• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi pada CV Duta Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Metode Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Kinerja Organisasi pada CV Duta Jaya."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap peningkatan kinerja organisasi pada CV Duta Jaya. Data penelitian ini merupakan data panel yang terdiri dari laporan keuangan, data karyawan dan data pelanggan CV Duta Jaya selama tahun 2012-2015. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari empat hipotesis yang diusulkan, hanya terdapat dua hipotesis yang terbukti. Perspektif keuangan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Perspektif pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Perspektif proses bisnis internal tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of balanced scorecard method application that includes financial perspective, customer perspective, internal business processes perspective, learning and growth perspective on organizational performance improvement at CV Duta Jaya. This research panel data were collected through company financial statements, employee data and customer data at CV Duta Jaya during the years 2012 until 2015. Data used in this study were analyzed with simple linear regression technique using SPSS. Hypotheses results showed from four hypotheses proposed, only two hypotheses are proven. Financial perspective has significant effect on organizational performance improvement. Customer perspective has no significant effect on organizational performance improvement. Internal business process perspective has no significant effect on organizational performance improvement. Learning and growth perspective has significant effect on organizational performance improvement.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.1.1.2 Informasi Akuntansi Manajemen ... 11

2.1.1.3 Jenis Informasi Akuntansi Manajemen ... 11

2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen ... 12

2.1.2 Kinerja ... 14

2.1.2.6 Pengukuran Kinerja Sebagai Alat Manajemen ... 18

2.1.2.7 Masalah Dalam Pengukuran Kinerja ... 19

2.1.2.8 Standar Indikator Kinerja Yang Baik dan Ideal ... 20

2.1.3 Balanced Scorecard ... 22

2.1.3.1 Definisi Balanced Scorecard ... 22

2.1.3.2 Konsep Balanced Scorecard ... 22

2.1.3.3 Keuntungan Penggunaan Sistem Balanced Scorecard ... 26

2.1.3.4 Keunggulan Balanced Scorecard ... 27

2.1.3.5 Faktor Kegagalan Implementasi Balanced Scorecard ... 29

2.1.3.6 Empat Perspektif Balanced Scorecard ... 30

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.6.2 Perspektif Pelanggan ... 32

2.1.3.6.3 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 32

2.1.3.6.4 Perspektif Pembelajaran dan

4.1.1 Statistik Deskriptif Data Penelitian ... 47

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 52

4.1.2.1 Uji Normalitas ... 52

4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.1.2.3 Uji Autokorelasi ... 54

4.1.3 Analisis Data ... 55

4.1.3.1 Pengaruh Perspektif Keuangan Terhadap Kinerja Organisasi ... 55

4.1.3.2 Pengaruh Perspektif Pelanggan Terhadap Kinerja Organisasi ... 57

4.1.3.3 Pengaruh Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja Organisasi ... 58

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 41

Tabel 4.1 Return on Investment Tahun 2012-2015 ... 47

Tabel 4.2 Peningkatan Jumlah Pelanggan Tahun 2012-2015 ... 48

Tabel 4.3 Biaya Perbaikan Pesanan Tahun 2012-2015 ... 48

Tabel 4.4 Tingkat Absensi Karyawan Tahun 2012-2015 ... 49

Tabel 4.5 Pencapaian Target Penjualan Tahun 2012-2015 ... 50

Tabel 4.6 Descriptive Statistics ... 50

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Glejser) ... 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi (Run Test) ... 54

Tabel 4.10 Analisis Regresi Model 1 ... 55

Tabel 4.11 Model Summary 1 ... 56

Tabel 4.12 Analisis Regresi Model 2 ... 57

Tabel 4.13 Model Summary2 ... 58

Tabel 4.14 Analisis Regresi Model 3 ... 59

Tabel 4.15 Model Summary3 ... 60

Tabel 4.16 Analisis Regresi Model 4 ... 61

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Laporan Laba Rugi ... 70

Lampiran B Neraca ... 74

Lampiran C Perhitungan Data Variabel Penelitian ... 78

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam persaingan yang semakin ketat ini, strategi bisnis jelas merupakan isu bisnis terpenting. Namun, menurut majalah Fortune “hanya kurang

dari 10% strategi bisnis berhasil diimplementasikan secara efektif”. Hal ini bukan

disebabkan karena bad strategy, tetapi terutama karena bad execution. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan suatu “mekanisme” yang mampu

menterjemahkan strategi bisnis menjadi kenyataan di lapangan. (http://phitagoras.co.id/balanced-scorecard-training.html).

Menurut sebuah studi Fortune Magazine lainnya, bahwa 70% dari kegagalan CEO adalah karena eksekusi yang buruk dari strategi yang baik.

Sebuah studi Ernst & Young menemukan bahwa analis keuangan mempertimbangkan "pelaksanaan strategi perusahaan" menjadi lebih penting daripada "kualitas strategi perusahaan" ketika mengevaluasi perusahaan untuk

investasi (https://www.successfactors.com/ en_us/lp/articles/balanced-scorecard-methodology.html).

Sejak tahun 1993, konsultan bisnis terkemuka di AS, Bain & Management, rutin mengadakan survei tahunan untuk mengetahui tingkat popularitas pemakaian bermacam alat analisis oleh perusahaan di berbagai

belahan dunia. Dari survei yang melibatkan 1.208 manajer perusahaan sampel, disusun pemetaan dan pemeringkatan alat analisis. Hasilnya, lima alat analisis

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha srategic planning (termasuk SWOT di dalamnya), CRM, employee engagement, benchmarking, dan balanced scorecards. (http://www.marketing.co.id/pilih-alat-analisis-bukan-tebak-tebak-buah-manggis/)

Ada beberapa alasan mengapa balanced scorecard begitu fenomenal. Pertama, konsep ini memaksa pemimpin organisasi berpikir secara kuantitatif,

karena ada indikator kinerja (key performance indicator). Kedua, pemimpin organisasi dipaksa berpikir sistematis karena ada hubungan sebab-akibat (cause-effect relationships) yang harus dibangun untuk setiap strategi dan program kerja

organisasi. Ketiga, pemimpin organisasi akan berpikir komprehensif karena harus melihat kinerja organisasi dari berbagai perspektif, tidak hanya dari satu sudut

pandang. Ini akan mengubah pola pikir pemimpin organisasi yang biasanya cenderung parsial menjadi lebih komprehensif atau mampu melihat organisasi sebagai satu kesatuan utuh. Keempat, sebagai sebuah metode dalam manajemen

strategi, balanced scorecard dikenal sangat simpel dan mudah dipahami.• Metode ini tidak rumit atau membutuhkan suatu keahlian khusus yang spesifik sehingga mudah dipahami oleh berbagai lapisan organisasi. Kelima, balanced scorecard

dikenal sangat fleksibel dan bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Keenam, balanced scorecard dapat diintegrasikan dengan berbagai

metode manajemen lainnya, seperti SWOT, six sigma dan manajemen risiko. Balanced scorecard diciptakan bukan untuk menggantikan metode manajemen yang sudah ada, melainkan melengkapinya. Bisa dikatakan, metode ini dilahirkan

untuk menjadi perangkai (integrator) bagi metode-metode manajemen yang telah ada saat ini

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Tujuan dari pengukuran kinerja tidak hanya untuk mengetahui bagaimana bisnis berjalan tetapi juga untuk memungkinkan agar tampil lebih baik. Tujuan utama dari penerapan sistem pengukuran kinerja adalah untuk meningkatkan

kinerja organisasi sehingga dapat lebih melayani pelanggan, karyawan, pemilik, dan pemangku kepentingan lainnya (Johnson, 1981 dalam Kairu et.al., 2013).

Sebuah sistem pengukuran kinerja memungkinkan suatu perusahaan untuk merencanakan, mengukur dan mengontrol kinerja sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan (Okwo & Marire, 2012). Perusahaan telah menetapkan tujuan

tergantung pada tingkat kepuasan pelanggan, tingkat cacat produk, waktu untuk memasarkan dan tanggung jawab sosial lingkungan. Tujuan tersebut tidak diukur

langsung oleh pendapatan. Perusahaan yang memproduksi barang murahan, keterlambatan pengantaran, merusak lingkungan atau pada dasarnya membuat pelanggan tidak puas, akan kehilangan pangsa pasar dan dipaksa keluar dari bisnis

(Spraakman, 2005).

Kualitas hubungan yang penting harus tercermin dalam kerangka pengukuran kinerja, atau sering disebut scorecard. Pengukuran kinerja biasanya

digunakan untuk melacak kemajuan menuju sasaran. Pengukuran adalah pengganti untuk target itu sendiri. Perusahaan menentukan bagaimana, atas dasar

apa, manajer dan karyawan lainnya memfokuskan waktu dan upaya mereka. Indikator non-keuangan, pada dasarnya adalah langkah-langkah pengganti untuk kinerja keuangan. Ukuran kinerja keuangan dan non-keuangan dapat

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Ada beberapa alat manajemen yang penting dalam pengukuran kinerja misalnya; performance measurement matrix (Keegan et al.,1989), performance pyramid (McNair et. al., 1990), integrated performance measurement systems

(Bitici et.al., 1997), performance prism (Neely and Adams, 2001), data envelope analysis (Charnes et al., 1978), quantum performance measurement (Hronec,

1993) or productivity measurement and enhancement system (Pritchard, 2008). Akan tetapi, model manajemen yang paling terkenal adalah balanced scorecard yang diusulkan oleh Kaplan and Norton (1992,1993, 1996, 2001a) (Zizlavsky,

2014).

BSC adalah sistem manajemen kinerja yang paling banyak diterapkan saat

ini. Ide dasar dari BSC bahwa pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan proses bisnis internal, perbaikan ini diperlukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan hasil keuangan. BSC

menekankan perbaikan dan bukan hanya pencapaian tujuan tertentu, dan jika sebuah organisasi tidak terus menerus melakukan perbaikan, pada akhirnya akan kalah dengan pesaing yang melakukannya (Kaplan, 2010). Balanced scorecard

adalah pengukuran konseptualisasi kinerja yang menerjemahkan strategi organisasi ke dalam tujuan yang jelas, langkah-langkah, target, dan inisiatif yang

terorganisir di dalam empat perspektif; yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis, dan sumber daya manusia atau inovasi dan pembelajaran (Kassahun, 2010).

Pada saat mengelola dan meningkatkan proses bisnis, pelanggan dan

kepuasan karyawan, perspektif keuangan juga harus ditingkatkan karena perspektif ini merupakan ukuran hasil akhir dari penilaian organisasi (Bhasin,

(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. Pentingnya fokus pelanggan dan kepuasan pelanggan cukup penting dalam filsafat manajemen baru (Qin, Atkins, dan Yu,

2013, Ahmadi et.al., 2011 dalam Lokatili dan Devie, 2013).

Perspektif proses bisnis internal yaitu menentukan proses yang

memuaskan para pemegang saham perusahaan dan pelanggan (Kaplan dan Norton, 2001). Perspektif bisnis internal berfokus pada melakukan kebutuhan pelanggan dengan baik, yang didefinisikan dalam perspektif pelanggan (Ahmadi,

Khoddami, Osanlou, dan Moradi, 2011). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mempunyai indikator pengukuran yang berkaitan dengan penciptaan

pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan organisasi melalui tenaga kerja, sistem dan pengorganisasian program (Kaplan and Norton, 1996a, 1996b dalam Lokatili dan Devie, 2013).

Faktor kunci dari penyebaran cepat balanced scorecard adalah kemungkinan menggunakan sistem pengukuran ini untuk mengontrol pelaksanaan visi dan strategi perusahaan. Dalam hal ini, balanced scorecard mengambil peran

strategis sistem manajemen (De Geuser et al., 2009 dalam Zizlavsky, 2014). Keberhasilan pelaksanaan dari BSC yang telah dirumuskan tentu saja lebih

penting daripada merumuskan susunan matriks. Namun, merumuskan scorecard yang paling sesuai dengan kepentingan strategis organisasi adalah yang paling penting. BSC tidak pernah dikatakan benar-benar lengkap. Sebaliknya, karena

lingkungan bisnis yang dinamis dan terus-menerus berkembang, scorecard organisasi perlu terus dikonsep ulang untuk mencerminkan perkembangan di luar

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan. Dalam perubahan lingkungan bisnis seperti ini, strategi yang sedang digunakan akan ditantang dan mungkin juga perlu untuk merumuskan strategi baru (Bose dan Thomas, 2007).

Xu (2012) menyimpulkan bahwa manajer dan karyawan terinspirasi bertindak untuk melaksanakan suatu strategi dimulai sejak langkah-langkah dan

sasaran ditetapkan. Langkah-langkah dan sasaran merupakan ukuran keberhasilan untuk kegiatan bisnis tertentu. Ketika balanced scorecard diadopsi, karyawan menyadari bahwa kinerja mereka akan dinilai berdasarkan pada langkah-langkah

dan sasaran. Dengan demikian, karyawan akan bertindak untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Sangat penting untuk mencapai eksekusi strategi karena

strategi adalah cara perusahaan mewujudkan misi, nilai-nilai, dan visi.

