• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pijat Bayi - Dewi Nila Santika BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pijat Bayi - Dewi Nila Santika BAB II"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

A. Pijat Bayi

1. Pengertian

Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikan sejak berabad-abad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli,2001). Pijat bayi dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada sentuhan, karena itu pijat bayi biasa disebut dengan

stimulus touch(Prasetyono, 2009).

(2)

2. Manfaat Pijat Bayi

Menurut Prasetyo (2009) ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu: a. Bayi lebih sehat dengan pijatan

Pijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada saat bayi rewel atau saja jatuh sakit. Pijatan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 20 menit selama sebulan dapat membuat bayi lebih rileks dan membantu menstimulasi saraf otak.

b. Mengembangkan komunikasi

Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang diberikan oleh pemijat dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum, dan ekspresi wajah yang lain. c. Mengurangi stress dan tekanan

Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormone adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkat 30% setelah dipijat 2 kali selama 15 menit.

d. Mengurangi gangguan sakit

(3)

e. Mengurangi nyeri

Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan endorphin. Kedua hormone ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akibat nyeri tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau tekanan emosi.

f. Meningkatkan ASI

Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijatkan bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang tidak memijat bayinya. Pijatan memmbuat bayi cepat merasa lapar karena penyerapan makanan lebih baik. Akibatnya, bayi lebih sering menyusu. Semakin sering diminta, ASI yang diproduksi semakin banyak. Jadi, pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras, sehingga periode waktu pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan.

g. Memahami isyarat bayi

(4)

perawatan anak. Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan lebih percaya diri untuk merawat bayinya sendiri.

i. Memahami kebutuhan si kecil

Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat gelisah

Menurut Roelsi (2001) manfaat lain dari pijat bayi pada keadaan tertentu:

a. Orang tua yang masih remaja

Orang tua yang masih remaja, umumnya tidak atau belum siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa. Pada kasus ini pijat bayi akan meningkatkan kepercayaan diri mereka, meningkatkan rasa penerimaan atas keadaanya menjadi orang tua, dan meningkatkan harga diri mereka sebagai orang tua.

b. Orang tua yang rasa keterkaitan dengan bayi kurang Hal ini biasanya terjadi pada kasus-kasus berikut.

(1) Kehamilan dan kelahiran anak yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.

(5)

(3) Pemisahan ibu dan bayi untuk waktu tertentu karena kesehatan fisik/mental ibu atau kesehatan bayi.

c. Orang tua angkat

Oleh karena tidak pernah mengandung bayi yang diangkat, orang tua angkat tidak merasakan kedekatan dengan bayinya sebelum bayi ini dilahirkan. Pijat bayi akan membantu menciptakan ikatan yang kebih kuat antara orang tua angkat dengan bayinya. Mereka akan lebih cepat mengenal dan merasakan bahwa mereka saling terikat dalam satu keluarga. d. BedahCaesar

(6)

Secara teori penyebab kolik (colic) yang menonjol antara lain susunan saraf autonom yang tidak seimbang, adanya gangguan pada pertumbuhan mekanisme control tidur/bangun, atau ganguan interaksi antara orang tua dan bayi. Kolik juga sering dihubungkan dengan adanya gangguan saluran pencernaan dan kesukaran makan.

Untuk mengurangi kolik ini, para orang tua dianjurkan untuk memijat banyinya pada waktu kolik berlangsung dan pada waktu menjelang tidur. Para peneliti juga menemukan bahwa bayi-bayi yang dipijat, interaksi dengan orang tua menjadi lebih positif, rasa gelisah berkurang, dan dapat lebih teratur tidur/bangunnya. Sebagai tambahan, para orang tua juga melaporkan bahwa kegelisahan mereka tentang perawatan bayi menjadi berkurang (misalnya lebih dapat menguasai keadaan).

f. Asma

Asma sangat erat hubungannya dengan rangsangan fisik dari luar, seperti adanya serbuk atau debu, tetapi juga dapat berhubungan dengan faktor psikologis seperti adanya kegelisahan. Pijat telah menunjukan keberhasilan untuk melebarkan saluran napas/udara yang menyempit.

(7)

gelisah dan depresi, disamping kurangnya serangan asma dan gangguan pada saluran napas.

g. Janin dari ibu pecandu kokain

Penelitian terakhir membuktikan bahwa pemijatan yang dilakukan terhadap bayi-bayi yang ibunya pecandu kokain menunjukan bekurangnya kejadian komplikasi dan kenaikan berat badan yang lebih baik dari pada bayi yang tidak dipijat. Selain itu, berdasarkan hasil tes perkembangan, bayi-bayi yang dipijatkan menunjukan perkembangan yang lebih baik dibandingkan bayi yang tidak dipijat.

h. Bayi dari ibu HIV positif

Peneliti saat ini sedang mempelajari apakah terapi pijat dapat mempengaruhi peningkatan fungsi kekebalan tubuh pada bayi-bayi dari ibu dengan HIV positif dan apakah terapi pijat yang diberikan oleh orang tua dapat meningkatkan perkembangan mental, motorik, dan perkembangan sosial bayinya dengan HIV-positif menghasilkan kenaikan berat badan, perkembangan motorik yang lebih baik, dan mendapat skala angka lebih pada tes Brazelton.

(8)

bayi mereka akan mengetahui bahwa perabaan dapat juga terasa menyenangkan, menenangkan, dan penuh kasih sayang. Perlu di ingat bahwa sangatlah penting untuk peka terhadap keinginan-keinginan bayi dan bayi hanya dipijat atau diusap apabila ia menghendakinya

j. Bayi kurang bulan (premature infant)

Bayi prematur mengalami kehangatan dan kenyaman dalam kandungan ibu dalam waktu yang singkat. Selain itu, mereka akan lebih sering disuntik dan menalami pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang menyakitkan. Dengan demikian, mereka harus belajar sejak awal bahwa perabaan dapat pula merupakan sesuatu yang menyenangkan serta penuh kasih sayang yang sejuk sejak dari hari pertama.

3. Mekanisme Dasar Pemijatan (fisiologis pijat bayi)

Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme dasar pemijatan. Mekanisme dasar pemijatan (fisiologi pijat bayi) menurut Roesli (2001), yaitu:

a. Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan

(9)

taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyeabkan penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), penurunan pengeluaran hormone pertumbuhan dan purunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormone pertumbuhan. Pegurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endorphine, yang akan mengurangi pembentukan hormone pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktivitas ODC jaringan.

b. Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan

Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus (sara otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada yang tidak dipijat.

c. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan Volume ASI

(10)

Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI. d. Produksi Serotin meningkat daya tahan tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter seroti, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stress). Proses ini akan menybabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin (hormone stress). Penurunan kadar hormone stres ini akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.

e. Pijatan dapat megubah gelombang otak

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (altertness) atau konsetrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro encephalogram).

4. Faktor-Faktor Yang Diperhatikan Dalam Pijat Bayi a. Pelaksanaan pemijatan bayi

Dalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

(11)

(3) Bayi dalam keadan sehat.

(4) Pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai hari baru.

(5) Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi tidur lebih nyenyak.

b. Persiapan sebelum memijat

Sebelum melakukan pemijatan perjatikan hal-hal berikut ini (Roesli, 2001):

(1) Tangan dalam keadaan bersih dan hangat

(2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.

(3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.

(4) Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.

(5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan.

(6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.

(12)

(9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara.

(10) Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulai dari kaki, perut, dada, lengan, wajah, dan punggung.

5. Urutan Pijat Bayi

Setiap gerakan pada tahap pemijatan dapat diulang sebanyak enam kali (Roesli, 2001).

a. Kaki

(1) Perahan cara india

(13)

(2) Peras dan putar

Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan. Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki.

(3) Telapak kaki

Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.

(14)

Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan memutar menjahui telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari. (5) Gerakan perengangan (stretch)

Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit. Dengan jari-jari tangan lain regangan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki kearah tumit.

(6) Titik tekan

(15)

(7) Punggung kaki

Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari secara bergantian.

(8) Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya dipergelangan kaki bayi.

(16)

Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

(10) Gerakan menggulung

Pegang pangkal paha dengan kedua tangan. Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.

(11) Gerakan akhir

(17)

b. Perut

Hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.

(1) Mengayuh sepeda

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri. (2) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat

(18)

(3) Ibu jari ke samping

Letakan kedua ibu jari di samping kanan-kiri perut. Gerakan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan-kiri.

(4) Bulan-matahari

(19)

(matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat setengah lingkaran (bulan).

(5) GerakanI Love You

”I” pijatlah perut bayi dari bagian kiri atas ke bawah dengan bentuk menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”. “lOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.“YOU” pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.

(20)

Letakan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan. Gerakan jari-jari anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

c. Dada

(1) Jantung besar

Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakan ujung-ujung jari kedua telapak anda di tengah dada bayi/ulu hati. Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selakangan, lalu ke bawah membentuk bentuk jantung, dan kembali ke ulu hati.

(21)

Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada/ulu hati ke arah bahu kanan, dan kembali ke ulu hati. Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

d. Tangan

(1) Memijat ketiak (armpits)

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah. Perlu diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar di daerah ketiak, sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan.

(22)

Arah pemijatan cara india pijatan yang menjahui tubuh. Guna pemijatan cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot. Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi. Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian gerakan tangan kiri dari pudak ke arah pergelangan tangan. Demikian seterusnya, gerakan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

(3) Peras dan putar (squeeze and twist)

(23)

(4) Membuka tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari. Dari pergelangan tangan ke arah jari-jari.

(5) Putar jari-jari

(24)

(6) Punggung tangan

Letakan tangan bayi di antara kedua tangan anda. Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut.

(7) Peras dan putar pergelangan tangan (wrist circle)

Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.

(8) Perahan cara swedia

(25)

bergunan untuk megalirkan darah ke jantung dan paru-paru. Gerakan tagan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi kearah pudak. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak.

(9) Gerakan menggulung

Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan kedua telapak tangan. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah pergelangan tangan/jari-jari.

e. Muka

(26)

lembut dari tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku. Gerakan ke bawah ke daerah pelipis, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, kemudian gerakan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.

(2) Alis: Menyetrika alis

Letakan kedua ibu jari anda di antara kedua alis mata. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.

(3) Hidung: senyum I

(27)

alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.

(4) Mulut bagian atas: senyum II

Letakan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah sekat hidung. Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

(5) Mulut bagian bawah: senyum III

(28)

(6) Lingkaran kecil dirahang (small circles around jaw)

Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

(7) Belakang telinga

(29)

f. Punggung

(1) Gerakan maju mundur (kursi goyang)

Tengkurapkan bayi melintang didepan anda dengan kepala di sebelah kiri dan kaki disebelah kanan anda. Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

(2) Gerakan menyetrika

(30)

(3) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki

Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan samapai ke tumit bayi.

(4) Gerakan melingkar

(31)

(5) Gerakan menggaruk

Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan anda pada punggung bayi. Buat gerakan menggaruk ke bawah memanjang samapai ke pantat bayi.

g. Gerakan peregangan (1) Tangan disilangkan

(32)

(2) Membetuk diagonal tangan-kaki

Pertemukan ujung kaki dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula. Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan dan kaki bayi ke atas posisi semula. Gerakan membentuk diagonal ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

(3) Menyilang kaki

(33)

semula. Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan ke posisi semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

(4) Menekuk kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut perlahan menuju kearah perut. Gerakan menekuk lutut ini dapatt diulang sebanyak 4-5 kali.

(34)

Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

B. Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak tahu mampu mengatasi masalah-masalah kesesehatannya sendiri menjadi mampu (Notoatmodjo, 2003).

Pendidikan kesehatan merupakan proses belajar yang harus dialami oleh induvidu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang menjadi sasaran tujuan akhir perubahan perilaku. Bloom (1908) membagi perilaku ke dalam tiga domain, yaitu domain kognitif (cognitive domain), domain sikap (attitude domain), dan domain psikomotor (psychomotor domain) (Nursalam & Efendy, 2009).

2. Faktor–Faktor Yang Berpengaruh Dalam Keberhasilan Pendidikan Kesehatan

(35)

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterima, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapat.

b. Tingkat sosial ekonomi

Semakin tinggi tingkat status sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula menerima informasi baru.

c. Adat istiadat

Pengaruh adat istiadat dalam menerima informasi baru merupaka hal yang tidak boleh diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap adat istiadat sebagai sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

d. Kepercayaan masyarakat

Masayarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.

e. Ketersediaan waktu dimasyarakat

(36)

3. Metode Pendidikan Kesehatan

Beberapa metode pendidikan kesehatan menurut Effendy (1998):

a. Metode ceramah, adalah suatu cara menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

b. Metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta dengan seseorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

c. Metode curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang diperkirakan oleh masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat yang ada.

d. Metode panel, adalah pembicara yang telah direncanakan didepan pengunjung tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panel dengan seorang pemimpin.

(37)

f. Metode demonstrasi, adalah suatu acara untuk menunjukan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksankan suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga.

g. Metode symposium, adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2-5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan.

h. Metode seminar, adalah suatu acara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu maslah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

C. Metode Demonstrasi

1. Pengertian

(38)

a. Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana prosedur untuk membuat sesuatu.

b. Dapat meyakinkan peserta bahwa mereka dapat melakukannya. c. Dapat meningkatkan minat sadar untuk belajar

3. Tujuan

Tujuan metode demonstrasi yaitu untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, harapan yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara lain, serta untuk mengetahui dan melihat kebenaran sesuatu (Nursalam & Efendy, 2009).

4. Pedoman demonstrasi

Dalam melaksanakan demonstrasi agar mencapai tujuan yang maksimal perlu ditempuh tahap-tahap sebagai berikut (Hikmawati, 2011):

a. Persiapan

(1) Menentukan maksud dan tujuan.

(2) Menentukan materi yang akan didemonstrasikan.

(3) Menetukan sasaran dengan latar belakang peri kehidupan sosial ekonominya.

(39)

(5) Mentukan alat peraga/alat-alat yang akan digunakan dalam demonstrasi yang dianggap menarik dan cocok.

(6) Menyesuaikan materi yang akan disampaikan dengan demonstrasi yang akan dilaksanakan serta latar belakang sasaran.

(7) Mengecek secara keseluruhan persiapan serta peralatan yang sudah disediakan

b. Pelaksanaan

(1) Menciptakan suasana akrab dengan menampilkan sikap ramah dan terpecaya

(2) Menjelaskan materi yang didemonstrasikan dengan memperlihatkan ilustrasi/alat-alat yang dipakai secara teliti dan sabar.

(3) Memberi tekanan pada hal-hal yang dianggap penting dengan cara mengulang-ulang agar sasarana benar-benar mengerti dan mudah mengingatnya.

(4) Memberi kesempatan kepada wakil hadirin untuk mengulang apa yang telah disebutkan dan apa yang dilihat.

(40)

(2) Ada permintaan untuk melaksanakan demonstrasi serupa atau lainnya dalam kesempatan lain dengan sasaran lainnya.

(3) Peserta puas setelah mengikuti demonstrasi tersebut. Kepuasan dapat terlihat dari wajah peserta.

(4) Dari hasil angket, bila daftar pertanyaan tersebut sebelumnya dilaksanakan.

5. Proses pembimbingan pada metode demonstrasi

Menurut Nursalam dan Efendy (2009) proses pembimbingan pada metode demonstrasi yaitu:

a. Menyiapkan pengaturan tempat yang memunginkan demonstrasi dapat dilihat dengan jelas oleh peserta didik.

b. Menjelaskan tujuan demonstrasi.

c. Menjelaskan serta menunjukan bahan dan alat yang akan digunakan.

d. Mendiskusikan prinsip penting dalam demonstrasi.

e. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diobservasi selama demonstrasi berlangsung.

f. Demonstrasikan setiap prosedur dan menekankan pada bagian yang penting.

g. Memantau setiap langkah demonstrasi.

(41)

i. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengevaluasi diri maupun kelompok.

j. Memberikan umpan balik dan reinforcement.

k. Mengevaluasi preoses dan mengidentifikasi kemungkinan modifikasi.

6. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi

Menurut Nursalam dan Efendy (2009) Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi yaitu:

a. Kelebihan

(1) Dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, dengan demikian dapat menghidari terlalu banyak penggunaan bahasa verbal.

(2) Peserta didik diharapkan lebih mudah memahami apa yang dielajari.

(3) Proses pengajaran akan lebih menarik.

(4) Peserta didik disarankan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

(42)

(2) Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.

(3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

D. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yang terdiri dari pengindraan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Sebagaian dapat diperoleh dari indra penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2007).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmojdo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :

a. Tingkat pendidikan

(43)

menerima informasi yang ada sehingga dapat menumbuhkan pelilaku yang positif.

b. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat informal.

c. Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilakan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sarana informasi dapat melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan yang lebih luas.

d. Budaya

Budaya yang ada dalam masyarakat dan kondisi polotik juga mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang. e. Pekerjaan

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin tingi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat pengetahuan.

(44)

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semkain membaik.

1. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) secara garis besar pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan kuisioner. Kata kerja untuk mengukur antara lain menyebut, mengurai, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan.

c. Aplikasi (application)

(45)

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau obyek yang diketahui.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasayarakat.

1. Sikap

1. Pengertian

(46)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar (2011), ada bebrapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap, antara lain :

a. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi akan ikut membentuk dan mempegaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman terjadi dalam situasi yang melibatkan emosional.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Seseorang yang dianggap penting seperti orang tua, teman sebaya, teman dekat, dan lain-lain akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap seseorang.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan akan mewarnai sikap dalam masyarakat dan memberikan corak pengalaman individu pada kelompok masyarakatnya.

d. Media masa

(47)

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

f. Pengaruh factor emosional

Selain ditentukan oleh lingkungan sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

3. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2010) sikap terdiri dari beberapa tingkat: a. Menerima (receiving) , diartikan orang mau menerima stimulus

yang diberikan (objek).

b. Menanggapi (responding), merupakan memberi jawaban apabila di tanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

(48)

dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2. Kerangka teori

Gambar 2.1 Kerangka teori modifikasi (teori SOR dalam Notoatmodjo, 2010 ) Bloom, 1908, Roesli, 2001, Nursalam & Efendy, 2009.

(49)

4. Hipotesa

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka teori modifikasi (teori SOR dalam Notoatmodjo, 2010 )

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit infeksi pada masa pertumbuhan bayi sangat berbahaya karena penyakit tersebut dalam tubuh bayi akan mengakibatkan penurunan nafsu makan sehingga dapat

relaks yang dialami. 5) Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan. Gerakan 2: ditujukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. 1) Tekuk kedua lengan ke belakang pada

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. b) Ganti handuk basah dengan handuk yang kering. 23) Pastikan bayi dalam kondisi mantap di atas dada atau perut ibu.

letakan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi. 2) Meletakan kain yang bersih di lipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu. 4) Memakai sarung tangan DTT atau steril

Peta tangan kiri dan tangan kanan adalah peta kerja yang khusus digunakan untuk menganalisis kegiatan (proses) yang menggunakan tangan (manual) sperti perakitan,

1) Posisi berdiri tegak. 2) Menganyunkan kedua tangan memutar dari sisi kanan ke sisi kiri. 3) Selama melakukan gerakan dikuti dengan menarik dan meghembuskan nafas

Wanita pada umumnya mempunyai dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang

Postur Janggal pada tangan dan pergelangan tangan (kiri dan kanan) Faktor risiko pada tangan dan pergelangan tangan adalah melakukan pekerjaan dengan posisi memegang benda