• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKBL TIMAH 2015 27042016 1559 LR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PKBL TIMAH 2015 27042016 1559 LR"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

TUMBUH

MELAMPAUI

TANTANGAN

LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN

DAN BINA LINGKUNGAN

LAPORAN PROGRAM KEMITRAAN

DAN BINA LINGKUNGAN

Kantor Pusat

Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkal Pinang

Bangka 33121 - Indonesia T +62 717 425 8000 F +62 717 425 8080

Kantor Perwakilan Jakarta

Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia T +62 21 2352 8000

F +62 21 2352 8080

E corporatesecretary@pttimah.co.id

www.timah.com

PT TIMAH (Persero) Tbk.

(2)

Bagi PT TIMAH (Persero) Tbk, tahun

2015 merupakan tahun yang penuh

dengan ujian. Kondisi industri yang

sangat dinamis, membuat Perusahaan

harus menyusun berbagai strategi untuk

dapat bertahan dan tetap memberikan

nilai tambah bagi setiap pemangku

kepentingan.

Menciptakan nilai tambah ini juga

ditunjukkan melalui pelaksanaan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan bagi

masyarakat sekitar. Berbagai manfaat

yang telah diciptakan dan Perusahaan

berkomitmen untuk terus senantiasa

melanjutkan dan menyempurnakan

pelaksanaan program tersebut sehingga

kebermanfaatan yang telah diharapkan

pemangku kepentingan dapat dicapai

pada hasil yang maksimal.

(3)

IKHTISAR KINERJA PKBL

TAHUN 2015

4

PROVINSI WILAYAH

PENYALURAN BANTUAN PKBL

307

MITRA BINAAN

29

PENERIMA BANTUAN BL

820

juta

REALISASI PENYALURAN

DANA BL

60

%

PENCAPAIAN

PENYALURAN DANA PK

KOTA/KABUPATEN WILAYAH

PENYALURAN BANTUAN PKBL

(4)

SAMBUTAN DEWAN

KOMISARIS DAN DIREKSI

6

52

8

PROFIL

PERUSAHAAN

10

Profil Perusahaan

11

Sejarah Perusahaan

12

Bidang Usaha

16

Struktur Organisasi

17

Profil Kepala Satuan Kerja

PKBL & Administrasi Umum

DAFTAR ISI

LAPORAN KINERJA

KEUANGAN

54

Kebijakan Akuntansi Penting

56

Laporan Posisi Keuangan

58

Laporan Arus Kas

(5)

20

36

STRATEGI CSR

PT TIMAH (PERSERO) TBK

PELAKSANAAN

PKBL

26

Gambaran Umum Kebijakan

28

Visi & Misi CSR Perusahaan

29

Rencana Kerja

dan Program 2015

38

Pelaksanaan Program

Kemitraan

(6)

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

DAN DIREKSI

Para Pemangku Kepentingan yang berbahagia, selamat

datang di Laporan Tahunan Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk 2015.

Dalam abad ke-21 ini, dunia terasa sangat cepat berputar. Tidak hanya berubah, namun ia turut memaksa manusia untuk terus beradaptasi dengan sekian perubahan yang ada. Hal ini tanpa disadari, mengubah pula pendekatan bisnis dalam menjalankan aktivitas ekonominya demi menciptakan profit sebesar-besarnya, bertambah dengan penciptaan nilai tambah pada aspek sosial dan lingkungan.

Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai pihak mendesak dunia bisnis untuk melaksanakan peran tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih besar. Upaya meminimalisir eksternalitas, dilaksanakan dengan berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility yang diarahkan kepada masyarakat sekitar. Lebih daripada meningkatkan citra positif perusahaan, kegiatan tanggung jawab sosial juga memiliki dampak jangka panjang demi mengejar pembangunan berkelanjutan di masa mendatang.

PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara, melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebagai amanat dari peraturan terbaru Kementerian BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan

serta laporan realisasi pelaksanaannya, diungkapkan dalam Laporan Tahunan PKBL ini sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi Perusahaan dalam kerangka Good Corporate Governance.

Sebagai produsen dan pengekspor timah terbesar kedua di dunia, PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini berupaya agar Indonesia menjadi tin price maker dalam perdagangan komoditas ekspor dunia. Bila upaya ini berhasil, diharapkan Indonesia mampu menentukan harga timah di pasar Internasional.

Tantangan yang dihadapi PT TIMAH (Persero) Tbk di tahun 2015 semakin kompleks. Dunia usaha yang semakin dinamis mendorong Perseroan untuk terus berbenah diri dalam menjalankan kegiatan usahanya dengan mengoptimalkan segenap potensinya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara. Langkah optimalisasi tersebut dilakukan baik dalam aspek operasional maupun pengelolaan organisasi.

(7)

lunak untuk modal usaha dan mendampingi para mitra binaan dalam mengembangkan usaha, dan membantu membukakan akses pasar. Untuk tahun 2015, Perseroan mengalokasikan dana bergulir sebesar Rp15 miliar untuk disalurkan ke 307 mitra binaan dengan dana yang disalurkan sebesar Rp9,05 miliar yang berdomisili di 12 wilayah. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, Perseroan memberikan bantuan dana pada bidang-bidang antara lain: pendidikan, sosial budaya, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan pengentasan kemiskinan melalui Program Bina Lingkungan.

Melalui berbagai program yang telah dilaksanakan tersebut, diharapkan semakin bertambah pula catatan positif atas

nilai tambah yang diberikan oleh PT TIMAH (Persero) Tbk kepada masyarakat dan lingkungan. Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, baik internal maupun eksternal Perusahaan yang telah memberikan sumbangsih terbaiknya bagi pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk.

Melalui ini, Dewan Komisaris dan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk, turut mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015.

(8)

PROFIL

(9)
(10)

PROFIL

PERUSAHAAN

NAMA PERUSAHAAN

PT TIMAH (Persero) Tbk

PENDIRIAN PERUSAHAAN

2 Agustus 1976

KEPEMILIKAN

Pemerintah Indonesia

65%

Publik 35%

BIDANG USAHA

Penambangan timah dan produsen logam timah PT TIMAH (Persero) Tbk memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah seluas 511.361 hektar di darat dan lepas pantai kepulauan Bangka, Belitung dan Kundur, Kepulauan Riau di Indonesia

DASAR HUKUM PENDIRIAN

Akta No.1 dari notaris Imas Fatimah, SH tanggal 2 Agustus 1976. Akta ini telah mengalami beberapa kali perubahan , yang terakhir adalah Akta Notaris No.36 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 25 Maret 2014, AHU-00124.40.41.2014 tanggal 26 Agustus 2014.

MODAL DASAR

Rp500.000.000.000 terdiri dari: 1. Saham Seri A dan

2. 9.999.999.999 Saham Seri B

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH

Rp372.387.968.750, terdiri dari 7.447.753.454 saham

PENCATATAN DI BURSA

Saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h. Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek

ALAMAT KONTAK

Sekretaris Perusahaan

ALAMAT KANTOR PUSAT

Jl. Jend. Sudirman No.51 Pangkalpinang Bangka Provinsi Bangka Belitung

Telepon : (0717) 425 8000 Faksimili : (0717) 425 8080 Website : www.timah.com

KANTOR PERWAKILAN JAKARTA

Jl. Medan Merdeka Timur No.15 Jakarta Pusat 10110

Indonesia

(11)

SEJARAH

PERUSAHAAN

MASA KOLONIAL

PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan dan pengolahan hingga pemasaran dan distribusi. PT TIMAH (Persero) Tbk mewarisi sejarah panjang usaha penambangan timah di Indonesia yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun.

Sejarah pendirian Perusahaan bisa dikelompokkan dalam dua periode, yaitu Masa Penjajahan Belanda (Masa Kolonial) dan Masa Kemerdekaan. Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, Perusahaan mengelola penambangan mineral timah di Indonesia yang tersebar di daratan dan perairan sekitar pulau-pulau Bangka, Belitung dan Singkep.

Di era kolonial tersebut, penambangan timah di Bangka dikelola oleh badan usaha milik Pemerintah Hindia Belanda, yaitu Banka Tin Winning Bednjf (BTW). Sedangkan di Belitung dan Singkep, usaha penambangan ini dilakukan oleh perusahaan swasta Belanda, Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij Billiton (GMB) di Belitung dan NV. Singkep Tin Exploitatie Maatschappij (NV. SITEM) di daerah Singkep.

MASA KEMERDEKAAN

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya sekitar tahun 1953-1958, Pemerintah Indonesia menasionalisasi ketiga perusahaan yang didirikan Pemerintah Hindia Belanda, yaitu BTW, GMB dan NV. SITEM menjadi tiga Perusahaan Negara. Tahun 1961, Pemerintah membentuk Badan Pimpinan Umum (BPU) perusahaan-perusahaan pertambangan timah negara. Tahun 1968, ketiga entitas perusahaan tersebut bersama dengan BPU dikonsolidasikan menjadi Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1969, maka status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok pada tahun 1976 berubah menjadi Perusahaan Persero yang 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Dan, sesuai Akta Nomor 1 Tahun 1976 yang dibuatdihadapan Notaris Imas Fatimah SH, tertanggal 2 Agustus 1976, nama PN Tambang Timah berubah menjadi PT Tambang Timah (Persero).

Krisis industri timah dunia akibat hancurnya The International Tin Council (ITC) di tahun 1985 telah memicu Perusahaan untuk melakukan perubahan mendasar dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Restrukturisasi Perusahaan yang dilakukan dalam kurun 1991-1995, meliputi program-program reorganisasi, relokasi Kantor Pusat ke Pangkal Pinang pada 19 Oktober 1995, rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta pelepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok Perusahaan.

(12)

Aksi korporasi berikutnya dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2008, yaitu Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stocksplit) dengan komposisi 1:10 sehingga nilai nominal saham berubah dari Rp500 menjadi Rp50 perlembar saham. Total saham yang berubah menjadi saham yang ditempatkan dan disetor penuh berupa 1 lembar saham Seri A dan 5.033.019.999 lembar saham Seri B. Setelah stock split, jumlah saham yang diperdagangkan pun berubah dari 503.302.000 saham menjadi 5.033.020.000 saham. Sesuai Keputusan RUPSLB tahun buku 2013, pada tanggal 25 Maret 2014 ditetapkan peningkatan modal disetor dan ditempatkan

Perusahaan menjadi 7.447.753.454 saham yang berasal dari pembagian saham bonus hasil dari Kapitalisasi Agio Saham.

Melalui beberapa anak perusahaan yang dibentuknya, Perusahaan saat ini melakukan beberapa kegiatan usaha, yaitu usaha penambangan timah dan mineral ikutan lainnya, penambangan mineral non timah, produksi hilirisasi timah, seperti solder, tin chemical dan timah bentuk lainnya serta bidang usaha berbasis kompetensi, seperti sektor konstruksi, properti, jasa pelayanan rumah sakit dan usaha agro industri.

BIDANG

USAHA

KEGIATAN USAHA

PENAMBANGAN DARAT

DAN LAUT

Berdasarkan anggaran Perusahaan, PT TIMAH (Persero) Tbk

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan dan peleburan hingga pemasaran dan distribusi.

PT TIMAH melakukan operasi penambangan timah di darat maupun di laut. Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah darat (alluvial) menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) yang pengoperasiannya sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik (Good Mining Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan menggunakan kapal keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran mangkuk mulai dari 7 cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai 50 meter dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai 3,5 juta meter kubik material setiap bulannya.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi di laut, PT TIMAH membangun Kapal Isap Produksi dengan kemampuan gali mencapai 25 meter dibawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau cadangan sisa dari kapal keruk dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang nanti

EKSPLORASI

(13)

PENGOLAHAN DAN

PELEBURAN

Pengolahan dan peleburan bijih timah yang dihasilkan tambang laut dan tambang darat dengan kadar Sn yang berkisar antara 20-30% diproses di Pusat Pencucian Bijih Timah untuk dipisahkan dari mineral ikutan lainnya dan ditingkatkan kadarnya hingga mencapai 72-74% sebagai syarat utama peleburan. Proses peningkatan kadar bijih timah yang berasal dari penambangan di laut maupun di darat diperlukan untuk mendapatkan produk akhir berupa logam timah berkualitas dengan kadar Sn yang tinggi dengan kandungan pengotor (impurities) yang rendah.

(14)

KEPULAUAN RIAU

TIMAH

BANGKA BELITUNG

TIMAH

SUMATERA SELATAN

BATU BARA

CILEGON BANTEN

TIN CHEMICAL TIN SOLDER

KALIMANTAN SELATAN

BATU BARA

PETA WILAYAH

OPERASIONAL

Kegiatan utama Perusahaan berlangsung di 7 titik lokasi di Indonesia, sebagaimana tergambar dalam peta berikut.

Sedangkan pemberian bantuan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk difokuskan di sekitar wilayah operasional Perusahaan, yaitu:

a) Kota Pangkalpinang

b) Kabupaten Bangka

c) Kabupaten Bangka Barat

g) Kabupaten Belitung Timur

h) Kabupaten Karimun Kundur

(15)

LOKASI

LOCATION

KANTOR

OFFICE

BANGKA Kantor Pusat PT TIMAH (Persero) Tbk

Unit Laut Bangka

Unit Tambang Darat Bangka Unit Metalurgi

PT Dok & Perkapalan Air Kantung PT Rumah Sakit Bakti Timah PT Timah Agro Mandiri

BELITUNG Unit Produksi Belitung

JAKARTA Kantor Perwakilan Timah Jakarta

PT Timah Investasi Mineral PT Timah Adhi Wijaya

CILEGON, BANTEN PT Timah Industri

KEPULAUAN RIAU DAN RIAU Unit Produksi Kepulauan Riau dan Riau

KALIMANTAN SELATAN PT Tanjung Alam Jaya

SUMATERA SELATAN PT Truba Bara Banyu Enim

SULAWESI TENGGARA

(16)

Pada Semester II tahun 2015, terjadi perubahan struktur organisasi Perusahaan yang juga mempengaruhi Unit CSR dan PKBL yang dimiliki oleh PT TIMAH (Persero) Tbk. Sesuai dengan Struktur Organisasi Perusahaan Nomor 973 Tanggal 15 Juli 2015, Satuan Kerja PKBL dan CSR digabungkan ke Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum. Sehingga

STRUKTUR

ORGANISASI

DIRECTORATE OF HR & GENERAL AFFAIR

PARTNERSHIP PROGRAM

PKBL & CSR

COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM

ADMINISTRATION PKBL BUDGET AUDITOR PARTNER’S

QUALIFICATION AUDITOR

PARTNER’S

QUALIFICATION AUDITOR PKBL FUND AUDITOR

PARTNER’S QUALIFICATION AUDITOR PARTNER’S

QUALIFICATION AUDITOR

SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR SURVEYOR STATEMENT AUDITORPKBL FINANCIAL PARTNER SELECTION

DEPARTMENT

PARTNER MONITORING DEPARTMENT

ADM & REPORTING DEPARTMENT CSR DEPARTMENT

COMMUNITY DEVELOPMENT

DEPARTMENT

secara legal penyaluran program CSR sudah tidak dapat dilaksanakan oleh Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum.