Penelitian yang dilakukan oleh Elvia Septia Astuti (2014) menunjukkan

bahwa perspektif pelanggan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

pengukuran kinerja perusahaan PT. Padang Intermedia Pers. Selanjutnya, penelitian

Yuldi Mile (2011) memperoleh hasil bahwa perspektif keuangan secara parsial atau individu berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer perusahaan

asuransi BUMN Cabang Palu selama periode 2004 sampai dengan 2008, sedangkan perspektif pembelajaran secara parsial atau individu tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajer perusahaan asuransi BUMN Cabang Palu

selama periode 2004 sampai dengan 2008. Penelitian lain yang dilakukan oleh Salman (2013), menyimpulkan bahwa perspektif finansial (X1), perspektif

(14)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha sesuai dengan penelitian Lokatili dan Devie (2013), Mathius Tandiontong dkk. (2011), Handayani (2013), dan Kurniawanto (2013). Penelitian Zulkarnaini (2012) memperoleh hasil bahwa perbaikan proses bisnis internal secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kinerja bank dengan pendekatan balanced scorecard yang ada di wilayah Kota Banda Aceh. Berbeda dengan hasil penelitian

Ketut Gunawan (2009) yang menyimpulkan bahwa perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan faktor yang mempengaruhi Kinerja Organisasi LPD di Bali, sedangkan perspektif proses

bisnis internal merupakan faktor yang tidak berpengaruh.

CV. Duta Jaya merupakan salah satu trading company di kota Bandung.

Perusahaan ini adalah supplier chemical for rubber (bahan kimia karet) dan synthetic rubber polymer (karet sintetis). Penulis memilih CV. Duta Jaya karena perusahaan ini selama beberapa tahun sulit mencapai target penjualan, dan juga

terjadi penurunan laba yang signifikan. Perusahaan ini baru menerapkan balanced scorecard dari tahun 2011.

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian sebelumnya, penulis melihat hasil

yang tidak konsisten, sehingga penulis ingin menguji kembali apakah balanced scorecard memberikan pengaruh terhadap kinerja organisasi atau tidak. Dimana

kinerja organisasi diukur dari pencapaian target penjualan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai penerapan metode balanced scorecard dan kaitannya dengan kinerja CV Duta Jaya, dengan mengambil judul

“PENGARUH PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM

(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini penulis merumuskan beberapa permasalahan yang mencakup empat perspektif dalam balanced scorecard, antara lain:

1. Apakah penerapan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada CV Duta Jaya?

2. Seberapa besar pengaruh perspektif keuangan, perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam meningkatkan kinerja organisasi pada CV Duta Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Menguji apakah penerapan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada CV Duta Jaya.

2. Menganalisis seberapa besar pengaruh perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam meningkatkan kinerja organisasi pada CV Duta

(16)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai sistem

pengendalian manajemen yang efektif khususnya penerapan metode balanced scorecard sebagai strategi manajemen untuk mempengaruhi

kinerja perusahaan secara keseluruhan. 2. Bagi manajemen perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi manajemen

perusahaan dalam mengevaluasi kinerja setiap lini perusahaan, sehingga perusahaan bisa mengumpulkan informasi yang lebih akurat sebagai dasar

(17)

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan mengenai

penerapan metode balanced scorecard dalam meningkatkan kinerja organisasi pada CV Duta Jaya, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian statistik terhadap empat perspektif balanced scorecard antara

lain:

a. Perspektif keuangan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja

organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,033 lebih kecil dari 0,05.

b. Perspektif pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,658 lebih besar dari 0,05.

c. Perspektif proses bisnis internal tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,627 lebih besar dari 0,05.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,007 lebih kecil dari 0,05.

2. Tingkat pengaruh yang dihasilkan oleh masing-masing perspektif balanced

(18)

BAB V PENUTUP 65

Universitas Kristen Maranatha a. Perspektif keuangan yang diukur dari tingkat return on investment mampu menjelaskan peningkatan kinerja organisasi yang dilihat dari pencapaian target penjualan sebesar 93,4%.

b. Perspektif pelanggan yang diukur dari peningkatan jumlah pelanggan mampu menjelaskan peningkatan kinerja organisasi yang dilihat dari

pencapaian target penjualan sebesar 11,7%.

c. Perspektif proses bisnis internal yang diukur dari persentase biaya perbaikan pesanan mampu menjelaskan peningkatan kinerja organisasi

yang dilihat dari pencapaian target penjualan sebesar 13,9%.

d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diukur dari tingkat absensi

karyawan mampu menjelaskan peningkatan kinerja organisasi yang dilihat dari pencapaian target penjualan sebesar 98,5%.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain:

1. Periode pengamatan penelitian hanya terbatas 5 tahun sehingga tidak

mencukupi untuk dilakukan pengujian secara simultan.

2. Hanya terdapat dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kinerja organisasi.

5.3 Saran

(19)

BAB V PENUTUP 66

Universitas Kristen Maranatha 1. CV Duta Jaya perlu meningkatkan perspektif pelanggan dan proses bisnis internal dalam operasional perusahaannya, agar mampu meningkatkan penjualan dan mempertahankan pangsa pasarnya.

2. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan agar mengambil sampel perusahaan dari suatu populasi industri sehingga bisa memperoleh hasil penelitian

yang lebih akurat.

3. Peneliti selanjutnya juga disarankan menggunakan indikator lain untuk mengukur perspektif balanced scorecard, atau memasukkan

(20)

PENGARUH PENERAPAN METODE BALANCED

SCORECARD DALAM MENINGKATKAN

KINERJA ORGANISASI PADA

CV DUTA JAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)

Oleh

LEONARD GLENNALDY

1151028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(21)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih karunia dan anugerah-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “PENGARUH PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PADA CV DUTA JAYA” dengan baik guna melengkapi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Program studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dalam proses pembuatan tugas akhir ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dorongan semangat, serta doa yang baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Penulis sadar bahwa banyak kekurangan baik dari penulisan ataupun penyusunan tugas akhir ini, segala kritik dan saran akan penulis terima dengan hati terbuka sebagai pemacu untuk penulis memberikan hasil yang lebih baik lagi di masa depan. Serta dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan penulis kekuatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, serta memberi jalan dan kemudahan bagi penulis selama proses penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.

2. Ibu Meyliana, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu guna memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk yang begitu berarti dalam penyusunan tugas akhir ini.

3. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

4. Ibu Elyzabet Indrawati Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

5. Ibu Verani Carolina, S.E., M.Ak., Ak., CA. selaku dosen wali yang telah banyak membantu penulis selama kuliah di Universitas Kristen Maranatha. 6. Segenap staf dosen pengajar, staf perpustakaan, tata usaha, dan seluruh

karyawan di Fakultas Ekonomi Program studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

7. Bapak Richard Solihin selaku pemilik CV DUTA JAYA yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di perusahaan beliau serta membantu penulis mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama proses penyusunan tugas akhir ini.

8. Kepada keluarga penulis tercinta yaitu Mami, Alm. Papi, Oh Edo, Je Leonie atas perhatian dan kasih sayang selama ini dan juga dorongan semangat, dukungan baik materiil maupun moril serta doa yang senantiasa diberikan kepada penulis.

9. Kepada kekasih penulis, Devina Kurnia yang selalu membantu penulis dan memberi dorongan semangat, serta doa yang senantiasa membantu penulis dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

(22)

11. Kepada sahabat serta teman-teman penulis: Poris, Bintang, Irwan, Titus, Filbert, Gisella, Stephanie, Melly, Rendy, Linda, Yessika, Edwin, Dendy, Steffie, Kevin, Celia, Jonatan, Ryan, dan teman-teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Tuhan Yesus Kristus selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Juni 2016

(23)

67 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bose, Sanjoy & Keith Thomas. (2007). Applying the balanced scorecard for better performance of intellectual capital. Online Journal. www.emeraldinsight.com.

Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo. (2008). Akuntansi Manajemen. Edisi Revisi. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.

Handayani, Dian Fitria. (2013). Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Kota Padang). Artikel. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Horngren, Charles T., Srikant M. Datar, dan George Foster. (2009). Akuntansi Manajemen, Alih Bahasa M. Badjuri dan Kusnaedi. Yogyakarta: BPFE UGM.

Kairu et.al. (2013). Effects of balanced scorecard on performance of firms in the service sector. European Journal of Business and Management. ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online). Vol.5, No.9, 2013.

Kassahun, T. (2010). Rethinking institutional excellence in Ethiopia: adapting and adopting the balanced scorecard (BSC) model. JBAS. Vol.2 No.1 May pp 22-53.

Krismiaji dan Y Anni Aryani. (2011). Akuntansi Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Lokatili, Tifany Armin. (2013). Analisa Pengaruh Penggunaan Balanced Scorecard Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 1, No. 2, Universitas Kristen Petra.

(24)

68

Universitas Kristen Maranatha Mile, Yuldi. (2011). Pengaruh Perspektif Keuangan dan Pembelajaran terhadap Kinerja Manajer Perusahaan Asuransi. Jurnal Ekonomi Bisnis, Vol. 16, No. 1, Maret 2011. Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu.

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Mulyadi. (2009). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.

Okwo, I. M. and Marire, I. M. (2012). Performance measurement in business organizations: An empirical analysis of the financial performance of some breweries in Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting. Vol 3, No.11, 2012 pp.48-57.

Prawironegoro, Darsono, dan Ari Purwanti. (2009). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Salman. (2013). Analisis Kinerja Aparat Pengawas Interen Pemerintah (APIP) Dengan Menggunakan BSC Pada Inspektorat Aceh. Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala. ISSN 2302-0199, pp. 118- 127. Samryn, L.M. (2012). Akuntansi Manajemen Informasi Biaya untuk

Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sedarmayanti. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Cetakan Ketujuh. Bandung: Refika Aditama.

Sinambela, Lijan Poltak. (2012). Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran, dan Implikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. (2012). Akuntansi Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM Teori, Dimensi dan Implementasi dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiri, Slamet. (2009). Akuntansi Managemen Sebuah Pengantar. Edisi keempat, Cetakan keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan Ke-4. Bandung: Alfabeta.

(25)

69

Universitas Kristen Maranatha Sumarsan, Thomas. (2013). Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi,

dan Pengukuran Kinerja. Edisi kedua. Jakarta: Indeks.

Sunjoyo dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Tandiontong, M., Rajampi dan Verani Carolina. (2011). Pengaruh Efektivitas Penerapan Metode Balanced Scorecard Dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT PLN Persero Distribusi Jabar dan Banten). Jurnal Riset Akuntansi, Vol.III No.2 Oktober 2011, Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Umam, Khaerul. (2010). Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia. Wibowo. (2010). Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Kurniawanto, Hudi. (2013). Pengaruh Keempat Perspektif Balanced Scorecard Terhadap Kinerja Seka Swalayan Sragen. Widya Sari. Vol. 15, No. 2, Mei 2013:61-84). Universitas Kristen Satya Wacana.

Yuwono, Sony dkk. (2002). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi Yang Berfokus pada Strategi. Jakata: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Zizlavsky, Ondrej. (2014). The Balanced Scorecard: Innovative Performance Measurement and Management Control System. Journal of Technology Management & Innovation. 2014, Volume 9, Issue 3.

Gambar

Gambar 2.1  Proses Manajemen Baru .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Di Pangururan komunikasi antara orang tua dan anak di dalam rumah tidak hanya menggunakan bahasa etnis orang tua (bahasa daerah) begitu juga dengan komunikasi anak dan

Jelaskan tujuan umum dari evaluasi atau analisis terhadap sistem surveilens ini.Tujuan umum dari analisis ini adalah untuk mengetahui kelemahan suatu sistem surveilens.Bila

Gambar 2.13 Perbedaan antara orthophoto dan true orthophoto (Nielsen, 2004) Pada proses pembuatan true orthophoto , dilakukan juga proses pengidentifikasian

Tuwoti merupakan varietas yang memiliki anakan terbanyak dan tidak berbeda nyata dibandingkan varietas Inpago 6, Situ Bagendit, dan Limboto, tetapi berbeda

Gambar 2.2 Proses hidrolisis pati menjadi glukosa kulit pisang kepok. Fermentasi glukosa

merupakan kegiatan-kegiatan pengembangan profesi yang harus dilaksanakan oleh guru fikih selain tugas utamanya mengajar terutama bagi guru fikih yang telah lulus

Program proyek akhir arsitektur ini yang berjudul “ Rumah Retret Kristen

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan