26 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis, Waktu, dan Tempat Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki pengaruh terhadap hubungan sebab akibat, dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan yang berbeda pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelas kontrol yang dikenai dengan perlakukan lain. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Hal ini dikarenakan desain penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dimana keadaan kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang atau bisa dikatakan sama dalam bidang prestasi. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010: 114).
3.1.2. Waktu dan Tempat Penelitian
konsultasi yang diikuti penyusunan skripsi serta persiapan ujian. Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan SD Negeri 1 Campursari sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 2 Purbosari sebagai kelas kontrol.
3.2.Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Tabel 3.1
Data Siswa Kelas 4 SD Gugus Perahu
No .
Nama SD Jenis Kelamin Jumlah
siswa Laki-laki Perempuan
1 SD N 1 Campursari 12 14 26
2 SD N 2 Campursari 8 9 17
3 SD N 1 Giripurno 7 15 22
4 SD N 2 Giripurno 18 16 26
5 SD N 1 Purbosari 5 8 13
6 SD N 2 Purbosari 16 11 27
7 SD N 1 Tegalrejo 8 11 19
8 SD N 2 Tegalrejo 9 11 20
Jumlah 150
belajar mengajar menunjukkan tidak adanya kesiapan siswa untuk menerima informasi karena guru hanya menyiapkan siswa dalam hal penggunaan alat tulis dan kesiapan fisik dan psikis siswa masih belum diperhatikan. Pembelajaran yang terjadi juga menuntut siswa untuk menghafal yang membuat proses belajar tidak bermakna bagi siswa.
3.2.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono juga menyebutkan bahwa sampel yang diambil dari populasi harus representatif atau mewakili dari semua populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling. Teknik ini tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam hal ini, teknik yang digunakan adalah teknik sampling purposive. Penentuan kelompok sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pertimbangan tertentu dan juga kelompok sampel tersebut memiliki variansi yang sama (homogen).
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SD N 1 Campursari yang berjumlah 26 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas 4 SD N 2 Purbosari yang berjumlah 27 sebagai kelas kontrol.
3.3.Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 60). Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:
Variabel Bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah X1 yaitu pendekatan scientific metode guided
Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Y1 hasil belajar siswa.
3.4.Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dan terikat. Variabel-variabel ini mempunyai definisi operasional sebagai penjelasan mengenai pengertian variabel tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan penelitian.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan scientific dan metode guided discovery. Pendekatan scientific adalah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah dan metode guided discovery adalah metode pembelajaran penemuan dimana siswa dalam menemukan konsep atau memecahkan masalah masih dengan bimbingan guru. Dalam pembelajaran siswa mengalami sendiri dalam membangun konsep yang dipelajari.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada domain kognitif siswa yang diukur dengan tes tertulis. Hasil belajar adalah adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil dari proses belajar yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
3.5.Desain Penelitian
Rancangan penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah Non Equivalent Control Group Design. Dalam desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Langkah-langkah tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Desain Penelitian
O1 X O2
O3 - O4
Dalam desain ini, subjek penelitian merupakan kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan yang sama. Kelompok pertama diberikan perlakuan (X) yang disebut dengan kelompok eksperimen. Sedangkan kelompok kedua tidak diberi perlakuan (X) dan disebut dengan kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Perlakuan (X) yang dimaksud pada penelitian ini adalah pemberian treatment pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui metode guided discovery learning pada kelompok eksperimen. Sementara itu akibat dari perlakuan (treatment) adalah skor hasil belajar matematika yang diperoleh siswa setelah diberikan post test, baik pada kelompok eksperimen (O1) maupun
kelompok kontrol (O3). Materi dan alokasi waktu pada kedua kelompok sampel
adalah sama, perbedaannya terletak pada metode pembelajaran yang digunakan.
3.6.Teknik dan Instrumen Pengumpulan data 3.6.1. Teknik Pengumpulan data
1. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama dan dafar nilai rapor siswa kelas 4 SD yang akan menjadi subyek penelitian sebelum melakukan observasi dan tindakan.
2. Observasi
Observasi ini digunakan dalam mengamati tindakan guru dan siswa dalam setiap langkah pembelajaran pada waktu melaksanakan pendekatan scientific melalui metode guided discovery.
3. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang dilakukan setelah tindakan dengan penerapan pendekatan pendekatan scientific dengan metode guided discovery pada kelas eksperimen dan juga pada kelas kontrol yang tidak diberikan tindakan. Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan post-test diakhir pembelajaran melalui tes tertulis. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis.
Setelah diberikan perlakuan dengan penggunaan Pendekatan pendekatan scientific melalui metode guided discovery, maka akan dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajarnya.
