• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Uji Zat Makanan Glukosa Amilum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Uji Zat Makanan Glukosa Amilum"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh

Alfira Farrez Syihab

XI MIA 2

SMA Negeri 1 Purwodadi

▸ Baca selengkapnya: benedict lugol biuret

(2)

I. Identitas

Nama : Alfira Farrez Syihab Nomor Absen : 2 (Kelompok 1) Kelas : XI MIA 2

II. Judul Kegiatan : Uji Zat Makanan

III. Tujuan Kegiatan

A. Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat/amilum, protein, lemak, dan glukosa) dari berbagai jenis bahan makanan.

B. Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.

IV. Landasan Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan.

A. Zat-zat Makanan

Zat- zat makanan disebut juga gizi atau nutrisi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak (lipid), vitamin, dan mineral dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuh. Karbohidrat, protein, lemak diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang banyak sehingga disebut makronutrien. Sementara itu, vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit sehingga disebut mikronutrien.

1. Karbohidrat (Hidrat Arang) a. Struktur Karbohidrat

Karbohidrat paling banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan yang melakukan fotosintesis. Karbohidrat dalam makanan berupa pati, sukrosa, laktosa dan fruktosa. Karbohidrat dapat diklasisikasikan menjadi tiga kelompok sebagai berikut:

 Monosakarida, terdiri atas 1 gugus gula, contohnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

 Disakarida, terdiri atas 2 gugus gula, contohnya sukrosa, laktosa, dan maltosa. Glukosa + fruktosa  sukrosa

Glukosa + galaktosa laktosa Glukosa + glukosa maltosa

 Polisakarida, terdiri atasbanyak gugus gula, contohnya pati. Ada dua tipe pati, yaitu amilosa dan amilopektin.

 Amilosa merupakan senyawa dengan sebuah rantai lurus yang memiliki 70-350 molekul glukosa.

 Amilopektin merupakan senyawa dengan rantai bercabang yang memiliki hingga 100.000 molekul glukosa.

b. Sumber-sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat yaitu :

 Glukosa, dibuat secara komersil dari pati (strach), dan dapat ditemukan pada sebagian buah-buahan terutama anggur.

 Fruktosa, ditemukan dalam madu dan buah-buahan sehingga fruktosa disebut gula buah.

(3)

 Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu.

 Galaktosa, tidak terdapat secara alami, tetapi dihasilkan melalui proses pencernaan laktosa.

 Maltosa, ditemukan pada biji yang berkecambah, dapat terbentuk pada proses pembuatan bir.

 Pati, karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman. Pati diemukan pada semua jenis biji-bijian (jagung, padi, dan gandum), kentang, singkong, ketela rambat, buah-buahan mentah, serta sayuran seperti kacang polong dan buncis.

 Glikogen, tersimpan pada hati dan otot hewan. Namun, daging bukan sumber karbohidrat karena glikogen akan rusak selama proses penggantungan daging.

 Selulosa, merupakan komponen dinding sel tumbuhan dan dikenal sebagai serat (fiber). Selulosa ditemukan dalam sereal (biji-bijian), sayuran, dan buah-buahan. Pencernaan manusia tidak mampu memecah serat.

c. Manfaat Gula

 Sukrosa, digunakan sebagai pemanis dan pengawet, serta memperbaiki cita rasa dan penampilan makanan dalamkeperluan rumah tangga dan industri makanan.

 Glukosa, sering dipakai pada saat membutuhkan masukan sumber energi yang tinggi, mudah larut, dapat ditambahkan dalam jumlah yang banyak ke dalam makanan tanpa menimbulkan rasa manis.

 Fruktosa, biasa digunakan sebagai bahan pemanis bagi penderita diabetes mellitus.

 Bahan penyusun struktur sel.

2. Lemak (Lipid) a. Struktur lemak

Lipid tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Lemak /minyak terdiri atas gliserol dengan asam-asam lemak. Lemak yang biasa kita temui sehari-hari contohnya adalah lemak dalam mentega dan minyak sayur. Daging dan berbagai produk olahan susu mengandung asam lemak jenuh, sedangkan biji tanaman mengandung asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh lebih meningkatkan kadar kolestrol serum daripada asam lemak tak jenuh.

b. Sumber-sumber lemak

(4)

 Lemak nabati, contohnya minyak zaitun, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak biji kapas, dan minyak jagung. Semua minyak nabati mengandung sterol, bukan kolestrol.

c. Fungsi Lemak

 Sebagai sumber energi yang lebih efektif dibandingkan karbohidrat dan protein.

 Mempertahankan organ dalam posisinya dan melindungi dari benturan.

 Mencegah tubuh kehilangan panas.

 Menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah rasa lapar.

 Bahan penyusun membran sel.

 Penyedia vitamin larut lemak, yaitu A, D, E, dan K.

 Menghemat protein.

 Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan makanan.

 Memberi kelezatan pada makanan.

3. Protein

a. Struktur protein

Protein tersusun dari atom karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Pada beberapa jenis protein terdapat unsur-unsur mineral sulfur, fosfor, iodin, besi, dan kobalt. Berdasarkan strukturnya, protein dibedakan menjadi dua tipe, yaitu fibrosa (jika rantai molekulnya berbentuk memanjang) dan globuler (jika rantainya berlipat-lipat sehingga bentuknya menjadi tidak teratur).

b. Sumber protein

 Daging berwarna merah, contohnya daging sapi, kambing, atau kerbau.

 Ikan, daging unggas, telur, susu, kerang, dan keju

 Kelompok kacang-kacangan dan hasil pengolahannya, contohnya kedelai (tahu dan tempe), kacang hijau, kacang merah dan kacang panjang.

 Sereal, contoh beras mengandung 7% protein dan gandum mengandung 12% protein.

c. Fungsi protein

 Menghasilkan jaringan baru.

 Mengggantikan protein yang hilang.

 Pembuatan protein baru dengan fungsi khusus.

 Sebagai sumber energi.

 Mengatur keseimbangan air.

 Memelihara kenetralan tubuh.

 Pembentukan antibodi.

 Mengangkut zat-zat gizi.

B. Cara Mengetahui Kandungan Zat Nutrien Dalam Bahan Makanan.

Untuk mengetahui kandungan zat nutrien yang terdapat dalam bahan makanan

digunakan indikator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrien dalam makanan adalah sebagai berikut.

1. Lugol / kalium yodida

(5)

2. Benedict / fehling A dan Fehling B

Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan disakarida)

3. Millon / Molisch / Biuret

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein. 4. Sudan III / etanol / kertas minyak

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak. 5. Metilen Blue

Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C.

V. Alat dan Bahan

1. Rak tabung reaksi 2. Pelat tetes

3. Gelas beker 500 mL 4. Tabung reaksi

5. Blender atau lumpang dan alu 6. Pipet tetes

14. Potongan lidi 3 cm (tusuk gigi) 15. Kertas tisu

16. Kertas minyak 17. Label

18. Berbagai jenis bahan makanan yang akan diuji, misalnya ekstrak dari tahu, tempe, nasi, nasi yang sudah dikunyah, buah dan sayuran (pisang, bengkoang, bayam, wortel, kubis, pepaya), larutan amilum, glukosa, susu, tepung terigu, tepung tapioka (aci/kanji), putih telur, minyak, dan lain-lain.

19. Reagen/larutan lugol (iodin), Biuret, Fehling A dan B atau Benedict.

VI. Prosedur Kerja

A. Uji lemak

1. Gunakan pensil/ballpoint dan penggaris untuk membuat kotak-kotak pada kertas minyak sebanyak jenis bahan makanan yang akan diuji. Tuliskan nama jenis bahan makanan pada setiap kotak.

2. Teteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak

3. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering. Amati adanya noda transparan pada kertas minyak. Jika terdapat noda transparan, berarti bahan makanan tersebut mengandung lemak.

B. Uji protein

(6)

2. Teteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/potongan lidi.

3. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung protein.

C. Uji karbohidrat/amilum

1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan kertas tisu.

2. Teteskan ekstrak bahana makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes.

3. Teteskan reagen lugol/iodium sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/potongan lidi.

4. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna biru tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat.

D. Uji glukosa

1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL. Tambahkan 5 tetes reagen Benedict (Fehling A+B), dan kocok hingga bercampur merata.

2. Siapkan pemanas kaki tiga dengan kasa asbes. Isi gelas beker dengan air panas hingga setengahnya.

3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah berisi bahan makanan dengan reagen Benedict tersebut ke dalam gelas beker. Rebus hingga mendidih beberapa saat. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan warna mulai dari hijau, kuning, dan akhirnya menjadi merah bata, berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.

VII. Data Hasil Pengamatan

No. Bahan

Makanan Glukosa Kandungan Zat Makanan (+/-)Amilum Protein Lemak

(7)

-10. Pepaya Belum uji - -

-11. Susu Belum uji - + + + + +

12. Tepung terigu Belum uji Belum uji Belum uji

-13. Tepung tapioka Belum uji + + -

-14. Putih telur Belum uji Belum uji Belum uji + + + 15. Minyak Belum uji Belum uji Belum uji + + + + +

Bahan makanan yang ditumbuk dimasukkan ke pelat tetes kemudian ditetesi larutan Biuret untuk menguji protein pada bahan makanan tersebut.

(8)

Tabung reaksi yang berisi tumbukan bahan makanan tersebut di masukkan ke dalam air yang mendidih untuk mengetahui perubahan yang terjadi.

Saat uji lemak dalam bahan makanan.

VIII. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan Pertanyaan

1. Bedasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung karbohidrat/amilum?

2. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung protein? 3. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung lemak? 4. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung glukosa? 5. Pada uji kandungan glukosa, adakah perbedaan hasil reaksi yang menggunakan nasi

dengan nasi yang sudah dikunyah. Berikan alasan jawaban Anda.

6. Selain karbohidrat, protein, dan lemak, adakah jenis zat makanan lainnya? Sebutkan jenis dan sumber bahan makanannya.

7. Jelaskan manfaatnya bagi tubuh dari masing-masing jenis zat makanan tersebut. 8. Mengapa kita sebaiknya mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan?

(9)

Jawaban Pertanyaan

1. Berdasarkan data percobaan, bahan makanan yang mengandung karbohidrat/amilum adalah nasi, nasi yang sudah dikunyah, dan tepung tapioka.

2. Berdasarkan data percobaan, bahan makanan yang mengandung protein adalah tahu, tempe, dan susu.

3. Berdasarkan data percobaan, bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak, putih telur, dan susu.

4. Berdasarkan data percobaan, bahan makanan yang mengandung glukosa adalah nasi, nasi yang sudah dikunyah dan pisang.

5. Ada perbedaan hasil reaksi yang menggunakan nasi dengan nasi yang sudah dikunyah, saat kedua bahan makanan tersebut direbus hingga mendidih, nasi yang sudah dikunyah warnanya kuning pekat, dibandindingkan dengan nasi yang berwarna kuning kehijauan saat direbus.

6. Selain karbohidrat, protein, dan lemak mungkin ada jenis zat makanan lainnya yaitu vitamin dan mineral. Saat percobaan, tidak dilakukan uji vitamin dan mineral sehingga tidak tahu mana yang mengandung vitamin, dan mana yang mengandung mineral. 7. Karbohidrat bermanfaat sebagai bahan bakar (sumber energi) dan bahan penyusun

struktur sel. Protein bermanfaat untuk menghasilkan jaringan baru dan sebagai sumber energi. Lemak bermanfaat untuk mencegah tubuh kehilangan panas dan juga sebagai sumber energi. Vitamin bermanfaat sebagai mengatur proses metabolisme, fungsi normal tubuh, serta pertumbuhan. Mineral bermanfaat sebagai zat pembangun dan pengatur. 8. Kita sebaiknya mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan karena setiap bahan

makanan mengandung zat gizi yang berbeda-beda, tidak ada jenis bahan makanan yang mengandung semua zat gizi secara lengkap, sehingga kita perlu mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan agar dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

9. Menu makan siang yang seimbang untuk remaja laki-laki: nasi, tumis kacang, ayam goreng, tahu goreng, buah, sirup, sale. Menu makan siang yang seimbang untuk remaja perempuan: nasi, bistik daging cincang, tempe, air putih dan sayur sup.

IX. Analisis Data (Pembahasan)

Pada percobaan tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengetahui kandungan zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan.Beberapa indicator uji makanan yang digunakan dalam percobaan tersebut untuk mengetahui kandungan zat gizi dalam makanan adalah sebagai berikut.

1. Lugol

Lugol adalah larutan yang digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi larutan Lugol berwarna hitam/ kebiruan, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

2. Biuret

Biuret adalah larutan yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan larutan biuret akan menghasilkan warna ungu.

