• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Keberadaan Kandang Ternak, Angka Kepadatan Lalat Serta Personal Higiene Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Keberadaan Kandang Ternak, Angka Kepadatan Lalat Serta Personal Higiene Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2016"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian pada manusia, terutama pada anak bayi dan balita. Pada tingkat global, diare menyebabkan 14% kematian pada balita, sedangkan di Indonesia berdasarkan hasil Riskesdas 2013. Insiden diare balita di Indonesia adalah 6,7 persen. Lima provinsi dengan insiden diare tertinggi adalah Aceh (10,2%), Papua (9,6%), DKI Jakarta (8,9%), Sulawesi Selatan (8,1%), dan Banten (8,0%). Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan (7,6%). Penyakit diare umumnya dipengaruhi oleh personal higiene dan kesehatan lingkungan. Peranan lingkungan dalam memengaruhi timbul atau tidaknya penyakit, salah satu diantaranya ialah sebagai reservoir mikroorganisme dengan atau tanpa vector penyakit.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberadaan kandang ternak, angka kepadatan lalat serta personal higiene dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo dengan sampel sebanyak 47 ibu rumah tangga dengan kriteria ibu yang memiliki balita berusia 12-59 bulan dan memiliki kandang ternak babi di sekitar rumah.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Chi Square pada taraf kepercayaan 95 %.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara jarak kandang ternak (p < 0,044), kebersihan kandang ternak (p < 0,009) dengan kepadatan lalat di dapur rumah responden, dan tidak ada hubungan antara pengolahan limbah ternak babi (p > 0,054) dengan kepadatan lalat di dapur rumah responden, serta ada hubungan signifikan antara kepadatan lalat (p < 0,007), kebiasaan ibu cuci tangan pakai sabun (p < 0,012) dengan kejadian diare pada balita di Desa Sukadame, dan tidak ada hubungan kebiasaan anak cuci tangan pakai sabun (p > 0,122) dengan kejadian diare pada balita di Desa Sukadame.

Diharapkan kepada ibu agar tetap menjaga kebersihan diri dan anaknya serta lingkungan sekitar rumah terutama menempatkan kandang ternak jauh dari rumah, menjaga kebersihan kandang dan melakukan pengolahan limbah ternak dengan baik untuk mencegah timbulnya vektor penyebab diare seperti lalat.

Kata Kunci : kandang ternak, kepadatan lalat, personal higiene, diare, balita

(2)

ABSTRACT

Diarrheal disease is one of the main causes of high morbidity and mortality rate in humans, especially in infants and toddlers. At the global level, diarrhea causing 14% of deaths in children under five, while in Indonesia based on Riskesdas 2013. The incidence of diarrhea toddler in Indonesia was 6.7 percent. Five provinces with the highest incidence of diarrhea is Aceh (10.2%), Papua (9.6%), Jakarta (8.9%), South Sulawesi (8.1%), and Banten (8.0%). Characteristics of diarrhea was highest among infants aged 12-23 months (7.6%). Diarrheal disease is generally influenced by personal hygiene and environmental health. The role of the environment in influencing arises whether or not the disease, one of them is as a reservoir of microorganisms with or without the disease vector.

This study aims to determine the relationship between the presence of cattle sheds, number density of flies and personal hygiene with the incidence of diarrhea in infants.. This type of research is analytic survey with cross sectional study design. This research was conducted in the village Sukadame Tigapanah District of Karo with a sample of 47 housewives with criteria the mothers who have children aged 12-59 months and has an enclosure pigs around the house. The sampling technique using total sampling. The data analysis using Chi Square at 95% confidence level.

The results showed that there was a significant association between distance pinfold (p < 0.044), cleaning the cage of cattle (p < 0.009) with a density of flies in the house kitchen respondent's house, and there is no relation to the processing of waste pigs (p > 0.054) with the density of flies in the home kitchen of respondents, and there is a significant relationship between flies density (p < 0.007), the habit of mothers for washing hands with soap (p < 0.012) with incidence of diarrhea in tooddler in the village Sukadame, and there is no relationship habits of children for washing hands with soap (p > 0.122) and the incidence of diarrhea in toodler in the village Sukadame.

The mothers a re expected to maintain personal hygiene and child and the environment around the house especially putting the cattle shed away from the house, keep cleaning the cage and do a good livestock waste treatment to prevent the onset of diarrhea-causing vectors like flies.

Keywords: cattle pen, the density of flies, personal hygiene, diarrhea, toddler

Referensi

Dokumen terkait

[r]

 Masyarakat muslim Kota Medan umumnya berpandangan bahwa dengan tidak diberikannya bagi hasil dari penyetoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) kepada calon jamaah haji

Untuk moment ulang tahun, kado yang cocok dibeli adalah tas, dompet, sepatu, baju dan celana.. Khusus untuk sepatu, baju, dan celana, kamu harus tau dulu ukuran

Sedangkan penelitian dengan judul ”Hubungan Perputaran Piutang Usaha Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Daerah Kota Bandung” ini tidak menggunakan jenis sampel random

[r]

Jika Anda sudah menyampaikan SPT Tahunan secara online, maka Anda tidak perlu lagi mengisi formulir SPT Tahunan secara manual, dan juga Anda tidak perlu antri ke kantor pajak

[r]

Dilihat dari hasil data angket yang telah dianalaisis diketahui pada hal ini siswa kelas X SMA Negeri 5 Pontianak juga terkategorikan rendah yaitu sebanyak 47,4