• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yuk Gapai Impian! #1 Memiliki Impian yang Jelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yuk Gapai Impian! #1 Memiliki Impian yang Jelas"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Yuk Gapai Impian!

dwiadi.com – Setiap orang pasti memiliki impian. Entah itu anak kecil, anak mudah, dan bahkan orang tua saja pun masih memiliki impian. Mengapa kita memerlukan impian? Sebab dengan impian itulah kita menjalani hidup dengan semangat dan penuh dengan target-target. Semangat menggapai apa yang kita inginkan. Ingin menjadi dokter, tentara, polisi, guru, penulis, motivator, trainer, programmer, dan lain sebagainya. Ketika impian menjadi kenyataan, pasti ada rasa kebanggaan tersendiri dalam diri kita. Bukan bermaksud untuk sombong, ketika saya SMP saya bermimpi ingin memiliki sebuah website. Saya belajar secara bertahap mulai dari membuat blog, mempelajari HTML, CSS, mengikuti kontes blog, selanjutnya memahami apa itu domain, dan seterusnya. Sampai akhirnya website yang dahulu saya impikan, sekarang bisa saya wujudkan dwiadi.com.

Semua membutuhkan proses. Proses tidak bisa secepat kilat m e n y a m b a r . B u t u h w a k t u d a n k e s a b a r a n u n t u k menjalaninya. Bagaimana upaya untuk mewujudkan impian? Simak ulasan berikut ini.

#1 Memiliki Impian yang Jelas

Maksud dari impian yang jelas adalah mimpi tersebut dapat divisualisasikan di dalam pikiran. Seperti apa yang dikatakan oleh Stephen Covey “Begin With the end in mind” mulailah sesuatu dengan gambaran akhirnya. Dengan mengetahui hasil akhirnya seperti apa, maka dapat dengan mudah kita menyusun rencana untuk mewujudkan impian tersebut.

Di samping itu, Anda dituntut untuk menuliskan impian tersebut di dalam sebuah buku atau catatan. Seperti yang dikatakan oleh Harvey Mackay bahwa tinta yang pudar itu lebih penting dibandingkan dengan ingatan.

(2)

Setelah itu, yakinilah bahwa impian tersebut dapat Anda capai dan Tuhan juga akan mewujudkan itu.

#2 Membuat Rencana

Setelah memiliki impian yang jelas, maka langkah selanjutnya kita menyusun rencana atau taktik untuk mewujudkan impian. Semua yang terjadi di dunia tidak secara kebetulan. Semua sudah direncanakan oleh yang kuasa. Lihatlah betapa indahnya kuasa Tuhan menciptakan waktu untuk kita. Waktu yang akan datang hanya Tuhan yang mengetahuinya apakah baik atau buruk. Artinya semua sudah dikonsep indah oleh Tuhan.

Bagaimana dengan kita? Yuk mulai susun rencana. Kemudian berserah diri kepada Tuhan.

#3 Lakukan!

Mimpi sudah jelas dan rencana sudah dibuat. Saatnya take

action now!. Banyak orang yang gagal mewujudkan impian sebab

ia tak melakukan apa yang sudah ia rencanakan. Nah, sekarang tunggu apa lagi. Segeralah lakukan tindakan untuk mewujudkan mimpimu!

Waktu terus berputar, masihkah inginkah kamu bersantai-santai? Masihkan inginkah kamu berjalan sementara waktu terus berlari meninggalkan segala yang tidak mengikutinya? Sungguh orang sukses di luar sana juga memiliki waktu yang sama dengan kita 24 jam. Tetapi mengapa mereka bisa sukses sedang kita tidak? #4 Fokus

Tidak mudah melakukan apa yg telah direncanakan. Semuanya akan diuji sebelum mendapatkan dengan hasil yang bagus. Tetap fokus dan istiqomah dalam proses mewujudkan impian.

#5 Disiplin

Kesuksesan tidak akan diraih tanapa disiplin. Terkadang kita sering menyianyiakan waktu. Tidak memanfaatkan dengan baik

(3)

untuk melakukan hal-hal positif. Stop! buatlah manajemen waktu atau jadwal kegiatan sehari-hari yang menunjang terwujudnya impian. Jadikan itu sebagai rutinitas.

#6 Iringi setiap usaha dengan doa

Doa adalah pondasi utama. Manusia merencanakan dan Tuhan mewujudkan. Tidak ada syarat khusus dalam berdoa. Cukup datang, rendahkan diri dan mintalah.

Semoga artikel ini bermanfaat dan boleh di-share. Baca juga: Menata Keuangan

Hormati Orang Tua Jika Ingin

Sukses

dwiadi.com – Dalam setiap agama, petuahnya selalu sama yaitu untuk menghormati orang tua terutama kepada ibu yang mengandung selama kurang lebih sembilan bulan lamanya, kemudian melahirkan dan merawat sejak kecil.

Seorang pengusaha burger, I Nyoman Londen memegang teguh prinsip itu, sehingga hormatnya kepada sang Ibu bisa dikatakan luar biasa.

Baca juga: Kegaduhan di Busway

Dalam berbagai kesempatan, Londen sering melihat tetangganya atau temannya menangis teersedu-sedu ketika orang tua mereka meninggal dunia. Anak-anak dengan perasaan sedih memandikan jenazah orang tuanya. Tentu dengan kasih sayang. Londen berfikir keras, “Aku tidak boleh seperti itu. Aku harus lebih

(4)

baik seperti mereka.”

Kenapa memandikan orang tua baru dilakukan setelah meninggal dunia? Kenapa kasih sayang yang dalam itu baru ditunjukkan ketika orang yang kita sayangi sudah menutup mata? Kenapa semua itu tidak kita tunjukkan ketika orang tua masih hidup? Maka berdasarkan pikirannya itu, suatu ketika Londen memohon kepada sang Ibu agar diberi kesempatan untuk menunjukkan rasa kasih sayangnya. Dia ingin mencuci kaki dan tangan ibuya.

Sang Ibu pun mengabulkan permintaannya. Dengan penuh perasaan kasih dan sayang yang tulus, Londen mencuci kaki dan tangan Ibunya. Sampai bersih! Tidak hanya sampai di situ, air bekas mencuci kaki dan tangan sang Ibu, ia minum tanpa ragu-ragu. Dia ingin benar-benar menunjukkan rasa kasih dan sayang serta ucapan terima kasih yang dalam terhadap sang Ibu. Dia sadar, tidak mungkin mampu membalas segala kebaikan sang Ibu. Hanya sebatas itulah yang bisa dilakukannya.

