10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 1
Pengantar
Variabel Random
Variabel Random Diskrit
Nilai Ekspektasi dan Variansi Variabel Random Diskrit
Variabel Random Kontinyu
Kovariansi dan Korelasi
Distribusi Bivariat
Moment Generating Function
Fungsi Transformasi
The Law of Large Number
Variabel Random
3
Output sebuah proses dapat dikategorikan defect (B) dan baik
(G). Dari 4 produk berurutan akan ada 2*2*2*2=24 = 16
kemungkinan kemunculan, sehingga membentuk ruang sample:
BBBB BGBB GBBB GGBB
BBBG BGBG GBBG GGBG BBGB BGGB GBGB GGGB
BBGG BGGG GBGG GGGG
Jika kemunculan defect dan baik sama (equally likely) [P(G)=P(B) = 1/2], dan sebuah kemunculan independen dengan kemunculan
berikutnya, maka probabilitas dari setiap kemunculan:
(1/2)(1/2)(1/2)(1/2) = 1/16.
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 3
Jumlah produk baik (G) dari 4 kemunculan adalah:
BBBB (0) BGBB (1) GBBB (1) GGBB (2) BBBG (1) BGBG (2) GBBG (2) GGBG (3) BBGB (1) BGGB (2) GBGB (2) GGGB (3) BBGG (2) BGGG (3) GBGG (3) GGGG (4)
Setiap kemunculan dinyatakan dengan sebuah nilai numerik Semua kemunculan diberikan nilai numerik
Nilai yang diberikan berbeda untuk setiap kejadian urutan
Jumlah produk baik (G) adalah sebuahvariabel random:
Variabel Random adalah sebuah fungsi yang memberikan
nilai numerik tunggal (tetapi variabel) pada setiap elemen dalam ruang sample.
3-2 Variabel Random (1)
Karena variabel random X = 3 terjadi dengan 4 urutan BGGG,
GBGG, GGBG, atau GGGB,
P(X = 3) = P(BGGG) + P(GBGG) + P(GGBG) + P(GGGB) = 4/16
Distribusi probabilitas dari sebuah variabel random
membentuk tabel semua nilai variabel random dan probabilitasnya. x P(x) 0 1/16 1 4/16 2 6/16 3 4/16 4 1/16 16/16=1 0 1 2 3 4 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 N um b e r o f g i rls , x P (x ) 0 .0 6 2 5 0 .2 5 0 0 0 .3 7 5 0 0 .2 5 0 0 0 .0 6 2 5
P ro b ab ility D is trib u tio n o f th e N um b e r o f G irls in F o ur B irths
Variabel Random (2)
Jumlah produk baik
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 5
Percobaan melempar dua buah dadu, ada 36 hasil.
Variabel random X menyatakan jumlah angka sisi dadu:
2 3 4 5 6 7 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 8 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 9 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 10 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 11 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6 12 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6 x P(x)* 2 1/36 3 2/36 4 3/36 5 4/36 6 5/36 7 6/36 8 5/36 9 4/36 10 3/36 11 2/36 12 1/36 1 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 0.17 0.12 0.07 0.02 x p (x )
Probability Distribution of Sum of Two Dice
36 / ) ) 7 ( 6 ( ) ( : Fungsi * P x = − −x2
Variabel Random (3)
Sebuah variabel random diskrit:
z Memiliki jumlah nilai yang terhitung
z Memiliki ruang di antara nilai yang berurutan
z Memiliki ukuran probabilitas untuk setiap nilai individual
Sebuahvariabel random diskrit:
z Memiliki jumlah nilai yang terhitung
z Memiliki ruang di antara nilai yang berurutan
z Memiliki ukuran probabilitas untuk setiap nilai individual
Sebuah variabel random kontinyu:
z Memiliki jumlah nilai yang tidak terhitung dan tidak terbatas
z Bergerak secara kontinyu di antara nilai-nilai
z Tidak memiliki ukuran probabilitas untuk setiap nilai ukuran
Sebuahvariabel random kontinyu:
z Memiliki jumlah nilai yang tidak terhitung dan tidak terbatas z Bergerak secara kontinyu di antara nilai-nilai
z Tidak memiliki ukuran probabilitas untuk setiap nilai ukuran
Variabel Random Diskrit-Kontinyu
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 7
[
]
1 0
1
0 1
. for all values of x.
