• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTAMA MODUL MATEMATIKA PGMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERTAMA MODUL MATEMATIKA PGMI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada beberapa pendapat yang disampaikan para ahli mengenai definisi dari

istilah matematika. Matematika didefinisikan berdasarkan isinya (Gold, 2008),

objek yang dipelajari dalam matematika (Avigad, 2008), juga dapat didefinisikan

sebagai suatu proses berfikir (Lewis, tth). Secara khusus, Reys, et al. (l998)

mendefinisikan matematika sebagai pelajaran tentang pola dan hubungan, cara

berfikir, seni yang bercirikan aturan dan konsistensi, bahasa yang menggunakan

istilah-istilah dan simbol-simbol tertentu, dan juga sebagai suatu alat yang

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun membantu perkembangan ilmu

pengetahan lainnya.

Matematika dapat pula dipandang sebagai suatu struktur dari

hubungan-hubungan yang mengaitkan simbol-simbol. Berkaitan dengan hal ini, Ruseffendi

mengemukakan bahwa matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia

yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran (lsmail, l998). Matematika

merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,

mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dildisi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan,

aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan

mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat

sejak dini.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik

mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik

dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik

dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan

(2)

Melalui proses berfikir yang disebut dengan logika deduktif, diperoleh

suatu teorema-teorema (Allendoerfer, 1969). Teorema hasil proses berfikir ini

merupakan suatu kesimpulan umum yang dapat dibuktikan (James & James,

1976). Definisi-definisi, aksioma-aksioma dan teorema-teorema ini merupakan

kesatuan yang menyusun suatu konsep matematika. Objek matematika bersifat

abstrak, yang saling berkorelasi membentuk konsep baru yang lebih kompleks

(Skemp, l97l), dan tersusun secara hierarkis, konsep yang satu menjadi dasar

untuk mempelajari konsep selanjutnya (Herman Hudoyo, 1988). Akhirnya konsep

matematika yang ditemukan diterapkan kembali ke alam, dan manusia

memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berkaitan dengan diterapkannya konsep dalam matematika untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia, matematika sering digunakan sebagai

bahasa atau alat untuk menyelesaikan masalah, seperti masalah-masalah sosial,

ekonomi, fisika, kimia, biologi dan teknik. Peran inilah yang menyebabkan

matematika mendapat julukan sebagai ratunya ilmu (queen of science).

Mengenai bagaimana seseorang menggunakan matematika untuk

memecahkan masalah di berbagai bidang ilmu, tergantung pada kemampuan

orang tersebut dalam menguasai matematika dan mampu menerapkannya.

Matematika perlu dikomunikasikan dari satu orang kepada orang lain, atau dari

satu generasi ke generasi selanjutnya agar dapat bermanfaat bagi orang atau

generasi lain. Selain itu juga dapat bermanfaat bagi perkembangan matematika.

Pembelajaran matematika di sekolah merupakan bagian dari komunikasi ini.

Proses komunikasi ini merupakan bagian dari pendidikan matematika. Seperti

yang dikemukakan James & James (1976), matematika terdiri dari tiga cabang

utama, yakni: aljabar, geometri dan analisis. Ketiga cabang ini, dalam

pembelajaran matematika, aljabar dipelajari oleh siswa terlebih dahulu pada

pendidikan formal.

Pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD/MI), konsep matematika yang

dipelajari masih berkisar pada aljabar dan geometri. Pada tingkat sekolah

menengah, materi yang dipelajari menjadi semakin kompleks, tidak hanya aljabar

(3)

dari analisis. Matematika tersusun secara hierarkis, konsep yang satu menjadi

dasar untuk mempelajari konsep selanjutnya (Herman Hudoyo, 1988). Sifat ini

menyebabkan penguasaan matematika siswa pada proses pembelajaran

dipengaruhi oleh kemampuannya menguasai konsep matematika sebelumnya. Hal

ini mengakibatkan kemampuan matematika siswa pada jenjang SMP dipengaruhi

oleh penguasaan konsep matematika selama di sekolah dasar, dan penguasaan

matematika di SMA dipengaruhi oleh penguasaan konsep matematika di SMP,

begitu seterusnya.

B. Tujuan

Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan:

1. Memahami konsep matematika secara integral, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan antar konsep atau algoritma, secara

tepat, luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

(4)

C. Petunjuk Mempelajari Modul

Dalam mempelajari modul Matematika ini mahasiswa perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Awali belajar dengan membaca doa belajar agar diberi pemahaman

yang benar dan baik oleh Allah SWT

2. Bacalah dengan cermat pendahuluan modul ini sehingga memahami

tujuan dan bagaimana mempelajari modul ini.

3. Bacalah uraian materi dalam modul ini, tdiilah kata-kata penting yang

merupakan kunci dengan warna berbeda (strabello).

4. Pahami setiap konsep dalam uraian materi dengan mempelajari

contoh-contohnya. Jika mengalami kesulitan dalam mempelajari

modul ini, diskusikanlah dengan teman-teman atau dengan dosen.

5. Kerjakan soal-soal tes formatif yang tersedia pada setiap BAB dan

periksa tingkat kemampuan dengan mencocokkan jawaban dengan

kunci jawaban tes formatif.

6. Ulangilah pengerjaan tes formatif ini sampai benar-benar dapat

mengerjakan semua soal-soal tes formatif ini dengan benar.

Selamat Belajar, Semoga Sukses!

KUNCI SUKSES:

(5)

BANGUN DATAR A.Tujuan Pembelajaran

BAB III pada modul ini membahas tentang pengertian geometri, keliling

dan luas bangun datar, dan volume bangun datar yang dilengkapi dengan soal-soal

up to date.

Secara khusus setelah mempelajari modul ini, diharapkan dapat:

1. Memahami pengertian geometri

2. Memahami dan mampu menyelesaikan soal-soal keliling dan luas

bangun datar

3. Memahami dan mampu menyelesaikan soal-soal volume bangun datar

4. Mampu membedakan keliling, luas bangun datar, dan volume bangun

datar

B.Isi Materi

1. Pengertian Geometri

Kata “ geometri” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ ukuran bumi

“. Maksudnya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi. Geometri adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan

bangun-bangun ruang. Mempelajari geometri penting karena geometri telah menjadi alat

utama untuk mengajar seni berpikir. Dengan berjalannya waktu, geometri telah

berkembang menjadi pengetahuan yang disusun secara menarik dan logis.

Geometri terutama terdiri dari serangkaian pernyataan tentang titik-titik,

garis-garis, dan bidang-bidang, dan juga planar (proyeksi bidang) dan benda-benda

padat. Geometri dimulai dari istilah-istilah yang tidak terdefinisikan,

definisi-definisi, aksioma-aksioma, postulat-postulat dan selanjutnya teorema-teorema.

Berdasarkan sejarah, geometri telah mempunyai banyak penerapan yang sangat

penting, misalnya dalam mensurvei tanah, pembangunan jembatan,

pembangunan stasiun luar angkasa dan lain sebagainya

Geometri adalah sistem pertama untuk memahami ide. Dalam geometri

(6)

pernyataan-pernyataan yang lebih kompleks. Sistem seperti ini disebut sistem

deduktif. Geometri mengenalkan tentang ide konsekuensi deduktif dan logika

yang dapat digunakan sepanjang hidup. Dalam mendefinisikan sebuah kata,

pertama digunakan kata yang lebih sederhana kemudian kata yang lebih

sederhana ini pada gilirannya didefinisikan menjadi kata yang lebih sederhana

lagi, sehingga pada akhirnya, proses tersebut akan berakhir. Pada beberapa

tingkatan, definisi harus menggunakan sebuah kata yang artinya sudah sangat

jelas, ini dikarenakan agar artinya diterima tanpa memerlukan definisi lagi,

dengan kata lain dapat disebut dengan istilah tak terdefinisikan (undefined term).

Garis dan bidang merupakan salah satu contoh dari istilah tak

terdefinisikan yang menjadi pijakan awal dari geometri, sehingga konsep garis

dan bidang sering digunakan dalam geometri. Misalnya adalah perpotongan dari

dua bidang akan menghasilkan sebuah garis yang terletak pada dua bidang yang

saling berpotongan. Kubus, balok dan lain sebagainya merupakan kumpulan dari

bidang – bidang. Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa garis dan bidang

merupakan faktor dasar geometri, tentunya dengan tidak melupakan bahwa titik

juga merupakan dasar dari geometri

2. Keliling dan Luas Bangun-Bangun Geometri a. Bujur sangkar (Persegi sama sisi)

Suatu bangunan segi empat yang keempat sisinya sama panjang

[image:6.595.300.402.577.683.2]

dan keempat sudutnya siku-siku. Seperti Gambar 1 berikut ini

Gambar 1. Bangun persegi

Panjang : AB = BC = CD = DA, Karena panjang sisi-sisinya sama

maka keliling persegi dinyatakan dengan

(7)

K = AB + BC + CD + DA’

Rumus keliling dan luas persegi adalah:

Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah persegi yang

mempunyai sisi 5 cm!

Penyelesaian :

K = 4s

= 4.5

= 20 cm

L = s x s

= 5 x 5

= 25 cm2

b. Persegi panjang

Suatu bangunan segi empat yang kedua sisi yang berhadapan

sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku. Seperti Gambar 2

[image:7.595.223.409.146.213.2]

berikut

Gambar 2. Bangun persegi panjang

Panjang :

AB = CD (p = panjang)

BC = DA (l = lebar)

Rumus keliling dan luaas persegi panjang adalah: l p

K = 4s

L = s x s

L = s2

K = 2p +2l

K = 2(p + l)

(8)

Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah persegi panjang yang

mempunyai panjang 8 cm dan lebar 4 cm!

Penyelesaian :

K = 2(p + l)

= 2(8 + 4)

= 2(12)

= 24 cm

L = p x l

= 8 x 4

= 32 cm2

c. Segitiga

Segitiga adalah suatu bangun datar yang jumlah sudutnya 1800 dan

dibentuk dengan cara menghubungkan tiga buah titik yang tidak segaris

dalam satu bidang.

Jenis-jenis Segitiga :

1). Segitiga Sama Sisi

Segitiga sama sisi yaitu segitiga yang ketiga sisinya sama

[image:8.595.272.354.576.665.2]

panjang seperti Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Bangun segitiga sama sisi

Panjang AB = BC =CA

A = B = C = 600

s

s s

t

(9)

A + B + C = 1800

K = AB + BC + AC

Rumus :

2). Segitiga Sama Kaki

Segitiga sama kaki yaitu segitiga yang mempunyai dua

sudut yang sama dan dua buah sisi yang sama seperti Gambar 4

[image:9.595.182.395.112.285.2]

berikut ini

Gambar 4. Bangun segitiga sama kaki

Panjang AC = CB

Sudut A = B

A + B + C = 1800

K = AB + BC + AC

3). Segitiga Siku-siku

Segitiga yang salah satu sudutnya 90˚ seperti Gambar 5 berikut ini

K = 3s

L = 1

2.(AB) . (CD)

L = 1

(10)

Gambar 5. Bangun segitiga siku-siku

A = 900

K = AB + BC + AC

4). Segitiga Sembarang

[image:10.595.265.365.364.464.2]

Segitiga Sembarang seperti Gambar 6 berikut ini

Gambar 6. Bangun segitiga sembarang

- Ketiga sisinya tidak sama panjang ( AB ≠ BC≠ AC )

- Ketiga sudutnya tidak sama besar (A ≠B ≠C )

- A +B +C = 1800

K = AB + BC + AC

Rumus :

K = 3s

L = 1

2.(AB) . (CD)

L = 1

2.a.t

(11)

Contoh: Tentukan keliling dari sebuah segitiga yang mempunyai sisi 6 cm!

dan Tentukan luas dari sebuah segitiga yang mempunyai panjang alas 8

cm dan tingginya 4cm!