Malam hari, Londen merasakan sesuatu yang lapang dalam jiwanya. Dia pun bermimpi seolah-olah menjadi bayi kembali. Pasa saat itu, dia berprinsip:

Beribadahlah selama kita hidup, jangan setelah mati.

Dan beribadahlah (membuat kebaikan kepada orang lain) dengan ikhlas dan total seperti ketika dia membasuh kaki tangan sang ibu serta meminum air cucian tersebut.

Kini Londen hidup bahagia, menjalankan bisnis burgernya dengan hampir 500 gerai di seluruh Indonesia. Kesusksesannya tidak terlepas dari doa dan dukungan sang Ibu.

(Dikutip dari buku “Virus Anti Gagal, Inspirasi Bisnis Ala Londen”, karya I Nyoman Londen dan Dodi Mawardi dalam Dodi Mawardi)

(5)

Buaya Mati di Lumpur Kering

dwiadi.com – Bukankah kita setuju bahwa buaya adalah binatang buas yang sangat kuat, ganas, dan sulit dikalahkan oleh siapa pun. Ia memiliki kulit yang bersisik dan kokoh. Giginya banyak, tajam, dan kuat. Ditambah lagi ekornya yang keras. Tahukah Anda, bahwa kebanyakan buaya mati bukan karena dibunuh lawan. Kenapa bisa begitu? Mati karena kalah berkelahi? Mati karena sudah tua? Bukan, mereka mati ketika masih muda. Bagaimana caranya? Bukankah mereka sangat kuat!

Hampir semua buaya sangat suka berendam di air, di sungai berlumpur atau rawa-rawa. Mereka biasanya diam sambil menunggu mangsa. Dalam berbagai acara hewan di televisi, Anda bisa melihat kebiasaan tersebut. Dia pikir dia bisa menyamar di dalam lumpur, yang terlihat hanya matanya dan sedikit bagian kepalanya. Dalam kondisi seperti itu buaya sangat nyaman menunggu mangsa datang. Kebiasaan mereka memang seperti itu. Tapi kebiasaan itulah yang justru membunuhnya. Ketika dia menyamar di dalam lumpur di sungai atau rawa, sambil menunggu mangsa yang tidak datang setiap saat, mereka tidak sadar bahwa lumpur perlahan-lahan mengering.

Semakin lama lumpur semakin mulai mengering sedangkan buaya semakin nyaman menunggu mangsa yang datang, walau sebenarnya mangsa tak datang-datang. “Mangsa kok belum datang ya?” Begitu ada mangsa, barulah buaya sadar, lumpur sudah sangat kering. Dia kaku dan sulit bergerak serta gagal menerkam mangsa di depan mata. Hingga akhirnya mati.

Bayangkan seekor buaya yang kita kenal selama ini buas, kuat, dan sulit dikalahkan, ternyata menyerah pada kekuatan alam,

(6)

yaitu lumpur kering.

Kejadian ini sama dengan manusia yang terlalu nyaman di dalam sebuah kondisi, sampai tidak menyadari bahwa kondisi itu akan menghancurkannya. Setiap hari rutin bekerja, berangkat pagi pulang malam. Pikirannya pun hanya tahu bekerja atau menganggur. Setelah kuliah yakin akan bekerja tidak mungkin menganggur. Tapu dia hanya kuliah tanpa mempersiapkan diri dengan hal-hal lainnya. Begitu menyadari pikiran seperti itu tidak benar, dia sudah terlambat. Seperti buaya mati di lumpur kering.

Rezeki itu aktif. Dan akan bertemu dengan mereka yang aktif pula. Rezeki harus dicari dengan cara yang benar, bukan ditunggu setiap hari.

Hal ini juga mirip dengan kutipan berikut:

ilmu itu di mana-mana ada. Maka dari itu ilmu harus dicari, bukan ditunggu-tunggu berharap ia akan datang sendiri.

Di luar sana rezeki terhampar luas. Mangsa di luar lumpur ternyata sangat banyak. Jangan terpaku seperti buaya. Semoga nisa bisa menginspirasi . (Dikutip dari “Pelangi Kehidupan Entrepreneur” karya Goenardjoadi Goenawan dalam Dodi Mawardi).

Pilih Cicak atau Dinosaurus

dwiadi.com – Pilih mana ya, cicak atau dinosaurus? Anda tentu tahu kan binatang bernama Cicak dan Dinosaurus. Keduanya punya persamaan, yaitu sebagai hewan melata. Mereka juga sama-sama sebagai binatang yang butuh makan setiap hari. Tapi keduanya mempunyai perbedaan yang sangat mencolok dari sisi ukuran,

(7)

cicak sangat kecil sedangkan dinosaurus biasanya sangat besar. Karena kecil, cicak bukan termasuk binatang buas. Bahkan sangat akrab dengan manusia karena hidup berdekatan di setiap rumah. Saking akrabnya, cicak pun menjadi salah satu teman main anak-anak. Ada lagu dengan judul “Cicak Di Dinding” dan ada juga kue yang diberi nama “Telur Cicak”.

Sebaliknya, kebanyakan dinosaurus berbadan besar dan mempunyai tampang sangat menyeramkan. Jarang-jarang orang berani mendekatinya. Badannya sangat kekar mirip buaya, komodo dan sebagian besar bersifat sangat buas.

Makanya dinosaurus tidak pernah akrab dengan manusia, karena manusia sangat takut mendekatinya. Lehatlah penggambaran dinosaurus dalam film “Jurasic Park”, bagaimana para dinosaurus hidup dan berhubungan dengan makhluk lain termasuk manusia.

Dua karakter yang berbeda antara cicak dan dinosaurus. Kecil vs besar, lembut vs keras, buas vs jinak, dan lain-lain. Pertanyaannya adalah binatang apa dari keduanya yang masih dengan mudah Anda jumpai saat ini?

Tentu tidak sulit jawabannya yaitu cicak. Lalu kenapa cicak lebih bisa bertahan hidup ketimbang dinosaurus. Padahal, cicak lebih kecil, lebih lemah, dan dianggap lebih mudah mati ketimbang dinosaurus.

Ternyata, jawaban untuk pertanyaan itu tidak susah. Cicak mampu bertahan hidup tidak, karena pintar beradaptasi. Mereka tidak memikirkan diri sendiri, melainkan mengikuti keadaan lingkungannya.

