• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

.

Penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) untuk data bulan Januari 2014 didasarkan pada perhitungan NTP dengan tahun dasar 2012 (2012=100). Penghitungan NTP baru ini meliputi 33 provinsi dan mencakup 5 subsektor, yaitu subsektor padi & palawija, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.

NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Januari 2014 sebesar 104,98 persen, terjadi kenaikan sebesar 0,03 persen bila dibandingkan dengan NTP bulan Desember yang mencapai 104,95 persen.

NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 100,21 persen; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 108,25 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) sebesar 108,37 persen; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 106,60 persen; dan Subsektor Perikanan (NTP-Pi) sebesar 106,12 persen.

Apabila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, maka empat dari lima subsektor NTP mengalami peningkatan NTP yaitu Subsektor Hortikultura,Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat,Subsektor Peternakan dan Subsektor Perikanan.

No. 09/02/73/Th. VIII, 3 Februari 2014

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

NILAI TUKAR PETANI BULAN JANUARI 2014 SEBESAR 104,98 PERSEN

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan pada Januari 2014, NTP di Sulawesi Selatan secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,03 persen dibandingkan bulan Desember 2013, yaitu dari 104,95 menjadi 104,98. Hal ini disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.

(2)

Nilai Tukar Petani Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan, Januari 2014 (2012=100)

Rincian Bulan Persentase

Perubahan Desember 2013 Januari 2014

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Diterima Petani 112.62 113.62 0.88

2. Indeks Dibayar Petani 107.31 108.23 0.85

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 108.39 109.47 1.00

2.1.1. Bahan Makanan 109.83 111.27 1.31

2.1.2. Makanan Jadi 105.02 105.91 0.85

2.1.3. Perumahan 107.09 108.59 1.41

2.1.4. Sandang 105.74 106.56 0.78

2.1.5. Kesehatan 106.45 107.21 0.71

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan 102.58 103.03 0.44

Olah Raga

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 113.94 114.29 0.31

2.2. Biaya Produksi dan Penambahan 105.55 106.12 0.55

Barang Modal (BPPBM)

2.2.1. Bibit 104.74 105.14 0.39

2.2.2. Obat-Obatan dan Pupuk 102.23 103.00 0.76

2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan 105.24 105.78 0.51

Lainnya

2.2.4. Transportasi 114.91 115.57 0.58

2.2.5. Penambahan Barang Modal 105.34 105.98 0.61

2.2.6. Upah Buruh Tani 106.42 106.60 0.18

3. Nilai Tukar Petani 104.95 104.98 0.03

Bila NTP Januari 2014 dibandingkan dengan Desember 2013, empat dari lima subsektor NTP mengalami kenaikan, yaitu subsektor Hortikultura sebesar 1,27 %, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,82 %, Subsektor Peternakan sebesar 0,09 %, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,39%, walaupun Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar (-1,14 %),tetapi dengan kenaikan keempat Subsektor tersebut menyebabkan NTP Provinsi Sulawesi Selatan mengalami kenaikan sebesar 0,03 %.

1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It)

Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Januari 2014 indeks harga yang diterima petani (It) yang mengalami kenaikan yaitu subsektor Hortikultura sebesar 2,20 %, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,78 %, Subsektor Peternakan sebesar 0,76 %, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,05%, walaupun Subsektor Tanaman Pangan turun sebesar (-0,23 %), tetapi dengan kenaikan keempat Subsektor tersebut maka Indeks Harga yang diterima Petani di Sulawesi Selatan mengalami kenaikan sebesar 0,88 persen bila dibandingkan dengan bulan Desember 2013, yaitu dari 112,62 menjadi 113,62.

