• Tidak ada hasil yang ditemukan

KIMIA ANORGANIK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KIMIA ANORGANIK (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KIMIA ANORGANIK

ANALISA

BESI

&

(2)

1. ANALISA BESI TOTAL (Fe)

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan pada semua badan air. Adanya besi dalam air alam dapat

dihubungkan dengan batuan dan mineral tak larut dan industri yang ada hubungannya dengan besi.

Ion besi biasanya banyak terkandung dalam air tanah.

Besi yang terlarut dalam air berupa ion besi besi Fe2+ (ferro) yang tidak berwarna dan apabila kontak dengan udara air tersebut akan menjadi keruh karena terbentuknya endapan koloid Fe3+ (ferri) akibat oksidasi yang terjadi.

Selain menyebabkan kekeruhan pada air, ion besi juga

menimbulkan bau amis dan memberi kesempatan tumbuhnya bakteri pengguna besi didalam sistem distribusi. Oleh karena itu didalam sistem penyediaan air minum yang diatur dalam

(3)

A. Metoda Analisa

1. AAS

Panjang gelombang : 248,3 nm

Nyala gas : udara dan asetilen Batas pengukuran instrumen : 0.02 mg/L

Sensitivy : 0.12 mg/L Batas konsentrasi optimum : 0.3 – 10 mg/L

2. Phenantroline

Prinsip Analisa Metoda Phenantroline

Ion besi dalam suasana asam dan panas direduksi oleh hidroksilamin

hidroklorid menjadi ion ferro, dengan 1.10 phenantrolin pada pH 3.3 – 3.3 membentuk senyawa chelat ferro phenantrolin yang berwarna merah.

Warna yang terbentuk dibandingkan terhadap warna yang telah diketahui kadarnya.

3. Sianida

Prinsip Analisa Metoda Sianida.

Besi dirubah seluruhnya dalam bentuk ferri dengan mengoksidasi ferro oleh air brom jenuh dan warna merah darah dihasilkan oleh reaksi ion ferri dengan sianida terbentuk ferrisianida. Warna yang terbentuk dibandingkan

(4)

B. Peralatan dan Reagen Metode

Sianida secara visual

Peralatan

 Labu Erlenmeyer 50 dan 100 mL

 Labu ukur 100 mL

 Tabung Nessler & rak tabung

 Pipet ukur 2 mL ,5 mL

 Pipet volum 1, 2, 5, 10 mL  Pemanas listrik

Reagen

 Larutan stock standar Fe: 1 mL = 200 ug Fe

 Larutan H2SO4 4 N

 Air Brom jenuh

(5)

C. Cara Kerja

1. Pembuatan Reagen

 Pembuatan larutan stock standard Fe :1 mL = 200 ug

 Larutkan 1,404 gram ferro ammonium sulfat 6 hidrat FeNH4(SO4)2 .6H2O didalam campuran 50 mL aquades dan 20 mL larutan H2SO4 pekat.

 Tambahkan beberapa tetes larutan KMnO4 0,1 N sampai timbul warna

pink muda.

 Encerkan menjadi 1000 mL larutan

 Larutan standard Fe : 1 mL = 100 ug Fe

(disiapkan setiap saat akan dipergunakan)

Encerkan 50 mL larutan stock standard Fe menjadi 100 mL larutan.

 Larutan standard Fe : 1 mL = 10 ug Fe

( disiapkan setiap saat akan dipergunakan)

Encerkan 5 mL larutan stock standard Fe menjadi 100 mL larutan

 Larutan H2SO4 4 N

Larutkan 112 mL larutan H2SO4 pekat dalam 1L larutan.

 Air Brom Jenuh

Larutkan 5 mL Br2 dalam 100 mL larutan.

 Larutkan KSCN 20%

(6)

2.

Analisa Besi Total

(

Pengukuran secara visual)

 Siapkan sampel sebanyak 100 mL masukkan ke dalam labu

Erlenmeyer 250/300 mL

 Tambahkan 2 mL larutan H2SO4 4 N

 Tambahkan 2 -3 tetes air Brom jenuh, sampai warna

kekuning-kuningan

 Panaskan sampai warna kuning hilang

 Dinginkan, kemudian pindahkan ke dalam tabung Nessler

 Tambahkan 2 mL Larutan KSCN 20%. Jadikan volumenya menjadi

100 mL

dengan penambahan aquades

 Bandingkan warna yang timbul dengan larutan warna pembanding

yang

dibuat sbb:

 Masukkan kira-kira 90 mL aquades ke dalam tabung Nessler

 Tambahkan 2 mL larutan H2SO4 4 N

 Tambahkan secara berturut-turut larutan Standar Fe sampai

(7)

Lanjutan

Analisa Besi Total

(

Pengukuran secara visual)

 Tambahkan 2 -3 tetes air Brom jenuh, sampai warna

kekuning-kuningan

 Panaskan sampai warna kuning hilang

 Dinginkan, kemudian pindahkan ke dalam tabung Nessler

 Tambahkan 2 mL KSCN 20%

 Bandingkan warna yang timbul dengan warna sampel.

 Catat mL penambahan larutan Standar Fe yang menghasilkan warna

yang sama dengan sampel dan masukkan ke dalam perhitungan.

 sbb:

Besi Total (mg/L Fe) = 1000 x mL standard Fe x

Konsentrasi Standar

(8)

1.100 mL sampel dalam labu erlenmeyer 2.Tambahkan H2SO4 4 N dan Brom jenuh

3.Panaskan sampai warna kuning hilang

(9)

5 Bandingkan warna yang timbul dengan

larutan warna pembanding

(10)

2. ANALISA MANGAN (Mn)

Mangan pada air permukaan pada umumnya terdapat

dalam bentuk terlarut . Seperti air yang mengandung

besi maka air yang mengandung Mangan apabila kontak

dengan udara air tersebut akan menjadi keruh karena

terbentuknya endapan koloid akibat oksidasi yang

terjadi. Jika konsentrasi Mangan sebesar 0.15 mg/L

berpengaruh terhadap rasa pada minuman dan

menyebabkan noda pada pakaian dan plumbing. Pada

konsentrasi Mangan sebesar 0.02 mg/L dapat

menimbulkan endapan berwarna hitam pada perpipaan

.

Menurut

Permenkes No.907 /

(11)

A. Metoda Analisa

1. AAS

Panjang gelombang : 279.5 nm

Nyala gas : udara dan asetilen Batas pengukuran instrumen : 0.01 mg/L

Sensitivy : 0.05 mg/L Batas konsentrasi optimum : 0.1 – 10 mg/L

2. Persulfat

Prinsip Analisa Metoda Persulfat

Oksidasi senyawa mangano oleh persulfat membentuk permanganate berlangsung dengan adanya AgNO3.

Metoda Persulfat dapat dikerjakan secara :

1. Spektrofotometer : pembacaan lebih akurat

2. Secara visual : pembacaan tergantung daya lihat staf laboratorium

Dengan peralatan yang sederhana

(12)

B.Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

Labu Erlenmeyer 100, 250/300 mL

Labu ukur 100 mL

Gelas ukur 100 mL

Pipet ukur 2 mL ; 5 mL

Tabung Nessler 100 mL

2. Reagen

Larutan standar Mn (larutan KMnO4 0,01N)

Larutan AgNO3 5%

Larutan HNO3 6N

(13)

C. Cara Kerja

1. Pembuatan Reagen

a. Larutan Stock Mn (larutan KMnO4 0, 1N) :

Timbang KMnO4 sebanyak 3,616 gram, masukkan ke

dalam aquades yang hampir mendidih, panaskan terus

sampai KMnO4 larut semua.

Simpan semalam ditempat terlindung cahaya.

Saring dengan glasswool.

Tempatkan didalam botol warna coklat dan simpan

ditempat yang terlindung cahaya

b.Larutan standar Mn (larutan KMnO4 0,01N) :

Encerkan larutan stock KMnO4 0,1 N sebanyak 100 mL

menjadi 1000 mL larutan, simpan pada botol reagen

coklat 1 L .

(14)

 Menentukan faktor KMnO4

Buat larutan asam oksalat 0,1 N (larutan stock

)

 Timbang asam oksalat C2H2O4.2H2O (BM=126,07) sebanyak

6,3035 gram larutkan menjadi 1000 mL dengan aquades.

Larutan asam oksalat 0,01 N

 Pipet 100 mL larutan stock asam oksalat 0,1N , encerkan menjadi

1000 mL dengan aquades.

 Pipet 10 mL asam oksalat (dari buret)

 Masukkan ke Erlenmeyer 300 mL

 Tambah 90 mL aquades

 Tambah 10 mL H2SO4 4N

 Panaskan tepat 10 menit, titrasi dengan KMnO4 sampai

warna rose (mis:a mL )

faktor KMnO4 = 10/a c.Larutan AgNO3 5%

 5 g AgNO3 dilarutkan menjadi 100 mL larutan

d. Larutan HNO3 6N

(15)

2.

Analisa Mangan

(

Pengukuran secara visual)

Tambahkan 2 mL HNO3 6N

Tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 5%,

sampai klorida mengendap sempurna.

Panaskan sampai hampir mendidih, kemudian

tambahkan kira-kira 0,5 g (satu cup) ammonium

peroxodisulfate, panaskan terus sampai ammonium

peroxodisulfate larut semua. Jika timbul warna merah

siklam maka Mn ada.

Siapkan sampel sebanyak 100 mL masukkan ke

dalam labu erlenmeyer 250/300 mL

(16)

 Bandingkan warna yang timbul dengan larutan warna

pembanding yang dibuat sbb :

 Masukkan 100 mL aquadest masing-masing ke dalam beberapa

labu erlenmeyer

 Tambahkan 1 tetes larutan HNO3 6N

 Tambahkan secara berturut-turut larutan standar KMnO4 0,01N

sampai diperoleh warna yang sama dengan sampel.

 Tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 5%, sampai klorida

mengendap sempurna.

 Panaskan sampai hampir mendidih, kemudian tambahkan kira-kira

0,5 g (satu cup) ammonium peroxodisulfate, panaskan terus sampai ammonium peroxodisulfate larut semua.

 Dinginkan dan pindahkan pada tabung Nessler.

 Bandingkan warna yang timbul dengan warna sampel.

 Catat mL penambahan larutan KMnO4 0,01N yang menghasilkan

warna yang sama dengan sampel dan masukkan ke dalam perhitungan.

Perhitungan :

 Mn (mg/L Mn) = 1000 x mL KMnO4 x 0,11 x fKMnO4

(17)

1. 100 mL sampel dalam labu erlenmeyer 2 .

2.Tambahkan 2 mL HNO3 6N dan AgNO3 5%

3. Panaskan sampai mendidih dan tambahkan 0,5 g ammonium peroxodisulfate, panaskan terus sampai ammonium peroxodisulfate larut semua. Jika timbul warna merah siklam maka Mn ada

4

. 3. Pindahkan ke tabung Nessler

5. Bandingkan warna yang timbul dengan larutan warna pembanding

6. .Catat mL penambahan larutan KMnO4 0,01N yang menghasilkan warna yang sama dengan sampel dan masukkan ke dalam perhitungan.

Gambar

Gambar 1. Prosedur Analisa Mangan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Para siswa tidak mengerti mengapa setiap ada yang ingin duduk di bangku itu keempat anak  Para siswa tidak mengerti mengapa setiap ada yang ingin duduk di bangku itu keempat anak 

Ketika anak perusahaan menerbitkan saham baru atau membeli saham treasuri, untuk contoh, laba atau rugi diakui oleh induk pada penjualan saham anak perusahaan kembali ke

Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan

 Sis8a men9oba men.e0esaikan masa0a1 .ang berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku da0am penerapan ke1idupan se1ari-1ari sebagai pembuktian

Drainase (drainage) memiliki arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air, Drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis

Berdasarkan pengujian dapat diambil kesimpulan bahwa zeolit alam dapat digunakan sebagi pengganti debu batu pada filler dalam campuran perkerasan laston (AC), dengan

e) Mendorong peningkatan apresiasi seni dan budaya bahari yang mengakar pada karakter dan identitas bangsa bahari yang unik. f) Menumbuh kembangkan olahraga bahari menjadi ciri

Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan, biaya-biaya untuk komponen