Cicak pun tidak sombong dan hanya berani bertarung dengan hewan, yang pasti bisa dikalahkannya. Itulah mengapa cicak masih subur sampai sekarang dan ada di setiap rumah tangga. Sedangkan dinosaurus tidak bisa beradaptasi dengan

(8)

lingkungannya. Dia terkesan hebat tapi kemudain bertarung melawan sesama jenisnya sendiri. Akhirnya mereka lemah dan sulit untuk bertahan hidup. Mereka pun terkenal selalu melakukan perlawanan dan agresif terhadap binatang lainnya. Perubahan alam juga tidak mampu diantisipasi oleh dinosaurus. Dinosaurus egois sehingga mati karena tingkah lakunya sendiri.

Intinya: lebih baik kita kecil dan terkesan lemah tapi mampu bertahan dari goncangan, ketimbang besar dan kuat tetapi kalah oleh zaman. Ingat bagaimana hancurnya sebagian konglomerat (pengusaha besar) ketika krisis ekonomi 1998? Pengusaha kecil (UKM) justru mampu bertahan. Tapi mungkin lebih baik lagi kalau Anda kuat dan besar, dengan dibekali kemampuan beradaptasi yang bagus.

Semoga cerita ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. (Dikutip dari buku “Lulus Kuliah Cari Kerja? Kuno!” karya Dodi Marwadi)

Pendaftaran SNMPTN 2015

dwiadi.com – SNMPTN adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang ditaja oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Adapun informasi mengenai SNMPTN 2015 adalah sebagai berikut.

Info pendaftaran SNMPTN 2015 dari panitia seleksi :

Ketentuan Umum : seleksi dilaksanakan melalui hasil 1.

penelusuran prestasi & portofolio akademik.

Sekolah hrs kirim data prestasi siswa (nilai rapor) 2.

kelas terakhir ke pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).

(9)

Siswa yg berhak ikut seleksi adalah siswa yg miliki 3.

rekam jejak prestasi akademik di PDSS.

Siswa pelamar wajib membaca ketentuan yg berlaku pd 4.

masing-masing PTN di laman (website) PTN yg dipilih.

Syarat peserta : calon psrta hrs sudah berada di kelas 5.

terakhir pd pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/MAK) & akan ikut UN 2015, memiliki catatan prestasi akademik di PDSS & penuhi syarat yg ditentukan masing2 PTN.

Cara daftar SNMPTN: login ke http://snmptn.ac.id gunakan 6.

NISN & password yg diberikan Kepsek waktu verifikasi data di PDSS; isi biodata, pilihan PTN, pilihan prodi, unggah foto pasfoto resmi terbaru & dokumen prestasi tambahan (jika ada); pelamar prodi ilmu seni dan k e o l a h r a g a a n h r s u n g g a h p o r t o f o l i o / d o k b u k t i keterampilan gunakan pedoman yg dpt diunduh pd laman snmptn.ac.id; siswa pelamar mencetak kartu bukti pendaftaran pd waktu yg telah ditentukan sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.

Evaluasi seleksi berdasarkan minat, bakat, kemampuan, 7.

pengalaman di bidang seni/olahraga.

Program studi bidang ilmu seni : seni rupa, desain 8.

(produk, komunikasi visual, interior,animasi/media digital), kriya (kulit/logam/tekstil), media rekam, seni pertunjukan (tari, drama, musik).

Program studi bidang ilmu keolahragaan : Ilmu 9.

keolahragaan, pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, pendidikan kepelatihan olahraga, pddkan jasmani & kesehatan.

Pilihan program studi SNMPTN 2015 maks 2 PTN dgn 10.

ketentuan jk memilih 2 PTN maka salah satu PTN harus di provinsi yg sama dgn asal sekolah siswa. Maksimal memilih 3 prodi dgn ketentuan 1 PTN maksimal 2 prodi. Pembiayaan SNMPTN 2015 : seluruh biaya ditanggung oleh 11.

pemerintah. GRATIS.

Jadwal penting SNMPTN : peluncuran 15/1, pengisian & 12.

Verifikasi PDSS 22/1-12/3, pendaftaran 13/2-15/3, pengolahan data 16/3-8/5, pengumuman kelulusan 9/5,

(10)

daftar ulang 9/6.

Jumlah sekolah yg sudah isi PDSS 10.398 dr 19.112 13.

sekolah (1.157.453 siswa).

Daya tampung SNMPTN 2015 sebanyak 137.781. 14.

call center SNMPTN 2015 0804 1 450 450, laman 15.

http://www.snmptn.ac.id, twitter @sekreSNMPTN fb sekreSNMPTN

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu . Sumber informasi: Laman resmi Mendikbud. Silakan klik di sini.

Nyleneh Time

Kata “nyleneh ” berasal dari bahasa Jawa yang artinya “aneh atau sembarangan” dan kata “time” berasal dari bahasa Inggris yang artinya “waktu”. Jadi, nyleneh time adalah waktunya untuk melakukan hal-hal aneh dan sembarangan.

Baca juga: Jangan buang waktumu.

Berikut ini ada beberapa pertanyaan dan jawaban yang nyleneh. Hanya untuk happy-fun saja . Selamat membaca!

Q: Kenapa kita harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke sekolah?

A: Kalau bangun dari kubur namanya mayat hidup. Kalau tidak mau bangun pagi ke sekolah, jangan jadi murid. Jadilah bos yang bebas mau ngapain dengan waktu yang dimilikinya.

Q: Enak jadi anak-anak atau orang dewasa?

A: Enak jadi ondel-ondel lah! Enggak kelihatan mukanya, cuma joget-jogetin badan bisa dapat uang.

Q: Kenapa remaja sekarang suka berfoto selfi?

(11)

(baca: handphone) mahal yang dipakai hanya kamera belakang saja. Emang mudah apa cari uang.

-_-Q: Lebih benci ditilang Polisi karena tidak ada SIM (Surat Izin Mengemudi) atau karena tidak menyalakan lampu depan?

A: Lebih benci Polisi tidur lah! Di komplek rumah saja setiap lima meter ada Polisi tidur, bisa membuat motor rusak dan jadi telat berangkat ke sekolah gara-gara Polisi tidur

-_-Q: Menurut kamu semua hal di dunia ini mungkin tidak?

A: Tidak ada yang mustahil di dunia ini, kecuali membangunkan Polisi tidur .

Q: Mau punya iPhone 5 atau Playstation 4?

A: Maunya punya Doraemooon, aku ingin begini aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali. hahaha.

Semoga bermanfaat dan menghibur.

Remaja? Jangan Lakukan Ini

dwiadi.com – Seperti yang saya katakan sebelumnya pada pembahasan jangan buang waktumu bahwa remaja adalah masa di mana segala aspek kehidupan dapat dicapai. “Aku ingin ke sana, aku ingin ke situ, gunung kan ku daki, dan lautan kan ku sebrangi”, begitulah ucap seorang pemuda tampan .

