TUMBUH
MELAMPAUI
TANTANGAN
LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN
DAN BINA LINGKUNGAN
LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN
DAN BINA LINGKUNGAN
Kantor Pusat
Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkal Pinang
Bangka 33121 - Indonesia T +62 717 425 8000 F +62 717 425 8080
Kantor Perwakilan Jakarta
Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia T +62 21 2352 8000
F +62 21 2352 8080
E corporatesecretary@pttimah.co.id
www.timah.com
PT TIMAH (Persero) Tbk.
Bagi PT TIMAH (Persero) Tbk, tahun
2015 merupakan tahun yang penuh
dengan ujian. Kondisi industri yang
sangat dinamis, membuat Perusahaan
harus menyusun berbagai strategi untuk
dapat bertahan dan tetap memberikan
nilai tambah bagi setiap pemangku
kepentingan.
Menciptakan nilai tambah ini juga
ditunjukkan melalui pelaksanaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan bagi
masyarakat sekitar. Berbagai manfaat
yang telah diciptakan dan Perusahaan
berkomitmen untuk terus senantiasa
melanjutkan dan menyempurnakan
pelaksanaan program tersebut sehingga
kebermanfaatan yang telah diharapkan
pemangku kepentingan dapat dicapai
pada hasil yang maksimal.
IKHTISAR KINERJA PKBL
TAHUN 2015
4
PROVINSI WILAYAH
PENYALURAN BANTUAN PKBL
307
MITRA BINAAN
29
PENERIMA BANTUAN BL
820
juta
REALISASI PENYALURAN
DANA BL
60
%
PENCAPAIAN
PENYALURAN DANA PK
KOTA/KABUPATEN WILAYAH
PENYALURAN BANTUAN PKBL
SAMBUTAN DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
6
52
8
PROFIL
PERUSAHAAN
10
Profil Perusahaan
11
Sejarah Perusahaan
12
Bidang Usaha
16
Struktur Organisasi
17
Profil Kepala Satuan Kerja
PKBL & Administrasi Umum
DAFTAR ISI
LAPORAN KINERJA
KEUANGAN
54
Kebijakan Akuntansi Penting
56
Laporan Posisi Keuangan
58
Laporan Arus Kas
20
36
STRATEGI CSR
PT TIMAH (PERSERO) TBK
PELAKSANAAN
PKBL
26
Gambaran Umum Kebijakan
28
Visi & Misi CSR Perusahaan
29
Rencana Kerja
dan Program 2015
38
Pelaksanaan Program
Kemitraan
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia, selamat
datang di Laporan Tahunan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk 2015.
Dalam abad ke-21 ini, dunia terasa sangat cepat berputar. Tidak hanya berubah, namun ia turut memaksa manusia untuk terus beradaptasi dengan sekian perubahan yang ada. Hal ini tanpa disadari, mengubah pula pendekatan bisnis dalam menjalankan aktivitas ekonominya demi menciptakan profit sebesar-besarnya, bertambah dengan penciptaan nilai tambah pada aspek sosial dan lingkungan.
Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai pihak mendesak dunia bisnis untuk melaksanakan peran tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih besar. Upaya meminimalisir eksternalitas, dilaksanakan dengan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility yang diarahkan kepada masyarakat sekitar. Lebih daripada meningkatkan citra positif perusahaan, kegiatan tanggung jawab sosial juga memiliki dampak jangka panjang demi mengejar pembangunan berkelanjutan di masa mendatang.
PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai amanat dari peraturan terbaru Kementerian BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan
serta laporan realisasi pelaksanaannya, diungkapkan dalam Laporan Tahunan PKBL ini sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi Perusahaan dalam kerangka Good Corporate Governance.
Sebagai produsen dan pengekspor timah terbesar kedua di dunia, PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini berupaya agar Indonesia menjadi tin price maker dalam perdagangan komoditas ekspor dunia. Bila upaya ini berhasil, diharapkan Indonesia mampu menentukan harga timah di pasar Internasional.
Tantangan yang dihadapi PT TIMAH (Persero) Tbk di tahun 2015 semakin kompleks. Dunia usaha yang semakin dinamis mendorong Perseroan untuk terus berbenah diri dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan mengoptimalkan segenap potensinya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara. Langkah optimalisasi tersebut dilakukan baik dalam aspek operasional maupun pengelolaan organisasi.
lunak untuk modal usaha dan mendampingi para mitra binaan dalam mengembangkan usaha, dan membantu membukakan akses pasar. Untuk tahun 2015, Perseroan mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp15 miliar untuk disalurkan ke 307 mitra binaan dengan dana yang disalurkan sebesar Rp9,05 miliar yang berdomisili di 12 wilayah. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, Perseroan memberikan bantuan dana pada bidang-bidang antara lain: pendidikan, sosial budaya, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan pengentasan kemiskinan melalui Program Bina Lingkungan.
Melalui berbagai program yang telah dilaksanakan tersebut, diharapkan semakin bertambah pula catatan positif atas
nilai tambah yang diberikan oleh PT TIMAH (Persero) Tbk kepada masyarakat dan lingkungan. Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, baik internal maupun eksternal Perusahaan yang telah memberikan sumbangsih terbaiknya bagi pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk.
Melalui ini, Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk, turut mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015.
PROFIL
PROFIL
PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN
PT TIMAH (Persero) Tbk
PENDIRIAN PERUSAHAAN
2 Agustus 1976
KEPEMILIKAN
Pemerintah Indonesia
65%
Publik 35%
BIDANG USAHAPenambangan timah dan produsen logam timah PT TIMAH (Persero) Tbk memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah seluas 511.361 hektar di darat dan lepas pantai kepulauan Bangka, Belitung dan Kundur, Kepulauan Riau di Indonesia
DASAR HUKUM PENDIRIAN
Akta No.1 dari notaris Imas Fatimah, SH tanggal 2 Agustus 1976. Akta ini telah mengalami beberapa kali perubahan , yang terakhir adalah Akta Notaris No.36 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 25 Maret 2014, AHU-00124.40.41.2014 tanggal 26 Agustus 2014.
MODAL DASAR
Rp500.000.000.000 terdiri dari: 1. Saham Seri A dan
2. 9.999.999.999 Saham Seri B
MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH
Rp372.387.968.750, terdiri dari 7.447.753.454 saham
PENCATATAN DI BURSA
Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h. Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
ALAMAT KONTAK
Sekretaris Perusahaan
ALAMAT KANTOR PUSATJl. Jend. Sudirman No.51 Pangkalpinang Bangka Provinsi Bangka Belitung
Telepon : (0717) 425 8000 Faksimili : (0717) 425 8080 Website : www.timah.com
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA
Jl. Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110
Indonesia
SEJARAH
PERUSAHAAN
MASA KOLONIAL
PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan dan pengolahan hingga pemasaran dan distribusi. PT TIMAH (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha penambangan timah di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun.
Sejarah pendirian Perusahaan bisa dikelompokkan dalam dua periode, yaitu Masa Penjajahan Belanda (Masa Kolonial) dan Masa Kemerdekaan. Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Perusahaan mengelola penambangan mineral timah di Indonesia yang tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung dan Singkep.
Di era kolonial tersebut, penambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha milik Pemerintah Hindia Belanda, yaitu Banka Tin Winning Bednjf (BTW). Sedangkan di Belitung dan Singkep, usaha penambangan ini dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Billiton (GMB) di Belitung dan NV. Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV. SITEM) di daerah Singkep.
MASA KEMERDEKAAN
Setelah Indonesia merdeka, tepatnya sekitar tahun 1953-1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi ketiga perusahaan yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda, yaitu BTW, GMB dan NV. SITEM menjadi tiga Perusahaan Negara. Tahun 1961, Pemerintah membentuk Badan Pimpinan Umum (BPU) perusahaan-perusahaan pertambangan timah negara. Tahun 1968, ketiga entitas perusahaan tersebut bersama dengan BPU dikonsolidasikan menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1969, maka status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok pada tahun 1976 berubah menjadi Perusahaan Persero yang 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Dan, sesuai Akta Nomor 1 Tahun 1976 yang dibuatdihadapan Notaris Imas Fatimah SH, tertanggal 2 Agustus 1976, nama PN Tambang Timah berubah menjadi PT Tambang Timah (Persero).
Krisis industri timah dunia akibat hancurnya The International Tin Council (ITC) di tahun 1985 telah memicu Perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi Perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-1995, meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkal Pinang pada 19 Oktober 1995, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta pelepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok Perusahaan.
Aksi korporasi berikutnya dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2008, yaitu Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stocksplit) dengan komposisi 1:10 sehingga nilai nominal saham berubah dari Rp500 menjadi Rp50 perlembar saham. Total saham yang berubah menjadi saham yang ditempatkan dan disetor penuh berupa 1 lembar saham Seri A dan 5.033.019.999 lembar saham Seri B. Setelah stock split, jumlah saham yang diperdagangkan pun berubah dari 503.302.000 saham menjadi 5.033.020.000 saham. Sesuai Keputusan RUPSLB tahun buku 2013, pada tanggal 25 Maret 2014 ditetapkan peningkatan modal disetor dan ditempatkan
Perusahaan menjadi 7.447.753.454 saham yang berasal dari pembagian saham bonus hasil dari Kapitalisasi Agio Saham.
Melalui beberapa anak perusahaan yang dibentuknya, Perusahaan saat ini melakukan beberapa kegiatan usaha, yaitu usaha penambangan timah dan mineral ikutan lainnya, penambangan mineral non timah, produksi hilirisasi timah, seperti solder, tin chemical dan timah bentuk lainnya serta bidang usaha berbasis kompetensi, seperti sektor konstruksi, properti, jasa pelayanan rumah sakit dan usaha agro industri.
BIDANG
USAHA
KEGIATAN USAHA
PENAMBANGAN DARAT
DAN LAUT
Berdasarkan anggaran Perusahaan, PT TIMAH (Persero) Tbkmerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan peleburan hingga pemasaran dan distribusi.
PT TIMAH melakukan operasi penambangan timah di darat maupun di laut. Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) yang pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik (Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan menggunakan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran mangkuk mulai dari 7 cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai 50 meter dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai 3,5 juta meter kubik material setiap bulannya.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi di laut, PT TIMAH membangun Kapal Isap Produksi dengan kemampuan gali mencapai 25 meter dibawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau cadangan sisa dari kapal keruk dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang nanti
EKSPLORASI
PENGOLAHAN DAN
PELEBURAN
Pengolahan dan peleburan bijih timah yang dihasilkan tambang laut dan tambang darat dengan kadar Sn yang berkisar antara 20-30% diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai 72-74% sebagai syarat utama peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.
KEPULAUAN RIAU
TIMAH
BANGKA BELITUNG
TIMAH
SUMATERA SELATAN
BATU BARA
CILEGON BANTEN
TIN CHEMICAL TIN SOLDER
KALIMANTAN SELATAN
BATU BARA
PETA WILAYAH
OPERASIONAL
Kegiatan utama Perusahaan berlangsung di 7 titik lokasi di Indonesia, sebagaimana tergambar dalam peta berikut.
Sedangkan pemberian bantuan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk difokuskan di sekitar wilayah operasional Perusahaan, yaitu:
a) Kota Pangkalpinang
b) Kabupaten Bangka
c) Kabupaten Bangka Barat
g) Kabupaten Belitung Timur
h) Kabupaten Karimun Kundur
LOKASI
LOCATION
KANTOR
OFFICE
BANGKA Kantor Pusat PT TIMAH (Persero) Tbk
Unit Laut Bangka
Unit Tambang Darat Bangka Unit Metalurgi
PT Dok & Perkapalan Air Kantung PT Rumah Sakit Bakti Timah PT Timah Agro Mandiri
BELITUNG Unit Produksi Belitung
JAKARTA Kantor Perwakilan Timah Jakarta
PT Timah Investasi Mineral PT Timah Adhi Wijaya
CILEGON, BANTEN PT Timah Industri
KEPULAUAN RIAU DAN RIAU Unit Produksi Kepulauan Riau dan Riau
KALIMANTAN SELATAN PT Tanjung Alam Jaya
SUMATERA SELATAN PT Truba Bara Banyu Enim
SULAWESI TENGGARA
Pada Semester II tahun 2015, terjadi perubahan struktur organisasi Perusahaan yang juga mempengaruhi Unit CSR dan PKBL yang dimiliki oleh PT TIMAH (Persero) Tbk. Sesuai dengan Struktur Organisasi Perusahaan Nomor 973 Tanggal 15 Juli 2015, Satuan Kerja PKBL dan CSR digabungkan ke Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum. Sehingga
STRUKTUR
ORGANISASI
DIRECTORATE OF HR & GENERAL AFFAIR
PARTNERSHIP PROGRAM
PKBL & CSR
COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM
ADMINISTRATION PKBL BUDGET AUDITOR PARTNER’S
QUALIFICATION AUDITOR
PARTNER’S
QUALIFICATION AUDITOR PKBL FUND AUDITOR
PARTNER’S QUALIFICATION AUDITOR PARTNER’S
QUALIFICATION AUDITOR
SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR STATEMENT AUDITORPKBL FINANCIAL PARTNER SELECTION
DEPARTMENT
PARTNER MONITORING DEPARTMENT
ADM & REPORTING DEPARTMENT CSR DEPARTMENT
COMMUNITY DEVELOPMENT
DEPARTMENT
secara legal penyaluran program CSR sudah tidak dapat dilaksanakan oleh Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum.
M. SUBUH WIBISONO
Kepala Satuan Kerja PKBL & Administrasi Umum
dr. M. Subuh Wibisono, MBA., lahir di Kediri pada tanggal 26 Juli 1964. Menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UNSRI, dan program Master of Business Administration di SBM ITB. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja K3LH tahun 2009, Kepala Satuan Kerja PKBL & CSR pada tahun 2013, Kepala Administrasi Perusahaan 2015, dan saat ini sebagai Kepala Satuan Kerja PKBL & Administrasi Umum sejak 1 Agustus 2015 sampai dengan sekarang.
