• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya asing terhadap budaya in (10)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Budaya asing terhadap budaya in (10)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Budaya Organisasi: Nilai dan norma yang mengatur interaksi anggota organisasi satu sama lain dan dengan orang di luar organisasi.

Cara budaya diturunkan kepada anggota:

1. Sosialisasi: Proses di mana anggota mempelajari dan menginternalisasi nilai dan norma budaya organisasi. 2. Orientasi Peran: Karakteristik di mana pendatang baru menanggapi situasi tertentu.

3. Melalui Collective & Individual

- Collective Tactics: Menyediakan pendatang baru dengan pengalaman belajar umum yang dirancang untuk menghasilkan respon standar untuk suatu situasi.

- Individual Tactics: Pengalaman belajar tiap pendatang baru cukup unik dan pendatang baru dapat belajar sasuatu yang baru, memberikan tanggapan yang tepat untuk suatu situasi.

4. Melalui Formal & Informal

- Formal Tactics: Memisahkan pendatang baru dari anggota organisasi yang ada selama proses pembelajaran.

- Informal Tactics: Pendatang baru belajar langsung tentang pekerjaannya (sebagai anggota tim). 5. Melalui Taktik Sequential & random

- Sequential Tactics: Menyediakan pendatang baru dengan informasi eksplisit tentang urutan di mana mereka akan melakukan kegiatan baru atau menempati peran baru sebagai kemajuan mereka dalam organisasi.

- Random Tactics: Pelatihan di dasarkan pada kepentingan dan kebutuhan pendatang (individu) karena tidak ada urutan kemajuan yang pasti para pendatang baru dalam organisasi.

6. Melalui Taktik Fix&s Variable

- Fix Tactics: Memberikan pendatang baru pengetahuan yang tepat dari jadwal yang terkait dengan penyelesaian tiap tahap dalam proses pembelajaran.

- Variable Tactics: Tidak memberikan informasi tentang kapan pendatang baru akan mencapai tahap tertentu dalam proses pembelajaran.

Konflik adalah suatu keadaan dimana terjadi adanya pertentangan antara dua atau beberapa kekuatan yang berlawanan. Umumnya kekuatan yang dimaksud bersumber dari keinginan manusia.

Konflik Fungsional dan Disfungsional

a) Konflik fungsional berkaitan dengan Tugas konflik berkaitan dengan konten dan tujuan pekerjaan, pertentangan antar kelompok yang terjadi bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan prestasi organisasi. Konflik dapat menghasilkan banyak manfaat positif bagi organisasi jika dikelola dengan baik (Cherrington, 1989). Konflik fungsional dapat mengarah pada penemuan cara yang lebih efektif untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan lingkungan sehingga organisasi dapat hidup terus dan berkembang.

b) Konflik disfungsional berfokus pada hubungan interpersonal. Konflik disfungsional ini berkaitan dengan pertentangan antar kelompok yang merusak atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi/kelompok.

Bentuk-bentuk atau jenis-jenis Keputusan A. Keputusan Terprogram

Merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.

B. Keputusan Tidak Terprogram

(2)

masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.

Dasar Pengambilan Keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan perasaan hati yang seringkali bersifat subyektif. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat, untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan sepihak dan bersifat perasaan.

Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini memberikan keuntungan, yaitu : a. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan. b. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan

2. Pengambilan Keputusan Rasional yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional berfikir dan lebih bersifat objektif. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna pikir. Masalah– masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif dan dapat diukur.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman yaitu Pengambilan keputusan yang berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis di kemudian hari.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta yaitu Pengambilan keputusan yang dibuat berdasarkan data empiris dan fakta nyata sehingga dapat memberikan keputusan yang valid sehingga tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi. Istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang yaitu pengambilan keputusan yang berdasarkan atas wewenang/kedudukan yang dimiliki oleh seseorang yang menjadi pemimpin. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

Perubahan I n c r e m e n t a l

adalah perubahan secara kontinyu dilakukan suatu organisasiuntuk memelihara keseimbangan umum organisasi. Biasanya dilakukan terbatas dalam satu bagian organisasi dan dampaknya dirasakan sendiri oleh bagian itu. Perubahan Radikal

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar di Sekolah diperlukan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif dalam proses belajar, namun keadaan SD

Judul : Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan berdasarkan masalah, dan agama terhadap kualitas hasil belajar pendidikan lingkungan hidup dan sikap terhadap pelestarian

A related critique originates in the context of discovery and is directed at the context of justification: If the theoretical assumptions are never proven in reality vis-à-vis

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dengan bentuk pilihan ganda untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode Make a Match dalam pembelajaran

Syed Muhammad Naquib al-attas mengkategorikan tasawuf sebagai metafisika islam yang merupakan bagian dari ilmu-ilmu agama ( the religious science ). Berdasarkan para ulama

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Hal ini sesuai dengan penemuan yang diperoleh peneliti Milya Angreranti(2012) di SDN 01 Kabupaten Grobogan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012 yang

Walau setiap para ulama memiliki klasifikasi tentang ilmu yang berbeda-beda tetapi dapat ditegaskan bahwa para ulama menempatkan tasawuf sebagai bagian dari