• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Determinan Kematian Maternal Di RSUP.H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012 Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Determinan Kematian Maternal Di RSUP.H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012 Chapter III V"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif

menggunakan data rekam medis.

3.2. Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi

RSUP.H. Adam Malik Medan. Penelitian dimulai pada bulan November

2013.

3.3. Subyek Penelitian

Seluruh ibu yang melahirkan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan pasien rujukan paska melahirkan ke RSUP. H. Adam Malik Medan. Subjek

penelitian adalah ibu yang melahirkan di RSUP. H. Adam Malik Medan dan

pasien rujukan paska melahirkan ke RSUP. H. Adam Malik Medan. Yang

diperoleh dari catatan medik RSUP. H. Adam Malik Medan selama

periode 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012.

3.4. Cara Penelitian 3.4.1. Pengumpulan Data

Data sekunder diperoleh dari Catatan Rekam Medis RSUP. H.

Adam Malik Medan mulai 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012.

3.4.2. Pengolahan Data

Data diolah dengan analisis statistik secara komputerisasi.

Analisis data meliputi statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis

dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat analisis regresi logistik

berganda. Menggunakan program SPSS 18 (bermakna jika nilai p<0,05,

(2)

3.5. Batasan Operasional

1. Kematian maternal adalah kematian yang terjadi pada ibu selama hamil

dan atau dalam 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, disebabkan oleh

komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas atau penanganannya dan

penyakit yang diderita sebelum atau selama kehamilan.

2. Komplikasi kehamilan adalah komplikasi yang terjadi selama kehamilan

terakhir : perdarahan, preeklamsia/ eklamsia, infeksi, ketuban pecah dini

dan hipertensi gestasional.

3. Komplikasi persalinan adalah komplikasi yang terjadi selama proses

persalinan : perdarahan, partus lama, infeksi,preeklamsia/ eklamsia,

syok, kelainan letak yang terjadi menjelang atau pada saat persalinan.

4. Komplikasi nifas adalah komplikasi yang terjadi dalam waktu 42 hari

setelah berakhirnya kehamilan : infeksi nifas, preeklamsia/ eklamsia,

perdarahan pada masa nifas.

5. Usia Ibu adalah usia ibu saat kehamilan terakhir yang diperoleh dari

catatan medis. Usia dihitung dalam tahun berdasarkan ulang tahun

terakhir.

6. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu.

7. Jarak kehamilan adalah rentang waktu antara kehamilan sebelumnya

dengan kehamilan terakhir ( dalam satuan bulan) .

8. Riwayat Penyakit Ibu adalah riwayat penyakit yang diderita ibu sebelum

atau selama kehamilan terakhir yang akan memberikan pengaruh pada

kehamilan atau akan diperberat oleh kehamilan tersebut.

9. Pemeriksaaan antenatal adalah jumlah pemeriksaan ANC yang

dilakukan pada ibu selama masa kehamilan.

10. Penolong pertama persalinan adalah orang yang pertama kali

memberikan pertolongan pada saat ibu melahirkan.

11. Cara persalinan adalah cara ibu melahirkan pada saat persalinan

terakhir, yaitu persalinan spontan atau persalinan dengan tindakan(

manual aid, ekstraksi vakum, seksio sesaria).

12. Tempat persalinan adalah tempat dimana ibu hamil melakukan

(3)

13. Pelaksanaan rujukan saat terjadi komplikasi adalah pemindahan ibu

hamil, bersalin atau nifas ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih

lengkap peralatan, dengan tenaga penolong yang lebih ahli.

14. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal terakhir yang pernah dijalani

ibu sampai saat persalinan terakhir.

15. Pekerjaan tetap adalah pekerjaan yang memiliki penghasilan rutin setiap

bulan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

16. Wilayah tempat tinggal adalah wilayah dimana ibu berdomisili, dibedakan

menjadi daerah pedesaan dan perkotaan/ibukota kabupaten.

3.5.1. Skala pengukuran Variabel Determinan Jauh

• Tingkat Pendidikan

Pendidikan formal < 9 tahun

Pendidikan formal > 9 tahun

• Pekerjaan suami Pekerjaan tetap

Pekerjan tidak tetap/ tidak bekerja

Determinan Antara • Usia ibu :

< 20 tahun atau > 35 tahun

20 – 35 tahun

• Paritas

Paritas 2 – 3

Paritas 1 dan >4

• Jarak kehamilan < 24 bulan

>24 bulan

• Frekuensi ANC

(4)

Jumlah kunjungan ANC > 4 kali

Tempat Tinggal

Pedesaan

Perkotaan

Status rujukan

Dirujuk

Tidak dirujuk (datang sendiri)

Tempat persalinan

RSHAM

Diluar RSHAM

Penolong Pertama Persalinan

Dokter

Bidan

Riwayat Penyakit Sistemik Ibu

Ada

Tidak ada Determinan Hasil

Jenis Persalinan

Persalinan dengan tindakan

Persalinan Spontan

Komplikasi Pada Masa Kehamilan

Ada

Tidak Ada

Komplikasi Pada Masa Persalinan

Ada

Tidak Ada

Komplikasi Pada Masa Nifas

Ada

(5)

3.6. Alur Penelitian

BAB IV

Data Rekam Medik Sejak 1 Januari 2010 s/d 31 Desember 2012

Faktor Risiko Kematian Maternal

(1) Determinan Jauh yang meliputi: pendidikan ibu dan pekerjaan suami

(2)Determinan Antara yang meliputi: usia ibu, paritas, tempat tinggal, status

rujukan, jumlah kunjungan antenatal care (ANC), jarak kehamilan,

penolong persalinan pertama, tempat persalinan dan riwayat

penyakit ibu

(3) Determinan Hasil yang meliputi: jenis persalinan,

komplikasi dalam kehamilan,

komplikasi persalinan, dan kompikasi pada masa nifas.

Ibu meninggal Ibu hidup

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian tentang jumlah kematian maternal serta

penyebab kematian maternal di RSUP.H. Adam Malik Medan dengan

melakukan pengambilan data rekam medik mulai Januari 2010 – Desember

2012 untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kematian maternal yang terjadi

di RSUP. H. Adam Malik Medan berdasarkan faktorfaktor yang meliputi

determinan jauh, determinan antara dan determinan hasil sebagai faktor risiko

terjadinya kematian ibu.

Didapatkan sebanyak 681 rekam medik yang lengkap selama 3 tahun

(2010-2012), dengan jumlah kematian ibu sebanyak 37 kasus. Kemudian

dilakukan tabulasi dan analisa data univariat, bivariat, dan multivariat dengan

menggunakan program computer SPSS 18 ( bermakna jika p< 0,05,CI 95% ).

4.1 Karakteristik Penyebab Kematian Maternal Tabel 4.1 Penyebab kematian maternal

Penyebab kematian ibu N %

• Preeklamsi/eklamsia 20 54.1

• Infeksi 7 18.9

• Penyakit jantung 6 16.2

• Perdarahan 2 5.4

• Penyebab lainnya 2 5.4

_________________________Total_________37_______________100

Penyebab kematian terbanyak adalah preeklamsia / eklamsia sebanyak

20 kasus (54,1%), infeksi sebanyak 7 kasus (18,9%), penyakit jantung

sebanyak 6 kasus (16,2%), perdarahan sebanyak 2 kasus (5,4%) dan

(7)

oleh Nasution NH dan Effendi IH di RSUP. H. Adam Malik Medan, dimana

penyebab utama kematian maternal adalah preeklamsia/eklamsia.6,7 Penelitian

di RSU. Dr. Mohammad Hoesin Palembang, terdapat 109 kasus kematian

maternal (2005–2009), dengan penyebab kematian tertinggi adalah

preeklamsia/eklamsia (50%), perdarahan (28%).20

4.2.Hubungan Determinan Jauh Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.2. Tabulasi silang antara determinan jauh dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan jauh Kondisi Ibu Bersalin

Keterangan

meninggal hidup jumlah

Pendidikan

• formal < 9 tahun 17 (45,9%) 194 (30,1%) 211(30,9%) p=0,04*

• formal > 9 tahun 20 (54,1%) 450 (69,9%) 470 (69,1%) OR=1,97

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Pekerjaan suami

• Tetap 4 (10,8%) 74 (11,5%) 78 (11,4%) p=1*

• Tidak 33 (89,2%) 570 (88,5%) 603 (88,6%) OR=1,07

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

*chi square test

Berdasarkan determinan jauh, secara statistik dengan uji Chi-square

faktor pendidikan ibu berhubungan secara signifikan dengan hasil dari

persalinan (p<0,05) dengan probabiliti lebih tinggi 1,97 kali pada ibu dengan

pendidikan formal yang lebih rendah.

Dilihat dari faktor pekerjaan suami, persentase hasil persalinan yang

meninggal dari pekerjaan suami yang tidak tetap lebih besar daripada yang

memiliki pekerjaan tetap namun secara statistik dengan uji Chi-square faktor

pekerjaan suami tidak berhubungan secara signifikan dengan hasil dari

persalinan (p>0,05).

Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Kemenkes RI bahwa

(8)

tinggal di tempat terpencil, dan mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk

memperjuangkan kehidupannya sendiri. 11,31

4.3.Hubungan Determinan Antara Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.3. Tabulasi silang antara determinan antara dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan Antara Kondisi Ibu Bersalin

Meninggal Hidup Jumlah Keterangan

(9)

• tidak dirujuk 16 (43,3%) 570 (88,5%) 586 (86,1%) OR=10,11

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Tempat persalinan

• RSHAM 31 (83,8%) 641 (99,5%) 672 (98,6%) p = 0,001* OR = 41,35

• Diluar RSHAM 6 (16,2%) 3 (0,5%) 9 (1,4%)

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Penolong pertama persalinan

• Bidan 1 (2,7%) 3 (0,5%) 4 (0,6%) p = 0,083*

OR= 5,935

• Dokter 36 (97,3%) 641 (99,5%) 677 (99,4%)

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

Riwayat Penyakit Sistemik Ibu

• Ada 14 (37,8%) 61 (9,5%) 75 (11%) p = 0,001*

OR = 5,818

• Tidak ada 23 (62,2%) 583 (90,5%) 606 (89%)

Total 37 (100%) 644 (100%) 681 (100%)

*chi square test

Berdasarkan determinan antara, persentase ibu yang meninggal pada

kelompok umur <20 tahun dan >35 tahun lebih kecil daripada persentase ibu

pada kelompok umur 20 – 35 tahun, namun secara statistik dengan Chi-square

faktor umur ibu tidak ada hubungan secara signifikan dengan hasil dari

persalinan (p>0,05).

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat

menyatakan bahwa kematian maternal akan meningkat 4 kali lipat pada ibu

yang hamil pada usia 35–39 tahun bila dibanding wanita yang hamil pada usia

20–24 tahun.Usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia

berisiko untuk hamil dan melahirkan. Wanita yang melahirkan pada usia 14

tahun mengalami resiko kematian saat melahirkan sebesar 5 sampai 7 kali.

Sedangkan wanita yang melahirkan pada usia antara 15 sampai 19 tahun

(10)

tingkat kematian tersebut disebabkan oleh preeklampsia, perdarahan post

partum, sepsis, infeksi HIV dan malaria.11,13,21

Pada faktor paritas terhadap kematian ibu persentasenya lebih tinggi

pada ibu dengan paritas 1 dan >3 namun secara statistik dengan uji Chi-square

tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil dari

persalinan (p>0,05). Sama halnya yang disebutkan oleh Saifudin bahwa

paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian

maternal. Paritas ≤ 1 (belum pernah melahirkan/baru melahirkan pertama kali)

dan paritas >

Pada faktor jarak kehamilan terhadap kematian ibu persentasenya lebih

tinggi pada ibu dengan jarak kehamilan <24 bulan namun secara statistik

dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan

dengan hasil dari persalinan (p>0,05). Jarak antar kehamilan yang kurang

dari 2 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian maternal

(Kemenkes RI, 2004). Persalinan dengan interval kurang dari 24 bulan

merupakan kelompok resiko tinggi untuk perdarahan postpartum, kesakitan,

dan kematian ibu (Kemenkes RI, 2004)

4 memiliki angka kematian maternal lebih tinggi. Paritas ≤ 1

dan usia muda berisiko karena ibu belum siap secara medis maupun secara

mental, sedangkan paritas di atas 4 dan usia tua, secara fisik ibu mengalami

kemunduran untuk menjalani kehamilan .2,11,31

Faktor jumlah pemeriksaan ANC terhadap kematian ibu persentasenya

sedikit lebih rendah pada ibu dengan jumlah ANC <4 kali namun secara statistik

dengan uji Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan

dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Demikian juga berdasarkan faktor asal tempat tinggal terhadap kematian

ibu menunjukkan bahwa kematian ibu hamil dari desa persentasenya sedikit

lebih tinggi dari pada ibu yang dari kota, namun secara statistik dengan uji

Chi-square tidak menunjukkan adanya hubungan secara signifikan dengan hasil

dari persalinan (p>0,05).

Bila dilihat dari faktor rujukan, maka persentase ibu yang dari rujukan

lebih banyak yang mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang tidak

(11)

hubungan yang signifikan dengan hasil persalinan (p<0,05). Probabiliti

kematian ibu yang dari rujukan lebih besar 10,11 kali dibandingkan dengan

yang tidak berasal dari rujukan.

Jumlah ANC, tempat tinggal, dan rujukan merupakan beberapa indikator

akan akses pelayanan kesehatan. Hal ini menjadi salah satu faktor penentu

kesehatan maternal dimana terjangkaunya akses terhadap tempat pelayanan

kesehatan, seperti lokasi dimana ibu dapat memperoleh pelayanan

kontrasepsi, pemeriksaan antenatal, pelayanan kesehatan primer atau

pelayanan kesehatan rujukan yang tersedia di masyarakat .2,13

Berdasarkan faktor tempat persalinan, maka persentase ibu yang

bersalin di luar RSHAM lebih sedikit yang mengalami kematian dibandingkan

dengan ibu yang bersalin di RSHAM dan secara statistik dengan uji Chi-square

menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil persalinan

(p<0,05). Probabiliti kematian ibu yang dari rujukan lebih besar 41,36 kali

dibandingkan dengan yang berasal dari luar RSHAM.

Berdasarkan faktor penolong pertama persalinan antara dokter dan

bidan, secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan tidak adanya

hubungan yang signifikan penolong pertama persalinan dengan hasil persalinan

(p>0,05).

Berdasarkan faktor riwayat penyakit sistemik ibu, maka persentase ibu

dengan riwayat penyakit sistemik lebih sedikit yang mengalami kematian

dibandingkan dengan ibu yang tidak ada riwayat penyakit sistemik namun

secara statistik dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang

signifikan dengan hasil persalinan (p<0,05) serta probabiliti kematian ibu yang

dengan riwayat penyakit sistemik lebih besar 5,818 kali dibandingkan dengan

yang tidak ada riwayat penyakit sistemik.

Hal ini selaras dengan fakta bahwa status kesehatan ibu berpengaruh

terhadap kejadian kematian ibu meliputi status gizi, anemia, penyakit yang

diderita ibu, dan riwayat komplikasi pada kehamilan dan persalinan

(12)

4.4.Hubungan Determinan Hasil Dengan Kondisi Ibu Bersalin

Tabel 4.4. Tabulasi silang antara determinan hasil dengan kondisi ibu bersalin.

Determinan Hasil Kondisi Ibu Bersalin

Keterangan

Meninggal Hidup Jumlah

Jenis Persalinan

Berdasarkan determinan hasil, persentase ibu yang meninggal pada

kelompok dengan persalinan dengan tindakan lebih besar daripada persentase

ibu pada kelompok yang partus spontan, dan secara statistik dengan uji

Chi-square faktor jenis persalinan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

dengan hasil dari persalinan (p<0,05). Probabiliti kematian ibu dengan partus

spontan sebesar 0,327 kali dibandingkan dengan jenis persalinan dengan

(13)

Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase ibu yang meninggal pada

kelompok dengan komplikasi kehamilan lebih besar daripada persentase ibu

pada kelompok yang tidak ada komplikasi kehamilan, dan secara statistik

dengan uji Chi-square faktor komplikasi kehamilan menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p<0,05). Probabiliti

kematian ibu dengan adanya komplikasi kehamilan lebih besar 3,49 kali

dibandingkan dengan yang tidak ada komplikasi kehamilan.

Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian bahwa komplikasi kehamilan

merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi kehamilan

yang sering terjadi yaitu perdarahan, preeklamsia/ eklamsia, dan

infeksi.14,15,26,27,28,29

Bila ditinjau dari faktor komplikasi persalinan, persentase ibu yang

meninggal pada kelompok dengan tidak ada komplikasi persalinan relative lebih

besar daripada yang ada komplikasi persalinan, namun secara statistik dengan

uji Chi-square faktor komplikasi persalinan menunjukkan tidak adanya

hubungan yang signifikan dengan hasil dari persalinan (p>0,05).

Berbeda dengan faktor komplikasi nifas, menunjukkan bahwa

persentase ibu yang meninggal lebih besar pada kelompok dengan adanya

komplikasi nifas dan secara statistik dengan uji Chi-square faktor komplikasi

nifas menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan hasil dari

persalinan (p<0,05). Probability kematian ibu dengan adanya komplikasi nifas

lebih besar 685,71 kali dibandingkan dengan yang tidak ada komplikasi nifas.

Hal ini sesuai bahwa komplikasi yang timbul pada persalinan dan masa nifas

merupakan penyebab langsung kematian maternal. Komplikasi yang terjadi

menjelang persalinan, sesaat dan setelah persalinan terutama adalah

perdarahan, partus macet atau partus lama dan infeksi akibat trauma pada

(14)

ANALISIS MULTIVARIAT

Analisis multivariat dalam penlitian ini menggunakan uji regresi logistik

berganda yaitu salah satu pendekatan model matematis untuk mengalisis

pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen kategorik

yang bersifat dikotom atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model

prediksi regresi logistik berganda metode Enter adalah variabel yang

mempunyai nilai p<0,25 pada analisis bivariatnya.

4.5. Pengaruh Determinan Jauh, Antara, dan Hasil Terhadap Kematian Ibu. Tabel 4.5 Pengaruh determinan jauh, antara dan hasil terhadap kematian

ibu.

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Pendidikan 1,126 ,827 1,854 1 ,173 3,083

Paritas ,023 ,249 ,008 1 ,927 1,023

Umur 1,442 ,825 3,050 1 ,081 4,227

Tempatpersalinan(1) -19,045 16481,909 ,000 1 ,999 ,000

Pnlongpertamapersalinan(1) 19,272 16481,909 ,000 1 ,999 2,343E8

Statusdirujukatautidak(1) -,846 ,773 1,199 1 ,274 ,429

Peny_Sistemik 3,815 ,901 17,919 1 ,000 45,361

Klp_jenispersalinan ,714 ,777 ,846 1 ,358 2,043

KomplikasiKehamilan(1) -2,310 ,843 7,514 1 ,006 ,099

Komplikasinifas(1) -7,515 1,119 45,113 1 ,000 ,001

Constant -5,497 2,984 3,393 1 ,065 ,004

*Uji regresi logistik berganda

Berdasarkan analisis bivariat diketahui dari kesepuluh faktor

berdasarkan determinan jauh, antara, dan hasil yaitu pendidikan ibu, paritas,

umur ibu, status rujukan, tempat persalinan, penolong pertama persalinan,

riwayat penyakit sistemik pada ibu, jenis persalinan, komplikasi kehamilan, dan

komplikasi nifas mempunyai nilai p<0,25, sehingga kesepuluh faktor tersebut

(15)

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 81,186a ,261 ,759

Tabel 4.6 Faktor ibu yang paling berpengaruh terhadap kematian ibu

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Komplikasi Kehamilan -2,008 ,751 7,158 1 ,007 ,134

Komplikasi nifas -7,199 ,867 68,896 1 ,000 ,001

Peny. Sistemik 3,148 ,784 16,119 1 ,000 23,280

Constant ,502 1,223 ,169 1 ,681 1,653

*Uji regresi logistik berganda

Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda diperoleh faktor riwayat

penyakit sistemik pada ibu, komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas paling

berpengaruh terhadap kejadian kematian ibu dengan nilai p<0,05.

Variabel komplikasi kehamilan mempunyai nilai koefisien regresi -2,008,

dengan nilai p=0,007 dan nilai Exp(B) =0,134, berarti ibu hamil dengan ada

komplikasi kehamilan mempunyai kemungkinan untuk meninggal 0,134 kali

dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada komplikasi kehamilan.

Variabel komplikasi nifas mempunyai nilai koefisien regresi -7,199,

dengan nilai p=0,001 dan nilai Exp(B) =0,001, berarti ibu hamil dengan ada

komplikasi nifas mempunyai kemungkinan untuk meninggal 0,001 kali

dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada komplikasi nifas.

Variabel penyakit sistemik yang diderita ibu mempunyai nilai koefisien

regresi 3,148 dengan nilai p= 0,0001 dan nilai Exp(B) =23,28, berarti ibu hamil

dengan ada penyakit sistemik mempunyai kemungkinan untuk meninggal lebih

besar yaitu 23,28 kali dibandingkan dengan ibu hamil dengan tidak ada

penyakit sistemik. Berdasarkan koefisien Nagelkerke R Square diperoleh

bahwa komplikasi kehamilan, komplikasi nifas, dan penyakit sistemik

mempunyai pengaruh sebesar 75,9% terhadap kejadian meninggalnya ibu

(16)

Berdasarkan nilai koefisien regresi (β) masing-masing variabel yang berpengaruh signifikan dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3

Y = 0,502 - 2,008 (X1) -7,199 (X2) + 3,148 (X3)

Y = Kematian ibu

X1 = Komplikasi kehamilan

X2 = Komplikasi Nifas

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil pengumpulan data secara retrospektif didapatkan 681

pasien obstetri dari Januari 2010 - Desember 2012 di RSUP. H. Adam

Malik Medan. Setelah dilakukan analisa statistik didapatkan faktor yang

mempunyai hubungan dengan kematian maternal adalah:

1. Faktor determinan jauh yang bermakna terhadap kematian ibu adalah

pendidikan formal.

2. Faktor determinan antara yang bermakna terhadap kematian ibu adalah

status rujukan, tempat persalinan, dan riwayat penyakit sistemik.

3. Faktor determinan hasil yang bermakna terhadap kematian ibu adalah

jenis persalinan, komplikasi kehamilan, dan komplikasi nifas.

4. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kematian ibu adalah faktor

penyakit sistemik pada ibu, faktor komplikasi kehamilan, dan komplikasi

nifas.

5.2. Saran

1. Untuk menurunkan angka kematian ibu sebaiknya ibu hamil dengan

penyakit sistemik harus dikendalikan terlebih dahulu penyakitnya

sebelum melaksanakan persalinan.

2. Pelaporan dan pencatatan rekam medis yang lebih lengkap dan baik

agar data penelitian selanjutnya mendapatkan rekam medis yang

lengkap.

3. Penanganan yang tepat selama persalinan untuk meminimalkan

komplikasi akan berpengaruh signifikan terhadap penurunan angka

Gambar

Tabel 4.1 Penyebab kematian maternal
Tabel 4.2. Tabulasi silang antara determinan jauh dengan kondisi ibu
Tabel 4.3. Tabulasi silang antara determinan antara dengan kondisi   ibu
Tabel 4.4. Tabulasi silang antara determinan hasil dengan kondisi ibu 4.4.Hubungan Determinan Hasil Dengan Kondisi Ibu Bersalin bersalin
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu parameter untuk mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam belajar matematika adalah dari prestasi yang diperolehnya. Prestasi belajar matematika siswa, baik

Dalam tahap pemberian penjelasan ini, tidak ada pertanyaan dari Peserta mengenai isi Dokumen Pengadaan dan Jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan

Dimana sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas untuk

Hipotesis atau alternatifnya dirumuskan secara singkat, lugas dan jelas yang dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Dikatakan demikian agar hipotesis dapat diuji atau dijawab

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Ketentuan Pemegang Kendaraan

Secara tematik, keputusan Mahkamah Konstitusi dapat muncul tanpa adanya kebijakan afirmatif terhadap pe- rempuan karena dunia politik dianggap sebagai dunia laki-laki yang

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, perlakuan interaksi sistem tanam legowo dan varietas padi sawah tidak berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah anakan

Adapun tujuan dari penelitiann ini adalah (1) Tersedianya aplikasi pemetaan atau informasi geografis SMP Negeri di Kecamatan Tampan yang berbasis Mobile untuk