• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

1. Variabel Independen : Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian

− Kelompok vegetarian adalah seseorang yang melakukan diet vegetarian tipe vegan, ovo-vegetarian, lacto-vegetarian, dan lacto- ovo vegetarian.

− Kelompok non-vegetarian adalah seseorang yang mengkonsumsi daging merah, daging unggas, daging ikan, susu, produk susu, telur, dan sayur-mayur.

− Cara ukur : Wawancara . − Alat ukur : Kuesioner.

− Hasil ukur : Vegetarian atau Non- Vegetarian. − Skala pengukuran : Nominal.

Kelompok Non-Vegetarian Kelompok Vegetarian

(2)

2.Variabel Dependen : Tekanan Darah

− Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah.

− Alat ukur adalah: Sphygmomanometer air raksa merek RIESTER dan stetoskop merek LITTMANN.

− Cara ukur: subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja,pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung kemudian diafragma stetoskop diletakkan di atas arteri brakialis. Sphygmomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa,cuff dipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Turunkan tekanan pada cuff dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brakialis. Kemudian dicatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.

− Hasil ukur : rerata, nilai median, minimum, maksimum, danpengelompokan normal atau hipertensi.

− Skala pengukuran : Skala numerikdan nominal.

3.3. Hipotesa

Ho : Tidak terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian berusia 18 – 35 tahun.

Ha : Terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarianberusia 18-35 tahun.

(3)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional untuk mengetahui hubungan diet vegetarian dan non-vegetarian terhadap tekanan darah di kota Medan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan desain analitik observasional dengan pendekatancross sectional bearti pengukuran variabel-variabel hanya dilakukan satu kali saja.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan dan di Vihara Maha Maitreya Cemara Asri, Medan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu pengambilan data direncanakan pada bulan Agustus 2014 hingga September 2014, dilanjutkan dengan pengolahan data pada Oktober 2014.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 18-35 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan atau yang datang beribadah di Vihara Maha Maitreya.

4.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah laki-laki dan perempuan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang melakukan diet non- vegetarian serta laki-laki dan perempuan yang merupakan vegetarian di Vihara Maha Maitreya.

(4)

Perkiraan jumlah sampel yang dibutuhkan n1=n2 = 2

[

(𝑧𝑧𝑧𝑧 +𝑧𝑧𝑧𝑧 )𝑠𝑠

(𝑥𝑥1−𝑥𝑥2)

]

²

Keterangan :

n1 : Besar sampel minimum kelompok 1 n2 : Besar sampel minimum kelompok 2

zα : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu zβ : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu s : Simpang Baku kedua kelompok

x1-x2 : Perbedaan klinis yang diinginkan

Dalam penelitian ini, Bila α = 0,05 maka Zα nya bernilai 1.96 dan power = 0,8 maka Zβ bernilai 0,842. Untuk itu besar sampel yang diperlukan adalah :

Besar sampel untuk tekanan darah sistolik n1=n2 =

2[

(1.96+0.842)14

10

n1 = n2 = 30,77 ≈ 31

Besar sampel untuk tekanan darah diastolik n1= n2 =

2[

(1.96+0.842)11

8

n1 = n2 = 29,68 ≈ 30

Dari kedua perhitungan besar sampel,maka diambil besar sampel terbesar yaitu 31 orang untuk kelompok vegetarian dan 31 orang untuk kelompok non-vegetarian.

(5)

4.4 Teknik Pengumpulan Data

4.4.1. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutivesamplinguntuk subyek penelitian kelompok vegetarian dan simple random sampling untuk kelompok non-vegetarian.

Kriteria inklusi :

1. Orang yang melakukan diet vegetarian. 2. Orang yang melakukan diet non-vegetarian. 3. Indeks massa tubuh berada dalam normal. 4. Usia 18- 35 tahun .

5. Bersedia menjadi sampel. Kriteria eksklusi :

1. Mempunyai riwayat menderita asma, hipertensi, penyakit jantung bawaan, hipertiroid, hipotiroid.

2. Memakai obat-obatan seperti alfa agonist, beta agonist, beta blocker.

4.4.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang dipakai pada penelitian ini adalah :

1. Stature meter: untuk mengukur tinggi badan sampel.

2. Timbangan berat badan : untuk mengukur berat badan sampel.

3. Kuesioner : untuk menanyakan jenis diet dan menyingkirkan sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi ataupun memenuhi kriteria eksklusi melalui beberapa pertanyaan.

