• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Program Tahun

2016-2020 telah dapat diselesaikan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan perlu adanya satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan bagi unsur penyelenggara Negara dan masyarakat, baik di tingkat pusat maupun daerah. Konsekuensi dari amanat tersebut adalah bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun rencana strategis (Renstra), sebagai dokumen perencanaan bagi instansi pemerintah yang

memuat visi, misi, tujuan, strategi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing instansi pemerintah. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) unsur pelayanan masyarakat di Kabupaten Tanah Bumbu menyusun Rencana Strategis (Renstra) dalam rangka melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang telah digariskan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanatkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu. Terkait dengan masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu Tahun 2016-2020, maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu ini merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yaitu 2016-2020. Kami menyadari bahwa Rencana Strategis (Renstra) yang kami buat ini tidak akan pernah benar-benar sempurna. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya kelak kami mengharapkan saran dan masukan dari para stakeholders agar vivi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan rencana kegiatan dalam Renstra ini terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Batulicin, 31 Januari 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU,

Dr. H. M. Damrah, S.Sos., M.Si PEMBINA Tk.I

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i DAFTAR ISI………ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan Hukum... 4

1.3 Maksud dan Tujuan... 5

1.3.1 Maksud... 5

1.3.2 Tujuan... 6

1.4 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN ... 8

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ... 8

2.1.1 Tugas Pokok ... 8

-2.1.2 Fungsi ... 8

2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan ... 10

-2.2.1 Keadaan Ketenagaan... 11

-2.2.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana ... 12

2.2.3 Ketersediaan Dana ... 18

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan... 18

-2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan ... 34

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... 36

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan ... 36

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 38

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ... 39

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis... 42

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis... 48

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN... 49

4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan... 49

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan ... 49

4.3 Strategi dan Kebijakan ... 57

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 58

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak 1990, UNDP (United Nations Development Program) telah memperkenalkan sebuah tambahan indikator baru dalam menilai keberhasilan pembangunan suatu negara yang sebelumnya hanya diukur dengan pertumbuhan GDP (Growth Domestic Product). Ukuran tambahan ini adalah indikator pembangunan manusia (Human Development Index atau HDI). Pengukuran konsep HDI tersebut melalui pengukuran tiga aspek, yaitu usia harapan hidup (Life Expectancy), angka kematian bayi (Infant Mortality Rate), dan kecukupan pangan (Food Security). Hal ini telah memberikan pengaruh yang besar dalam arah kebijakan pembangunan ekonomi di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi adalah penting, tetapi tidak selalu menggambarkan keberhasilan kualitas pembangunan manusia. Melalui HDI pertumbuhan ekonomi harus diterjemahkan dalam konteks peningkatan kualitas manusia melalui iklim dan kebijakan yang tepat. Pembangunan manusia diartikan sebagai usaha untuk memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh strata masyarakat secara merata dan berkesinambungan sampai generasi berikutnya, yang tujuannya adalah memberdayakan masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi dalam dan dapat mengecap hasil proses pembangunan.

Seiring dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, PBB melalui Deklarasi Milenium yang merupakan kesepakatan para Kepala Negara dan perwakilan dari 189 negara dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September 2000 menegaskan kepedulian utama masyarakat dunia untuk bersinergi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development

Goals-MDGs) pada tahun 2015. Tujuan MDGs menempatkan manusia sebagai fokus utama

pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam pembangunan sejak tahap perencanaan dan penganggaran sampai pelaksanaannya sebagaimana dinyatakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009 dan Tahun 2010-2014, serta Rencana Kerja Tahunan berikut dokumen anggarannya. Berlandaskan strategi growth, job, poor, dan

(4)

pencapaian berbagai sasaran MDGs terus meningkat setiap tahunnya. Kemitraan produk dengan masyarakat madani dan sektor swasta berkontribusi terhadap percepatan pencapaian MDGs.

Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan global

dalam upaya lebih mensejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan. 8 (delapan) tujuan (goals) menjadi komitmen MDGs mencakup: (1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; (2) Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua; (3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan; (4) Menurunkan Angka Kematian Anak; (5) Meningkatkan Kesehatan Ibu; (6) Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya; (7) Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup; dan (8) Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan. Upaya percepatan pencapaian target MDGs menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat propinsi maupun kabupaten/kota.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil merata, dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak balita, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektor.

Pembangunan kesehatan memerlukan perhatian yang terintegrasi dan komprehensif, karena pembangunan kesehatan tidak hanya memperhatikan faktor hilir, tetapi juga faktor hulu. Pada masa millenium pembangunan kesehatan lebih berorientasi pada upaya promotif dan preventif, artinya lebih terfokus pada faktor

(5)

hulu. Faktor hulu banyak yang mempengaruhi, selain sektor kesehatan juga dipengaruhi oleh non kesehatan. Untuk itu perlunya pembangunan yang berwawasan kesehatan. Masalah kesehatan selain karena faktor perilaku, kemiskinan, juga karena faktor lingkungan dan budaya. Faktor perilaku, kemiskinan dan budaya belum teratasi dengan baik, di tambah lagi faktor lingkungan yang upaya penanggulangannya tidak mudah. Akhir-akhir ini banyak daerah di Indonesia yang dalam upaya meningkatkan penghasilan daerahnya dengan menggali hasil bumi dengan pertambangan. Pertambangan yang tidak berwawasan kesehatan akan berdampak pada kerusakan lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masalah kesehatan.

Upaya promotif dan preventif memerlukan kejelian dan kecerdasan, untuk itu diperlukan SDM yang berkualitas dan profesional. Peningkatan SDM kesehatan perlu terus ditingkatkan, terutama melalui pendidikan yang berkelanjutan dan latihan yang terarah. Standarisasi tenaga kesehatan perlu diterapkan. Selain itu juga peran sektor kesehatan sangat penting. Maraknya berdiri lembaga-lembaga pendidikan kesehatan swasta yang kurang berorientasi pada kualitas, turut menyumbangkan permasalahan kesehatan.

Upaya kuratif dan rehabilitatif yang sebenarnya ingin diturunkan pembiayaannya, ternyata tidak mudah untuk dilaksanakan. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pada era globalisasi dan pasar bebas saat ini terjadi peningkatan kasus penyakit yang sulit untuk diprediksi ditambah lagi dengan adanya dampak dari pemanasan global (global warming) menimbulkan berbagai bencana yang efek sampingnya terhadap kesehatan tidak bisa dihindari.

Semua masalah yang telah diutarakan tersebut merupakan gambaran dari kompleksnya permasalahan yang harus diatasi oleh sektor kesehatan, untuk itu perlu adanya perencanaan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang secara terarah dan optimal. Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020, dan mengakomodir Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Penyusunan Renstra ini didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dengan tetap mengacu pada Rencana Pembangunan

(6)

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016–2020, dan Renstra Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2015-2019.

Renstra Dinas Kesehatan memuat program dan kegiatan yang harus dicapai selama lima tahun sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu yang akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja), Program dan Kegiatan Kesehatan yang disesuai dengan Rencana Kerja Jangka Pendek Daerah (RKPD) Kabupaten Tanah Bumbu.

1.2 Landasan Hukum

Adapun landasan hukum sebagai dasar penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerimaan Standar Pelayanan Minimal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

12. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN);

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

(7)

14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dana Dekon dan Tugas Pembantuan;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

18. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;

19. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu;

21. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tanah Bumbu 2006–2025.

22. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2016–2020;

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari dokumen Renstra ini adalah sebagai berikut: 1.3.1 Maksud

Maksud dari Renstra Dinas Kesehatan adalah tersedianya dokumen perencanaan kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020. Di dalamnya menjabarkan visi, misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu kedalam program dan kegiatan lima tahun kedepan. Selain itu untuk menentukan sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan Dinas Kesehatan dalam perencanaan jangka menengah dan sebagai menjadi dasar dalam penilaian kinerja yang mencerminkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang transparan dan akuntabel.

(8)

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

1. Tersedianya arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan Keabupaten Tanah Bumbu;

2. Tersedianya penentuan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan;

3. Menjadi acuan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu serta penyelenggara pemerintahan daerah dalam menjalankan tugas-tugas kepemerintahan;

4. Sebagai pedoman dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dalam menyusun Rancana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan;

5. Menjamin sinergitas, sinkronisasi, dan integritas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020.

1.4 Sistematika Penulisan

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Tanah Bumbu tahun 2016-2020 menggunakan sistematika penulisan sebagaimana telah sesuai dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan memuat uraian latar belakang disusunnya Rencana Strategis, landasan hukum penyusunan, maksud dan tujuan pembuatan Rencana Strategis, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan, memuat uraian tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu beserta sumber daya manusia yang ada. Selain itu, Bab ini juga menguraikan Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Bumbu sekaligus melihat Peluang dan Tantangan Pembembangan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehan Kabupaten Tanah Bumbu.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB ini memaparkan identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, telaah visi, misi, dan program

(9)

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaah Rencana Strategis Kementerian Kesehatan dan Rencana Setrategis Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Kemudian berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut ditentukan isu-isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB IV berisi uraian terkait Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang ingin dicapai kurun waktu lima tahun kedepan. Selain itu juga memuat Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah yang dikuatkan dengan Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB V memuat uraian terkait penyusunan Rencana Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima tahun beserta indikator kinerja dan sasaran yang akan menjadi obyek kegiatan dan dijabarkan setiap tahunnya.

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANAH BUMBU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB VI memuat uraian terkait indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu yang akan dicapai selama kurun waktu lima tahun dan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu yang telah ditentukan.

(10)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

2.1.1 Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.

2.1.2 Fungsi

Fungsi dari Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi di bidang kesekretariatan dan ketata usahaan di bidang kesehatan;

c) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-program di bidang pelayanan kesehatan;

d) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-program di bidang pengendalian masalah kesehatan;

e) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-program di bidang pengembangan sumberdaya manusia dan promosi kesehatan;

f) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi program-program di bidang jaminan dan sarana kesehatan;

g) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi pemberian akreditasi jabatan fungsional tenaga kesehatan;

h) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi pemberian perizinan dan sertifikasi bidang kesehatan;

i) Pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta evaluasi terhadap unit pelaksana teknis dinas kesehatan.

(11)

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2011 SEKSI KESEHATAN RUJUKAN

BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN

SEKSI REGISTRASI & AKREDITASI SEKSI KESEHATAN KHUSUS

SEKSI KESEHATAN DASAR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DINAS KESEHATAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN UPTD SEKSI KESEHATAN LINGKNGAN

SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSI WABAH & BENCANA

SEKSI PENDIDIKAN, PELATIHAN & PROMOSI KESEHATAN SEKSI PERENCANAAN &

PENDAYAGUNAAN BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA &

PROMOSI KESEHATAN

SUB BAGIAN EVALUASI, DOKUMENTASI DAN

PELAPORAN SUB BAGIAN

PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM

DAN KEPEGAWAIAN

SEKRETARIAT

BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN

SEKSI KEFARMASIAN SEKSI SARANA & PERALATAN

KESEHATAN SEKSI JAMINAN KESEHATAN

(12)

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas dibentuklah struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu sebagai berikut:

a. Dinas Kesehatan: b. Sekretariat, terdiri atas:

(1) Sub bagian umum dan kepegawaian (2) Sub bagian perencanaan dan keuangan

(3) Sub bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan c. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari:

(1) Seksi Kesehatan Dasar (2) Seksi Kesehatan Rujukan. (3) Seksi Kesehatan Khusus

d) Bidang Pengendalian Masalah kesehatan, terdiri dari: (1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (2) Seksi Wabah dan Bencana.

(3) Seksi Kesehatan Lingkungan

e) Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Promosi Kesehatan, terdiri dari:

(1) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan

(2) Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Promosi Kesehatan. (3) Seksi Registrasi dan Akreditasi.

f) Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, terdiri dari: (1) Seksi Jaminan Kesehatan

(2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan. (3) Seksi Kefarmasian

g) Unit Pelaksana Teknis Daerah, terdiri dari: (1) Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) (2) Gudang Farmasi

h) Kelompok Jabatan Fungsional. 2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

(13)

2.2.1 Keadaan Ketenagaan

Tenaga kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu jumlahnya masih kurang jika dibandingkan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang harus dilayani. Keadaan ketenagaan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Keadaan Ketenagaan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

No Jenis Tenaga Status Kepegawai an 2015 Jlh Rasio (standar Nas)/100. 000 pddk Kebutuh an tenaga sesuai rasio Selisih PNS 2014 2015 1 Dokter Spesialis 0 0 0 6 6 18 -12 2 Dokter Umum 35 10 41 40 40 12 2 -82 3 Dokter Gigi 8 4 13 12 11 34 -22 4 Apoteker 2 2 4 5 10 31 -26 5 Kesehatan Masy (S1) 15 15 27 36 40 15 0 -112 6 Bidan 162 162 129 205 100 30 6 -101 7 Perawat 173 173 196 214 117 35 8 -144 8 Perawat Gigi 20 20 17 23 30 92 -59 9 Asisten Apoteker 20 20 17 20 30 92 -72 10 Nutrisionis 16 16 22 20 22 67 -47 11 Analis 10 0 2 12 0 15 -3 12 Sanitarian 20 1 19 21 40 12 2 -101 13 Penyuluh Kes 0 0 0 0 0 15 -15 14 Epidemiolog 1 0 2 1 0 15 -14 15 Tenaga 43 56 0 99 0 10 -1

(14)

Ket : * Selisih berdasarkan data 2015

* Kebutuhan = dibandingkan dengan data 2015

Pada tahun 2015 jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 714 orang, sedangkan kebutuhan sebanyak 1.537 orang sehingga terjadi kekurangan sebanyak 811 orang. Kekurangan ini banyak terdapat pada tenaga perawat, Kesehatan masyarakat (S1), bidan, sanitarian, dan dokter umum.

Dengan menggunakan CBR (crude birth rate) 0,017, maka diperkirakan jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 316.310 jiwa. Sehingga pada tahun 2015 dibutuhkan nakes sebanyak 1586 orang. Dengan asumsi seperti ini, maka bila penambahan tenaga kesehatan dalam kurun waktu 2013-2015 tidak terjadi secara signiifikan, maka kekurangan tenaga pada tahun 2015 menjadi semakin besar atau kebutuhan tenaga tidak akan terpenuhi, karena antara tahun 2012 dengan tahun 2015 terjadi penambahan kebutuhan tenaga sebanyak 49 orang.

Selain itu di Dinas Kesehatan sangat minim tenaga ahli (S2 & S3 Kesehatan), untuk itu diharapkan Pemerintah Daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) lebih banyak lagi menyediakan anggaran tugas belajar untuk S2 dan S3 kesehatan. 2.2.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana kesehatan yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2010-2015 terjadi beberapa penambahan. Berikut ini merupakan tabel sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2010-2015.

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013

No Sarana Kesehatan Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

1 Kantor Dinas Kesehatan 1 1 1 1 1

2 Gudang Farmasi 1 1 1 1 1

3 Puskesmas perawatan 4 4 4 4 4

4 Puskesmas non perawatan 10 10 10 10 10

5 Puskesmas pembantu 9 9

Umum 0

Jumlah 525 525 489 714 15

(15)

No Sarana Kesehatan Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

6 Rumah Dinas Medis 21 21 21 24 29

7 Rumah Dinas Paramedis 33 33 33 40 45

8 Poskesdes 71 78 97 108 123

9 Polindes 11 11 11 11 12

10 Posyandu balita 176 179 183 187 187

11 Posyandu lansia 33 33 33 97 97

12 Pusling roda 4 13 14 21 24 24

13 Mobil dinas/ operasional 2 2 3 4 4

14 Kendaraan roda 2 (dua) 80 80 80 93 93

15 Pusling perahu bermotor 1 1 1 1 1

Sumber: Dinas Kesehatan Tanah Bumbu

Saat ini dirasa sangat penting adalah pengadaan mobil operasional Dinas Kesehatan, karena mobil operasional yang ada kondisinya sudah rusak dan mengingat tingginya mobilitas perjalanan dinas baik ke Propinsi maupun dalam wilayah kabupaten dalam rangka pembinaan ke UPTD dari tiap bidang idealnya pada Dinas Kesehatan minial ada 3 buah mobil operasional (selain mobil Kepala Dinas).

(16)

Tabel 2.3 Jumlah Sarana Kesehatan Setiap Kecamatan Tahun 2014 Kecamatan /

District PuskesmasPerawatan Non PerawatanPuskesmas PuskesmasPembantu PuskesmasKeliling PosyanduBalita PosyanduLansia Pos BersalinDesa

Pos Kesehatan Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Kusan Hilir 1 1 2 2 36 12 1 33 2. Sungai Loban - 1 - 1 19 13 3 8 3. Satui 1 - - 1 29 10 1 17 4. Angsana 1 1 10 4 1 6 5. Kusan Hulu 1 1 2 1 22 10 3 16 6. Kuranji - 1 1 8 7 1 5 7. Batulicin - 1 5 2 10 11 1 10 8. Karang Bintang - 2 - 1 15 12 0 10 9. Simpang Empat 1 1 - 1 24 10 0 5 10. Mantewe 1 3 1 14 8 1 13 Total 4 10 12 13 187 97 12 123 Tanah Bumbu 2 0 1 4 4 10 12 13 187 97 11 108 2 0 1 3 4 10 16 16 187 63 20 99 2 0 1 2 4 10 - 16 185 2.505 20 96

(17)

Kecamatan /

District PuskesmasPerawatan Non PerawatanPuskesmas PuskesmasPembantu PuskesmasKeliling PosyanduBalita PosyanduLansia Pos BersalinDesa

Pos Kesehatan Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2 0 1 1 4 6 14 13 182 39 11 75 2 0 1 0 4 10 9 12 176 33 11 70 2 0 0 9 6 10 10 12 167 42 11 65

(18)

Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2014

Kecamatan / DokterUmum / DokterSpesialis / DokterGigi /

District General Doctor Specialist Doctor Dentist

(1) (2) (3) (4) 1. Kusan Hilir 4 0 1 2. Sungai Loban 2 0 1 3. Satui 3 0 1 4. Angsana 3 0 1 5. Kusan Hulu 5 0 1 6. Kuranji 3 0 0 7. Batulicin 3 0 1 8. Karang Bintang 5 0 0 9. Simpang Empat 5 0 1 10. Mantewe 2 0 0 Total 35 0 7 Tanah Bumbu 2 0 1 3 24 0 7 2 0 1 2 36 - 10 2 0 1 1 40 0 12 2 0 1 0 32 0 6 2 0 0 9 39 0 11 2 0 0 8 28 2 9 2 0 0 7 28 0 10 2 0 0 6 30 1 9

Tabel 2.5 Jumlah Perawat, Bidan dan Dukun Kampung Setiap Kecamatan Tahun 2014

Kecamatan / Perawat / Bidan / Dukun Kampung /

District Nurse Midwife Traditional Midwife

(1) (2) (3) (4) 1. Kusan Hilir 31 40 21 2. Sungai Loban 20 27 23 3. Satui 27 20 18 4. Angsana 15 27 5. Kusan Hulu 25 36 44 6. Kuranji 6 14 25

(19)

Kecamatan / Perawat / Bidan / Dukun Kampung /

District Nurse Midwife Traditional Midwife

(1) (2) (3) (4) 7. Batulicin 15 11 19 8. Karang Bintang 20 24 21 9. Simpang Empat 13 45 28 10. Mantewe 6 16 18 Total 178 260 217 Tanah Bumbu 2 0 1 3 188 222 299 2 0 1 2 206 160 149 2 0 1 1 199 163 38 2 0 1 0 189 143 277 2 0 0 9 182 120 283 2 0 0 8 179 104 126 2 0 0 7 161 84 200 2 0 0 6 169 81 208

Tabel 2.6 Jumlah Apotik dan Tenaga Apoteker Setiap Kecamatan Tahun 2014

Kecamatan Apotek Apoteker AsistenApoteker

(1) (2) (3) (4) 1. Kusan Hilir - - 3 2. Sungai Loban - - 0 3. Satui - 1 2 4. Angsana - - 1 5. Kusan Hulu - - 1 6. Kuranji - - 1 7. Batulicin - - 1 8. Karang Bintang - - 1 9. Simpang Empat - 1 4 10. Mantewe - - 0 Tanah Bumbu 22 2 14 2 0 1 3 16 2 15 2 0 1 2 16 14 17 2 0 1 1 10 3 19

(20)

Kecamatan Apotek Apoteker AsistenApoteker (1) (2) (3) (4) 2 0 1 0 11 3 19 2 0 0 9 6 4 14 2 0 0 8 6 3 8 2 0 0 7 4 3 8 2 0 0 6 4 1 8 2.2.3 Ketersediaan Dana

Anggaran pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan sejak Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2009 memperlihatkan trend yang meningkat kemudian menurun pada Tahun 2010, kemudian meningkat lagi pada Tahun 2011, dan pada Tahun 2012 terjadi peningkatan yang besar. Pada Tahun 2004 alokasi dana untuk pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan baru pada kisaran 2,4% dengan total anggaran sebesar Rp 1.950.864.000 dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun berikutnya anggaran untuk Dinas Kesehatan meningkat menjadi Rp 6.405.058.250.-atau 2,8% dari Total APBD II, selanjutnya pada Tahun 2006 Dinas Kesehatan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 11.035.058.250.- atau 3,3% dari APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Pada Tahun 2007 alokasi anggaran kesehatan ini mengalami peningkatan menjadi Rp 13.151.194.362.- atau sebesar 6,95% dari total APBD II, pada tahun berikutnya mengalami kenaikan lagi menjadi Rp 17.359.785.741.- atau 2,74% dari total APBD Kabupaten Tanah Bumbu. Selanjutnya pada Tahun 2009 dana untuk Dinas Kesehatan masih meningkat menjadi Rp 23.291.806.650 atau 3,25% dari Total APBD Kabupaten kemudian mengalami penurunan yang dramatis pada Tahun 2010 menjadi hanya Rp 16.667.245.963.-. Selanjutnya pada Tahun 2011 terjadi kenaikan anggaran menjadi Rp 24.010.591.319.-dan pada Tahun 2012 meningkat lagi menjadi Rp 47.446.908.709. Tahun 2013 anggaran Dinas Kesehatan menjadi Rp. 74.751.080.791 ( BTL dan BL ) Di Tahun 2014 anggaran Dinkes sebesar 90,116,193,540 ( BTL Rp. 34,939,217,053,- Dan BL Rp. 55,176,976,487,-) dan di Tahun 2015 ini terjadi peningkatan yang signifikan, mengingat banyaknya beban target SPM maupun MDGs yang harus dicapai yang selama ini sebagian belum terdanai menjadi sebesar Rp. 122.404.716.931 (BTL Rp. 39.687.475.387,- dan BL Rp. 89.396.509.955,-).

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

(21)

sasaran/target Renstra Dinas Kesehatan periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Kesehatandan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Target kinerja pelayanan yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu harus mengacu pada target SPM, MDGs dan Renstra Kementerian Kesehatan RI hingga Tahun 2015 dengan mempertimbangkan pada kemampuan dan sumberdaya daerah. Tabel di bawah ini menyajikan hasil capaian program kesehatan tahun 2011-2015 dan target yang harus dicapai pada tahun 2011-2015.

(22)

Tabel 2.7 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Target SPM TargetIKK Target Indikat or Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian pada Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 SPM A Pelayanan Kesehatan 1 Indikator Kunjungan Ibu Hamil K4 95% 95% 83% 86.30% 80.73% 83.00% 85% 90% 78.44% 80.73% 84.00% 78,7% 63,11 91% 100% 101% - -2 Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi yang ditangani 80% 65% 65% 37.15% 60.00% 65.00% 75% 85% 75.75% 57.21% 75.89% 78,5% 59,7 204% 95% 117% - -3 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% 90% 90% 89.01% 89.72% 90.00% 92% 95% 78.26% 83.74% 87.38% 87,8% 71,45% 88% 93% 97% - -4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 90% 93% 93,13% 85.60% 93.12% 93.13% 93,15% 93,50% 85.63% 88.27% 73.57% 79,7% 68,3% 100% 95% 79% - -5 Cakupan Neonatal dengan Komplikasi 80% 65% 29% 40.00% 60.00% 65.00% 75% 85% 100% 100% 100% 100% 100 % 250% 167% 154% -

(23)

-NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Target SPM TargetIKK Target Indikat or Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian pada Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

yang ditangani

6 CakupanKunjungan Bayi 90% 94% 93,5% 90.10% 92.47% 93.50% 94% 94,5 98.36% 86.71% 77.97% 77% 86,56% 109% 94% 83% -

-7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 66% 65,5% 59.70% 60.40% 65.50% 68% 80% 71.64% 78.00% 86.00% 68,67% 70,27% 120% 129% 131% -

-8 Cakupan AnakBalita 90% 63% 63% 90.10% 92.47% 63.00% 63,50 65 78.63% 72.56% 42.20% 46 42,75 87% 78% 67% -

-9

Cakupan Pemberian Makanan pendamping ASI pada anak Usia 6-24 bulan keluarga miskin 100% 77% 77% 69.60% 75.00% 77.00% 80 100 100 % 100% 100% 100% 100% 144% 133% 130% - -10 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - -11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan 100% 15% 15% 5.00% 10.00% 15.00% 25% 35% 100% 100% 100% 100% 100% 2000% 1000% 667% -

(24)

-NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Target SPM TargetIKK Target Indikat or Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian pada Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20

Setingkat

12 CakupanPeserta KB Aktif 70% 95% 75% 90.00% 91.00% 90.00% 90.00% 90.00% 78.24% 79.18% 76.23% 76.23% 76.23% 87% 87% 85% -

-13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun 100% 2% 1% 2.00% 2.00% 2.00% 2.00% 2.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0% 0% 0% b. Penemuan Penderita Pnemonia Balita 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 75% 100% - -c. Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 100% 95% 85% 92,6% 93.00% 95.00% 95.00% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 108% 105% - -d. Penderita DBD yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - -e. Penemuan Penderita Diare 100% 100% 80% 100.00 % 100.00 % 100.00 % - -100.00 % 43.27% 100.00 % - - 100% 43% 100% -

(25)

-NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Target SPM TargetIKK Target Indikat or Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian pada Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1% 13% 10% -

-B Pelayanan Kesehatan Rujukan

15 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 3% 11% 93% - -16 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota 100% 95% 100% 90.00% 91.00% 18.00% - - 0.00% 0.00% 18.54% - - 0% 0% 103% - -C Penyelidikan 17 Cakupan Desa/Kelurahan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% -

(26)

-NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Target SPM TargetIKK Target Indikat or Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian pada Tahun 2011-2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemilogi < 24 Jam D Promosi 15 Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 40% 18% 8.60% 12.00% 40.00% 55% 70% 100% 100% 100% 100% 100% 1163% 833% 250% -

(27)

-Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 5,545,009,500 4,204,360,000 7,776,522,000 9,387,295,725 13,425,416,375 4,801,456,767 6,210,809,696 6,437,234,401 6,667,875,267 -110900190 0 -960291353 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik 71,600,000 175,800,000 276,600,000 302,700,000 588,820,000 31,732,657 57,280,446 126,134,526 137,846,958 - -14320000 -6346531.4

Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS - 482,850,000 568,200,000 1,612,448,525 1,066,546,875 - 482,473,350 337,202,100 1,188,100,250 - - -Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kencaraan Dinas Operasional - - 360,000,000 295,500,000 473,850,000 - - 302,770,400 171,662,900 - - -Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1,021,148,000 1,416,410,000 1,046,121,000 986,470,000 2,273,150,000 739,448,000 742,650,000 914,754,864 731,774,500 - -204229600 -147889600 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - - - -Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 19,000,000 76,500,000 35,900,000 20,250,000 31,300,000 15,843,000 76,423,000 19,420,000 12,625,000 - -3800000 -3168600

Penyediaan Alat Tulis

Kantor 35,060,500 54,883,000 289,801,000 151,978,500 90,656,500 34,203,750 54,791,000 279,391,200 129,680,600 - -7012100 -6840750 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - 32,500,000 88,900,000 36,310,000 144,200,000 - 31,719,900 74,199,800 24,734,000 - - -Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor - - 50,975,000 119,500,000 214,450,000 - - 50,055,800 14,905,000 - - -Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 333,525,000 197,200,000 460,875,000 61,736,700 427,150,000 311,737,000 192,448,000 422,125,000 3,945,700 - -66705000 -62347400 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan - - - -270,000,000 - - - - - - -Penyediaan Makanan dan Minuman 2,323,200,000 - 22,000,000 27,000,000 348,768,000 2,269,017,000 - 2,171,100 22,283,000 - -464640000 -453803400 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah 867,126,000 528,162,000 1,337,625,000 750,477,000 348,768,000 583,000,360 3,428,634,000 985,269,611 542,342,909 - -173425200 -116600072

(28)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah - 194,530,000 346,800,000 848,600,000 60,000,000 - 159,090,000 270,447,500 435,970,700 - - -Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS 859,350,000 1,045,525,000 2,892,725,000 4,174,325,000 609,450,000 801,475,000 985,300,000 2,653,292,500 3,252,003,750 - -171870000 -160295000 Penyediaan Jasa Sewa

Gedung kantor dan

Rumah jabatan 15,000,000 - - -60,000,000 15,000,000 - - - - -3000000 -3000000 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 618,800,000 381,320,000 2,082,995,000 2,878,874,750 2,681,150,935 504,961,570 352,806,750 1,952,234,000 1,724,110,100 - -123760000 -100992314 Pembangunan rumah jabatan - - 116,250,000 53,900,000 869,550,000 - - - 2,400,000 - - -Pembangunan rumah Dinas - - 1,598,445,000 467,750,000 107,150,000 - - 1,591,801,000 431,653,000 - - -Pembangunan Gedung Kantor - - - 1,711,209,750 51,300,000 - - - 847,345,000 - - -Pengadaan kendaraan dinas/operasional - - - -1,210,731,735 - - - -Pengadaan peralatan gedung kantor - - - 465,265,000 234,033,200 - - - 285,509,100 - -Pengadaan Meubeleur 65,400,000 83,820,000 - 45,750,000 184,500,000 52,160,000 55,777,500 - 42,750,000 - -13080000 -10432000 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 553,400,000 267,500,000 - - 452,801,570 267,029,250 - - - -110680000 -90560314 Pemelihaaraan Rutin / Berkala Gedung Kantor - 30,000,000 56,300,000 45,000,000 23,886,000 30,000,000 49,993,000 24,453,000 - - -Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional - - - -- - - - -Program Peningkatan Disiplin Aparatur - - 156,000,000 45,000,000 308,700,000 - - 155,220,000 45,000,000 - - -Pengadaan Pakaian

Khusus Hari Tententu - - 156,000,000 45,000,000

308,700,000 - 155,220,000 45,000,000 - 0 0 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 84,194,000 - - 471,002,500 68,160,000 - - 64,107,500 - -16838800 0

(29)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Pendidikan dan Pelatihan formal 84,194,000 - - 456,180,000 40,000,000 75,400,000 - - 49,660,000 - -16838800 -15080000 Sosialisasi peraturan perundang-undangan - - 14,822,500 - - 14,447,500 - 0 0 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan - - - -28,160,000 - - - - 0 0

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan 2,199,125,050 1,964,552,700 2,837,010,000 1,512,311,000

3,344,964,000

1,878,349,000 2,609,604,216 646,023,050 - -439825010 0 Pengadaan Obat dan

Perbekalan

Kesehatan 1,996,248,300 1,797,800,000 2,406,550,000 1,407,895,000

3,233,154,000

1,933,571,000 1,740,553,800 2,273,963,216 592,695,050 - -399249660 -386714200 Peningkatan

Pemerataan Obat dan Perbekalan

Kesehatan 116,449,000 94,892,700 104,880,000 59,296,000

96,850,000

95,303,500 74,075,200 98,761,000 40,883,000 - -23289800 -19060700

Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 86,427,750 71,860,000 314,015,000 35,270,000 14,960,000 77,836,200 63,720,000 226,565,000 12,445,000 - -17285550 -15567240 Pengadaan Obat Perkapita,Obat Program dan alat Kesehatan Penunjang Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar (PAD& Pn lainnya) - - - 0 0 Pemusnahan Obat dan Perbekalan Kesehatan Kada Luarsa - - 11,565,000 9,850,000 - - - 10,315,000 - - 0 0 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1,413,654,000 1,864,575,000 996,567,000 2,169,598,500 6,366,898,080 1,172,259,713 1,669,029,900 858,955,700 1,279,872,000 - -282730800 -234451943 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan - - - -748,550,000 - - - 0 0 Peningkatan Kesehatan Masyarakat - 59,660,000 - 4,450,000 41,804,000 - 46,805,000 - - - 0 0 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (Bencana) 40,400,000 69,600,000 24,910,000 58,427,500 190,580,000 11,600,000 26,710,000 18,050,000 4,450,000 - -8080000 -2320000

(30)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 1,002,310,000 1,697,950,000 944,512,000 2,032,450,000 43,000,000 872,169,350 1,559,609,900 817,848,700 1,215,961,000 - -200462000 -174433870 Pendamping DHS 2 (Desa Siaga) 290,159,000 - - - - 223,234,163 - - - - -58031800 -44646832.6 Monitoring, evaluasi dan Pelaporan 39,000,000 20,445,000 27,145,000 50,246,000 - 23,471,200 20,455,000 23,057,000 47,876,000 - -7800000 -4694240 Pelatihan dan Pembinaan Kesehatan 41,785,000 - - - - 41,785,000 - - - - -8357000 -8357000 Upaya Kesehatan Kerja - 16,920,000 - 24,025,000 73,050,000 15,450,000 - 11,585,000 - 0 0 Program Pengawasan Obat dan Makanan - - -52,060,000 - - - - 0 0 Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarak at di bidang obat dan

makanan - - - -25,780,000 - - -- 0 0 Peningkatan pengawasan keamanan pangan

dan bahan berbahaya - - - 12,275,000

26,280,000 - - 7,150,000 - 0 0 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1,007,569,000 487,680,000 804,481,000 429,103,000 1,280,298,000 624,270,522 401,907,800 509,312,750 282,134,250 - -201513800 -124854104 Pengembangan Media Promosi dan Informasi Dan Sadar

Hidup Sehat 218,480,000 141,495,000 229,700,000 210,915,000 255,025,000 190,295,000 116,317,800 150,430,000 107,581,250 - -43696000 -38059000 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat - - 188,029,000 103,024,000 415,754,000 - 99,131,000 83,744,000 - 0 0 Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan 461,649,000 109,240,000 281,433,000 104,554,000 226,648,000 213,385,522 101,085,000 207,083,000 82,449,000 - -92329800 -42677104.4 Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan 42,650,000 115,010,000 105,319,000 -38,090,000 33,905,000 95,310,000 52,668,750 -- -8530000 -6781000 Monitoring, evaluasi dan Pelaporan - - - 10,610,000 16,940,000 - - 8,360,000 - 0 0 Peran serta Masyarakat dalam

(31)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Pengembangan dan Penyelenggaraan Desa Siaga 111,450,000 38,655,000 - -327,841,000 56,850,000 37,355,000 - - - -22290000 -11370000 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 193,750,000 95,796,000 228,274,000 303,957,500 448,950,000 155,945,000 36,351,000 107,366,500 92,880,500 - -38750000 -31189000 Peningkatan Gizi Masyarakat (APBD I) 193,750,000 95,796,000 - - - 155,945,000 36,351,000 - - - -38750000 -31189000 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi - - - 66,615,000 - - - 7,025,000 - 0 0 Pemberian tambahan

makanan dan vitamin - - 202,892,000 154,185,000

358,750,000

- 92,567,300 12,570,000 - 0 0

Peanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi

mikro lainnya - - 25,382,000 -- 14,799,200 -- 0 0 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi - - - 83,157,500 90,200,000 - - 73,285,500 - 0 0 Monitoring, evaluasi dan pelaporan - - - 0 0 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 365,121,800 245,173,000 361,061,575 163,405,500 309,633,000 246,300,000 195,848,000 257,822,500 154,369,000 - -73024360 -49260000 Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 79,920,000 131,650,000 141,655,000 46,526,000 73,190,000 35,345,000 115,725,000 85,289,000 42,265,000 - -15984000 -7069000 Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat 65,198,800 44,945,000 149,651,575 22,892,500 24,775,000 51,450,000 21,395,000 127,528,500 22,354,000 - -13039760 -10290000 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat - - 21,825,000 4,931,000 19,916,000 - - 11,660,000 3,206,000 - 0 0 Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Masyarakat Miskin 28,250,000 20,930,000 - -12,600,000 18,330,000 - -- -5650000 -2520000 Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman 191,753,000 47,648,000 47,930,000 89,056,000 191,752,000 146,905,000 40,398,000 33,345,000 86,544,000 - -38350600 -29381000 Program Pelayanan Pencegahan dan 690,258,500 708,335,000 1,041,813,000 360,501,000 1,246,553,000 541,186,500 527,759,400 912,368,930 251,040,500 - -138051700 -108237300

(32)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Penanggulangan Penyakit Menular Penyemprotan/Foggi ng Sarang Nyamuk 21,900,000 72,500,000 42,900,000 24,950,000 84,760,000 16,700,000 25,870,000 25,716,250 9,623,000 - -4380000 -3340000 Pengadaan Alat Fogging dan

Bahan-bahan Fogging - 150,775,000 -

-151,125,000

- 93,500,000 - -

-0 0

Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak

sekolah - 420,750,000 118,730,000 83,750,000 - - 378,216,400 98,100,000 - 0 0 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 506,277,500 418,960,000 110,990,000 53,081,000 14,800,000 466,276,500 365,134,400 82,741,000 46,901,000 --101255500 -93255300 Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik - - 457,673,000 126,825,000 525,608,000 - - 423,625,280 84,825,000 - 0 0 Peningkatan Imunisasi 132,671,000 57,630,000 - 13,240,000 281,200,000 44,185,000 38,210,000 - 9,061,500 - -26534200 -8837000 Peningkatan Survelance Epidemiologi dan Penaggulangan Wabah 29,410,000 8,470,000 9,500,000 5,115,000 18,500,000 14,025,000 5,045,000 2,070,000 2,530,000 --5882000 -2805000 Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit - - - 18,560,000 86,810,000 - - - - -0 0 Monitoring, evaluasi dan pelaporan - - - -0 - - - 0 0 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 300,000,000 - 193,625,000 461,725,000 1,985,825,000 253,165,300 - 98,516,000 --60000000 -50633060 Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan - - - -447,700,000 - - - - -0 0 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 300,000,000 - - 461,725,000 490,615,000 253,165,300 - - 79,956,250 - -60000000 -50633060 Akreditasi dan Registrasi Tenaga

(33)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Kesehatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - - 86,630,000 -27,110,000 - - 42,165,000 - - 0 0 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 53,450,000 - - -151,450,000 - - - - - -10690000 0 Pelayanan Sunatan Massal 53,450,000 - - -151,450,000 - - - -10690000 0 Program Pengadaan, Peningkatan & Perbaikan Sarana & Prasarana Puskesmas/Puskes mas Pembantu & Jaringannya 774,678,000 1,182,640,000 9,381,645,040 8,814,980,012 12,135,048,000 689,888,000 853,890,000 7,911,576,838 4,018,484,000 - -154935600 -137977600 Pembangunan puskesmas 254,448,000 575,875,000 4,365,228,000 2,472,519,212 723,256,000 228,548,000 256,000,000 3,244,249,388 1,498,332,120 - -50889600 -45709600 Pembangunan puskesmas Pembantu - - 1,764,599,000 1,861,700,000 1,340,900,000 - - 1,757,230,000 1,006,339,180 - 0 0 Pengadaaan puskesmas keliling - - - 1,065,798,800 9,547,855,000 - - - 0 0

Pengadaan Sarana &

Prasarana Puskesmas 520,230,000 606,765,000 1,817,218,040 1,971,785,000 - 461,340,000 597,890,000 1,690,424,750 650,718,700 - -104046000 -92268000 Pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu - - 406,200,000 - - - - 372,350,000 - - 0 0 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas - - 364,350,000 -- - 339,315,000 -- 0 0 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas pembantu - - 220,000,000 -165,000,000 - - 193,266,000 -- 0 0 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana puskesmas keliling - - 297,300,000 212,050,000 329,500,000 - - 206,091,700 53,199,000 - 0 0 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas - - 146,750,000 1,231,127,000 28,537,000 - - 108,650,000 809,895,000 - 0 0 Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu - - - 0 0

(34)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan 3,752,891,000 6,226,165,000 9,406,591,000 22,062,173,000 42,564,530,565 2,780,870,668 3,647,696,420 9,123,334,207 - -750578200 -556174134 Kemitraan Peningkatan Kualitas Dokter dan Paramedis 63,677,000 - 49,430,000 37,140,000 91,820,000 55,488,000 - 34,155,000 29,905,000 - -12735400 -11097600 Kemitraan Pengobatan Lanjutan

Bagi Pasien Rujukan - - 1,023,955,000 1,069,892,500

1,297,497,500 - - 778,912,500 778,287,500 - 0 0 Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu 3,689,214,000 6,226,165,000 8,333,206,000 20,955,140,500 41,175,213,065 2,725,382,668 3,647,696,420 8,310,266,707 11,041,680,644 - -737842800 -545076534 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita - - 69,821,000 52,727,000 72,912,000 - - - -- 0 0 Penyuluhan Kesehatan Anak Balita - - - 0 0 Pelatihan dan pendidikan perawatan anak balita - - 69,821,000 52,727,000 72,912,000 - - 58,446,000 46,447,000 - 0 0 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 12,062,000 22,970,000 257,913,000 119,931,000 182,223,000 - 21,325,000 212,690,200 100,656,000 - -2412400 0 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan lansia 12,062,000 - 33,000,000 81,156,000 - - - 24,300,000 62,866,000 - -2412400 0 Pendidikan dan Pelatihan Perawatan Kesehatan - - 30,693,000 38,775,000 178,870,000 - - 26,828,000 37,790,000 - 0 0 Pelayanan Kesehatan - - 180,000,000 - - - - 149,796,200 - - 0 0 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan - 22,970,000 14,220,000 - 3,353,000 - 21,325,000 11,766,000 - - 0 0 Program Pengawasan dan Pengendalian kesehatan makanan - - 41,500,000 67,425,000 67,060,000 - - 14,445,000 32,780,000 - 0 0 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Makanan - - - 0 0

(35)

Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (17) (18) Hasil Industri Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil produksi rumah

tangga - - 41,500,000 52,625,000 55,180,000 - - 14,445,000 23,105,000 - 0 0 Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan restaurant - - - 14,800,000 11,880,000 - - - 9,675,000 - 0 0 Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 815,310,000 - 7,679,283,044 2,747,180,000 2,704,678,000 373,764,000 - 7,643,744,044 1,957,842,000 - -163062000 -74752800 Penyuluhan

kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga

kurang mampu - - -

-2,209,400,000

- - 7,463,778,044

-- 0 0

Perawatan Berkala bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu - - - -- - - -- 0 0 Pertolongan Persalinan bagi Ibu dari Keluarga Kurang

Mampu 182,000,000 - 7,463,778,044 2,683,200,000 -152,950,000 - - 1,930,880,000 - -36400000 -30590000 Peningkatan Kapasitas Bidan - - - -180,313,000 - - - - 0 0 PelayananKesehatan

Ibu dan Anak 633,310,000 - 215,505,000 60,760,000

314,965,000

220,814,000 - 179,966,000 26,962,000 - -126662000 -44162800

Pemetaan Bidan - - - 3,220,000 - - - - - - 0 0

Kemitraan Bidan Dan

(36)

Setelah penyajian Tabel 2.7, interpretasi sekurang-kurangnya mengemukakan ada/tidaknya kesenjangan/gap pelayanan, pada pelayanan mana saja target telah tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelayanan ini, lalu pada pelayanan mana saja target belum tercapai serta faktor yang mempengaruhi belum berhasilnya pelayanan tersebut. Hasil interpretasi ini ditujukan untuk menggambarkan potensi dan permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan ditinjau dari kinerja pelayanan periode sebelumnya.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan pelayanan pokok masyarakat yang akan menjadi hal yang penting dilakukan. Untuk itu perencanaan pembangunan kesehatan perlu diarahkan pada upaya menjawab kebutuhan atau kondisi nyata termasuk didalamnya persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kondisi penyelenggaraan kesehatan. Sejumlah persoalan yang diangkat berdasarkan data, kondisi nyata dan terkini serta berpengaruh signifikan terhadap penyelenggaraan kesehatan merupakan isu strategis pembangunan kesehatan. Sejumlah isu strategis yang diidentifikasi dalam penyelenggaraan kesehatan baik secara internal maupun external pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dirangkum dalam beberapa permasalahan pokok dibawah ini:

1. Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa urusan kesehatan merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan saja;

2. Pemenuhan formasi masih tergantung pada kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

3. Belum adanya regulasi pengangkatan pegawai terutama SDM kesehatan di tingkat pemerintah daerah;

4. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh dengan baik, terlihat dari masih rendahnya kemandirian masyarakat untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya;

5. Ketersediaan dan pengalokasian pembiayaan kesehatan baik dari pemerintah, masyarakat, swasta dan dunia usaha masih rendah, belum tertata secara terpadu dan terorganisir dan belum terlihat jelas pembagian tugasnya;

(37)

6. Gaya Hidup yang tidak sehat dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, antara lain: sakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, diabetes, dan lainnya yang kesemuanya disebabkan oleh 3 faktor resiko utama, yaitu : merokok, kurang aktifitas fisik dan kurangnya makan makanan berserat. Untuk mencegah hal tersebut perlu diterapkan gaya hidup sehat setiap hari.

Sedangkan peluang yang dapat mendukung dinas kesehatan antara lain sebagai berikut:

1. Adanya perubahan regulasi otonomi daerah memungkinkan untuk mengevaluasi kelembagaan yang ada;

2. Memfasilitasi Program Pendidikan Dokter/ Dokter Gigi Spesialis (PPD-DGS), dan formasi khusus dokter, dokter gigi dan dokter spesialis untuk daerah terpencil, daerah konflik, daerah tidak diminati dan daerah bencana;

3. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan Kesehatan dalam rangka mencukupi tenaga kesehatan strategis;

4. Adanya kesempatan peningkatan pendidikan formal dan informal melalui BKD dan Badan Diklat;

5. Adanya forum komunikasi organisasi profesi kesehatan di Kalimantan Selatan; 6. Terdapat bantuan anggaran dari UNICEF, USAID dan dunia usaha/ masyarakat;

7. Ketersediaan dan pengalokasian pembiayaan kesehatan baik dari pemerintah, masyarakat, swasta dan dunia usaha masih rendah, belum tertata secara terpadu dan terorganisir dan belum terlihat jelas pembagian tugasnya.

(38)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kabupaten Kalimantan Selatan, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan

Perumusan isu-isu strategis sangat sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan daerah yang menjadi prioritas dan terarah. Identifikasi isu-isu strategis meningkatkan prioritas pembangunan, dapat diimplementasikan serta dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan kesehatan dimaksudkan agar pelayanan Dinas Kesehatan mampu menyeimbangkan dengan aspek lingkungan dan aspek pengguna layanan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Dinas Kesehatan maupun pemangku kepentingan pendidikan dimasa datang. Isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu diperoleh dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan dan analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Dinas Kesehatan selama lima tahun yang akan datang.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu memiliki berbagai hal yang mendukung (kekuatan) dan juga hal-hal yang melemahkan, potensi dan tantangan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, yang diuraikan sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)

a. Keberadaan UPT Dinas Kesehatan memberi kontribusi dalam pelayanan kepada masyarakat melalui program–program tertentu seperti penyakit paru, penyakit

(39)

indra (mata, kulit, gigi mulut, THT), penunjang diagnosa, pendidikan dan pelatihan profesi tenaga kesehatan dan pendidikan keperawatan.

b. Kesempatan mengalokasikan formasi kebutuhan tenaga melalui jasa pihak ketiga contoh tenaga cleaning servis, satpam.

c. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan baik dari Pemerintah Provinsi/ APBD (hibah, bantuan keuangan desa, bantuan sosial, bantuan gubernur, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau / DBHCHT), Pemerintah pusat (Dekonsentrasi dan tugas pembantuan) dan anggaran bantuan luar negeri (GFATM, dan NLR).

2. Kelemahan (Weakness)

a. Struktur organisasi yang ada saat ini mengakibatkan beban kerja di masing-masing seksi tidak seimbang. Hal ini berakibat pada koordinasi yang dilakukan belum optimal.

b. Tenaga kesehatan strategis (dokter, dokter spesialis dasar dan anestesi, dokter gigi, perawat, bidan, sanitarian) masih kurang baik kualitas maupun kuantitas termasuk distribusi penempatan.

c. Sebagian besar Puskesmas belum berfungsi secara optimal karena keterbatasan sarana prasarana, dan belum didukung kesiapan serta ketersediaan tenaga terlatih. d. Pembiayaan kesehatan lebih mengutamakan kepada penyediaan anggaran

kesehatan oleh pemerintah sendiri, selain belum efektif dan efisiensi, penggunaannya belum optimal karena alokasi yang belum sesuai dengan prioritas kesehatan.

3. Peluang (Opportunity)

a. Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa urusan kesehatan merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan saja;

b. Pemenuhan formasi masih tergantung pada kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

c. Belum adanya regulasi pengangkatan pegawai terutama SDM kesehatan di tingkat pemerintah daerah;

(40)

d. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh dengan baik, terlihat dari masih rendahnya kemandirian masyarakat untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya;

e. Ketersediaan dan pengalokasian pembiayaan kesehatan baik dari pemerintah, masyarakat, swasta dan dunia usaha masih rendah, belum tertata secara terpadu dan terorganisir dan belum terlihat jelas pembagian tugasnya;

f. Gaya Hidup yang tidak sehat dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, antara lain: sakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stroke, diabetes, dan lainnya yang kesemuanya disebabkan oleh 3 faktor resiko utama, yaitu : merokok, kurang aktifitas fisik dan kurangnya makan makanan berserat. Untuk mencegah hal tersebut perlu diterapkan gaya hidup sehat setiap hari.

4. Tantangan (Threat)

a. Adanya perubahan regulasi otonomi daerah memungkinkan untuk mengevaluasi kelembagaan yang ada;

b. Memfasilitasi Program Pendidikan Dokter/ Dokter Gigi Spesialis (PPD-DGS), dan formasi khusus dokter, dokter gigi dan dokter spesialis untuk daerah terpencil, daerah konflik, daerah tidak diminati dan daerah bencana;

c. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan Kesehatan dalam rangka mencukupi tenaga kesehatan strategis;

d. Adanya kesempatan peningkatan pendidikan formal dan informal melalui BKD dan Badan Diklat;

e. Adanya forum komunikasi organisasi profesi kesehatan di Kalimantan Selatan; f. Terdapat bantuan anggaran dari UNICEF, USAID dan dunia usaha/ masyarakat;

Ketersediaan dan pengalokasian pembiayaan kesehatan baik dari pemerintah, masyarakat, swasta dan dunia usaha masih rendah, belum tertata secara terpadu dan terorganisir dan belum terlihat jelas pembagian tugasnya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

(41)

Kabupaten Tanah Bumbu sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD 2006-2025 adalah “TERWUJUDNYA KABUPATEN TANAH BUMBU BERKUALITAS, ADIL DAN SEJAHTERA, SECARA BERKESINAMBUNGAN YANG DIRIDHAI ILAHI”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Terpilih harus memiliki visi yang sejalan dengan visi RPJPD. Oleh karena itu, visi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu Tahun 2016-2020 adalah:

“TERWUJUDNYA KABUPATEN TANAH BUMBU SEBAGAI POROS MARITIM UTAMA SERTA PUSAT PERDAGANGAN, INDUSTRI, DAN PARIWISATA DI KALIMANTAN BERBASIS PADA KEUNGGULAN LOKAL DAN POTENSI STRATEGIS DAERAH MENUJU

TANAH BUMBU YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERINTELEKTUAL TINGGI”

Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016–2020 dijabarkan ke dalam misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan Kegiatan Industri dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Melalui Perluasan Kesempatan dan Perlindungan Bagi Pelaku Industri Guna Menopang Daya Saing Masyarakat Lokal di Tengah Arus Regional dan Nasional. 3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi yang

berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan Kabinet Kerja, yakni:

(42)

1) Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara;

2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;

3) Membangun Indonesia dari pinggir dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka Negara kesatuan;

4) Menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;

5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;

7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sector-sektor strategis

ekonomi domestik;

8) Melakukan revolusi karakter bangsa;

9) Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 yaitu “Terwujudnya Indoensia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”. Upaya untuk mewajudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1) Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan.

2) Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

Negara hukum.

3) Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai Negara maritime.

4) Mewujudkan kualitas hidpu manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6) Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional.

(43)

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkontribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan memiliki dua tujuan yaitu, Pertama meningkatkan status kesehatan masyarakat dan; Kedua, meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehdupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kolompok lansia.

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome) dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:

a) Menurunkan angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP 2010)

346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012);

b) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

c) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;

d) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

e) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang ksehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah:

a) Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah

memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%

b) Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80

menjadi 8,00.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai SKPD yang melaksanakan salah satu urusan wajib dalam penyelenggaraan pemerintah daerah harus memperhatikan rencana strategis Kementerian Kesehatan. Dalam artian arah pembangunan kesehatan di

Gambar

Tabel 2.1 Keadaan Ketenagaan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu
Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Tabel 2.3 Jumlah Sarana Kesehatan Setiap Kecamatan Tahun 2014
Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Medis Menurut Kecamatan Tahun 2014 Kecamatan / DokterUmum / DokterSpesialis / DokterGigi /
+5

Referensi

Dokumen terkait

Renstra Dinas Bina Marga Kabupaten Garut memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Bina Marga

Maksud penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang Tahun 2019-2024 adalah untuk merumuskan strategi dan kebijakan jangka menengah dalam menyusun perencanaan dan

Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Kesehatan Ka- bupaten Aceh Barat 2006-2010 merupakan dokumen kebijakan perencanaan sektor kesehatan yang disusun karena

Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kutai Kartanegara memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, Kegiatan, dan anggaran

Untuk itu Dinas Pariwisata telah menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Tahun 2017 – 2021, yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Jembrana 2016-2021 I-3 Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 adalah

Kement erian Kesehat an menjabarkan visi dan misi Presiden di bidang kesehat an yait u mencipt akan peningkat an kualit as manusia Indonesia yang sehat , produkt if,

Maksud Renstra disusun sebagai penjabaran secara operasional visi, misi dan program Bupati yang digambarkan dalam bentuk program dan kegiatan terkait urusan perencanaan pembangunan,