• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A: FORM BIMBINGAN ASLI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN A: FORM BIMBINGAN ASLI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

xvii

LAMPIRAN A: FORM BIMBINGAN ASLI

(2)

xviii

LAMPIRAN A: FORM BIMBINGAN ONLINE

(3)

xix

(4)

xx

(5)

xxi

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA 1

Arche Rampengan, owner dan pengajar di Arche & Joan Music School

1. Sudah berapa lama bapak membuka dan mengajar di sekolah musik ini?

Awal mulanya saya mendirikan sebuah sekolah musik kecil-kecil an, atau dapat dibilang sebuah gereja pada tahun 1998. Kalau bermain musik sudah dari tahun 70an.

2. Apakah musik penting untuk anak?

Secara ilmiah ketika musik itu diperdengarkan oleh ibu yang sedang hamil kepada anaknya, itu berpengaruh besar memang itu sudah di selidiki secara ilmiah, tapi secara psikologi dan kejiwaannya ketika orangtuanya sering memberikan terapi musik contohnya mozart atau classic, anak itu akan tumbuh menjadi anak yang musical, anak itu akan peka dan anak itu cepat nangkap. Itu benar. Sampai sekarang pun kenapa orang luar disana jago bermain musik, jago bernyanyi, bahkan presiden mereka pun bisa bermain musik. Intinya musik itu adalah otak kanan, dan musik itu tidak ada batasan bahasa untuk kita bisa bersama.

3. Berapakah usia yang paling tepat untuk anak mengenal alat musik?

Dari lahir pun bisa. Dari lahir pun kita kasih dia dengar musik. Orangtua memberikan terapi musik, itu anaknya akan peka, itu tidak bisa dicari dengan ilmiah, hitungan, atau dengan pengetahuan, tapi memang benar.

Musik itu membuat luwes.

(6)

xxii

4. Apakah bapak pernah memiliki pengalaman di mana orangtua memberikan kursus musik yang sebenarnya tidak sesuai dengan minat anak?

Iya, kadang-kadang orangtua itu memaksa anak yang bukan passion nya.

Saya mengalaminya. Saya memiliki pengalaman saya mengajar anak usia 5/7 tahun yang bukan passion nya piano, namun orangtuanya maksain belajar, seminggu, 2 minggu, sebulan. Saya liat anaknya tidak berkembang do re mi fa sol la si do. Lalu anaknya bilang ”aku gak seneng ini, aku seneng renang. Mama aku ini yang suruh. Aku ini les dari senin sampai sabtu.” Saya ngomong sama mamanya. “bu, anak ini bukan gak mau nurutin ibu. Tapi anak ini gak ada passion nya sudah 1-2 bulan ini, yang saya ajarkan memang dia bisa main, anaknya peka. Tapi besoknya ketemu lupa dia karena memang gak disitu minatnya.” Mamanya jawab: “Iya pak, saya kan sabtu kerja. Jadi dari pada dia main kemana-mana mending saya les in aja.” Dia sudah les dari senin sampai jumat, sabtu saya pikir piano untuk membuang waktunya dia sedangkan mamanya kerja. “Oh jangan seperti itu” jawab saya. Kasian anaknya lho. Dia sampai kecapean dan tertidur di tempat les. Itu kan pemaksaan Namanya. Saya sih mau cari uang, tapi kalau anaknya tidak berkembang juga ya saya malu. Saya pingin anaknya minimal bisa basic bermain.”

Itulah pengalaman saya, bahwa sering anak dipaksakan orangtua karena orangtua sibuk atau ada keingginan orangtua yang berlebihan.

(7)

xxiii

Ada pengalaman lagi yang lebih lucu, ada seorang anak yang bernyanyi nya biasa saja, tapi mamanya kalau memuji “wah, anakku nyanyinya top lah om Arche”. Padahal anaknya biasa aja nyanyinya tapi mamanya terlalu berlebihan. Bahkan mamanya mau mengeluarkan uang untuk bikin album.

Nah seperti itukan ambisi orangtua anak gak sesuai. Memang musik itu memang hal yang baik untuk buat anak itu luwes. Musik memang satu hal yang utama bagi anak-anak, menjadi baik, menjadi luwes. Lebih dari pada itu perbedaan bangsa, suku, bahasa, dapat disatukan dengan Musik.

5. Alat musik apa saja yang cocok untuk dasar pengenalan kepada anak usia 3-5 tahun?

Piano. Piano itu adalah awal dari musik. Munculnya Mozart. Karena piano kan diajarkan untuk pitch control, penyanyi atau anak kan dari kecil itu sudah diajakran do re mi fa sol la si do, begitu dia bernyanyi itu tidak akan lari dari not.

6. Apakah sebelum anak memulai les musik, anak diberikan pengenalan terlebih dahulu pada setiap jenis alat musik?

Kebanyakan orangtua sudah tau, ada juga 1/2 terserah anaknya atau memaksakan. Umumnya kalau yang les disini, orangtua nya bertanya ke saya “kita lihat dulu anaknya suka gak disitu.” Nanti kalau tidak, bisa berubah kok.

7. Jadi banyak pengalaman seperti itu ya pak?

Iya.

(8)

xxiv

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA 2

Sandra Handayani Sutanto, M.Psi., Psi. , Psikolog Anak

1. Apa yang dimaksud dengan masa golden age?

Beberapa ahli mengatakan golden age itu adalah masa di mana seorang anak itu mengalami perkembangan yang luar biasa. Jadi perkembangan yang luar biasa itu dari sisi fisik dan kalau misalkan dia lahir cuma 50 cm, kemudian bisa sampai 100 sekian sentimeter 120cm, terus kemudian ada juga perkembangan kognitif yang mulai berkembang. Terus ada fungsi motorik perkembangan motorik, motorik kasar. Tadinya dia cuma bisa digendong sama mamanya, terus kemudian mulai merangkak, berjalan, berlari dan seterusnya. Itu perkembangan motorik kasar, perkembangan motorik halus juga berkembang. Tadinya dia gak mungkin bisa pegang pensil, kemudian bisa pegang pensil, mulai menggenggam dan lain-lain, terus juga ada perkembangannya berhubungan dengan psikososial.

Tadinya mungkin dia sendiri, akhirnya misalnya dia masuk ke playgroup, dia mulai tahu caranya berteman tuh gimana, berkenalan dengan lingkungan. Jadi semua perkembangan yang demikian pesat itu ada dalam tahapan 0-5 tahun yang mungkin saja disebut dengan golden age.

2. Pada usia berapakah anak mulai menjalani masa golden age?

Nah ini kalau di teori psikologis perkembangan. 0-5 tahun ini dibagi menjadi 2 tahapan sebenarnya, 0-3 tahun itu disebut dengan masa infancy, 3-5 tahun itu early childhood. 3-5 tahun atau ada ya beberapa buku

(9)

xxv

mengatakan di 3-6 tahun. 0-3 tahun itu biasanya ditandai dengan yang namanya baby mungkin lebih banyak tidur. Terus kemudian ada kepekaan-kepekaan misalkan diarea mulutnya, matanya juga mulai terangsang, sedangkan kalau di usia 3-5 tahun, anak-anak ini perkembangan motorik kasarnya lumayan berkembang, jadi dia udah mulai lari, lompat, terus kemudian juga bisa mulai melemparkan bola, tangkap lempar bola itu sudah mulai bisa, terus di usia ini, usia 3-5 tahun, perkembangan otak pada anak-anak masuk dalam kategori early childhood ini sudah mencapai 90% dari otak orang dewasa. Jadi dia sudah semakin berkembang. Terutama pada area frontal. Area frontal tuh area yang menentukan tentang proses berpikir, mambuat rencana dan seterusnya, jadi area yang memang kita lebih banyak gunakan dalam sehari hari. Frontal tuh mulai berkembang. Terus pada usia 3-5 tahun itu anak juga akhirnya bisa memilih lebih suka menggunakan tangan yang mana, handedness namanya, lebih suka menggunakan tangan kanannya, atau tangan kirinya.

Dan pada usia ini 3-5 tahun, anak juga mulai mengembangkan kemampuan artistic nya, dia tau mana yang disebut indah, mana yang disebut cantik seperti apa, mana yang disebut jelek atau misalnya tidak bagus itu kaya apa.

3. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam mendukung saat anak dalam masa golden age?

Nah, karena ini adalah masa-masa di mana dia akan mengembangkan banyak hal dengan lebih maksimal, seharusnya orangtua tuh memberikan

(10)

xxvi

simulasi yang cukup memadai pada si anak. Terus juga sebisa mungkin penuhi kebutuhan anak, kebutuhan anak tuh bukan hanya ngomongin tentang makan aja, tetapi kebutuhan-kebutuhan psikososial yang lain, misalnya anak-anak itu perlu dan butuh untuk direspon, misalnya ketika dia nangis, atau misalnya dia lapar, mamanya cepat datang untuk merespon, atau popoknya basah, dia mau pipis, itu seperti respon. Jadi bukan hanya menstimulasi untuk anak ini berkembang ditambah lebih pintar, tetapi ada kebutuhan-kebutuhan lain yang berhubungan dengan psikososial dan juga penting untuk dikembangkan, karena kalu psikososial dan kebutuhan ini tidak dikembangkan, beberapa ahli percaya bahwa itu akan membuat kepribadiannya dia. Jadi psikososialnya harus dikembangan untuk membentuk kepribadiannya, kognitifnya juga harus dikembangkan, dan yang lainnya seperti motorik halus dan kasar juga harus dikembangkan.

4. Apakah musik penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak?

Beberapa ahli mengatakan tuh jadi suatu simulasi yang meneyenangkan buat anak, jadi sebenarnya bukan hanya anak sih, orang dewasa juga memerlukan musik. Musik itu kan bisa menstimulasi seorang misalkan orang jadi jingkrak-jingkrak kalau lagi dikonser musik pop. Atau pada anak-anak tertentu itu membantu misalnya untuk tidur, untuk lebih tenang.

Jadi sebenarnya itu jadi satu bagian dari kehidupan.

(11)

xxvii

5. Bagaimanakah peran orangtua dalam memilih dan mengembangkan minat anak pada sesuatu?

Sebenernya dikenalkan dari awal pun gak masalah, jadi ketika kamu perhatikan baby begitu lahir, orangtuanya kan menaruh stimulasi diatas script nya dia, warna-warni yang muter-muter atau dalam bentuk suara, itu

sebagai bentuk stimulasi juga, jadi kalau memang bisa dikenalkan lebih awal akan lebih baik, jadi dia mulai bisa mengenali, manusia itu belajar dari kebiasaan. Jadi kalau memang dia terbiasa dengan musik dalam kehidupannya sehari-hari dia akan membawa kebiasaan itu sampai dia besar, jadi saya percaya manusia itu mahkluk yang belajar dengan kebiasaan jadi sebaiknya memang memberikan stimulasi dan itu akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang menyenangkan untuk anak tersebut.

6. Dalam mengoptimalkan minat anak dalam sebuah hal, bagaimana metode yang tepat agar anak merasa nyaman?

Jadi gini, orangtua kan fungsinya memberikan stimulasi sebanyak mungkin, mengenalkan. Kalau memang anaknya mau, bisa dikenalkan dengan banyak hal, tapi kita juga perlu tahu kandisi anaknya gimana jangan sampai akhrinya ketika kita memberikan begitu banyak stimulasi, anaknya dalam kondisi tidak sanggup. Misalkan gini, aku kasih stimulasi anak yang cacat, itu akan lebih sulit dibandingkan memberikan stimulasi pada anak normal yang memang punya kesanggupan untuk belajar lebih banyak. Jadi memang stimulasi tuh diperlukan tapi kita juga harus memperhatikan kondisi si anak itu, kondisi siap atau tidak untuk

(12)

xxviii

mendapatkan stimulasi, yang mungkin aja orangtua punya ambisi tuh banyak banget, yang dikenalin emang banyak banget, tapi harus dilihat dulu kemampuan anaknya tuh gimana. Kalau memang ternyata anaknya gak sesuaikan atau memang gak mampu, ya sebaiknya memang enggak.

Ada pertimbangan-pertimbangan sendiri. Jadi gini loh, stimulasi apapun yang orangtua lakukan itu harus mulai memikirkan kesejahteraan si anak.

Jadi gak hanya perspektif dari sisinya dia aja, ambisinya dia aja, tapi memikirkan posisi anaknya dan kesejahteraan anaknya itu.

7. Apakah penting untuk mengenalkan anak pada beberapa pilihan minat sebelum anak tersebut mendalaminya?

Yang menarik itu ada masa-masa di mana anak tuh akhrinya belajar untuk memilih diusia 3-5 tahun itu, jadi dia tuh memiliki otonomi. Jadi kalau misalkan dia tidak dibiasakan untuk memilih, dia gak akan terbiasa memilih gitu. Jadi dikenalkan lalu minta dia untuk memilih apa yang dia sukai, apa yang menjadi minatnya dia. Jadi, bisa sih misalnya orangtua ngenalin hari ini diajak pergi berenang, besok diajak misalnya main bola, besoknya lagi diajak jalan-jalan dipadang rumput, terus kemudian kita minta dia untuk “kamu tuh suka kegiatan yang mana”. Umur 3-5 tahun tuh sudah bisa, anak umur 3-5 tahun pun bisa milih hari ini tuh mau pakai baju apa, gitu. Jadi minat itu bisa dikenalkan dan akhirnya kita minta anak untuk memilih, dia suka atau enggak dengan kegiatan tersebut.

(13)

xxix

8. Bagaimana jika orangtua salah dalam memilih / menentukan minat anak yang sebenarnya tidak sesuai dengan passion mereka?

Nah, ini menimbulkan perasaan yang tidak nyaman sih sebenernya ke si anak. Jadi kalau saran saya, sebagai orangtua kita tuh memberikan stimulasi sebanyak mungkin, jadi biarkan anak-anak itu mencoba sesuatu yang mungin aja menjadi hal yang baru. Kalau dia gak suka ya gak usah dilanjutin lagi, tapi kalau misalnya dia suka. Itu menjadi semacam indikasi bahwa dia tertarik dan mau menseriusi hal tersebut. Itu boleh diperdalam lagi, gitu. Kalau saya selbih suka prinsipnya dikenalkan sebanyak mungkin, minta dia memilih dia suka atau gak. Anak juga berhak untuk memilih disitu.

9. Jadi dikenalkan dengan beberapa hal lalu kita suruh anak untuk memilih ya bu?

Iya, mana yang akhirnya lebih suka buat dia, nah kebanyak yang diasuka adalah hal-hal yang mungkin saja familiar dengan kehidupannya dia. Jadi misalkan gini, dia melihat orangtuanya tuh suka berolahraga, sedikit banyak dia belajar bahwa olahraga tuh seru ya, kalau si mami sama si papi tuh olahraga, keringetan, kemudian pulangnya kaya happy gitu. Ya itu karena sedikit banyak akhirnya membuat si anak akhrinya tertarik juga, misalkan untuk berolah raga, gitu.

(14)

xxx

10. Media pembelajaran apa yang paling cocok untuk anak mengenal hal baru pada usia 3-5 tahun?

Nah yang menariknya, di usia 3-5 tahun itu perkembangan visual dan perseptualnya itu sedang dalam masa puncak, Jadi kalau dari teori-teori mengatakan stimulasi yang paling tepat adalah yang dalam bentuk visual, jadi dalam bentuk buku, gitu yah. Terus kemudian hal-hal yang mungkin bisa diraba atau di apa ya, di pegang sama si anak (interaktif) itu akan membantu si anak untuk belajar lebih banyak, dengan dia lihat dan kemudian dia merasakan sendiri.

11. Kemudian, mengapa media tersebut menjadi media yang paling cocok? bisa aja kan kalau jaman sekarang kaya dari orangtua tuh banyak yang memberikan anak pengenalan melalui youtube, video- video lain, atau aplikasi mungkin gitu, kenapa media buku ini lebih tepat?

Sebenarnya gini, kalau misalnya anak terlalu banyak dengan youtube, atau lebih banyak dengan monitor, aka nada hal-hal yang mungkin lebih meningkatkan resiko pada anak tersebut. Terpapar dengan misalnya monitor sekian jam, kita sebutnya screen time. Itu mungkin mendatangkan akibat yang tidak baik bagi si anak, dibandingkan dengan buku. Buku itu dia lebih ramah kalo yang saya tangkap gitu, kalau misalnya gini, anak dikasih anak monitor, sedangkan monitor itu bergerak-bergerak itu memakan waktu lebih lama buat si anak untuk akhirnya menangkap, bisa sih fokus dan konsentrasi, tapi tidak ada hal-hal lain yang akhirnya

(15)

xxxi

dikembangkan, selain kemampuan untuk kognitifnya aja, sedangkan anak umur 3-5 tahun juga perlu mengembangkan kemampuan psikososialnya, dia juga perlu misalnya kalau dengan buku interaktif, dia ajak main temannya juga memencet, atau kemudian dia pergi main keluar bertemu orang lain, gak melulu dengan monitor tertentu. Jadi menurut saya masih memungkinkan kalau dalam bentuk buku dia bisa berinteraksi dengan mamanya, mamanya bacain, dibandingkan dia pegang dan lihat itu sendiri, gitu.

12. Jadi menurut ibu, media yang paling tepat untuk mengenalkan hal baru kepada anak itu melalui buku ya bu?

Kalau dari teori2 perkembangan mengatakan, kemampuan visual perseptual itu memang sedang sangat berkembang diusia 3-5 tahun, jadi memang lebih baik kita menyodorkan stimulasi yang bentuknya visual, walaupun tidak menutup kemungkinan kita menyodorkan juga yang dalam bentuk auditori.

13. Terus kalau untuk media buku ini sendiri, sebenernya tergetnya itu usia berapa sih bu?

Iya, mungkin untuk anak usia 3-5 bukan suatu yang berat tapi misalnya kaya gambar apel, merah. Kemudian pohon warnanya apa, pengenal hal- hal yang basic dulu, baru nanti berangsur-angsur setelah usianya bertambah materi dalam buku juga bisa lebih berat menyesuaikan dengan kemampuan kognitif dan usianya.

(16)

xxxii

LAMPIRAN B: HASIL KUESIONER KEPADA ORANG TUA

(17)

xxxiii

(18)

xxxiv

(19)

xxxv

Referensi

Dokumen terkait

Kreatifitas siswa dalam berkarya rendah, karena tidak didukung oleh sebuah tema yang aplikatif dari kebiasaan atau kehidupan sehari-hari. Kreatifitas Seni Musik tradisi

Edukasi relationship juga mengajarkan anak-anak remaja untuk melihat bahwa relationship itu nggak cuma you and me, you and your partner, tapi juga kamu bisa membawa

Tapi yang aku liat sekarang mungkin beberapa skincare atau bodycare di perusahaan yang besar udah punya company social responsibility, misalnya kayak Innisfree packagingnya kan

Periode paket Samsung Galaxy S20+ BTS Edition dengan kuota internet myPRIO DIAMOND 24 dari operator XL (165 hari) memiliki jangka waktu promosi yang tepat 7. Periode paket

Secara garis besar ada 2 macam berpikir yaitu berpikir alamiah dan berpikir ilmiah. Berpikir alamiah adalah pola berpikir berdasarkan kebiasaan sehari-hari, jadi