2. Corollary: all x P x P x P X ( ) ( ) ( ) ≥ = ≤ ≤
∑
Distribusi probabilitas untuk variabel random diskrit X
memenuhi dua kondisi berikut
3-3 Variabel Random Diskrit
F x P X x P i
all i x
( )= ( ≤ =) ( )
≤
∑
Fungsi distribusi kumulatif,
F(x)
, dari variabel random diskrit X adalah: x P(x) F(x) 0 0.1 0.1 1 0.2 0.3 2 0.3 0.6 3 0.2 0.8 4 0.1 0.9 5 0.1 1.0 1 5 4 3 2 1 0 1 .0 0 .9 0 .8 0 .7 0 .6 0 .5 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0 x F (x)C um ulative P rob ability D istrib ution of the Numb er o f S witc hes
Fungsi Distribusi Kumulatif (1)
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 9 x P(x) F(x) 0 0.1 0.1 1 0.2 0.3 2 0.3 0.6 3 0.2 0.8 4 0.1 0.9 5 0.1 1.0 1
Probabilitas bahwa paling banyak ada 3 switch
5 4 3 2 1 0 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0 x P (x ) P X( ≤3)=F( )3
Fungsi Distribusi Kumulatif (2)
Probabilitas bahwa paling banyak ada 3 switch
x P(x) F(x) 0 0.1 0.1 1 0.2 0.3 2 0.3 0.6 3 0.2 0.8 4 0.1 0.9 5 0.1 1.0 1
Probabilitas bahwa ada lebih dari satu switch:
5 4 3 2 1 0 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0 x P (x ) P X( > = −1) 1 F( )1 F( )1
Fungsi Distribusi Kumulatif (3)
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 11 x P(x) F(x) 0 0.1 0.1 1 0.2 0.3 2 0.3 0.6 3 0.2 0.8 4 0.1 0.9 5 0.1 1.0 1
Probabilitas bahwa ada dari satu sampai tiga switch:
5 4 3 2 1 0 0 .4 0 .3 0 .2 0 .1 0 .0 x P( x )
Probabilitas ada satu sampai tiga switch
F( )0
F( )3
F(1≤X≤3)=F( )3−F( )0
Fungsi Distribusi Kumulatif (4)
5 4 3 2 1 0 Mean dari distribusi probabilitas adalah ukuran pemusatan sebagai rata-rata dari distribusi frekuensi, yang juga adalah rata-rata terbobot dari setiap nilai variabel random, dimana nilai probabilitas merupakan bobotnya.
Mean juga merupakan nilai harapan (atau ekspektasi) dari
sebuah variabel random.
Nilai ekspektasidari sebuah variabel random diskrit X adalah jumlah setiap nilai yang dikalikan dengan nilai
probabilitas-nya:
µ
= =∑
E X xP x all x ( ) ( ) x P(x) xP(x) 0 0.1 0.0 1 0.2 0.2 2 0.3 0.6 3 0.2 0.6 4 0.1 0.4 5 0.1 0.5 1.0 2.3 = E(X)=µ 2.33-4 Nilai Ekspektasi dan Variansi
Variabel Random Diskrit
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 13
Dilakukan percobaan melemparkan sebuah koin yang seimbang. Jika muncul sisi muka akan mendapat manfaat sebesar Rp. 1 juta, sedangkan jika muncul sisi belakang akan rugi sebesar Rp. 1 juta. Nilai ekspektasi dari persoalan
tersebut adalah
E(X) = 0.
Sebuah percobaan denganekspektasi 0 dikenal sebagai sebuah
“fair game”
.Dilakukan percobaan melemparkan sebuah koin yang seimbang. Jika muncul sisi muka akan mendapat manfaat sebesar Rp. 1 juta, sedangkan jika muncul sisi belakang akan rugi sebesar Rp. 1 juta. Nilai ekspektasi dari persoalan
tersebut adalah
E(X) = 0.
Sebuah percobaan denganekspektasi 0 dikenal sebagai sebuah
“
fair game”
.x P(x) xP(x) -1 0.5 -0.50 1 0.5 0.50 1.0 0.00 = E(X)=µ -1 1 0
Sebuah “Fair Game”
Number of items, x P(x) xP(x) h(x) h(x)P(x) 5000 0.2 1000 2000 400 6000 0.3 1800 4000 1200 7000 0.2 1400 6000 1200 8000 0.2 1600 8000 1600 9000 0.1 900 10000 1000 1.0 6700 5400
Contoh: Penjualan bulanan diketahui mengikuti distribusi probabilitas seperti di
samping. Misalkan perusahaan mengeluarkan ongkos tetap bulanan sebesar $8000 dan setiap item menghasilkan keuntungan $2. Tentukan ekspektasi keuntunganh(x) bulanan.
Nilai ekspektasi dari sebuah fungsivariabel random diskrit X adalah:
E h X h x P x
all x
[ ( )]=
∑
( ) ( )10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 15
Nilai Ekspektasi (2)
E h X
h x P x
all x
[ ( )]
=
∑
( ) ( )
=
5400
Nilai ekspektasi dari sebuah
fungsi linier
sebuah variabelrandom:
E(aX+b)=aE(X)+b
Dalam contoh ini:
E(2X-8000)=2E(X)-8000=(2)(6700)-8000=5400 Number of items, x P(x) xP(x) h(x) h(x)P(x) 5000 0.2 1000 2000 400 6000 0.3 1800 4000 1200 7000 0.2 1400 6000 1200 8000 0.2 1600 8000 1600 9000 0.1 900 10000 1000 1.0 6700 5400
Variansi
dari sebuah variabel random adalah ekspektasi kuadrat penyimpangan dari rata-rata (mean):σ 2 µ 2 µ 2 2 2 2 2 = = − = − = − = ⎡ ⎣⎢ ⎤ ⎦⎥− ⎡⎣⎢ ⎤ ⎦⎥
∑
∑
∑
V X E X x P x E X E X x P x xP x all x all x all x ( ) [( ) ] ( ) ( ) ( ) [ ( )] ( ) ( )Deviasi standar
dari sebuah variabel random adalah
akar kuadrat dari variansi:
σ=SD X( )= V X( )10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 17 Number of Switches, x P(x) xP(x) (x-µ) (x-µ)2 P(x-µ)2 x2P(x) 0 0.1 0.0 -2.3 5.29 0.529 0.0 1 0.2 0.2 -1.3 1.69 0.338 0.2 2 0.3 0.6 -0.3 0.09 0.027 1.2 3 0.2 0.6 0.7 0.49 0.098 1.8 4 0.1 0.4 1.7 2.89 0.289 1.6 5 0.1 0.5 2.7 7.29 0.729 2.5 2.3 2.010 7.3 Number of Switches, x P(x) xP(x) (x-µ) (x-µ)2 P(x-µ)2 x2P(x) 0 0.1 0.0 -2.3 5.29 0.529 0.0 1 0.2 0.2 -1.3 1.69 0.338 0.2 2 0.3 0.6 -0.3 0.09 0.027 1.2 3 0.2 0.6 0.7 0.49 0.098 1.8 4 0.1 0.4 1.7 2.89 0.289 1.6 5 0.1 0.5 2.7 7.29 0.729 2.5 2.3 2.010 7.3 σ µ µ 2 2 2 2 01 2 2 2 2 7 3 2 32 2 01 = = − = ∑ − = = − = ∑⎡ ⎣ ⎢ ⎤ ⎦ ⎥ − ∑⎡ ⎣ ⎢ ⎤ ⎦ ⎥ = − = V X E X x all x P x E X E X x all x P x all xxP x ( ) [( ) ] ( ) ( ) . ( ) [ ( )] ( ) ( ) . . .
Variansi dan Deviasi Standar (2)
Variansi darifungsi linier dari sebuah variabel random:
V a X b
(
+ =
)
a V X
2( )
=
a
2σ
2 Number of items, x P(x) xP(x) x2P(x) 5000 0.2 1000 5000000 6000 0.3 1800 10800000 7000 0.2 1400 9800000 8000 0.2 1600 12800000 9000 0.1 900 8100000 1.0 6700 46500000 σ σ σ σ 2 2 2 2 2 2 2 2 8000 46500000 6700 1610000 1610000 1268 86 2 8000 2 4 1610000 6440000 2 8000 2 2 1268 86 2537 72 = = − = ⎡ ⎣⎢ ⎤ ⎦⎥− ⎡⎣⎢ ⎤ ⎦⎥ = − = = = = − = = = = − = = = ∑ ∑ − V X E X E X x P x xP x SD X V X V X SD x all x all x x x ( ) ( ) [ ( )] ( ) ( ) ( ) ( ) . ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( )( . ) . ( )10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 19 Mean atau nilai ekspektasi dari penjumlahanvariabel
random adalah penjumlahan nilai ekepektasinya:
µ
(X Y+)=
E X Y
(
+ =
)
E X
( )
+
E Y
( )
= +
µ µ
X YContoh: E(X) = $350 dan E(Y) = $200 E(X+Y) = $550
Variansi dari penjumlahan variabel random yang
independen adalah jumlah variansinya: . independen Y dan X jika hanya dan jika ) ( ) ( ) ( 2 2 ) ( 2 Y X Y X V X Y V X V Y
σ
σ
σ
+ = + = + = +Contoh: V(X) = 84 dan V(Y) = 60 V(X+Y) = 144
Sifat-sifat Mean dan Variansi
Teorema Chebyshev untuk distribusi probabilitas adalah sama halnya untuk distribusi frekuensi.
Untuk sebuah variabel random X dengan mean m, deviasi standar s, dan untuk setiap
k
> 1 berlaku:P X k k ( − <
µ
σ
) ≥ −1 12 1 1 2 1 1 4 3 4 75% 1 1 3 1 1 9 8 9 89% 1 1 4 1 1 16 15 16 94% 2 2 2 − = − = = − = − = = − = − = =Sekurangnya berada deviasi standar
dari mean 2
3 4
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 21
Sebuah variabel random kontinyu adalah variabel random yang dapat bernilai apapun dalam suatu interval.
Probabilitas variabel random kontinyu X ditentukan oleh fungsi densitas
(probability density function), dinyatakan olehf(x), dengan sifat sbb: 1. f(x) > 0 untuk setiapx.
2. Probabilitas bahwaXberada diantaraadanbadalah luas area di bawah kurva f(x) di antara titika dan b.
3. Luas total area di bawah kurvaf(x)adalah 1.00.
Fungsi distribusi kumulatif odari variabel random kontinyu adalah:
F(x) = P(X < x) = area di bawahf(x) diantara nilai terkecil yang mungkin dariX (seringkali∝) dan titikx.
Sebuah variabel random kontinyuadalah variabel random yang dapat bernilai apapun dalam suatu interval.
Probabilitas variabel random kontinyu X ditentukan oleh fungsi densitas
(probability density function), dinyatakan olehf(x), dengan sifat sbb: 1. f(x) > 0 untuk setiapx.
2. Probabilitas bahwaXberada diantaraadanbadalah luas area di bawah kurva
f(x) di antara titika dan b.
3. Luas total area di bawah kurvaf(x)adalah 1.00.
Fungsi distribusi kumulatifodari variabel random kontinyu adalah:
F(x) = P(X < x) = area di bawahf(x) diantara nilai terkecil yang mungkin dariX
(seringkali∝) dan titikx.
3-5 Variabel Random Kontinyu
F(x) f(x) x x 0 0 b a F(b) F(a) 1 b a
}
P(a ≤ X ≤ b) = luas area
dibawah f(x) di antara titik
a dan b = F(b) - F(a) P(a ≤ X ≤ b)=F(b) - F(a)
Fungsi Densitas dan Distribusi
Kumulatif
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 23
Sifat-sifat Fungsi Densitas
• < < = ∫b = − afx t dt Fx b Fx a b X a P[ ] ( ) ( ) ( )
• FX(x) adalah fungsi tidak menurun (
non decreasing
function
)• Dengan teori limit diperoleh Fx(∞)=∫−∞∞fx(t)dt=1 dan
0 )
(−∞ =
x
F , sehingga 0≤FX(x)≤1
• Jika
f
x(x)
adalah kontinyu maka∫ +∆ =∆ = ∆ + ≤ ≤ x x x fx t dt xfx E x x X x P[ ] () ( ) dimana x∆ >0 dan
x
x
E
x
≤
≤
+
∆
• P[X >x]=1−P[X ≤x]=1−Fx(x)• Jika variabel random
X
adalah diskrit, makaP(X
i)
>0 dan∑
∞ =1 = 1 ) ( i i X PEkspektasi dan Variansi (1)
• Variabel random
X
dalam rentangR
. Ekspektasi variabel randomX
adalah integral perkalian semua nilai variabel random dengan fungsi densitasnya dan dinotasikan oleh∫
∈ ⋅ = R x dx x f x X E( ) ( ) .• Variabel random
X
dalam rentangR
. Variansi variabel randomX
adalah integral perkalian kuadrat nilai fungsi dengan fungsi densitasnya dan dinotasikan oleh(
)
[
]
2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( X E dx x f x dx x f X E x X V R x i R x i − ⋅ = ⋅ − =∫
∫
∈ ∈10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 25
Ekspektasi dan Variansi (2)
Nilai ekspektasi dikenal sebagai metoda estimasi tidak
bias (
unbiased
) terhadap harga rata-rata variabel random(
the first moment
), sedangkan nilai variansi dikenalsebagai metoda estimasi tidak bias (
unbiased
) terhadappenyimpangan (variansi) variabel random.
Fraksi pertama pada persamaan variansi dikenal sebagai
momen kedua (
the second moment
), dengan demikianvariansi dapat disusun dari pengurangan momen kedua dengan kuadrat momen pertama atau
variansi
= (second moment
) - (first moment
)2.3-6 Kovariansi dan Korelasi (1)
Kovariansi (biasa dinyatakan dengan σ ) menjelaskan 12
penyebaran relatif nilai variabel random terhadap lokasi ekspektasinya secara simultan untuk dua variabel random. Kovariansi diformulasikan oleh persamaan berikut
[
( ( ))( ( ))]
) , ( Cov X1 X2 = E X1−E X1 X2−E X2 =E(X1⋅X2)−[
E(X1)⋅E(X2)]
.Koefisien korelasi menjelaskan kekuatan hubungan antara dua variabel rom dan diformulasikan sebagai berikut
2 1 12 2 1 2 1 ) ( ) ( ) , ( Cov σ σ σ ρ ⋅ = ⋅ = X V X V X X
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 27
Kovariansi dan Korelasi (2)
Jika variabel random X1 dan X2 saling independen, maka
) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) , ( ) ( 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 X E X E dx x f x dx x f x dx dx x f x x f x dx dx x x f x x X X E ⋅ = ⋅ = ⋅ ⋅ = ⋅ = ⋅
∫
∫
∫
∫
∫
∫
∞ ∞ − ∞ ∞ − ∞ ∞ − ∞ ∞ − ∞ ∞ − ∞ ∞ −• Dua variabel random yang saling independen secara
teoritis memiliki koefisien korelasi nol ρ=0, tidak perlu
dihitung secara empiris.
• Perlu dibedakan antara dua variabel yang independen dan yang tidak berkorelasi (koefisien korelasi kecil atau nol).
3-7 Distribusi Bivariat (1)
Untuk setiap hasil [x1i,x2j] dari dua variabel random [X1, X2],
fungsi distribusinya disebut sebagai fungsi distribusi kumulatif bivariat, dan didefinisikan oleh
] [ ) ( 1, 2 1 1 2 2 2 1 x x P X x danX x Fxx = ≤ ≤ .
Fungsi padat kemungkinan bivariat fx1x2(x1,x2) adalah
2 1 2 1 2 1 2 2 , 1 2 1 ) ( ) ( x x x x F x x f xx x x ∂ ∂ ∂ = , jika 2 1 2 / x x F ∂ ∂
∂ ada. Dari fungsi
padat kemungkinan bivariat fx1x2(x1,x2), dapat ditentukan
besarnya nilai kemungkinan untuk rentang tertentu ∫ ∫−∞ −∞ = 1 2 2 1 2 1 2 1 2 , 1 2 1 ( ) ( , ) α α dx dx x x f x x Fx x xx
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 29
Distribusi Bivariat (2)
Contoh :
Ada dua variabel random dari hasil pengelasan, yaitu diameter (X1) dan kekuatan (
strength
) (X2). Diketahuibahwa rentang variable random adalah 0≤ x1<0.25 cm dan
2000
0≤ x2≤ kg dan diasumsikan berdistribusi uniform
otherwise 0 2000 0 , 25 . 0 0 ) , ( 5001 1 2 2 1 = ≤ ≤ < ≤ = x x x x f
Besar probabilitas bahwa P(0.1≤X1≤0.2 ,100≤X2≤200)
adalah 50 1 2 . 0 1 . 0 2 1 500 1 200 100
=
∫
∫
dx
dx
.Distribusi Bersyarat dan Marginal (1)
• Fungsi distribusi kumulatif dan densitas kemungkinan untuk univariat
Fx
1(x
1)
danfx
1(x
1)
dari distribusi bivariat (atau multivariat) pada sebagian rentang variabel randompasangannya (
x
2), disebut distribusi kemungkinanbersyarat
(conditional
).• Fungsi distribusi kumulatif dan densitas kemungkinan untuk univariat
Fx
1(x
1)
danfx
1(x
1)
dari distribusi bivariat (atau multivariat) pada seluruh rentang variabel random10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 31
Distribusi Bersyarat dan Marginal (2)
Jika p(x1i,x2j) atau f(x1,x2) diketahui:
• Untuk variabel random X1 distribusi marginalnya adalah :
L , 3 , 2 , 1 ) , ( ) ( all 2 1 1 1 x =∑p x x i= p j i j i (diskrit), atau ∫ ∞ ∞ − = 1 2 2 1 1(x) f(x,x)dx f (kontinyu).
• Untuk variabel random X2 distribusi marginalnya adalah :
L , 3 , 2 , 1 ) , ( ) ( all 2 1 2 2 x =∑p x x j= p i i j j (diskrit), atau ∫ ∞ ∞ − = 1 2 1 2 2(x ) f(x,x)dx f (kontinyu).
Distribusi Bersyarat dan Marginal (3)
Contoh :
Pertimbangkan dua variabel random dari hasil pengelasan, yaitu diameter (X1) dan kekuatan (
strength
) (X2) daricontoh sebelumnya.
Distribusi marginal X1 dan X2 dari bivariatnya adalah: otherwise. 0 25 . 0 0 4 ) ( 1 2000 0 2 500 1 1 1 = < ≤ = = ∫ dx x x f dan otherwise. 0 2000 0 ) ( 2000 2 1 25 . 0 0 1 500 1 2 2 = < ≤ = = ∫ dx x x f
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 33
Distribusi Bersyarat dan Marginal (4)
Jika
A
danB
merupakan dua kejadian sedemikian sehingga diperoleh rentang A=[X1≤α]danB=[β1 ≤X2 ≤β2], maka daripersamaan kemungkinan bersyarat dapat diperoleh ∫ ∫ ∫−∞ = ∩ = 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 ) ( ) , ( ) ( ) ( ) | ( β β α β β dx x fx x dx x x x fx B P B A P B A P dimana
P(B)
diasumsikan≠
0
.Selanjutnya dengan cara yang sama dan variabel random X2
tidak dalam seluruh rentang (tapi pada batas tertentu, β), maka dapat diformulasikan fungsi densitas probabilitas bersyarat fx1(α | X2 =β).
Distribusi Bersyarat dan Marginal (5)
Formulasi fungsi densitas probabilitas bersyarat diberikan oleh persamaan ) ( ) , ( ) | ( 2 2 1 2 1 β β α β α x x x f f X fx = = ⇔ α β α β α ∂ = ∂ = = ) ( | ) | ( 1 2 2 1 X Fx X fx ,
dan dengan cara yang sama
) ( ) , ( ) | ( 1 2 1 2 α β α α β fx x fx fx = .
Persamaan terakhir ini disebut teorema Bayes untuk fungsi densitas probabilitas seperti halnya teorema Bayes untuk nilai kemungkinan.
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 35
3-8 Moment Generating Function (1)
Definisi:
Untuk variabel random X, moment generating function
)(t
MX
dari fungsi distribusinya adalah nilai ekspektasi dari
tXe
, dan secara matematis diformulasikan sebagai berikut
kontinyu X ) ( diskrit X ) ( ) ( ) ( all dx x f e x P e e E t M tx i i tx tX X i ∫ ∑ ∞ ∞ − ⋅ ⋅ = =
Jika
moment generating function
untuk sebuah fungsidistribusi probabilitas ada, maka
moment generating function
tersebut adalah
unique
(menentukan pola proses stokastikyang diikuti oleh sebuah variabel random).
Moment Generating Function (2)
Dengan menggunakan power series, dapat diperoleh
momen-momen sebagai berikut
L L L L L L + ⋅ + + ⋅ + ⋅ + = + ⋅ + + ⋅ + ⋅ + = + + + + + = ! ' ! 2 ' 2 ' 1 ! ! 2 2 ! ! 2 2 2 2 2 1 ) ( ) ( ) ( ) ( 1 ) ( 1 r t r t X r t r t tX r X t X t tX r r r r t t M X E X E t X E e E tX e µ µ µ
Selanjutnya, untuk beberapa momen awal (momen ke-r),
dapat dievaluasi dengan turunannya (ke-r) pada kondisi
dimana t=0 :
[
]
' 0 0 | ) ( r tX t r t X dt d M t EX e r r µ = = = = .Dua momen awal yang penting, yaitu M'X(0)=E[X], ] [ ) 0 ( 2 '' E X
M X = , menjelaskan rata-rata dan variansi melalui
2 2] ( [ ]) [ ] [X E X E X V = − .
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 37
Moment Generating Function (3)
Contoh: Sebuah variabel random X mengikuti distribusi
binomial otherwise 0 , , 2 , 1 , 0 , ) 1 ( ) ( = = − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = − n x p p x n x p x n x K
Fungsi pembangkit momennya adalah t n
X t pe p
M ()=( +(1− )) .
Turunan pertama dan kedua fungsi pembangkit momen
tersebut adalah 1 )) 1 ( 1 ( ) ( ' = t + t− n− X t npe pe M dan 2 )) 1 ( 1 )( 1 ( ) ( '' = t − + t + t− n− X t npe p npe p e M .
Dengan demikian dapat ditentukan rata-rata adalah np t M X t = = = =0 ' 1 µ ' ()|
µ dan momen kedua '' ()| 0 (1 )
'
2 =M X t t= =np −p+np
µ ,
sehingga variansi adalah ' 2 (1 ) ( )2 (1 )
2−µ =np − p+np − np =np − p
µ .
3-9 Fungsi Transformasi (1)
Seringkali dua variabel random mengalami transformasi atau merupakan fungsi dari variabel random yang lain. Misalkan
variabel random t merupakan transformasi dari sebuah
variabel random normal dan sebuah variabel random chi-kuadrat.
Pembentukan fungsi distribusi melalui transformasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1. Diperoleh fungsi dari dua variabel random x1 dan x2 sebagai
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 39
Fungsi Transformasi (2)
2. Jika diamati variabel random lain yang juga merupakan fungsi
dari dua variabel random x1 dan x2 sebagai berikut
) , ( 1 2 2 X X H Z = .
3. Dari kedua fungsi transformasi, dapat dibentuk fungsi-fungsi
berikut x1 =G1(y,z) dan x2 =G2(y,z).
4. Hitung turunan dari ∂∂xy1
, z x ∂ ∂ 1 , ∂∂xy2 dan z x ∂ ∂ 2 .
5. Tentukan fungsi gabungan untuk y dan z dengan fungsi berikut
l(y,z)=h[G1(y,z),G2(y,z)]⋅J(y,z), dimana z x y x z x y x z y J ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ ∂ 2 2 1 1 ) , ( = .
6. Tentukan fungsi marginal y dengan f(y)=
∫
l(y,z)dz.3-10 The Law of Large Number (1)
Sebuah eksperimen dilakukan berulang kali sebanyak
n
kali. Misalkan hanya ada 2
outcomes
, yaitu sukses dangagal, maka P S( )= p dan P G( )= − =1 p q yang berharga
konstan untuk j= 1 2 3, , ,L .,n
Definisikan Xj =⎧⎨
⎩
0, Outcome adalah Gagal
1, Outcome adalah Sukses , dan
Y = X1+X2+ +L Xn,
adalah jumlah sukses dari eksperimen tersebut, maka Y n/
10/7/2004 TI-2131 Teori Probabilitas - DI 41
The Law of Large Number (2)
Ekspektasi dan variansi
Y
adalah[
]
E Y( )= ⋅n E X( j)= ⋅n (0⋅q)+ ⋅(1 p) =np, dan
[
]
V Y( )= ⋅n V X( j)= ⋅n (02⋅q)+(12⋅p)−p2 =np(1−p).
Karena p$=( /1 n)⋅Y, maka E p($ ) ( / )= 1 n ⋅E Y( )= p dan V p($ ) ( / )= 1 n 2⋅V Y( )= p(1n−p).
The law of large number
menyatakan bahwa[
]
P p p p p n $− <ε ≥ − ( − ) ε 1 1 2 , atau P p[
p]
p p n $− ≥ε ≤ ( − ) ε 1 2 yang diturunkan dari P p p k p p n k $− < ( − ) ⎡ ⎣ ⎢ ⎤ ⎦ ⎥ ≥ − 11 12 (
chebyshev’s inequality
). Jikadigunakan ε=k p(1−p) /n, maka dihasilkan
[
]
P p p p p n $− <ε ≥ − ( − ) ε 1 1 2 .The Law of Large Number (3)
Untuk ε > 0 dan n→ ∞, maka P p
[
$ −p <ε]
→1 (kepastian, memilikikonvergensi secara probabilistik). Jika dituliskan P p
[
$ −p <ε]
≥ −1 α,maka dengan menentukan ε dan α, dapat dicari n≥ p(1−p)
2
ε α .
Contoh : Sebuah proses memiliki kemungkinan memberikan produk
cacat sebesar p (unknown). Diinginkan dengan kemungkinan 0.95
bahwa error $p p− tidak lebih dari 0.01, maka n≥ p( −p)
( . ) .
1 0 0120 05.
Asumsikan bahwa proporsi cacat maksimum adalah 0.5. Maka
n≥ 50000, artinya keinginan untuk mencapai perbedaan estimasi
kecil (akurat) dengan probability tinggi (presisi) mensyaratkan ukuran sampel yang sangat besar.