• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewenangan Klinis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kewenangan Klinis"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

RSUD. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Telp. 362101 MALANG

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

SMF ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF

Nama : dr. A. Andyk Asmoro, Sp. An NIP / NBI : 19630810 199803 1 002

Tempat/Tanggal Lahir : Lamongan, 10 Agustus 1963

Pendidikan / Jabatan : Dokter Spesialis Anesthesiologi & Terapi Intensif / Staf Medik Fungsional Anesthesi & Terapi Intensif.

Kewenangan Klinis Kategori

Resiko Rekomendasi Kewenangan Klinis Umum

1. Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life Support = BLS) I 1

2. Resusitasi Jantung Paru lanjut (Advanced Life Support = ALS) I 1

3. Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan Nasal) I 1

4. Tindakan Anestesia Umum I 1

5. Inhalasi dan Intravena I 1

6. Anestesia Bedah Digestif I 1

7. Anestesia Bedah Urologi I 1

8. Anestesia Bedah Ortopedi I 1

9. Anestesia Bedah Kebidanan / Ginekologi I 1

10. Anestesia Bedah THT I 1

11. Anestesia Bedah Mata I 1

12. Anestesia Bedah Gigi/Mulut I 1

13. Anestesia Pediatri umur >1 tahun I 1

14. Anestesia untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan I 1

15. Blok subaraknoid dengan/tanpa kateter I 1

16. Blok epidural lumbal-thorakal dengan / atau tanpa kateter I 1

17. Blok kombinasi spinal-epidural I 1

18. Blok kaudal dengan / atau tanpa kateter I 1

19. Penanggulangan Nyeri Paska Bedah I 1

20. Anestesia Bedah Syaraf II 1

21. Anestesia Bedah Non Jantung dengan kelainan Jantung II 1 22. Anestesia dengan Tehnik Khusus (misalnya Teknik Hipotensi) II 1 23. Anestesia Intra Vena Total II 1 24. Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakhialis dan

cabang-cabangnya) II 1

25. Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan

pleksus sacral beserta cabang-cabangnya) II 1 26. Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal:blok paravertebral,

blok ilioinguinaliliohipogastrik, blok transverses abdominal plane, blok re-ktus abdominis)

II 1

27. Blok saraf wajah dan kepala (misal:blok scalp, blok saraf tepi

cabang Ganglion Gasseri) II 1

28. Blok servikal superficial II 1

29. Blok mata (misal : periorbital, retroorbital, subtenon) II 1 30. Perioperative medicine pada pasien dengan comorbid, II 1

(2)

coexisting disease dan pada pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients)

31. Intubasi dengan pipa double lumen (Endobrochial Intubation) II 1 32. Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT,

bebagai tipe LMA, videolaringoskopi, bronkoskopi, Percutaneus Dilatation Tracheostomi, retrograde intubation, fibreoptic intubation, cricothyrotomi, dan penguasaan airway device yang lain

II 1

33. Pemasangan Kateter Vena Sentral (CVC) II 1 34. Menentukan indikasi masuk pasien ICU II 1 35. Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien ICU II 1 36. Tindakan Anestesia Umum Elektif dan Darurat pada pasien ASA

≥ 3 III & IV 1

37. Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS,

Advanced Cardiac Life Support = ACLS) III & IV 1 38. Penanggulangan Awal Gagal Nafas III & IV 1 39. Penanggulangan Awal Gagal Sirkulasi III & IV 1 40. Penanggulangan Awal Gagal Ginjal

III & IV 1 41. Penanggulangan Awal Gagal – Metabolik, Asam Basa III & IV 1 42. Penanggulangan Awal Gagal Otak III & IV 1 43. Pemberian Nutrisi Enternal dan Parenteral III & IV 1 44. Pemasangan monitor invasive (Tekanan Vena Sentral dan

Tekanan Arteri) III & IV 1

45. Penggunaan Ventilasi Mekanik (Dasar) III & IV 1 46. Penggunaan Bronkoskop (Bronchial Toilet) III & IV 1 47. Anestesia Kombinasi Lumbal dan Epidural III & IV 1 48. Anestesia Epidural Torakal III & IV 1 49. Penanggulangan Nyeri Akut Paska III & IV 1 50. Bedah (tehnik intravena, tehnik epidural) III & IV 1 51. Anestesia Bedah Torak (Bedah Paru, tumor mediastinum,

ventilasi satu paru, trauma torak, mlasthenia gravis, sindrom

vena cava superior) III & IV 1

Kewenangan Klinis Spesifik (Sub Spesialis) A. Sub spesialisasi Anestesia Kardiovaskular

1. Memiliki kemampuan melakukan Advance Cardiac Life

Support, termasuk manajemen pada pasien dengan aritma III & IV 1 2. Mampu melakukan manajemen perioperatif pada pasien dengan

berbagai kelainan jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun nonkardiak, elektif maupun emergensi

III & IV 1 3. Mampu melakukan anestesia pada bedah jantung tertutup

maupun terbuka, baik pada pasien dewasa maupun pediatric,

elektif maupun emergensi III & IV 1 4. Mampu melakukan anestesia untuk kasus-kasus kelainan

koroner, katup jantung, penyakit jantung bawaan, serta kelainan-kelainan pembuluh darah besar, baik untuk pembedahan kardiak maupun non kardiak

III & IV 1 5. Mampu melakukan pemasangan alat pemantauan hemodinamik

invasive III & IV 1

6. Mampu melakukan pemantauan dan pengelolaan hemodinamik,

baik invasive maupun tidak III & IV 1 7. Mempunyai dasar kemampuan ekokardiografi, baik transtorakal

maupun transesofageal. III & IV 2 8. Memahami secara mendalam semua aspek terkait penggunaan

teknologi sirkulasi ekstrakorporeal, termasuk mesin pintas

(3)

jantung-paru

9. Mampu menggunakan dengan tepat obat-obat kardiovaskular III & IV 1 10. Mampu melakukan manajemen kelainan asam-basa dan

elektrolit serta kelainan metabolism lain selama pembedahan berlangsung

III & IV 1 11. Mempunyai kemampuan paripurna penanganan pasien

pascabedah jantung III & IV 1

B. Subspesialis Anestesia Regiona

1. Blok epidural servikal III & IV 1 2. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri

kronik dengan analgetik local dengan/tanpa steroid III & IV 1 3. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri

kronik dengan obat neurolitik III & IV 1 4. Blok saraf/pleksus saraf/saraf otonom untuk manajemen nyeri

kronik dengan teknik radio-frekuensi ablasi (RFA) III & IV 1 5. Blok nyeri musculoskeletal III & IV 1 6. Implantasi kateter subaraknoid/epidural untuk manajemen nyeri

kronik III & IV 1

7. Stimulasi medula spinal (spinal cord stimulation) III & IV 2

C. Subspesialisasi Anestesi Bedah Anak

1. Hipotermi terapeutik III & IV 1 2. Instilasi surfaktan III & IV 1 3. Tehnik hipotensi intraoperatif III & IV 1 4. Sirkulasi ekstrakorporel III & IV 2

5. Pemasangan CVC III & IV 1

6. Ekokardiografi III & IV 1

7. Bronkhoskopi III & IV 1

8. Pengelolaan IABP III & IV 1

9. Pemantauan tekanan intracerebral III & IV 1

10. CRRT III & IV 2

11. Pembedahan transplant III & IV 2 12. Pembedahan conjoined twin III & IV 2 13. Neonatus premature III & IV 1 14. Kelainan bawaan gastroschizis, Omphalocele,

Kelainan-kelainan bawaan lain III & IV 1 15. Perioperatif neonatal and pediatric intensive care III & IV 1 16. Anestesia regional pada anak di bawah 1 tahun III & IV 1

D. Subspesialisasi Intensive Care

1. Pengelolaan Pasien ICU secara tuntas (Gagal nafas, Gagal Ginjal, Gagal Sirkulasi, Gagal Otak, Gangguan Asam Basa, Elektrolit Dan Metabolik, Gagal multiorgan, Sepsis, Nutrisi Enternal dan Parenteral) pada kasus medic, surgical, trauma

III & IV 1 2. Prosedur trakeostomi perkutan III & IV 1 3. Continuous renal replacement therapy (CRRT) III & IV 2 4. Ventilasi Mekanik Lanjut III & IV 1 5. Goal Directed Hemodynamic Monitoring III & IV 1

6. Bronkoskopi III & IV 1

7. USG pasien kritis III & IV 2

8. Perioperatif intensive care III & IV 1 9. Penanggulangan nyeri pada pasien kritis III & IV 2

E. Subspesialisasi Neuroanestesia dan neuroctical care

Mampu menangani kasus neuroanestesia dan neuro-critical care pasien dewasa dan pediatric pada periode perioperatif (prabedah, selama pembedahan, dan pascabedah di PACU & ICU), pada

(4)

pasien:

1. Tumor supratentorial advance (meningioma, tumor hipofise secara open atau transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainnya baik primer atau metastase)

III & IV 1 2. Tumor infratentorial (fossa posterior) III & IV 1 3. Anestesia pada awake craniotomy III & IV 3 4. Anestesia pada kasus neurologi dengan posisi duduk III & IV 3 5. Mampu menangani Neuro ICU advance: monitoring neuro (ICP,

SJO2, NIRS, Microdialisis, Evoked potential) III & IV 5

F. Subspesialisasi Manajemen Nyeri

1. Kemampuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis pada pasien dengan nyeri akut, kronik non-cancer dan nyeri kanker secara holistik

III & IV 1 2. Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik

non-cancer dan nyeri kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi analgesia

III & IV 1 3. Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut pasca bedah

maupun nyeri akut lainnya dengan melakukan teknik Patient Controlled Analgesia dan insersi kateter kontinyu (Intravenous, neuraksial epidural dan intrathecal, dan blok saraf perifer)

III & IV 1 4. Kemampuan melakukan tindakan-tindakan intervensi pada

penanganan nyeri akut, nyeri kronik non-cancer dan nyeri kanker dengan penuntun ultrasound dan C-arm fluoroskopi, meliputi a.l. berbagai injeksi/blok saraf perifer/ganglion, radiofrekuensi ablation saraf dan ganglion, IDET, TENS, dll

III & IV 1 5. Kemampuan melakukan penanganan nyeri kronik non-cancer

dan nyeri kanker dengan pendekatan non-farmakologik dan

psikologi terutama pada kasus paliatif III & IV 1 6. Mampu mengelola suatu Acute Pain Service III & IV 1

Keterangan :

Kewenangan Klinis akan berakhir apabila :

1. Surat Penugasan Klinis dari Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang habis masa berlakunya, dan/atau

2. Surat Penugasan Klinis dicabut oleh Direktur RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Ditetapkan Di : Pada Tanggal :

Direktur

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

dr. Budi Rahaju, MPH NIP. 19551011 198210 2 001

KETERANGAN :

I. Kategori Kewenangan.

(5)

yang dibutuhkan pasien, baik di bidang diagnostic maupun terapiutik ( medikamentosa maupun prosedur intervensi )

Kategori I.

Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, risiko rendah.

Kategori II – Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks namun tidak mengancam nyawa.

Kategori III – Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I dan II.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang kompleks dan potensial mengancam nyawa. Dokter telah menyelesaikan pelatihan dan pendidikan khusus serta memiliki pengalaman untuk prosedur dan tindakan spesifik dari institusi yang diakui.

Kategori IV – Termasuk KEWENANGAN Klinis Kategori I, II, dan III.

Penyakit/ masalah kesehatan/ prosedur yang khusus yang kompleks atau kondisi kritis yang mengancam nyawa. Dokter telah menyelesaikan pelatihan dan pendidikan formal yang spesifik dari institusi yang diakui dan telah memiliki pengalaman yang cukup

II. Kewenangan Klinis yang diberikan : 1. Kompeten sepenuhnya

2. Kompeten sebagian 3. Memerlukan supervisi

4. Tidak dimintakan kewenangannya karena diluar kompetensi 5. Tidak dimintakan kewenangannya karena fasilitas tidak tersedia

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosis kasus intoksikasi Gramoxone terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. DIAGNOSIS (KASUS)

• Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan melakukan anamnesa yang baik secara holistik guna menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana yang tepat untuk mengelola penyakit

dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, secara cermat, teliti, serta bila diperlukan pemeriksaan penunjang untuk

Tablet: untuk nyeri kronik berat pada kanker Injeksi: untuk nyeri akut berat yang tidak dapat. diatasi dengan analgetik

Tablet: untuk nyeri kronik berat pada kanker Injeksi: untuk nyeri akut berat yang tidak dapat diatasi dengan analgetik non

Algoritma Asesmen Nyeri Kronik tidak Pasien mengeluh nyeri Asesmen nyeri  Anamnesis  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan Tentukan mekanisme nyeri  Pasien dapat mengalami jenis

Melakukan pemeriksaan terhadap pasien dimulai dengan anamnesa, pemeriksaan tanda-tanda-tanda vital/fisik, pemeriksaan penunjang, memberikan terapi melalui resep obat

Penulis telah melakukan asuhan kebidanan kehamilan holistik pada tanggal 09 Oktober 2021, didapatkan hasil: Pengkajian dilakukan oleh penulis dengan anamnesa, pemeriksaan fisik,