• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc

PUTUSAN

Nomor : 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara itsbat nikah dan cerai talak antara :

PEMOHON, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, pendidikan SLTA,

bertempat tinggal di PELALAWAN, sebagai Pemohon; MELAWAN

TERMOHON, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga,

pendidikan SLTP, bertempat tinggal di PELALAWAN, sebagai Termohon;

Pengadilan Agama tersebut ;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Pemohon, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 15 Juli 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Nomor: 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc. tanggal 19 Juli 2011, dengan tambahan dan perubahan di persidangan telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 22 Agustus 1996, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan dengan tata cara agama Islam di RT. 21, RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, dengan wali nikah orang tua Termohon yang bernama Sudarno, dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp. 5.000,00 yang dihadiri dua orang saksi yang bernama Ngatiman dan Sucipto;

2. Bahwa Pemohon dan Termohon melakukan pernikahan tanpa dicatat dan didaftarkan ke Kantor Urusan Agama setempat;

3. Bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan nasab (keluarga) yang dapat menghalangi sahnya pernikahan;

4. Bahwa pernikahan Pemohon dan Termohon telah memenuhi syarat secara hukum Islam;

5. Bahwa pada saat ini Pemohon tidak mempunyai surat nikah dan Pemohon mengurus itsbat nikah untuk mengurus perceraian di Pengadilan Agama;

(2)

Halaman 2 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc 6. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup bersama sebagai suami isteri dengan bertempat tinggal di rumah sendiri dengan alamat RT. 21 RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, hingga sekarang;

7. Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 2 (dua) orang anak laki-laki bernama:

a. ANAK PERTAMA, umur 13 tahun; b. ANAK KEDUA, umur 7 tahun;

Anak tersebut saat ini ikut bersama Termohon;

8. Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak lebaran tahun 2006 antara Pemohon dengan Termohon sering muncul perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan hubungan Pemohon dengan Termohon pada akhirnya menjadi tidak harmonis lagi;

9. Bahwa perselisihan Pemohon dan Termohon pada intinya disebabkan oleh :

a. Pemohon meminta kepada Pemohon untuk pindah dan tinggal di Kota Medan tempat orang tua dan saudara-saudara Termohon berada dengan alasan Termohon dapat berkumpul bersama mereka, namun Pemohon tidak dapat mengabulkannya karena jika tinggal di Medan Pemohon tidak tahu harus bekerja apa sementara Pemohon di tempat kediaman sekarang telah mempunyai pekerjaan tetap, namun Termohon tetap berkeras ingin pindah juga, sehingga diambil jalan tengah Termohon boleh tinggal di Medan untuk sementara waktu dan Pemohon akan menjenguk Termohon beserta anak-anak dengan rutin, seiring berjalnnya waktu Pemohon merasa tidak sanggup untuk hidup berpisah pisah tersebut maka Pemohon bermaksud menjemput Termohon namun Termohon tidak mau kembali ke Riau;

b. Karena Termohon sering meninggalkan rumah dengan sendirinya Termohon tidak dapat menjalankan tugasnya dalam melayani dan mengurus Pemohon sebagai suami Tergugat, termasuk perhatian dan kasih sayang Termohon terhadap Pemohon tidak Pemohon rasakan lagi;

c. Termohon sangat keras kepala dan tidak mau mengikuti perintah Pemohon agar kembali ke kediaman bersama di RT. 21 RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Termohon hanya mau menang sendiri dan mengikuti kemauannya tanpa memikirkan Pemohon; 10. Bahwa pihak keluarga Pemohon pernah berusaha menasehati Termohon, namun

Termohon tetap pada pendiriannya;

11. Bahwa dari sikap dan perbuatan Termohon mengakibatkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran terus menerus antara Pemohon dan Termohon;

(3)

Halaman 3 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc 12. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada tanggal 17 Februari 2009, dimana Pemohon telah menjatuhkan talak kepada Termohon yang diketahui oleh Bpk. Imam (imam masjid dekat rumah Pemohon) dan kemudian Termohon kembali ke Medan, sejak saat Pemohon menjatuhkan talak terhadap Termohon, sudah 2 kali Termohon pulang ke rumah kediaman bersama di RT. 21, RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan tanpa sepengetahuan Pemohon;

13. Bahwa dengan keadaan rumah tangga seperti dijelaskan di atas Pemohon berkesimpulan bahwa Pemohon sudah tidak memiliki harapan akan dapat hidup rukun kembali bersama Termohon untuk membina rumah tangga yang bahagia dimasa yang akan datang.

14. Pemohon sanggup untuk membayar biaya perkara yang timbul guna penyelesaian perkara ini;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil di atas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dengan memanggil Pemohon dan Termohon, dan selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi:

PRIMAIR:

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;

2. Menyatakan sah perkawinan antara Pemohon dan Termohon yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1996 di RT. 21, RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, dengan wali nikah orang tua Termohon yang bernama SUDARNO, dengan mas kawin berupa uang tunai sebesar Rp. 5.000,- yang dihadiri dua orang saksi yang bernama NGATIMAN dan SUCIPTO;

3. Menetapkan memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon;

4. Membebankan kepada Pemohon dan untuk membayar biaya perkara menurut hukum yang berlaku;

SUBSIDAIR:

Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Menimbang bahwa, pada hari persidangan yang telah ditetapkan, Pemohon telah hadir sendiri, sedangkan Termohon tidak pernah hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya, meskipun Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut dan tidak ternyata bahwa ketidakhadirannnya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah, sehingga Termohon tidak dapat didengar keterangannya dan persidangan dilanjutkan dengan tanpa hadirnya Termohon;

(4)

Halaman 4 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc Menimbang bahwa, atas permohonan Pemohon tersebut Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat dan saran kepada Pemohon agar tetap mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Termohon, tetapi usaha tersebut tidak berhasil;

Menimbang bahwa, proses mediasi tidak bisa dilaksanakan dikarenakan Termohon tidak hadir, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon dalam sidang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan cerai talak yang dikumulasikan dengan istbat nikah (pengesahan nikah), maka Majelis Hakim terlebih dahulu memeriksa istbat nikahnya itu dalam sidang terbuka untuk umum;

Menimbang bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalil permohonan istbat nikahnya, Pemohon telah mengajukan dua orang saksi yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut :

SAKSI PERTAMA, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal

di PELALAWAN;

- Bahwa saksi adalah teman Pemohon dan sama-sama tinggal di Desa Kerumutan; - Bahwa benar Pemohon telah menikah dengan Termohon dan telah dikaruniai 2 (dua)

orang anak;

- Bahwa saksi hadir ketika Pemohon menikah dengan Termohon;

- Bahwa pernikahan Pemohon dengan Termohon dilangsungkan di Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

- Bahwa yang menjadi wali Termohon dalam pernikahan antara Pemohon dengan Termohon adalah ayah kandung Termohon dan yang menjadi saksi pernikahan Pemohon dan Termohon adalah Ngatimin dan Sucipto;

- Bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan darah atau sesusuan ataupun halangan lainnya untuk menikah;

- Bahwa mas kawin Pemohon kepada Termohon berupa uang sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

- Bahwa selama saksi bertetangga dengan Pemohon tidak ada yang menggugat keabsahan pernikahan Pemohon dan Termohon;

SAKSI KEDUA, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal di

PELALAWAN;

- Bahwa saksi adalah tetangga dekat Pemohon;

- Bahwa benar Pemohon telah menikah dengan Termohon pada tahun 1996 di Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

- Bahwa saksi hadir ketika Pemohon menikah dengan Termohon;

- Bahwa yang menjadi wali Termohon dalam pernikahan antara Pemohon dengan Termohon adalah ayah kandung Termohon yang bernama Sudarno dengan mas kawin berupa uang sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

(5)

Halaman 5 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc - Bahwa yang menjadi saksi pernikahan Pemohon dan Termohon adalah Ngatimin dan

Sucipto;

