• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKING PAPER ANALISIS FUNGSI PENGGUNAAN FUKUGOUDOUSHI ~AU DALAM NOVEL RARAPIPO KARYA OKUDA HIDEO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WORKING PAPER ANALISIS FUNGSI PENGGUNAAN FUKUGOUDOUSHI ~AU DALAM NOVEL RARAPIPO KARYA OKUDA HIDEO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

WORKING PAPER

ANALISIS FUNGSI PENGGUNAAN

FUKUGOUDOUSHI ~AU DALAM NOVEL

RARAPIPO KARYA OKUDA HIDEO

Ade Kurniawan

Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, 0817 991 8032, ade_kurniawan_01@yahoo.com Dra. Nalti Novianti, M.Si.

ABSTRACT

The background of the research is that the fukugoudoushi ~au has many functions that gives the Japanese language learner a hard time when learning it. The purpose of the research is to learn about the function of fukugoudoushi ~au based on Rarapipo, a novel written by Okuda Hideo. Review of the literature used in the research is the research of Himeno Masako about fukugoudoushi ~au and the research of Matsuda Fumiko about fukugoudoushi ~komu and fukugoudoushi in general. The research use qualitative approach as an approach method. The data collecting method used in this research is literature method. The method of analysis used in this research is the method of analytical descriptive. The analysis starts with collecting the data from the novel Rarapipo by Okuda Hideo. The data used in the research is a sentence that use fukugoudoushi ~au. The data is analyzed with the theory of Niimi et al. there are 7 data found in the novel. It is concluded that fukugoudoushi ~au has four different usages based on the pattern, the verb used, and the situation of the sentence. The writer found the sentence for all of the function.

Keywords: Fukugoudoushi ~au, Doushi, Japanese Linguistic, Rarapipo, Niimi et al.

ABSTRAK

Latar belakang penelitian adalah fukugoudoushi ~au memiliki banyak fungsi sehingga membuat para pembelajar bahasa Jepang merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Tujuan penelitian adalah untuk untuk mempelajari fungsi-fungsi dari fukugoudoushi ~au dengan menggunakan novel Rarapipo karya Okuda Hideo sebagai sumber dan korpus datanya. Tinjauan pustaka yang dipakai adalah penelitian Himeno Masako mengenai fukugoudoushi ~au serta penelitian Matsuda Fumiko mengenai fukugoudoushi ~komu dan fukugoudoushi secara umum. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang diterapkan adalah metode kepustakaan. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode deskriptif analitis. Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data berupa kalimat-kalimat yang menggunakan fukugoudoushi ~au dari novel Rarapipo karya Okuda Hideo. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori Niimi, et al. Ada 7 data yang dianalisis. Disimpulkan bahwa Fukugoudoushi ~au memiliki empat fungsi yang berbeda, tergantung dari pola, jenis doushi, dan situasi penggunaan dalam kalimat. Penulis berhasil menemukan contoh kalimat untuk seluruh fungsi.

Kata kunci: Fukugoudoushi ~au, Doushi, Linguistik Jepang, Rarapipo, Niimi et al.

PENDAHULUAN

Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik, apabila kita melihat para penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang sebagai bahasa nasionalnya (Sudjianto, 2004: 11). Masih menurut Sudjianto, bahasa Jepang hanya dipakai oleh bangsa Jepang sebagai bahasa

(2)

nasionalnya. Kita dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang hanya dengan orang Jepang atau dengan orang lain yang pernah mempelajarinya (2004: 12). Jumlah orang asing yang belajar bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya terus meningkat sebagaimana dilaporkan di dalam

Nihongo Kyouiku Nenkan, bahwa dikarenakan meningkatnya kedudukan Jepang di tingkat

internasional atau disebabkan perbembangan hubungan internasional Jepang dengan negara-negara lain (Sudjianto, 2004: 5).

