• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CITRA,KREADIBILITAS, DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ‘BY

LIZZIE PARRA’ BLP (STUDI KASUS LIZZIE PARRA)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG 2022

(2)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 1

1.2 Latar Belakang ... 2

1.3 Identifikasi Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.5.1Manfaat Teoritis ... 8

1.5.2 Manfaat Praktis ... 8

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II ... 10

TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tinjauan Teori ... 10

2.1.1 Citra Komunikator... 10

2.1.2 Kredibilitas ... 11

2.1.3 Kemampuan Komunikasi ... 12

2.1.4 Keputusan Pembelian ... 13

2.2 Penelitian Terdahulu ... 14

2.3 Kerangka Pemikiran ... 15

2.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 25

BAB III ... 26

METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 28

3.2.1 Subjek Penelitian ... 28

3.2.2 Objek Peneltian ... 28

3.3 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Kuantitatif ... 28

3.3.1 Operasinalisasi Variabel ... 28

(3)

ii

3.3.2 Skala Pengukuran ... 33

3.4 Populasi dan Sampel ... 34

3.4.1 Populasi ... 34

3.4.2 Sampel ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 38

3.6.1 Uji Validitas ... 38

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 40

3.7 Teknik Analisis Data Kuantitatif ... 42

3.7.1 Analisis Deskriptif... 42

3.8 Teknik Analisis Data Kualitatif ... 44

3.8.1 Teknik Analisis Data ... 44

3.7 Teknik Keabsahan Data ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... …48

LAMPIRAN ... …50

(4)

iii DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rancangan Jadwal Penelitian ... 8

Tabel 3.1 Model Penelitian Sequential Explanator ... 28

Tabel 3.2operasionalisasi Variabel ... 30

Tabel 3.3 Pengukuran Skala ... 35

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 40

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 41

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X... 42

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y... 42

Tabel 3.8 Kategori Presentase ... 44

(5)

iv

(6)

iii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo BLP ‘by Lizzie Parra’ ... 1

Gambar 1.2 Data Pengguna Media Sosial di Dunia ... 3

Gambar 1.3 Media sosial Paling Populer di Indonesia ... 4

Gambar 1.4 BLP ‘by Lizzie Parra’ Memenangkan Best Lip Colour di BFA 2020 ... 7

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 25

Gambar 3.1 Garis Kontinum ... 45

(7)

iv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian ... 50

Lampiran 2: Screenshoot Google Form ... 55

Lampiran 3: Draft Pertanyaan Wawancara ... 56

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas ... 60

Lampiran 5: Uji Realibilitas X ... 63

(8)

v

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Sekarang, banyak brand produk kecantikan bermunculan dengan kualitas yang tidak kalah bagusnya dari merek luar salah satu contohnya adalah BLPBeauty. BLPBeauty adalah salah satu brand kosmetik local dari Indonesia yang diciptakan seorang beauty vlogger terkenal, dia sudah sangat terkenal pada industry ini yakni Elizabeth Christina Parameswari atau biasa dikenal dengan nama Lizzie Parra. Produk BLPBeauty diposting melalui social media Instagram pada 15 juni 2016 di akun @blpbeauty, namun produknya baru bisa diorder pada tanggal 20 Juni 2016 di website BLPBeauty yaitu https://blpbeauty.com/

Gambar 1.1 Logo BLP ‘by Lizzie Parra’

Sumber: ( https://blpbeauty.com/ , diakses pada 1 April 2021 21:48 )

Brand BLPBeauty terinspirasi dari nama pemilinya yaitu by Lizzie Parra dan dijadikan nama singkat sehingga tercipta nama BLP. Awalnya Lizzie Parra adalah seorang yang terjun ke dunia kecantikan dan BLPBeauty adalah suatu hal yang menjadi Lizzie Parra tertarik terhadap produk-produk kecantikan. Lizzie kemudian mengajak berkelompok agar bisa menciptakan suatu project pada salah satu acara kampusnya demi medapatkan kelulusan dari kuliahnya. Lizzie dan teman sekelompoknya menciptakan project “make up class” pada tahun 2008 yang mana tercipta inspirasi dari makeup YSL di Paris.

(10)

2 Pada saat itu, project make up class masih sulit ditemukan namun ia membuat acara itu sukses sehingga membuat orang tertarik untuk mengikutinya. Berkat projek tersebut, ia dapat bekerja di tahun 2011 di divisi marketing pada salah satu high end international beauty brand.

BLPBeauty mengusung konsep ‘Real women, real girls’ disini Lizzie sebagai owner dari produk BLPBeauty ingin mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk mencintai diri sendiri dengan kelebihan maupun kekurangan dalam diri dengan tagline ‘Adore Yourself’. Berdasarkan hal tersebut BLPBeauty memaparkan jika mereka melihat arti cantik untuk wanita yakni kepercayaan diri itu penting diihat dari kulit yang cantik dari dalam dan luar serta kecantikan tersebut tidak akan memberiarkan diri sendiri terpuruk dalam kesedihan, kondisi ini tertulis pada profil websitenya https://blpbeauty.com/ .

1.2 Latar Belakang

Keputusan pembelian yakni proses yang menciptakan keadaan dimana konsumen hendak membeli pada suatu produk. Hal ini disebabkan karena konsumen tersebut dipengaruh karena harga, brand positioning dan kualitas yang bagus pada suatu produk. Kotler (2002). Keputusan pembelian diawali konsumen karena kesadaran akan pemenuhan keinginan dan kebutuhan yang ada pada diri konsumen tersebut sehingga terdorong kondisi demikian hal ini biasa disebut sebagai need arousal (Sutisna, 2001). Keputusan konsumen ialah kondisi dimana pendekatan yang menyelesaikan suatu permasalahan yan terjadi pada konsumen dalam melakikan pembelian suatu produk ataupun jasa yang menyelesaikan pemenuhan kebutuhan. Berdasarkan paparan Tjiptono (2012), keputusan pembelian yakni suatu kondisini yang mana konsumen mulai mengetahui permasalahan yang ia hadapi dan mulai melakukan research tentang produk serta akan melakukan evaluasi pada produk-produk yang ia jumpai dan bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, hal ini akan menimbulkan keputusan pembelian.

Seiring perkembangan zaman, media sosial sudah menjadi kebutuhan untuk masyarakat. Social media tersebar dimana-mana dan tidak bisa dipungkiri

(11)

3 jika pmekaian social media sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Penggunaan social media di seluruh dunia terus meningkat. Hal ini tidak dapat diragukan lagi karena media sosial merupakan sebuah kondisi online paling terkenal yang dilaksanakan user di internet. Dilaporkan dari Beritasatu.com

“Hingga Januari 2021, Indonesia memiliki pengguna internet sebanyak 202,6 juta jiwa. Mengutip data dari Data Reportal, Senin (15/2/2021), jumlah tersebut meningkat sebanyak 27 juta atau 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara penetrasi internet mencapai 73,7% hingga Januari lalu.” Sedangkan dilihat dari paparan Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2020, pengguna media di seluruh dunia sudah mencapai 4,20 milliar. Angka ini terus tumbuh hingga sebesar 490 juta selama 12 bulan terakhir. Jumlah pengguna sosia kini setara dengan populasi dunia yaitu 53 persen.

Gambar 1.2 Data Pengguna Media Sosial di Dunia

Sumber : https: wearesocial.com (diakses pada 25 Maret 2021 ,22:08)

Platfrom Youtube menjadi media sosial terpopuler untuk saat ini, hampir sepertiga dari jumlah pengguna medai sosial adalah pengguna Youtube.

Masyarakat menggunakan Youtube tidak hanya untuk sekedar menonton video tetapi untuk belajar dan juga mencari informasi. “Angka pengguna YouTube mencapai 94% dengan rentang usia berada di kisaran 16 hingga 64 tahun. Angka tersebut dikutip Beritasatu.com berdasarkan survei yang dilakukan GWI pada

(12)

4 triwulan ketiga 2020.” (https://www.beritasatu.com/digital/733355/data-ini- media-sosial-paling-populer-di-indonesia-20202021)

Gambar 1.3 Media sosial Paling Populer di Indonesia Sumber : www.beritasatu.com ( diakses pada 25 Maret 22:50)

Pada era kini, peranan YouTube semakin meningkat di Indonesia menjadi tempat publikasi konten video. Total jam konten yang diupload di Indonesia mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dari tahun saat ini dan tahun sebelumnya. Hingga saat ini ada sekitar 92 persen menjadi Youtube sebagai tujuan utama mereka saat hendak mencari konten. Dari sisi banyaknya jumlah penonton, peringkat Youtube tidak jauh daripada Televisi. Ketika acara yang disiarkan di televisi tidak sempat ditonton masyarakat akan beralih ke Youtube untuk mencari siaran ulang. Platform ini tidak hanya digunakan untuk menonton saja, memungkinkan pengguna untuk mengunggah dan berbagi video. Banyak konten kreator yang suskses meraup pendapatan dari Youtube dengan nilai yang cukup fantastis dengan begitu membuat orang-orang semakin berlomba-lomba untuk menjadi seorang konten kreator. Banyak sekali jenis- jenis konten kreator di Youtube mulai dari Music Cover, Travel Vlog, Youtuber Gaming hingga Youtuber Makeup.

(13)

5 Youtuber makeup atau bisa dibilang beauty vlogger adalah seseorang yang memberikan informasi kepada pengguna Youtube bagaimana cara menggunakan Makeup ataupun review sebuah produk kecantikan. Menurut Sonya dan rezi (2019) perkembangan masa yang semakin maju, calon pelanggan melihat review dari teknologi dari beauty vlogger mengenai brand yang hendak tertarik dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Salah satu cara membuat promosi produk kecantikan pada era ini agar lebih menarik dan cepat terkenal yaitu memakai teknik sponsor beauty vlogger. Hal ini karena konsumen melihat review jujur yang dilontarkan beauty vlogger dan melakukan pembelian atas testimony yang diberikan.

Saat ini tidak sedikit beauty vlogger yang memberikan opini dan komentarnya terhadap suatu produk di jejaring sosial milik akun pribadi mereka. Hal ini diawali dengan banyaknya beauty vlogger yang kerap kali memberikan review yang jujur dalam memberikan opini dan komentarnya terhadap produk tersebut. Beberapa konsumen terbantu dengan adanya review jujur dari beauty vlogger karena hal ini bisa melihat quality dari brand sebelum membeli dan tidak akan muncul istilah wasting money or wasting time bagi konsumen dan melihat apakah layak untuk dipakai. Saat inipun, produk kecantikan tersebar luas di pasaran dari brand local maupun internasional dan terbagi dalam beberapa jenis. Namun demikian tidak menjamin semua produk tersebut baik untuk digunakan dan sesuai dengan kulit konsumen, hal ini masih memerlukan research lebih lanjut oleh konsumen. Sebelum terjadi pembelian pada produk, konsumen lebih baik sudah research secara mendetail terhadap produk yang hendak dibeli agar meminimalkan kesalahan yang ada dengan mekihat review dan testimoni yang tersebar, Dinar (2015).

Shimp (2014) mengatakan “ada dua atribut umum biasanya diterapkan seorang endorser seperti kredibilitas (credibility) dan daya tarik (attractiveness).

Kredibilitas sendiri mempunyai empat unsur yang harus dapat dipercaya (trustworthiness), mempunyai daya tarik (attractiveness), keahlian (expertise), dan menyenangkan (likeability)”. Menurut Sonya dan rezi (2019) “Beauty vlogger dapat dikatakan kredibel bilamana ia jujur dalam mempresentasikan produk kecantikan dalam pandangan yang objektif dan tidak berusaha untuk memanipulasi keputusan calon pembeli. Dengan daya tariknya serta

(14)

6 keahliannya dalam membawakan suatu review produk akan mampu meyakinkan calon pembeli dalam mengambil keputusan pembelian.”

Saat ini industri kosmetik terus berkembang pesat setiap tahunnya di Indonesia. Menurut Kementerian Perindustrian, pada tahun 2017, “Industri kosmetik di tanah air mencapai lebih dari 760 perusahaan. Dari total tersebut, sebanyak 95 persen industri kosmetika nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM). Hanya 5 persen merupakan industri dengan skala besar. Indonesia menjadi salah satu pasar kosmetik yang cukup besar potensi pasar domestik ini antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial.”

Produk kecantikan semakin berkembang dikalangan wanita dari zaman ke zaman. Bagi wanita menjaga penampilan merupakan suaru hal yang pentin untuk saat ini terlebih

Beberapa tahun terakhir ini, kosmetik lokal di Indonesia mulai muncul dengan kualitas yang tidak kalah bagusnya dibanding brand Internasional.

Salah satu produk kosmetik brand lokal adalah BLP ‘by Lizzie Parra’. Produk kosmetik yang didirikan pada tahun 2016 oleh beauty vlogger/selebgram Elizabeth Christina Parameswari atau biasa dikenal dengan Lizzie Parra. Brand ini bermula dengan rasa resah dari seorang Lizzie dengan keadaan industri kosmetik di Indonesia yang terdominasi oleh brand dari luar negri. Dengan mendirikan brand dengan nama sendiri Lizzie mengharapkan bisa membanggakan produk kecantikan dari seluruh perempuan di Indonesia dengan kualitas yang baik dan harga yang sesuai dengan keadaan di Indonesia.

Setelah dibentuk pada tahun 2016, brand lokal ini mendapatkan banyak penghargaan dari acara yang diselenggarakan setiap tahunnya yaitu BeautyFest Asia. Pada tahun 2017, BLP ‘by Lizzie Parra’ meraih penghargaan Innovator of The Year pada acara BeautyFest Asia 2017. Lalu, pada BeautyFest Asia 2018 BLP ‘by Lizzie Parra’ memenangkan kategori Lip Cosmetic of The Year. Di tahun 2019 Best Brow Product: Brow Definer BLP Beauty menang dalam acara yang sama BeautyFest Asia 2019. Dan pada tahun 2020, BLP ‘by Lizzie Parra’

kembali memenangkan Best Lip Colour.

(15)

7 Gambar 1.4 BLP ‘by Lizzie Parra’ Memenangkan Best Lip Colour di BFA 2020 Sumber: ( https://beautyfestasia.popbela.com/awards ,diakses pada 3 Mei 2021 12:14 )

Kajian berikur sejalan dengan kajian sebelumnya yang ditulis oleh Sonya serta Rezi (2019) yang berjudul “Pengaruh Citra, Kredibilitas dan Kemampuan Komunikasi Beauty Vlogger Terhadap Keputusan Pembelian Produk Make-Up Maybelline (Studi Kasus Tasya Farasya)” menjelaskan bahwa Beauty influencer berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Sesuai bahasan dari kondisi dan latar belakang yang sudah dibahas di atas, maka peneliti bertujuan untuk meneliti dampak Beauty Vlogger pada keputusan pembelian

dengan “PENGARUH CITRA,KREADIBILITAS, DAN KEMPUAN

KOMUNIKASI BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ‘BY LIZZIE PARRA’ BLP (STUDI KASUS LIZZIE PARRA)”

1.3 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang sudah dibahas sebelumnya, maka identifikasi masalah dari kajian berikut, yakni:

a) Bagaimana pengaruh Lizzie Parra sebagai Beauty Vlogger ?

b) Bagaimana keputusan pembelian terhadap produk BLP ‘by Lizzie Parra’?

c) Seberapa besar pengaruh Beauty Vlogger terhadap keputusan pembelian produk BLP ‘by Lizzie Parra’ ?

(16)

8 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasakan identifikasi masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a) Untuk mengatahui pengaruh dari Lizzie Parra sebagai Beauty Vlogger

b) Untuk mengatahui bagaimana keputusan pembelian terhadap produk BLP ‘by Lizzie Parra’

c) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Beauty Vlogger terhadap keputusan pembelian produk BLP ‘by Lizzie Parra’

1.5 Manfaat Penelitian

Tujuan kajian berikut yakni demi melihat apakah ada dampak dari Beuty Influencer terhadap keputusan pembelian Produk BLP ‘by Lizzie Parra’.

1.5.1Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari kajian berikut yakni diharapkan bisa sebagai referensi pembelajaran serta mendapatkan ilmu tambaha mengenai keputusan pembelian, khususnya bagaimana seorang Beauty Vlogger bisa memaparkan dampak pada konsumen dengan memicu ketertarikan terhadap keputusan pembelian pada merek yang diwakilkan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil kajian berikut diharapkan bisa sebagai referensi untuk perusahaan agar melihat komponen yang dibutuhkan dalam focus dan proses penentuan selebgram sebagai Beaty Vlogger yang akan dipkaai demi mampu keputusan pembelian produk pada konsumen potensial.

1.6 Tempat dan Waktu Penelitian

TABEL 1.1

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

No

Uraian Kegiatan

Bulan Apr

2021 Mei 2021

Jun 2021

Jul 2021

Agu 2021

Sept 2021

Okt 2021

Nov 2021

Des 2021

Jan 2022

Feb 2021 1. Menentukan

topik penelitian.

(17)

9 2. Mencari

informasi awal 3. Mengumpulkan

data 4. Penyusunan

BAB 1 5. Penyusunan

BAB 2 6. Penyusunan

BAB 3 7. Pendaftaran

Desk Evaluation 8. Revisi Desk

Evaluation

(18)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Citra Komunikator

Citra bisa terbentuk dari presepsi terhadap relalitas yang berkembang dalam benak public dan muncul di media. Citra itu merupakan perasaan ataupun gambran diri dari public terhadap suatu perusahaan, lembaga, maupun organisasi. Hal ini menciptakan kesan dengan sengaja dari orang,organisasi, maupun suatu objek. Citra merupakan asset penting bagi perusaahan maupun organisasi maka dari itu citra diciptakan dengans sengaja agar bernilai positif, Dr. Elvinari Ardianto (2011:62).

Terdapat emap komponen dalam pembentukan citra menurut Soleh Soemirat serta Elvinaro pada bukunya dasar-dasar Public relations (Soemirat dan Elvinaro, 2004:144) yakni:

1. Persepsi,

Persepsi dapat dinyatakan sebagai hasil pengamatan pada unsur yang berkaitan dengan makna lain. Rangsang yang diberikan oleh individu mempunyai makna tehadap kemampuan mempresepsi nilai yang dibentuk oleh citra. Pandangan individu atau presepsi akan positive jika informasi yang dipaparkan ditangkap oleh rangsangan yang bisa menyelesaikan individu tersebut.

2. Kognisi,

Kognisi merupakan keyakinan seseorang pada stimulus yang hendak timbul jika rangsangan telah mengenai individu tersebut, sehingga individu wajib memberikan informasi-informasi yang bisa mempengaruhi kognisisnya.

3. Motivasi,

Motivasi dan sikap akan mendorong sikap yang dipaparkan seseorang. Motif ialah kondisi di dalam seseorang yang di dorong oleh keinginan individu untuk melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.

4. Sikap,

Sikap merupakan presepsi, kecenderungan bertidak, berpikir serta menerima kondisi ataupun objek. Sikap cenderung perilaku dengan metode khusus. Sikap juga mumpunyai daya dorong dan motivasi yang kuat.

Secara umum, disini citra merupakan sekumpulan kesan, ide, serta keyakinan seseorang pada sebuah objek khusus yang menampilkan kondisi terbaiknya. Sebagian besar Image analysis atau analisis citra terhadap sasaran memerlukan penilaian atau

(19)

11 tanggapan pelanggan, menurut Menurut Simamora (2008:33) “ada tiga bentuk citra (image), yaitu :

a. Corporate Image (citra pembuat) b. User image (citra pemakai) c. Product image (citra produk) 2.1.2 Kredibilitas

Kredibilitas adalah kepercayaan konsumen terhadap produk yang sedang di promosikan, biasanya mengacu pada kecenderungan yang dipercayakan oleh seseorang mengenai sebuah informasi yang dianggap dapat dipercaya oleh para konsumen.

Menurut Ikrima dan Sabri (2015) kreadibilitas merupakan sebagian besar konsumen melihat sumber yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat dipercayai memberikan informasi yang obyektif. Informasi dengan sumber yang dapat dipercaya dapat mempengaruhi keyakinan, opini, sikap, dan perilaku yang suatu prosesnya dinamakan internalisasi. Hal ini terjadi ketika konsumen mengambil opini dari seseorang yang dapat dipercaya bahwa informasi yang diberikan cukup akurat untuk diberikan kepada konsumen. Presepsi yang dimunculkan oleh kredibilitas pendukung iklan dapat ditentukan malalui penilaian secara individual.

Sesuai dengan bahasan dari Rahmat (2005), Kredibilitas seorang komunikator yakni pendapat komunikasi tentang sifat dari seorang komunikator. Definisi kredibilitas mengenai sifat komunikator memuat 2 hal : pertama, kreadibilitas meripakan pendapat dari komunikan, serta kedua kreadibilitas saling berkaitan dengan sifatnya yang dapat dikatakan sebagai kompenen kredibilitas. Rakhmat (2009). Devito memaparkan jika

“kredibilitas bisa memuat 3 hal yakni:

a. Initial Credibility atau kredibilitas ekstrinsik, yaitu kredibilitas di dapat sebelum memulai percakapan.

b. Derived Credibility adalah kredibilitasnya yang didapat pembicara selama komunikasi berlangsung. Pembicaraan yang dilakukan baik secara eksplisit maupun implisit dapat menunjukkan diri kita sendiri. Tema yang dibicarakan, berubahnya suara, ekspresi pada apa yang sedang dibahas, keseluruhan menampilkan diri kita sebagai komunikator. Kita dapat menyalurkan kesan intelegensi, moral sebagai pembicara dalam proses komunikasi yang kita lakukan.

c. Terminal Credibility adalah kredibilitas akan didapat apabila pembaca mengikuti ulasan dari pembicara. Seorang komunikator yang berusaha mendapatkan kredibilitasnya harus mempunyai pengetahuan dalam dan banyak, mematuhi kekuasaan serta status sosial yang dihargai.”

Effendy (2003) memaparkan jika pada kepercayaan ada komunikator diteteapkan dari keahlihan komunikator serta dapat dipercaya ataukah tidak, bisa dikenal oleh para komunikan, komunikator dapat memberikan kepercyaan yang dilontarkan.

(20)

12 Komunikator bisa mulai memberikan informasi atau tanda khusus bawah komunikan menerima sudah benar.

Terdapat 2 atribut umum yang biasa dilakukan seorang endorser misalnya kredibilitas (credibility) serta daya tarik (attractiveness). Kredibilitas memiliki 4 unsur yang bisa dipercaya (trustworthiness), memiliki daya tarik (attractiveness), skill (expertise), dan kondisi senang (likeability) (Shimp : 2014)

1. Trustworthiness (Kejujuran)

Kepercayaan yang merupakan sikap percaya terhadap produk ataupun pencitraan suatu pendukung, sederhananya seorang Beauty Vlogger memiliki kepercayaan tingkat tinggi pada apa yang mereka katakan tentang produk tersebut. Jujur adalah bagaimana seseorang menyatakan dengan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukannya, dan juga berani dengan apa pun yang dikatakannya karena dapat dipercaya dan tidak curang (Samani dan Hariyanto 2012:51).

2. (Attractiveness) Daya Tarik

Daya tarik yang dapat dilihat dari Celebrity Endorser, yaitu kecantikan, penampilan, dan juga ekspresi wajah yang menarik, dengan hal ini bertujuan untuk menarik ketertarikan audience. Endorser dengan penampilan yang menarik yang dapar menunjang iklan dan dapat menimbulkan minat audience untuk menyimak iklan (Belch 2004: 12).

3. Expertise (Keahlian)

Pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dari seseorang Celebrity Endorser dikaitkan dengan produk yang sama. Seseorang Celebrity Endorser dapat diyakini sebagai seseorang yang ahli terhadao produk tersebut akan jauh lebih persuasive saat mendorong perhatian konsumen (Shimp, 2007:472).

4. (likeability) Menyenangkan

Karakter berikut akan dilihat dari segi tampilan fisik. Dari daya tarik dari endorser diharapkan dapat mendistribusi dampak yang positif pada merek yang dipromosikan.

2.1.3 Kemampuan Komunikasi

Aktivitas komunikasi terutama komunikasi intrapribadi membuat kita berbicara secara personal dan lebih mengerti pribadi untuk mempertimbangkan semua keputusan yang akan dilakukan serta mempersiapkan pesan apa yang akan disampaikan ke pada orang lain. Dengan komukasi antarpribadi kita dapat berkomunikasi dengan baik kepada publik serta memahami orang lain serta dapat memahami diri sendiri.

(21)

13 Komunikasi berperan penting bagi seseorang yang mengharuskan berkomunikasi dengan efektif untuk menentukan semua proses yang dapat dilakukan dengan baik.

Komunikator bisa dinyatakan sukses jika berhasil menimbulkan suatu keefektifan komunikasinya yang tercapai dengan jelas, sesuai dengan bahasans Tubbs dan Moss (2005) “ada beberapa ketetapan yang dipaparkan pengukur komunikasi efektif, yakni:

a. Pemahaman pemahaman yang baik dan cermat dari pengirim pesan dan dipahami dengan baik.

b. Kesenangan Komunikator menyampaikan pesan untuk menimbulkan pemahaman bersama.

c. Mempengaruhi sikap Sikap yang dilakukan bisa mempengaruhi orang lain.

Proses dimana dapat merubah dan merumuskan kembali pengaruh sikap (attitude influence) dan mengulang secara terus menerus.

d. Memperbaiki hubungan Komunikator bisa memilih-milih kata yang tepat, mempersiapkan dari lama, dan mengemukakan dengan tepat, maka hasil komunikasi yang sempurna akan dicapai sesuai maksud dan tujuan.

e. Tindakan Perlakuan untuk mendorong orang lain untuk melakukan perlakuan sesuai dengan yang komunikator inginkan.”

2.1.4 Keputusan Pembelian

Sesuai dengan pemaparan umum Kotler (2009:240), “keputusan pembelian adalah tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Menurut Dharmmesta dan Handoko (2016:110) keputusan pembelian merupakan proses pembelian yang nyata, apabila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

Kotler mengatakan dalam terjemahan Teguh dan Rusli (2012) menyatakan tentang proses keputusan pembelian konsumen terdapat dari beberapa urutan, seperti:

1. Problem Recognition (Pengenalan Masalah) 2. Information Research (Pencarian Informasi) 3. Evaluation of Alternatives (Evaluasi Alternatif) 4. Purchase Decision (Keputusan Pembelian)

5. Postpurchase Decision (Perilaku Pasca Pembelian)

Walker (1997) menyatakan, keputusan pembelian adalah tindak pendekatan penyelesaian masalah dalam tindak seseorang membeli suatu produk sesuai yang diinginan dan yang dibutuhkan. Sedangkan, Alma (2011) menyatakan tentang keputusan pembelian adalah tindak seseorang yang terpengaruh oleh ekonomi, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people, dan process, sehingga dapat membuat bentuk sebuah sikap pada seseorang untuk dapat

(22)

14 mengelolah semua informasi dan mengambil kesimpulan yang berbentuk tanggapan dengan melihat dari produk yang akan dibeli.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen baik individu maupun kelompok.

Keputusan pembeli juga bisa untuk memodifikasi, menunda atau menghindar sangat dipengaruhi resiko, dan juga mencari informasi tentang produk atau merek tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-masing alternatif tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Skripsi Nasional 1

(23)

15 Skripsi Nasional 2

(24)

16 Skripsi Nasional 3

(25)

17 Skripsi Nasional 4

(26)

18 Jurnal Nasional 1

(27)

19 Jurnal Nasional 2

(28)

20 Jurnal Nasional 4

(29)

21 Jurnal International 1

(30)

22 Jurnal International 2

(31)

23 Jurnal International 3

(32)

24 Jurnal International 4

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Sumber : Sonya dan Rezi, 2019.

Hipotesis merupakan sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu hasil penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2010:93).

Maka dapat disimpulkan rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Variabel Citra (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

(33)

25 H2 : Kreadibilitas (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) H3 : Kemampuan Komunikasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)

2.5 Ruang Lingkup Penelitian

Peneliatian ini menggunakan dua variable yakni variable yakni variabel independent (X) dan variabel dependent (Y) yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Variabel Independent (X) : Citra, Kredibilitas, Komampuan Komunikasi

 Variabel Dependent (Y) : Keputusan Pembelian

(34)

26 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kombinasi (mixed methods). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kombinasi adalah suatu metode penelitian yang menyatukan atau mengkombinasikan dua metode antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehinggadapat diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, realiable, dan obyektif.

(Sugiyono, 2018) Creswell dalam buku Sudaryono (2017) menyatakan bahwa penelitian kombinasi seperti ini akan berguna ketika salah satu metode tidak cukup akurat digunakan baik metode kuantatif ataupun metode metode kualitatif. Jenis peneliatian ini menggunakan Metode Penelitian Kombinasi model urutan penemuan analisis kuantitatif dan kualitatif (Sequantial Explanatory). pada metode ini menggabungkan metode penelitian kuantitatif serta kualitatif secara berurutan, dimana di tahap pertama penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif untuk mengumpulkan data kuantitatif yang bisa terukur dan dapat bersifat naratif, komparatif dan asosiasif, lalu di tahap kedua penelitian memakai metode kualitatif buat mengambarkan, memperdalam, memperluas, memperlemah serta menggugurkan data kuantitatif yang telah diperoleh di tahap pertama.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan melakukan pengambilan data di tahap pertama dengan memakai metode kuantitatif dengan membagikan kuisioner kepada seluruh pengikut atau subscriber akun youtube Lizzie Parra. Kemudian dilanjut menggunakan proses penelitian secara kualitatif dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif akan dianalisis secara kualitatif dengan cara wawancara informan yang telah terpilih, hal ini dilakukan untuk lebih memahami hasil yang telah diperolah kuantitatif sebelumnya.

(35)

27

Fase Prosedur Hasil

Pengumpulan Data Kuantitatif

 Pengukuran data dari Citra, Kredibilitas, dan Kemampuan

Komunikasi Produk BLP Beauty

 Pengumpulan data responden

 Data Numerik

 Data Karakteristik Responden

Analisis Data Kuantitatif

 Analisis Data SPSS 1. Frekuensi

 Analisis Data menggunakan MS.

Excel

 Validitas dan Reliabilitas data

 Statistik Deskriptif

 Table Frekuensi

 Tingkat Capaian Responden

Pengumpulan Data Kualitatif

 Seleksi pengikut atau Subscriber akun youtube Lizzie Parra untuk

diwawancara.

 Membuat list pertanyaan wawancara

 Mengadakan wawancara

 Lima kategori pengguna produk BLP Beauty sebagai informan

pendukung

 25 pertanyaan wawancara

 Transkrip wawancara

Analisis Data Kualitatif

 Reduksi data

 Analasis Hasil Wawancara

 Rangkuman hasil analisis data

Penggabungan Data Kuantitatif dan Kualitatif

 Penjelasan hasil data Kuantitatif dan Kualitatif

 Pembahasan hasil analisis

 Kesimpulan

 Saran

Tabel 3.1 Model Penelitian Sequential Explanator

(36)

28 3.2 Subjek dan Objek Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek salam penelitian ini adalah subscriber atau konsumen produk kecantikan BLP Beauty yang berjumlah lima orang perempuan dengan rentang umur 18-30 tahun, yang menonton Video Vlog dari Lizzie Parra dan menggunakan produk BLP Beauty.

3.2.2 Objek Peneltian

Penelitian ini memiliki objek penelitian yang akan fokus diteliti yaitu pengaruh citra, kredibilitas, kemampuan komunikasi beauty vlogger terhadap keputusan pembelian produk BLP Beauty.

3.3 Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Kuantitatif 3.3.1 Operasinalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel digunakan untuk mengetahui atau mendeskripsian penelitian ini secara detail pada variable yang diteliti oleh oleh peneliti.

Variabel yaitu tanda objek yang memiliki ragam antara satu dengan lainnya (Sudaryono 2017 : 15). Variabel merupakan sesuatu obyek, atribut atau sesuatu hal yg telah dipilih oleh penulis buat dipelajari lebih dalam sebagai akibatnya didapatkannya info perihal sesuatu yg akan diteliti tadi (Sugiyono 2018 : 57).

Berdasarkan pengertian di atas, maka variabel operasinalisasi dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini, variabel independen yang dipilih adalah

1. Citra (X1)

2. Kreadibilitas (X2)

3. Kemampuan Komunikasi (X3)

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel ini adalah variabel yang dipengaruhi variabel Independen, variabel ini biasa disebut variabel terikat Problem Recognition (Pengenalan Masalah), Information Research (Pencarian Informasi), Evaluation of Alternatives (Evaluasi Alternatif), Purchase Decision (Keputusan Pembelian), Postpurchase Decision (Perilaku Pasca Pembelian).

(37)

29 TABEL 3.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Item

Citra (X) Citra Pembuat 1. Produk ini

merupakan produk yang mempunayai citra yang baik di masyarakat

2. Produk ini

merupakan prduk yang popular dikalangan masyarakat

Likert 2

Citra Pemakai 1. Pengguna produk ini memiliki kepribadian yang trendi, simple, dan modis

2. Pengguna dari produk ini merupakan

individu yang mempunyai gaya hidup yang modern

Likert 2

Citra Produk 1. Produk ini terjamin kualitasnya

2. Produk ini merupaka produk yang simple dan minimalis namun terkesan modis

Likert 2

Kreadibilitas (X) Trustworthiness

(Dapat Dipercaya)

1. Pesan yang disampaikan oleh Beauty Vlogger dapat dipercaya

Likert 2

(38)

30 2. Beauty Vlogger

bersungguh-sungguh dalam menyampaikan pesan yang

dipromosikannya

Expertise

(Keahlian)

1. Beauty Vlogger menunjukan Keahliannya dalam me-Review produk

2. Beauty Vlogger kompeten dalam menyampaikan pesan Produk

3. Beauty Vlogger cukup berpengalaman dalam

mempromosikan produk

Likert 3

Attractiveness

(Daya Tarik)

1. Beauty Vlogger berpenampilan menarik saat

menejelaskan produk

Likert 1

Likeability

(Menyenangkan)

1. Beauty Vlogger dapat membawa pengaruh positif terhadap produk

Likert 1

Kemampuan Komunikasi (X)

Pemahaman 1. Audience dapat memahami apa yang disampaikan oleh Beauty Vlogger mengenai produk

Likert 1

(39)

31 Kesenengan 1. vlogger memiliki

gaya komunikasi yang cenderung ceria sehingga

meningkatkan daya tarik audience

Likert 1

Mempengaruhi

Sikap 1. Beauty Vlogger menggunakan kata- kata yang tepat dalam mempromosikan produk agar hasil yang dicapai sesuai dengan maksud dan tujuan

Likert

Memperbaiki Hubungan

1. Beauty Vlogger menggunakan kata- kata yang tepat dalam mempromosikan produk agar hasil yang dicapai sesuai dnegan maksud dan tujuan

Likert 1

Tindakan 1. Beauty Vlogger membuat audience membeli produk tersebut

Likert 1

Keputusan Pembelian (Y)

Pengenalan kebutuhan

1. Saya membutuhkan produk BLP Beauty

2. Saya menginginkan produk BLP Beauty

Likert 11

(40)

32 Information

Search

1. Saya mencari informasi tentang produk BLP Beauty melalui orang terdekat

2. Saya mencari informasi tentang produk melalui media sosial

Likert

Evaluasi Alternnatif

1. BLP Beauty lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan saya dibanding dengan merek lain

2. Produk BLP Beauty lebih bervariasi dibanding merek lain 3. Harga yang

ditawarkan produk BLP lebih sesuai dibanding produk lain yang sejenis

Likert

(41)

33 Keputusan

Pembelian

1. Saya membeli Produk BLP Beauty karena rekomendasi orang terdekat

2. Saya membeli produk BLP Beauty karena saya

menonton video review Lizzie Parra

Likert

Perilaku Pasca Pembelian

1. Saya merasa puas setelah melakukan pembelian produk BLP Beauty

2. Saya akan kembali membeli Produk BLP Beauty

Likert

Sumber: Olah Data Penulis, 2022.

3.3.2 Skala Pengukuran

Menurut (Sugiyono 2018:92) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai pedoman untuk mengukur panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut dapat digunakan dalam pengukuran yang menghasilan data kuantitatif. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan Data yang dikumpulkan dan yang akan dianalisis dengan metode

(42)

34 deskriptif kuantitatif, yang nantinya akan diolah berdasarkan data yang berisikan angka-angka. pada penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert, yang digunakakn sebagai tolak ukur sikap, pendapat, dan tanggapan seseroang terhadap objek ataupun suatu fenomena (Siregar 2013: 25). Dengan skala likert, variabel indikator diajdikan sebagai titik tolakk untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan. Sugiyono (2018:12) mengatakan bahwa setiap alat yang menggunakan skala ini akan menghasilkan nilai yang sangat positif hingga sangat negatif yaitu:

Tabel 3.3 Pengukuran Skala

Pertnyataan Skor

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Olahan Penulis (2022)

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Jadi, populasi bukan hanya untuk orang, namun juga untuk objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna Youtube yang juga merupakan subscriber dari akun Youtube milik Lizzie parra yang pada 6 Febuari 2022

(43)

35 berjumlah 103.000 subscriber. Dari sini dapat disimpulkan bahwa populasi pada penelitian ini sebanyak 103.000 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, dan tidak memungkinkan peneliti mempelajari semua yang ada pada populasi diakrenakan keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Maka dari itu sampel yang diambil harus betul-betul mewakili (respresentatif) (Sugiyono. 2012 :81).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling dengan purposive sampling. Teknik non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2018:84).

Penulis menggunakan non-probability sampling karena tidak semua populasi dijadikan sebagai sampel. Sementara purposive sampling digunakan karena dengan menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar- benar sesuai dengan yang dilakukan. Kriteria sampel yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Seorang Perempuan.

2. Merupakan Subscribers akun Youtuber Lizzie Parra (Lizzie Parra).

3. Pernah menonton konten review produk dari BLP di akun Youtube Lizzie Parra.

Mengingat jumlah Subscriber akun Youtube Lizzie Parra yang berjenis kelamin perempuan tidak diketahui pasti jumlahnya, maka dari itu penelitian ini menggunakan rumus slovin, sebagai berikut:

(44)

36 Keterangan:

n = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah populasi

e = Batas toleransi

Berdasarkan rumus, maka :

𝑛 = 103,000

1 + 103.000 (0,1)2

103.000 1.030 + 1

103.000 1.031

𝑛 = 99,9 , dibulatkan menjadi 100.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan berbagai sumber, keadaan, dan cara.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga pengumpulan yaitu observasi, wawancara, kuesioner ataupun kombinasi ketiganya (Sugiyono 2019:194). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Data Primer

Data primer adalag data yang diperoleh langsung dari responden atau object yang diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang sedang diteliti. Dalam data primer ini didapatkan dari wawancara dengan informan dan juga kuisioner yang diisi oleh responden.

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dengan pertanyaan langsung oleh pewawancara dan responden. Menurut Sugiyono (2019) wawancara dilakukan untuk memperkuat hasil data statistic yang ditemukan oleh penulis. Wawancara juga digunakan

(45)

37 untuk mengetahui pendapat yang lebih mendalam dari responden yang berjumlah sedikit atau samplenya kecil.

Dalam hal ini, peneliti enggunakan wawancara tidak terstruktur, dimana seseorang tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan digunakan untuk memperdalam indormasih dari informan.

b. Kuisioner

Menurut Sugiyono (2014) kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan ataupun pernyataan yang tertulis untuk dijawab responden oleh peneliti. Dalam penelitian ini responden yang diperlukan adalah subscriber dari akun youtube Lizzie Parra. Kuisioner yang telah dibuat oleh peneliti akan dibagikan kepada 100 responden dari total 103.000 jumlah dari subscriber akun youtube Lizzie Parra. Skala pengukuran pernyataan kuisoner yang ada akan diberi skor yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Netral = 3, Tidak Setuju

= 2, dan Sangat Tidak Setuju = 1. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam keterbatasan waktu dan dapat menghemat biaya dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data tambahan yang berupa informasi yang akan melengkapi dta primer. Data terserbut meliputi dokumen atau arsip yang didaptkan dari berbagai sumber, foto pendukung yang sudah ada maupun yang dihasilkan sendiri, serta data yang ada dalam penelitian ini.

Data sekunder pada penelitian ini menggunakan library research, diamana dalam penelitian ini beberapa teori dilakukan melalui buku- buku, jurnal terdahulu, skripsi terdahulu, website, dan artikel yang membahas hal berkaitan dengan teori citra, kredibilitas, dan kemampuan komunikasi terhadap keputusan pembelian produk BLP Beauty.

(46)

38 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji kemampuan yang bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur sudah tepat dengan yang seharusnya. Menurut Sugiyono ( 2018:121) hasil penelitian yang valid dapat diukur kesamaannya antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada objek yang diteliti. Valid berarti instrument dapat digukanan untuk mengukur apa yang seharusnya dapat diukur.

Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment untuk menguji data validitas kuisioner dengan tujuan mencari apakah terdapat hubungan dan proses pepmbuktian hipotesis antara dua variabel.

Dimana:

r = Koefisien validitas pertanyaan yang dicari X = Skor pertanyaan

Y = Skor Total pertanyaan n = Jumlah responden.

ΣX = Jumlah Skor

X. ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y ΣX2 = Jumlah Masing-masing kuadrat X ΣY2 = Jumlah masing-masing kuadrat Y

Agar dapat mengetahui uji validitas, kuisioner yang telah disebarkan kepada 30 reponden untuk mengetahui sudah masuk sesuai dengan kriteria atau tidak. Maka dari itu, berikut kriteria uji validitas :

a. Jika rhitung > rtabel maka instrumen atau item pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel maka instrumen atau item pertanyaan dinyatakan tidak valid.

(47)

39 Uji validitas memakai sampel awal n = 30 responden, dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 5%, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,361. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 3.4 HASIL

UJI VALIDITAS VARIABEL X

NO. r hitung r tabel Keterangan

1. 0,659 0,361 Valid

2. 0,796 0,361 Valid

3. 0,665 0,361 Valid

4. 0,731 0,361 Valid

5. 0,668 0,361 Valid

6. 0,633 0,361 Valid

7. 0,832 0,361 Valid

8. 0,645 0,361 Valid

9. 0,702 0,361 Valid

10. 0,702 0,361 Valid

11. 0,821 0,361 Valid

12. 0,809 0,361 Valid

13. 0,738 0,361 Valid

14. 0,690 0,361 Valid

15. 0,826 0,361 Valid

16. 0,743 0,361 Valid

17. 0,748 0,361 Valid

18. 0,708 0,361 Valid

19. 0,912 0,361 Valid

Sumber: Olah Data Penulis, 2021.

(48)

40 Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas untuk variable Y menggunakan IBM SPSS 25 for Windows menunjukan bahwa seluruh pernyataan valid, karena nilai r hitung > 0,361. Nilai validitas tertinggi 0,922 pada item 19 sedangkan uji validitas terendah 0,633 pada item 6.

TABEL 3.5 HASIL

UJI VALIDITAS VARIABEL Y

NO. r hitung r tabel Keterangan

1. 0,705 0,361 Valid

2. 0,406 0,361 Valid

3. 0,555 0,361 Valid

4. 0,722 0,361 Valid

5. 0,696 0,361 Valid

6. 0,627 0,361 Valid

Sumber: Olah Data Penulis, 2021.

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji validitas untuk variable Y menggunakan IBM SPSS 25 for Windows menunjukan bahwa seluruh pernyataan valid, karena nilai r hitung > 0,361. Nilai validitas tertinggi 0,722 pada item 4 sedangkan uji validitas terendah 0,406 pada item 2.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sudaryono (2013:2016) uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. jika dalam beberapa kali pengukuran mendapatkan hasil yang sama maka hasil tersebut dapat dipercaya selama aspek dalam subjek tidak berubah.

Pada penelitian ini rumus yang digunakan adalah Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas instrumen.

(49)

41 Dimana

𝑟11 = Nilai Reliabilitas Instrumen k = Banyak pertanyaan

Y = Jumlah skor total pertanyaan

∑ 𝜎𝑏 2 = Jumlah Varians Butir

∑ 𝑡 2 = Varians Total

Nilai Cronbach Alpha haruslah > 0,60 agar konstruk pernyataan dimensi variabel dapat dikatakan reliabel (Sujarweni, 2012:186).

TABEL 3.6

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL X Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha

N of items

.764 20

TABEL 3.7

HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL Y Reliability Statistics

Cronbach’s Alpha

N of items

.748 7

Dapat disimpulkan, hasil uji reliabilitas menggunakan Cronbachs Alpha mendapatkan hasil nilai sebesar 0,764 untuk pernyataan variable X dan untuk variable Y mendapatkan hasil

(50)

42 0,748. Dengan demikian semua pernyataan pada penelitian diatas yaitu sebanyak 25 pernyataan dapat dikatakan reliable karena hasil uji lebih dari batas yang ditentukan yaitu 0,6.

3.7 Teknik Analisis Data Kuantitatif 3.7.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2018:266) analisis deskriptif merupakan statistik yang berguna untuk menganalisa data yang sudah terkumpul, dengan maksud tujuan menbuat kesimpulan atau melakukan generelisasi. analisis ini digunakan oleh para peneliti agar bisa mendeskripsikan sampel. Penelitian ini akan mengguanakan analisis deskriptif untuk menggambarkan hasil data penelitian yaitu frekuensi rata-rata. Hasil dari jawaban tersebut disusun berdasarkan kriteria penilaian untuk setiap pernyataan yang didasarkan pada persentase dan langkah-langkah dibawah ini (Arikunto, 2013:353).

Nilai kumulatif merupakan jumlah nilai dari setiap pertanyaan uang merupakan jawaban responden

a. Persentase merupakan nilai kumulatif item yang dibagi dengan nilai frekuensinya dikali 100%

Terdapat 100 responden dengan nilai skal pengukuran terbesar 5 (lima) dan skala pengukuran terendah ialah 1 (satu).

Maka dapat disimpulkan:

Jumlah kumulatif terbesar: 100 x 5 = 500 Jumlah kumulatif terendah: 100 x 1 =100

b. Menentukan nilai persentase terbesar dan terkecil Nilai persentase terbesar:

500

500𝑥 100% = 100%

Nilai persentase terendah:

100

500 𝑥 100% = 20%

(51)

43 c. Menghitung nilai rentang

Nilai rentang didapatkan melalui pengurangan antara persentase tertinggi dan terendah, lalu dibagi dengan jumlah keseluruhan dari skala ordinal yang digunakan.

Nilai Rentang = 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈−𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒆𝒏𝒕𝒂𝒔𝒆 𝒕𝒆𝒓𝒆𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒔𝒌𝒂𝒍𝒂

Nilai Rentang =

100% − 20%

5 = 16%

Sehingga, kategori persentase penilainnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Kategori Presentase

NO Persentase Kategori 1. 20% - 36% Sangat Tidak Setuju

2. 36% - 52% Tidak Setuju

3. 52% - 68% Netral

4. 68% - 84% Setuju

5. 84% - 100% Sangat Setuju

Sumber: Olahan Penulis (2022)

Berdasarkan kategori penelitian tersebut, maka didapatkan garis kontinum untuk setiap perhitungan pada tabel sebagai berikut:

(52)

44 Gambar 3.1 Garis Kontinum

3.8 Teknik Analisis Data Kualitatif 3.8.1 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah data yang berupa kumpulan kata-kata dan bukan ragkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori ataupun struktur klarifikasi. Analisis data merupakan proses mengambil dan menyusun data wawancara dengan cara mengumpulkan data lalu dibuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

Dalam peneliatian ini, datang yang digunakan oleh peneliti adalah analisis kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2007: 204).

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan data yang sudah diperoleh lalu di rangkum, memilih hal- hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, lalu dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang sudah disederhanakan dengan cara di rangkum dan

(53)

45 memfokuskan pada hal-hal penting akan memudahkan peneliti dalam mengolah data yang sudah diperoleh.

b. Penyajian data

Langkah selanjutnya adalah meninjau data. Data yang telah diperoleh akan disusun yang nantinya akan memudahkan penarikan kesimpulan serta pengambilan keputusan. Pemyajian data yang sering digunakan adalah bentuk naratif. Penyajian data berupa gabungan informasi yang tersusun secara sistematis dan mudah dipahami.

c. Penarik kesimpulan

Langkah ini merupakan tahap akhir dalam analisis data dimana kesimpulan yang sudah didapatkan akan diverivikasi. Kesimpulan yang sebelumnya belum jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci. Apabila kesimpulan yang disampaikan pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang disampiakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian ini benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk mengji data yang diperoleh. Teknik keabsahan data salah satunya menggunakan metode triangulasi. Sugiyono (2019) mengatakan terdapat tiga jenis triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Menguji kredibilitas data dengan mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

(54)

46 2. Triangulasi Teknik

Menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Menguji kredibilitas data dengan ditentukan oleh waktu sehingga lebih valid dan lebih kredibel.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan menanyakan hal yang sama melalui sumber yang berbeda. Peneliti akan memeriksa data yang didapatkan dari beberapa sumber.

(55)

47

(56)

48 DAFTAR PUSTAKA

(57)

49

(58)

50 LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuisioner Penelitian Halo,

Perkenalkan, Saya seorang mahasiswi S1 program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Komunikasi Bisnis, Telkom University.

Saat ini, saya sedang melakukan penelitian untuk Tugas Akhir atau Skripsi mengenai

“PENGARUH CITRA, KREDIBILITAS, DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI BEAUTY VLOGGER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK ''BY LIZZIE PARRA' BLP”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang ada atau tidaknya pengaruh dari Beauty Vlogger Lizzie parra terhdap keputusan pembelian produk BLP.

oleh sebab itu, bagi anda dengan kriteria:

1. Penggunan akun Youtube

2. Subscriber dari akun Lizzie Parra

Saya mohon kesediaan Anda untuk menjadi responden penelitian dengan mengisi kuisioner ini. Seluruh informasi yang Anda berikan pada kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian yang dilakukan penulis. Apabila ada

pertanyaan lebih lanjut mengenai kuesioner ini, Anda dapat menghubungi saya di email saya

Atas perhatian, waktu dan partisipasi yang telah Anda berikan, saya ucapkan terima kasih.

Screening Question dan Identitas Responden 1. E-mail

2. Nama Lengkap 3. Usia

4. Domisili 5. Jenis Kelamin

No. Pertanyaan Jawaban

(59)

51

YA TIDAK

6. Apakah anda tau produk 'by Lizze Parra' BLP?

7. Apakah anda berlangganan akun Youtube Lizzie Parra?

VARIABEL X A. Citra

No. Pertanyaan Jawaban

S ST N TS STS

1. Saya merasa pengelolaan website yang mudah digunakan saat diakses

2. Saya merasa pengelolaan website informasi mengenai produknya lengkap.

3. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra membuat saya menjadi lebih trendi, simple, dan modis ketika memakai produk BLP Beauty

4. Saya merasa Viedo Vlog Lizzie Parra membuat saya merasa lebih cantik dan

percaya diri saat memakai produk BLP Beauty 5. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra

memperlihatkan citra produk BLP Beauty yang berkualitas

6. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra

menunjukan produk BLP Beauty mempunyai desain yang simple dan eyecatching

(60)

52 B. Kredibilitas

No. Pertanyaan Jawaban

S ST N TS STS

1. Saya merasa pesan yang disampaikan di Video Vlog Lizzie Parra dapat dipercaya 2. Saya merasa Lizzie Parra bersungguh-

sungguh dalam me-review produk BLP Beauty dalam Video Vlognya

3. Saya merasa Lizzie Parra ahli dalam me- review produk BLP dalam Video Vlognya 4. Saya merasa Lizzie Parra cukup

berpengalaman dalam mempromosikan produk BLP dalam Video Vlognya

5. Saya merasa Lizzie Parra berpenampilan menarik saat menjelaskan produk BLP Beauty dalam Video Vlognya

6. Saya serasa Video review dari Lizzie Parra dapat membuat saya teringat akan produk BLP

(61)

53 C. Kemampuan Komunikasi

No. Pertanyaan Jawaban

S ST N TS STS

1. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra memberikan pemahaman cara pemakaian produk BLP Beauty dengan benar

2. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra memberikan pemahaman cara menentukan shade dengan tone kulit saya dengan benar

3. Saya merasa Lizzie Parra memiliki gaya komunikasi yang ceria sehingga dapat menarik saya untuk melihat Video Vlognya

4. Saya merasa Video Vlog Lizzie Parra to the point dalam menjelaskan produk BLP Beauty 5. Saya merasa yakin untuk membeli produk

BLP Beauty ketika menonton video review Lizzie Parra

(62)

54 VARIABEL Y

A. Keputusan Pembelian

No. Pertanyaan Jawaban

S ST N TS STS

1. Saya membutuhkan produk BLP Beauty

2. Saya menginginkan produk BLP Beauty

3. Saya mencari informasi tentang produk BLP Beauty melalui orang terdekat

4. Saya mencari informasi tentang produk BLP Beauty melalui media sosial

5. BLP Beauty lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan saya dibanding dengan merek lain 6. Produk BLP Beauty lebih bervariasi

dibanding merek lain

7. Harga yang ditawarkan produk BLP lebih sesuai dibanding produk lain yang sejenis 8. Saya membeli Produk BLP Beauty karena

rekomendasi orang terdekat

9. Saya membeli Produk BLP Beauty karena saya menonton video review Lizzie Parra 10. Saya merasa puas setelah melakukan

pembelian produk BLP Beauty

(63)

55 11. Saya akan kembali membeli Produk BLP

Beauty

Lampiran 2: Screenshoot Google Form

(64)

56 Lampiran 3: Draft Pertanyaan Wawancara

Draft Pertanyaan Wawancara Pertanyaan Profil Informan 1. Nama :

2. Usia : 3. Domisili :

A. SCREENING QUESTION No. Pertanyaan

1. Apakah anda tau produk BLP Beauty?

2. Sejak kapan anda tau Produk BLP Beauty?

3. Apakah anda mempunyai produk BLP Beauty?

4. Produk apa saja yang anda punya sampai sekarang?

5. Apakah anda pernah menonton Video Vlog Lizzie Parra?

6. Bagaimana menurutmu Video Vlog Lizzie Parra?

B. CITRA No. Pertanyaan

1. Bagaimana citra produk BLP Beauty di mata anda?

2. Apa alasan utama anda memilih produk BLP Beauty?

(65)

57 3. Apakah website BLP Beauty mudah digunakan?

4. Apakah informasi mengenai produk BLP Beauty di website lengkap?

5. Apakah setelah memakai produk BLP Beauty anda menjadi merasa lebih percaya diri?

6. Bagaimana dengan desain dari produk BLP Beauty?

C. KREDIBILITAS

No. Pertanyaan

1. Apakah anda percaya dengan apa yang disampaikan Lizzie Parra di dalam Video Vlognya?

2. Apakah Lizzie Parra ahli dalam me-review produk dalam Video Vlognya?

3. Apakah Lizzie parra berpenampilan menarik di dalam Video Vlognya?

4. Menurut kamu apakah Lizzie Parra menjelaskan produk dengan sangat detail?

(66)

58 D. KEMAMPUAN KOMUNIKASI

No. Pertanyaan

1. Apakah Video Vlog Lizzie Parra memberikan pemahaman cara pemakaian?

2. Apakah Lizzie Parra menjelaskan produk BLP Beauty secara to the point di Video Vlognya?

3. Apakah dari Video Vlog Lizzie Parra membuat anda ingin membeli produk BLP Beauty?

4. Apakah anda merasa yakin membeli produk BLP Beauty setelah menonton Video Vlog Lizzie Parra?

E. KEPUTUSAN PEMBELIAN

No. Pertanyaan

1. Darimana anda tau Produk BLP Beauty? Orang terdekat atau media social?

2. Menurut anda apakah harga produk BLP Beauty sesuai dengan benefit yang didapatkan?

3. Apakah produk BLP Beauty memnuhin kebutuhan dan keinginann anda?

(67)

59 4. Apakah produk BLP Beauty lebih bervariasi daripada produk lain yang

sejenis?

5. Apakah anda puas dengan produk BLP Beauty?

(68)

60 Lampiran 4: Hasil Uji Validitas

Uji ValiditasVariabel X SPSS 25

(69)

61

(70)

62 Validitas Variabel Y

(71)

63 Lampiran 5: Hasil Uji Realibilitas X

Realibilitas X

Realibilitas Y

Gambar

Gambar 1.1 Logo BLP ‘by Lizzie Parra’
Gambar 1.2 Data Pengguna Media Sosial di Dunia
Gambar 1.3 Media sosial Paling Populer di Indonesia  Sumber : www.beritasatu.com ( diakses pada 25 Maret 22:50)
Tabel 3.1 Model Penelitian Sequential Explanator
+5

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Kesehatan sehingga dapat terselesaikannya

Proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan

Pada kedua kelompok umur ini, data panjang badan dan indeks kepala tidak menunjukkan adanya per- bedaan, akan tetapi untuk variabel tinggi gumba pada kelompok umur yang pertama

Tabel 5.12 : Frekuensi responden memerhatikan Duta Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali 2019 menguasai informasi yang disampaikan terkait fasilitas Bandar Udara

Skripsi ini disususn sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Program Studi Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Guru membimbing siswa membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok beranggota 4 orang. Guru menyampaikana tugas siswa. Guru meminta siswa bekerja sama dalam kelompok

Salah satu cara untuk melihat keberadaan DarkJokes ini adalah ketika satu pengguna yang melontarkan kalimat hinaan di kolom komentar ataupun konten yang bersifat

Peneliti akan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk melihat besaran nilai dari variabel dependen (terpaan media pada layanan email newsletter milik