BAB II
A. ORISINALITAS
Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya. Urbantoys belakangan semakin populer didunia termasuk di Indonesia. Sejak pertama dibuat di Hongkong pada tahun 1990‐an, popularitas urbantoys memang terus menanjak dan terus menyebar kepenjuru dunia mulai dari asia hingga eropa. Urbantoys biasa disebut juga designer toys, karena biasanya memang dirancang oleh seorang yang punya latar desain dan biasanya juga urbantoys dibuat dalam jumlah terbatas. Jadi cocok untuk dijadikan barang koleksi.
Selama ini urbantoys dikenal sebagai produk ‐ produk dari luar negeri. Namun sekarang juga ada urbantoys produk asli Indonesia.
Urbantoys dari Indonesia yang bernama Bokumi, singkatan dari boneka
kayu Temi. Temi adalah nama kreator dari boneka ini dan kayu memang jadi bahan utama pembuatan Bokumi. Bentuk bokumi ada dua template yaitu bulat dan bulat panjang. Bokumi sendiri mulai dikenal pecinta
urbantoys di Indonesia sejak Maret 2011. Namun, perjalanan Bokumi ini
ternyata sudah bertahun ‐ tahun. Temi Budi Satria, yang akrab dipanggil Temi, sudah memulai mengkreasi bokumi sejak 2006. Temi sejak lama memang sudah hobi menggambar pada bidang 2 dimensi alias kanvas. Bertahun‐tahun dia menekuni hobi itu. Tapi pada 2006 dia menemui titik jenuh menggambar di bidang 2 dimensi dan terpikir untuk menggambar di bidang lain. setelah berpikir dan mencari, akhirnya dia menemukan media boneka kayu sebagai kanvas barunya. Berikut ini adalah rancangan bokumi milik temi:
Gambar 1.1 Bokumi Bulat, untuk bokumi bulat ukurannya berdiameter 5‐10cm. Sumber http://temibokumi.blogspot.com/ Gambar 1.2 Bokumi Bulat Panjang, untuk bokumi ini ukurannya berdiameter 5 ‐ 10 cm dan tingginya 16 – 24cm. Sumber http://temibokumi.blogspot.com/ Gambar 1.3 Bokumi yang sudah dicostum dan siap dijual. Sumber Agusto Billvicka
Dari hasil pengamatan penulis tentang desain bokumi berdasarkan bentuk, dapat disimpulkan bokumi memiliki dua bentuk atau
template dasar yaitu bulat dan bulat panjang, tetapi sayangnya bokumi
membuat desain mainan yang memiliki engsel atau titik gerak agar desain mainan lebih fleksibel untuk dirubah gaya saat digunakan, selain itu penulis juga ingin membuat desain mainan figure atau urbantoys dengan tema karakter lokal lebih tepatnya karakter si jampang yang memiliki fungsi desain. Fungsi desain yang ingin diwujudkan adalah menampilkan nilai budaya atau informasi karakter dari salah satu cerita rakyat betawi yang akan penulis angkat.
Perwujudannya yang ingin penulis lakukan dengan menggunakan : 1. Bahan clay untuk pembuatan master rancangan, penulis
membentuknya dengan tangan secara manual.
2. Proses memperbanyak rancangan, penulis menerapkan teknik cetak patung, dengan bahan cetakan karet.
3. Bahan baku yang digunakan untuk rancangan ini adalah viberglass atau biasa juga disebut resin.
4. Penulis menyajikan rancangan dengan dua varian yaitu produk yang sudah diberi warna dan produk polos untuk konsumen berkreasi. B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Kelompok pengguna produk yang dituju dibagi menjadi beberapa point yaitu berdasarkan kelompok umur, wilayah, kemampuan daya beli, dan kebutuhan khusus pengguna, sebagai berikut:
1. Berdasarkan kelompok umur, penulis ingin mengenalkan produk
urbantoys lokal kepada kalangan remaja hingga dewasa usia 12
sampai 40 tahun, tujuannya ingin mengajak target konsumen sejak usia remaja untuk merangsang daya kreatifitas mereka melalui produk ini.
2. Kelompok wilayah pemasaran, penulis memasarkan produk di Jakarta lebih tepatnya beberapa tempat ‐ tempat wisata, tujuannya ingin memberikan nilai produk ini kepada konsumen sebagai produk yang
berasal dari Jakarta, tetapi tidak menutup kemungkinan produk juga bisa dipasarkan dalam sekala nasional dan internasional (oleh – oleh dari Jakarta).
3. Berdasarkan kemampuan daya beli konsumen, penulis tetapkan harga tidak melampaui standar pasar Urbantoys saat ini. Dikarenakan menyesuaikan dari target konsumen yang dimulai dari usia remaja, yang kebanyakan belum memiliki penghasilan tetap atau tinggi. Dan juga untuk menarik konsumen menengah kebawah.
4. Produk ini juga ditargetkan untuk kolektor mainan figure atau
urbantoys dan produk ini bisa dijadikan media baru untuk berkreasi
bagi para pelaku atau komunitas kreatif. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. TUJUAN a. Belajar teknik sculpting manual dan cetak patung. b. Merancang produk berupa Urbantoys lokal. c. Turut melestarikan budaya cerita rakyat nusantara, dalam bentuk urbantoys. 2. MANFAAT
a. Menambah wawasan bagi penulis tentang ilmu teknik sculpting manual dan cetak patung.
b. Menambah sumber referensi desain produk bagi rekan ‐ rekan mahasiswa tugas akhir berikutnya. c. Turut memperkenalkan keanekaragaman seni, budaya akan cerita rakyat yang terdapat di Indonesia. D. RELEVANSI DAN KONSUKUENSI PERANCANGAN 1. LOGIKA DASAR PERANCANGAN Urbantoys banyak peminatnya. Dari yang suka berkreasi, kolektor figure dan untuk para konsumen umum. Urbantoys ini memudahkan
banyak pengguna untuk berkreasi mengasah kreatifitasnya. Dari segi fungsi urbantoys ini sangat membatu para penggunnya, karena fungsi desain urbantoys ini bersifat fleksibel dan memiliki bentuk karakter sebuah tokoh cerita rakyat betawi.
Oleh karena itu penulis melakukan pengembangan desain
urbantoys khususnya dari segi bentuk dan fungsi, yaitu berbentuk
tokoh karakter lokal cerita betawi dan engsel. 2. TEKNOLIGI YANG DIBUTUHKAN a. Teknik cor b. Teknik modeling c. Painting 3. PENGUASAAN MATERIAL a. Clay b. Sillicon rubber cair c. Resin cair d. Cat putih 4. BIAYA PERANCANGAN Dalam perancangan desain Urbantoys figure si Jampang terdapat biaya perancangan, produksi dan pameran, yaitu : a. Perancangan 1. Riset dan konsultasi (2 minggu) = Rp. 500.000 b. Produksi 1. Das Keramiplast 2pcs @ Rp. 40.000 = Rp. 80.000 2. Plastisin 2pcs @ Rp. 24.500 = Rp. 49.000 3. Sillicon rubber 2psc @ Rp. 200.000 = Rp. 400.000 4. Resin 8ltr @ Rp. 32.000 = Rp. 256.000 5. Magnet 40set @ Rp. 1.200 = Rp. 48.000 6. Cat 5pcs @ Rp. 23.000 = Rp. 115.000
7. Transport = Rp. 80.000 + Total = Rp. 1.528.000 c. Pameran 1. Sewa partisi = Rp. 120.000 2. Print = Rp. 66.000 3. packaging = Rp. 24.000 4. Rak kecil = Rp. 100.000 5. Tali = Rp. 20.000 + Total = Rp. 330.000 E. SKEMA PROSES KERJA Gambar 2 Bagan Skema Kerja Sumber Agusto Billvicka Penjelasan skema kerja pada bagian pertama pembuatan master, didalam proses pembuatan master penulis memulai membuat bagian – bagian rancangan dengan bahan dasar clay dengan keterampilan tangan secara berhati – hati.
kemudian setelah pembuatan master tahap berikutnya pembuatan cetakan, didalam pembuatan cetakan penulis menyediakan
bahan baku berupa silicon rubber dan red catalyst, prosesnya adalah master yang sudah jadi diletakan diwadah yang sudah disiapkan untuk membuat cetakan kemudia tuangkan adonan silliconrubber dan
redcatalyst ke master produk yang sudah jadi didalam wadah cetakan,
tunggu hingga kering dan mengeras.
kemudian belah dua dan buat lubang tuang pada cetakan yang sudah kering tadi, tujuannya agar saat proses produksi masal atau memperbanyak produk, cetakan bisa dituangkan bahan.
Selanjutnya proses pencetakan, penulis menyiapkan bahan
fiberglass atau resin dan catalystnya yang akan digunakan untuk
mencetak, prosesnya adalah penulis menuangkan adonan fiberglass atau resin yang sudah tercampur dengan catalystnya kedalam cetakan melalui lubang tuang cetakan, kemudian tunggu reaksi kimia bahan tersebut hingga mengeras kemudian, jika sudah mengeras dan panas segera buka cetakan dan keluarkan hasil cetakan tersebut dan celupkan kedalam air, tujuannya agar hasil cetakan tidak pecah.
Tahap selanjutnya adalah tahap penghalusan, tahap ini penulis menyiapkan alat – alat potong seperti tang, amplas, gergaji, dan grinda, tujuannya untuk memapras bagian – bagian yang tidak diperlukan seperti bekas lubang tuang dan pinggiran – pinggiran sisa cetakan yang berlebih atau bocor. Kemudian tahap pengecatan atau finishing ini penulis menyiapkan bahan berupa cat dasar dan kuas untuk mengecat produk urbantoys ini, tujuannya agar pengguna nantinya tidak perlu repot – repot memberi lapisan cat dasar kembali.