PROFIL KEPALA SATUAN KERJA
PKBL & ADMINISTRASI UMUM
Jabatan Organisasi lain yang dijabat adalah sebagai Ketua IDI Cabang Pangkalpinang, Ketua Orwil ICMI Propinsi Kep. Bangka Belitung dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propinsi Kep. Bangka Belitung.
Pelatihan serta seminar yang pernah diikuti antara lain
Workshop CSR terkini 2013, 5th Real CSR 2014, dan
JUNAIDI UMAR AMIN
Kepala Bidang PKBL
Junaidi, SE, MBA, usia 48 tahun, lahir di Padang, pada tanggal 4 Februari 1968. Menjabat sebagai Kepala Bidang PKBL pada Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum sejak 1 Agustus 2015. Menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Ekonomi pada tahun 2001, dan meraih gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Bandung.
Riwayat karir di PT TIMAH (Persero) Tbk, yang pernah dijabat diantaranya, sebagai Analis Laporan Keuangan Senior (2002), Pengawas Monitoring Aset (2009), Asisten Bidang Senior P2SDM (2013), dan Kepala Program Bina Lingkungan CSR (2013).
Beberapa pelatihan yang pernah diikuti antara lain, Workshop Manajemen Risiko (2011), Training
Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN (2012), Pendidikan Dasar Penilai 1 Properti (2012), Training Interpretasi Pendalaman dan Pemahaman Kinerja KPKU (2013),
Training Balance Way (2014), dan Workshop Awareness
STRATEGI CSR
PT TIMAH
Realisasi penyaluran Program PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk 2015 selalu menyesuaikan dengan aturan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 Tentang Perubahan ke-empat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Kemudian aturan ini direvisi menjadi Kepmen BUMN Nomor PER-07/MBU/05/2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan dilanjutkan dengan revisi terbaru yaitu Permen BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Strategi pelaksanaan CSR dan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk, disesuaikan juga dengan maksud pendirian BUMN yang tertuang pada Pasal 2 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yaitu:
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;
b. Mengejar keuntungan;
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
STRATEGI PELAKSANAAN PKBL
PT TIMAH (PERSERO) TBK
DIARAHKAN SESUAI DENGAN
PRINSIP
TRIPLE BOTTOM LINE
,
YAITU
PROFIT
(EKONOMI),
PEOPLE
(SOSIAL) DAN
PLANET
(LINGKUNGAN), SELARAS DENGAN
SUBTANSI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN.
REALISASI
PENYALURAN DANA
PROGRAM KEMITRAAN 2015
Rp
Tanggung jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari visi Perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dalam rangka terciptanya sinergi yang baik, maju dan tumbuh bersama. Hal ini tercantum di dalam Pedoman Good Corporate Governance yang dimiliki Perusahaan, sehingga pelaksanaan CSR yang juga dinaungi dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik akan menghasilkan dampak yang jauh lebih baik pula.
Gambar: Dimensi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk
SOSIAL
LINGKUNGAN
PKBL
EKONOMI
Bantuan Peningkatan Kesehatan Sarana Agama
Bantuan Korban Bencana Alam Pelestarian Alam
Bantuan Korban Bencana Alam Pelestarian Alam
Sebagai penyempurna, aspek Sosial juga disasar oleh PKBL PT Timah (Persero) Tbk dimana menutupi kebutuhan yang tidak terakomodir langsung oleh aspek Ekonomi dan Lingkungan. Meksipun pada praktik lapangannya terjadi irisan yang berujung pada dampak yang sama bagi masyarakat, aspek Sosial untuk PKBL difokuskan pada kebutuhan seperti: bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, sarana ibadah, pendidikan dan/atau pelatihan, serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
PT TIMAH (Persero) Tbk melihat bahwa diantara program tanggung jawab sosial yang ada, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki dampak yang lebih luas dan pada jangka panjang. Sedangkan permasalahan yang masih sering dirasakan oleh praktisi UMKM adalah keterbatasan modal, pengetahuan, serta distribusi dan pemasaran dari produk atau layanan yagn mereka miliki. Oleh karena itu, khusus untuk mewujudkan wacana Kemandirian UMKM, PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk disusun untuk dapat berkontribusi menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Strategi PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk mewujudkan Kemandirian UMKM seperti ditunjukkan pada bagan berikut:
Secara umum, strategi pelaksanaan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk diarahkan sesuai dengan prinsip Triple Bottom Line, yaitu Profit (Ekonomi), People (Sosial) dan
Planet (Lingkungan). Hal ini selaras dengan subtansi pembangunan berkelanjutan yang digagas dan berkembang dalam beberapa dekade terakhir.
Pada aspek Ekonomi, PKBL PT Timah (Persero) Tbk diarahkan pada bantuan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagaimana yang telah diamanatkan peraturan perundangan yang diaplikasikan dalam Program Kemitraan. Tujuan yang disasar pada aspek Ekonomi adalah mengupayakan memperbesar akses masyarakat kecil terhadap permodalan yang selanjutnya dapat dikapitalisasi lebih lanjut menjadi usaha ekonomi sehingga hasilnya dapat diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan dan efek turunan (multiplier effect) lain yang menyertainya.
PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai BUMN yang wilayah operasinya berada di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau tetap berkomitmen untuk turut serta meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di wilayah operasional perusahaan.
PERAN PT TIMAH
(PERSERO)
TBK DALAM
KEMANDIRIAN
UMKM
01
Sesuai Peraturan Menteri Nomor Per-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
02
Bagan: Strategi PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk terhadap Kemandirian UMKM
PROGRAM PKBL
PT TIMAH (PERSERO) TBK
PINJAMAN MODAL
USAHA
BANTUAN PROMOSI,
PELATIHAN
- TERCIPTANYA UKM YANG TANGGUH DAN MANDIRI
- PEMBERDAYAAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah suatu inisiatif dari perusahaan dengan status Badan Usaha Milik Negara untuk merealisasikan upaya tanggung jawab sosial lingkungan melalui arahan dari Kementerian BUMN RI. Secara umum, Program PKBL, dibagi atas dua, yaitu Program Kemitraan (PK) dan Program Bina Lingkungan (BL).
Program Kemitraan (PK) adalah program yang diberikan dalam bentuk pinjaman (dana bergulir) untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Sedangkan Program Bina Lingkungan (BL) adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN.
Tujuan daripada program ini adalah antara lain:
Sedangkan sasaran yang dicapai melalui program ini adalah sebagai berikut:
Dalam pelaksanaannya, Program PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk didasari dengan peraturan sebagai berikut:
GAMBARAN UMUM
KEBIJAKAN
Mewujudkan kepedulian perusahan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahan.
01
Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahan.
01
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, tanggal 03 Juli 2015 Pengganti dari Permen Nomor PER-07/MBU/05/2015, tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil & Program Bina
01
Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahan.
04
Mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha agar dapat berkembang dan mandiri.
02
Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan stakeholder
dan masyarakat.
02
UU Nomor 19 Tahun 2013 Pasal 88 Tentang BUMN dapat mengatur menyisihkan sebagian Laba bersihnya untuk UMKM serta Pembinaan Masyarakat sekitar Operasional Perusahaan.
02
Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan stakeholders
dan masyarakat.
05
Meningkatkan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
03
Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemengang saham dan tanggung jawab sosial.
03
Mengoptimalkan nilai perusahan, kontribusi terhadap pemegang saham dan tanggung jawab sosial.
Pada tahun 2015, terjadi dua kali perubahan peraturan Kementerian BUMN terkait Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang pada awalnya diterbitkan Permen Nomor PER-07/MBU/05/2015, tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil & Program Bina Lingkungan, diubah menjadi Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Perubahan yang cukup signifikan adalah pada ketentuan mengenai pendanaan program PKBL yang semula dibebankan ke biaya produksi dirubah kembali berdasarkan hasil laba bersih setelah pajak dan di tetapkan melalui RUPS.
Sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan PKBL setidaknya terdiri dari dua sumber utama, yaitu dari Negara dan dari Perusahaan itu sendiri. Sumber pendanaan PKBL yang berasal dari Negara diambil melalui penyisihan dari laba bersih Perusahaan setelah dipotong pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan Perusahaan maksimum 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya, dan dari bunga deposito dan jasa giro. Sedangkan sumber yang berasal dari Perusahaan, diambil sesuai dengan kemampuan Perusahaan dan dibebankan langsung ke biaya produksi, jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program Kemitraan, serta sumber lain yang sah. Dalam aturannya, sisa dana dari Program PKBL tahun buku sebelumnya juga menjadi sumber dana tahun berikutnya.
Mitra Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri dari berbagai jenis usaha kecil dan koperasi yang tersebar di berbagai wilayah operasional Perusahaan. Sektor usaha yang mendapat prioritas bantuan pinjaman adalah:
a) Sektor Industri b) Sektor Perdagangan c) Sektor Pertanian d) Sektor Peternakan e) Sektor Perikanan f ) Sektor Jasa g) Koperasi
Rp
820
PROSES IMPLEMENTASI
PROGRAM TANGGUNG JAWAB
SOSIAL MASYARAKAT DI
PT TIMAH (PERSERO) TBK,
SELALU DIUPAYAKAN UNTUK
MENJADI BAGIAN DARI
SOLUSI ATAS KEBUTUHAN
MASYARAKAT.
VISI
MISI
VISI & MISI
CSR PERUSAHAAN
MENINGKATKAN HARMONISASI DENGAN
PEMANGKU KEPENTINGAN (
STAKEHOLDERS
)
DALAM MENJALANKAN PROGRAM PKBL & CSR
SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG TERCAPAINYA
VISI & MISI PERUSAHAAN.
1. MEMUWUJUDKAN HARMONI ANTARA
PERSEROAN DENGAN
STAKEHOLDER
DEMI
KESINAMBUNGAN KEGIATAN PERSEROAN.
2. MEMBANTU PEMERINTAH DALAM
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT SEKITAR DAERAH OPERASI
PERUSAHAAN.
3. MEWUJUDKAN PEMULIHAN LAHAN PASCA
TAMBANG MENUJU PEMBANGUNAN
RENCANA KERJA
DAN PROGRAM 2015
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri BUMN Nomor 09 Tahun 2015,
bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara harus membuat Rencana Kerja
dan Anggaran PKBL setiap tahunnya sebagai bagian dari tanggung
jawab administratif Perusahaan terhadap isu sosial dan lingkungan.
Rencana Kegiatan dan Anggaran PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk disusun
berdasarkan Pedoman Akuntansi PKBL sesuai dengan Surat Edaran
Sekretaris kementerian Negara BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007
tentang Penerapan Pedoman Akuntansi PKBL BUMN, yang meliputi:
1. Sumber dan Penggunaan Dana PKBL
2. Proyeksi Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Arus Kas PKBL
3. Masalah yang dihadapi dan langkah-langkah penyelesainnya
Rencana Kerja dan Anggaran PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk untuk Tahun
Buku 2015 telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero)
Tbk dengan dikeluarkannya Surat Nomor 31/Tbk/DK-01.2.3.4.5/2015.
Dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris tersebut menyetujui beberapa hal terkait Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2015, sebagai berikut:
Rencana penyaluran PKBL Tahun 2015 sebesar Rp23.174.004.150,- yang terdiri dari dana Program Kemitraan sebesar Rp18.884.044.150,- dan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp4.290.000.000,-. Uraian tiap alokasi anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah sebagai berikut:
a)
PROGRAM KEMITRAAN
Penyaluran Pinjaman
Rp15.000.000.000,-Hibah Biaya Pembinaan
Rp2.650.000.000,-Biaya Operasional
Rp1.234.044.150,-Jumlah
Pelaksanaan penyaluran pinjaman Program Kemitraan memanfaatkan dana revolving
Program Kemitraan.
b)
Penyaluran Program Bina Lingkungan memanfaatkan anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, dengan nilai dana Bina Lingkungan maksimal sebesar 1% (satu persen) dari laba bersih setelah pajak Tahun Buku 2014.
Penyaluran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
diharapkan dapat lebih selektif dalam menetapkan sektor atau wilayah dan diupayakan dala bentuk cluster, sehingga dapat memudahkan dalam proses
monitoring dan pembinaan yang berkelanjutan.
Penyaluran Program Bina Lingkungan agar dapat dikonsentrasikan pada wilayah di sekitar Perusahaan dan mengarah pada program-program yang lebih produktif serta memiliki multiplier effect
bagi masyarakat sekitar.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2015 dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memperhatikan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007 tanggal 27 Juli 2007 tentang penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik negara.
c)
d)
e)
f)
Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, serta Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 Pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan, maka PT TIMAH (Persero) Tbk pada tahun 2015 ini telah merealisasikan dana PKBL yaitu: a) Program Kemitraan kepada 307 Mitra Binaan
b) Program Bina Lingkungan kepada 29 penerima bantuan
PENYALURAN
DANA PKBL
PT TIMAH
(PERSERO) TBK
PADA TAHUN
2015 TERCATAT
DIBERIKAN KEPADA
307 MITRA
Program Kemitraan PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Program kemitraan yang diberikan dalam bentuk pinjaman usaha (dana bergulir) untuk membiayai modal kerja dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan dari para mitra binaan. Melalui program ini diharapkan kemampuan usaha kecil menengah dan koperasi semakin meningkat, menjadi kompetitif dan mandiri. Pemanfaatan dana bergulir ini ini disebar di berbagai wilayah operasional perusahaan dan wilayah lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mitra Binaan yang layak mendapatkan bantuan adalah usaha kecil dan atau koperasi yang mempunyai prospek untuk berkembang yang masih aktif usahanya dan benar-benar memerlukan dana untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan tujuan utama Program Kemitraan yaitu: a) Mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta
terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha; b) Membantu pengusaha kecil dan koperasi yang sudah
berjalan agar dapat berkembang dan mandiri; dan c) Meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap
pembinaan lingkungan masyarakat terutama di sekitar daerah operasional PT TIMAH (Persero) Tbk.
Pada tahun 2015 PT TIMAH (Persero) Tbk telah merealisasikan bantuan dana bergulir kepada 307 Mitra Binaan dengan kategori usaha kecil dan koperasi yang memiliki prospek untuk berkembang, aktif berjalan dan benar-benar membutuhkan dana untuk pengembangan usaha. Bantuan dana bergulir difokuskan di berbagai wilayah operasional perusahaan yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur, Karimun Kundur, Dabo Singkep, DKI Jakarta dan Sekitarnya, Jawa Barat dan
Pelaksanaan penyaluran dana bantuan diawali dengan melakukan sosialisasi ke pihak yang berkepentingan (Calon Mitra Binaan) serta menginformasikan melalui media cetak dan elektronik mengenai program kemitraan pada tahun berjalan. Kemudian, calon Mitra Binaan menyampaikan form permohonan dan proposal yang telah melampirkan kelengkapan administrasi. Adapun syarat penerima bantuan antara lain:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah)
b. Milik Warga Negara Indonesia
c. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan Kebijakan penyaluran Dana Kemitraan dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan:
Kondisi calon mitra binaan diantaranya: Karakter, motivasi usaha, kondisi sosial dan kultur masyarakat.
01
Prospek pasar dari produk yang dihasilkan serta peningkatan penyerapan tenaga kerja.
02
Objektifitas dan independensi guna meminimalisir kepentingan pribadi dan golongan tertentu, dalam hal ini perseroan bekerja sama dengan dinas/instansi tertentu.
03
Melengkapi tata cara pelaksanaan penyaluran dana bantuan ini dilakukan proses survei dan seleksi calon Mitra Binaan yang diakhiri dengan dilakukannya realisasi dana pinjaman Program Kemitraan dengan proses transfer ke rekening masing masing Mitra Binaan.
Pada 1 Januari 2015, terdapat dana sisa alokasi anggaran Program Kemitraan tahun 2014 yang selanjutnya masuk ke dalam dana revolving sehingga dapat digunakan untuk meneruskan Program Kemitraan yang dilakukan pada tahun 2015. Jumlah dana revolving tersebut adalah sejumlah 9,6 miliar Rupiah.
TUJUAN
Wujud kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat dan UMKM serta menciptakan lapangan kerja di sekitar wilayah operasional Perusahaan.
SASARAN
– Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahaan. – Mewujudkan hubungan yang harmonisasi dengan
stakeholders.
– Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham dan tanggung jawab sosial.
– Membantu dan membina UMKM yang berpotensi untuk dikembangkan.
SKEMA PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN
PENGAJUAN
PROPOSAL
PENILAIAN
PROPOSAL
PROGRAM KERJA PROGRAM
KEMITRAAN 2015
Berikut daftar singkat program Kerja Program kemitraan yang dilaksanakan selama tahun 2015:
• Perbaikan Klaster/desa binaan yang disarankan oleh Kementerian BUMN.
• Pelatihan Mitra Usaha di bidang UMKM. • Pembinaan dan Promosi UMKM Binaan.
• Koordinasi pembebanan biaya operasional Program kemitraan ke Kementeriaan BUMN sesuai dengan Peraturan tata kelola Program Kemitraan tahun 2015. • Bantuan Bahan Bangunan korban kebakaran di Bangka
Barat sembanyak 3 unit.
• Melanjutan pembangunan Rumah Layak Huni di Bangka Selatan sebanyak 2 unit.
• Melanjutan Pembangunan sarana & prasarana TNI & Polri.
• Melanjutkan pengadaan Bantuan sarana & prasaran bagi para nelayan yang sudah mendapat persetujuan manajemen.
• Melakukan koordinasi dengan satuan kerja logistik atas belum dapatnya di realisaikan pengadaan bantuan sarana dan prasarana kesehatan dan sarana transportasi pendidikan.
• Melakukan koordinasi dengan satuan kerja keuangan atas bantuan yang belum direalisasikan.
• Bantuan bibit karet ke dinas Pertanian Bangka yang akan di salurkan ke masyarakat kabupaten Bangka sebanyak 100.000 batang dengan sistem penyerahan secara bertahap.
• Menyerahkan bantuan 1 unit traktor untuk dinas pertamian Kabupaten Bangka Barta.
• Bantuan lainnya yang sudah mendapat persetujuan.
PENYALURAN
DANA BERGULIR
PEMANTAUAN &
PENGEMBALIAN
PINJAMAN
SKEMA PELAKSANAAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN
PENGAJUAN
PROPOSAL
PENILAIAN
PROPOSAL
PEMROSESAN
PROPOSAL
Program Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbkadalah program yang ditujukan untuk memaksimalkan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN. Program ini secara garis besar adalah pemberian bantuan/donasi yang pendanaannya berasal dari laba dan kemampuan perseroan yang diberikan kepada masyarakat disekitar wilayah operasi Perseroan melalui program-program yang telah ditetapkan.
Adapun bentuk bantuan yang diberikan dalam rangka pelaksanaan program Bina Lingkungan adalah:
a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; c. Bantuan peningkatan kesehatan;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;
e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam;
g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan;
h. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan.
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Dalam hal penyaluran program Bina Lingkungan, PT TIMAH (Persero) Tbk merealisasikan donasi berdasarkan proposal pengajuan yang diajukan oleh masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengajuan proposal permintaan bantuan dana Bina Lingkungan adalah:
• Pengajuan permohonan disampaikan kepada PT TIMAH (Persero) Tbk dengan diketahui oleh aparat Pemerintah (minimal Camat) atau dinas/instansi terkait di masing-masing wilayah;
• Program yang diajukan Pemohon tidak atau belum tersentuh dana APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah setempat;
• Proposal harus disertai dengan RAB;
TUJUAN
Memberikan manfaat dan memberdayakan kondisi sosial masyarakat yang berada dalam lingkungan operasional perusahaan.
RENCANA AKSI
– Melakukan koordinasi dengan Kementeriaan BUMN atas terbitnya Peraturan tentang pengelolaan program PKBL tahun 2015 yang berlaku terhitung bulan Maret 2015 dalam rangka pelaksanaan kegiatan Program PKBL tahun 2015.
– Koordinasikan secara internal atas di tutupnya satuan kerja PKBL & CSR serta rencana kerja semester II penyaluran Penyaluran Program CSR Perusahan. – Melaksanakan atas proposal yang sudah di setujui
oleh manajemen.
– Menindaklanjuti proses pengadaan bantuan yang saat ini dalam proses lelang di satuan kerja logistik. – BUMN Peduli Pendidikan dan mengajar.
SASARAN
PELAKSANAAN
PROGRAM KEMITRAAN
REALISASI KINERJA PROGRAM
Pinjaman dana Program Kemitraan tahun 2015 adalah sebesar Rp9,048 miliar, atau sebesar 60% dari rencana penyaluran sebesar Rp15 miliar. Dana ini disalurkan kepada 307 usaha kecil dan koperasi yang menjadi Mitra Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk.
Selain realisasi penyaluran tersebut, Unit PKBL juga melakukan kegiatan promosi dengan membantu melakukan pengenalan dan penjualan produk unggulan Mitra Binaan, diantaranya kerajinan, penganan dll pada event eksebisi nasional. Antara lain:
Selain promosi, Unit PKBL juga melaksanakan program monitoring rutin terhadap perkembangan usaha para Mitra Binaan, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha sebagai konfirmasi atas Mitra Binaan yang dikategorikan macet dan bermasalah.
RENCANA DAN REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN
RENCANA 2015
(dalam juta)
REALISASI 2015
(dalam juta)
PENCAPAIAN
REALISASI 2014
(dalam juta)
15.000 9.048 60% 17.392
MITRA BINAAN
307
Pameran Inacraft 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta
01
Pameran Sawah LuntoInternational Songket Expo & Carnival 2015 di Sawah Lunto, Sumatera Barat
05
Pameran XO Babel 2015 di Pangkalpinang, Bangka
02
Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia 2015 di Senayan, Jakarta06
Pameran IHBF 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta
03
Pameran Batam Expo 2015 diMall Batam Centre
07
Pameran Agrinex 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta
04
Pameran Indonesia HebatPEWTER
KERAJINAN PEWTER
Merupakan kerajinan yang berbahan dasar timah dengan komposisi 97%, tembaga 1% dan anitmon 2%.
Pada tahun 1987 PT TIMAH (Persero) Tbk membuat sentra kerajinan Pewter pertama kali yang berpusat di Mentok hingga sampai dengan saat ini sudah terdapat 3 sentra yaitu: Pewter Mentok, Pangkal Pewter dan Ono Pewter yang kesemuanya adalah Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi kerajian pewter ini (Handmade) masih kalah bersaing dengan Pewter Selangor Malaysia yang sudah berbasis Industri dan peralatan yang modern, namun Pewter Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk ini masih mempunyai keunggulan produksi seperti Miniatur Kapal Layar dll, yang tidak bisa diproduksi di Slangor Pewter.
TIMAH
97
%
TEMBAGA
1
%
ANITMON
KAIN CUAL BANGKA
• Asal muasal kain cual sendiri berawal dari kain songket Palembang dan berkembang sejak abad ke-17 di Mentok.
• Ishadi Cual yang beralamat di Jl. Jend. A. Yani No. 46 Pangkalpinang adalah salah satu tokoh pelestari kain khas ini, yang dilakukan secara turun-temurun dari kakek buyutnya.
• Sebagai rasa kecintaannya terhadap kain Cual Ishadi pun sedang membangun Musium Cual Bangka. • Sampai saat ini sudah banyak motif yang sudah di
printing dan dibuatkan baju yang mengikuti trend
AKAR BAHAR BANGKA
Mendengar akar bahar tentu kita akan menyangka tentang gelang besar hitam yang dipakai para jawara, tetapi di pulau bangka akar bahar sudah dikembangkan menjadi kerajinan yang sangat indah.
Tepatnya di kota Mentok Kabupaten Bangka Barat terdapat sentra kerajinan Akar Bahar dengan hasil kerajinan seperti: • Gelang Akar Bahar
• Tasbih • Cincin
• Miniatur Binatang • Kalung
KERAJINAN KULIT KERANG
Dengan bahan baku yang tersedia cukup melimpah diwilayah perairan Bangka, maka UKM muda ini mulai bergelut dengan kulit kerang, dengan bermodalkan semangat untuk “coba, coba, dan coba lagi” sekarang sudah nampak hasil dari buah perjuangannya.
Bangka belitung sekarang tidak hanya terkenal akan olahan makanannya saja tetapi sudah berkembang dengan industri kreatif untuk olahan limbah pakainya yaitu Kulit Kerang.
KERAJINAN RENDA
Kerajinan yang satu ini sudah pasti sangat digemari ibu-ibu, baik dari ibu-ibu pejabat maupun ibu rumah tangga biasa. Kerajinan Renda ditangan pengrajin ibu Maryati benang bisa diubah menjadi aksesories rumah tangga, seperti:
MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT
Pulau Bangka Belitung sangat terkenal akan keanekaragaman olahan hasil lautnya.
PT TIMAH (Persero) Tbk yang merupakan BUMN yang berkantor Pusat di Bangka tidak ketinggalan berperan untuk membina UMKM yang mempunyai home industri dengan pengolahan bahan dasar hasil laut, antara lain:
- Kripik Cumi (Bahan dasar cumi-cumi) - Kricu (Bahan dasar telur cumi-cumi) - Getas/Kretek (Bahan dasar Ikan Tenggiri) - Krupuk/Kemplang (Bahan dasar
Ikan Tenggiri)
JERUK KUNCI BANGKA
Disamping olahan hasil laut dan kerajinan khas bangka, ada satu lagi yang patut untuk dicoba yaitu Sirup Jeruk Kunci dan olahan kripik Ubi.
PROGRAM KEMITRAAN PER SEKTOR BANTUAN
SEKTOR BANTUAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
RKA
REALISASI
RKA
Perdagangan 3.000.000.000 6.127.000.000 1.500.000.000
Industri 3.000.000.000 451.000.000 3.000.000.000
Jasa 1.500.000.000 1.657.000.000 800.000.000
Perikanan 1.500.000.000 263.500.000 900.000.000
Peternakan 1.500.000.000 275.000.000 900.000.000
Pertanian 1.500.000.000 - 900.000.000
Perkebunan 2.250.000.000 95.000.000 1.500.000.000
Koperasi 750.000.000 180.000.000 500.000.000
TOTAL 15.000.000.000 9.048.500.000 10.000.000.000
REALISASI PENYALURAN DANA
Kinerja penyaluran dana Program Kemitraan PT TIMAH (Persero) Tbk pada tahun 2015 adalah sebesar Rp9,05 miliar atau 60% dari rencana anggaran tahun 2015. Realisasi terbesar berada pada sektor Perdagangan dengan jumlah Rp6,13 miliar dan diikuti sektor Jasa sejumlah Rp1,66 miliar, dengan persentase performa penyaluran melebihi target tahun 2015, yaitu 204,23% dan 110,47% masing-masing.
PROGRAM KEMITRAAN PER WILAYAH BANTUAN
SEKTOR BANTUAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
RKA
REALISASI
RKA
Kota Pangkalpinang 1.800.000.000 2.340.000.000 1.400.000.000
Kabupaten Bangka 1.800.000.000 897.500.000 1.400.000.000
Kabupaten Bangka Barat 1.680.000.000 775.000.000 1.400.000.000
Kabupaten Bangka Tengah 1.800.000.000 1.457.000.000 1.400.000.000
Kabupaten Bangka Selatan 1.800.000.000 1.905.000.000 1.400.000.000
Kabupaten Belitung 1.680.000.000 560.000.000 700.000.000
Kabupaten Belitung Timur 1.680.000.000 205.000.000 700.000.000
Karimun Kundur 1.680.000.000 395.000.000 700.000.000
Dabo Singkep 480.000.000 355.000.000 300.000.000
Jakarta 240.000.000 - 200.000.000
Bandung 240.000.000 105.000.000 200.000.000
Yogyakarta 120.000.000 54.000.000 200.000.000
TOTAL 15.000.000.000 9.048.500.000 10.000.000.000
Sementara kinerja piutang pinjaman Mitra Binaan berdasarkan tingkat kolektibilitas adalah sebagai berikut:
PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN BERDASARKAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS
SEKTOR BANTUAN
2014
2015
Lancar 13.593.720 10.904.004
Kurang Lancar 4.515.676 3.344.645
Diragukan 1.052.638 1.079.585
Macet 27.147.592 29.722.065
Subtotal 46.309.626 45.050.299
Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman Mitra Binaan (28.274.790) (30.215.964)
PELAKSANAAN PROGRAM
BINA LINGKUNGAN
REALISASI KINERJA PROGRAM
Selama tahun 2015, PT TIMAH (Persero) Tbk telah menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp820.000.000, dana ini disalurkan kepada 29 penerima bantuan tersebar di wilayah Bangka Belitung Beberapa kegiatan Bina Lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan antara lain:
• Bantuan sarana ibadah
• Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan
• Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum
PENERIMA
BANTUAN
PROGRAM BINA LINGKUNGAN PER SEKTOR BANTUAN
SEKTOR BANTUAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
RKA
REALISASI
RKA
Bantuan korban bencana alam 100.000.000 - 700.000.000
Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan 1.079.600.000 10.000.000 1.000.000.000
Bantuan peningkatan kesehatan 493.500.000 - 700.000.000
Bantuan pengembangan prasarana dan/
atau sarana umum 393.200.000 60.000.000 1.000.000.000
Bantuan sarana ibadah 936.700.000 750.000.000 1.500.000.000
Bantuan pelestarian alam 987.000.000 - 200.000.000
Bantuan sosial kemasyarakatan dalam
rangka pengentasan kemiskinan 250.000.000 - 900.000.000
Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan
50.000.000 - 1.300.000.000
TOTAL 4.290.000.000 820.000.000 7.300.000.000
REALISASI PENYALURAN DANA
PROGRAM DANA LINGKUNGAN PER WILAYAH BANTUAN
SEKTOR BANTUAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
RKA
REALISASI
RKA
PANGKALPINANG 128.700.000 720.000.000 584.000.000
BANGKA 557.700.000 - 438.000.000
BANGKA BARAT 1.072.500.000 - 511.000.000
BANGKA TENGAH 128.700.000 - 350.000.000
BANGKA SELATAN 729.300.000 - 365.000.000
BELITUNG 300.300.000 - 350.000.000
BELITUNG TIMUR 471.900.000 - 365.000.000
KEPRI 514.800.000 - 511.000.000
Luar Wilayah Operasional 85.800.000 100.000.000 365.000.000
NASIONAL 300.300.000 - 3.461.000.000
TOTAL 4.290.000.000 820.000.000 7.300.000.000
Sedangkan penyaluran dana Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk tahun 2015 berdasarkan wilayah bantuan, disalurkan di Kota Pangkalpinang sebesar Rp720 juta atau 560% dari RKA 2015 sebesar Rp128,70 juta. Selanjutnya dana Bina Lingkungan disalurkan di luar Wilayah Operasional sebesar Rp100,00 juta, atau sebesar 116,55% dibanding RKA tahun 2015.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI PENTING
Pada tahun 2012, Menteri BUMN menerbitkan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 pada tanggal 23 Februari 2012 tentang “Penetapan Pedoman Akuntansi PKBL” dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-01/ D5.MBU/2012 tanggal 27 Maret 2012 tentang “Petunjuk Teknis Penerapan Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012” yang berlaku bagi unit PKBL yang berada di bawah naungan BUMN Pembina. Surat Edaran tersebut diterbitkan untuk mengubah pedoman penyusunan laporan keuangan PKBL yang sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-04/MBU.2007 tanggal 17 Juli 2007 tentang “Pedoman Akuntansi PKBL BUMN” untuk menyesuaikan dengan perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PKBL didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (“SAK ETAP”) sesuai dengan Surat Edaran Meneg BUMN Nomor SE-02/ MBU/Wk/2012 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan PKBL.
Laporan keuangan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
01 DASAR PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
Piutang pinjaman Mitra Binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh unit PKBL kepada Mitra Binaan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Piutang kemitraan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap tingkat ketertagihan saldo piutang.
03 AKUNTANSI PIUTANG
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, hanya investasi dalam bentuk penempatan sementara dana PKBL dalam deposito berjangka, dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan serta tidak digunakan sebagai jaminan, yang diklasifikasikan sebagai “investasi lancar”.
05 INVESTASI
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, kas di bank, dan deposito yang jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tiga bulan milik unit PKBL, serta cerukan dan sedang tidak dijadikan jaminan.
02 KAS DAN SETARA KAS
Penyisihan Piutang Pinjaman Mitra Binaan dihitung dan dicatat sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas pinjaman, yaitu:
a. Piutang lancar, besarnya penyisihan adalah 0%, b. Piutang kurang lancar, besarnya penyisihan adalah 25%, c. Piutang diragukan, besarnya penyisihan adalah 75%, dan d. Piutang macet, besarnya penyisihan adalah 100%.
04 ALOKASI PENYISIHAN
Dana Penjaminan Kredit Usaha Mikro - Layak Tanpa Agunan tambahan (KUM-LTA) merupakan deposit sebagai jaminan program kemitraan di bank Pemerintah yang ditetapkan. Besarnya Dana Penjaminan KUM-LTA ditetapkan sebesar nilai nominal dana yang ditempatkan.
07 DANA PENJAMINAN
KUM-LTA
Piutang bermasalah adalah piutang pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya (rescheduling dan
reconditioning) namun tidak terpulihkan atau sebab lain yang menyebabkan piutang dapat dikategorikan menjadi piutang bermasalah.
Piutang bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dikurangi dengan alokasi penyisihan. Besarnya alokasi
08 PIUTANG BERMASALAH
Aset neto diklasifikasikan menjadi aset neto terikat dan aset neto tidak terikat. Aset neto terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi normal. Aset neto tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.
10 ASET NETO
Aktiva tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangiakumulasi penyusutan. Aktiva tetap tertentu dapat dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.
Aktiva tetap kecuali tanah, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:
a. Bangunan: metode garis lurus dengan tarif 5%, b. Kendaraan: metode garis lurus dengan tarif 12,5%, c. Inventaris dan Peralatan: metode garis lurus tarif 25%.
06 AKTIVA TETAP
Pendapatan diakui dalam laporan Aktivitas Unit PKBL, sesuai dengan basis yang digunakan, yaitu basis akrual, kecuali untuk Pendapatan Jasa. Administrasi Pinjaman dan Pendapatan Sewa Beli Syariah menggunakan basis kas, sehingga pendapatan tersebut akan dicatat/diakui pada saat terealisasi. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina diakui pada saat RUPS/RPB menetapkan besarnya alokasi laba untuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
Penerimaan Pelimpahan Dana dari PKBL lain diakui pada saat terjadi transfer dana dari Unit PKBL lain. Sumbangan diakui pada saat diterima oleh unit PKBL. Penggantian Beban Operasional diakui pada saat diterima penggantian dana. Beban diakui dalam Laporan Aktivitas Unit PKBL, sesuai dengan basis yang digunakan, yaitu basis akrual. Maka, beban akan dicatat/diakui pada saat terjadinya transaksi atau kejadian. Pengakuan beban bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.
LAPORAN
POSISI KEUANGAN
ASET LANCAR
Aset lancar pada laporan Keuangan PKBL Perseroan tahun 2015 menurun menjadi Rp54.538,89 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp57.491,09 juta. Penurunan ini disebabkan karena penurunan Piutang pinjaman Mitra Binaan (netto) dari tahun 2014 sebesar Rp18.034,84 juta menjadi Rp14.834,34 juta pada tahun 2014.
2014
2015
40.000 60.000 30.000 50.000 20.000 10.000 57.491 54.538 0LIABILITAS
Jumlah liabilitas Unit PKBL seperti tercantum pada laporan keuangan PKBL tahun 2015 menurun menjadi Rp316,22 juta dari Rp3.314,57 juta pada tahun 2014. Hal ini signifikan disebabkan karena adanya pembayaran hutang kepada BUMN Pembina sebesar Rp3.045,00 juta. Hutang kepada BUMN Pembina merupakan hutang kepada PT TIMAH (Persero) Tbk atas penerimaan dana terkait penyaluran BL yang belum terealisasi dan harus dikembalikan
kepada BUMN Pembina.
2014
2015
2.000 3.500 3.000 1.500 2.500 1.000 500 3.314 316 0
ASET NETO
Jumlah aset neto Unit PKBL menunjukkan peningkatan dari tahun 2014 sebesar Rp54.176,52 juta menjadi Rp54.222,67 juta pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan aset neto tidak terikat pada tahun 2015 sebesar Rp46,15 juta, berikut penurunan jumlah beban yang secara signifikan mempengaruhi peningkatan aset neto tidak terikat
PENDAPATAN
Secara umum, pendapatan Unit PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk yang mempengaruhi perubahan aset neto tidak terikat, menurun tipis pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp3.191,41 juta dari tahun sebelumnya Rp3.199,29 juta. Hal ini disebabkan adanya penurunan pada pendapatan jasa administrasi pinjaman dan pendapatan lain-lain, meskipun pendapatan keuangan naik pada tahun 2015, khususnya pada pendapatan dari jasa giro dan bagi hasil.
BEBAN
Pada tahun 2015, terdapat beberapa kegiatan yang dimasukkan ke dalam beban pelaksanaan kegiatan PKBL, seperti dana yang dibutuhkan untuk pembinaan kemitraan, penyaluran dana bina lingkungan, beban pembinaan, beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman Mitra Binaan, beban penyusutan aset tetap dan yang termasuk ke dalam beban operasional lainnya. Secara umum, jumlah beban pada tahun 2015 adalah sebesar Rp3.145,26 juta yang jauh menurun dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp10.826,87 juta. Penurunan ini terjadi di seluruh
LAPORAN
ARUS KAS
AKTIVITAS PENDANAAN
Aktivitas Pendanaan yang terjadi pada tahun 2015, adalah Pembayaran hutang kepada BUMN Pembina sebesar Rp3.045,00 juta dari tahun sebelumnya yang merupakan Penerimaan dana dari BUMN Pembina untuk Bina Lingkungan dengan jumlah yang sama.
AKTIVITAS OPERASI
Pada periode pelaporan, komponen yang masuk ke dalam Aktivitas Operasi yang dilaksanakan dalam rangka Pelaksanaan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Pengembalian pinjaman Mitra Binaan, Uang muka dan beban dibayar dimuka, Piutang kepada BUMN Pembina, Angsuran belum teridentifikasi, Pendapatan jasa administrasi pinjaman, Pendapatan keuangan, Pendapatan lain-lain, Penyaluran pinjaman Mitra Binaan, Dana pembinaan kemitraan, Beban pembinaan, Beban upah tenaga harian, Beban administrasi dan umum dan Beban dan pengeluaran lainnya.
Jumlah arus kas yang termasuk ke dalam Aktivitas Operasi pada akhir tahun 2015 diterima sebesar total Rp3.187,83 juta, dibandingkan pada tahun 2014 yang digunakan dengan total sebesar Rp4.623,47 juta.
4.000 3.000 2.000
3.045
3.187
-3.045
4.000
3.000
2.000
1.000
2014
2015
-1.000
-2.000
Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi pada periode pelaporan 2015 dilaporkan sebagai berikut:
PIHAK YANG BERELASI
SIFAT HUBUNGAN
DENGAN PIHAK YANG BERELASI
TRANSAKSI
PT TIMAH (Persero) Tbk BUMN Pembina Alokasi dari BUMN Pembina dan penyaluran bina lingkungan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana
PT Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana
PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung
Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana
INFORMASI
KEUANGAN
INFORMASI PIHAK-PIHAK
YANG BERELASI
Unit PKBL telah melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah individu atau entitas yang terkait dengan unit PKBL.
Individu atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan unit PKBL jika mereka:
- memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas unit PKBL;
- memiliki pengaruh signifikan atas unit PKBL; atau - merupakan personil manajemen kunci unit PKBL atau
entitas induk unit PKBL.
Suatu entitas berelasi dengan unit PKBL jika memenuhi salah satu hal berikut, tetapi tidak terbatas pada:
- transaksi antara unit PKBL dengan pemilik utamanya; - transaksi antara unit PKBL dengan unit PKBL lain dimana
kedua unit PKBL tersebut di bawah pengendalian bersama dari suatu entitas atau individu; atau
- transaksi dimana unit PKBL atau individu yang mengendalikan unit PKBL pelapor menimbulkan beban secara langsung bukan ditanggung oleh unit PKBL pelapor.
Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi tersebut dilakukan dengan ketentuan yang telah disetujui oleh masing-masing pihak.
Sedangkan jumlah transaksi dan saldo kepada pihak yang berelasi sesuai dengan yang diungkapan sebelumnya, adalah sebagai berikut:
Dalam ribuan Rupiah
JENIS TRANSAKSI/SALDO
PIHAK BERELASI
JUMLAH
2014
2015
Pendapatan jasa administrasi pinjaman
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung
455.637 450.637
Persentase terhadap jumlah pendapatan jasa administrasi pinjaman 33,35% 36,50%
Pendapatan keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung
878.756 1.405.668
Persentase terhadap jumlah pendapatan keuangan 66,74% 88,84%
Aset (Kas dan setara kas) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.997.855 24.565.588
PT Bank Syariah Mandiri 500.000 500.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 1.519.715
PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
UNIT PROGRAM KEMITRAAN
DAN BINA LINGKUNGAN
PT TIMAH (PERSERO) TBK
LAPORAN KEUANGAN