4. Sphygmomanometer RIESTERair raksa untuk mengukur tekanan darah. 5. Stetoskop LITTMANNuntuk mengukur tekanan darah.

(6)

4.4.3 Cara Kerja

4.4.3.1 Menentukan Vegetarian atau Non-Vegetarian

Untuk mengetahui sampel merupakan kelompok vegetarian atau non-vegetarian, maka sampel akan ditanya melalui kuesioner. Pada kuesioner dicantumkan beberapa pertanyaan dengan kriteria eksklusi sampel. Melalui kuesioner tersebut, maka peneliti dapat menentukan sampel termasuk dalam kelompok vegetarian atau non-vegetarian.

4.4.3.2. Mengukur Tekanan Darah

Subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja, pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung dan sphymomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakialis. Mansetdipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Naikkan tekanan pada mansethingga 20-30 mmHg dari saat arteri radialis tidak teraba. Turunkan tekanan pada manset dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brachialis. Mencatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menganalisis data-data yang akan didapat pada penelitian, maka peneliti menggunakan uji-t. Pada uji ini dapat menentukan seberapa kuat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Data pada variabel independen adalah data nominal dan data pada variabel dependen adalah data numerik dan nominal. Data-data pada variabel dependen akan di uji dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk mengetahui data berdistrubusi normal atau tidak. Data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan program SPSS.

(7)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang berada di Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru di Kota Medan dan dilakukan di Maha Vihara Maitreya, yang berada di Komplek Perumahan Cemara Asri, Jl. Boulevard No.8, Kelurahan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan di Kota Medan. Subjek peneltian tersebar di dua lokasi.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Individu

Pada penelitian ini jumlah subjek penelitian berjumlah 69 orang, yaitu 37 orang dengan diet vegetarian yang merupakan jemaat dari Vihara Maha Maitreya dan 32 orang dengan diet non-vegetarian yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Data yang diperoleh tersebut merupakan data yang telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya.

Tabel 5.1 Karakteristik Umur dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Tipe Diet

Tipe Diet N Usia (Tahun) IMT(Kg/m2) p IMT Vegetarian 37 22,27 ± 3.57 21,09 ± 1,29

0,524

Non-Vegetarian 32 20,19 ± 0,93 20,78 ± 1,41 IMT : Indeks massa tubuh ( mean ± SD)

(8)

Pada tabel 5.1, diperoleh data bahwa pada penelitian ini rerata usia kelompok vegetarian adalah 22,27 tahun dengan rentang usia 18 hingga 31 tahun, sedangkan kelompok non vegetarian rata-rata berusia 20,19 tahun dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun. Selain itu, didapatkan rerata IMT subjek kedua kelompok homogen, walaupun kelompok vegetarian mempunyai rerata yang lebih tinggi (21,09) bila dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian (20,78).

Tabel 5.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur

Tipe Diet

Vegetarian (%) Non- Vegetarian (%)

Umur <20 tahun 12 (32,4) 17 (53,1) 21-25 tahun 20 (54,1) 15 (46,9) 26-30 tahun 3 (8,1) 0 (0) 31-35 tahun 2 (5,4) 0 (0) Total 37 (100) 32(100)

Pada tabel 5.2 terlihat bahwa orang dengan diet vegetarian mempunyai sebaran kelompok usia yang lebih banyak pada usia muda dengan rincian umur <20 tahun berjumlah 12 orang (32,4%), 21-25 tahun berjumlah 20 orang (54,1%), 26-30 tahun berjumlah 3 orang (8,1%), dan 31-35 tahun berjumlah 2 orang (5,4%). Pada diet non-vegetarian sebaran kelompok usia didapat umur <20 tahun berjumlah 17 orang (53,1%), 21-25 tahun berjumlah 15 orang (46,9%), sedangkan pada kelompok usia 26-30 tahun, dan usia 31-35 tahun tidak diperoleh subjek penelitian.

(9)

Tabel 5.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tipe Diet Vegetarian n (%) Non-Vegetarian n(%) Jenis Kelamin Laki-laki 17 (45,9) 15 (46,9) Perempuan 20 (54,1) 17 (53,1) Total 37 (100) 32(100)

Pada tabel 5.3 disajikan distrisbusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. Pada penelitian ini didapati jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang (46,4%) dan perempuan sebanyak 37 orang (53,6%). Dari kelompok vegetarian didapatkan 45,9% (17 orang) berjenis kelamin laki-laki dan ini hampir sama di kelompok non-vegetarian yaitu 46,9% (15 orang). Sedangkan distribusi untuk yang berjenis kelamin perempuan juga hampir sama yaitu 54,1% (20 orang) untuk kelompok vegetarian dan 53,1% (17 orang) untuk kelompok non-vegetarian.Pada penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa rata-rata tekanan darah sistol pada laki-laki adalah 110,75±8,92 mmHg, sedangkan pada perempuan 104,32±9,06 mmHg dengan p 0,005. Rata-rata tekanan darah diastol pada laki-laki adalah 70,59±8,94 mmHg dan pada perempuan 68,24±8,18 mmHg dengan nilai p 0,153.

(10)

Tabel 5.4 Sebaran Lama Diet yang Dilakukan Kelompok Diet Vegetarian dan Tekanan Darah Sistol dan Diastol

Lama Melakukan Diet Vegetarian n % Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) < 1 tahun 2 5,4 115,00 ±7,07 75,00 ± 7,07 1-2 tahun 8 21,6 107,50 ± 8,45 65,63 ± 8,21 3-5 tahun 12 32,4 106,58 ± 8,09 68,08 ± 9,74 >5 tahun 15 40,6 109,67 ± 8,95 67,33 ± 9,79 Data sistol dan diastol disajikan dalam Mean ± SD

Pada tabel 5.4 diperoleh bahwa sebaran diet vegetarian dibawah 1 tahun sebanyak 2 orang (5,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%), 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), dan sebanyak 15 orang (40,6%) yang telah melakukan diet vegetarian lebih dari 5 tahun. Pada tabel 5.4 terlihat juga bahwa melakukan diet vegetarian kurang dari 5 tahun dijumpai penurunan tekanan darah dan akan meningkat kembali setelah 5 tahun, sedangkan pada tekanan darah diastol dijumpai hasil yang tidak konstan.

(11)

Tabel 5.5 Distribusi Tipe Vegetarian dan Rerata Tekanan Darah Sistol Diastol

Tipe Vegetarian n (%) Sistol

(mmHg) Diastol (mmHg) Vegan 5(13,5) 110,80 ± 9,12 70,40 ± 9,52 Ovovegan 21(56,8) 109,76 ± 8,58 67,14 ± 9,43 Lactovegan 1(2,7) - - LactoOvovegan 10(27) 104,50 ± 7, 61 66,50 ± 9,44 Keterangan: Data pada lactovegan hanya 1 orang sehingga tidak dapat ditampilkan nilai rerata nya. Nilai yang didapat pada pengukuran tekanan darah sistol dan diastol lactovegan adalah 110 mmHg dan 75 mmHg. Data pada sistol dan diastol disajikan dalam mean ± SD .

Pada tabel 5.5 diperoleh bahwa dari 37 orang yang melakukan diet vegetarian, 5 orang (13,5%) melakukan diet jenis vegan, 21 orang (56,8 %) melakukan diet jenis ovovegan, 10 orang (27 %) melakukan diet jenis lactoovovegan dan hanya 1 orang (2,7%) yang melakukan diet jenis lactovegan. Dari tabel juga terlihat rerata tekanan darah sistol dan diastol lactoovovegan memiliki nilai rerata tekanan darah yang lebih rendah (104,5 mmHg dan 66,5 mmHg) dibandingkan dengan yang lainnya yaitu vegan (110,8 mmHg dan 70,4 mmHg), Ovovegan (109,76 mmHg dan 67,14 mmHg).

(12)

Tabel 5.6 Hubungan, Rerata dan Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol pada Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian

Vegetarian Non-Vegetarian

p mean ±SD med min maks mean ±SD med min maks Sistol (mmHg) 108,49 ± 8,41 110 95 120 105,94± 10,58 105 80 125 0,393 Diastol (mmHg) 67,62 ± 9,21 70 50 90 71,31± 7,40 71 60 80 0,061 Keterangan : Data tidak berdistribusi normal. p didapat dari uji Mann-Whitney U. med : median, min : minimum, maks : maksimum

Pada tabel 5.6 diperoleh rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet vegetarian adalah 108,49 mmHg dan 67,62 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet non-vegetarian adalah 105,94 mmHg dan 71,31 mmHg. Kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah sistol yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-vegetarian yaitu 2,55 mmHg sedangkan pada tekanan darah diastol, kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diet non-vegetarian sebesar 3,69 mmHg.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Maha Vihara Maitreya dan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, diperoleh data melalui kuesioner dan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah maka data tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembahasan berikut ini.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa distribusi subjek yang melakukan diet vegetarian lebih banyak pada kelompok usia 21-25 tahun. Hal ini bearti bahwa semakin banyak orang yang dalam usia mudanya mulai melakukan diet vegetarian baik untuk kepercayaan ataupun kesehatan.

(13)

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistol dan diastol berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Perbedaan yang terjadi ini didasari oleh karena perbedaan kadar hormon androgen dan estrogen, dimana hormon androgen yang lebih tinggi pada laki-laki dapat menaikkan tekanan darah, sedangkan hormon estrogen yang lebih tinggi pada perempuan dapat menurunkan tekanan darah (Reckelhoff, 2001).

Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa lama diet vegetarian dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada subjek penelitian dengan diet vegetarian kurang dari 5 tahun mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan diet vegetarian yang telah dilakukan lebih dari 5 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian kurang dari 6 tahun lebih rendah dibandingkan dengan kelompok vegetarian yang telah melakukan diet lebih dari 6 tahun dengan hasil yang signifikan yaitu p bernilai 0,048. Hal ini didasari oleh karena diet vegetarian cenderung mengalami defisiensi asam lemak omega-3, kalsium, vitamin D, vitamin B-12 dan zinc (American Dietetic Association/ ADA, 2009). Selain itu, pada vegetarian kadar Eicosapentanoic acid (EPA) dan Docosahexanoic acid (DHA) lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian yang dimana zat tersebut berperan sebagai kardioprotektif (Craig, 2009).

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah diet jenis vegan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis diet ovovegan ataupun lactoovovegan (tabel 5.5). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena jenis vegan lebih rentan untuk mengalami defisiensi kalsium, sehingga mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi dibanding tipe lainnya. Menurut Nguyen (2013) asupan kalsium dapat menurunkan tekanan darah hingga 1,8 mmHg untuk sistol dan 0,99 mmHg untuk diastol.

Menurut Yokohama et al (2014), dari hasil penelitian meta analisis nya mendapatkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu

(14)

dengan tabel 5.6, dimana tekanan darah kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian. Hal ini dikarenakan perbedaan usia dan IMT subjek penelitian. Menurut Mungreiphy(2011), semakin tinggi usia seseorang maka terjadi kenaikan tekanan darah yang konstan pada orang tersebut. Hal ini dikarenakan elastisitas pembuluh darah yang menurun (Lilly, 2011). Pada penelitian Yokohama et al usia rerata subjek penelitiannya adalah 44,5 tahun, sedangkan pada penelitian ini rerata usia subjek penelitian adalah 22,2 tahun.

Menurut penelitian Yang et al (2011), rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 23,6 ± 4,0 dengan 24,4 ± 2,7 . Pada tabel 5.1, didapatkan hasil yang berbeda dimana rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 21,09 ± 1,29 dan 20,78 ± 1,41. IMT lebih berpengaruh terhadap tekanan darah di bandingkan dengan diet vegetarian. IMT cenderung lebih rendah pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian, sehingga pengaruh diet vegetarian terhadap IMT berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah (ADA/ 2009). Hal ini dikarenakan IMT yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah melalui sekresi angiotensinogen oleh adiposit, peningkatan kekentalan darah akibat sekresi profibrinogen dan plasminogen activator inhibitor (PAI) oleh adiposit dan peningkatan volume darah dikarenakan peningkatan massa tubuh (Lilly, 2011).

Pada penelitian Yang et al (2011), perbedaan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian memberikan hasil yang signifikan yaitu mempunyai nilai p < 0,001. Hasil yang didapati pada penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Yang et al yang di karenakan perbedaan IMT dan usia.

(15)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bawah pada penelitian ini :

1. Rerata usia pada kelompok vegetarian adalah 22,27 ± 3,57 tahun dan non-vegetarian adalah 20,19 ± 0,93 tahun; Sebaran jenis kelamin pada kelompok vegetarian yang berjumlah 37orang subjek penelitian (53,6%) adalah 20 orang perempuan (54,1%) dan 17 orang (45,9%) laki-laki, sedangkan pada kelompok non-vegetarian yang berjumlah 32 orang subjek penelitian (46,4%) adalah 17 orang perempuan (53,1%) dan 15 orang (46,9%) adalah laki-laki. 2. Rerata indeks massa tubuh kelompok vegetarianadalah 21,09 ± 1,29Kg/m²

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 20,78 ± 1,41 Kg/m²

3. Kelompok diet vegetarian dengan lama diet vegetarian lebih dari lima tahun merupakan kelompok yang terbanyak yaitu 15 orang (40,6%), diikuti kelompok lama diet 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%) dan kurang dari satu tahun sebanyak 2 orang ( 5,4%).

4. Jenis vegetarian yang paling banyak dilakukan adalah diet ovovegan, yaitu sebanyak 21 orang (56,8%), diikuti dengan lactoovovegan 10 orang (27%), vegan 5 orang (13,5%) dan lactovegan sebanyak 1 orang (2,7%).

5. Rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian adalah 108,49 ± 8,41 mmHg dan 67,62 ± 9,21 mmHg, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian yaitu 105,94 ± 10,58 mmHg dan 71,31 ± 7,40 mmHg.

6. Tidak ada hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian dikarenakan p value bernilai di atas 0,05 dengan rincian p value

(16)

6.2. Saran

Untuk yang melakukan diet vegetarian terutama jenis vegan diharapkan memperhatikan kebutuhan gizinya seperti protein, zat besi, zinc, iodin, kalsium, vitamin D, vitamin B 12 dan asam lemak omega-3 dengan beragam makanan, makanan yang difortifikasi, ataupun dari suplemen.

Untuk yang melakukan diet non-vegetarian diharapkan untuk tetap memperhatikan gaya hidup termasuk asupan, pola makan, dan olah raga yang bertujuan mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.

Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian mengenai hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian diharapkan dapat mengambil data untuk menilai asupan nutrisi dari kedua kelompok, untuk mengetahui apakah asupan nutrisi berlebih atau tidak dan meniliti subjek penelitian dengan usia yang lebih besar.

Referensi

Dokumen terkait

Pada rekam medis tersebut dilihat variabel yang akan diteliti yaitu umur,jenis kelamin, suku dan pekerjaan sebagai karakteristik penderita apendisitis selama tahun 2009,

Teori diatas sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana pada tabel 5.11 diketahui bahwa lebih banyaknya siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 yang memiliki tindakan kategori

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berhubungan terjadinya Diabetes Mellitus dimana wanita yang telah mengalami menopause punya kecenderungan untuk lebih

Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu melihat pengaruh antara terapi air dengan frekuensi defekasi pada kelompok intervensi dan kelompok

Kemudian peneliti meminta subjek untuk selanjutnya melakukan PMR di rumah, sehari dua kali dengan jumlah hari melakukan PMR sama dengan terapi antiemetik post medikasi yang

Karakteristik terbanyak pada pasien PGK dengan HD yang mendapatkan antihipertensi lebih dari satu dalam penelitian ini adalah usia rata- rata pasien adalah 50,94 tahun

Dari data tabel 5.3., terdeskripsi bahwa tingkat pengetahuan responden tentang dampak negatif penggunaan lensa kontak dengan kategori sedang memiliki persentasi yang paling

Pencatatan dan penyimpanan data rekam medis di RSUP Haji Adam Malik Medan diharapkan dapat lebih lengkap dan teratur karena banyak kasus yang diekslusikan dalam