Jika masa remaja tidak melakukan hal-hal yang baik, maka penyesalan akan menghampiri dikemudian hari. Karena remaja itu saat di mana tubuh memiliki kekuatan penuh full power untuk melakukan banyak hal.

Apakah hal-hal tersebut bersifat positif atau negatif? Semua kembali pada pribadi masing-masing. Kebaikan yang dilakukan hari ini akan menentukan kehidupan pada masa yang akan datang.

(12)

Saat remaja pasti ingin memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan begitu ia mampu memaksimalkan segala potensi yang ada dalam dirinya. Namun, ada beberapa hal yang harus tidak dilakukan agar menjadi remaja bernilai.

#Pertama

Dalam menentukan keputusan kebanyakan mikir dan akhirnya berujung tidak mendapat apa-apa. Misalnya kelamaan mikir ingin kuliah di mana, mengambil jurusan apa, terus kalau lulus kerjanya apa, mau pilih dia atau dirinya (hahaha).

Harus tegas dalam menentukan keputusan. Jangan berlama-lama untuk berfikir. Berfikirlah dengan cermat dan serius sehingga waktu tidak terbuang sia-sia hanya untuk menentukan keputusan yang sebenarnya mudah.

#Kedua

Hindari seringnya nongkrong, apalagi nongkrong sampai lupa waktu. Remaja pasti suka nongkrong, kalau tidak di warung ya mungkin di rumah teman. Tidak salah sih untuk nongkrong, karena nongkrong meningkatkan hubungan sosial.

Tetapi kalau keseringan nongkrong tiap hari itu tidak baik untuk nilai akademik dan isi dompetmu gaes! Masih banyak hal yang bisa dilakukan selain nongkrong. Karena nongkrong yang baik adalah ketika kebelet PUP (baca: be a be), yeay !

#Ketiga

Biasanya sebagian dari remaja memiliki sifat minder. Wajar sih kalau terus-terusan seperti itu. Tetapi minder yang terlalu akan sangat mengganggu kepribadian coy . Misalnya kamu sebenarnya pinter, tapi karena terlalu minder, jadi tidak bisa menunjukkan kelebihan kamu, rugi kan? Setiap individu sudah diberi bakat oleh Tuhan, kalau tidak dimaksimalkan bakat tersebut rasanya hidup ini sia-sia saja. Aku tanpamu butiraan debuuu (hahaha).

(13)

#Keempat

Bukankah kita tahu bahwa hidup kadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketika itu terjadi, pasti timbul rasa kecewa, sedih, cebel (baca: sebel), semua campur aduk seperti cendol. Jadi, harus memiliki sifat jangan gampang menyerah! Semua kekalahan, kegagalan, dan kesediahan haru dirasakan agar mendapat pengalaman.

Jadikan hal tersebut sebagai pelajaran, bukan malah bikin down dan putus asa. Pokoknya jangan menyerah titik sampai darang penghabisan terahir. Merdeka!!!

#Kelima

Ada kutipan yang bilang sebenarnya orang bodoh itu tidak ada. Adanya orang bodoh banget! Eh, salah. Maksudnya cuma ada orang malas. Nah, yang memiliki sifat malas stadium 20, buru-buru cepat berubah deh. Entah mau berubah jadi Ultramen pink atau Autobot, terserah! Yang penting berubah.

Masa kalah sama kepompong yang bisa menahan diri di dalam bulatan –what ever you say– selama berhari-hari tidak makan demi menjadi kupu-kupu cantik. Emang engga malu apah sama kucing, meong…meong…meong .

Saya rasa cukup sekian, semoga bermanfaat.

Jangan Buang Waktumu

Sebagai seorang remaja pasti sebagian besar waktunya digunakan untuk bersenang-senang, hura-hura, jalan-jalan setiap hari, tidur dari pagi sampe sore, ke disko, ke WC, dan ke dukun (hehehe). Nah, kebanyakan remaja yang tak tahu arah jalan pulang (aku tanpamu, butiran debuuu) membuang-buang waktunya

(14)

untuk hal-hal yang tidak jelas bahkan aneh.

Namanya juga remaja, karena remaja adalah masa di mana semua aspek kehidupan bisa dicapai. “Aku ingin ke sana, aku ingin ke situ, lautan kan kudaki dan gunung kan kusebrangi (eh, kebalik ya)”, begitulah ucapan pemuda yang mempunya jiwa semangat tinggi. Apapun akan dilakukannya selama ia mampu.

Namun, bayangkan saat tiba waktu tua. Masihkah bisa ke sana ke mari, mendaki gunung, mengarungi lautan, dan melakukan hal-hal aneh seperti saat remaja? Tidak!

Setiap pemuda adalah harapan orang tuanya. Orang tua ingin melihat anaknya menjadi sukses. Sejak kecil disekolahkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga mendapat gelar sarjana. Siapa orang tua yang tidak bangga memiliki anak yang sukses? Tidak ada!

Maka dari itu, ada beberapa hal bermanfaat yang mungkin bisa dilakukan untuk menunjang masa depan remaja dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Sehingga ia menjadi remaja yang sukses dan membahagian orang tuanya kelak.

#Pertama

Bersenang-senang bersama sahabat, teman, bahkan orang yang baru dikenal. Wajib untuk mengembangkan hubungan sosial, toleransi, rasa solidaritas, dan untuk mengenal banyak karakter orang.

#Kedua

Cobalah untuk mendekatkan diri kepada sang Mahakuasa, dengan melakukan hal-hal yang diajarkan di masing-masing kepercayaan. Hitung-hitung untuk menabung pahala di surga (aamiin).

#Ketiga

Jangan lupa untuk berkumpul bersama keluarga, seperti menonton bareng di bioskop atau menonton tv di rumah, piknik di taman,

(15)

makan bareng, jalan-jalan bareng dan sebagainya. Walaupun kamu jomblo, kamu akan merasakan perasaan yang lebih baik when you

are spending your time with your beloved people inside your home.

#Keempat

It’s time for education! Jangan lupa pendidikan juga menjadi

sangat penting. Bagi yang masih sekolah atau anak kuliahan pasti ada saja tugas atau PR kan? Dari pada kamu ngorek-ngorek got nyari kecebong atau nyolong semangka Pak Mamat, mending

ngerjain tugas sekolah. Sekalian belajar juga kan. Manatahu

besok ada ulangan (baca juga: Menghindari Sistem Kebut Semalam) Jadi anak rajin coy.

