• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN DAN LAMBANG BILANGAN DI TK NEGERI II PADANG METODE

BERMAIN DENGAN MEDIA PLAYDOUGH

OLEH NURHAINI NIM 17330037

Mahasiswa Program Pacasarjana Universitas Negeri Padang Email:nurhaini.spdaud.2013@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dilatar belakangi pada (1) guru belum kreatif dalam menciptakan media dan alat pembelajaran. (2) metode yang guru terapkan dalam kegiatan pembelajaran masih monoton, stimulasi, motivasi dan penguatan yang masih kurang. (3) menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari yang masih harus diperbaiki. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman anak tentang konsep bilangan dan lambang bilangan masih rendah dan belum sepenuhnya dimengerti oleh anak, ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa melalui kegiatan berhitung 1-10 dan pada saat anak menuliskan angka misalnya anak menuliskan angka 1-10 tetapi tidak berurutan seperti satu, tiga, empat, tujuh, enam, lima, delapan, sembilan, sepuluh. Tujuan Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdoug. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Metode Deskrptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kanak-kanak (TK) Negeri II Padang berjumlah 15 anak. Teknik analisis data. Pertama, menentukan skor yang dilihat dari penggunaan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough dengan menggunakan format rubrik penilaian. Kedua, mengubah skor kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdoug menjadi nilai. Ketiga, mencari rata-rata kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough berdasarkan rata-rata hitung (M). Keempat, kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough berdasarkan skala 10. Kelima, menguraikan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough. Keenam, menuliskan histogram hasil penelitian. Ketujuh, meyimpulkan hasil penelitian.

Kata kunci : Konsep Bilangan, Lambang Bilangan, Media Playdough PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap manusia dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya melalui proses pendidikan, karena setiap manusia dikaruniai oleh Allah SWT bermacam-macam potensi sejak lahir.

(2)

Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu. Selanjutnya dalam UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 butir 14 dikemukakan bahwa.

Menurut Dadan Suryana (2017:2) pelayanan setiap perkembangan anak dilakukan oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Tenaga pendidik sebagai seorang guru bertanggung jawab terhadap tumbuhkembang anak di sekolah. Guru dapat melakukan kerjasama dengan orang tua sebagai upaya terjadinya sinergi berkelanjutan dalam rangka memberikan usaha yang maksimal dan optimal dalam memberikan tumbuh kembang anak baik di rumah maupun di sekolah.

Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Menurut Dadan Suryana (2013:55) dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak melalui pendidikan anak usia dini, program pendidikan harus disesuaikan dengan karekteristik anak yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Progam pendidikan harus memberikan rangsangan dorongan, dan dukungan kepada anak. Program untuk anak harus memperhatikan seluruh aspek perkembangan anak serta disesuaikan dengn kebutuhan, minat, dan kemampuan anak

Menurut Dadan Suryana (2017:2) taman Kanak-kanak menjadi

lembaga formal yang melayani anak usia empat sampai enam tahun dengan tujuan untuk mengembangkan setiap aspek perkembangan yang dimiliki anak melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia delapan tahun. Fadlillah (2012:19) menegaskan bahwa "anak usia dini ialah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa sehingga memunculkan berbagai keunikan pada dirinya”.

(3)

yang dimiliki oleh seorang individu dapat dikembangkan”. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang peneliti lakukan padda bulan Oktober-November 2017 diperoleh data bahwa (1) guru belum kreatif dalam menciptakan media dan alat pembelajaran. (2) metode yang guru terapkan dalam kegiatan pembelajaran masih monoton, stimulasi, motivasi dan penguatan yang masih kurang. (3) menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari yang masih harus diperbaiki. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman anak tentang konsep bilangan dan lambang bilangan masih rendah dan belum sepenuhnya dimengerti oleh anak, ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa melalui kegiatan berhitung 1-10 dan pada saat anak menuliskan angka misalnya anak menuliskan angka 1-10 tetapi tidak berurutan seperti satu, tiga, empat, tujuh, enam, lima, delapan, sembilan, sepuluh. Dengan masalah tersebut peneliti ingin meneliti tentang kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough.

Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan penelitian ini adalah kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdoug?

Tujuan Penulisan

Mendeskripsikan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdoug.

KAJIAN TEORITIS

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan menempati kedudukan sebagai golden age dan sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia (Direktorat PAUD, 2005). Menurut Yamin, Martinis, dan Jamilah S.S. (2012:1) Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuhkembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan spiritual.

Secara umum tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus tujuan pendidikan anaka usia dini adalah (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 42 – 43).

Menurut M.

Fadlillah (2012: 161) metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau kegiatan pembelajaran yang tujuannya mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Beberapa metode pembelajaran untuk anak usia dini sangat diperlukan sehingga anak tidak merasa jenuh dengan sistim belajar yang diberikan. Anak akan merasa nyaman bila dalam belajar memenuhi beberapa unsur yang menunjang dan relevan dengan usia mereka.

(4)

bahwa “metode itu merupakan cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya berfungsi secara memadai”. Oleh karena itu, dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan dalam program kegiatan anak di taman kanak-kanak guru perlu mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut, seperti : kharakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajar, yang dimaksud dengan karakteristik tujuan adalah pengembangan kreativitas, pengembangan bahasa, pengembangan emosi, pengembangan motorik, dan pengembangan nilai serta pengembangan sikap dan nilai. Guru mengembangkan kreativitas anak, metodemetode yang dipilih adalah metode yang dapat menggerakan anak untuk meningkatkan motivasi rasa ingin tahu dan mengembangkan imajinasi.

Pengertian Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan

Menurut Wahyudi dan Dwi (2005:116) bahwa “anak melihat banyak angka-angka disekitarnya.

Mereka mengembangkan

pemikiranpemikiran mengenai arti angka-angka tersebut dan mereka berusaha untuk menggunakannya”. Dalam pedoman pembelajaran permainan konsep bilangan permulaan di taman kanak-kanak dijelaskan bahwa konsep bilangan merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan

keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep

bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

Munawir Yusuf (2003 : 128) menjelaskan “bahwa berhitung sebagai sarana komunikasi untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan sehari-hari. Tidak ada perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang tidak memerlukan kemampuan berhitung atau membilang”. Glen Doman dalam Munawir Yusuf (2003:153) juga menyarankan agar penyiapan belajar berhitung atau membilang dimulai sejak anak masih kecil.

Playdough adalah salah satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat permainan murah dan memiliki nilai fleksibilitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana

dan daya imajinas.

( http://wildamaria.blogspot.com/20 13/05/terapi - bermain - anak - 3 - 5 - tahun bermain.html ) .

(5)

cetakan atau dengan kraetivitasnya masing-masing. Anik Pamilu (2007:127) menyatakan dengan menggunakan permainan sejenis tanah liat, anak dapat membuat berbagai macam bentuk yang disukai anak. Anak dapat membentuknya menjadi ikan, mobil-mobilan, rumah, pesawat, geometri. Dengan membuat aneka bentuk yang mereka sukai, anak tidak hanya dapat mengekspresikan perasaannya saja, namun juga membebaskan dirinya dari berbagai tekanan yang mengganggunya serta dapat mengekspresikan apa yang telah dipahami. Sehingga menurut penulis bahwa anak-anak dapat diajak menghitung bentuk yang telah dibuat dan dapat mengelompokannya .

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan kuantitatif karena data yang akan dikumpulkan berupa angka-angka dan dianalisis dengan rumus statistik. Menurut Arikunto (2002:10) dikatakan penelitian kuantitatif karena banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian deskriptif tidak bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang

lain, sehingga tipe permasalahan deskriptif hanya menyatakan satu variabel atau satu konsep yang akan diteliti (Martono, 2011:37). Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gambaran atau tulisan secara sitematis, faktual, dan akurat mengenai fakta objek yang akan di teliti. Serta menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran tentang kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough.

Populasi di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough yang berjumlah 15 anakdans ekaligus sampel. Penelitian ini menggunakan instrument lembaran yang disisi guru dengan kata angket siswa yaitu kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough sesuai dengan memperhatikan aspek yang diteliti.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan terakhir melakukan isian lembaran yang telah sesuai format dengan cara memperhatikan aspek kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough. Perincian pertemuan tersebut sebagai berikut. Pertama, pada pertemuan pertama guru menjelaskan bilangan, siswa diajak berdiskusi, bermain dan melakukan hal menyenangkan bagi anak namun sesuai dengan aspek bilangan

(6)

selanjutnya guru mengisi lembaran format angket yang telah diidentifikasi sebelumnya. Keempat ada kaloberasi dengan guru yang lain guna memerhatikan bahan yang telah diterapkan. Keenam, setelah selesai, angket di diperiksa sesuai dengan aspek yang diteliti. Pelaksanaan angket dengat satu-persatu anak yang diteliti.

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, menentukan skor yang dilihat dari penggunaan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough dengan menggunakan format rubrik penilaian. Kedua, mengubah skor kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdoug menjadi nilai. Ketiga, mencari rata-rata kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough berdasarkan rata-rata hitung (M). Keempat, kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough berdasarkan skala 10. Kelima, menguraikan hasil analisis data dengan cara mendeskripsikan kemampuan mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan di TK Negeri II padang metode bermain dengan media playdough. Keenam, menuliskan histogram hasil penelitian. Ketujuh, meyimpulkan hasil penelitian.

PENUTUP

SIMPULAN

Anak melihat banyak angka-angka disekitarnya. Mereka mengembangkan pemikiranpemikiran mengenai arti angka-angka tersebut dan mereka berusaha untuk menggunakannya. Dalam pedoman pembelajaran permainan konsep bilangan permulaan di taman kanak-kanak dijelaskan bahwa konsep bilangan merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Playdough adalah salah satu alat permainan edukatif dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat permainan murah dan memiliki nilai fleksibilitas dalam merancang pola-pola yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana dan daya imajinas. Dengan membuat aneka bentuk yang mereka sukai, anak tidak hanya dapat mengekspresikan perasaannya saja, namun juga membebaskan dirinya dari berbagai tekanan yang mengganggunya serta dapat mengekspresikan apa yang telah dipahami. Sehingga menurut penulis bahwa anak-anak dapat diajak menghitung.

Saran

Saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini adalah :

1. Diharapkan dengan adanya rancangan penelitian ini, pendidik atau guru dapat menggunakan media sebagai salah satu media yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam beberapa aspek, khususnya untuk anak usia dini.

(7)

bilangan pada anak usia 4-5 tahun khususnya dalam mengenal lambang bilangan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. 2009. Pembelajaran Geometri Sesuai Teori Vn Hiele. Jurnal Madrasah vol II no. 1 Juli – Desember 2009. Malang. Prodi PGMI fak Tarbiyah UIN Malang. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dadan Suryana. 2013. Profesionalisme Guru Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Peraturan Menteri N0. 58 Tahun 2009. Pedagogi. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume XIII No.2 November 2013.

Dadan Suryana. 2017. Pengetahuan Tentang Strategi Pembelajaran, Sikap, Dan Motivasi Guru. Universitas Negeri Padang, Kampus UNP Jl.Prof Hamka Air Tawar Padang. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Volume 6.

Dadan Suryana. 2014. Jurnal Cendekia Jilid I No. 2, Januari. Volume XI No.5 November 2014.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka

Ismail, Andang. 2008. Alat Peraga dan APE. Yogyakarta: Edwise.

Mulyadi. 2004. Bermain dan Kreativitas Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak melalui Kegiatan Bermain. Jakarta: Papas Sinar Sananti.

Musfiroh, Tadkirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Jakarta: Depdiknas.

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rieneka Cipta. .

Rahmawati, Yeni. 2005. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak. Jakarta: Peanda Media.

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Suryabrata, Surnadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Tedja Saputro, Mayke S. 2001. Bermain, Mainan dan Permainan. Jakarta: Grasindo.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Sosial Reporting ISR pada Bank Umum Syariah

 Hasil Kerja Kompetensi Peneliti Utama terpenuhi (Menulis Buku Ilmiah) Pidato Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor Riset adalah proklamasi diri atas bidang kepakaran yang dicapai

- Usulan penyesuaian sesuai golongan: III/a – III/b → Peneliti Ahli Pertama III/c – III/d → Peneliti Ahli Muda IV/a – IV/c → Peneliti Ahli Madya IV/d – IV/e

(1) Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan fungsi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia diangkat sejumlah Pegawai Negeri Sipil

Mivel a 2-AG legfőbb szintetizáló enzime a DGL-α, ezért logikus volt azt feltételezni, hogy az enzimet tartalmazó dendrittüskékre érkező serkentő szinapszisokban

Sintesis prioritas diperoleh dari metode eigen vektor atau perkalian prioritas lokal dengan prioritas kriteria bersangkutan pada level yang lebih tinggi dan

Dimana karyawan tersebut telah memiliki masing - masing tugasnya yaitu pemilik sebagai seorang marketing yang bertugas untuk mencari konsumen, sebagai pengawas produksi,

pelajaran.. Jika dibandingkan dengan base line, indikator ini sudah mengalami peningkatan sebesar 36,37% yang berarti aktivitas fisik siswa mulai ada kenaikan dengan