Terdapat perbedaan-perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang. Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat para pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam mempelajari dan mengartikan bahasa Jepang. Sebagai contohnya bahasa Indonesia dan bahasa Jepang yang memiliki perbedaan besar antara yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang dapat dilihat secara nyata adalah perbedaan penggunaan huruf antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang. Bahasa Indonesia hanya menggunakan huruf latin sebagai huruf utamanya, sedangkan bahasa Jepang menggunakan 4 huruf berbeda. Huruf dalam bahasa jepang disebut moji, termasuk di dalamnya huruf-huruf kanji, hiragana, katakana, roomaji (huruf-huruf latin), dan ada pula yang menyebutnya dengan istilah

ji (Sudjianto, 2004: 54).

Selain dari huruf yang dipakai, perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang adalah kata atau tango dari kedua bahasa tersebut. Sudjianto berdasarkan tabel yang dikutip dari Murakami (2004: 147-148) menyatakan bahwa tango dibagi menjadi 2 bagian besar yakni jiritsugo dan fuzokugo. Kelas kata yang dengan sendirinya dapat menjadi bunsetsu seperti meishi ‘nomina’,

doushi ‘verba’, keiyoushi atau ada juga yang menyebutnya i-keiyoushi ‘adjektiva-i’, keiyoudoushi atau

ada juga yang menyebutnya na-keiyoushi ‘adjektiva-na’, fukushi ‘adverbia, rentaishi ‘prenomina’,

setsuzokushi ‘konjungsi, dan kandoushi ‘interjeksi’ termasuk dalam kelompok jiritsugo, sedangkan

kelas kata yang dengan sendirinya tidak dapat menjadi bunsetsu seperti kelas kata joshi ‘partikel’ dan

jodoushi ‘verba bantu’ termasuk kelompok fuzokugo.

Dari seluruh kelas kata yang telah disebutkan di atas, ada satu kelas kata yang menurut penulis menarik untuk diteliti dan penulis memutuskan untuk mengangkatnya menjadi tema. Kelas tersebut adalah kelas kata doushi ‘verba’. Nomura yang dikutip oleh Sudjianto (2004: 149) menyatakan bahwa doushi (verba) adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang, sama dengan adjektiva-i dan adjektiva-na menjadi salah satu jenis yougen. Kelas kata ini dipakai untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau keadaan sesuatu. Doushi dapat mengalami perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Terdapat sebuah sub kelas kata doushi yang merupakan gabungan dari dua doushi yang menyatu dan membentuk sebuah doushi baru dengan arti yang berbeda. Sub kelas yang dimaksud di atas disebut dengan fukugodoushi. Fukugoudoushi sendiri masih dibagi menjadi 2 kelompok yaitu renyoukeifukugoudoushi dan tekeifukugoudoushi. ~au termasuk ke dalam kelompok renyoukeifukugoudoushi.

Alasan penulis mengambil tema fukugoudoushi ~au sebagai bahan penelitian adalah karena fukugoudoushi ~au memiliki 4 fungsi yang berbeda satu sama lain. Hal tersebut membuat para pembelajar bahasa Jepang merasa kesulitan dalam mengartikan maksud dari kalimat yang mengandung fukugoudoushi ~au.

Penelitian tentang fukugoudoushi ~au yang ditemukan oleh penulis pernah dilakukan oleh Himeno Masako, seorang profesor dari Tokyo University of Foreign Study pada tahun 1982. Beliau melakukan penelitian Fukugoudoushi ~au dan ~awaseru berdasarkan dari waktu dan objek penderita dari sebuah perlakuan. Himeno membagi fukugoudoushi ~au, ke dalam 3 kelompok besar dan kemudian membaginya lagi ke dalam kelompok yang lebih kecil. Penulis menggunakan penelitian tersebut sebagai acuan tambahan dalam proses penelitian karena penelitian dari Himeno Masako sangat terperinci. Perbedaan dari penelitian Himeno Masako dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah, penulis mengelompokan fukugoudoushi ~au dengan lebih ringkas dan lebih mudah dimengerti. Selain itu penelitian yang dilakukan penulis dapat memperbarui penelitian terakhir mengenai fukugoudoushi ~au yang dilakukan oleh Himeno Masako pada tahun 1982