3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan observasi dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang diisi pada saat pembelajaran dilaksanakan. Observasi dilaksanakan untuk mengontrol proses pembelajaran yang biasa dilakukan yang dijadikan sebagai salah satu acuan untuk menentukan alternatif pembelajaran untuk digunakan penelitian. Selain itu peneliti juga meggunakan tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika setelah proses pembelajaran. Peneliti juga melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2010:173) instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat utama untuk memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel.
a. Menyusun kisi-kisi observasi
Tabel 3.3
Kisi-kisi Pengamatan Guru dalam Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Metode Guided Discovery
Aspek Indikator Nomor
Pra pembelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi 3, 4, 5 Pemberian motivasi dan dorongan pada
siswa
Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan materi pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan Materi Pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
6, 7, 8, 9 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan/ kehidupan sehari-hari
Pendekatan/strategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
Menguasai kelas
Melakukan tanya jawab dengan siswa Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati berkaitan dengan materi yang dipelajari
Menjelaskan masalah sederhana berkaitan dengan materi pembelajaran
Membimbing siswa merumuskan hipotesis sesuai permasalahan yang disampaikan Membimbing siswa melakukan kegiatan penemuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan
Membimbing siswa mengolah informasi yang didapat
Membimbing siswa merumuskan kesimpulan
Mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang sudah dilakukan bersama siswa
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
22, 23, 24, 25
Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan efisien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang melibatkan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
26, 27, 28, 29, 30 Merespon positif partisipasi siswa
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
Penilaian proses dan hasil belajar
Memantau kemajuan belajar 31, 32 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi (tujuan)
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
33, 34, 35 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
36, 37, 38 Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
Melakukan tindak lanjut
Tabel 3.4
Kisi-kisi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific dengan Metode Guided Discovery
Aspek Indikator Nomor
Pra pembelajaran Mengucapkan salam dan berdoa sebelum melakukan pembelajaran
1, 2, 3 4 Siswa siap mengikuti pembelajaran
Siswa antusias dalam merespon apersepsi dari guru dan semangat untuk mengikuti pembelajaran
Siswa menyimak guru dalam menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran
Kegiatan Inti Pembelajaran
Siswa membentuk kelompok dengan tertib Siswa mengamati lingkungan sekitar
berkaitan dengan materi
Siswa menyimak penjelasan guru mengenai masalah sederhana yang akan dipelajari
Siswa memahami masalah sederhana berkaitan dengan materi yang disampaikan guru
Siswa melakukan tanya jawab dengan guru setelah melakukan pengamatan Siswa mampu merumuskan hipotesis melalui bimbingan dari guru
Siswa melakukan penemuan melalui bimbingan dari guru
Siswa melakukan kegiatan penemuan sesuai langkah kerja yang diberikan guru
Siswa mengolah informasi yang didapat dengan bimbingan guru
Siswa berdiskusi kelompok dalam mengolah informasi hasil penemuan Siswa menyajikan hasil kegiatan dan merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep
Siswa bersama guru mengevaluasi langkah-langkah kegiatan yang dilakukan
Siswa berinteraksi dengan siswa lain di dalam kelompok
luar kelompok
Siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
Penutup Siswa mengerjakan lembar kerja siswa 20, 21, 22 Siswa melakukan refleksi pembelajaran
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan
Total 22
b. Menyusun kisi-kisi tes
Peneliti membuat soal dari berbagai sumber untuk mengukur hasil belajar siswa. Kisi-kisi dibuat sebelum tes, konsep dasar pembuatan kisi-kisi adalah hasil belajar pada pelajaran matematika kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. c. Item tes
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal Post Test Hasil Belajar Matematika
Standar macam bangun ruang
5, 28, sifat bangun ruang bola
3.7.Uji Validitas dan Realiabilitas 3.7.1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013: 121). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).
Menurut Masrun (dalam Sugiyono, 2011:113) syarat minimum suatu instrumen dianggap valid adalah kalau r=0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyaakan tidak valid.
Uji validitas soal post-test yang di uji cobakan terlebih dahulu pada siswa kelas 5 SD N Dukuh 1 Salatiga yang berjumlah 34 siswa. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui instrumen soal yang valid atau dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sebelum digunakan dalam penelitian. Sehingga dalam pelaksanaan penelitian instrumen soal yang digunakan adalah instrumen soal validsetelah di uji cobakan sebelumnya. Berdasarkan hasil uji coba instrument kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20.0 menggunakan coreccted item total correlation.
Berdasarkan hasil uji coba tes diperoleh hasil pada tahap pertama pengolahan data dengan bantuan SPSS 20.0 dari 30 soal pilihan ganda terdapat 8 soal yang tidak valid karena memiliki koefisien corrected item to total correlation dibawah 0,3 yaitu soal nomor 5, 6, 7, 10, 12, 18, 26, 30, 32, 33, 34, 38, 40, 43, 45 yang dapat dilihat pada lampiran 6
Tabel 3.6
Validitas Instrumen Soal Evaluasi Post Test Pilihan Ganda
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29
Tabel 3.7
Validitas Instrumen Soal Evaluasi Post Test Uraian
Valid Tidak Valid
1, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 14. 2, 3, 4, 8, 10, 13, 15 3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221).
Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics 20.0 pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach Alpha.
Tabel 3.8
Reliabilitas Soal Evaluasi Post Test Pilihan Ganda
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,933 22
Tabel 3.9
Reliabilitas Soal Evaluasi Post Test Uraian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,765 8
dengan nilai Alpha 0,765 Maka seluruh indikator empirik adalah reliabel. Karena instrumen vaid dan reliabel maka layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
3.8.Teknik Analisis Data
3.8.1. Uji Normalitas
Priyatno (2010:71) menguraikan uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows dengan menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-smirnov. Syarat suatu data dikatakaan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas tersebut dilakukan sebelum penelitian yaitu menggunakan nilai hasil Ujian Akhir Semester untuk mengetahui apakah bisa dilakukan penelitian terhadap kedua kelompok sampel tersebut. Selain itu, uji normalitas juga dilakukan setelah melakukan penelitian menggunakan nilai hasil tes tertulis yang dilakukan setelah pembelajaran terhadap materi pembelajaran yang diteliti untuk bisa melakukan uji hipotesis melalui Uji-T.
Tabel 3.10
Hasil Uji Normalitas Variabel Hasil Belajar dari Nilai Rapor
Tests of Normality
Nama Sekolah Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai
Siswa
SD N 1 Campursari ,152 26 ,125 ,896 26 ,013
SD N 2 Purbosari ,133 27 ,200* ,937 27 ,103
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal.
3.8.2. Analisis Deskriptif
Priyatno (2010: 12) menguraikan analisis deskriptif menggambarkann tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dan lain-lain. Dalam uji deskriptif data ini bisa menggunakan bantuan software spss 20.0 for windows dengan langkah analiyze - deskriptive statistics - descriptive.
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan suatu variabel yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya (Sugiyono 2010: 207). Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai hasil pengukuran variabel nilai rapor dan nilai post test pada kelas kontrol dan eksperimen. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah rentang nilai (maximum dan minimum), sum (jumlah nilai), mean, dan standar deviasi, frekuensi dan prosentase. Rumus interval digunakan sebagai standar pengukuran masing-masing variable, yaitu sebagai berikut :
Interval =
Hasil perhitungan data akan diperoleh interval yang kemudian digunakan untuk menyusun kategori nilai sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
3.8.3. Uji Homogenitas
kelompok sampel yang bersangkutan sama, atau dapat dikatakan kelompok sampel tersebut homogen.
Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal berasal dari populasi yang variansinya sama atau varian kedua sampel identik (tidak berbeda secara signifikan). Uji homogenitas tersebut dilakukan sebelum penelitian yaitu menggunakan nilai hasil Ujian Akhir Semester untuk mengetahui apakah bisa dilakukan penelitian terhadap kedua kelompok sampel tersebut. Selain itu, uji homogenitas juga dilakukan setelah melakukan penelitian menggunakan nilai hasil tes tertulis yang dilakukan setelah pembelajaran terhadap materi pembelajaran yang diteliti untuk bisa melakukan uji hipotesis melalui Uji-T.
Tabel 3.11
Hasil Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar dari Nilai Rapor
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.
3.8.3 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis yang digunakan adalah yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan (Independen Samples T-Test). Melalui Uji-T dalam penelitian ini maka diaharapkan dapat membandingkan mean atau rata-rata dua kelompok dari dua sampel yang berbeda, kemudian diharapkan diketahui ada atau tidaknya pengaruh pendekatan scientific dengan metode guided discovery terhadap hasil belajar siswa.
Hipotetis statistiknya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata control, artinya tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan penggunaan pendekatan scientific melalui metode guided discovery terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamanatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Ha : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-rata control, artinya terdapat
pengaruh positif dan signifikan penggunaan pendekatan scientific melalui metode guided discovery terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Gugus Perahu Kecamanatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan signifikansi (sig.) adalah sebagai berikut :
1. Apabila sig. > 0,05, maka Hoditerima dan Ha ditolak. 2. Apabila sig. < 0,05, maka Hoditolak dan Ha diterima.
Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Sample T Test) adalah 0,05 (convidence interval 95%).
Cara interprestasi hasil setelah data dianalisa yaitu sebagai berikut : 1. Interprestasi hasil signifikannya
Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan