• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. : Model Pembelajaran Guided Note Taking (GNT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. : Model Pembelajaran Guided Note Taking (GNT)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI

2 SUKOHARJO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GUDED NOTE TAKING (GNT)

Zulfahnur Firdos Indrawan1, Budi Siswanto2, Waluyo3 Email :[email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. (2) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif tipe

Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata

pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan yang menempuh mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung pada semester I di SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dilakukan dengan dua validasi ahli yaitu R. Haryadi PR, S.T., M.Si. sebagai validator ahli materi dan Dr. Agus Efendi, M.Pd. sebagai validator konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian setelah diterapkannya model pembelajaran koopertatif tipe Guided

Note Taking (GNT) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar pada mata

pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan siswa: ranah kognitif pra siklus 26%, siklus I 79%, siklus II 82%; ranah afektif pra siklus 38%, siklus I 68%, siklus II 85%; ranah psikomotorik pra siklus 50%, siklus I 68%, siklus II 88%; dan peningkatan persentase aktivitas siswa pada tahap pra siklus 32%, siklus I 73%, siklus II 85%.

Simpulan dari penelitian ini adalah dengan menerapkan model pembelajaran koopertatif tipe Guided Note Taking (GNT) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.

Kata kunci : Model Pembelajaran Guided Note Taking (GNT)

1

Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret 2

Dosen Pembimbing 1 : Budi Siswant,S.Pd, M.Ars 3

(2)

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE SUBJECT OF FIGURES INTERIOR AND EXTERIOR BUILDING IN SMK 2 SUKOHARJO THROUGH STATE MODEL OF COOPERATIVE LEARNING GUIDED TYPE OF

NOTE TAKING (GNT)

Zulfahnur Firdos Indrawan1, Budi Siswanto2, Waluyo3 Email :[email protected]

ABSTRACT

The purpose of this research was to: (1) Determine the learning outcome in subjects Image Interior and Exterior Building with application of learning models cooperative type Guided Note Taking (GNT) in students Architecture Engineering who took subjects Architecture Engineering at SMK 2 Sukoharjo. (2) Determine the increase in the activity of learning on the subjects Image Interior and Exterior Building with application of learning models cooperative Guided type Note Taking (GNT) in Architecture Engineering students who take subjects Architecture Engineering at SMK 2 Sukoharjo.

This research is a classroom action research ( PTK), which is implemented through two cycles. Each cycle consists of four stages, namely, planning, action, observation, and reflection. The subjects of this study were students of class XI Architecture Engineering subjects who took Images Interior and Exterior Building in the first semester at SMK Negeri 2 Sukoharjo the 2015/2016 academic year. The techniques used of Data collection are observation, testing, and documentation. Test the validity of the instrument validation was done by two experts, namely R. Haryadi PR, ST, M.Sc. as validator matter experts and Dr. Agus Efendi, M.Pd. as validator construct. The technique used of Data analysis was descriptive qualitative technique.

The results of the study after the implementation of learning model koopertatif Guided type Note Taking ( GNT ) can improve learning outcomes and learning activities in the subjects Figure Interior and Exterior Building . The results showed an increase in the percentage of completeness of students : cognitive pre-cycle of 26%, 79% the first cycle , the second cycle 82%; affective pre-cycle of 38%, 68 % the first cycle , the second cycle 85%; psychomotor domain of pre-cycle of 50 %, 68% the first cycle, the second cycle 88%; and an increase in the percentage of student activity at the stage of pre-cycle 32 % , 73 % the first cycle , the second cycle 85 % .

The conclusions of this research is the implementation of cooperative learning model of Guided type Note Taking (GNT) can improve learning outcomes and student activity TGB A Class XI SMK 2 Sukoharjo onImage Interior and Exterior Building subjects.

Keywords:Note Taking Guided Learning Model (GNT)

1

Vocational Technical Education, Sebelas Maret University 2

Supervisor 1 : Budi Siswant,S.Pd, M.Ars 3

(3)
(4)

PENDAHULUAN

Kebijakan pendidikan di pemerin-tah daerah Sukoharjo adalah membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berkulalitas. Kebijakan tersebut sebagai upaya mendukung kebijakan pemerintah pusat yang di tuangkan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, sehingga harapan untuk meningkatkan bakat diri siswa SMK akan mudah terlaksana. Salah satu SMK yang dibangun pemerintah daerah Sukoharjo adalah SMKN 2 Sukoharjo yang di harapkan dapat menjadi SMK unggulan di daerah tersebut.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha pendidik merubah siswa agar berkeinginan untuk belajar dan mencapai perubahan sesuai dengan harapan peserta didik. Proses perubahan peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa salah satunya dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah

Guided Note Taking. Model GNT diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang diajarkan di kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK negeri 2 Sukoharjo.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 April 2015 dan tanggal 7 September 2015 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil ujian mid semester II kelas XI TGB A angkatan 2013 Siswa Tuntas 25 siswa

Siswa Tidak Tuntas 10 siswa Persentase Tuntas 71 % Persentase Tidak Tuntas 29 %

Tabel 1.2 Hasil ujian mid semester I kelas XI TGB A angkatan 2014

Siswa Tuntas 9 siswa Siswa Tidak 25 siswa

Tuntas

Persentase Tuntas 26 % Persentase Tidak

Tuntas

74 %

Berdasarkan latar belakang dan telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo. (2) mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note

Taking (GNT) pada siswa Teknik Gambar

Bangunan yang mengambil mata pelajaran Teknik Gambar Bangunan di SMK negeri 2 Sukoharjo.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Beberapa landasan teori yang tepat untuk diterapkan pada penelitian ini adalah teori menurut Sanjaya (2013:26), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan. Sedangkan Menurut Arikunto (2013:135) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.

Model Pembelajaran Guided Note Taking

Berdasarkan penjelasan teori penelitian di atas maka peneliti menggambil model pembelajaran Guided

Note Taking, model ini merupakan salah

satu model pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran

(5)

kooperatif. Model Guided Note Taking atau disebut dengan catatan terbimbing dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru mendapat perhatian siswa, selanjutnya pembelajaran diawali dengan memberikan bahan ajar misalnya berupa handout dari materi ajar yang disampaikandengan metode ceramah kepada peserta didik. Mengosongi sebagian poin poin yang penting sehingga terdapat bagian bagian yang kosong dalam

handout tersebut. Beberapa cara yang

dapat dilakukan adalah mengosongkan istilah atau definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci (Suprijono, 2009: 105).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sukoharjo. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan yang menempuh mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung pada semester I di SMK Negeri 2 Sukoharjo Tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Uji validitas instrumen dilakukan dengan dua validasi ahli yaitu R. Haryadi PR, S.T., M.Si. sebagai validator ahli materi dan Dr. Agus Efendi, M.Pd. sebagai validator konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Indikator kerja penelitian pada penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar ≥

76%. Prosedur penelitian meliputi pra tindakan dan tindakan. Pada pelaksanaan tindakan terdapat dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil tindakan pada pra siklus aktivitas siswa masih kurang optimal saat

pembelajaran berlangsung. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 17 siswa berpredikat baik (B), 12 siswa berpredikat cukup (C), dan 1 siswa berpredikat kurang (K).

Gambar 1. Diagram Predikat Aktivitas Siswa Pra Siklus

Hasil ranah kogitif pada pra siklus diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa kelas XI TGB A sebesar 26% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 74% atau 9 siswa yang mendapatkan nilai ≥76 dan 25 siswa yang dinyatakan tuntas .

Gambar 2. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus

Hasil ranah afektif pada pra siklus diperoleh 3 siswa berpredikat sangat baik (SB), 18 siswa berpredikat baik (B), 12 siswa berpredikat cukup (C), dan 1 siswa berpredikat kurang (K). 0 5 10 15 20 Siswa Sangat Baik (SB) Siswa

Baik (B) CukupSiswa (C) Siswa Kurang (K)

26%

74%

Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitis Pra Siklus Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas

(6)

Gambar 3. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus

Hasil ranah psikomotorik pada pra siklus diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa 50% atau 17 siswa mendapat nilai ≥ 76 dan siswa yang tidak tuntas sebesar 50 % atau 17 siswa mendapat nilai

≤ 76 dari total 34 siswa di kelas XI TGB A.

Gambar 4. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra Siklus

Ketuntasan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada tahap pra siklus belum memenuhi indikator kerja penelitian yang telah ditetapkan. Untuk menarik aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran maka diterapkan model pembelajaran Kooperatif Guided

Note Taking.

Hasil tindakan pada siklus I aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 6 siswa berpredikat

sangat baik (SB), 19 siswa berpredikat baik (B), 9 siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K).

Gambar 5. Diagram Predikat Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil ranah kogitif pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 79% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 21%. 27 siswa mendapat nilai ≥ 76 dan 7 siswa mendapat nilai≤76.

Gambar 6. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I

Hasil ranah afektif pada siklus I diperoleh 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 19 siswa berpredikat baik (B), 11 siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K).

3 18 12 1 0 5 10 15 20 Siswa Sangat Baik (SB) Siswa Baik

(B) Cukup (C)Siswa Kurang (K)Siswa

50%

50%

Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra

Siklus

Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas

0 5 10 15 20 25 30 Siswa Amat Baik (SB) Siswa

Baik (B) CukupSiswa (C) Siswa Kurang (K)

79%

21%

Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I

Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas

(7)

Gambar 7. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I

Hasil ranah psikomotorik pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa ranah psikomotorik sebesar 68% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 32%. 23 siswa mendapat nilai ≥ 76 dan 11 siswa mendapat nilai≤76.

Gambar 8. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I

Ketuntasan hasil belajar siswa pada ranah kognitif siklus I ini sudah tercapai karena siswa yang mendapat nilai

≥ 76 sudah melebihi target KKM yaitu 76% siswa. Sedangkan, ketuntasan aktivitas belajar dan hasil belajar pada ranah afektif serta psikomotorik pada siklus I ini masih belum tercapai.

Hasil tindakan pada siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sangat baik. Hasil analisa aktivitas siswa pada pra siklus menunjukkan terdapat 6 siswa berpredikat sangat baik (SB), 24 siswa berpredikat baik (B), 4 siswa berpredikat cukup (C),

dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K).

Gambar 9. Diagram Predikat Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil ranah kogitif pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 82% dan siswa yang tidak tuntas sebesar 18%. 28 siswa mendapat nilai ≥ 76 dan 6 siswa mendapat nilai≤76.

Hasil ranah afektif pada siklus II diperoleh 4 siswa berpredikat sangat baik (SB), 25 siswa berpredikat baik (B), 5 siswa berpredikat cukup (C), dan tidak ada siswa berpredikat kurang (K).

0 5 10 15 20 Siswa Amat Baik (SB) Siswa

Baik (B) CukupSiswa (C) Siswa Kurang (K)

68%

32%

Persentase Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas

0 5 10 15 20 25 30 SB B C K 82% 18%

Persentase Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II

Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas

4 25 5 0 0 5 10 15 20 25 30 SB B C K

(8)

Gambar 10. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II

Hasil ranah psikomotorik pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 88% dan siswa yang tidak tuntas sebesra 12%. 30 siswa mendapat nilai ≥ 76 dan 4 siswa mendapat nilai ≤ 76.

Gambar 11. Diagram Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II

Data hasil penelitian siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I untuk melakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II aktivitas siswa dan hasil belajar mengalami peningkatan yang sangat baik dengan tercapainya indikator yang ditetapkan.

Perbandingan hasil tindakan antar siklus meliputi hasil tindakan sebelum diterapkannya model pembelajaran Guided

Note Taking (pra siklus) dan sesudah

diterapkannya model pembelajaran Guided

Note Taking (Siklus I dan Siklus II).

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dari pra siklus ke siklus I kemudian menuju siklus II mengalami peningkatan. Pada tahap pra siklus siswa masih kurang perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap siklus I siswa mulai aktif dalam diskusi kelompok. Pada tahap siklus II siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok.

Gambar 12. Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa

Hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Guided Note Taking mengalami peningkatan dari siklus I menuju siklus II.

Gambar 13. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif

Gambar 14. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Afektif

88%

12%

Persentase Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus

II

Tuntas Tidak Tuntas

2,8 3,04 3,16 2,6 2,8 3 3,2

Pra Siklus Siklus I Siklus II Hasil Aktivitas Siswa

60,5 78,2 80,1 0

50 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-Rata Hasil Belajar

Ranah Kognitif 2,9 3 3,1 2,8 2,9 3 3,1 3,2

Pra Siklus siklus I siklus II Rata-rata Hasil Belajar Ranah

(9)

Gambar 15. Diagram Pencapaian Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Psikomotorik

Hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Guided

Note Taking pada kelas XI TGB A SMK

Negeri 2 Sukoharjo terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Aspek hasil belajar seperti ranah kognitif, afektif dan psikomotorik mengalami peningkatan nilai ketuntasan. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran

Guided Note Taking pada mata pelajaran

Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung dengan materi menyusun gaya siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo dapat disimpulkan sebagai berikut:(1) Penerapan model pembelajaran koopertatif Guided Note Taking (GNT) pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung di SMK Negeri 2 Sukoharjo sudah diterapkan sesuai prosedur.(2) Model pembelajaran

Guided Note Taking dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. (3) Model pembelajaran Guided

Note Taking dapat meningkatkan aktivitas

siswa kelas XI TGB A SMK Negeri 2 Sukoharjo pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. SARAN

Bagi Siswa: (1) Siswa hendaknya memperhatikan dan mendengarkan setiap

arahan dari guru mengenai langkah langkah melengkapi handout pada materi Elemen Interior maupun pada gambar perspektif rumah tinggal agar tidak bingung.

Bagi Guru: Model pembelajaran Guided

Note Taking dapat dijadikan sebagai alternatif kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.

Bagi Peneliti: Pada penelitian ini peneliti hanya menerapkan pada materi macam macam elemen interior dan penerapanya pada gambar prespektif. Untuk dapat melihat keberhasilan penerapan model

Guided Note Taking maka perlu dilakukan

penerapan model Guided Note Taking pada materi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Adapa, S. (2015). Integrating Resource

and Assessment Tasks to Enhance Student Experience. International

Journal of Learning, Teaching and Educational Research. University of New England. Diperoleh 20 April 2014 pukul 06.14 WIB dari http://www.ijlter.org/index.php/ ijlter/article/view/287/pdf.

Arikunto, S. (2013). Proseur Penelitian

Suatu pendekatan Praktik.Rineka

Cipta Jakarta

Kupczynski, Marie, dkk. 2012.

Cooperative Learning In Distance Learning: A Mixel Methods Study. USA: Texas A & M University-Kingsville. International Jurnal Of Instruction Volume 5 No. 2.

Diperoleh 7 Maret 2015, dari http://ww.eiji.net/dosyalar/iji_2012_ 2_5.pdf.

Mulyono, H., Astuti, MG. D., & Lestari, L.(2012). Modul PLPG Model, Media dan Evaluasi Pembelajaran Guru Sekolah Dasar. Surakarta:

Rayon 113 UNS.

Oktiningrum,FD.(2011). Penerapan Metode Pembelajaran Guided Note

1 71 76,8 80,3 0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II Rata-rata hasil belajar ranah

(10)

Taking dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Gambar Perespektif siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi. FKIP.

Universitas Sebelas Maret.

Sanjay,Wina.(2013).Penelitian Pendidi-kan, Jenis, Metode dan Prosedur.

Jakarta : Kencana Prenada media Group

Silberman, M. (2010). 101 Cara Pelatihan

Dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT

Indeks

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-faktor

Yang Mempengaruhi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sundari, E. (2013). Penggunaan Metode

Guided Note Taking untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Masalah Sosial pada Siswa Kelas IV SDN Pakem 2

Dukun Magelang Tahun

Pelajaran 2012/2013. Skripsi.

FKIP. Universitas Sebelas Maret. Suprijono, A. (2009). Cooperative

Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S.A. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development)

(11)

Gambar

Tabel 1.1 Hasil ujian mid semester II kelas XI TGB A angkatan 2013
Gambar  1.  Diagram  Predikat  Aktivitas Siswa Pra Siklus
Gambar 3. Diagram Predikat Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus
Gambar  9.  Diagram  Predikat  Aktivitas Siswa Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

izostao je i kreditni rast, dok je imovina banaka porasla za 0,2% u odnosu na 2014., a neznatno je porastao i udio banaka u većinskom stranom vlasništvu na teret udjela

Untuk mencapai operasi yang optimum dan dapat melayani beban yang berkembang, ada kalanya diharuskan memparalelkan dua atau lebih generator dengan maksud

Usaha untuk menenangkan sapi dapat ditempuh dengan cara : 1). Memberikan makanan penguat terlebih dahulu pada sapi yang akan diperah. Petugas mengadakan pendekatan

Dalam pengembangannya, KPK menetapkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka dugaan menerima pemberian hadiah atau janji terkait proyek

Sondang, dalam bukunya Manajemen Sumber daya Manusia, Piece rate incentive adalah salah satu teknik yang lumrah digunakan untuk mendorong para karyawan dalam meningkatkan

Mayoritas buruh migran di Desa Gelogor memiliki karakteristik sebagai berikut: usia penduduk yang menjadi buruh migran berkisar antara 25 hingga 50 tahun, jenjang

2011 yang menyatakan bahwa keluaran klinis dari pasien stroke iskemik berjenis kelamin perempuan lebih buruk dibandingkan dengan laki-laki yang diukur dengan

Seperti halnya pada proses titrasi netralisasi, pada proses argentometri pun dapat digambarkan proses titrasinya meskipun pembuatan kurva ini tidak dimaksudkan