• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Biokimia Teori Metode Kjedahl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Biokimia Teori Metode Kjedahl"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. Tujuan Percobaan

Mahasiswa dapat memahami metode kjeldhal untuk penentuan kadar protein total.

II. Teori Dasar

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein berperan penting dalam sruktur dan fungsi semua sel makhluk dan virus (Gregory, 2006).

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis,seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) (Gregory, 2006).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu proein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jons Berzlius padda tahun 1838 (Gregory, 2006).

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yag dibawa DNA ditranskrpsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih mentah “mentah” hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. Protein merupakan zat makanan penting bagi tubuh karena zat ini berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh serta sebagai zat pembangun dan pengatur. Protein adalah polimer ddari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung unsur-unsur C,H,O,N,P,S, dan terkadang mengandung unsur logan seperti besi dan tembaga (Winarno, 1992).

(2)

adalah: hipotonus, gangguan pertunbuhan, hati, lemak. Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat kematin (Ansel, 2006).

Metode Kjeldahl merupakan metode yang sederhana untuk penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Sampel didestruksi dengan asam sulfat dan dikatalis dengan katalisator yang sesuai sehingga akan manghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan dengan alkali kuat, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi. Metode ini telah banyak mengalami modifikasi. Metode ini cocok digunakan secara semimikro, sebab hanya memerlukan jumlah sampel dan pereaksi yang sedikit dan waktu analisa yang pendek. Metode ini kurang akurat bila diperlukan pada senyawa yang mengandung atom nitrogen yang terikat secara langsung ke oksigen atau nitrogen. Tetapi untuk zat-zat seperti amina, protein, dan lain-laiin hasilnya lumayan (Underwood, 2002).

Cara kjeldahl digunakan untuk menganalisis kadar protein kasar dalam bahan makanan sacara tidak langsung, karena yang dianalisis deengan cara ini adalah kadar nitrogennya. Dengan mengalikan hasil analisis tersebut dengan angka konversi 6,25, diperoleh nilai protein dalam bahan makanan itu. Untuuk beras, kedelai, dan gandum angka konversi berturut-turut sebagai berikut: 5,95, 5,71, dan 5,83. Angka 6,25 berasal dari angka konversi serum albumin yang biasanya mengandung 16% nitrogen (Underwood, 2002).

Prinsip cara analisis Kjeldahl adalah sebagai berikut: mula-mula bahan didestruksi dengan asam sulfat pekat menggunakan katalis selenium oksiklorida atau butiran Zn. Amonia yang terjadi ditampung dan dititrasi dengan bantuan indikator. Cara Kjeldahl pada umumnya dapat dibedakan atas dua cara, yaitu cara makro dan semimikro. Cara makro kjeldahl digunakan untuk contoh yang sukar dihomogenasi dan besar contoh 1-3 g. Cara semimikro kjeldahl dirancang untuk contoh ukuran kecil yaitu kurang dari 300 mg dari bahan yang homogen. Cara analisis tersebut akan berhasil baik dengan asumsi nitrogen dalam bentuk ikatan N-N dan N-O dalam sampel tidak terdapat dalam jumlah yang besar. Kekurangan cara analisis ini ialah bahwa purna, pirimidina, vitamin-vitamin, asam amino besar, kreatina, dan kreatinina ikut teranalisis dan terukur sebagai nitrogen protein. Walaupun demikian, cara ini kini masih digunakan dan dianggap cukup teliti untuk pengukuran kadar protein dalam bahan makanan (Underwood, 2002).

Analisa protein cara kjeldahl pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu proses destruksi, proses destilasi dan tahap titrasi.

1. Tahap destruksi

(3)

destruksi sering ditambahkan katalisator berupa campuran Na2SO4 dan HgO (20:1). Gunning menganjurkan menggunakan K2SO4 atau CuSO4. Dengan penambahan katalisator tersebut titik didih asam sulfat akan dipertinggi sehingga destruksi berjalan lebih cepat. Selain katalisator yang telah disebutkkan tadi, kadang-kadang juga diberikan selenium. Selenium dapat mempercepat proses oksidasi karena zat tersebut selain menaikkan titik didih juga mudah mengadakan perubahan dari valensi tinggi ke valensi rendah atau sebaliknya (Underwood, 2002).

2. Tahap Destilasi

Pada tahap destilasi, ammonium sulfat dipecah menjadi amonia (NH3) dengan penambahan NaOH sampai alkalis dan dipanaskan. Agar suapaya selama destilasi tidak terjadi superheating ataupun pemercikan cairan atau timbulnya gelembung gas yang besar maka dapat ditambahkan logam zink (Zn). Ammonia yang dibebaskan selanjutnya akan ditangkap oleh asam klorida atau asam borat 4% dalam jumlah yang berlebihan. Agar supaya kontak antara asam dan ammonia lebih baik maka diusahakan ujung tabung destilasi tercelup sedalam mungkin dalam asam. Untuk mengetahui asam dalam keadaan berlebihan maka diberi indikator misalnya BCG+MR atau PP (Underwwod,2002).

3. Tahap titrasi

Apabila penampung destilat digunakan asam klorida maka sisa asam klorida yang bereaksi dengan ammonia dititrasi dengan NaOH stndar (0,1 N). Akhir titrasi ditandai dengan tepat perubahan warna larutan menjadi merah muda dan titik hilang selama 30 detik bila menggunakan indikator PP. Apabila penampung destilasi digunakan asam borat maka banyaknya asam borat yang bereaksi dengan ammonia dapat diketahui dengan titrasi menggunakan asam klorida 01 N dengan indikator (BCG+MR). Akhir titrasi ditandai dengan perbahan warna larutan ddari biru menjadi merah muda (Underwood, 2002).

Keuntungan dan kerugian metode kjeldahl:

a. Keuntungan:

Metode kjeldahl digunakan secara luas di seluruh dunia dan masih merupakan metode standar dibanding metode lain. sifatnya yang universal, presisi tinggi dan reprodusibilitas baik membuat metode ini banyak digunakan untuk penetapan kadar protein.

b. Kerugian:

(4)

VIII. Daftar pustaka

Ansel, Howard c. 2006. Kakulasi Farmasetik : Panduan untuk Apoteker. Jakakarta : EGC

Ralston, Gregory B. 2006. BIOKIMIA. Jakarta : Erlangga

(5)

Referensi

Dokumen terkait

ba,angan hasil pembiasan lensa *ekung dihitung dengan menggunakan hukum • Observa si/ pengamatan • 0ugas kelompok 4 # # • $uku pelajaran • L%& • 'nternet.. DASAR PEMBELAJARAN

Jenis pelaporan terdapat pelaporan yang harus diper- baharui ( update ) yang perlu dilakukan setiap harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Pelaporan tersebut

The purpose of this study is to identify the species and abundance of sea urchins at different environ - mental conditions, to analyze the influence of water conditions on the

Penanaman kembali nilai nilai toleransi terhadap keberagaman pada generasi muda sangatlah penting di negara multikultural seperti Indonesia. Banyak cara untuk

Proposition 3 shows that the optimal aim portfolio is an exponential average of current and future (expected) Markowitz portfolios, where the weight on the current (and

 Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik yang lainnya

“ Di awal diterapkannya Kurikulum 2013 masih mengalami beberapa kendala, diantaranya dari pihak peserta didik yang masih kaget dengan adanya pembelajaran yang terdiri dari

Data yang diperlukan untuk kajian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung dengan responden untuk