)

domestik maupun luar negeri. Untuk meningkatkan pemasaran luar negeri, Perseroan akan menjajaki untuk memasuki negara-negara baru seperti China dan Laos.

Dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja, Perseroan senantiasa meningkatkan teknologi informasi seperti perbaikan jaringan komunikasi dari pusat ke cabang, perbaikan sistem dan prosedur akuntansi, pembuatan program komputerisasi untuk memonitor biaya promosi. Karena dengan adanya peningkatan efisiensi dan efektifitas kerja ini pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja Perseroan.

Perseroanpun di masa mendatang tetap memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan standard pelayanan baik untuk konsumen internal

maupun eksternal, seperti pada tahun 2004 diterapkannya standard pelayanan yang baik kepada para dokter, adanya petugas khusus untuk melakukan updating website

Perseroan khususnya yang berhubungan dengan pemasaran sehingga para dokter mendapatkan informasi terkini mengenai hal-hal yang berhubungan dengan produk obat resep Perseroan.

2.6. CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

CPOB adalah singkatan dari Cara Pembuatan Obat yang Baik, yang dalam bahasa Inggris disebut GMP (Good Manufacturing Practice). Pedoman CPOB merupakan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43/Menkes/SK/11/1988 yang harus dilaksanakan oleh semua industri farmasi untuk menjamin khasiat, keamanan dan mutu obat yang dihasilkan.

(10)

Mengapa obat harus bermutu? Obat harus bermutu karena bila digunakan dengan tepat dapat meringankan dan menyembuhkan penyakit serta menyelamatkan jiwa penderita.

10 Perintah GMP (Good Manufacturing Practice) :

1. Pastikan bahwa anda memiliki instruksi tertulis yang benar sebelum mulai melaksanakan tugas

2. Patuhi selalu instruksi-instruksi tersebut secara persis, tanpa melewati sesuatu apapun

3. Pastikan bahwa anda menggunakan bahan yang benar

4. Pastikan bahwa anda menggunakan peralatan yang benar dan bersih 5. Hindarkan kontaminasi dan kesimpang siuran dalam hal apapun 6. Jagalah terhadap kesalahan penandaan

7. Bekerjalah selalu teliti dan persis 8. Jagalah segalanya bersih dan rapi

9. Waspadalah terhadap kesalahan dan kekeliruan, dan perbuatan/ kebiasaan yang buruk dan laporkan segera apabila hal itu terjadi

(11)

2.7. Manajemen Sumber Daya Manusia

2.7.1. Tenaga Kerja

PT Dankos Laboratories Tbk mempekerjakan dua tipe karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrak. Untuk karyawan lantai produksi, satpam, cleaning service

dan gardener PT Dankos Laboratories. Tbk melakukan outsourcing karyawan.

Untuk recruitment karyawan kantor bagian HRD menetapkan standar tertentu beberapa proses pengujian yang harus dilalui pelamar. Jumlah tenaga kerja PT Dankos Laboratories. Tbk hingga saat ini adalah sebagai berikut :

ƒ Karyawan tetap = 1007

ƒ Karyawan Kontrak = 27

ƒ Outsource = 343

Hari kerja di PT Dankos Laboratories. Tbk adalah Senin – Sabtu dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :

ƒ Karyawan kantor

Jam kerja : 07.30 – 16.00 WIB

ƒ Karyawan Lantai produksi dan gudang Shift I : 07.30 – 16.00 WIB Shift II : 16.00 – 22.00 WIB

(12)

2.7.2. Sistem Penggajian

PT Dankos Laboratories. Tbk memberikan gaji pokok kepada karyawannya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh PT Dankos Laboratories Tbk. Selain gaji pokok perusahaan juga memberikan THR (Tunjangan Hari Raya) dan TAT (Tunjangan Akhir Tahun) sekali setiap tahunnya.

2.7.3 Kesejahteraan Tenaga Kerja

Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawannya, PT Dankos Laboratories Tbk memberikan beberapa jaminan antara lain jaminan keselamatan kerja, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, poliklinik untuk pengobatan gratis.

Selain itu perusahaan juga melakukan beberapa kegiatan sosialisasi seperti rekreasi, olahraga bersama, atau pengadaan lomba pada event tertentu.

(13)

2.8. Struktur

Organisasi

PT.

Dankos Laboratories. Tbk

B O D ETH BD SM OTC F A S I PM OTC HRD&GA PLANT QA/QC & R&D PLANT PROD.I PROD.II PROD.III T&M QA/QC R & D PM ETH SM ETH MEDICA L FINANC E ACC I T M S PERS HRD GA LEGAL PPIC PCH MR INTERNAL AUDIT CONIM QMR EMR OHSMR

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT Dankos Laboratories. Tbk

2.9. Sistem

Kerja

Sistem Kerja merupakan suatu keseragaman dari kegiatan untuk tiap-tiap pekerja oleh karena itu PT Dankos Laboratories Tbk sangat memperhatikan sistem kerja terutama pada bagian produksi agar produktivitas dan efektivitas kerja mengalami peningkatan.

(14)

2.9.1. Sistem Kerja dalam Hubungannya dengan Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja

PT Dankos Laboratories Tbk telah merancang sistem kerja untuk tenaga kerja lantai produksi dan gudang dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keselamatan kerja dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain sikap kerja, dimensi ruang posisi kerja, kondisi lingkungan kerja, serta pengaturan fasilitas kerja.

Sistem kerja yang telah dibuat oleh PT Dankos Laboratories Tbk untuk lantai produksi dan gudang adalah :

o Sebelum memasuki lantai produksi karyawan harus menggunakan pakaian, sarung tangan, dan shoe cover serta menggunakan masker yang telah disediakan.

o Untuk memasuki lantai produksi karyawan harus memasuki ruangan sanitasi agar tubuh bersih dari bakteri yang dapat mencemari lantai produksi.

o Lantai produksi dibuat tertutup dari area luar dan diberi pendingin ruangan untuk kebersihan dan kenyamanan kerja.

o Mesin-mesin di sekat dalam ruangan terpisah dan memiliki ruang gerak yang cukup untuk memudahkan pergerakan dan diberi bahan kedap suara agar tidak terlalu bising

o Untuk karyawan gudang harus selalu menggunakan helm dan sepatu boot yang khusus untuk karyawan gudang

o Untuk mengendarai forklift harus dua orang, satu mengemudi dan yang lain berada pada garpu.

(15)

2.10. Teknik dan Maintenance

Departemen T&M pada PT. Dankos laboratories. Tbk bertugas menunjang lancarnya proses produksi dan semua operasi di setiap departemen yang ada sesuai dengan CPOB, ISO 9001, 5R, kepedulian terhadap pelanggan (Dankos Customer Care), kesehatan dan keselamatan kerja.

Departemen T&M dikepalai oleh seorang T&M Manager, dan dibawahi 3 orang

supervisor, yakni :

Maintenance Supervisor

Utility Supervisor

Engineering Supervisor

2.11.

Proses Produksi

2.11.1. Proses Produksi Tablet/Kaplet Inti

Langkah-langkah cara pembuatan tablet/kaplet inti adalah : ƒ Penimbangan

Bahan obat dari gudang bahan baku ditimbang sesuai formula dan prosedur (bila perlu diayak terlebih dahulu).

ƒ Granulasi

Pada proses granulasi basah dilakukan pembautan bahan pengikat serbuk, kemudian dicampur dengan bahan obat sehingga terbentuk massa granul basah. Kemudian diayak dan keringkan sehingga mencapai kadar air tertentu dalam fluid bed dryer, lalu diayak lagi.

(16)

Pada proses granulasi kering bahan-bahan obat dislugging, lalu diayak. Sedangkan pada proses pembuatan tablet/kaplet dengan cetak langsung tidak ada proses granulasi/slugging.

ƒ Lubrikasi

Granul kering yang terbentuk pada proses granulasi basah/granulasi kering, atau bahan obat untuk cetak langsung dimasukkan ke dalam

mixer dan dicampur dengan pelincir (lubricant). ƒ Pencetakan

Hasil lubrikasi dicetak alam mesin cetak. ƒ Penyetripan (Stripping)

Tablet/kaplet/kapsul dimasukkan ke dalam hopper mesin strip untuk dilakukan penyetripan.

ƒ Pengemasan

Strip-strip diberi catch cover dengan mesin dan dikemas dalam

individual box, lalu diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam

master box yang disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi. Pencetakan Lubrikasi Granulasi Penimbangan Penyetripan Pengemasan

(17)

2.11.2. Proses Produksi Tablet (Kaplet) Salut

Langkah-langkah cara pembuatan tablet (kaplet) salut adalah : ƒ Penyalutan

Buat larutan penyalut sesuai dengan formula. Tablet/kaplet yang akan disalut dimasukkan ke dalam mesin film coating/coating pan, kemudian dilakukan penyalutan sesuai prosedur.

ƒ Polishing

Tablet/kaplet yang disalut gula dimasukkan ke dalam polishing drum untuk selanjutnya dipolis dengan larutan polishing.

ƒ Penyetripan (Stripping)

Sama seperti pada penyetripan tablet/kaplet biasa. ƒ Pengemasan

Sama seperti pada pengemasan tablet/kaplet.

Polishing Penyalutan

Penyetripan

Pengemasan

(18)

2.11.3. Proses Produksi Kapsul Keras

Langkah-langkah cara pembuatan Kapsul Keras adalah : ƒ Penimbangan

Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.

ƒ Pencampuran

Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur sampai homogen.

ƒ Pengisian dan Penutupan

Masukkan kapsul-kapsul kosong ke dalam mesin pengisi kapsul. Bahan obat yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam hopper

mesin, kemudian dilakukan pengisian dan penutupan kapsul. ƒ Penyetripan

Kapsul-kapsul yang telah diisi dimasukkan ke dalam hopper mesin

strip untuk penyetripan.

ƒ Pengemasan

Strip-strip dikemas dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke dalam master box dan disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.

(19)

Pengisian & Penutupan Pencampuran Penimbangan Penyetripan Pengemasan

Gambar 2.7 Tahapan Proses Produksi Kapsul Keras

2.11.4. Proses Produksi Kapsul Lunak

Langkah-langkah cara pembuatan Kapsul Lunak adalah : ƒ Penimbangan dan pencampuran bahan obat

Sama seperti pada produksi kapsul keras ƒ Pelelehan bahan cangkang

Bahan cangkang dicampur dan selanjutnya dimasukkan dalam gelatin

melting tank untuk dimasak. ƒ Pengisian dan kapsulasi

Masukkan campuran bahan obat ke dalam hopper mesin strip untuk pengisian ke dalam pita gelatin yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan.

ƒ Pengeringan

Kapsul-kapsul yang dihasilkan dikeringkan dalam suatu ruangan pada pH dan suhu yang terkontrol.

ƒ Pencucian

(20)

ƒ Penyetripan dan Pengemasan

Sama seperti pada produksi kapsul keras.

Pengisian & Kapsulasi Pelelehan Penimbangan & Pencampuran Pengeringan Pencucian Penyetripan & Pengemasan

Gambar 2.8 Tahapan Proses Produksi Kapsul Lunak

2.11.5. Proses Produksi Sirup Kering

Langkah-langkah cara pembuatan Sirup Kering adalah : ƒ Penimbangan

Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.

ƒ Pencampuran

Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur sampai homogen.

ƒ Pengisian

Bahan obat dimasukkan ke dalam hopper mesin pengisi, lalu diisi ke dalam botol.

(21)

ƒ Pengemasan

Botol yang telah berisi sirup kering dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam individual box. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.

Pengisian Pencampuran Penimbangan

Pengemasan

Gambar 2.9 Tahapan Proses Produksi Sirup Kering

2.11.6. Proses Produksi Krim. Salep dan Jelly

Langkah-langkah cara pembuatan Krim, Salep dan Jelly adalah : ƒ Penimbangan

Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.

ƒ Preparasi dan Pencampuran

Bahan obat tertentu dilarutkan terlebih dahulu dan simasukkan ke dalam mixer. Buat fasa cair dan fasa minyak kemudian dicampur di dalam mixer sesuai dengan prosedur yang ditetapkan hingga terbentuk massa salep.

(22)

ƒ Pengisian dan Penutupan

Salep/krim/jelly diisi ke dalam tube yang telah bersih melalui mesin pengisi, lalu ditutup.

ƒ Pengemasan

Masukkan ke dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Masukkan dus kecil ke dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke dalam master box, segel. Kirim ke gudang obat jadi.

Pengisian & Penutupan Preparasi & Pencampuran Penimbangan Pengemasan

Gambar 2.10 Tahapan Proses Produksi Krim, Salep dan Jelly

2.11.7. Proses Produksi Cairan

Ada 2 jenis cairan yang diproduksi yaitu cairan obat dalam dan cairan obat luar dengan tahapan produksi sebagai berikut :

ƒ Penimbangan

Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.

(23)

ƒ Preparasi dan Pencampuran

Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam mixer dan dimasak sesuai prosedur sampai menjadi larutan sirup atau solution.

ƒ Penyaringan

Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu. ƒ Pengisian dan Penutupan

Botol yang telah bersih dan kering diisi larutan dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.

ƒ Pemeriksaan Visual

Botol-botol yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk melihat ada tidaknya pecahan botol dan partikel asing.

ƒ Pengemasan

Botol yang telah berisi cairan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Kemudian dus kecil dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke dalam master box, segel

Pengisian & Penutupan Preparasi & Pencampuran Penimbangan Pengemasan Penyaringan Pemeriksaan Visual

(24)

2.11.8. Proses Produksi Tetes Mata & Injeksi Cairan

Langkah-langkah cara pembuatan Tetes Mata dan Injeksi Cairan adalah : ƒ Sterilisasi

Sebelum proses produksi dimulai, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.

ƒ Penimbangan

Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang ditetapkan.

ƒ Preparasi dan Pencampuran

Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam mixer sesuai prosedur sampai terjadi larutan. ƒ Penyaringan

Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu. ƒ Pengisian

Botol/vial/ampul yang telah bersih, kering dan steril diisi larutan tetes mata/injeksi dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.

ƒ Pemeriksaan visual

Botol/vial/ampul yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk melihat ada tidaknya pecahan botol/partikel asing.

ƒ Pengemasan

Botol yang telah berisi larutan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan

(25)

ke dalam individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box.

Pengisian Preparasi & Pencampuran Penimbangan Pengemasan Penyaringan Pemeriksaan Visual Sterilisasi

Gambar 2.12 Tahapan Proses Produksi Tetes Mata dan Injeksi Cairan

2.11.9. Proses Produksi Injeksi Serbuk

Langkah-langkah cara pembuatan Injeksi Serbuk adalah : ƒ Sterilisasi

Sebelum proses produksi dimulai terlebih dahulu dilakukan sterilisasi ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.

ƒ Pengisian

Vial yang telah bersih dan steril diisi serbuk steril dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.

ƒ Pemeriksaan Visual

Vial yang telah berisi serbuk diperiksa secara visual untuk melihat ada/tidaknya pecahan botol/partikel asing.

(26)

ƒ Pengemasan

Vial-vial dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box, segel.

Pengisian

Pengemasan Pemeriksaan

Visual Sterilisasi

Gambar 2.13 Tahapan Proses Produksi Injeksi Serbuk

2.12. Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPIC)

Bagian Production Planning & Inventory Control (PPIC) bertugas membantu jalannya perusahaan dengan melakukan control pada produksi dan penyimpanan bahan baku.

Bagian PPIC terbagi dua sub-bagian penting yaitu: a. Bagian Production Planning Control (PPC)

Bagian yang memiliki tanggung-jawab dalam hal perencanaan produksi. b. Bagian Inventory Planning Control (IPC)

Bagian yang memiliki tanggung jawab dalam hal perencanaan penyimpanan bahan baku.

(27)

2.12.1. Production Planning Control (PPC)

PPC memiliki tugas secara umum, yakni menyusun perencanaan produksi untuk tahunan serta bulanan, dan melakukan control pada bagian produksi, apakah produksi telah sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dalam pembuatan perencanaan produksi, bagian production planning control (PPC) menerima order dari :

1. Bagian Marketing

2. Toll in dari customer

3. Bagian R&D untuk trial produk baru 4. Bagian QC untuk rework / repack

Setelah menerima order bagian PPC menganalisa order dengan stock Finished Goods (FG). Jika stock FG cukup maka tidak ada rencana produksi, jika tidak cukup maka bagian PPC akan membuat perhitungan RPP (Rolling Production Plan). Jika perhitungan RPP disetujui maka bagian PPC bersama dengan bagian produksi membuat jadwal produksi mingguan, jika tidak maka bagian PPC melakukan perhitungan ulang RPP.

2.12.2. Inventory Planning Control (IPC)

Bagian inventory planning control (IPC) memiliki tugas umum, yakni melakukan perencanaan penyimpanan bahan baku, bertanggung jawab untuk merencanakan bahan-bahan apa saja yang harus dibeli.

Dalam membuat rencana pembelian bahan baku maka bagian IPC melakukan analisa terhadap RPP yang dibuat oleh bagian PPC dengan stock Raw

(28)

Material (RM) dan Packaging Material (PM) yang ada digudang dan membandingkannya dengan Master Formula (MF) composition untuk membuat

Register Rolling Planning (RRP).

Setelah RRP dibuat maka bagian IPC akan membuat Material Requirement Planning (MRP). Setelah MRP dibuat bagian IPC dapat melakukan perencanaan pembelian RM dan PM.

2.13.

Research and Development (R&D)

2.13.1. Struktur Organisasi Departemen R&D

Departemen R&D memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

R&D MANAGER FORMULATION MANAGER II FORMULATION MANAGER I STANDARDIZATION ASS. MANAGER Administration Staff Formulation Supervisor Formulation Supervisor Design Supervisor Standardizatin Supervisor Registration Supervisor Formulation Staff II-A Formulation section head Formulation Staff II-B Formulation Staff I-A Formulation Staff I-B Design Staff ANALIS Regustration staff Library Staff

(29)

2.13.2. Tugas dan Kegiatan

Tugas umum dari bagian R&D adalah sebagai berikut: ƒ Membuat formula obat baru

ƒ Melakukan penelitian terhadap formula obat lama (untuk meningkatkan mutu dan reduksi biaya)

ƒ Melakukan registrasi formulasi baru / ulang ke badan POM

ƒ Bekerja sama dengan bagian QC dalam menentukan standarisasi bahan baku kemasan dan obat jadi

ƒ Membuat desain art work untuk kemasan suatu produk baru ƒ Mengelola perpustakaan

2.13.2.1. Sub Bagian Desain

Sub bagian administrasi desain mengubah ide/usulan tentang bentuk dan kemasan dari bagian pemasaran. Bagian Registrasi akan memeriksa desain yang telah sesuai dan disesuaikan dengan persetujuan yang telah diberikan oleh Badan POM.

Apabila sesuai, rancangan kemasan akan dikirim ke bagian pemasaran,

scientific, produksi dan QC. Apabila semua kepala bagian telah menyetujui kemudian diajukan kepada Direktur untuk mendapat persetujuan dan akhirnya kepada bagian pembelian untuk memesan sesuai dengan permintaan bagian PPIC.

(30)

2.13.2.2. Sub Bagian Formulasi

R&D melakukan penelitian untuk mendapatkan formula obat baru berdasarkan ide yang diajukan oleh bagian pemasaran. Bagian pemasaran memberikan ide-ide atau usulan untuk membuat suatu produk baru yang dirasakan akan dapat laku dipasaran.

Sub bagian formulasi dibagi menjadi bagian Formulasi-1 dan Sub-bagian Formulasi-2. Sub-Sub-bagian Formulasi-1 adalah Sub-bagian formulasi non solid, yaitu untuk produk-produk seperti liquid dan cream. Sub-bagian Formulasi-2 adalah bagian formulasi solid, yaitu untuk produk-produk keras seperti tablet dan kaplet.

Tahap-tahap penyusunan suatu formula sediaan adalah sebagai berikut: ƒ Tahap formulasi

R&D meneliti sifat fisik dan kimia bahan baku serta melakukan penelitian terhadap produk sejenis.

ƒ Tahap formulasi dalam skala laboratorium

R&D mencoba menyusun beberapa formula sediaan dengan berbagai komposisi maupun jenis bahan baku.

ƒ Tahap pengujian stabilitas

Formula-formula yang telah disusun R&D akan dicoba dan diteliti lebih lanjut melalui tes stabilitas fisik (melihat perubahan bau, warna, waktu hancur selama penyimpanan) dan tes stabilitas kimia (melihat kadar obat selama penyimpanan) untuk dapat menemukan formula yang memenuhi persyaratan. Apabila hasil tes baik, maka akan dilanjutkan tahap trial produksi.

(31)

ƒ Tahap formulasi trial produksi

R&D melakuakn trial produksi bersama-sama dengan bagian produksi dan QC.

Trial produksi ini minimum dilakukan 3 kali dan tidak boleh gagal. ƒ Master formula

Setelah diperoleh hasil trial produksi, maka R&D bekerja sama dengan bagian QC membuat master formula yang mencangkup nama produk, komposisi formula untuk tiap batch, daftar spesifikasi bahan pengemas yang digunakan, prosedur pengolahan dan pengemasan, daftar peralatan yang digunakan, pengawasan In Process Control yang harus dilakukan selama produksi, dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan apabila timbul masalah.

2.13.2.3. Sub Bagian Register

Pada waktu bersamaan dengan trial produksi, sub bagian registrasi melakukan pendaftaran produk baru ke POM.

2.13.2.4. Sub Bagian Standarisasi

Tugas utama bagian standarisasi adalah:

ƒ Mengembangkan metode-metode analisa dan mutu produk

ƒ Menentukan standar mutu bahan sesuai dengan ketentuan farmasi dan

standard intern

ƒ Membuat kontrol data sebagai standar bagi R&D sub-bagian rutin dalam melaksanakan metode analisa

(32)

ƒ Menentukan formula baru yang dihasilkan bagian R&D dan apabila terjadi ketidaksesuaian, maka R&D harus mengformulasikan kembali ƒ Melakukan pemeriksaan dari kontoh cetakan kemasan baru, untuk

mengetahui kesesuaian hasil cetakan dengan desain yang telah disetujui

2.13.3. Alat-alat Laboratorium

Departemen R&D dalam kegiatan sehari-hari memerlukan peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan dari obat-obat baik yang sudah ada maupun yang sedang dalam penelitian untuk diproduksi.

Berdasarkan hasil pengamatan dari penulis selama pelaksanaan periode kerja praktek, peralatan-peralatan yang tersedia dalam departemen R&D antara lain:

ƒ Hardness Tester Schleuniger Type 6 D

Digunakan untuk mengukur kekerasan, juga dapat mengukur diameter dan ketebalan sampel

ƒ Friability Tester Merk Erweka Type :TAR-10

Untuk mengukur besar kerapuhan dan pemerian dari sampel (tablet/kaplet) ƒ Disintegration time testerType ZT3 – Merk Erweka

Untuk menghitung waktu hancur tablet, maksimal 15 menit ƒ Mesin cetak tablet

Untuk mencetak tablet ƒ Vaccum Cleaner “Rowenta” ƒ Hair Dryer

(33)

ƒ Refrigerator “National”

ƒ Timbangan Merk Mettler seri pe-model 160

Kapasitas maksimal 160 gram, ketelitian alat 0,001 g (1 mg) ƒ Timbangan Sartorius Type 1264 MP

Kapasitas maksimal 2000 gram, ketelitian alat 0,01 g (10 mg) ƒ Timbangan Analitik Merk AND seri GR 202

Untuk menimbang serbuk padat dengan kapasitas 210 gram, ketelitian alat 0,0001 g (0,1 mg)

ƒ HPLC Gradient Class VP Untuk analisa kadar obat ƒ HPLC Isokratik Class VP

Untuk analisa kadar obat

ƒ Inkubator merk Memmert seri UL – Model 50 Untuk pembiakan bakteri / jamur

ƒ Oven merk Memmert Seri D 06062 UM/ULM 600 Untuk menguji stabilitas kadar obat

ƒ Climate Chamber Hot Pack

Untuk uji stabilitas kadar obat -> waktu kadaluwarsa ƒ Spektrofotometri

Untuk mengukur kadar serapan suatu bahan ƒ Moisture Analyzer

Mesin untuk pengeringan ƒ Erweka AR 400

(34)

ƒ String Hot Plate

Untuk memanaskan zat/larutan (suhu 150 C – 540 C) dan mengaduknya ƒ Mixer seri T-Model 45

Untuk mencampur bahan / larutan homogenasi dan dispersi ƒ Super mixer with Granulator

ƒ Rotavapor ƒ Osmonat 030

Untuk menguji / mengukur isotomis larutan (obat tetes mata) ƒ Sun test CPS +

Untuk menguji kestabilan produk terhadap pengaruh cahaya ƒ Viscometer Brookfield LVTDV-11

ƒ Ultrasonic Bath

2.14. Tata Letak Pabrik

PT Dankos Laboratories Tbk terletak di Kawasan Industri Pulo Gadung dengan luas tanah sebesar 18.698 M2 dan luas bangunan sebesar 7.793 M2.

Tata letak pabrik pada PT Dankos Laboratories Tbk terdiri atas : 1. Lantai Produksi

Untuk lantai produksi PT Dankos Laboratories Tbk Memiliki tiga jenis lantai produksi yaitu:

a. Non Beta Laktam

Lantai produksi ini terletak di bawah Kantor utama dan merupakan lantai produksi yang paling besar dengan jumlah karyawan produksi terbanyak.

(35)

b. Penicillin

Lantai produksi ini berada di belakang kantor utama dan dikhususkan untuk memproduksi obat-obatan golongan penicillin.

c. Cephalosporin

Lantai produksi ini berada di belakanng lantai produksi penicillin. Sama halnya dengan lantai produksi penicillin, produksi obat golongan cephalosporin dilakukan secara terpisah agar tidak mencemari / mengotori produksi obat yang lain.

2. Ruang Kantor

Ruang kantor pada PT Dankos Laboratories Tbk terbagi menjadi dua yaitu: a. Ruang kantor Utama

Terletak di lantai dua atau berada di atas lantai produksi non beta laktam. Pada ruang ini terdapat ruang direktur dan ruang departemen seperti departemen PPIC, R&D, marketing, financial, HRD, dan pembelian. b. Ruang kantor Pemasaran

Ruang ini berada diseberang kanan bangunan utama PT dankos Laboratories Tbk, Ruang ini berdiri sendiri karena Departemen pemasaran banyak berhubungan dengan pihak Eksternal perusahaan.

(36)

3. Ruang Storage dan Warehouse

Ruang storage bersebelahan dengan lantai produksi non beta laktam, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengiriman bahan RM/PM ke lantai produksi non bera laktam yang paling banyak memproduksi obat-obat PT. Dankos Laboratories Tbk.

Ruang storage terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu: a. Ruang Penimbangan

b. Ruang pencucian botol

c. Ruang penyimpanan bahan beracun

d. Ruang penyimpanan bahan mudah terbakar e. Ruang penyimpanan bahan kemas

f. Ruang penyimpanan utama

Ruang Warehouse bersebelahan dengan ruang kantor pemasaran. Ruang

warehouse dibagi menjadi tiga yaitu : a. Ruang penyimpanan utama b. Ruang refrigerator

c. Ruang peyimpanan obat cair

4. Pengolahan Limbah

Areal pengolahan limbah terletak di bagian belakang bangunan utama PT. Dankos Laboratories Tbk. Areal ini dimaksudkan untuk mengolah limbah dari hasil produksi agar limbah tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan

(37)

5. Fasilitas Pabrik

Fasilitas pabrik seperti kantin, musholla, parkir, taman, keamanan tersebar secara merata di seluruh area pabrik.

Gambar

Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT Dankos Laboratories. Tbk
Gambar 2.5 Tahapan Proses Produksi Tablet/Kaplet Inti
Gambar 2.6 Tahapan Proses Produksi Tablet (Kaplet) Salut
Gambar 2.7 Tahapan Proses Produksi Kapsul Keras
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses ini juga ditujukan untuk membuat biskuit tile lebih kuat dari green tile, karena dalam pembakaran kadar air yang terdapat dalam green tile terserap sehingga membuat

Proses produksi karya yang dilakukan Narasi, tim visual atau dengan nama lain Studio Production Department berfokus pada melakukan penyuntingan gambar grafik, ilustrasi, foto,

Kanal ini membahas mengenai berita terkini dengan isu-isu nasional yang tidak hanya mencangkup peristiwa, tetapi disajikan juga informasi mendalam dan

Refconindo Bintang Sejahtera dapat dikatakan dipisah menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk membuat kerangka dasar dari shelter (dengan cara di las atau welding), dan proses

Keluhan ditampung oleh bagian pemasaran, kemudian dikirim ke bagian QC dan dievaluasi, bagian QC akan melaporkan hasil pengujiannya ke bagian pemasaran kemudian bagian ini

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan penolong dan

Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku, bahan tambahan dan

Adapun fungsi dari Workshop adalah sebagai berikut: a Sebagai tempat untuk memperbaiki spare part mesin produksi yang rusak b Sebagai tempat untuk membuat spare part atau komponen