Penelitian tentang fukugoudoushi lainnya yang ditemukan oleh penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Matsuda Fumiko, seorang profesor dari Ochanomizu Daigaku pada tahun 2002. Berbeda dengan Fukugoudoushi ~au yang diteliti oleh penulis, Penelitian yang dilakukan oleh Matsuda Fumiko menggunakan fukugoudoushi ~komu sebagai objek penelitiannya. Matsuda juga melakukan penelitian lain mengenai arti dan makna dari fukugoudoushi secara umum, serta cara mengartikan sebuah fukugoudoushi pada tahun 2000. Kedua penelitian tersebut juga digunakan sebagai acuan penulis dalam melakukan penelitian.

Rumusan permasalahan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah meneliti fungsi penggunaan fukugoudoushi ~au yang terdapat pada novel Rarapipo karya Okuda Hideo. Tujuan penulis melakukan penelitian mengenai fukugoudoushi ~au adalah untuk mempelajari fungsi-fungsi dari ~au dengan menggunakan novel Rarapipo karya Okuda Hideo sebagai sumber dan korpus

(3)

datanya. Manfaat penelitian ini adalah agar para pembelajar bahasa Jepang dapat mengerti mengenai

fukugoudoushi, khususnya fukugoudoushi ~au secara lebih mendalam, serta dapat menggunakannya

dengan baik:

METODE PENELITIAN

Penelitian dimulai dengan perumusan dan identifikasi masalah. Permasalahan yang dirumuskan oleh penulis adalah Meneliti fungsi penggunaan fukugoudoushi ~au yang terdapat pada novel Rarapipo karya Okuda Hideo. Berdasarkan dari permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penulis peneliti melakukan penelitian adalah untuk mempelajari fungsi-fungsi dari ~au dengan menggunakan novel Rarapipo karya Okuda Hideo.

Bermula dari permasalahan dan tujuan tersebut, penulis memilih dan menetapkan metode kepustakaan sebagai metode pengumpulan data dan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan dalam penelitian ini. Kemudian penulis menggunakan metode deskriptif analitis sebagai metode analisis data. Landasan teori yang digunakan oleh penulis adalah teori hinshi yang diuraikan menjadi pembagian

hinshi menurut Masuoka dan Takubo. Teori selanjutnya adalah teori doushi yang diuraikan menjadi

pembagian doushi menurut Masuoka dan Takubo. Teori ketiga adalah teori mengenai fukugoudoushi yang berisikan pembagian fukugoudoushi, dan fukugoudoushi ~au.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mendapatkan output yaitu: (1) Pendekatan kualitatif dalam penelitian, (2) Metode kepustakaan sebagai metode pengumpulan data, (3) Metode deskriptif analitis sebagai metode analisia data, serta (4) menggunakan teori hinshi yang diuraikan menjadi definisi hinshi serta pembagian hinshi menurut Masuoka dan Takubo, teori doushi yang diuraikan menjadi definisi doushi dan pembagian doushi menurut Masuoka dan Takubo, serta teori mengenai

fukugoudoushi yang berisikan definisi fukugoudoushi, pembagian fukugoudoushi, dan fukugoudoushi ~au.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kepustakaan sebagai metode pengumpulan data, kemudian penulis akan menerapkan pendekatan kualitatif untuk menentukan sumber data. Sumber data yang diputuskan untuk dipakai oleh penulis adalah novel Rarapipo karya Okuda Hideo. Novel tersebut sudah dimiliki oleh penulis dan seluruh novel tersebut akan digunakan penulis sebagai korpus data. Selanjutnya penulis akan menetapkan 7 data yang akan dipakai. Outputnya adalah 7 data yang siap dianalisis.

Untuk memulai analisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analitis. Dari 10 data yang telah terkumpul dari tahap 2, penulis akan memilah dan mengklasifikasi data-data tersebut, kemudian data-data akan dikaji dan akan dicocokan dengan teori. Penulis kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan kecil dari setiap teori. Untuk memastikan kembali, penulis akan mengulang analisis seluruh data yang sudah ada. Setelah menganalisis kembali, penulis akan menarik kesimpulan dan kesimpulan tersebut adalah kesimpulan akhir yang akan digunakan sebagai kesimpulan skripsi.

HASIL DAN BAHASAN

Penulis melakukan penelitian terhadap 7 data yang sudah didapatkan penulis dalam novel Rarapipo karya Okuda Hideo. Data tersebut kemudian diteliti dan dikelompokan berdasarkan teori dari Niimi et

al. Berdasarkan teori tersebut, Fukugoudoushi ~au memiliki 4 kelompok, yaitu:

1. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama tanpa unsur kesengajaan dan bersifat spontan Data yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

a. Niau Kutipan: その日は昼間、西沢の命令で四十三歳のオバサンと面談した。マネージャーが 代わったのなら会わせると先方から言ってきたらし。世田谷のファミレスで向 かい合った。ヨシエというその女は、水商売風でも有閑マダム風でもなく、ス ーパーのレジ袋が似合いそうなただのオバサンだった。 Terjemahan:

Di hari yang sama saat tengah hari, aku melakukan interview dengan seorang wanita paruh baya berusia 43 tahun atas perintah Nishizawa. Dia ingin dipertemukan dengan manajer yang baru jika ada peralihan jabatan. Kami bertemu di sebuah family restaurant di daerah Setagaya. Wanita bernama Yoshie itu tidak terlihat seperti wanita malam ataupun seorang nyonya besar. Dia hanya terlihat seperti seorang wanita paruh baya biasa yang cocok menjadi seorang kasir di supermarket.

(4)

Unsur pembentuk Niau

Bentuk

「ヨシエの姿がスーパーのレジ姿に似る」

(Sosok Yoshie mirip dengan penjaga kasir) +

「スーパーのレジ姿がヨシエの姿に似る」

(Sosok penjaga kasir mirip dengan Yoshie)

「ヨシエの姿とスーパーのレジ姿が似合う」

(Sosok Yoshie dan penjaga kasir saling mirip) V1 似る (niru) b. Tsukiau Kutipan: 最近、良枝はアダルトビデオ業界に身を投じた。スーパーを出たところでスカ ウトマンに声をかけられ、そのままついていったのだ。まるで子供が「おいで おいで」をされ、疑うことなくついていく感じだった。人から声をかけられた のが、どこか嘘を突かれたようで、新鮮な思いがした。人との会話自体が、久 しぶりだった。人殺しの相談を持ちかけられても、話に付き合っただろう Terjemahan:

Akhir-akhir ini, Yoshie mulai terjun ke dalam industri film dewasa. Seorang pencari bakat mengajak Yoshie saat ia keluar dari supermarket dan Yoshie mengikutinya begitu saja. Dia terlihat seperti seorang anak kecil polos yang menurut saja saat dipanggil mendekat. Yoshie merasa bahwa diajak oleh seseorang seperti itu adalah suatu hal yang tidak nyata. Sudah lama dia tidak berbicara dengan orang lain secara langsung. Karenanya, walau topik pembicaraan mengenai pembunuhan sekalipun, dia tetap akan ikut terlibat.

Unsur pembentuk Tsukiau

Bentuk

「良枝が話に付く」

(Yoshie terlibat dalam pembicaraan) +

「他の人が話に付く」

(Orang lain terlibat dalam pembicaraan)

「良枝と他の人が話に付き合う」

(Yoshie dan orang lain seling terlibat dalam pembicaraan)

V1 付く

(tsuku)

2. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama terhadap suatu objek Data yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

a. Yoseau Kutipan: 「博さん、ほかに女がいるわけじゃないでしょ」「関係ねえだろう」「いいじ ゃない、もっとやさしくしてくれても」「うるせえよ」「お互い理想のタイプ じゃないかもしれないけど、人間って一人で生きていくのはとっても淋しいし、 似た者同士が肩を寄せ合って生きていくのってわるいことじゃないと思う」

(5)

Terjemahan:

"Hiroshi, Apakah kau memiliki wanita lain...?” “Ngapain tanya-tanya?!” "Kalau memang tidak ada, bukankah tidak ada salahnya bersikap lebih baik kepadaku..." "diam kau!" "Mungkin kita bukan tipe pasangan impian yang diharapkan satu sama lain, tetapi manusia yang hidup sendirian pasti akan merasa kesepian. Tidak ada salahnya jika orang yang mirip hidup saling bergantung satu sama lain, kan?”

Unsur pembentuk yoseau

Bentuk

「博が小百合に肩を寄せる」

(Hiroshi bergantung pada Sayuri) +

「小百合が博に肩を寄せる」

(Sayuri bergantung pada Hiroshi)

「博と小百合が肩を寄せ合う」

(Hiroshi dan Sayuri saling bergantung satu sama lain) V1 寄せる (yoseru) b. Toriau Kutipan: 山田がビール瓶を振り上げて飛びかかる。たちまちもつれ、二人で床を転がっ た。「やめて、お願いだからやめて」小百合の目から自然と涙が出てきた。 「わたしのために喧嘩なんかしないで」不思議な気分の昂ぶりがあった。二人 の男が、自分を取り合っている。 Terjemahan:

Yamada menerjang sambil mengayunkan kaleng bir-nya. Dalam sekejap, mereka berdua sudah berguling di lantai. "Hentikan! Aku mohon Hentikan!" tanpa sadar air mata mengalir dari mata Sayuri. "Jangan bertengkar hanya untuk memperebutkanku!" Ada rasa bangga yang aneh dari ucapannya tersebut. Kedua pria tersebut kemudian saling memisahkan diri.

Unsur pembentuk toriau

Bentuk

「博が自分を取る」

(Hiroshi memisahkan diri) +

「山田が自分を取る」

(Yamada memisahkan diri)

「二人の男が自分を取り合う」

(Kedua pria tersebut saling memisahkan diri)

V1 取る

(6)

3. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan menjadikan satu sama lain sebagai objek

Data yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

a. Dakiau Kutipan: 光一は、おしぼりと水を持って注文を聞きに行った。ドアを開けると早くも抱 き合っている。充分酒が入っているらしく、男女は照れるでもなく、ビール、 とピザを注文した。ミニスカートから伸びた、女の白い太腿が目に焼きついた。 「もう抱き合ってたよ。」カウンターに戻る報告する。 Terjemahan:

Kouichi pergi untuk menanyakan pesanan dan membawakan handuk basah serta air minum. Mereka langsung berpelukan ketika Kouchi membuka pintu. Pria dan wanita itu terlihat cukup mabuk, mereka memesan pizza dan bir tanpa terlihat malu sedikitpun. Paha mulus sang wanita terlihat secara jelas mencuat dari rok mininya. "Mereka sudah berpelukan" lapor Kouichi saat kembali ke counter.

Unsur pembentuk dakiau

Bentuk

「男が女を抱く」

(Pria memeluk wanita) +

「女が男を抱く」

(Wanita memeluk pria)

「男と女がおたがいを抱き合う」

(Pria dan wanita saling berpelukan satu sama lain)

V1 抱く (daku) b. Mitsumeau Kutipan: 靴を脱いで家に上がる。廊下を歩き、応接間に入る。入り口で「おはようござ います」と挨拶し、顔を上がると、ソファに娘の友子が一人座っていた。お互 いに見つめ合う。 Terjemahan:

Yoshie melepaskan sepatunya dan memasuki rumah. Dia berjalan menyusuri lorong dan menuju ke ruang tamu. Di pintu masuk ruang tamu, Yoshie mengucapkan selamat pagi dan saat ia mengangkat wajahnya, wanita yang duduk sendirian di sofa ternyata adalah Tomoko anak perempuannya sendiri. Mereka berdua saling memandang satu sama lain.