Penyelesaian :

1. K = 3s

= 3.6

= 18 cm

2. L = 1

2.a.t

= 1

2.8.4

=16 cm2

d. Jajaran Genjang

Jajaran Genjang mempunyai dua pasang sisi yang saling sejajar seperti

Gambar 7 berikut ini

Gambar 7. Bangun jajaran genjang

Rumus :

Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah jajaran genjang yang

mempunyai panjang alas 6 cm, lebar 4 cm dan tinggi 3 cm!

Penyelesaian :

K = 2(p + l)

= 2(6 + 4)

= 2(10) = 20 cm

A B

C D

p p

l t l

E

K = 2(p + l)

(12)

L = a.t

= 6 x 3 = 18 cm2

e. Layang-layang

Layang-layang dua pasang sisinya sama panjang seperti Gambar 8

berikut ini

Gambar 8. Bangun layang-layang

Rumus :

K = AB + BC + CD + DA

L =1

2.l.p

Contoh : Tentukan luas dari sebuah layang-layang yang mempunyai

panjang diagonal 9 cm dan lebar diagonal 8 cm!

Penyelesaian :

L = 1

2.l.p

=.1

2. 8 . 9

= 36 cm2 D

C

B

A

(13)

f. Trapesium

Trapesium hanya memiliki sepasang sisi yang sejajar seperti

Gambar 9 berikut ini

Gambar 9. Bangun trapesium

Rumus :

K = AB + BC + CD + DA

L = 1

2.t.(AB + CD)

Contoh : Tentukan luas dari sebuah trapesium yang mempunyai P1 = 8

cm, P2 = 13 cm dan tinggi 6 cm!

Penyelesaian :

L = 1

2.t.(P1 + P2)

= 1

2. 6 . (8 + 13)

= 63 cm2

g. Lingkaran

Bentuk lingkaran diperoleh dengan menentukan tempat kedudukan

atau himpunan semua titik-titik yang berjarak tetap terhadap sebuah titik

seperti Gambar 10 berikut ini

Gambar 10. Bangun lingkaran

D C

B A

t

(14)

Rumus :

K = 2r

L = r2

Contoh : Tentukan keliling dan luas dari sebuah lingkaran yang

mempunyai diameter 60 cm!

Penyelesaian :

K = 2..r

= 2. . 30

= 60 cm2

L = r2

= .302

= 900 cm2

3. Volume Bangun-Bangun Geometri

Macam-Macam Bangun Ruang geometri yang dibahas dalam modul

ini adalah: 1). Kubus, 2). Balok, 3). Prisma tegak segitiga siku – siku, 4).

Tabung, 5). Kerucut, 6). Limas, 7). Bola. Pembahasan disajikan sebagai

berikut:

[image:14.595.295.433.607.718.2]

a. Kubus

Gambar kubus seperti Gambar 11 berikut ini

(15)

a. Ciri - ciri Kubus :

1. Jumlah bidang sisi ada 6 buah yang berbentuk bujur sangkar

(ABCD, EFGH, ABFE, BCGF, CDHG, ADHE,)

2. Mempunyai 8 titik sudut (A, B, C, D, E, F, G, H)

3. Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang (AB, CD, EF, GH, AE,

BF, CG, DH, AD, BC, EH, FG)

4. Semua sudutnya siku-siku

5. Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang (4 diagonal

ruang = garis AG, BH, CE, DF dan 12 diagonal bidang = garisAC,

BD, EG, FH, AH, DE, BG, CF, AF, BE, CH, DG)

b. Rumus-rumus penting pada kubus

• Diagonal Bidang = � 2

• Diagonal Bidang = � 3

• Luas permukaan = 6�2

• Volume = �3

• 3a 3

1 BDG terhadap C

Jarak 

• 3a 3

1 BEG terhadap ACH

Jarak 

• 3a 3

2 BDG terhadap E

Jarak 

Contoh soal: sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki panjang sisi 5 cm, maka volume kubus tersebut adalah…

Jawab. Kubus dengan s = 5 cm

Volume kubus = �3

= 53

(16)
[image:16.595.148.485.90.628.2]

b. Balok

Gambar balok seperti Gambar 12 berikut ini

[image:16.595.151.493.335.606.2]

Gambar 12. Bangun balok

a. Ciri-ciri Balok :

1. Alasnya berbentuk segi empat

2. Terdiri dari 12 rusuk dan mempunyai 6 bidang sisi

4. Memiliki 8 titik sudut

5. Seluruh sudutnya siku-siku

6. Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang

b. Rumus-rumus penting pada balok:

• Panjangsemuarusuk balok :4(plt)

• Panjang diagonal sisi balok 1, 2, 3 :

1 = �2 + 2, 2 = �2+ 2, 3 = 2+ 2

• Panjangdiagonal ruangbalok :d p2l2t2 cm • Luas sisi balok = 2� + 2� + 2

• Luas bidang diagonal

:�1 = �2+ 2,�2 = � 2+ 2�2 = �2+ 2

• Volume = � × ×

Contoh soal. Sebuah balok berukuran panjang = 10 cm, lebar 5 cm dan

(17)

Jawab: diketahui balok dengan p = 10 cm, l = 5 cm, t = 3cm

Volume balok = � × ×

= 10 X 5 X 3

= 150 3

[image:17.595.132.484.82.683.2]

c. Prisma Tegak segitiga siku-siku

Gambar prisma tegak segitiga siku siku seperti Gambar 13 berikut

ini

Gambar 13. Bangun prisma tegak segitiga siku-siku

a. Ciri-ciri prisma tegak segitiga siku siku:

1. Terdiri dari 6 titik sudut

2. Mempunyai 9 buah rusuk

3 Mempunyai 5 bidang sisi

b. Rumus-rumus penting pada Prisma tegak segitiga siku – siku • Luas sisi prisma : jumlah panjang rusuk alas x tinggi + luas 2 tutup • Volume prisma : luas alas x tinggi

Contoh Soal prisma 1. Sebuah prisma segitiga tegak alasnya berbentuk

segitiga siku-siku, dengan panjang rusuk alasnya 4 cm, 3 cm, 5 cm dengan

tinggi prisma 10 cm. Hitunglah: a. Volume prisma b. Luas permukaan

[image:17.595.215.342.274.459.2]
(18)

Penyelesaian

a. Luas segitiga = 1

2 x alas x tinggi

= 1

2 x 4 cm x 3 cm

= 1

2 x 12 = 6 cm 2

b. Luas selubung prisma = t ( r1 + r2 + r3)

= [(4 x 10) + (5 x 10) + (3 x 10)] = (40 + 50 + 30) = 120 cm2

c. Volume Prisma Segitiga = Luas alas x tinggi

= 6 x 10 cm = 60 3

d. Luas permukaan prisma = Luas alas + luas atas + luas selubungnya

= 6 + 6 + 120 = 132 cm2

d. Tabung / Silinder

Gambar tabung / silinder seperti Gambar 14 berikut ini

r

[image:18.595.274.384.420.541.2]

t

Gambar 14. Bangun tabung/silinder

a. Ciri-ciri tabung / silinder: 1. Mempunyai 2 rusuk

2. Alas dan atapnya berupa lingkaran

3. Mempunyai 3 bidang sisi ( 2 bidang sisi lingkaran atas dan bawah, 1

(19)

b. Rumus-rumus penting pada tabung / silinder: • Volume tabung = luas alas x tinggi

• Luas alas = luas lingkaran alas tabung = �� 2 • Dengan �=22

7 � � 3,14

• Jadi Volume tabung =�� 2�

• Luas Permukaan Tabung = 2 x luas alas + Luas selimut tabung = 2 × � × 2 + 2 ×� × × = 2 ×�× +

Contoh: Sebuah tabung dengan r=21cm dan tinggi 75 cm, maka berapa

volume ?

Jawab: Volume Tabung = � × r² × t

= 22

7 × 21 × 21 × 75

= 22 × 3 × 21 × 75

= 66 × 1575

= 103.950 cm2

Contoh soal : Suatu tabung tanpa tutup dengan jari-jari alas 6 cm dan tingginya 10 cm. Jika π = 3,14 maka luas tabung tanpa tutup adalah ,,, Jawab:

Tabung tanpa tutup maka : L = πr2+ 2 πrt atau

L = πr (r + 2t)

= 3,14 . 6 ( 6 + 2.10)

(20)

e. Kerucut

Gambar kerucut seperti Gambar 15 berikut ini

[image:20.595.153.518.349.473.2]

t s r

Gambar 15. Bangun kerucut

a. Ciri-ciri kerucut:

1. Punya 2 bidang sisi (1 bidang sisi lingkaran & 1 bidang sisi selimut)

2. Mempunyai 2 rusuk dan 1 titik sudut

b. Rumus-rumus penting pada kerucut • Luas selimut = �� �

• Luas alas =���2

• Luas Permukaan kerucut = Luas alas + Luas Selimut =���2 + �� � = � ( + )

• Volume = 1

3 Luas alas x tinggi = 1 3 ��

2

Contoh soal. Suatu bandul timah dibentuk dari kerucut dan setengah bola

dengan jari-jari 21 cm. Jari-jari alas kerucut 21 cm dan tingginya 28 cm.

Maka volume bandul timah itu adalah ...

Jawab:

Volume bandul = Volum Kerucut + Volum ½ bola V kerucut = 1/3 πr2

t

= 1/3 x 22/7 x 21x21x 28

= 22 x 3 x7 x 28

= 12936 cm3 V ½ Bola = 2/3 πr3

= 2/3 x 22/7 x 21 x21 x21

(21)

= 19404 cm3

Jadi volum bandul = 12936 +19404

= 32.340 cm3

f. Limas

[image:21.595.268.381.600.702.2]

1). Limas Segitiga

Gambar limas segitiga seperti Gambar 16 berikut ini

Gambar 16. Bangun limas segitiga

a. Ciri-ciri Limas segitiga:

1. Alasnya berbentuk segitiga

2. Mempunyai 4 bidang sisi (alas dan 3 sisi tegak)

3. Mempunyai 6 rusuk dan mempunyai 4 titik sudut

b. Rumus-rumus penting pada Limas segitiga • Luas alas = alas x tinggi

• Volume = Luas alas x tinggi

• Luas = Luas alas + (3 x luas tegak segitiga)

2). Limas Segiempat

Gambar limas segiempat seperti Gambar 17 berikut ini

(22)

a. Ciri-ciri limas segiempat:

1. Alasnya berbentuk segiempat (BCDE)

2. Mempunyai 5 bidang sisi (BCDE, ABC, ACD,ABE, ADE)

3. Mempunyai 5 titik sudut ( A, B,C,D,E)

4. Mempunyai 8 rusuk (AB, AC,AD,AE,BC,CD,DE,BE)

b. Rumus limas segiempat

Volume Limas = 1

3 Luas alas x tinggi

Contoh soal.

Sebuah limas memiliki sisi alas 8 cm dan tingginya 21 cm maka volume limas tersebut adalah …

Jawab.

Diketahui limas sisi alas 8 cm dan tingginya 21 cm

Volume limas = 1

3 Luas alas x tinggi

= 1

3 X 8

2 21 = 448 cm3

g. Bola

Gambar bola seperti Gambar 18 berikut ini

r

Gambar 18. Bangun bola

a. Ciri-ciri bola:

1. Hanya mempunyai 1 bidang sisi

(23)

b. Rumus bola

• Volume = 4

3 � × 3

• Luas = 4 � 2

Contoh soal.

Sebuah bola dimasukkan ke dalam tabung, diameter bola sama dengan

diameter tabung = 12 cm, tinggi tabung = 20 cm dan π = 3,14, maka

volume tabung di luar bola adalah...

Jawab:

Volum tabung diluar bola = V tabung – V bola

= πr2t –4/3 πr3

= (3,14 x 36 x 20) – (4/3 x 3,14 x 63)

= 2260,8 - 904,32

(24)

C.Ringkasan Materi

1. Keliling dan Luas Bangun Datar

No Nama Bangun Keliling Luas

1 Bujur sangkar (Persegi sama sisi) K = 4s L = s2

2 Persegi panjang K = 2(p + l) L = p x l

3 Segitiga K = 3s

(samasisi)

L =

2 1

.a.t

4 Jajaran Genjang K = 2(p +

l)

L = a.t

5 Layang-layang

L =

2 1

.l.p

6 Trapesium K = AB + BC +

CD + DA

L =

2 1

.t.(AB +

CD)

7 Lingkaran K = 2r L = r2

2. Volume Bangun Ruang Geometri

NO Nama Bangun Volume

1 Kubus Volume = �3

2 Balok Volume � × ×

3 Prisma Tegak segitiga siku-siku Volume prisma : luas alas x

tinggi

4 Tabung / Silinder Volume tabung =�� 2�

5 Kerucut Volume = Luas alas x tinggi

=���2�

6 Limas segitiga Volume = Luas alas x tinggi

7 Limas Segiempat Volume Limas = ⅓ Luas alas x

tinggi

8 Bola Volume = 4

(25)

D.Latihan Soal

1. Sebuah proyektil peluru terdiri dari bagian berbentuk silinder dengan

panjang 10 mm dan diameter 6 mm. Pada salah satu ujungnya

berbentuk setengah bola, pada ujung lain berbentuk kerucut dengan

tinggi 4 mm. Hitunglah luas permukaannya!

A. 254,32 mm2 B. 508,68 mm2

C. 510,88 mm2 D. 608,68 mm2

2. Sebuah kap lampu dengan atap yang tertutup terbuat dari bahan

tertentu seperti tampak pada gambar. Tentukan luas bahan yang

diperlukan untuk membuat kap lampu tersebut!

A. 2.041 cm2 B. 2.082 cm2

C. 2. 122 cm2 D. 2.163 cm2

3. Tentukan luas permukaan bahan yang diperlukan untuk membuat

pipa saluran udara dari plat seng berdiameter 42 cm dan panjang 2 m

(dalam m2)

A. 2,64 m2 B. 2,74 m2

C. 2,84 m2 D. 3,00 m2

30 cm

12 cm 20 cm

(26)

4.

A. 296 cm2 B. 396 cm2

C. 480 cm2 D. 492 cm2

5. Tentukan luas permukaan limas terpancung persegi di bawah ini!

A. 620 cm2 B. 720 cm2

C. 820 cm2 D. 920 cm2

6 cm

16 cm

13 cm 6 cm

12 cm

A

C B

D E

G H

F

5 cm 5 cm

15 cm

Prisma ABC.DEF dengan AC = 10 cm,

(27)

E.Kunci Jawaban

No Jawaban

1. B

2. A

3. A

4. D

Gambar

Gambar 1. Bangun persegi
Gambar 2. Bangun persegi panjang
Gambar 3. Bangun segitiga sama sisi
Gambar 4. Bangun segitiga sama kaki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua.. Kompetensi Dasar 1 :

Menjelaskan tentang unsur-unsur yang terdapat pada bangun ruang sisi datar yaitu: titik sudut, rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal dan Volume bangun

16.Siswa dapat menampilkan konsep sudut antara garis dan bidang dalam pemecahan masalah bangun ruang dimensi tiga.. 17.Siswa dapat menampilkan konsep sudut antara bidang dan

- Melakukan ulangan berisi materi yang berkaitan dengan titik, garis, dan bidang, kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, luas permukaan dan volume bangun ruang,

Datar Mengamati Membaca dan mencermati mengenai pengertian titik, garis, sudut, bidang dan sifat-sifat pada titik,garis, sudut, dan bidang dalam geometri bidang datar, dan

Dimensi tiga adalah salah satu materi matematika yang berisi tentang kedudukan titik, garis, dan bidang pada bangun ruang, menggambar dan menghitung jarak titik

Diagonal bidang suatu bangun ruang adalah garis pada bidang datar yang didapatkan dengan menghubungkan dua titik sudut yang tidak terletak pada rusuk yang sama..

Pelaksanaan sesuai dengan RPP-06 tentang Besar Sudut Pada Bangun Ruang ( Sudut antara dua bidang ). Pada kegiatan awal penulis bersama siswa membahas tugas yang