(17)

M. SUBUH WIBISONO

Kepala Satuan Kerja PKBL & Administrasi Umum

dr. M. Subuh Wibisono, MBA., lahir di Kediri pada tanggal 26 Juli 1964. Menamatkan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran UNSRI, dan program Master of Business Administration di SBM ITB. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja K3LH tahun 2009, Kepala Satuan Kerja PKBL & CSR pada tahun 2013, Kepala Administrasi Perusahaan 2015, dan saat ini sebagai Kepala Satuan Kerja PKBL & Administrasi Umum sejak 1 Agustus 2015 sampai dengan sekarang.

PROFIL KEPALA SATUAN KERJA

PKBL & ADMINISTRASI UMUM

Jabatan Organisasi lain yang dijabat adalah sebagai Ketua IDI Cabang Pangkalpinang, Ketua Orwil ICMI Propinsi Kep. Bangka Belitung dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propinsi Kep. Bangka Belitung.

Pelatihan serta seminar yang pernah diikuti antara lain

Workshop CSR terkini 2013, 5th Real CSR 2014, dan

(18)

JUNAIDI UMAR AMIN

Kepala Bidang PKBL

Junaidi, SE, MBA, usia 48 tahun, lahir di Padang, pada tanggal 4 Februari 1968. Menjabat sebagai Kepala Bidang PKBL pada Satuan Kerja PKBL dan Administrasi Umum sejak 1 Agustus 2015. Menyelesaikan pendidikan S1 Sarjana Ekonomi pada tahun 2001, dan meraih gelar Master of Business Administration dari Institut Teknologi Bandung.

Riwayat karir di PT TIMAH (Persero) Tbk, yang pernah dijabat diantaranya, sebagai Analis Laporan Keuangan Senior (2002), Pengawas Monitoring Aset (2009), Asisten Bidang Senior P2SDM (2013), dan Kepala Program Bina Lingkungan CSR (2013).

Beberapa pelatihan yang pernah diikuti antara lain, Workshop Manajemen Risiko (2011), Training

Pendayagunaan Aktiva Tetap BUMN (2012), Pendidikan Dasar Penilai 1 Properti (2012), Training Interpretasi Pendalaman dan Pemahaman Kinerja KPKU (2013),

Training Balance Way (2014), dan Workshop Awareness

(19)
(20)

STRATEGI CSR

PT TIMAH

(21)
(22)

Realisasi penyaluran Program PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk 2015 selalu menyesuaikan dengan aturan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 Tentang Perubahan ke-empat atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Kemudian aturan ini direvisi menjadi Kepmen BUMN Nomor PER-07/MBU/05/2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan dilanjutkan dengan revisi terbaru yaitu Permen BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

Strategi pelaksanaan CSR dan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk, disesuaikan juga dengan maksud pendirian BUMN yang tertuang pada Pasal 2 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara yaitu:

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;

b. Mengejar keuntungan;

c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;

d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;

STRATEGI PELAKSANAAN PKBL

PT TIMAH (PERSERO) TBK

DIARAHKAN SESUAI DENGAN

PRINSIP

TRIPLE BOTTOM LINE

,

YAITU

PROFIT

(EKONOMI),

PEOPLE

(SOSIAL) DAN

PLANET

(LINGKUNGAN), SELARAS DENGAN

SUBTANSI PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN.

REALISASI

PENYALURAN DANA

PROGRAM KEMITRAAN 2015

Rp

(23)

Tanggung jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari visi Perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan dalam rangka terciptanya sinergi yang baik, maju dan tumbuh bersama. Hal ini tercantum di dalam Pedoman Good Corporate Governance yang dimiliki Perusahaan, sehingga pelaksanaan CSR yang juga dinaungi dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik akan menghasilkan dampak yang jauh lebih baik pula.

(24)

Gambar: Dimensi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk

SOSIAL

LINGKUNGAN

PKBL

EKONOMI

Bantuan Peningkatan Kesehatan Sarana Agama

Bantuan Korban Bencana Alam Pelestarian Alam

Bantuan Korban Bencana Alam Pelestarian Alam

Sebagai penyempurna, aspek Sosial juga disasar oleh PKBL PT Timah (Persero) Tbk dimana menutupi kebutuhan yang tidak terakomodir langsung oleh aspek Ekonomi dan Lingkungan. Meksipun pada praktik lapangannya terjadi irisan yang berujung pada dampak yang sama bagi masyarakat, aspek Sosial untuk PKBL difokuskan pada kebutuhan seperti: bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, sarana ibadah, pendidikan dan/atau pelatihan, serta bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.

PT TIMAH (Persero) Tbk melihat bahwa diantara program tanggung jawab sosial yang ada, pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki dampak yang lebih luas dan pada jangka panjang. Sedangkan permasalahan yang masih sering dirasakan oleh praktisi UMKM adalah keterbatasan modal, pengetahuan, serta distribusi dan pemasaran dari produk atau layanan yagn mereka miliki. Oleh karena itu, khusus untuk mewujudkan wacana Kemandirian UMKM, PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk disusun untuk dapat berkontribusi menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Strategi PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk mewujudkan Kemandirian UMKM seperti ditunjukkan pada bagan berikut:

Secara umum, strategi pelaksanaan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk diarahkan sesuai dengan prinsip Triple Bottom Line, yaitu Profit (Ekonomi), People (Sosial) dan

Planet (Lingkungan). Hal ini selaras dengan subtansi pembangunan berkelanjutan yang digagas dan berkembang dalam beberapa dekade terakhir.

Pada aspek Ekonomi, PKBL PT Timah (Persero) Tbk diarahkan pada bantuan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), sebagaimana yang telah diamanatkan peraturan perundangan yang diaplikasikan dalam Program Kemitraan. Tujuan yang disasar pada aspek Ekonomi adalah mengupayakan memperbesar akses masyarakat kecil terhadap permodalan yang selanjutnya dapat dikapitalisasi lebih lanjut menjadi usaha ekonomi sehingga hasilnya dapat diperoleh untuk meningkatkan kesejahteraan dan efek turunan (multiplier effect) lain yang menyertainya.

(25)

PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai BUMN yang wilayah operasinya berada di Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau tetap berkomitmen untuk turut serta meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di wilayah operasional perusahaan.

PERAN PT TIMAH

(PERSERO)

TBK DALAM

KEMANDIRIAN

UMKM

01

Sesuai Peraturan Menteri Nomor Per-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

02

Bagan: Strategi PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk terhadap Kemandirian UMKM

PROGRAM PKBL

PT TIMAH (PERSERO) TBK

PINJAMAN MODAL

USAHA

BANTUAN PROMOSI,

PELATIHAN

- TERCIPTANYA UKM YANG TANGGUH DAN MANDIRI

- PEMBERDAYAAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT

(26)

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah suatu inisiatif dari perusahaan dengan status Badan Usaha Milik Negara untuk merealisasikan upaya tanggung jawab sosial lingkungan melalui arahan dari Kementerian BUMN RI. Secara umum, Program PKBL, dibagi atas dua, yaitu Program Kemitraan (PK) dan Program Bina Lingkungan (BL).

Program Kemitraan (PK) adalah program yang diberikan dalam bentuk pinjaman (dana bergulir) untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Sedangkan Program Bina Lingkungan (BL) adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN.

Tujuan daripada program ini adalah antara lain:

Sedangkan sasaran yang dicapai melalui program ini adalah sebagai berikut:

Dalam pelaksanaannya, Program PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk didasari dengan peraturan sebagai berikut:

GAMBARAN UMUM

KEBIJAKAN

Mewujudkan kepedulian perusahan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahan.

01

Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahan.

01

Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, tanggal 03 Juli 2015 Pengganti dari Permen Nomor PER-07/MBU/05/2015, tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil & Program Bina

01

Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahan.

04

Mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha agar dapat berkembang dan mandiri.

02

Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan stakeholder

dan masyarakat.

02

UU Nomor 19 Tahun 2013 Pasal 88 Tentang BUMN dapat mengatur menyisihkan sebagian Laba bersihnya untuk UMKM serta Pembinaan Masyarakat sekitar Operasional Perusahaan.

02

Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan stakeholders

dan masyarakat.

05

Meningkatkan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

03

Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemengang saham dan tanggung jawab sosial.

03

Mengoptimalkan nilai perusahan, kontribusi terhadap pemegang saham dan tanggung jawab sosial.

(27)

Pada tahun 2015, terjadi dua kali perubahan peraturan Kementerian BUMN terkait Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang pada awalnya diterbitkan Permen Nomor PER-07/MBU/05/2015, tanggal 22 Mei 2015 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil & Program Bina Lingkungan, diubah menjadi Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan & Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Perubahan yang cukup signifikan adalah pada ketentuan mengenai pendanaan program PKBL yang semula dibebankan ke biaya produksi dirubah kembali berdasarkan hasil laba bersih setelah pajak dan di tetapkan melalui RUPS.

Sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan PKBL setidaknya terdiri dari dua sumber utama, yaitu dari Negara dan dari Perusahaan itu sendiri. Sumber pendanaan PKBL yang berasal dari Negara diambil melalui penyisihan dari laba bersih Perusahaan setelah dipotong pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan Perusahaan maksimum 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya, dan dari bunga deposito dan jasa giro. Sedangkan sumber yang berasal dari Perusahaan, diambil sesuai dengan kemampuan Perusahaan dan dibebankan langsung ke biaya produksi, jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program Kemitraan, serta sumber lain yang sah. Dalam aturannya, sisa dana dari Program PKBL tahun buku sebelumnya juga menjadi sumber dana tahun berikutnya.

Mitra Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk terdiri dari berbagai jenis usaha kecil dan koperasi yang tersebar di berbagai wilayah operasional Perusahaan. Sektor usaha yang mendapat prioritas bantuan pinjaman adalah:

a) Sektor Industri b) Sektor Perdagangan c) Sektor Pertanian d) Sektor Peternakan e) Sektor Perikanan f ) Sektor Jasa g) Koperasi

Rp

820

PROSES IMPLEMENTASI

PROGRAM TANGGUNG JAWAB

SOSIAL MASYARAKAT DI

PT TIMAH (PERSERO) TBK,

SELALU DIUPAYAKAN UNTUK

MENJADI BAGIAN DARI

SOLUSI ATAS KEBUTUHAN

MASYARAKAT.

(28)

VISI

MISI

VISI & MISI

CSR PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HARMONISASI DENGAN

PEMANGKU KEPENTINGAN (

STAKEHOLDERS

)

DALAM MENJALANKAN PROGRAM PKBL & CSR

SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG TERCAPAINYA

VISI & MISI PERUSAHAAN.

1. MEMUWUJUDKAN HARMONI ANTARA

PERSEROAN DENGAN

STAKEHOLDER

DEMI

KESINAMBUNGAN KEGIATAN PERSEROAN.

2. MEMBANTU PEMERINTAH DALAM

UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT SEKITAR DAERAH OPERASI

PERUSAHAAN.

3. MEWUJUDKAN PEMULIHAN LAHAN PASCA

TAMBANG MENUJU PEMBANGUNAN

(29)

RENCANA KERJA

DAN PROGRAM 2015

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri BUMN Nomor 09 Tahun 2015,

bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara harus membuat Rencana Kerja

dan Anggaran PKBL setiap tahunnya sebagai bagian dari tanggung

jawab administratif Perusahaan terhadap isu sosial dan lingkungan.

Rencana Kegiatan dan Anggaran PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk disusun

berdasarkan Pedoman Akuntansi PKBL sesuai dengan Surat Edaran

Sekretaris kementerian Negara BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007

tentang Penerapan Pedoman Akuntansi PKBL BUMN, yang meliputi:

1. Sumber dan Penggunaan Dana PKBL

2. Proyeksi Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Arus Kas PKBL

3. Masalah yang dihadapi dan langkah-langkah penyelesainnya

Rencana Kerja dan Anggaran PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk untuk Tahun

Buku 2015 telah disetujui oleh Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero)

Tbk dengan dikeluarkannya Surat Nomor 31/Tbk/DK-01.2.3.4.5/2015.

Dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris tersebut menyetujui beberapa hal terkait Rencana Kerja dan Anggaran PKBL tahun 2015, sebagai berikut:

Rencana penyaluran PKBL Tahun 2015 sebesar Rp23.174.004.150,- yang terdiri dari dana Program Kemitraan sebesar Rp18.884.044.150,- dan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp4.290.000.000,-. Uraian tiap alokasi anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah sebagai berikut:

a)

PROGRAM KEMITRAAN

Penyaluran Pinjaman

Rp15.000.000.000,-Hibah Biaya Pembinaan

Rp2.650.000.000,-Biaya Operasional

Rp1.234.044.150,-Jumlah

(30)

Pelaksanaan penyaluran pinjaman Program Kemitraan memanfaatkan dana revolving

Program Kemitraan.

b)

Penyaluran Program Bina Lingkungan memanfaatkan anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, dengan nilai dana Bina Lingkungan maksimal sebesar 1% (satu persen) dari laba bersih setelah pajak Tahun Buku 2014.

Penyaluran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

diharapkan dapat lebih selektif dalam menetapkan sektor atau wilayah dan diupayakan dala bentuk cluster, sehingga dapat memudahkan dalam proses

monitoring dan pembinaan yang berkelanjutan.

Penyaluran Program Bina Lingkungan agar dapat dikonsentrasikan pada wilayah di sekitar Perusahaan dan mengarah pada program-program yang lebih produktif serta memiliki multiplier effect

bagi masyarakat sekitar.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2015 dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memperhatikan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-04/MBU.S/2007 tanggal 27 Juli 2007 tentang penerapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Badan Usaha Milik negara.

c)

d)

e)

f)

Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, serta Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 Pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan, maka PT TIMAH (Persero) Tbk pada tahun 2015 ini telah merealisasikan dana PKBL yaitu: a) Program Kemitraan kepada 307 Mitra Binaan

b) Program Bina Lingkungan kepada 29 penerima bantuan

PENYALURAN

DANA PKBL

PT TIMAH

(PERSERO) TBK

PADA TAHUN

2015 TERCATAT

DIBERIKAN KEPADA

307 MITRA

(31)

Program Kemitraan PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Program kemitraan yang diberikan dalam bentuk pinjaman usaha (dana bergulir) untuk membiayai modal kerja dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan dari para mitra binaan. Melalui program ini diharapkan kemampuan usaha kecil menengah dan koperasi semakin meningkat, menjadi kompetitif dan mandiri. Pemanfaatan dana bergulir ini ini disebar di berbagai wilayah operasional perusahaan dan wilayah lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Mitra Binaan yang layak mendapatkan bantuan adalah usaha kecil dan atau koperasi yang mempunyai prospek untuk berkembang yang masih aktif usahanya dan benar-benar memerlukan dana untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan tujuan utama Program Kemitraan yaitu: a) Mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi serta

terciptanya lapangan kerja dan kesempatan berusaha; b) Membantu pengusaha kecil dan koperasi yang sudah

berjalan agar dapat berkembang dan mandiri; dan c) Meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap

pembinaan lingkungan masyarakat terutama di sekitar daerah operasional PT TIMAH (Persero) Tbk.

Pada tahun 2015 PT TIMAH (Persero) Tbk telah merealisasikan bantuan dana bergulir kepada 307 Mitra Binaan dengan kategori usaha kecil dan koperasi yang memiliki prospek untuk berkembang, aktif berjalan dan benar-benar membutuhkan dana untuk pengembangan usaha. Bantuan dana bergulir difokuskan di berbagai wilayah operasional perusahaan yaitu Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung, Kabupaten Belitung Timur, Karimun Kundur, Dabo Singkep, DKI Jakarta dan Sekitarnya, Jawa Barat dan

Pelaksanaan penyaluran dana bantuan diawali dengan melakukan sosialisasi ke pihak yang berkepentingan (Calon Mitra Binaan) serta menginformasikan melalui media cetak dan elektronik mengenai program kemitraan pada tahun berjalan. Kemudian, calon Mitra Binaan menyampaikan form permohonan dan proposal yang telah melampirkan kelengkapan administrasi. Adapun syarat penerima bantuan antara lain:

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah)

b. Milik Warga Negara Indonesia

c. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan Kebijakan penyaluran Dana Kemitraan dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan:

Kondisi calon mitra binaan diantaranya: Karakter, motivasi usaha, kondisi sosial dan kultur masyarakat.

01

Prospek pasar dari produk yang dihasilkan serta peningkatan penyerapan tenaga kerja.

02

Objektifitas dan independensi guna meminimalisir kepentingan pribadi dan golongan tertentu, dalam hal ini perseroan bekerja sama dengan dinas/instansi tertentu.

03

(32)

Melengkapi tata cara pelaksanaan penyaluran dana bantuan ini dilakukan proses survei dan seleksi calon Mitra Binaan yang diakhiri dengan dilakukannya realisasi dana pinjaman Program Kemitraan dengan proses transfer ke rekening masing masing Mitra Binaan.

Pada 1 Januari 2015, terdapat dana sisa alokasi anggaran Program Kemitraan tahun 2014 yang selanjutnya masuk ke dalam dana revolving sehingga dapat digunakan untuk meneruskan Program Kemitraan yang dilakukan pada tahun 2015. Jumlah dana revolving tersebut adalah sejumlah 9,6 miliar Rupiah.

TUJUAN

Wujud kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat dan UMKM serta menciptakan lapangan kerja di sekitar wilayah operasional Perusahaan.

SASARAN

– Membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam wilayah operasional perusahaan. – Mewujudkan hubungan yang harmonisasi dengan

stakeholders.

– Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham dan tanggung jawab sosial.

– Membantu dan membina UMKM yang berpotensi untuk dikembangkan.

SKEMA PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN

PENGAJUAN

PROPOSAL

PENILAIAN

PROPOSAL

(33)

PROGRAM KERJA PROGRAM

KEMITRAAN 2015

Berikut daftar singkat program Kerja Program kemitraan yang dilaksanakan selama tahun 2015:

• Perbaikan Klaster/desa binaan yang disarankan oleh Kementerian BUMN.

• Pelatihan Mitra Usaha di bidang UMKM. • Pembinaan dan Promosi UMKM Binaan.

• Koordinasi pembebanan biaya operasional Program kemitraan ke Kementeriaan BUMN sesuai dengan Peraturan tata kelola Program Kemitraan tahun 2015. • Bantuan Bahan Bangunan korban kebakaran di Bangka

Barat sembanyak 3 unit.

• Melanjutan pembangunan Rumah Layak Huni di Bangka Selatan sebanyak 2 unit.

• Melanjutan Pembangunan sarana & prasarana TNI & Polri.

• Melanjutkan pengadaan Bantuan sarana & prasaran bagi para nelayan yang sudah mendapat persetujuan manajemen.

• Melakukan koordinasi dengan satuan kerja logistik atas belum dapatnya di realisaikan pengadaan bantuan sarana dan prasarana kesehatan dan sarana transportasi pendidikan.

• Melakukan koordinasi dengan satuan kerja keuangan atas bantuan yang belum direalisasikan.

• Bantuan bibit karet ke dinas Pertanian Bangka yang akan di salurkan ke masyarakat kabupaten Bangka sebanyak 100.000 batang dengan sistem penyerahan secara bertahap.

• Menyerahkan bantuan 1 unit traktor untuk dinas pertamian Kabupaten Bangka Barta.

• Bantuan lainnya yang sudah mendapat persetujuan.

PENYALURAN

DANA BERGULIR

PEMANTAUAN &

PENGEMBALIAN

PINJAMAN

(34)

SKEMA PELAKSANAAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN

PENGAJUAN

PROPOSAL

PENILAIAN

PROPOSAL

PEMROSESAN

PROPOSAL

Program Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk

adalah program yang ditujukan untuk memaksimalkan pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana BUMN. Program ini secara garis besar adalah pemberian bantuan/donasi yang pendanaannya berasal dari laba dan kemampuan perseroan yang diberikan kepada masyarakat disekitar wilayah operasi Perseroan melalui program-program yang telah ditetapkan.

Adapun bentuk bantuan yang diberikan dalam rangka pelaksanaan program Bina Lingkungan adalah:

a. Bantuan korban bencana alam; b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; c. Bantuan peningkatan kesehatan;

d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;

e. Bantuan sarana ibadah; f. Bantuan pelestarian alam;

g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan;

h. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan.

PROGRAM BINA LINGKUNGAN

Dalam hal penyaluran program Bina Lingkungan, PT TIMAH (Persero) Tbk merealisasikan donasi berdasarkan proposal pengajuan yang diajukan oleh masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengajuan proposal permintaan bantuan dana Bina Lingkungan adalah:

• Pengajuan permohonan disampaikan kepada PT TIMAH (Persero) Tbk dengan diketahui oleh aparat Pemerintah (minimal Camat) atau dinas/instansi terkait di masing-masing wilayah;

• Program yang diajukan Pemohon tidak atau belum tersentuh dana APBD yang telah dianggarkan oleh Pemerintah Daerah setempat;

• Proposal harus disertai dengan RAB;

(35)

TUJUAN

Memberikan manfaat dan memberdayakan kondisi sosial masyarakat yang berada dalam lingkungan operasional perusahaan.

RENCANA AKSI

– Melakukan koordinasi dengan Kementeriaan BUMN atas terbitnya Peraturan tentang pengelolaan program PKBL tahun 2015 yang berlaku terhitung bulan Maret 2015 dalam rangka pelaksanaan kegiatan Program PKBL tahun 2015.

– Koordinasikan secara internal atas di tutupnya satuan kerja PKBL & CSR serta rencana kerja semester II penyaluran Penyaluran Program CSR Perusahan. – Melaksanakan atas proposal yang sudah di setujui

oleh manajemen.

– Menindaklanjuti proses pengadaan bantuan yang saat ini dalam proses lelang di satuan kerja logistik. – BUMN Peduli Pendidikan dan mengajar.

SASARAN

(36)
(37)
(38)

PELAKSANAAN

PROGRAM KEMITRAAN

REALISASI KINERJA PROGRAM

Pinjaman dana Program Kemitraan tahun 2015 adalah sebesar Rp9,048 miliar, atau sebesar 60% dari rencana penyaluran sebesar Rp15 miliar. Dana ini disalurkan kepada 307 usaha kecil dan koperasi yang menjadi Mitra Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk.

Selain realisasi penyaluran tersebut, Unit PKBL juga melakukan kegiatan promosi dengan membantu melakukan pengenalan dan penjualan produk unggulan Mitra Binaan, diantaranya kerajinan, penganan dll pada event eksebisi nasional. Antara lain:

Selain promosi, Unit PKBL juga melaksanakan program monitoring rutin terhadap perkembangan usaha para Mitra Binaan, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha sebagai konfirmasi atas Mitra Binaan yang dikategorikan macet dan bermasalah.

RENCANA DAN REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN

RENCANA 2015

(dalam juta)

REALISASI 2015

(dalam juta)

PENCAPAIAN

REALISASI 2014

(dalam juta)

15.000 9.048 60% 17.392

MITRA BINAAN

307

Pameran Inacraft 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta

01

Pameran Sawah Lunto

International Songket Expo & Carnival 2015 di Sawah Lunto, Sumatera Barat

05

Pameran XO Babel 2015 di Pangkalpinang, Bangka

02

Pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia 2015 di Senayan, Jakarta

06

Pameran IHBF 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta

03

Pameran Batam Expo 2015 di

Mall Batam Centre

07

Pameran Agrinex 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta

04

Pameran Indonesia Hebat
(39)

PEWTER

KERAJINAN PEWTER

Merupakan kerajinan yang berbahan dasar timah dengan komposisi 97%, tembaga 1% dan anitmon 2%.

Pada tahun 1987 PT TIMAH (Persero) Tbk membuat sentra kerajinan Pewter pertama kali yang berpusat di Mentok hingga sampai dengan saat ini sudah terdapat 3 sentra yaitu: Pewter Mentok, Pangkal Pewter dan Ono Pewter yang kesemuanya adalah Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi kerajian pewter ini (Handmade) masih kalah bersaing dengan Pewter Selangor Malaysia yang sudah berbasis Industri dan peralatan yang modern, namun Pewter Binaan PT TIMAH (Persero) Tbk ini masih mempunyai keunggulan produksi seperti Miniatur Kapal Layar dll, yang tidak bisa diproduksi di Slangor Pewter.

TIMAH

97

%

TEMBAGA

1

%

ANITMON

(40)

KAIN CUAL BANGKA

• Asal muasal kain cual sendiri berawal dari kain songket Palembang dan berkembang sejak abad ke-17 di Mentok.

• Ishadi Cual yang beralamat di Jl. Jend. A. Yani No. 46 Pangkalpinang adalah salah satu tokoh pelestari kain khas ini, yang dilakukan secara turun-temurun dari kakek buyutnya.

• Sebagai rasa kecintaannya terhadap kain Cual Ishadi pun sedang membangun Musium Cual Bangka. • Sampai saat ini sudah banyak motif yang sudah di

printing dan dibuatkan baju yang mengikuti trend

(41)

AKAR BAHAR BANGKA

Mendengar akar bahar tentu kita akan menyangka tentang gelang besar hitam yang dipakai para jawara, tetapi di pulau bangka akar bahar sudah dikembangkan menjadi kerajinan yang sangat indah.

Tepatnya di kota Mentok Kabupaten Bangka Barat terdapat sentra kerajinan Akar Bahar dengan hasil kerajinan seperti: • Gelang Akar Bahar

• Tasbih • Cincin

• Miniatur Binatang • Kalung

(42)

KERAJINAN KULIT KERANG

Dengan bahan baku yang tersedia cukup melimpah diwilayah perairan Bangka, maka UKM muda ini mulai bergelut dengan kulit kerang, dengan bermodalkan semangat untuk “coba, coba, dan coba lagi” sekarang sudah nampak hasil dari buah perjuangannya.

Bangka belitung sekarang tidak hanya terkenal akan olahan makanannya saja tetapi sudah berkembang dengan industri kreatif untuk olahan limbah pakainya yaitu Kulit Kerang.

(43)

KERAJINAN RENDA

Kerajinan yang satu ini sudah pasti sangat digemari ibu-ibu, baik dari ibu-ibu pejabat maupun ibu rumah tangga biasa. Kerajinan Renda ditangan pengrajin ibu Maryati benang bisa diubah menjadi aksesories rumah tangga, seperti:

(44)

MAKANAN OLAHAN HASIL LAUT

Pulau Bangka Belitung sangat terkenal akan keanekaragaman olahan hasil lautnya.

PT TIMAH (Persero) Tbk yang merupakan BUMN yang berkantor Pusat di Bangka tidak ketinggalan berperan untuk membina UMKM yang mempunyai home industri dengan pengolahan bahan dasar hasil laut, antara lain:

- Kripik Cumi (Bahan dasar cumi-cumi) - Kricu (Bahan dasar telur cumi-cumi) - Getas/Kretek (Bahan dasar Ikan Tenggiri) - Krupuk/Kemplang (Bahan dasar

Ikan Tenggiri)

(45)

JERUK KUNCI BANGKA

Disamping olahan hasil laut dan kerajinan khas bangka, ada satu lagi yang patut untuk dicoba yaitu Sirup Jeruk Kunci dan olahan kripik Ubi.

(46)

PROGRAM KEMITRAAN PER SEKTOR BANTUAN

SEKTOR BANTUAN

TAHUN 2015

TAHUN 2016

RKA

REALISASI

RKA

Perdagangan 3.000.000.000 6.127.000.000 1.500.000.000

Industri 3.000.000.000 451.000.000 3.000.000.000

Jasa 1.500.000.000 1.657.000.000 800.000.000

Perikanan 1.500.000.000 263.500.000 900.000.000

Peternakan 1.500.000.000 275.000.000 900.000.000

Pertanian 1.500.000.000 - 900.000.000

Perkebunan 2.250.000.000 95.000.000 1.500.000.000

Koperasi 750.000.000 180.000.000 500.000.000

TOTAL 15.000.000.000 9.048.500.000 10.000.000.000

REALISASI PENYALURAN DANA

Kinerja penyaluran dana Program Kemitraan PT TIMAH (Persero) Tbk pada tahun 2015 adalah sebesar Rp9,05 miliar atau 60% dari rencana anggaran tahun 2015. Realisasi terbesar berada pada sektor Perdagangan dengan jumlah Rp6,13 miliar dan diikuti sektor Jasa sejumlah Rp1,66 miliar, dengan persentase performa penyaluran melebihi target tahun 2015, yaitu 204,23% dan 110,47% masing-masing.

(47)

PROGRAM KEMITRAAN PER WILAYAH BANTUAN

SEKTOR BANTUAN

TAHUN 2015

TAHUN 2016

RKA

REALISASI

RKA

Kota Pangkalpinang 1.800.000.000 2.340.000.000 1.400.000.000

Kabupaten Bangka 1.800.000.000 897.500.000 1.400.000.000

Kabupaten Bangka Barat 1.680.000.000 775.000.000 1.400.000.000

Kabupaten Bangka Tengah 1.800.000.000 1.457.000.000 1.400.000.000

Kabupaten Bangka Selatan 1.800.000.000 1.905.000.000 1.400.000.000

Kabupaten Belitung 1.680.000.000 560.000.000 700.000.000

Kabupaten Belitung Timur 1.680.000.000 205.000.000 700.000.000

Karimun Kundur 1.680.000.000 395.000.000 700.000.000

Dabo Singkep 480.000.000 355.000.000 300.000.000

Jakarta 240.000.000 - 200.000.000

Bandung 240.000.000 105.000.000 200.000.000

Yogyakarta 120.000.000 54.000.000 200.000.000

TOTAL 15.000.000.000 9.048.500.000 10.000.000.000

(48)

Sementara kinerja piutang pinjaman Mitra Binaan berdasarkan tingkat kolektibilitas adalah sebagai berikut:

PIUTANG PINJAMAN MITRA BINAAN BERDASARKAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS

SEKTOR BANTUAN

2014

2015

Lancar 13.593.720 10.904.004

Kurang Lancar 4.515.676 3.344.645

Diragukan 1.052.638 1.079.585

Macet 27.147.592 29.722.065

Subtotal 46.309.626 45.050.299

Penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman Mitra Binaan (28.274.790) (30.215.964)

(49)

PELAKSANAAN PROGRAM

BINA LINGKUNGAN

REALISASI KINERJA PROGRAM

Selama tahun 2015, PT TIMAH (Persero) Tbk telah menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp820.000.000, dana ini disalurkan kepada 29 penerima bantuan tersebar di wilayah Bangka Belitung Beberapa kegiatan Bina Lingkungan yang dilakukan oleh Perseroan antara lain:

• Bantuan sarana ibadah

• Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan

• Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum

PENERIMA

BANTUAN

(50)

PROGRAM BINA LINGKUNGAN PER SEKTOR BANTUAN

SEKTOR BANTUAN

TAHUN 2015

TAHUN 2016

RKA

REALISASI

RKA

Bantuan korban bencana alam 100.000.000 - 700.000.000

Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan 1.079.600.000 10.000.000 1.000.000.000

Bantuan peningkatan kesehatan 493.500.000 - 700.000.000

Bantuan pengembangan prasarana dan/

atau sarana umum 393.200.000 60.000.000 1.000.000.000

Bantuan sarana ibadah 936.700.000 750.000.000 1.500.000.000

Bantuan pelestarian alam 987.000.000 - 200.000.000

Bantuan sosial kemasyarakatan dalam

rangka pengentasan kemiskinan 250.000.000 - 900.000.000

Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan

50.000.000 - 1.300.000.000

TOTAL 4.290.000.000 820.000.000 7.300.000.000

REALISASI PENYALURAN DANA

(51)

PROGRAM DANA LINGKUNGAN PER WILAYAH BANTUAN

SEKTOR BANTUAN

TAHUN 2015

TAHUN 2016

RKA

REALISASI

RKA

PANGKALPINANG 128.700.000 720.000.000 584.000.000

BANGKA 557.700.000 - 438.000.000

BANGKA BARAT 1.072.500.000 - 511.000.000

BANGKA TENGAH 128.700.000 - 350.000.000

BANGKA SELATAN 729.300.000 - 365.000.000

BELITUNG 300.300.000 - 350.000.000

BELITUNG TIMUR 471.900.000 - 365.000.000

KEPRI 514.800.000 - 511.000.000

Luar Wilayah Operasional 85.800.000 100.000.000 365.000.000

NASIONAL 300.300.000 - 3.461.000.000

TOTAL 4.290.000.000 820.000.000 7.300.000.000

Sedangkan penyaluran dana Bina Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk tahun 2015 berdasarkan wilayah bantuan, disalurkan di Kota Pangkalpinang sebesar Rp720 juta atau 560% dari RKA 2015 sebesar Rp128,70 juta. Selanjutnya dana Bina Lingkungan disalurkan di luar Wilayah Operasional sebesar Rp100,00 juta, atau sebesar 116,55% dibanding RKA tahun 2015.

(52)
(53)
(54)

KEBIJAKAN

AKUNTANSI PENTING

Pada tahun 2012, Menteri BUMN menerbitkan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 pada tanggal 23 Februari 2012 tentang “Penetapan Pedoman Akuntansi PKBL” dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-01/ D5.MBU/2012 tanggal 27 Maret 2012 tentang “Petunjuk Teknis Penerapan Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012” yang berlaku bagi unit PKBL yang berada di bawah naungan BUMN Pembina. Surat Edaran tersebut diterbitkan untuk mengubah pedoman penyusunan laporan keuangan PKBL yang sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-04/MBU.2007 tanggal 17 Juli 2007 tentang “Pedoman Akuntansi PKBL BUMN” untuk menyesuaikan dengan perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan PKBL didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (“SAK ETAP”) sesuai dengan Surat Edaran Meneg BUMN Nomor SE-02/ MBU/Wk/2012 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan PKBL.

Laporan keuangan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk, kecuali untuk laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

01 DASAR PENYUSUNAN

LAPORAN KEUANGAN

Piutang pinjaman Mitra Binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh unit PKBL kepada Mitra Binaan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Piutang kemitraan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang. Penyisihan penurunan nilai piutang dibentuk berdasarkan evaluasi manajemen terhadap tingkat ketertagihan saldo piutang.

03 AKUNTANSI PIUTANG

Sesuai dengan peraturan yang berlaku, hanya investasi dalam bentuk penempatan sementara dana PKBL dalam deposito berjangka, dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan serta tidak digunakan sebagai jaminan, yang diklasifikasikan sebagai “investasi lancar”.

05 INVESTASI

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas, kas di bank, dan deposito yang jatuh tempo tiga bulan atau kurang dari tiga bulan milik unit PKBL, serta cerukan dan sedang tidak dijadikan jaminan.

02 KAS DAN SETARA KAS

Penyisihan Piutang Pinjaman Mitra Binaan dihitung dan dicatat sebesar persentase tertentu berdasarkan kualitas pinjaman, yaitu:

a. Piutang lancar, besarnya penyisihan adalah 0%, b. Piutang kurang lancar, besarnya penyisihan adalah 25%, c. Piutang diragukan, besarnya penyisihan adalah 75%, dan d. Piutang macet, besarnya penyisihan adalah 100%.

04 ALOKASI PENYISIHAN

(55)

Dana Penjaminan Kredit Usaha Mikro - Layak Tanpa Agunan tambahan (KUM-LTA) merupakan deposit sebagai jaminan program kemitraan di bank Pemerintah yang ditetapkan. Besarnya Dana Penjaminan KUM-LTA ditetapkan sebesar nilai nominal dana yang ditempatkan.

07 DANA PENJAMINAN

KUM-LTA

Piutang bermasalah adalah piutang pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya (rescheduling dan

reconditioning) namun tidak terpulihkan atau sebab lain yang menyebabkan piutang dapat dikategorikan menjadi piutang bermasalah.

Piutang bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dikurangi dengan alokasi penyisihan. Besarnya alokasi

08 PIUTANG BERMASALAH

Aset neto diklasifikasikan menjadi aset neto terikat dan aset neto tidak terikat. Aset neto terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu atau tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi normal. Aset neto tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.

10 ASET NETO

Aktiva tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi

akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tertentu dapat dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku.

Aktiva tetap kecuali tanah, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap dengan menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:

a. Bangunan: metode garis lurus dengan tarif 5%, b. Kendaraan: metode garis lurus dengan tarif 12,5%, c. Inventaris dan Peralatan: metode garis lurus tarif 25%.

06 AKTIVA TETAP

Pendapatan diakui dalam laporan Aktivitas Unit PKBL, sesuai dengan basis yang digunakan, yaitu basis akrual, kecuali untuk Pendapatan Jasa. Administrasi Pinjaman dan Pendapatan Sewa Beli Syariah menggunakan basis kas, sehingga pendapatan tersebut akan dicatat/diakui pada saat terealisasi. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina diakui pada saat RUPS/RPB menetapkan besarnya alokasi laba untuk Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Penerimaan Pelimpahan Dana dari PKBL lain diakui pada saat terjadi transfer dana dari Unit PKBL lain. Sumbangan diakui pada saat diterima oleh unit PKBL. Penggantian Beban Operasional diakui pada saat diterima penggantian dana. Beban diakui dalam Laporan Aktivitas Unit PKBL, sesuai dengan basis yang digunakan, yaitu basis akrual. Maka, beban akan dicatat/diakui pada saat terjadinya transaksi atau kejadian. Pengakuan beban bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.

(56)

LAPORAN

POSISI KEUANGAN

ASET LANCAR

Aset lancar pada laporan Keuangan PKBL Perseroan tahun 2015 menurun menjadi Rp54.538,89 juta dari tahun sebelumnya sebesar Rp57.491,09 juta. Penurunan ini disebabkan karena penurunan Piutang pinjaman Mitra Binaan (netto) dari tahun 2014 sebesar Rp18.034,84 juta menjadi Rp14.834,34 juta pada tahun 2014.

2014

2015

40.000 60.000 30.000 50.000 20.000 10.000 57.491 54.538 0

LIABILITAS

Jumlah liabilitas Unit PKBL seperti tercantum pada laporan keuangan PKBL tahun 2015 menurun menjadi Rp316,22 juta dari Rp3.314,57 juta pada tahun 2014. Hal ini signifikan disebabkan karena adanya pembayaran hutang kepada BUMN Pembina sebesar Rp3.045,00 juta. Hutang kepada BUMN Pembina merupakan hutang kepada PT TIMAH (Persero) Tbk atas penerimaan dana terkait penyaluran BL yang belum terealisasi dan harus dikembalikan

kepada BUMN Pembina.

2014

2015

2.000 3.500 3.000 1.500 2.500 1.000 500 3.314 316 0

ASET NETO

Jumlah aset neto Unit PKBL menunjukkan peningkatan dari tahun 2014 sebesar Rp54.176,52 juta menjadi Rp54.222,67 juta pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan aset neto tidak terikat pada tahun 2015 sebesar Rp46,15 juta, berikut penurunan jumlah beban yang secara signifikan mempengaruhi peningkatan aset neto tidak terikat

(57)

PENDAPATAN

Secara umum, pendapatan Unit PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk yang mempengaruhi perubahan aset neto tidak terikat, menurun tipis pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp3.191,41 juta dari tahun sebelumnya Rp3.199,29 juta. Hal ini disebabkan adanya penurunan pada pendapatan jasa administrasi pinjaman dan pendapatan lain-lain, meskipun pendapatan keuangan naik pada tahun 2015, khususnya pada pendapatan dari jasa giro dan bagi hasil.

BEBAN

Pada tahun 2015, terdapat beberapa kegiatan yang dimasukkan ke dalam beban pelaksanaan kegiatan PKBL, seperti dana yang dibutuhkan untuk pembinaan kemitraan, penyaluran dana bina lingkungan, beban pembinaan, beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman Mitra Binaan, beban penyusutan aset tetap dan yang termasuk ke dalam beban operasional lainnya. Secara umum, jumlah beban pada tahun 2015 adalah sebesar Rp3.145,26 juta yang jauh menurun dibandingkan pada tahun 2014 sebesar Rp10.826,87 juta. Penurunan ini terjadi di seluruh

(58)

LAPORAN

ARUS KAS

(59)

AKTIVITAS PENDANAAN

Aktivitas Pendanaan yang terjadi pada tahun 2015, adalah Pembayaran hutang kepada BUMN Pembina sebesar Rp3.045,00 juta dari tahun sebelumnya yang merupakan Penerimaan dana dari BUMN Pembina untuk Bina Lingkungan dengan jumlah yang sama.

AKTIVITAS OPERASI

Pada periode pelaporan, komponen yang masuk ke dalam Aktivitas Operasi yang dilaksanakan dalam rangka Pelaksanaan PKBL PT TIMAH (Persero) Tbk adalah Pengembalian pinjaman Mitra Binaan, Uang muka dan beban dibayar dimuka, Piutang kepada BUMN Pembina, Angsuran belum teridentifikasi, Pendapatan jasa administrasi pinjaman, Pendapatan keuangan, Pendapatan lain-lain, Penyaluran pinjaman Mitra Binaan, Dana pembinaan kemitraan, Beban pembinaan, Beban upah tenaga harian, Beban administrasi dan umum dan Beban dan pengeluaran lainnya.

Jumlah arus kas yang termasuk ke dalam Aktivitas Operasi pada akhir tahun 2015 diterima sebesar total Rp3.187,83 juta, dibandingkan pada tahun 2014 yang digunakan dengan total sebesar Rp4.623,47 juta.

4.000 3.000 2.000

3.045

3.187

-3.045

4.000

3.000

2.000

1.000

2014

2015

-1.000

-2.000

(60)

Sifat hubungan dengan pihak yang berelasi pada periode pelaporan 2015 dilaporkan sebagai berikut:

PIHAK YANG BERELASI

SIFAT HUBUNGAN

DENGAN PIHAK YANG BERELASI

TRANSAKSI

PT TIMAH (Persero) Tbk BUMN Pembina Alokasi dari BUMN Pembina dan penyaluran bina lingkungan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana

PT Bank Syariah Mandiri Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung

Entitas berelasi dengan Pemerintah Penempatan dana dan penyaluran dana

INFORMASI

KEUANGAN

INFORMASI PIHAK-PIHAK

YANG BERELASI

Unit PKBL telah melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah individu atau entitas yang terkait dengan unit PKBL.

Individu atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan unit PKBL jika mereka:

- memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas unit PKBL;

- memiliki pengaruh signifikan atas unit PKBL; atau - merupakan personil manajemen kunci unit PKBL atau

entitas induk unit PKBL.

Suatu entitas berelasi dengan unit PKBL jika memenuhi salah satu hal berikut, tetapi tidak terbatas pada:

- transaksi antara unit PKBL dengan pemilik utamanya; - transaksi antara unit PKBL dengan unit PKBL lain dimana

kedua unit PKBL tersebut di bawah pengendalian bersama dari suatu entitas atau individu; atau

- transaksi dimana unit PKBL atau individu yang mengendalikan unit PKBL pelapor menimbulkan beban secara langsung bukan ditanggung oleh unit PKBL pelapor.

Sifat transaksi yang berkaitan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi tersebut dilakukan dengan ketentuan yang telah disetujui oleh masing-masing pihak.

(61)

Sedangkan jumlah transaksi dan saldo kepada pihak yang berelasi sesuai dengan yang diungkapan sebelumnya, adalah sebagai berikut:

Dalam ribuan Rupiah

JENIS TRANSAKSI/SALDO

PIHAK BERELASI

JUMLAH

2014

2015

Pendapatan jasa administrasi pinjaman

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung

455.637 450.637

Persentase terhadap jumlah pendapatan jasa administrasi pinjaman 33,35% 36,50%

Pendapatan keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,

PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangka Belitung

878.756 1.405.668

Persentase terhadap jumlah pendapatan keuangan 66,74% 88,84%

Aset (Kas dan setara kas) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 22.997.855 24.565.588

PT Bank Syariah Mandiri 500.000 500.000

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 1.519.715

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(62)
(63)

UNIT PROGRAM KEMITRAAN

DAN BINA LINGKUNGAN

PT TIMAH (PERSERO) TBK

LAPORAN KEUANGAN

(64)

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi para mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Antasari Banjarmasin terhadap semua bentuk kegiatan pembinaan keagamaan yang telah dilaksanakan meliputi materi,

Green IT refers to environmentally sound information technologies and systems, applications and practices and encompasses three complementary IT-enabled approaches to

Penelitian ini berangkat dari perkembangan bank syariah yang cukup pesat tidak diikuti oleh market sharenya, sehingga diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan market share

Ekstraksi adalah suatu metoda operasi yang digunakan dalam proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan sejumlah massa bahan (solven) sebagai tenaga

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan koneksi matematik dan komunikasi matematik mahasiswa yang mengikuti pembelajaran melalui model

Karena itu, menurut hemat penulis, tingkat efisiensi bank syariah dapat dilihat dari empat sisi sebagai indikator efisiensi perbankan syariah, Pertama kemampuan

Dalam peraturan tersebut mewajibkan semua bank umum agar melakukan penilaian sendiri ( self assesment ) Tingkat Kesehatan Bank menggunakan pendekatan risiko ( Risk-bassed

Analisis statistik dengan menggunakan metode mean rank , korelasi konkordansi Kendall dan korelasi Spearman menunjukkan hasil akhir yang sama dalam menentukan faktor-faktor