BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 LataLatar Ber Belakanlakangg Ti
Tikukus s tertermamasasauk uk rorodedentnt,y,yaitaitu u mamamamalia lia yayang ng sasangngat at memerurugigikakan, n, memengnggangangggguu kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relatif bisa hidup berdampingan dengan kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relatif bisa hidup berdampingan dengan manusia. Tikus dapat menimbulkan berbagai penyakit,salah satunya penyakit pes yang manusia. Tikus dapat menimbulkan berbagai penyakit,salah satunya penyakit pes yang mer
merupaupakan kan penpenyayakit kit karkarantantina ina sesusesuai ai dendengangan International International Health Health RegulationsRegulations (IHR)(IHR) tahun 199.
tahun 199.
IHR tahun 199 merupakan re!isi dari International "anitary Regulations (I"R) tahun IHR tahun 199 merupakan re!isi dari International "anitary Regulations (I"R) tahun 19#1 dan diadopsi oleh pemerintah Indonesia, menjadi $$ %omor 1 tahun 19& tentang 19#1 dan diadopsi oleh pemerintah Indonesia, menjadi $$ %omor 1 tahun 19& tentang 'arantina aut, dan $$ %omor & tahun 19& tentang 'arantina $dara. endekatan yang 'arantina aut, dan $$ %omor & tahun 19& tentang 'arantina $dara. endekatan yang digunakan dalam I"R (19#1) adalah International *uarantine of disease sedangkan dalam digunakan dalam I"R (19#1) adalah International *uarantine of disease sedangkan dalam I"R (199) adalah International of "ur!eillan+e diseases.
I"R (199) adalah International of "ur!eillan+e diseases. "e
"esusuai ai 'e'epmpmenenkekes s RI RI %o%o. . --/e/enknkeses"'"'00IIII1919##, , papasal sal 1 1 dadan n &, &, 'a'antntor or 'esehat
'esehatan an elabuelabuhan han ('') sebagai unit ('') sebagai unit pelakspelaksana ana teknis dibidang pemberanteknis dibidang pemberantasan dantasan dan pen+egahan
pen+egahan penyakit penyakit menular menular dalam dalam lingkungan lingkungan 2epkes 2epkes RI,mempunyai RI,mempunyai tugas tugas pokok pokok melaksanakan pen+egahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular melaksanakan pen+egahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular tert
tertententu u melmelalui alui kapkapal al dan dan pespesa3aa3at t udaudara, ra, pempemeliheliharaaaraan n dan dan penpeningingkatkatan an sansanitasitasii lingkungan di pelabuhan, di kapal laut dan di pesa3at udara, serta pelayanan kesehatan lingkungan di pelabuhan, di kapal laut dan di pesa3at udara, serta pelayanan kesehatan terbatas di pelabuhan laut dan udara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku terbatas di pelabuhan laut dan udara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku (2epkes. RI., 199)
(2epkes. RI., 199)
$paya yang dilakukan oleh '' dalam program
$paya yang dilakukan oleh '' dalam program pemberantasan tikus, meliputi pemberantasan tikus, meliputi upayaupaya pemberantasan
pemberantasan tikus tikus di di kapal kapal dan dan pesa3at pesa3at yang yang dilakukan dilakukan dengan dengan fumigasi fumigasi serta serta upayaupaya pemberantasan tikus di
pemberantasan tikus di pelabuhan melalui metode teknikpelabuhan melalui metode teknik (trapping),(trapping), kimiakimia (rodenticidae,(rodenticidae, fumigant
fumigant )) maupmaupun un peninpeningkatangkatansanitasi sanitasi lingklingkungan ungan (3ell (3ell en!iren!ironmenonmental tal sanitatsanitation).ion). $paya tersebut,diharapkan Indonesia bisa bebas dari penyakit pes, mengingat di beberapa $paya tersebut,diharapkan Indonesia bisa bebas dari penyakit pes, mengingat di beberapa negara 4frika
negara 4frika seperti seperti 5ong5ongo, o, /adag/adagaskaraskar, , /ala3i, /ala3i, /o6am/o6ambi7ue, bi7ue, %ambi%ambia,Ta,Tan6aan6ania,nia, $gan da 8oli!ia, 8ra6il
$gan da 8oli!ia, 8ra6il, +uador, +uador, eru dan , eru dan 4sia4sia, :ie, :ietnam masih merupatnam masih merupakan daerahkan daerah end
endemiemis s pes pes (;(;eeeekly kly pipidemdemioliologiogi+al +al Re+Re+ordord, , 1991999). 9). 2ala2alam m kukurun run 1919&<1&<19=& 9=& didi :ietnam dilaporkan terjadi ribuan kasus pes bubo di perkotaan dan pedesaan. ada tahun :ietnam dilaporkan terjadi ribuan kasus pes bubo di perkotaan dan pedesaan. ada tahun 199> dila
199> dilaporkaporkan terjadin terjadi Out breaOut break pneumonik pneumonic plaguec plague di "urat, negara bagian ?ujarat,di "urat, negara bagian ?ujarat, India (8enenson, 199#).
India (8enenson, 199#). 1.2
1.2 TuTujuanjuan
$ntuk mengetahui /etode
BAB II ISI
2.1 Tata Laksan Pemberantasan Tikus di Pelabuan
2ilaksanakan di daerah perimeter pelubuahn dengan teknik pemasangan perangkap, baik perangkap hidup (cage trap), maupun perangkap mati (back break trap), dengan memelihara predator,memberikan poisoning (rodentisida), dan lokal fumigasi (dengan osphine).
2.2 Pemberantasan Tikus di Pelabuan !engenali tanda keidu"an tikus
'eberadaan tikus dapat dideteksi dengan beberapa +ara, yang paling umum adalah adanya kerusakan barang atau alat. Tanda @tanda berikut merupakan penilaian adanya kehidupan tikus yaitu (hler and "teel, 19#-) A
• Gnawing (bekas gigitan)
• Burrows (galianlubang tanah) • Dropping (kotoran tikus) • Runwas (jalan tikus)
• !oot print (bekas telapak kaki) • Tanda lainA
4danya bau tikus, bekas urine dan kotoran tikus, suara, bangkai tikus (;HB, 19=&).
Perbaikan Sanitasi Lingkungan
Tujuan dari perbaikan sanitasi lingkungan adalah men+iptakan lingkungan yang tidak fa"ourable untuk kehidupan tikus. 2alam pelaksanaannya dapat ditempuh dengan
(hlers et. 4l, 19#-) A
• /enyimpan semua makanan atau bahan makanan dengan rapi di tempat yang
kedap tikus
• /enampung sampah dan sisa makanan ditempat sampah yang terbuat dari
bahan yang kuat, kedap air, mudah dibersihkan, bertutup rapi dan terpelihara dengan baik
• Tempat sampah tersebut hendaknya diletakkan di atas fondasi beton atau
semen, rak atau tonggak
• "ampah harus selalu diangkut se+ara rutin minimal sekali sehari
• /eningkatkan sanitasi tempat penyimpanan barangalat sehingga tidak dapat
dipergunakan tikus untuk berlindung atau bersarang. #at Pr$$%ing
$paya rat proofing bertujuan untuk men+egah masuk dan keluarnya tikus dalam ruangan serta men+egah tikus bersarang di bangunan tersebut. $paya rat proofing dapat ditempuh dengan jalan (Ristiyanto dan Hadi, 199&) A
• /embuat fondasi, lantai dan dinding bangunan terbuat dari bahan yang kuat, dan
tidak di tembus oleh tikus.
• antai hendaknya terbuat dari bahan beton minimal 1- +m.
• 2inding dari batu bata atau beton dengan tidak ada keretakan atau +elah yang dapat di
lalui oleh tikus.
• "emua pintu dan dinding yang dapat ditembus oleh tikus (dengan gigitannya), dilapisi
plat logamhingga sekurang<kurangnya - +m dari lantai. 5elah antara pintu dan lantai maksimal mm.
• "emua lubang atau +elah yang ukurannya lebih dari mm, harus ditutup dengan
adukan semen.
• ubang !entilasi hendaknya ditutup dengan ka3at kasa yang kuat dengan ukuran
Pemasangan "erangka" &tra""ing'
/a+am perangkap tikus yang beredar di pasaran adalah jenissnapguillotine dan +age trap. Cenis +age trap digunakan untuk mendapatkantikus hidup, guna diteliti pinjalnya. 8iasanya perangkap diletakkan di tempatjalan tikus atau di tepi bangunan. emasangan perangkap lebih efektif digunakan setelah dilakukan poisoning, dimana tikus yang tidak mati
karena poisoning, dapat ditangkap dengan perangkap (hler et.al, 19#-).
Pera(unan &"$is$ning'
ada umumnya pera+unan dapat dilakukan apabila tidak membahayakan
manusia ataupun binatang peliharaan. Ra+un tikus terbagi menjadi dua golongan, yaitu D "ingle 2dose oison
/erupakan rodentisida yang berdosis akut dan bersifat letal terhadap tikus. Tikus akan mati sesudah makan rodentisida ini satu kali saja. D /ultiple 2dose oison
/erupakan tipe pengendalian dengan rodentisida yang memerlukan pemberian yang berulang selama hari atau lebih. Rodentisida ini memiliki 6at anti koagulan yang dapat menyebabkan pendarahan internal dan kematian yang lambat dalam 3aktu ><1- hari. emakaian rodentisida anti koagulan se+ara terus menerus akan mengakibatkan tesistensi. Ra+un tikus yang baisa digunakan adalah arsen, stry+hnine, phospor, 6inkphosphide, reds7uill, barium karbonat, atau senya3a yang mengandung salah satu atau lebih dari yang tersebut di atas. Termasuk didalamnya rodentisida yang relatif lebih baru yaitu1-- (ten eighty), 4ntu, ;arfarin, dan i!al.
• )ar%arin dan Pi*al
/erupakan umpan padat dengan 3arfi+ida danatau pi!alin yang berupa +airan, mempunyai pengaruh kera+unan yang khas pada tikus. "ifat ra+un ini adalah anti +oagulants, apabila ditelan dengan inter!al 3aktu beberapa hari, menyebabkan perdarahan dalam dan mengakibatkan kematian. 8iasanya tikus mati dalam > sampai = hari setelah makan ra+un dengan dosis yang adekuat. fek toksik lebih lambat dibandingkan 1--, 4ntu, Reds7uill, dan ra+un tikus lainnya. 2engan +ara kerja yang lambat ini, tidak terjadi penolakan terhadap bahan oleh tikus, sehingga tikus akan memakan bahan ini hingga habis sampai mereka mati. ;alaupun +ara kerja anti koagulan dari ;arfarin dan i!al juga berlaku untuk binatang berdarah panas termasuk manusia, tetapi ra+un ini dianggap tidak berbaha
ya
seperti ra+unlainnya karena tersedia antidotenya, yaitu !itamin 2 yang mudah didapat. 2osis yang dipakai biasanya -,#E dengan umpan tepung jagung, ha!ermout, tepung roti, tepung ka+ang, gula, jagung, dan minyak ka+ang.
Ra+un ini relatif aman terhadap manusia, ku+ing dan anjing. 8ahanred s7uill adalah Fa natural emeti+G yang bila termakan oleh sebagian besar binatang berdarah panas atau manusia, mengakibatkan muntah yang segera dan pengosongan bahan ra+un. 'erja emeti+ dari red s7uill ini menjadikan ra+un khusus bagi tikus jenis %or3ay (Ratus %or!egi+us) berhubung jenis tikus ini tidak bisa muntah. $mpan red s7uill terasa pahit, dan kelemahannya aalah menimbulkan penolakan diantara tikus dan beberapa jenis tikus selalu menghindari umpan yang berisi red s7uill, terutama apabila mereka tahu pengaruh ra+un red s7uill terhadap tikus lainnya.
• 1,-, &Ten Eigt'
1-- adalah nama umum untuk %atrium luoro 4+etat, merupakan ra+un tikus yang sangat efektif. 'elemahannya adalah terlalu bera+un terhadap manusia dan binatang peliharaan serta tidak adanya antidotenya. Bleh karenanya hanya direkomendasikan khusus bagi pekerja yang terlatih dan bertanggung ja3ab. Ra+un ini dilarang dipergunakan di daerah perumahan pemukiman karena efek ra+unnya yang sangat toksik.
• Antu &Al"a Na"tl Ti$ Urea'
%ama kimia 4ntu adalah 4lpha %apthyl Thio $rea merupakan ra+un yang efektif untuk %or3ay rats, tetapi tidak dianjurkan untuk jenis tikus lainnya. 'elemahan dari 4ntu adalah +epatnya terjadi toleransi oleh tikus yang makan kurang dari dosis yang adekuat. Bleh karenanya 4ntu tidak dapat digunakan untuk inter!al kurang dari > sampai bulan di tempat yang sama.
2./ Pemberantasan Tikus di 0a"al Pemeriksaan Sanitasi 0a"al
$paya pemeriksaan sanitasi kapal dilakukan untuk mengetahui tangkat sanitasi kapal dan pemeriksaan adanya kehidupan tikus di kapal. 4pabila dijumpai tanda<tanda kehidupan tikus kapal mutlak harus dilakukan pemberantasan tikus. emeriksaan dilakukan terhadap semua ruangan meliputi (;HB. 1999) A
1. Haluan, biasanya digunakan sebagai tempat tali kapal, gudang +at dan peralatan de+k kapal dan rantai jangkar
&. alka yaitu ruangan +argo, bagi kapal type General #argo dan 'apal type +urah (Bulk ship), atau ruang penyimpan kontainer bagi kapal type #ontainer $hip atau tanki bagi kapal type %anker $hip, tetapi untuk kapal tipe Bulk $hip, %anker $hip dan #ontainer $hip bagian ini bisa diabaikan karena biasanya tidak didapati kehidupan tikus
. Ruang hunian a3ak kapal dan penumpang apabila kapal penumpang, ruangan meliputi anjungan, kamar peta (#hart room, kamar radio, kamar 48' dan kamar penumpang, dapur, pantr, gudang perbekala, toiltes, dll.
>. 'amar mesin U!IASI
umigasi merupakan +ara yang efektif untuk membasmi tikus maupun pinjalnya. 2alam pelaksanaan fumigasi ini, diperlukan petugas yang terlatih karena 6at yang digunakan sangat berbahaya bagi manusia dan ternak. $ntuk pemberantasan tikus dari kapal fumigasi dilakukan dengan menggunakan sianogas dan sulfur dioksida.
1. umigasi dengan gas S32 &belerang'
8elerang dengan dosis 1 kg&- m atau #- grm, lama 3aktunya < jam.
2. umigasi dengan H4N
?as H5% berua lempengan dengan dosis & grm, lama fumigasi &< hari.
Si%at gas H4N5
ebih ringan dari pada udara dengan 82A-,9> Tdak berbau dan tidak ber3arna
arut dalam air, minyak, mentega, garam dan meresap dalam bantal serta kasur 2apat merusak kulit.
umigasi dengan H5% minimal dilakukan oleh & orang.dengan tugas masing< masing A Brang 1 memba3a gas H5%, dan orang kedua memba3a pembuka kaleng atau +an opener karena beratnya # kg.
umigasi yang telah dilakukan adalah dengan menggunakan "B& (belerang) dan
fumigasi dengan menggunakan H5% (hidro+arbon +yanida), sehingga penggunanya dapat mengerti perbedaan diantaranya.
0euntungan "enggunaan H4N5
H5% lebih praktis dari pada "B&
;aktu yang dibutuhkan untuk melakukan fumigasi relatif pendek ?as H5% dalam tubuh tidak bersifat komulatif
0erugian "enggunaan H4N5
"angat berbahaya bagi fumigator karena H5% sangat toksik erlu tenaga ahli
/emerlukan alat yang lebih mahal ?as masih report
"usah dalam penyimpanan, karena sebaiknya di tempat khusus
/. umigasi dengan 4 H 3
Br ?as 5 H 3
8r ini lebih berat dari udara sehingga ketika pelepasan gas pada
saat dilakukan fumigasi kapal, gas berkumpul di ba3ah ruangan. 5 H 3 8r
mempunyai kapasitas penetrasi yang +ukup besar,+epat menembus kulit, mata dan saluran pernafasan. Cika kulit bersinggungan dengan benda<benda yang
terkontaminasi dengan fumigan +air dapat menyebabkan dermatitis akut (2epkes RI, 199-)
0euntungan "enggunaan 4 H 3
Br 5
o Relatif lebih aman bagi fumigator karena gas kurang toksik dan
membutuhkan 3aktu lama pemaparan fumigator
o ?as agak berbau sehingga mudah dideteksi
o 8ila terjadi kebo+oran,gas tidak +epat menyebar keluar
o umigator lebih nyamandan konsentrasi penuh terhadap pelaksaan
fumigasitetapi tetap memperhatikan keselamatan
o 8iaya relatif lebih murah karena biaya fumigan yang terjangkau dan
mudah didapat
0erugian "enggunaan 4 H 3 Br 5
o elaksanaan fumigasi membutuhkan 3aktu lama o /embutuhkan peralatan yang banyak
o Risiko terjadinya ke+elakaan pada fumigator saat penggasan o 'emasan bahan fumigan yang besarberat
o 2apat merusak barang<barang dan peralatan di kapal antara lain A
BAB III PENUTUP /.1 0esim"ulan
Tata Laksan Pemberantasan Tikus di Pelabuan
2ilaksanakan di daerah perimeter pelubuahn dengan teknik pemasangan perangkap, baik perangkap hidup (cage trap), maupun perangkap mati (back break trap), dengan memelihara predator,memberikan poisoning (rodentisida), dan lokal fumigasi (dengan osphine).
Pemberantasan Tikus di Pelabuan 1. /engenali tanda kehidupan tikus &. erbaikan "anitasi ingkungan . Rat roofing
>. emasangan perangkap (trapping) #. era+unan (poisoning)
Pemberantasan Tikus di 0a"al 1. emeriksaan "anitasi 'apal &. umigasi
/.2 Saran
/akalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan untuk itu kritik dan saran dari pemba+a sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini kedepan nya.
DATA# PUSTA0A
?inting, &--&, Gambaran &elaksaan !umigasi 'apal dengan enggunakan H# dan etil Bromida di &elabuhan Belawan, '/<$"$, /edan