(3)

Tabel 2

Nilai Tukar Petani Sulawesi Selatan Per Subsektor Januari 2014 (2012=100)

Subsektor Bulan Persentase Perubahan

Desember 2013 Januari 2014

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) 109.71 109.46 -0.23

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 108.25 109.24 0.91

c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 101.35 100.21 -1.14

2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 114.42 116.94 2.20

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 107.05 108.03 0.92

c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 106.88 108.25 1.27

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 115.18 117.24 1.78

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 107.16 108.18 0.95

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 107.49 108.37 0.82

4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 113.15 114.02 0.76

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 106.24 106.96 0.68

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 106.51 106.60 0.09

5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 113.55 114.74 1.05

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 107.41 108.12 0.66

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 105.71 106.12 0.39

5.1 Perikanan Tangkap (NTP-Pit) 102.46 103.76 1.26

5.2 Perikanan Budidaya(NTP-Pib) 108.13 107.89 -0.22

2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)

Melalui indeks harga yang dibayar (Ib) petani dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada Januari 2014 indeks harga yang dibayar (Ib) petani dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen bila dibandingkan Desember 2013, yaitu dari 107,31 menjadi 108,23. Posisi indeks harga yang dibayar (Ib) terjadi kenaikan pada semua Subsektor, yakni Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,91 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,92 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,95 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,68 persen, dan Subsektor Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen.

3. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Pada bulan Januari 2014 NTP-P terjadi penurunan sebesar (-1,14) persen, hal ini karena perubahan Indeks yang diterima (It) sebesar (-0,23) persen lebih kecil bila dibandingkan dengan perubahan indeks yang dibayar (Ib) petani yaitu sebesar 0,91 persen. penurunan yang terjadi pada Indeks yang diterima

(4)

palawija mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen Sedang Indeks yang dibayar (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen, dari 108,25 menjadi 109,24 dimana indeks pada subkelompok konsumsi rumahtangga (IKRT) mengalami kenaikan sebesar 1,01 persen, dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen.

b. Subsektor Hortikultura (NTP-H)

Pada bulan Januari 2014, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H) dilaporkan mengalami kenaikan sebessar 1,27 persen, hal ini karena Indeks yang diterima (It) petani mengalami kenaikan sebesar 2,20 %, sedang indeks yang dibayar (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen.

Kenaikan yang terjadi pada Indeks yang diterima (It) karena adanya kenaikan pada aneka komoditas pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,53 persen dan buah-buahan sebesar 2,86 persen,walaupun tanaman obat turun sebesar (-0,23 %), sedang indeks yang dibayar (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen yaitu indeks pada subkelompok konsumsi rumahtangga (IKRT) naik sebesar 1,03 persen, sedang biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen.

c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr)

Pada bulan Januari 2014 NTP-Pr mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen, hal ini karena perubahan Indeks yang diterima (It) petani mengalami kenaikan sebesar 1,78 persen, lebih besar dibandingkan dengan perubahan pada indeks yang dibayar petani (Ib) yang hanya sebesar 0,95 persen.

Indeks yang diterima (It) pada subkelompok tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 1,78 persen yaitu dari 115,18 menjadi 117,24 Di sisi lain pada indeks yang dibayar (Ib) hanya mengalami kenaikan sebesar 0,95 persen untuk indeks pada konsumsi rumahtangga (IKRT) naik sebesar 1,04 persen dan indeks biaya produksi, dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,55 persen.

d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt)

Pada bulan Januari 2014, NTP-Pt terjadi kenaikan sebesar 0,09 persen dibandingkan dengan bulan Desember 2013 , hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani sebesar 0,76 persen yaitu dari 113,15 menjadi 114,02; sedang indeks yang dibayar mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen, lebih kecil bila dibandingkan dengan indeks yang diterima petani.

Indeks yang diterima petani (It) sub sektor peternakan mengalami kenaikan Indeks pada subkelompok ternak besar sebesar 0,77 persen, subsektor ternak kecil mengalami penurunan sebesar (-0,10) persen, subkelompok unggas mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen, dan subsektor hasil ternak mengalami kenaikan sebesar 1,57 persen. Sementara itu kenaikan yang terjadi pada Indeks yang dibayar petani (Ib) karena kenaikan pada subkelompok Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,94 persen,dan kelompok BPPBM mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen.

e. Subsektor Perikanan (NTP-Pi)

Pada bulan Januari 2014, NTP-Pi mengalami kenaikan sebesar 0,39 persen, hal ini karena perubahan indeks yang diterima (It) petani mengalami kenaikan sebesar 1,05 persen, lebih besar bila dibandingkan dengan kenaikan pada indek yang dibayar (Ib) yaitu sebesar 0,66 persen. Kenaikan yang terjadi pada indeks yang diterima (It) karena subkelompok penangkapan mengalami kenaikan sebesar 2,05 persen, dan sub kelompok budidaya mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen, sedang Indeks yang dibayar (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen ,dimana pada subkelompok Konsumsi Rumah

(5)

Tabel 3

Angka Indeks Per Subsektor menurut Kelompok dan Perubahannya Januari 2014 (2012=100)

Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Perubahan

Desember 2013 Januari 2014

(1) (2) (3) (4)

1, Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani 109.71 109.46 -0.23

- Padi 108.69 107.45 -1.15

- Palawija 111.88 113.74 1.63

b. Indeks Dibayar Petani 108.25 109.24 0.91

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108.82 109.93 1.01

- Indeks BPPBM 106.62 107.28 0.62

2. Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani 114.42 116.94 2.20

- Sayur-sayuran 124.26 126.16 1.53

- Buah-buahan 106.90 109.95 2.86

-Tanaman Obat 114.62 114.35 -0.23

b. Indeks Dibayar Petani 107.05 108.03 0.92

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107.86 108.97 1.03

- Indeks BPPBM 104.42 104.97 0.53

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani 115.18 117.24 1.78

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 115.18 117.24 1.78

b. Indeks Dibayar Petani 107.16 108.18 0.95

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107.46 108.58 1.04

- Indeks BPPBM 105.86 106.45 0.55

4. Peternakan

a. Indeks Diterima Petani 113.15 114.02 0.76

- Ternak Besar 115.05 115.93 0.77

- Ternak Kecil 116.49 116.37 -0.10

- Unggas 100.94 101.75 0.80

- Hasil Ternak 116.01 117.82 1.57

b. Indeks Dibayar Petani 106.24 106.96 0.68

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108.85 109.87 0.94

- Indeks BPPBM 104.45 104.97 0.49

5. Perikanan

a. Indeks Diterima Petani 113.55 114.74 1.05

- Penangkapan 109.72 111.96 2.05

- Budidaya 116.41 116.82 0.35

b. Indeks Dibayar Petani 107.41 108.12 0.66

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108.89 109.84 0.87

Referensi

Dokumen terkait

Pada bulan Januari 2015 NTP untuk subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 97,93atau naik 3,40persenKenaikan NTP disebabkan indeks yang diterima petani naik,sedangkan

Naiknya Nilai Tukar Petani subsektor Hortikultura (NTP-H) pada bulan ini disebabkan kenaikan Indeks yang Diterima Petani (It) sebesar 1,39 persen sedangkan Indeks

Ditinjau per subsektor dengan membandingkan NTP Januari 2016 dengan NTP Desember 2015 maka subsektor padi palawija mengalami penurunan sebesar 0,28 persen, subsektor

Pada Bulan April 2016 NTP-R sebesar 101,54 atau mengalami kenaikan sebesar 0,91 persen dibanding bulan lalu yang disebabkan karena indeks harga yang diterima

Pada bulan Agustus 2016 NTP-T mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen yang disebabkan karena laju kenaikan indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar

Pada Bulan Maret 2017 NTP-R sebesar 95,65 atau mengalami kenaikan sebesar 1,69 persen dibanding bulan lalu yang disebabkan karena laju kenaikan pada indeks harga yang diterima

Pada Bulan Januari 2017 NTP-R sebesar 93,16 atau mengalami penurunan sebesar 2,10 persen dibanding bulan lalu yang disebabkan karena penurunan indeks harga yang diterima

Pada bulan Mei 2016 NTP-T mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen yang disebabkan karena laju kenaikan indeks harga yang diterima petani yang sebesar 0,13 persen lebih