- Bahwa antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan darah atau sesusuan ataupun halangan lainnya untuk menikah;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tidak mendapatkan buku nikah, meskipun sepengetahuan saksi semua persyaratan sudah lengkap, namun setelah menikah Pemohon dan Termohon lalai mengurusnya karena saat itu pengurusannya yang sulit;

- Bahwa selama ini tidak ada yang menggugat keabsahan pernikahan antara Pemohon dan Termohon;

- Bahwa setahu saksi, tujuan Pemohon mengajukan istbat nikah adalah semata-mata untuk kepentingan perceraian dengan Termohon, karena rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi;

Menimbang bahwa, terhadap keterangan dua orang saksi tersebut di atas, Pemohon menyatakan tidak keberatan dan dapat menerima;

Menimbang, bahwa setelah pemeriksaan saksi terkait dengan istbat nikah, kemudian sidang dilanjutkan dengan pemeriksaan cerai talak dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum;

Menimbang bahwa, untuk meneguhkan dalil-dalil permohonan cerai talaknya, Pemohon telah mengajukan dua orang saksi yang sama dengan saksi istbat nikah yang telah memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut :

SAKSI I:

SAKSI PERTAMA, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal

di RT. 21, RW. 07, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

- Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

- Bahwa selama ini rumah tangga Pemohon dan Termohon baik-baik saja, namun sejak tahun 2009 menjadi tidak harmonis lagi, karena keduanya tidak lagi tinggal bersama; - Bahwa Termohon lebih sering tinggal di Medan bersama keluarganya dari pada di

tempat Pemohon;

- Bahwa saksi sudah menasehati Pemohon agar bersabar, namun tidak berhasil; SAKSI II:

SAKSI KEDUA, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, bertempat tinggal di

RT. 21, RW. 07, Dusun Bukit Garam, Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

(6)

Halaman 6 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc - Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon mulai mengalami keretakan sejak tahun 2006 karena Termohon lebih sering pergi ke rumah orangtuanya di Medan sehingga melalaikan kewajibannya sebagai seorang isteri;

- Bahwa saksi pernah melihat Pemohon dengan Termohon bertengkar karena rumah saksi dengan rumah Pemohon dan Termohon sangat berdekatan;

- Bahwa pada tahun 2009 Pemohon menjatuhkan talak tehadap Termohon dan sejak saat itu Pemohon dengan Termohon tidak tinggal bersama lagi;

- Bahwa selama berpisah tersebut Pemohon tidak pernah berusaha menjemput Termohon;

- Bahwa saksi sudah menasehati Pemohon agar hidup rukun lagi dengan Termohon, namun tidak berhasil;

Menimbang bahwa, terhadap keterangan dua orang saksi tersebut di atas, Pemohon menyatakan tidak keberatan dan dapat menerima, kemudian Pemohon menyatakan tidak lagi mengajukan sesuatu tanggapan apapun dan mohon putusan;

Menimbang bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut di atas, ternyata Termohon tidak pernah hadir, dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap di persidangan sebagai wakil atau kuasanya yang sah, serta ketidakhadirannya tersebut bukan disebabkan oleh suatu halangan yang sah, meskipun Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut, oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Pasal 149 R.Bg permohonan Pemohon diperiksa tanpa hadirnya Termohon;

Menimbang, bahwa proses mediasi sebagaimana ketentuan Pasal 154 R.Bg jo. Pasal 2 ayat (3), pasal 4 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak dapat dilaksanakan karena Termohon tidak hadir dalam persidangan;

Menimbang, Majelis Hakim telah berusaha dengan sungguh-sungguh mendamaikan dengan menasehati Pemohon dalam persidangan agar mengurungkan niatnya untuk bercerai sebagaimana diamanatkan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 82 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama akan tetapi usaha tersebut tidak berhasil sampai putusan ini dijatuhkan;

Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya di samping mengajukan permohonan cerai talak juga mengajukan permohonan istbat nikah

(7)

Halaman 7 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc Pemohon dengan Termohon yang tidak pernah mendapatkan buku kutipan akta nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan cerai talak yang diajukan oleh Pemohon dikumulasikan dengan permohonan istbat nikah, maka terlebih dahulu Majelis Hakim akan memeriksa istbat nikah Pemohon dan Termohon tersebut;

Menimbang, bahwa dua orang saksi yang dihadirkan oleh Pemohon dipersidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang saling bersesuaian antara satu dengan yang lain (mutual conformity) bahwa keduanya hadir dalam pernikahan Pemohon dan Termohon dengan wali nikah ayah kandung Termohon bernama SUDARNO dan dua orang saksi bernama NGATIMAN dan SUCIPTO serta mahar berupa uang sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Menimbang, bahwa saksi juga menerangkan antara Pemohon dan Termohon tidak ada hubungan darah, sesusuan atau hubungan lain yang dapat menghalangi adanya pernikahan antara Pemohon dan Termohon;

Menimbang, bahwa dengan keterangan dua orang saksi tersebut, maka dapat diperoleh fakta di persidangan bahwa perkawinan Pemohon dengan Termohon telah memenuhi syarat sahnya perkawinan sesuai ketentuan pasal 14 Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam, sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa Pemohon dan Termohon terbukti telah terikat dalam perkawinan yang sah, oleh karena itu permohonan istbat nikah Pemohon dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan istbat nikah dalam rangka untuk bercerai dengan Termohon, sebagai bukti adanya pernikahan sesuai dengan maksud pasal 7 ayat (3) huruf (a) Kompilasi Hukum Islam;

Menimbang, bahwa meskipun dalil-dalil permohonan Pemohon mengenai alasan perceraian tidak terbantahkan oleh Termohon, karena ketidakhadirannya di persidangan, namun oleh karena perkara ini lebih dititikberatkan pada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, maka untuk memenuhi maksud Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim perlu memeriksa saksi-saksi atau orang-orang terdekat dengan Pemohon dan Termohon untuk mendapatkan kebenaran yang lebih meyakinkan;

Menimbang, bahwa ternyata keterangan dua orang saksi yang diajukan oleh Pemohon tersebut di atas, secara materiil saling bersesuaian antara yang satu dengan yang lain (mutual conformity), serta berhubungan dan mendukung dalil permohonan Pemohon, sehingga telah memenuhi syarat formil dan materiil sebagai saksi, oleh karena itu Majelis Hakim menilai kesaksian tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah serta menguatkan dalil permohonan Pemohon;

(8)

Halaman 8 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc Menimbang, bahwa berdasarkan semua hal yang telah dipertimbangkan tersebut di atas, Majelis Hakim dapat menemukan dan menyimpulkan fakta di persidangan yang menunjukkan rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran dan kini benar-benar telah pecah (broken marriage), sehingga sejak bulan tahun 2009 Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal tanpa saling menjalankan kewajibannya sebagai suami istri;

Menimbang, bahwa perselisihan dan pertengkaran sebagaimana di maksud dalam pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam tidak harus ditafsirkan dengan terjadinya pertengkaran secara fisik, melainkan harus ditafsirkan secara luas dengan melihat hal-hal yang menjadikan Pemohon dan Termohon sudah tidak rukun lagi, oleh karena itu dengan pisah rumahnya Pemohon dan Termohon sudah merupakan fakta hukum, tidak mungkin sebagai suami istri yang sah tinggal sendiri-sendiri dan tidak saling mempedulikan satu sama lain;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, maka majelis berpendapat dalil-dalil Pemohon tersebut harus dinyatakan telah terbukti ;

Menimbang, bahwa berdasarkan apa yang telah terbukti sebagaimana tersebut di atas, ternyata antara pemohon dan termohon sudah tidak ada ikatan batin yang merupakan penggerak kehidupan dalam sebuah rumah tangga, sudah tidak saling mencintai dan tidak saling membutuhkan diantara keduanya, oleh karenanya tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan tujuan perkawinan untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah sebagaimana dimaksud dalam surat Ar-Rum ayat 21 tidak mungkin lagi dapat diharapkan;

Menimbang, bahwa melihat begitu parahnya perselisihan yang terjadi antara Pemohon dan Termohon, maka majelis menilai rumah tangga Pemohon dan Termohon bukanlah merupakan suatu tempat yang damai dan menenangkan, melainkan telah berubah menjadi tempat yang membuat mereka tersiksa lahir dan batin, oleh karena itu menyelamatkan mereka dari keadaan tersebut melalui perceraian merupakan tindakan yang lebih baik dan maslahat bagi keduanya daripada tetap mempertahankan perkawinan mereka;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka majelis berkesimpulan bahwa permohonan pemohon telah cukup alasan untuk melakukan perceraian sebagaimana dimaksud pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo. pasal 19 Huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. pasal 116 huruf (f) Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon patut untuk dikabulkan;

(9)

Halaman 9 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc Menimbang, bahwa Termohon tidak hadir dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil atau kuasanya, meskipun telah dipanggil secara sah dan patut, sedangkan ketidakhadirannya tersebut bukan disebabkan oleh suatu halangan yang sah menurut hukum, dan karena dalil-dalil Pemohon tentang adanya perselisihan dan pertengkaran telah dinyatakan terbukti beralasan menurut hukum, maka sesuai dengan ketentuan pasal 149 ayat (1) R.bg Termohon dinyatakan tidak hadir dan perkara ini diputus dengan verstek;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka majelis hakim mengabulkan permohonan Pemohon dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Pemohon;

Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;

3. Menyatakan sah perkawinan Pemohon (PEMOHON) dengan Termohon (TERMOHON) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1996 di Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan dengan mas kawin Rp. 5.000,-;

4. Memberi izin kepada Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci;

5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2011 M bertepatan dengan tanggal 26 Sya’ban 1432 H, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci Drs. Agusti sebagai Hakim Ketua Majelis, Syafruddin, S.Ag., MSI dan Mashuri, S.Ag masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Pangkalan Kerinci untuk memeriksa dan mengadili perkara ini pada tingkat pertama. Pada hari itu juga putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dan Hakim-hakim Anggota tersebut dengan dibantu Fakhriadi, SH, sebagai Panitera Pengganti, dengan dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon;

(10)

Halaman 10 dari 10 hal. Putusan Nomor 201/Pdt.G/2011/PA.Pkc KETUA MAJELIS

ttd Drs. AGUSTI

HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA

ttd ttd

SYAFRUDDIN, S. Ag., MSI MASHURI, S. Ag

PANITERA PENGGANTI ttd

FAKHRIADI, SH Perincian Biaya Perkara:

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,00 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,00 3. Biaya Panggilan : Rp. 350.000,00 4. Redaksi : Rp. 5.000,00 5. Materai : Rp. 6.000,00 Jumlah Rp. 441.000,00

Referensi

Dokumen terkait

Sejauh ini, program utama para jurnalis warga dalam mendorong masyarakat untuk agenda-agenda sosial maupun pembangunan dilakukan dengan penggalangan dana dari berbagai pihak, baik

Pembahasan hasil dari perancangan aplikasi dilakukan dengan uji coba. Uji coba aplikasi membutuhkan data kapal untuk menjalankan perhitungan, data-data tersebut

Namun, bila JCI tidak berhasil bertahan diatas Resistance 6.414 akan kembali menguji Support 6.348 dan 6.312. Indikator MACD mengindikasikan pola Downtrend dan Stoc osc

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan media miniatur wayang tokoh pahlawan adalah media yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran pada mata pelajaran

1. Pedoman observasi atau lembar pengamatan yang diberi nama catatan untuk data kasar, dan catatan lapangan untuk data yang sudah disusun, digunakan untuk menuliskan situasi

Pemanfaatan hutan rakyat yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok masyarakat adalah salah satu model reposisi dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan yang juga

Promosi mencakup personal selling (penjualan pribadi) yaitu yang melibatkan komunikasi langsung antara penjual/produsen dan calon konsumen yang dapat dilakukan melalui telepon

Pada kategori ini diperlukan usulan perbaikan yaitu memberikan contoh setoran yang sudah diisi di meja setoran sebagai acuan pengisian atau menempatkan pegawai bank untuk