#Kelima

Buat yang udah punya marmut (baca: pacar) tidak ada salahnya untuk bisa belajar bareng tapi bukan berdua-duaan loh ya. Nah, bagi jomblowers bisa juga melakukan hal yang sama kok. Trust

me! it works. Hanya saja sendiriaaan. Hahahahahaha #oops.

Itulah lima hal yang mungkin bisa dilakukan sehingga waktu tidak terbuang sia-sia. Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal yang lebih bermanfaat yang bisa dilakukan. Setidaknya lima hal di atas menjadi kegiatan minimal yang harus di lakukan setiap hari. Semoga sukses

(16)

Pengertian Haji

Kata “haji” menurut bahasa ialah: Al–Qashdu, artinya bermaksud. Mengerjakan sesuatu dengan sengaja atau menuju tempat dengan sengaja, yang dilakukan berulang – ulang. Menurut syara’, haji adalah menuju ke Baitullah atau menghadap Allah untuk mengerjakan seluruh rukun dan persyaratan haji yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Dalam arti lain, haji adalah sengaja mengunjungi Ka’bah atau Baitullah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat – syarat tertentu, yakni mengerjakan thawaf, sa’i, wukuf di arafah, dan menasuk haji lainnya dengan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.[1] Haji (asal maknanya) adalah “menyengaja sesuatu”. Haji yang dimaksud di sini (menurut syara’) ialah “sengaja mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah, dengan syarat – syarat yang tertentu”.[2] Melaksanakan ibadah haji hukumnya wajib satu kali seumur hidup bagi muslim atau m u s l i m a h y a n g s u d a h b a l i g d a n m a m p u d i p e r j a l a n a n (Istitha’ah).

Haji diwajibkan kepada orang yang memiliki kemampuan materi dan fisik di perjalanan. Kewajibannya hanya untuk satu kali seumur hidup, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran surat Ali-‘Imran ayat 97 sebagai berikut.

“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Q.S. Ali-‘Imran: 97) Melaksanakan kewajiban harus disegerakan, terutama bagi yang telah memiliki kemampuan materi dan fisiknya masih kuat, karena kewaiban haji hanya satu kali seumur hidup. Dalam yang diterima dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW telah bersabda yang

(17)

artinya:

“Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW telah bersabda, ‘Segerakanlah kamu mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari datangnya suatu halangan yang akan merintanginya’.”

(H.R. Ibnu Ahmad)

Allah memerintahkan kepada Ibrahim dan Islam’il agar mendirikan Baitullah di Mekah. Setelah selesai di bina, Allah menyuruh Ibrahim memberitahukan kepada manusia bahwa rumah itu didirikan untuk ibadah dan wajib atas mereka mengunjunginya. Ibrahim dan Isma’il memohon kepada Allah agar memberitahukan dan memperlihatkan kepada mereka manisk – manasik haji. Ka’bah itulah permulaan rumah yang didirikan untuk menyembah Allah di dunia.

Allah telah menerangkan tata cara haji di dalam Al-Quran, baik manasik haji, masya’ir-nya, hukum – hukumnya, waktu menunaikannya, maupun hal – hal yang boleh dilakukan dan hal – hal yang haram dilakukan di dalamnya.

Rasulullah telah menjelaskan soal – soal yang diterangkan oleh Al-Quran secara ringkas dari urusan haji. Beliau menerangkan

miqat-miqat haji, bilangan thawaf, bilangan sa’i, apa yang

didahulukan dan apa yang dikemudiankan, serta urgensitas dikerjakannya, waktu wukuf di ‘Arafah dan Muzdalifah, menjama’ sholat di tempat – tempat itu, sifat melempar jumrah dan menyembelih hadiyah, yang wajib dilakukan dan yang tidak diwajibkan, baik perkataan maupun pekerjaan di dalam haji yang beliau lakukan bersama – sama para sahabat dan kaum muslimin pada zamannya.

Syarat dan Rukun Haji

Adapun syarat – syarat wajib haji adalah sebagai berikut.[3] Islam (tidak sah haji orang kafir)

1.

Berakal (tidak wajib atas orang gila dan bodoh) 2.

Balig (sampai berumur 15 tahun, atau balig dengan tanda 3.

(18)

– tanda lain). Tidak wajib haji atas anak – anak. Kuasa (tidak wajib haji atas orang yang tidak mampu). 4.

Sedangkan rukun – rukun haji adalah sebagai berikut. Pertama, Ihram (berniat mengerjakan haji atau umrah).[4] Ihram dilakukan dalam bulan haji yaitu: Syawal, Dzulqaidah, dan 10 Dzulhijjah. Tidak boleh di luar bulan tersebut. Ihram adalah berniat memulai mengerjakan haji atau umrah karena semua amal harus diniatkan.[5]

(ىرﺎﺨﺒﻟا هاور) . ِتﺎَّﻴِّﻨﻟﺎِﺑ ُلﺎَﻤْﻋَ ْﻻاﺎَﻤـَّﻧِإ) Artinya: “Segala sesuatu amal ibadah hanya sah dengan niat.” (Riwayat Bukhori)

Kedua, hadir di Padang Arafah pada waktu yang telah

ditentukan, yaitu mulai dari tergelincir matahari (waktu Luhur) tanggal 9 bulan haji sampai terbit fajar tanggal 10 bulan haji.[6] Artinya orang yang mengerjakan haji itu wajib berada di Padang Arafah pada waktu tersebut.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya adalah: “dari Abdurrahman

bin Ya’mur, ‘Bahwa orang – orang Najd telah datang kepada Rasulullah SAW sewaktu beliau sedang wukuf di Padang Arafah. Mereka bertanya kepada beliau, maka beliau terus menyuruh orang untuk supaya mengumumkan: Haji itu hanyalah Arafah. Artinya hal yang terpenting urusan haji ialah hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam sepuluh sebelum terbit fajar, sesungguhnya ia telah mendapat waktu yang sah.”

(Riwayat lima orang ahli hadis)

Ketiga, Tawaf, yaitu berkeliling Ka’bah. Tawaf rukun ini

dinamakan “Tawaf Ifadah”. Firman Allah dalam surah Al-Hajj ayat 29 sebagai berikut.

Artinya: “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran y a n g a d a p a d a b a d a n m e r e k a d a n h e n d a k l a h m e r e k a menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu

(19)

(Baitullah). (Q.S. Al-Hajj: 29)

Syarat tawaf adalah: (1) menutup aurat, (2) suci dari hadas dan najis, (3) Ka’bah hendaklah berada di sebelah kiri orang yang tawaf, (4) permulaan tawaf itu hendaklah dari Hajar Aswad, (5) tawaf hendaklah tujuh kali keliling, dan (6) tawaf itu hendaklah di dalam masjid karena Rasulullah SAW melaksanakan tawaf itu di dalam masjid.[7]

Niat tawaf dalam ibadah haji tidak wajib niat karena niatnya sudah terkandung dalam niat ihram haji. Tetapi kalau tawaf itu tersendiri bukan dalam ibadah haji, seperti tawaf wada’ (tawaf karena akan meninggalkan Mekah), maka wajib berniat. Niat tawaf di sini menjadi syarat sahnya tawaf itu sendiri.

Adapun jenis – jenis tawaf adalah: (1) tawaf qudum (tawaf ketika baru sampai) sebagai salat tahiyyatul masjid, (2) tawaf

ifadah (tawaf rukun haji), (3) tawaf wada’ (tawaf ketika akan

meninggalkan Mekah), (4) tawaf tahallul (penghalalan barang yang haram karena ihram), (5)tawaf nazar (tawaf yang dinazarkan), dan (6) tawaf sunat.[8]

Keempat, Sa’i, yaitu berlari – lari kecil di antara bukit Safa

dan Marwah.[9] Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “dari

Safiyah binti Syaibah. Bahwa seorang perempuan telah mengabarkan kepadanya (Safiyah) bahwa dia telah mendengar Nabi besar SAW bersabda di antara Bukit Safa dan Marawh,’telah diwajibkan atas kamu sa’i. Maka hendaklah kamu kerjakan’.”

(Riwayat Ahmad)

Syarat – syarat melakukan sa’i adalah: (1) hendaklah dimulai dari Bukit Safa dan disudahi di Bukit Marwah, (2) hendaklah sa’i itu tujuh kali karena Rasulullah SAW telah sa’i tujuh kali dari Safa ke Marwah dihitung satu kali, kembalinya dari Marwah ke Safa dihitung dua kali, dan seterusnya, (3) waktu sa’i hendaklah sesudah tawaf, baik tawaf rukun maupun tawaf

(20)

Kelima, mencukur atau menggunting rambut.[11] Hal ini kalau kita berpegang atas pendapat yang kuat. Sekurang – kurangnya menghilangkan tiga helai rambut. Pihak yang mengatakan bercukur menjadi rukun beralasan karena tidak dapat diganti dengan menyembelih.

Keenam, menertibkan rukun – rukun itu (mendahulukan yang

dahulu di antara rukun – rukun itu). Yaitu mendahulukan niat dari semua rukun yang lain, mendahulukan hadir di Padang Arafah dari tawaf dan bercukur, mendahulukan tawaf dari sa’i jika ia tidak sa’i sesudah tawaf qudum.[12]

Tata Cara Pelaksanaan Haji

Pertama, Ihram. Pada tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut “Yaumul Tarwiyyah” bagi yang melaksanakan tamattu, setelah mandi,

memakai wangi – wangian dan pakaian ihram dengan miqat dari tempat masing – masing di Mekah, kemudian mengucapkan ihlal haji, yaitu membaca “Allahumma hajjan atau labaika hajjan” atau “labaika hajjan”. Dilanjutkan membaca talbiyah sebagaimana ketia berihram untu melaksanakan umrah.

Kedua, mabit di Mina. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, kemudian

berangkat menuju Mina dan mabit (menginap) di sana untuk melaksanakan salat zuhur, ‘ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh berjamaah dengan jama’ dan qashar, sebagaimana di jelaskan dalam hadis berikut yang artinya: “Anas bin Malik r.a.

berkata, ‘kami keluar bersama Nabi SAW dari Madinah ke Mekah, beliau sa;at dua rekaat – dua rekaat hingga kami kembali ke Madinah’. Aku bertanya,’Apakah kalian mukim di Mekah?’ Ia menjawab, ‘Kami mukim di sana sepuluh hari’”. (Muttafaq

Alaih)[13]

Demikian pula dijelaskan dalam hadis lain sebagai berikut yang artinya: “Dan Anas bin Abdillah dari ayahnya, bahwa Umar bin

Khattab ketika beliau datang di Mekah, salat (mengimami) orang – orang dua rekaat (diqashar), kemudian beliau menyuruh (kepada penduduk Mekah) berkata,’Wahai penduduk Mekah!

(21)

Tamatkanlah, jangan diqashar salat kalian, kami mengqashar salat karena kami orang-orang yang sedang safar’.” (H.R.

Malik)[14]

Jabir bin Abdillah menjelaskan yang artinya: “ketika datang

hari Tarwiyyah, mereka berangkat menuju Mina, mereka berhilal untuk haji, Rasulullah SAW naik kendaraan. Beliau di Mina salat zuhur, ‘ashar, maghrib, isya, dan subuh. Kemudian, istirahat sebentar dan kemudian berangkat ….” (H.R.

Muslim)[15]

Hadis tersebut menunjukkan bahwa Nabi menginap di Mina sehari semalam. Hadis tersebut tidak memberikan isyarat bahwa Nabi SAW salat yang lima waktu tanpa jama’ dan qashar. Oleh karena itu selama berada di Mina, baik pada yaumit tarwiyyah ataupun

yaummu nahri, dan ayyamu tasyriq, berlaku ketentuan “musafir”,

yakni jama’ dan qahar.[16]

Ketiga, Wukuf di Arafah. Pokok dari ibadah haji adalah wukuf

di Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, setelah terbit matahari, jamaah berangkat menuju Arafah. Dalam perjalanan menuju Arafah ini, jamaah haji tetap ber-talbiyyah atau bertakbir daan jika memungkinkan, singgah di Namirah.

Setelah matahari tergelincir, jamaah haji mendengarkan khotbah Arafah dari Imam, kemudian dikumandangkan azan dan qamat, lalu salat zuhur dan ashar di jama’ dan qashar tanpa salat apa – apa di antara dua salat itu. Selesai salat, berdoa dengan mengangkat kedua tangan. Dalam riwayat Jabir r.a. dikatakan yang artinya: “kemudian Rasulullah SAW berjalan sampai Arafah,

beliau mendapat kemah yang sudah didirikan baginya di Namirah, beliaupun singgah di sana, sehingga ketika matahari tergelincir; beliau menyuruh membawakan ‘al-qoswa’ (unta beliau), kemudian unta itu diserahkan kepada beliau selanjutnya pergi menuju ke tengah – tengah lembah. Beliau khotbah di hadapan orang – orang … kemudian dikumandangkan azan dan qamat, lalu salat zuhur, kemudian qamat dan salat ‘ashar, beliau tidak salat apa – apa lagi di antara di salat

(22)

itu.” (H.R. Muslim)[17]

Apabila wukufnya jatuh pada hari Jumat, tetap dilakukan salat zuhur dengan cara dijama’ dengan ‘ashar seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat pada saat haji wada’ yang jatuh pada hari Jumat.[18]

Keempat, Mabit di Muzdalifah. Setelah matahari terbenam, para

jamaah haji meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah (masyaril

Haram) untuk bermalam sampai subuh, sementara salat maghrib

dan isya di-jama’ takhir di Muzdalifah. Setelah salat subuh, dianjurkan berdoa, bertakbir, bertahlil, dan bertauhid sambil menghadap kiblat. Bagi jamaah haji yang sakit atau lemah diperbolehkan meninggalkan Muzdalifah menuju Mina pada malam hari, setelah bermalam sebentar, sebagaimana dijelaskan dalam h a d i s I b n u ‘ U m a r y a n g a r t i n y a : “ I b n u U m a r r . a .

berkata,’sesungguhnya Nabi SAW memberi izin kepada orang – orang yang lemah untuk meninggalkan Muzdalifah pada malam hari’.” (H.R. Imam Muslim)[19]

Kelima, melontar jumrah aqabah (kubra). Pada waktu dhuha

tanggal 10 Dzulhijjah di Mina, jamaah haji melaksanakan lontar

jumrah aqabah, dengan cara berdiri menghadap ke jumrah

tersebut. Posisi kiblat berada di sebelah kiri jamaah haji, kemudian melontar jumrah dengan batu kerikil sebanyak tujuh kali. Setiap lontaran diiringi dengan ucapan takbir, dan setelah lontaran ketujuh membaca doa:

(.اًرْﻮُﻔْﻐَﻣﺎًﺒْﻧَزَواًرْوُﺮْﺒَﻣﺎًّ ﺠَ ﺣ ُﻪْﻠَﻌْﺟا َّﻢُﻬّﻠﻟَأ ﺪﻤﺣا هاور) Artinya: “Ya Allah jadikanlah (ibadah haji ini), sebagai

ibadah haji yang diterima (mabrur) dan dosa yang diampuni.”

(H.R. Ahmad)[20]

Setelah melontar jumrah aqabah ini, talbiyyah dihentikan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Mas’ud r.a. yang artinya: “Ibnu Mas’ud sampai di Jumratul Aqabah, lalu ia

(23)

kanannya, dan ia melontar dengan tujuh batu, ia berkata, ‘Beginilah Nabi SAW melontar’.” (H.R. Al-Bukhori dan

Muslim)[21]

Juga dalam hadis Jabir dikatakan yang artinya: “dari Jabir

r.a. berkata,’Rasulullah SAW melontar (aqabah) pada hari Nahar (tanggal 10 Dzulhijjah) pada waktu Dhuha dan melontar sesudah hari Nahar (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) setelah tergelincir matahari’.” (H.R. An-Nasa’i)[22]

Dalam hadis mas’ud dikatakan yang artinya: “tibalah Ibnu

Mas’ud r.a. Jumratul Aqabah, lalu ia melontarnya dengan tujuh buah batu, sambil ia menunggang ia bertakbir pada setiap (lontaran) batu, kemudian mengucapkan,’allahummaj’alhu hajjan mabrurran wa dzanban Maghfuran’ dan ia berkata,’Di sinilah Nabi SAW pernah berdiri’.” (H.R. Ahmad)[23]

Keenam, tahallul awal (ashgar). Jamaah haji tahallul dengan

cara “taqshir” (menggunting beberapa helai rambut) atau lebih utama dengan “tahliq” (dengan menggundul kepala). Bagi wanita, cukup dengan taqshir.

Setelah tahallul awal ini, jamaah haji bebas dari larangan pada waktu ihram, kecuali hubungan suami istri, sebagaimana d i j e l a s k a n d a l a m h a d i s A n a s y a n g a r t i n y a : “ A n a s

berkata,’Sesungguhnya Rasulullah SAW datang di Mina lalu ia pergi ke jumratul aqabah dan melontarnya, kemudian ia pergi ke rumahnya di Mina dan menyembelih (kurban) kemudian ia berkata kepada tukang cukur,’cukurlah’, sambil menunjuk ke sebelah kanan kepalanya, kemudian sebelah kiri’.” (H.R. Muslim)[24] Begitu juga hadis dari Abu Hurairah yang artinya: “dari Abu

Hurairah r.a. Rasulullah SAW bersabda,’Ya Allah, ampunilah dosa – dosa yang menggundul kepalanya’. Mereka berkata,’Dan bagi orang – orang yang (hanya) menggunting rambutnya!’ Nabi bersabda (lagi), ‘Ya Allah ampunilah dosa – dosa yang menggundul kepalanya!’, Beliau mengatakannya tiga kali. Kemudian, beliau bersabda,’Dan juga bagi orang – orang yang

(24)

(hanya) menggunting rambutnya’.” (H.R. Bukhari dan Muslim)[25]

Ketujuh, hadyu (qurba). Bagi mereka yang melaksanakan haji tamattu dan qiran wajib menyembelih hadyu. Perbedaannya ialah

yang qiran membawa binatang dari rumah, sementara yang tamattu membelinya di Mekah (atau manhar).

Penyembelihan hadyu dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan jika tidak bisa dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka boleh dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Jamaah haji kurban boleh memakan daging kurban tersebut seperti yang dilakukan oleh Nabi SAW. Bagi mereka yang tidak bisa menyembelih hadyu, ia harus menggantinya dengan puasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari setelah pulang ke negerinya. Jumlahnya menjadi sepuluh hari. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 196 sebagai berikut.

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 196)

(25)

Nabi SAW bersabda yang artinya: “Setiap hari tasyriq (11, 12,

dan 13 Dzulhijjah) itu adalah waktu untuk menyembelih.” (H.R.

Ahmad)[26]

Kedelapan, thawaf ifadah. Pada hari nahar (tanggal 10

Dzulhijjah), setelah melontar jumroh aqabah dan menyembelih

hadyu, jamaah haji pergi ke Mekah untuk melaksanakan thawaf ifadah. Caranya sama dengan thawaf qudum, hanya saja dalam thawaf ifadah tanpa “ramal” (lari – lari kecil), tanpa salat

dua rekaat di Maqam Ibrahim, dan tanpa diikuti sa’i antara Safa dan Marwah. Thawaf ifadah juga dapat dilaksanakan pada

ayyamu tasyrik (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dan bagi

yang udzur, bisa dilakukan seteleh lepas udzurnya.

Setelah thawaf ifadah, semua larangan ihram bebas, termasuk jimak.

Kesembilan, melempar tiga jumrah. Pada tanggal 11 Dzulhijjah,

setelah zuhur, jamaah haji melempar tiga jumrah (ula, wustha,

dan aqabah), masing – masing dengan tujuh batu kerikil.

Caranya: jamaah pergi menuju jumratul ula, berdiri menghadapnya. Arah kiblat ada di sebelah kiri jamaah, kemudian melemparnya dengan tujuh batu kerikil. Setiap lemparan diiringi dengan takbir (Allahu Akbar), kemudian pindah tempat ke sebelah kiri jumrah, lalu menghadap kiblat dan berdoa lama sambil mengangkat kedua belah tangan.

Setelah itu pergi menuju jumratul wustha, dan berbuat seperti yang dilakukan di jumratul ula, kemudian pergi ke jumratul

aqabah dan melakukan seperti yang dilakukan pada tanggal 10

Dzulhijjah, yakni selesai lemparan ketujuh diikuti doa,

“Allahumaj’al hajjan mabruran wadanban magfuran.” Di aqabah

ini, tidak ada berdiri lama untuk berdoa seperti yang dilakukan di ula dan wustha.[27]

Kesepuluh, nafar awal dan nafar tsani’. Pada tanggal 12

Dzulhijjah, jamaah haji melempar tiga jumrah seperti yang dilakukan pada tanggal 11 Dzulhijjah. Waktuya juga sama, yaitu

(26)

mulai setelah zuhur hingga maghrib. Bagi yang meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah, sebelum matahari terbenam disebut Nafar Awal. Sementara mereka yang bermalam di Mina sampai tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah disebut Nafar Tsani’. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 203 sebagai berikut.

Artinya: “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, Maka tiada dosa baginya. dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), Maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. dan bertakwalah kepada Allah, dan Ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 203)

Kesepuluh, thawaf wada’. Sebelum meninggalkan Mekah, jamaah

haji dianjurkan untuk melaksanakan thawaf wada’ (perpisahan). Caranya, sama dengan thawaf ifadah dilakukan tujuh putaran, tanpa lari – lari kecil, tanpa salat dua rakaat di Maqam Ibrahim, dan tanpa sa’i. Nabi SAW bersabda yang artinya:

“janganlah salah seorang pulang sebelum mengakhiri urusan (hajinya) dengan thawaf wada’ di Baitullah.” (H.R. Muslim)[28] Wanita haid boleh pulang sebelum thawaf wada’ bila ia telah melakukan thawaf ifadhah. Ibnu Abbas r.a. menjelaskan yang artinya: “bahwasanya Nabi SAW membolehkan wanita yang haid

untuk pulang sebelum melaksanakan thaaf wada’ di Baitullah, jika ia sudah melaksanakan thawaf ifadah.” (H.R. Ahamad)[29]

Hal – Hal yang Dilarang Saat Ihram

Perbuatan yang dilarang ketika ihram adalah sebagai berikut.[30]

berkata kotor dan cabul; 1.

meminang, menikah, dan menikahkan orang lain; 2.

berburu binatang darat; 3.

(27)

bagi muhrim laki – laki tidak boleh berbaju, bercelana, 4.

bersorban, berkaus kaki, dan bersepatu yang menutup mata kaki, tidak boleh memakai pakaian yang bercelup wars dan

za’faran (baik laki – laki maupun perempuan);

wanita yang sedang ihram dilarang memakai sarung tangan 5.

dan penutup muka;

memakai wangi – wangian, kecuali yang dipakai sebelum 6.

ihram;

mengganggu pepohonan yang ada di Mekah dan Madinah. 7.

Macam – Macam Haji

Macam – macam haji adalah sebagai berikut.[31]

Ifrad, haji yang umrahnya dilakukan di lua musim haji.

1.

Qiran, yaitu ibadah umrah dan haji dikerjakan bersama –

2.

sama pada musim haji, dan di antara keduanya tidak dipisah dengan tahalul.

Tamattu, yaitu ibadah umrah dan haji dikerjakan sama –

3.

sama pada musim haji dan di antara keduanya dipisah dengan tahalul.

[1] Hasan Ridwan, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 247.

[2] Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam: Hukum Fiqh Lengkap, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2006), hlm. 247.

[3] Ibid., hlm. 248. [4] Ibid., hlm. 252.

[5] Hasan Ridwan, op.cit., hlm. 250. [6] Sulaiman Rasjid, op.cit., hlm. 253. [7] Ibid., hlm. 254. [8] Ibid., hlm. 255. [9] Ibid. [10] Ibid., hlm. 256. [11] Ibid. [12] Ibid.

(28)

[13] Hasan Ridwan, op.cit., hlm. 261. [14] Ibid.

[15] Ibid.

[16] Dewan Hisbah PP. Persatuan Islam dalam Hasan Ridwan,

ibid. [17] Ibid., hlm. 262. [18] Ibid. [19] Ibid. Hlm. 263. [20] Ibid., hlm. 263. [21] Ibid., hlm. 264. [22] Ibid. [23] Ibid. [24] Ibid., 265. [25] Ibid. [26] Ibid., hlm. 267. [27] Ibid., hlm. 268. [28] Ibid., hlm. 270. [29] Ibid. [30] Ibid. [31] Ibid., hlm. 272.

Makalah Tentang Paragraf

dwiadi.com – Makalah tentang Paragraf dibuat sebagai pemenuhan tugas mandiri mata kuliah Bahasa Indonesia.

This is an embedded Microsoft Office document, powered by Office Online.

Referensi

Dokumen terkait

membagikan kertas kepada masing masing kelompok siswa, meminta siswa menulis pertanyaan tentang materi pelajaran yang dipelajari dan menyuruh siswa pada suatu

Meskipun demikian, sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri, sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, maka pendidikan karakter untuk meningkatkan mutu siswa

Berdasarkan hasil analisis jalur pada tabel 2 hasil olah data menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,209 > 0,05 (sig > 0,05) sehingga dapat disimpulakan bahwa

Pengamatan dilakukan terhadap (1) perubahan fisiologis selama penyimpanan: penyusutan bobot, persentase rimpang bertunas, panjang tunas, dan laju respirasi dilakukan

Dengan demikian, jika dalam hal terdapat hubungan perjanjian (privity of contract), dan prestasi memberi jasa tersebut terukur sehingga merupakan perjanjian

Penelitian ini dilaksanakan atas asumsi bahwa pembangunan karakter siswa dapat dilaksanakan melalui Pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan dan proses habituasi, sehingga

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Telah melakukan 3 kali Audiensi dengan Perusahaan IUP Pemegang ET-SPE perihal evaluasi perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan