• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT UEU Keperawatan Dasar I Pertemuan 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PPT UEU Keperawatan Dasar I Pertemuan 3"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT PERTEMUAN ke-2

(2)
(3)
(4)
(5)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menguasai Teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri/ berkelompok, untuk memenuhi kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit

(6)

Cairan dan Elektrolit

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (terlarut).

Elektrolit adalah zat kimia yang

menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.

(7)

Cairan tubuh di bedakan menjadi dua bagian :

Cairan intrasel : cairan yang berada dalam sel

merupakan jumlah cairan terbanyak, kira kira 70% dari jumlah total air dalam tubuh.

Cairan extrasel : cairan yang berada di luar

sel kira kira 30% dari cairan seluruh tubuh.

Fitri Respati dan Nita Nasution.2015. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Parama Ilmu

(8)

Cairan extrasel terdiri dari :

1. Cairan intersitial : cairan yang berada

diantara sel jaringan.

2. Cairan intravaskuler (plasma) : cairan yang

(9)

3. Cairan limfe : cairan yang berada dalam pembuluh, beredar di seluruh tubuh mengangkut partikel

protein, selanjutnya masuk kedalam pembuluh darah.

4. Cairan transelurel : merupakan cairan yang berada

di tempat tempat khusus misalnya cairan otak,

(10)

Didalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan:

1. Cairan Empedu

Sifatnya panas kering yang berasal dari unsur api alami. Letaknya dalam empedu manusia.

2. Cairah Darah

Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur udara alami. Letaknya dalam hati manusia.

3. Cairan Lendir

Sifatnya dingin lembab yang berasal dari unsur air alami. Letaknya dalam paru-paru.

4. Cairan Empedu Hitam

(11)

Komposisi Cairan Intrasel

40% dari BB total adalah cairan intraseluler (CIS). Cairan intraseluler adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada organ dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah cairan intraseluler, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi yang merupakan cairan

(12)

Komposisi Cairan Ekstrasel

20% dari BB total adalah CES. Cairan ekstraseluler adalah cairan diluar sel. Ukuran relative dari (CES)

dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia. Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuh terkandung di dalam cairan ekstraseluler (CES). Setelah berusia 1

(13)

Prinsip dasar keseimbangan cairan

1. Air bergerak cepat melintasi membran membran sel karena osmolaritas cairan

intraselurel dan extraselurel tetap hampir sama satu sam lain kecuali beberapa menit setelah perubahan salah satu kompartemen.

(14)

Cairan tubuh mengandung ion elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik yaitu kation (muatan positif) dan anion (muatan negatif).

A Tamsuri - 2009 - books.google.com

Kation Anion Natrium (Na+ ) Klorida (Cl

- )

Kalium (K+) Sulfat (SO

42-)

Kalsium(Ca2+) Fosfat (PO

43-)

(15)

KESEIMBANGAN

ELEKTROLIT

Fungsi elektrolit meliputi :

1.Membantu dalam perpindahan cairan dalam sel dan di luar sel terutama dengan adanya natrium. 2.Mengantur keseimbangan asam basa dan

menentuka Ph darah dengan adanya sistem bufer 3.Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka akan terjadi perpindahan yang menghasilkan impuls impuls saraf dan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot.

(16)

s sumber: giphy.com

Keseimbangan elektrolit sangat penting karena total konsentrasi elektrolit akan memengaruhi keseimbangan cairan, dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada fungsi sel. Elektrolit berperan dalam

mempertahankan keseimbangan cairan, regulasi asam basa, memfasilitasi reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromuskular.

(17)

Faktor yang memengaruhi

keseimbangan cairan dan elektrolit:

Usia.

Suhu lingkungan.Diet.

Stres. Sumber :https://kantormeme.blogspot.com

Sakit. Seperti,trauma, penyakit ginjal

dan kardiovaskular

(18)

Gangguan pada Kebutuhan Cairan dan Elektrolit

A.Gangguan Keseimbangan Natrium

Seseorang dikatakan hiponatremia, bila konsentrasi natrium plasma dalam

tubuhnya turun lebih dari beberapa

miliekuivalen dibawah nilai normal (135-145 mEq/L) dan hipernatremia bila

konsentrasi natrium plasma meningkat di atas normal.

(19)

Gangguan Keseimbangan Kalium

Bila kadar kalium kurang dari 3,5 mEq/L disebut sebagai hipokalemia dan kadar kalium lebih dari 5,3 mEq/L disebut

sebagai hiperkalemia. Kekurangan ion kalium dapat menyebabkan frekuensi denyut jantung melambat. Peningkatan kalium plasma 3-4 mEq/L dapat

(20)

Penyebab hipokalemia

dapat dibagi sebagai berikut

:

1. Asupan Kalium Kurang

2. Pengeluaran Kalium Berlebihan 3. Kalium Masuk ke Dalam Sel

(21)

Penyebab Hiperkalemia

1. Keluarnya Kalium dari Intrasel ke Ekstrasel Kalium keluar dari sel

2. Berkurangnya Ekskresi Kalium melalui Ginjal Berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal

(22)

Hipovolume atau Dehidrasi

Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penrunan asupan cairan dan kelebihan

(23)

Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya adalah sebagai

1. Dehidrasi berat

- Pengeluaran/kehilangan cairan 4-6 liter. - Serum natrium 159-166 mEq/l.

- Hipotensi.

- Turgor kulit buruk.

(24)

2. Dehidrasi sedang

- kehilangan cairan 2-4 L / antara 5-10% BB - Serum natrium 152-158 mEq/l

- Mata cekung

3. Dehidrasi ringan

- Kehilangan cairan mencapai 5% BB

(25)

Pengaturan Volume

Cairan Tubuh

Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari

keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan jumlah cairan yang keluar.

Asupan cairan

Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah ≤ 2500cc/hari. Asupan cairan dapat

langsung berupa cairan atau ditambah makanan lain.

Pengeluaran cairan

Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam

mengimbangi asupan cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ≤ 2300cc. jumlah air yang paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal(berupa urin), sebanyak ≤ 1500cc/hari pada orang dewasa.

(26)

Intake Cairan

No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam) 1. 3hari 3,0 250-300

2. 1tahun 9,5 1150-1300 3. 2tahun 11,8 1350-1500 4. 6tahun 20,0 1800-2000 5. 10tahun 28,7 2000-2500 6. 14tahun 45,0 2200-2700 7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

(27)

Mengukur intake dan output

cairan

Pengertian

Pengukuran intake dan output cairan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengukur jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh

(28)

Tujuan mengukur intake & output :

1.Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klie

(29)

Prosedur mengukur intake &

output

1. Tentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui air

minum,air dalam makanan, air hasil oksidasi (metabolisme),dan cairan intravena.

2. Tentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien. Cairan yang keluar dari tubuh terdiri atas urine,

insensible water loss (IWL), feses dan muntah.

(30)

Hal yang perlu diperhatikan :

Rata-rata intake cairan per hari:

1.Air minum :

1500-2500 ml

(31)

Rata-rata output cairan per hari :

1.Urine : 1-2 CC/kgBB/jam

2.Insensible Water Loss :

- Dewasa: IWL=10-15 cc/kgBB/hari - Anak-anak : IWL=30-umur (th)

cc/kgBB/hari

- bila ada kenaikan suhu :IWL= 200 (suhusekarang-36,8° C)

(32)

Rumus menghitung Balance cairan

Contoh : Tn.A BB 60kg dengan suhu tubuh 37°C IWL = (15x60) = 37,5 cc/jam

24 jam

(33)

Teknik Menghitung Balance Cairan

Perhitungan Balance Cairan Untuk Dewasa

Input cairan : Air (makan+minum) = ….. cc

Cairan infus = …… cc Therapi Injeksi = …… cc

Air Metabolisme= …… cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)

•Output cairan: Urine = ….. cc

Feses = …. cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)

Muntah/perdarahan/cairan drainage luka/cairan NGT terbuka = ….cc

(34)

Contoh Kasus

Tn. Y (35 tahun), BB 60 Kg dirawat dengan Post op laparatomy hari ke-2 akibat apendiks perforasi, keadaan

umum masih lemah, kesadaran composmentis, vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit; T 37°C:

masih dipuasakan, saat initerpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka insisi operasi terpasang drainage berwarna merah

sebanyak 100 cc, infus terpasang dekstrose 5% drip antrain 1 ampul/kolf: 2000 cc/24 jam, terpasang catheter urin dengan jumlah urin 1700 cc, dan mendapat transfusi WB 300 cc;

(35)

• Input cairan : Infus = 2000 cc Jumlah = 2900 cc

(36)

Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak

= (30 – usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari

(37)

Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur, untuk menentukan Air Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka

Indonesia yaitu:

•Usia Balita (1 – 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari

•Usia 5 – 7 tahun : 8 – 8,5 cc/kgBB/hari

•Usia 7 – 11 tahun : 6 – 7 cc/kgBB/hari

(38)

CONTOH :

•An X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut ibunya: “rewel, tidak

nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat;

gusinya tadi malam berdarah” Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah,

kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam

hanya 6 sendok makan, Minum/24 jam 1000 cc;

BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir:

(39)

Input cairan

Balance cairan = Intake cairan – Output Cairam = 2112 cc – 1478 cc

= + 634 cc

(40)

Standar Operasional

Prosedur (SOP)

Pemasangan infus :

Merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien dengancara memasukkan cairan

melalui intra Vena dengan bantuan infus set, dengan tujuan memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit, sebagai tindakan pengobatan dan pemberian nutrisi parenteral

(41)

Indikasi pemasangan infus

· Kekurangan cairan dan eletrolit (adanya tanda-tanda dehidrasi)

· Anoreksia (tidak nafsu makan)

(42)

Bahaya pemasangan infus

· Perdarahan

· Resiko infeksi

(43)

Tujuan pemasangan infus

· Mengganti/mempertahankan cairan tubuh yang hilang

· Hemostasi (keseimbangan asam basa)

· Transfusi darah

· Sebagai alternatif dalam pemberian obat

(44)

Acuan dalam pemilihan vena

· Sebaiknya gunakan vena distal dahulu

· Pasang di lengan pasien yang tidak jarang dipakai/tidak dominan

· Sangat disarankan untuk memilih vena yang besar

· Pilih area pemasangan yang tidak mengganggu

prosedur pengobatan ataupun pembedahan yang akan direncanakan

(45)

Persiapan alat/bahan:

Persiapan alat/bahan:

•Standar infus

•Infus set

Cairan sesuai dengan

kebutuhan pasien

•Jarum infus dengan

ukuran yang sesuai

•Pengalas

•Torniket/ karet

(46)

Prosedur pelaksanaan

Cuci tangan

Jelaskan prosedur yang akan dilakukanHubungkan cairan dan infus set dengan

menusukkan kedalam botol infus (cairan)

Isi cairan ke dalam infus sat dengan

menekan bagian ruang tetesan sehingga ruangan tetesan terisi sebagian dan

(47)

Letakkan pengalas dibawah vena yang

akan dilakukan infus

Lakukan pembendungan dengan

torniket atau karet pembendung 10-12cm diatas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam

Gunakan sarung tangan steril.

Desinfeksi daerah yang akan ditusuk

(48)

Lakukan penusukan pada vena dengan posisi

jarum mengarah keatas

Cek keluarnya darah melalui jarum. Apabila

saat penusukan terjadi pengeluaran darah

maka Tarik keluar bagian dalam jarum sambal meneruskan tusukan ke vena.

Setela jarum infus bagian dalam dikeluarkan,

(49)

Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan

• Lakukan fksasi dengan kasa steril

• Tuliskan tanggal,jam pelaksanaan infus pada plester, catat ukuran, tipe jarum, jenis cairan, letak infus, dan kecepatan aliran

(50)

Pengelompokan

Cairan Infus

Menurut pengelompokannya, cairan infus dapat di kelompokkan menjadi :

1.Cairan Hipotonik :

Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum), maka larut dalam serum, & menurunkan

osmolaritas serum.

2.Cairan Isotonik :

Osmolaritas (merupakan tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (merupakan bagian cair dari komponen darah), maka terus berada di dalam pembuluh darah.

3.Cairan hipertonik :

(51)

C. Jenis-Jenis Cairan Infuse & Fungsinya

Adapun jenis-jenis cairan infus antara lain :

ASERING

Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada keadaan : gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

Otsu-RL

Indikasi :

•Suplai ion bikarbonat

•Resusitasi

(52)

KA-EN 1B

Indikasi :

•Sebagai larutan awal apabila status elektrolit pasien belum diketahui, misalnya ditemukan pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran asupan oral tidak memadai, demam)

Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian dengan cara IV.

Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) & 50-100 ml/jam pada anak-anak

•< 24 jam pasca operasi

Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih

(53)

Sumber : anesthesiology - WordPress.com

eMingko blog

(54)

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya jika akan menambah uang beredar maka bank dapat menawarkan tingkat bunga yang rendah kepada nasabah... Pendekatan

Periode II Penerimaan sumbangan perorangan, kelompok/badan usaha yang dilaporkan tidak ada penyumbang. b) Pembukaan Rekening Khusus Dana Kampanye PATUH Laporan

Struktur Modal adalah kebijakan perusahaan dalam pendanaan baik berupa pendanaan internal maupun eksternal karena suatu struktur modal yang baik akan berpengaruh terhadap

Permasalahannya yaitu terletak pada kurangnya tenaga pendidik yang belum sesuai dengan standar pendidikan yaitu sarjana Strata 1 (S1) PAUD, tetapi pada kenyataannya di

Uways Sulqurni Graha Piesta, Jalan Warung Buncit Raya No.. Bursa Efek

Namun demikian, dari skripsi dan buku yang penulis sebutkan di atas, tidak ada satupun yang sama persis dengan yang penulis teliti, karena belum ada yang secara gamblang

Hasil penelitian ini menunjukkan variabel promosi berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan serta variabel kualitas pelayanan dan harga berpengaruh

Produksi Subsisten sebagai Upaya Mekanisme Survival Pemilik Wisma Pasca Penutupan Lokalisasi Dolly. Perekonomian suatu negara banyak ditentukan oleh mekanisme pasar