Unsur pembentuk mitsumeau

Bentuk

「良枝が友子を見つめる」

(Yoshie memandang Tomoko) +

「友子が良枝を見つめる」

(Tomoko memandang Yoshie)

「良枝と友子がお互いに見つめ合う」

(7)

V1 見つめる (mitsumeru)

4. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan ada hubungan pertukaran antara 2 subjek Data yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:

a. Jikoshoukaishiau Kutipan: 「よかったらどこかで話でもしない?」うわずることなく言えた。相手はサエ ない女だ。臆する理由などひとつもない。「ええ、いいですけど」女は硬い表 情ながら白い歯を見せた。「これから君の部屋に行くって言うのは?」「ええ …いいですけど」博の頭の中で鐘が鳴った。やれると思った。女の先導でマン ションへと向かった。道すがら自己紹介しあう。 Terjemahan:

"Jika tidak keberatan, bagaimana jika kita mengobrol di tempat lain saja?" Ucap hiroshi dengan santai. Lawan bicaranya hanya seorang wanita membosankan. Tidak ada alasan untuk merasa enggan. "Baiklah, tidak masalah" ucap wanita itu dengan ekspresi kaku sambil menunjukan giginya yang putih. "Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke kamarmu saja?" "Baiklah... tidak masalah" sebuah lonceng berbunyi di dalam kepala Hiroshi. Dia merasa dirinya telah berhasil. Sang wanita menunjukan jalan menuju mansion-nya. Dalam perjalanan menuju ke mansion tersebut, mereka saling memperkenalkan diri satu sama lain.

Unsur pembentuk jikoshoukaishiau

Bentuk

「博が自分のことを自己紹介する」

(Hiroshi memperkenalkan dirinya) +

「小百合が自分のことを自己紹介する」

(Sayuri memperkenalkan dirinya)

「博と小百合が自分のことを自己紹介しあう」

(Hiroshi dan Sayuri saling memperkenalkan diri satu sama lain)

V1 自己紹介する

(jikoshoukaisuru)

SIMPULAN DAN SARAN

Doushi merupakan sebuah kelompok kata yang secara mandiri dapat menjadi sebuah

predikat, dan dapat berkonjugasi tergantung dari kedudukannya di dalam kalimat. Doushi digunakan untuk menyatakan suatu kegiatan atau keberadaan suatu benda dan memiliki fungsi untuk menunjukan sifat, perubahan kondisi, dan hal yang masih terus berlangsung. Doushi masih dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Salah satu dari kelompok tersebut adalah fukugoudoushi yang terbentuk dari sebuah doushi yang menyatu dengan doushi lainnya sehingga membentuk sebuah doushi gabungan.

Adapun fukugoudoushi masih dibagi lagi menjadi 6 kelompok. Fukugoudoushi ~au yang menjadi objek penelitian penulis termasuk ke dalam kelompok fukugoudoushi yang mengubah apa yang menjadi topik pembicaraan. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan novel Rarapipo karya Okuda Hideo sebagai sebagai sumber dan korpus data. Berdasarkan dari novel Rarapipo tersebut, penulis mendapatkan total 12 data.

Dari 12 data tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan analisis pada 7 data dengan alasan kepantasan dari konteks contoh kalimat yang ditemukan untuk dipakai dalam penelitian.

(8)

Penulis menemukan 2 contoh untuk fungsi pertama yaitu niau dan tsukiau. Untuk fungsi kedua penulis juga mendapatkan 2 data yaitu yoseau dan toriau. Dari 7 data di fungsi ketiga, penulis mengambil 2 data yaitu dakiau pada halaman 177 dan mitsumeau pada halaman 159. Sedangkan penulis hanya menemukan 1 contoh untuk fungsi keempat. Contoh tersebut adalah jikoshoukaishiau. Penulis berhasil menemukan contoh kalimat untuk setiap fungsi yang ada.

Pembagian fungsi dan jumlah data fukugoudoushi ~au Fungsi Jumlah data Halaman

1 2 100 137 2 2 58 317 3 7 48 159 177 179 230 255 265 4 1 46

Hasil penelitian penulis menunjukan hasil yang sesuai dengan teori Niimi, et al yang menyatakan bahwa fukugoudoushi ~au memiliki 4 fungsi berdasarkan pola dan doushi yang digunakan. keempat fungsi tersebut adalah:

5. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama tanpa unsur kesengajaan dan bersifat spontan 6. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama terhadap suatu objek

7. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan menjadikan satu sama lain sebagai objek

8. Menyatakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan ada hubungan pertukaran antara 2 subjek Selain dari pola dan doushi yang digunakan, pengelompokan fukugoudoushi, khususnya

fukugoudoushi ~au juga harus memperhatikan isi dan konteks dari kalimat. Suasana dan

pengkondisian dari penulis juga memiliki pengaruh dalam pengelompokan fukugoudoushi ~au Masih ada berbagai hal yang dapat diteliti mengenai fukugoudoushi selain dari

fukugoudoushi ~au. Misalnya masih ada banyak fukugoudoushi lain yang dapat dijadikan sebagai

bahan penelitian. Sebagai contoh, dapat dilakukan penelitian mengenai fukugoudoushi ~awaseru atau

~tsuzukeru. Selain itu dapat dilakukan perbandingan fungsi fukugoudoushi. Misalnya membandingkan

antara fungsi fukugoudoushi ~au dan ~awaseru.

REFERENSI

Himeno, M. (1982). Taishou Kannkei wo Arawasu Fukugoudoushi: [~Au] to [~Awaseru] wo Megutte.

Nihongogakkou Ronshuu. 82 (9): 17-52.

Masuoka, T., Y. Takubo. (1990). Kiso Nihongo Bunpou. Chiyoda: Kuroshio Shuppan

Matsuda, F. (2000). Fukugoudoushi no Imi Rikai Houryaku no Jittai to Shuutoku Konnanten.

Departmental Bulletin Paper 200 (12) :52-65.

Matsuda, F. (2002). Nihongo gakushuusha ni yoru to Fukugoudoushi [~Komu] no shuutoku. Sekai no

Nihongo Kyouiku. 202 (6): 43-62.

Niimi, K., T. Utsuno., Y. Yamaura. (1993). Gaikokujin no Tame Nihongo Reibun.Mondai Siriizu 4 Fukugoudoushi. Tokyo: Aratake Shuppan

Nurrohim, H. (2009). Efektivitas Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal Manajemen, 7(4): 1-7 Okuda, H. (2005). Rarapipo. Tokyo: Gentousha

Parera, JD. (1991). Kajian Linguistik Umum Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Jakarta: Erlangga.

Shinmura, I. (1991). Koujien. Tokyo: Iwanami Shouten

Sudjianto, AD. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Yoshikawa, T. (1990). Nihongo Bunpou Nyuumon. Tokyo: Aruku

Himeno, M. (1982). Taishou Kannkei wo Arawasu Fukugoudoushi: [~Au] to [~Awaseru] wo Megutte.

(9)

RIWAYAT PENULIS

Ade Kurniawan lahir di kota Jakarta pada 9 Agustus 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sastra Jepang pada 2014. Saat ini penulis melanjutkan studi pendek berbekalkan beasiswa dari Universitas Tsukuba. Penulis aktif di Kinryuuzakura Taiko Klub sebagai ketua.

Referensi

Dokumen terkait

Subjek penelitian dibagi ke dalam dua tahap: pertama, subjek penelitian pendahuluan untuk mengetahui hambatan/kesulitan belajar (learning obstacle) siswa adalah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan (library research). Sedangkan dalam pengolahan data, metode yang digunakan penulis

Koefisien dummy3 yang menunjukkan parameter negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak bertumbuh pada kondisi krisis memiliki nilai IOS lebih tinggi dari pada kondisi pasca

Teknik pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah Studi kepustakaan (Library Research). Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif.

Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu survei wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan titik hasil penelitian

Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba rugi komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi.. 3 Penyajian Perubahan

Pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis adalah dari hasil wawancara dengan informan yang berhubungan dengan tujuan penelitian, hasil pengamatan yang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kode Etik Pegawai Negeri