(10)

Benedict adalah larutan yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika larutan benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan warna dan menghasilkan warna merah bata.

4. Kertas minyak

Kertas minyak adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas minyak mudah minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas minyak dan tunggu hingga kertas minyaknya mengering. Jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut. 1. Uji Nasi

Sebelum dilakukan uji makanan, nasi yang telah ditumbuk berwarna putih. Namun, setelah ditetesi larutan Lugol, warnanya berubah menjadi biru tua kehitaman. Ini menandakan bahwa nasi mengandung amilum. Selain itu, saat di uji dengan larutan Benedict kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus, nasi tersebut berubah warna menjadi kuning kehijauan. Ini menunjukkan bahwa nasi juga mengandung glukosa.

Akan tetapi saat ditetesi larutan Biuret warnanya tidak berubah, sehingga dapat diketahui bahwa nasi tidak mengandung protein. Selain itu nasi juga tidak mengandung lemak, karena saat di oleskan ke kertas minyak tidak meninggalkan bekas noda

transparan.

2. Uji Nasi yang Sudah Dikunyah

Sebelum dilakukan uji makanan, nasi yang sudah dikunyah berwarna putih dan berair (karena terkena air ludah). Namun, setelah ditetesi larutan Lugol, warnanya berubah menjadi biru tua kehitaman. Ini menandakan bahwa nasi yang sudah dikunyah mengandung amilum. Selain itu, saat di uji dengan larutan Benedict kemudian

dipanaskan diatas pembakar spiritus, nasi tersebut berubah warna menjadi kuning tua. Ini menunjukkan bahwa nasi juga mengandung glukosa yang lebih banyak dibandingkan dengan nasi.

Akan tetapi saat ditetesi larutan Biuret warnanya tidak berubah, sehingga dapat diketahui bahwa nasi yang sudah dikunyah tidak mengandung protein. Selain itu nasi yang sudah dikunyah juga tidak mengandung lemak, karena saat di oleskan ke kertas minyak tidak meninggalkan bekas noda transparan.

3. Uji Tahu

Karena terbuat dari kedelai, tahu mengandung banyak protein. Hal ini dikarenakan pada uji protein, yaitu saat ditetesi larutan Biuret terjadi perubahan warna yang semula putih menjadi ungu. Sehingga terbukti bahwa tahu putih memiliki kandungan protein tinggi.

(11)

dipanaskan diatas pembakar spiritus. Kemudian saat uji lemak juga tidak mengalami perubahan pada kertas minyak menjadi transparan.

4. Uji Tempe

Tempe juga merupakan makanan yang kaya akan protein karena terbuat dari kedelai. Sehingga saat uji protein dengan menggunakan larutan Biuret, warnanya berubah menjadi ungu. Akan tetapi tempe tidak mengandung amilum, glukosa dan lemak karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan warna atau perubahan yang sesuai. 5. Uji Pisang

Pisang merupakan buah- buahan sehingga mengandung glukosa karena saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan diatas pembakar spiritus menghasilkan warna kuning kehijauan. Pisang tidak mengandung amilum karena tidak mengalami perubahan warna menjadi hitam saat ditetesi larutan Lugol.

Pisang tidak mengandung lemak, terbukti saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang. Selain tidak mengandung lemak, pisang juga tidak mengandung protein. Karena tidak menunjukkan perubahan warna saat ditetesi larutan Biuret.

6. Uji Bengkoang

Bengkoang tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. Bengkoang juga tidak mengandung amilum dan protein karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan perubahan warna yang diharapkan.

7. Uji Bayam

Bayam tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. Bayam juga tidak mengandung amilum dan protein karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan perubahan warna yang diharapkan.

8. Uji Wortel

Wortel tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. Wortel juga tidak mengandung amilum dan protein karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan perubahan warna yang diharapkan.

9. Uji Kubis

Kubis tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. Kubis juga tidak mengandung amilum dan protein karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan perubahan warna yang diharapkan.

10. Uji Pepaya

Pepaya tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. Pepaya juga tidak mengandung amilum dan protein karena saat di uji dengan larutan masing- masing tidak menunjukkan perubahan warna yang diharapkan.

(12)

Susu mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak menyebabkan kertas minyak tembus pandang/ meninggalkan noda transparan meskipun sedikit. Susu juga mengandung protein karena saat uji protein dengan menggunakan larutan Biuret, warnanya berubah menjadi biru keunguan. Susu tidak mengandung amilum karena saat uji amilum, yaitu dengan larutan Lugol, tidak berubah warna menjadi hitam/ kebiruan. 12. Uji Tepung Terigu

Tepung terigu tidak mengandung lemak karena saat dioleskan pada kertas minyak tidak menyebabkan kertas tembus pandang/ tidak meninggalkan noda transparan. 13. Uji Tepung Tapioka

Tepung tapioka mengadung amilum karena saat ditetesi larutan Lugol, warnanya berubah menjadi biru. Akan tetapi saat ditetesi larutan Biuret warnanya tidak berubah, sehingga dapat diketahui bahwa tepung tapioka tidak mengandung protein. Selain itu tepung tapioka juga tidak mengandung lemak, karena saat di oleskan ke kertas minyak tidak meninggalkan bekas noda transparan.

14. Uji Putih Telur

Putih telur mengandung lemak akan tetapi hanya sedikit. Karena hanya meninggalkan sedikit bekas noda transparan pada kertas minyak.

15. Uji Minyak Goreng

Minyak goreng mengandung lemak karena menyebabkan kertas minyak menjadi transparan saat dioleskan pada kertas minyak tersebut/meninggalkan noda transparan. Noda transparan yang ditinggalkan banyak, maka bisa disimpulkan bahwa lemak yang terkandung dalam minyak lebih banyak dibandingkan bahan makanan lainnya.

Mungkin pada praktikum ini, data hasil pengamatan kami kurang akurat dan ada beberapa bahan ada yang belum diuji. Adapun kesalahan- kesalahan dalam praktikum dapat disebabkan karena :

1. Alat yang digunakan untuk praktikum kurang bersih 2. Terkontaminasinya alat dan bahan/ sudah tidak steril 3. Terbatasnya alat uji zat makanan yang disediakan.

X. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa larutan Lugol digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan,larutan Biuret digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam makanan, larutan Benedict digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan glukosa dalam makanan, sedangkan kertas minyak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan.

Jika bahan makanan ditetesi larutan lugol dan menghasilkan warna biru tua atau hitam kebiruan, maka dapat disimpulkan bahwa makanan tersebut mengandung karbohidrat. Bahan makanan yang ditetesi dengan larutan biuret dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Bahan makanan yang dicampur dengan larutan benedict dan memanaskannya diatas pembakar spritus dan menghasilkan perubahan warna menjadi warna hijau,kuning dan akhirnya merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Jika bahan makanan dioleskan pada kertas minyak dan

(13)

A. Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu: nasi, nasi yang sudah dikunyah, dan tepung tapioka.

B. Bahan makanan yang mengandung glukosa antara lain: nasi, nasi yang sudah dikunyah, dan pisang.

C. Bahan makanan yang mengandung protein yaitu: tahu, tempe, dan susu. D. Bahan yang mengandung lemak yaitu: susu, putih telur, dan minyak goreng.

XI. Daftar Pustaka

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.

http://mithaizhasp.blogspot.com/2013/01/menguji-kandungan-glukosa-protein.html?m=1 http://zy4kim.blogspot.com/2013/04/gizi-remaja.html?m=1

http://mayaafi.blogspot.com/2013/04/laporan-tes-bahan-makanan.html?m=1

(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika

Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi

Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada tidaknya kandungan zat amilum, protein, glukosa dan lemak pada makanan dapat kita ketahui

Untuk kelompok 1 bahan yang digunakan adalah wortel, dan buncis dimana didapatkan hasil dari praktikum sebelum dilakukan pemanasan dengan penambahan larutan

Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa untuk menentukan ada tidaknya kandungan zat amilum, protein, glukosa dan lemak pada makanan dapat kita

Dari hasil praktikum pembuatan larutan dapat kita simpulkan bahwa larutan pereaksi benedict dapat digunakan untuk menguji terdapatnya kandungan amilum

Filtrat darah yang digunakan dalam sampel telah bebas dari protein yang ditandai oleh pengujian biuret menghasilkan warna larutan yang tidak berwarna. Hasil

Penetapan dilakukan dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi I.2 Tujuan Praktikum Uji batas besi digunakan untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk