• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PMA DAN PMDN DI KABUPATEN DELI SERDANG OLEH FRIEND LANDES A G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PMA DAN PMDN DI KABUPATEN DELI SERDANG OLEH FRIEND LANDES A G"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PMA DAN PMDN DI KABUPATEN DELI SERDANG

OLEH FRIEND

LANDES A G 120501211

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)

Universitas Sumatera Utara

(3)
(4)

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PMA DAN PMDN DI KABUPATEN DELI SERDANG

Infrastruktur merupakan salah satu penunjang utama dalam proses pembangunan suatu daerah.Infratruktur berperan penting dalam peningkatan investasi karena keberadaannya mempengaruhi kelancaran distribusi output kepada konsumen.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi di Kabupaten Deli Serdang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda. Uji hipotesis menggunakan uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Hasil analisis data dengan metode analisis linier berganda menunjukkan bahwa variabel infrastruktur listrik (X2) secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap investasi PMDN maupun PMA di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Variabel infrastruktur jalan (X1 ) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap investasi PMDN maupun PMA di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Sedangkan variabel infrastruktur air (X3 ) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap investasi PMA, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi PMDN di wilayah Kabupaten Deli Serdang.

Kata kunci: infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur air, investasi PMA dan investasi PMDN.

Universitas Sumatera Utaraii

(5)

INFLUENCE OF INFRASTRUCTURE DEVELOPEMENT ON PMA AND PMDN IN DELI SERDANG DISTRICT

Infrastructure is one of the main support in the development process of a region. Infratruktur plays an important role in increasing investment because of its existence affects the smooth distribution of output to consumers.

The main purpose of this study is to analyze the Influence of Infrastructure Development on Investment in Deli Serdang Regency. The method used in this research is quantitative descriptive method with multiple linier regression analysis method. Hypothesis test using partial test (t-test), simultant significant test (Test-F) with 5% significant level., And coefficient of determination (R2).

The result of data analysis with multiple linear analysis method shows that the variable of electricity infrastructure (X2) partially has negative and not significant influence on investment of PMDN or PMA in Deli Serdang regency.

Road infrastructure variable (X1) has positive and insignificant effect on PMDN or PMA investment in Deli Serdang Regency area. While the water infrastructure variables (X3) have a positive influence and significant on foreign investment, but it does not significantly affect the investment of PMDN in Deli Serdang regency.

Keywords : road infrastructure, electricity infrastructure, water infrastructure, domestic investment and foreign investment.

iii

(6)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan anugerah-Nya yang luar biasa kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap PMA dan PMDN di Kabupaten Deli Serdang”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana dari Program Strata I Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini penulis persembahkan teristimewa untuk Ayah tercinta Hotlan Gultom dan Ibu Desna E Sibue, Spd tercintadan adik penulis yang sudah memberikan semangat dan doa dalam pengerjaan skripsi ini.

Proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Karena itu dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Ramli, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP, selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan dan Ibu Inggrita Gusti Sari, SE, M.Si.,selaku Sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP,sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan masukan, saran yang baik mulai dari awal penulisan hingga selesainya skrispsi ini.

4. Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si. sebagai Dosen Penguji I yang telah memberikan petunjuk, saran, dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si sebagai Dosen Penguji II yang telah memberikan petunjuk, saran, dan kritik dalam penyempurnaan skripsi ini.

iv

Universitas Sumatera Utara

(7)

jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Departemen S1- Ekonomi Pembangunan angkatan 2012 yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, kerjasama, inspirasi dan kebersamaan selama ini. Sukses buat kita semua.

8. Beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis menyadari akan keterbatasan yang dimiliki dan sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

Medan, ...

Penulis,

Friend Landes A G NIM:120501211

(8)

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang... 1

1.2 RumusanMasalah... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

2.1 Infrastruktur... ... 6

2.1.1Teori Infratruktur... 6

2.1.2 Jenis-Jenis dan Kategori Infrastruktur... 7

2.2 Investasi... 9

2.2.1 Teori Investasi ... 9

2.2.2 Tujuan Investasi Secara Mikro dan Makro ... 10

2.2.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi ... 12

2.2.4Jenis-Jenis Investasi ... 16

2.2.5Pelaksana-Pelaksana Investasi ... 18

2.2.6Sumber-Sumber Dana Investasi ... 18

2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19

2.4 Kerangka Konseptual ... 20

2.5 Hipotesis Penelitian... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 23

3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 23

3.4 Batasan Operasional... 24

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.6Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 25

3.6.1 Uji t (Secara Parsial)... 26

3.6.2 Uji F (Secara Simultan) ... 26

3.6.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 26

vi

Universitas Sumatera Utara

(9)

4.2.1 Infratruktur Jalan ... 28

4.2.2 Infratruktur Listrik ... 30

4.2.3 Infratruktur Air ... 31

4.2.4 Investasi... 33

4.3 Analisis Data dan Pembahasan ... 36

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 36

4.3.1.1 Uji Normalitas... 36

4.3.1.2 Uji Heteroskedastisitas... 37

4.3.1.3 Uji Multikolinearitas ... 39

4.3.1.4 Uji Autokorelasi ... 41

4.3.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 42

4.3.2.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)... 46

4.3.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 49

4.3.2.3 Hasil Koefisien Determinasi (R2)... 51

4.4 Pembahasan ... 53

4.4.1 Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Investasi di Wilayah Kabupaten Deli Serdang... 53

4.4.2 Pengaruh Infrastruktur Listrik Terhadap Investasi di Wilayah Kabupaten Deli Serdang... 54

4.4.3 Pengaruh Infrastruktur Air Terhadap Investasi di Wilayah Kabupaten Deli Serdang... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN... 61

(10)

4.1 Panjang Jalan Negara, Provinsi, dan Kabupaten Di Wilayah Kabupaten Deli Serdang (2001-2016)... 29 4.2 Perkembangan Pelanggan Energi Listrik Di

Wilayah Kabupaten Deli Serdang (2001-2016)... 31 4.3 Jumlah Air Bersih yang Disalurkan Menurut Kelompok

Konsumen Di Wilayah Kabupaten Deli Serdang (2001- 2016)... 33 4.4 Realisasi PMDN Di Wilayah Kabupaten Deli

Serdang (2001-2016)... 34 4.5 Realisasi PMA Di Wilayah Kabupaten Deli

Serdang (2001-2016)... 35 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Menggunakan SPSS 16,0 36 4.7 Keterangan Uji Normalitas... 37 4.8 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Variabel

Terikat PMDN Menggunakan SPSS 16,00... 38 4.9 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Variabel

Terikat PMA Menggunakan SPSS 16,00... 38 4.10 Keterangan Uji Heteroskedastisitas... 39 4.11 Hasil Pengujian Multikolinearitas Menggunakan SPSS

16,00... ... 40 4.12 Keterangan Uji Multikolinearitas... 40 4.13 Hasil Pengujian Autokorelasi dengan Variabel Terikat

PMDN Menggunakan SPSS 16,00... 41 4.14 Hasil Pengujian Autokorelasi dengan Variabel Terikat

PMA Menggunakan SPSS 16,00... 41 4.15 Hasil Regresi Linier Berganda Pengaruh Infrastruktur

Jalan, Infrastruktur Listrik dan Infrastruktur Air Terhadap Investasi PMDN di Wilayah Kabupaten Deli Serdang... 42 4.16 Hasil Regresi Linier BergandaPengaruh Infrastruktur

viii Universitas Sumatera Utara

(11)

4.17 Hasil Uji Signifikansi Parsial - PMDN (Uji-t)... 47

4.18 Hasil Uji Signifikansi Parsial - PMA (Uji-t)... 48

4.19 Hasil Uji Signifikansi Simultan–PMDN (Uji-F)... 50

4.20 Hasil Uji Signifikansi Simultan-PMA (Uji-F)... 50

4.21 Hasil Koefisien Determinasi - PMDN (R-Square)... 51

4.22 Hasil Koefisien Determinasi – PMA (R-Square)... 52

(12)

2.1 Kerangka Konseptual... 21

x Universitas Sumatera Utara

(13)

1 Surat Penelitian

2 Surat Balasan

3 Data Penelitian

4 Pengujian Statistik Menggunakan SPSS 16,0

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu pembangunan membutuhkan pendekatan yang tepat, guna menghasilkan pertumbuhan yang disertai pemerataan. Infrastruktur berperan penting dalam peningkatan investasi serta pemertaan hasil pembangunan. Kajian teori ekonomi pembangunan menjelaskan bahwa untuk menciptakan dan meningkatkan kegiatan ekonomi diperlukan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur merupakan salah satu penunjang utama pada proses pembangunan suatu daerah.

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu kawasan di Sumatera Utara yang sangat strategis dengan keanekaragaman alam dan masyarakatnya.

Kabupaten Deli Serdang memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembangunan provinsi Sumatera Utara karena merupakan wilayah pendukung ibukota provinsi tersebut yaitu Medan. Medan bisa berkembang dengan baik karena kota-kota kecil yang masuk di wilayah Deli Serdang memberi ruang bagi pengembangan kota Medan sendiri.

Wilayah Deli Serdang yang mengelilingi kota Medan memiliki kota dan desa yang banyak dan terkenal. Dihuni oleh berbagai etnis di Sumatera Utara mulai dari suku Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, dan lain lain. Kota dan desa ini menggeliat dalam pembangunannya. Kabupaten Deli Serdang memang diakui merupakan wilayah yang unik. Uniknya karena letaknya seperti sebuah kota.

1

Universitas Sumatera Utara

(15)

Kotak yang didalamnya terdapat sebuah bulatan yaitu kota Medan sendiri.

Sementara titik-titik pada garis kotak tersebut adalah kota-kota kecil di Deli Serdang, seperti Pancur Batu, Hamparan Perak, Percut, Martubung, Sei Mencirim, Tanjung Gusta, Tj. Anom, Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Deli Tua dan kota/desa lainnya. Jika Medan sebagai kota metropolitan sudah stagnan ditinjau dari lahan kosong yang masih bisa dikembangkan, tidak demikian dengan wilayah Deli Serdang. Tanah untuk pembangunan baik berupa tanah produktif maupun tidak produktif masih sangat luas.Terbentang dari Utara, Timur, Barat dan Selatan.

Kabupaten Deli Serdang sedang berbenah dalam 10 tahun terakhir.Sebelumnya, sejumlah badan jalan di Kabupaten Deli Serdang dalam kondisi rusak parah, sehingga kerap menghambat aktifitas warga dan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Badan jalan yang rusak tersebut berlokasi di sejumlah titik, diantaranya yang menghubungkan jalur Deli Serdang dengan kabupaten/kota di sekitarnya, seperti jalan Pancing (Williem Iskandar) yang merupakan akses Deli Serdang dengan Kota Medan. Padahal di sekitar ruas jalan itu banyak terdapat kantor maupun pusat pelayanan umum, seperti perguruan tinggi, kantor pemerintah dan rumah sakit umum.Desa-desa yang dulu masih terisolir sudah mulai terbuka. Akses jalan sudah banyak diperbaiki.Proyek-proyek pembangunan dilakukan mulai dari proyek besar seperti pembangunan Bandara Kualanamu, proyek penanggulangan banjir,pembangunan real estate, hingga proyek sedang dan kecil-kecil. Hampir merata di seluruh sudut Kabupaten Deli Serdang.

(16)

Kebutuhan akan pasokan air juga sangat penting dibenahi di wilayah Kabupaten Deli Serdang, mengingat air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam berbagai aspek kehidupan seperti untuk konsumsi sehari-hari, untuk kegiatan pertanian dan lain sebagainya. Seperti pada tahun 2014 terjadinya krisis air bersih selama 2 tahun sampai pada tahun 2016 di 4 desa yang berada di kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, yakni Desa Batugingging, Bangun Purba, Damak Maliho dan Sialang. Bahkan warga yang bermukim di daerah tersebut harus berjalan kaki sepanjang 2 kilometer untuk mendapatkan air bersih dari salah satu aliran sungai yang berada di kawasan itu.

Kabupaten Deli Serdang semakin berkembang setelah dibukanya Bandara Internasional Kuala Namu yang menjadi pintu gerbang masuknya investor asing, namun tentunya harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai seperti listrik dan jalan raya. Masih banyak kita temui kondisi jalan yang rusak parah. Terutama yang menjadi sorotan hangat adalah krisis listrik yang terjadi di Sumatera Utara, dimana Kabupaten Deli Serdang merupakan wilayah dari Provinsi tersebut. Investor tidak mungkin masuk ke daerah yang mengalami defisit listrik yang sangat parah. Seperti yang terjadi pada pengusaha lokal yang hampir kolaps karena tidak mampu mengatasi beban generator untuk menggantikan listrik jika listrik padam.

Kabupaten Deli Serdang cukup potensial di bidang bisnis dan investasi.Hal ini terbukti pada triwulan pertama 2016 Kabupaten Deli Serdang merupakan daerah terbanyak Penanaman Modal Asing (PMA) di Sumut dengan total Rp 657,4 miliar atau 78 persen investasi yang masuk pada triwulan pertama ini di

Universitas Sumatera Utara

(17)

Sumut.Deli Serdang dengan jumlah penduduk sekitar dua juta jiwa secara geografis berbatasan langsung dengan Medan, Ibu kota Provinsi Sumatera Utara.Letak geografis Deli Serdang tersebut, sangat potensial bagi pengembangan sektor industri, bisnis dan jasa.Berdasarkan letak geografis dan dukungan sarana infrastruktur itulah, lanjutnya, Deli Serdang oleh Pemerintah pusat telah ditetapkan sebagai daerah kawasan industri strategisnasional.

Investasi merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Permintaan akan masuknya investasi ke suatu negara atau daerah juga di pengaruhi oleh beberapa hal. Salah satu yang menjadi pertimbangan penting adalah faktor infrastruktur dimana faktor ini dapat mempengaruhi kelancaran distribusi output kepada konsumen.

Pekerja akan lebih produktif jika mereka mempunyai alat-alat untuk bekerja.

Sama seperti infrastruktur yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa di sebut modal fisik (Mankiw, 2004:57) untuk menghasilkan laju percepatan pertumbuhan ekonomi. Todaro (2000: 143) menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan infrastruktur di suatu negara adalah faktor penting dan menentukan bagi tingkat kecepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Didukung pula oleh studi yang dilakukan Permana dan Alla (2010: 16) menunjukan bahwa variabel infrastruktur termasuk panjang jalan beraspal berpengaruh terhadap investasi.

Dengan baiknya infrastruktur, yang dilihat dari panjang jalan yang dalam keadaan baik, maka proses produksi sampai distribusi kepada konsumen akan lebih singkat sehingga kegiatannya menjadi efisien.

(18)

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang“Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi di Kabupaten Deli Serdang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok permasalahan yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh infrastruktur jalan terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang?

2. Apakah terdapat pengaruh infrastruktur listrik terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang?

3. Apakah terdapat pengaruh infrastruktur air terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pembangunan infrastruktur jalan terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh pembangunan infrastruktur listrik terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pembangunan infrastruktur air terhadap investasi di Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

(19)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang pembangunan infrastruktur di Kabupaten Deli Serdang.

2. Memberi masukan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat selaku pengambil kebijakan dalam pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang investasi di Kabupaten Deli Serdang.

3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

(20)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Infrastruktur 2.1.1 Teori Infrastruktur

Pengertian infrastruktur merujuk pada sistem fisik dalam menyediakan transpoortasi, pengairan, drainase, bangunan-banguan gedung dan fasilitas publik lain seperti listrik, telekomunikasi, air bersih dan sebagainya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Fadel, 2004). Sistem infrastruktur dapat didefenisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibagun dan dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Fadel, 2004).

Infrastruktur mempunyai peranan penting dalam mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pembedaan infrastruktur juga seringkali didasarkan pada investasi yang dilakukan terhadap infrastruktur tersebut. Pembahasan tentang infrastruktur cenderung mengarah pada pembahasan barang publik. Dengan memahami sifat infrastruktur sebagai barang publik, maka berdasarkan teori infrastruktur memiliki karakter eksternalitas. Kondisi ini sesuai dengan sifatnya dimana infrastruktur disediakan oleh pemerintah dan bagi setiap pihak yang menggunakan infrastruktur tidak memberikan bayaran secara langsung.

Jika keadaan infrastruktur masih belum mengalami perbaikan yang signifikan bahkan cenderung mengalami penurunan maka hal ini diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya daya saing dan daya tarik investasi. Sejalan

7 Universitas Sumatera Utara

(21)

dengan hal tersebut, Firdaus 2008 dalam (Permana dan Alla 2010:18) mengemukakan bahwa suplai tenaga listrik dan infrastruktur sosial berpengaruh signifikan terhadap daya tarik investasi pada suatu wilayah.

Canning dan Pedroni menyatakan bahwa infrastruktur memiliki sifat eksternalitas. Berbagai infrastruktur seperti jalan, pendidikan, kesehatan, dsb memiliki sifat eksternalitas positif. Memberikan dukungan bahwa fasilitas yang diberikan oleh berbagai infrastruktur merupakan eksternalitas positif yang dapat meningkatkan produktivitas semua input dalam proses produksi. Eksternalitas positif pada infrastruktur yaitu dalam bentuk peningkatan produksi perusahaan-perusahaan dan sektor pertanian tanpa harus meningkatkan input modal dan tenaga kerja ataupun juga meningkatkan level teknologi. Dengan dibangunnya infrastruktur, tingkat produktivitas perusahaan dan sektor pertanian akan meningkat.

2.1.2 Jenis-Jenisdan Kategori Infrastruktur

1. Infrastruktur Keras (Physical Hard Infrastructure)

Infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang memiliki bentuk fisik yang nyata dan kegunaannya memang berasal dari bentuk fisik yang dimilikinya tersebut. Infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang paling banyak berkaitan dengan kepentingan umum masyarakat.Kebanyakan masyarakat juga mengartikan kata infrastruktur sebagai infrastruktur keras. Beberapa contoh infrastruktur keras yaitu bandara, kereta api, pelabuhan, dermaga, saluran irigasi, got, bendungan, jalan raya, dan lain – lain.

2. Infrastruktur Keras Non – Fisik (Non – Physical Hard Infratructure) Infrastruktur keras non fisik merupakan infrastruktur keras yang tidak memiliki bentuk fisik yang nyata/jelas akan tetapi berguna dan mendukung

(22)

keberadaan infrastuktur keras lainnya. Infrastruktur keras non fisik sangat berkaitan erat dengan permasalahan kepuasan publik.Infrastruktur keras non fisik biasanya hanya bisa dirasakan kegunaannya ketika digabungkan ataupun digunakan bersama-sama dengan infrastruktur lainnya seperti infrastruktur keras ataupun infrastruktur lunak. Beberapa contoh infrastruktur keras non fisik yaitu pasokan listrik, ketersediaan air bersih, jaringan pipa penyalur, jaringan komunikasi seperti internet dan telepon, ketersediaan saluran gas, pasokan energi, dan lain – lain.

3. Infrastruktur Lunak (Soft Infrastructure)

Pengertianinfrastruktur lunak adalah infrastruktur yang berbentuk kelembagaan ataupun kerangka institusional. Infrasturktur lunak pada dasarnya harus dibangun dengan memperhatikan berbagai macam nilai dan norma seperti nilai budaya, norma agama, norma asusila, norma hukum dan berbagai nilai dan norma lainnya. Infrastruktur lunak biasanya berkaitan erat dengan aktivitas pelayanan masyarakat yang disediakan oleh pemerintah.

Beberapa contoh infrastruktur lunak yaitu pelayanan kantor pos, pelayanan polisi, pelayanan pembuatan surat ijin mengemudi, pelayanan kantor kecamatan/kelurahan, dan berbagai infrastruktur lunak lainnya.

Menurut Grigg (dalam Tanimart, 2008) enam kategori besar infrastruktur sebagai berikut:

1. Kelompok jalan (jalan, jalan raya, jembatan)

2. Kelompok pelayanan transportasi (transit, jalan rel, pelabuhan, bandar udara)

Universitas Sumatera Utara

(23)

3. Kelompok air (air bersih, air kotor, semua sistem air, termasuk jalan air) 4. Kelompok manajemen limbah (sistem manajemen limbah padat)

5. Kelompok bangunan dan fasilitas olahraga luar

6. Kelompok produksi dan distribusi energi (listrik dan gas).

Bentuk fasilitas-fasilitas fisik yang merupakan bagian dari kategori besar infrastruktur yaitu:

1. Sistem penyediaan air bersih, termasuk dam, reservoir, transmisi, treatment, dan fasilitas distribusi;

2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, treatment, pembuangan, dan sistem pemakaian kembali;

3. Fasilitas manajemen limbah padat;

4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, jalan rel dan bandar udara.

Termasuk didalamnya adalah lampu, sinyal, dan fasilitas kontrol;

5. Sistem transit publik;

6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusi;

7. Fasilitas pengolahan gas alam;

8. Fasilitas pengaturan banjir, drainase, dan irigasi;

9. Fasilitas navigasi dan lalu lintas/jalan air;

10. Bangunan publik seperti sekolah, rumah sakit, kantor polisi, fasilitas pemadam kebakaran;

11. Fasilitas perumahan;

12. Taman, tempat bermain, dan fasilitas rekreasi, termasuk stadion.

(24)

2.2 Investasi 2.2.1 Teori Investasi

Pada dasarnya investasi didefinisikan sebagai semua pengeluaran barang-barang kapital riil. Akan tetapi, dalam bahasa sehari-hari investasi juga mencakup pembelian aktiva. Secara umum investasi meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat seperti pertambahan mesin – mesin baru, pembuatan jalan baru, pembukaan tanah baru, dan sebagainya. Investasi adalah kegiatan yang menghubungkan masa kini dengan masa depan.

Investasi merupakan komponen dari PDB yang dituliskan dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).

Banyak para pakar ekonomi yang mengemukakan mengenai pengertian investasi tersebut.Kindleberger (1995:354) mendefinisikan investasi asing langsung sebagai setiap aruspinjaman, atau pembelian hak pemilikan dalam suatu perusahaan asing yang sebagian besardimiliki oleh penduduk negara penanam modal.Porsi pemilikan tersebut untuk masing-masingnegara berbeda, misalnya di USA pemilikan 10 % atas perusahaan oleh asing dapat dikatakansebagai investasi asing langsung.Investasi akanmenghasilkan efektivitas produktivitas infrastruktur yang berbeda di setiap negara. Inidisebabkan perbedaan tingkat efisiensi sektor publik dan nilai investasi dalam pembangunan infrastruktur.

Universitas Sumatera Utara

(25)

2.2.2 Tujuan Investasi Secara Mikro dan Makro

Untuk mengetahui tujuan investasi haruslah dilihat dari berbagai kepentingan, yakni antara kepentingan investor dengan kepentingan Pemerintah.

Dilihat dari kepentingan tersebut tujuan investasi dapat di golongkan menjadi 2 yaitu secara Mikro dan Makro.

Secara mikro tujuan investasi dapat dilihat dari kepentingan investor, baik investasi secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan investor dalam melakukan investasi lebih banyak didasarkan kepada pertimbangan dan orientasi yang bersifat ekonomis sepertikesempatan berusaha untuk memperoleh keuntungan, menanamkan modal dengan harapan memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari modal yang ditanamkan, berusaha menjaga sekaligus menghindar dari kerugian yang disebabkan oleh merosotnya nilai uang. Dengan demikian investor menanamkan modalnya di suatu negara didasarkan atas tujuan dan pertimbangan mereka, bahwa tingkat keuntungan yang diperoleh akan lebih besar dibandingkan dengan jika menginvestasikan dana/modalnya dalam bentuk tabungan di bank, ataupun jika menginvestasikan modalnya di negaranya sendiri (untuk modal asing).

Sedangkan tujuan investasi secara makro dapat dilihat dari kepentingan pemerintah. Di dalam melaksanakan pembangunannya pemerintah tidak mungkin dapat melaksanakan sendiri tanpa melibatkan masyarakat luas, baik individu maupun pihak swasta nasional maupun swasta asing. Demikian pula dalam investasi untuk pembiayaan kegiatan pembangunan, pemerintah tidak akan mampu menyediakan dana investasi sendiri tanpa ada keterlibatan masyarakat.

(26)

Oleh karena itu, pemerintah mengharapkan dengan adanya investasi akan memberikan sumbangan yang tidak kecil artinya bagi kegiatan pembangunan yang pada gilirannya akan dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian tujuan pemerintah membuka peluang bagi investor untuk melakukan kegiatan investasi adalah untuk menunjang usaha-usaha pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat. Di dalam lingkup rencana pembangunan, pemerintah mengarahkan agar investasi mempunyai peranan dalam pembangunan, sehingga diharapkan kegiatan-kegiatan investasi tidak hanya berorientasi kepada motif mendapatkan keutungan saja, melainkan juga diarahkan kepada pemenuhan tugas pembangunan pada umumnya. Untuk itu sebaiknya investasi diarahkan pada serangkaian pengaturan oleh pemerintah agar dapat berperan serta dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan menurut prioritas sebagaimana tercantum pada setiap rencana pembangunan seperti peningkatan produksi nasional/penggalian potensi-potensi ekonomi, penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemerataan hasil-hasil pembangunan/partisipasi rakyat dalam pembangunan/kegiatan ekonomi, pemerataan kegiatan pembangunan daerah.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi 1. Suku Bunga

Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.

Universitas Sumatera Utara

(27)

2. Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.

3. Kondisi sarana dan prasarana

Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos.

Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain- lain.

4. Birokrasi perijinan

Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat.

Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk

(28)

menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.

5. Kualitas sumberdaya manusia

Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.

6. Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan

Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), Upah Minimum, kontrak kerja dan lain-lain.

7. Stabilitas politik dan keamanan

Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.

8. Faktor-faktor sosial budaya

Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.

9. Pengaruh Nilai tukar

Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa

Universitas Sumatera Utara

(29)

saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.

Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu.

Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang- barang perdagangan tersebut.

10. Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi

(30)

tentang harga-harga relatif. Tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.

2.2.4 Jenis-Jenis Investasi

1. Jenis Investasi berdasarkan Asetnya

Jenis investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaan. Investasi berdasarkan asetnya terbagi atas dua jenis, yaitu investasi riil dan investasi finansial.Investasi riil yaitu investasi terhadap barang-barang tahan lama (barang-barang modal) yang akan digunakan dalam proses produksi. Jenis investasi riil ini masih terbagi lagi menjadi 3 komponen investasi:

a. Investasi tetap perusahaan (bussines fixed investment) mencakup peralatan dan struktur yang di beli oleh perusahaan untuk proses produksi.

b. Investasi untuk perumahan (residental construction) mencakup perumahan baru yang di beli seseorang untuk ditinggali atau untuk disewakan.

c. Investasi perubahan bersih persediaan perusahaan (net change in bussines inventory) mencakup barang-barang yang di tempatkan perusahaan digudang termasuk bahan-bahan dan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang jadi.

Universitas Sumatera Utara

(31)

Sedangkan investasi finansial adalah investasi terhadap surat-surat berharga misalnya pembelian saham, obligasi dan surat bukti hutang lainnya.

2. Jenis Investasi berdasarkan Pengaruhnya

Jenis investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Jenis investasi berdasarkan pengaruhnya dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi autonomus (berdiri sendiri) dan Investasi Induces (memengaruhi atau menyebabkan). Investasi Autonomus adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Contoh investasi ini : pembelian surat-surat berharga. Investasi Induced ialah investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Contoh investasi ini adalah penghasilan transitori, yaitu penghasilan yang diperoleh selain dari bekerja, seperti bungan dan sebagainya.

3. Jenis Investasi berdasarkan Sumber Pembiayaannya

Jenis investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi yang diperoleh. Jenis investasi ini dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi yang besumber dari modal asing dan investasi yang bersumber dari modal dalam negeri.

4. Jenis Investasi berdasarkan bentuknya.

Jenis investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Jenis investasi ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu investasi portofolio dan investasi

(32)

langsung.Investasi Portopolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga, contohnya seperti saham dan obligasi. Investasi langsung merupakan bentuk investasi yang dilakukan dengan membangun, membeli total, atau mengakuisi suatu perusahaan.

2.2.5 Pelaksana-Pelaksana Investasi

Dari segi siapakah yang pada umumnya melakukan investasi dapatlah dinyatakan sebagai berikut:

a. Pemerintah (public investment) b. Swasta (private investment) c. Pemerintah dan swasta.

Public Investment umumnya dilakukan tidak dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (nasional), sebagai misal jaringan-jaringan jalan raya, irigasi, rumah sakit, pelabuhan dan sebagainya. Kegiatan investasi ini sering disebut dengan social overhead capital (SOC).

Private Investment adalah kegiatan investasi yang dilakukan oleh swasta dan ditujukan untuk memperoleh keuntungan (profit) dan didorong oleh adanya penambahan pendapatan. Bilamana pendapatan bertambah, konsumsi juga bertambah dan efective demand juga turut bertambah. Investasi yang diitmbulkan oleh sebab bertambahnya permintaan yang sumbernya terletak pada penambahan pendapatan disebut Induced Investment dan ini mungkin dilakukan oleh public maupun private (swasta). Jenis investasi yang dilakukan public maupun swasta

Universitas Sumatera Utara

(33)

ialah investasi luar negeri (foreign investment). Foreign investment terjadi dari selisih antara ekspor dan impor (X-M).

2.2.6 Sumber-Sumber Dana Investasi

Ada banyak suber-sumber pendanaan investasi, namun sesuai dengan arahan judul, maka suber dana investasi hanya di lihat melalui :

1. Investasi oleh masyarakat swasta nasional

Investasi oleh masyarakat lebih banyak di lakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau motif bisnis, begitu juga dengan investasi asing atau penanaman modal luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau motif bisnis di lain sisi kita mendapatkan dampak positipnya.

2. Investasi oleh pihak Asing 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Menurut Partahian Panjaitan (2012), dalam penelitiannya yang berjudulAnalisis Pengaruh Infrastruktur Jalan Terhadap Investasi, Ekspor dan PDRB Provinsi Sumatera Utara menunjukkanbahwa infrastruktur jalan (jalan sedang, jalan rusak ringan dan jalan rusak berat), inflasi dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap investasi.

Menurut Yossi Eriawati, Syamsul Amar dan Idris (2015),dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perekonomian dan Investasi di Sumatera Barat menyimpulkan bahwa infrastrukturekonomiberpengaruhsignifikandanpositifterhadapinvestasidiSuamtera Barat.

(34)

Menurut I Ketut Sumadiasa, Ni Made Tisnawati dan I G.A.P Wirathi (2016), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan, Listrik dan PMA Terhadap Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali Tahun 1993-2014, menggunakan data skunder dan pengolahan data menggunakan teknik analisis jalur/path analysis yang menunjukan hasil bahwa pembangunan jalan memiliki hubungan korelasi positif dan signifikan terhadap pembangunaninfrastruktur listrik, pembangunan jalan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PMA,listrik memiliki pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap PMA. Pembangunan jalanberpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pertumbuhan PDRB sedangkan listrikmemiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan PDRB.

Menurut Nur Cahyaningsih (2016), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi Asing Langsung di Indonesia, menyimpulkan bahwa dalam jangka pendek, PDB dan infrastruktur tidak memiliki pengaruh signifikan, sedangkan inflasi memiliki pengaruh negatif dan signifikan pada α 5% terhadap investasi asing langsung. Dalam jangka panjang, PDB dan infrastruktur memiliki pengaruh positif dan signifikan pada α 5%, sedangkan inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi langsung di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

(35)

2.4 Kerangka Konseptual

Infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Investasi yang merata mencerminkan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan mampu melayani pergerakan ekonomi. Infrastruktur menyangkut diantaranya sepertijalan, jalan raya, jembatan, transit, jalan rel, pelabuhan dan bandar udara. Penanganan air seperti air bersih dan penyediaan energi listrik juga termasuk infrastruktur penting.Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat.

Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

Infrastruktur Jalan (X1)

Infrastruktur Listrik (X2)

Investasi (Y)

PMDN

Infrastruktur Air (X3)

PMA

Sumber: Zeithaml dan Bitner (1996)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Keberadaan infrastruktur sangat penting dalam mendukung pembangunan ekonomi dan sosial karena infrastruktur yang baik dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi baik bagi dunia usaha maupun bagi sosial kemasyarakatan.Dengan infrastruktur yang memadai, biaya produksi, transportasi, komunikasi dan logistik semakin murah, jumlah produksi meningkat, laba usaha meningkat, sehingga

(36)

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.Ketersediaan infrastuktur juga mempercepat pemerataan pembangunan melalui pembangunan infrastruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan antar wilayah sehingga mendorong investasi yang baru, lapangan kerja baru dan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Konektivitas antar penduduk suatu negara juga semakin dekat dan membuka isolasi bagi masyarakat yang terbelakang.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang telah dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat disusun sebagai berikut :

1. Variabel infrastrukturjalanberpengaruh positif terhadap investasi.

2. Variabel infrastruktur listrikberpengaruh positif terhadap investasi.

3. Variabel infrastruktur air berpengaruh positif terhadap investasi.

Universitas Sumatera Utara

(37)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala masalah.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian tentang Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Investasi di Kabupaten Deli Serdangadalah penelitian deskriptif. Menurut Mudrajat Kuncoro (2009), penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terkahir dari subjek penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Deli Serdang. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 1 bulan, yaitu bulan Juni 2017.

3.3 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Infrastruktur Jalan (X1 ) adalahpanjang jalan Negara, Provinsi dan Kabupatenyang ada di wilayah kabupaten Deli Serdangyang mengindikasikan terjadinya pembangunan infratruktur setiap pertambahan panjang jalan di dalam wilayah tersebut yang diukur dalam satuan km.

2. Infrastruktur Listrik (X2 ) adalah perkembangan jumlah pelanggan energi listrik menurut jenis pelanggan di wilayah Kabupaten Deli Serdang yang mengindikasikan peningkatan pembangunan energi listrik dari setiap

(38)

pertambahan pelanggan yang ada di wilayah Kabupaten Deli Serdang yang diukur dalam satuan pelanggan.

3. Infrastruktur Air (X3 ) adalah jumlah air bersih yang disalurkan menurut jenis konsumen di wilayah Kabupaten Deli Serdang yang mengindikasikan peningkatan pembangunan infratruktur perairan setiap peningkatan jumlah air bersih yang disalurkan di willayah Kabupaten Deli Serdang yang diukur dalam satuan M3.

4. Investasi (Y) adalah nilai realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang ada di wilayah Kabupaten Deli Serdang, dimana PMDN dinyatakan dalam satuan Rupiah dan PMA dinyatakan dalam US$.

3.4 Batasan Operasional

Penelitian ini memiliki batasan masalah karena cakupan penelitian tidak terlalu luas. Pada penelitian ini sampel yang diteliti adalah data infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur air dan investasi pada tahun 2001-2016.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif yakni berupa angka-angka yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2001-2016.Adapun data yangdigunakan antara lain Infrastruktur Jalan, Infrastruktur Listrik, Infrastruktur Air dan Investasi.

Universitas Sumatera Utara

(39)

3.6 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi, dimana analisis ini merupakan salah satu metode yang sangat populer dalam mencari hubungan antara 2 variabel atau lebih.Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang diterangkan dengan satu atau dua variabel yang menerangkan.Variabel pertama disebut dengan variabel terikat sedangkanvariabel berikutnya disebut sebagai variabel bebas.Jika variabel bebas lebih dari satu maka analisis regresi disebut regresi liner berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.Dalam analisis ini dilakukan bantuan program SPSS dengan bertujuan untuk melihat pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil sederhana Ordinary Least Squares(OLS).Metodeini diyakini mempunyai sifat-sifat yang ideal dan dapat diunggulkan yaitu secara teknis sangat kuat, mudah dalam perhitungan dan penarikan interpretasinya.Fungsipersamaan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah:

Dimana:

α = konstanta

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

β1, β2, β3 = koefisien regresi variabel independen

X1 = Infrastruktur Jalan

X2 = Infrastruktur Listrik

X3 = Infrastruktur Air

Y = Investasi

Pengujian hipotesis penelitian secara simultan (serempak) dan parsial yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi software pengolahan data dengan SPSS.

(40)

3.6.1 Uji t (secara parsial)

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen (infrastruktur jalan, infrastruktur listrik dan infrastruktur air) secara parsial terhadap variabel dependen (investasi). Adapun hipotesis statistik pengujian sebagai berikut:

Ho = β1 = 0 (tidak ada pengaruh infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur air terhadap investasi).

H1 ≠ β1 = 0 (ada pengaruh infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur air terhadap investasi).

3.6.2 Uji F (Uji secara simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat secara simultan (bersama-sama) apakah ada pengaruh dari variabel bebas (infrastruktur jalan, infrastruktur listrik dan infrastruktur air) terhadap variabel terikat (investasi).

Model hipotesis yang dilakukan dalam uji F ini adalah:

Ho : β1 β2 β3 = 0 (artinya infrastruktur jalan, infrastruktur listrik infrastruktur air secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap investasi).

H1 : β1 β2 β3 ≠ 0 (artinya infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur air secara bersama-sama berpengaruh terhadap investasi)

3.6.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R-Square) dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen memberi penjelasan terhadap variabel dependen.

Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1 (0 < R2< 1).

Universitas Sumatera Utara

(41)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data sekunder.Data penelitian ini adalah data yang diperoleh dari BPS dari tahun 2001 – 2016.Kabupaten Deli Serdang adalah wilayah yang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka, sebagai salah satu daerah lintas pelayaran paling sibuk di dunia. Kabupaten ini mengelilingi 2 (dua) kota Utama di Sumatera Utara. Dengan posisi strategis, sumber daya alam dan tenaga kerja yang dimiliki oleh Kabupaten Deli Serdang akan menjadi potensi yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan yang kompetitif dalam menghadapi persaingan dalam menarik investor untuk mengembangkan usahanya di daerah ini dan sasaran lainnya dalam memasarkan produk/jasa yang dihasilkan. Sesuai visi misi Pemkab Deli Serdang 2014-2019 sektor pendidikan dan kesehatan serta sektor infrastruktur merupakan prioritas pembangunan yang harus dilaksanakan tanpa mengabaikan pembangunan sektor lainnya.

4.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian 4.2.1 Infrastruktur Jalan (X1)

Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari suatu tempat ke tempat lain. Jalan

(42)

menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa.

Jalan Nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam system jaringan jalan primer yang menghubungkan antar Ibu Kota Provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.Jalan Provinsi merupakan jalan kolektor dalam system jaringan primer yang menghubungkan antar Ibukota Provinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kota, atau antar Ibukota Kabupaten/Kota, dan jalan strategis Provinsi. Panjang jalan kabupaten merupakan jalan local dalam system jaringan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antara persil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berasa dalam kota.

Infrastruktur jaringan jalan merupakan prasarana transportasi darat yang dominan dan mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, buadya, pertahanan, dan keamanan sehingga harus dipertahankan fungsinya dengan baik melalui system pemeliharaan yang baik pula.Terbukti betapa besarnya peran jalan selama ini dalam mendukung mobilitas dan distribusi penumpang, barang dan jasa.

Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2016 mencapai 3.932,54 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang Negara adalah 141,35 kilometer, dibawah wewenang provinsi adalah 120,48 kilometer dan sisanya di bawah wewenang kabupaten sebanyak 3.670,71 kilometer. Perkembangan panjang jalan menurut status Jalan Negara, Provinsi dan

Universitas Sumatera Utara

(43)

Kabupaten di wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001-2016 disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kabupaten di wilayah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001-2016 (km)

Tahun Negara Provinsi Kabupaten Jumlah

2001 139.87 205.64 1944.5 2290.01

2002 139.87 208.01 1944.5 2291.35

2003 54.56 178.91 2730.134 2963.604

2004 100.81 187.88 2730.134 3018.82

2005 75 207.95 2730.134 3012.844

2006 109.41 187.88 2730.134 3027.424

2007 109.41 187.88 2730.134 3027.424

2008 100.81 187.88 3075.554 3364.244

2009 109.41 187.88 3075.554 3372.844

2010 109.41 63.51 3272.94 3445.86

2011 109.41 75.115 3272.94 3557.46

2012 106.5 90.96 3418.719 3616.179

2013 106.5 90.96 3500.235 3697.695

2014 141.349 120.48 3575.403 3837.232

2015 141.349 120.48 3589.243 3851.072

2016 141.349 120.48 3670.707 3932.236

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa hampir setiap tahun terjadi penambahan panjang jalan di wilayah Kabupaten Deli Serdang.Penambahan panjang jalan ini sendiri juga turut memperpanjang jalannya aktivitas ataupun pergerakan yang memicu peningkatan kegiatan perekonomian di wilayah Kabupaten Deli Serdang.Peran jalan yang sangat penting membawa implikasi bagi upaya dan kerja keras pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan infrastruktur jalan yang berkualitas bagi masyarakat.Salah satu yang ditempuh adalah penyediaan anggaran pembangunan jalan setiap tahun

(44)

untuk kegiatan pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan jalan baru yang merupakan tanggungjawab pemerintah atau dan pemerintah daerah.

4.2.2 Infratruktur Listrik

Energi listrik telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan modern manusia, tanpa listrik aktivitas menjadi lumpuh. Hampir seluruh aspek kehidupan akan terpengaruh termasuk roda pemerintahan dan perekonomian secara khusus bisa terganggu bila tidak ada listrik, hampir seluruh aktivitas kehidupan sangat bergantung pada listrik. Menyadari hal tersebut, Pemerintah terus berupaya menyediakan pasokan listrik kepada masyarakat, bahkan Pemerintah mengeluarkan biaya yang besar untuk memastikan ketersediaan energi listrik yang terjangkau bagi masyarakat.PT.PLN (Persero) yang menjadi perpanjangan tangan Pemerintah dalam menyediakan listrik bagi masyarakat harus terus meningkatkan kapasitasnya agar mampu mengimbangi tingginya pertumbuhan permintaan listrik di Indonesia khususnya di wilayah Kabupaten Deli Serdang. Perkembangan Pelanggan Energi Listrik di Wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001- 2016 disajikan dalam tabel berikut:

Universitas Sumatera Utara

(45)

Tabel 4.2

Perkembangan Pelanggan Energi Listrik di Wilayah Kabupaten Deli Serdang (Pelanggan)

Tahun Jumlah Pelanggan

2001 218783

2002 226286

2003 311549

2004 319743

2005 337544

2006 351029

2007 339337

2008 353637

2009 365973

2010 385501

2011 406119

2012 428110

2013 451638

2014 474317

2015 498362

2016 523468

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang

Terlihat dari tabel diatas hampir setiap tahun terjadi peningkatan pelanggan energi listrik di wilayah Kabupaten Deli Serdang.Hal ini menunjukkan bahwa listrik sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun maupun sektor industri/pengusaha dan lain-lain dalam menjalankan kegiatan sehari-hari yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan perekonomian wilayah tersebut.

4.2.3 Infrastruktur Air (X3)

Air bersih merupakan kebutuhan utama dalam hidup. Minum, mencuci, memasak, sampai mandi, semua membutuhkan air bersih. Dalam rumah tinggal, air bersih biasanya didapat melalui dua cara. Cara pertama, melalui mata air dalam rumah yang disedot ke atas dengan bantuan pompa. Cara kedua, menjadi pengguna jasa layanan air bersih yang disediakan oleh Perusahaan Air Minum.

(46)

Layanan air bersih PAM disalurkan ke rumah pelanggan melalui pipa khusus dengan jaringan yang tersebar ke beberapa tempat. Dari pipa ini aliran air disalurkan lebih lanjut ke titik-titik pemipaan dalam rumah untuk akhirnya disalurkan ke tiap keran yang ada. Berikut disajikan data jumlah air bersih yang disalurkan di wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001-2016:

Tabel 4.3

Jumlah Air Bersih Yang Disalurkan Menurut Kelompok Konsumen di Wilayah Kabupaten Deli Serdang dari Tahun 2001-2016 (M3) Tahun Sosial Non Niaga Niaga Industri Khusus Jumlah

2001 116000 875000 228000 8000 0 1227000

2002 74000 2600000 228000 7000 0 2909000

2003 92000 2196000 234000 2000 2000 2526000

2004 110000 2475000 264000 7000 0 2855000

2005 123000 2837000 324000 8000 0 3292000

2006 123000 2837000 324000 8000 0 3292000

2007 198117 3468576 581956 98957 15238 4362844

2008 46099 539983 219863 90598 13265 909808

2009 242965 3775611 633139 107694 876187 5635596

2010 182594 2708639 555754 106223 0 3553210

2011 313781 4638743 842203 108382 0 5903109

2012 301872 5246700 752498 141120 23985 6466175 2013 148212 6254221 44226 175200 129807 6751666 2014 406970 7242642 909935 10272 273679 8843498 2015 108217 5867789 752380 6990 36522 6771898 2016 369051 27806596 913576 10797 368194 29468214

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa jumlah air bersih yang disalurkan selalu mengalami perubahan dan cenderung tidak konstan.Hal ini dikarenakan adanya beberapa pelanggan Perusahaan Air Minum yang beralih menggunakan sumur bor karena dianggap lebih hemat biaya.

Universitas Sumatera Utara

(47)

4.2.4 Investasi (Y)

Investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut di masa yang akan datang.Investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri yang menggunakan modal dalam negeri.

Penanam Modal Dalam Negeri adalah perseorangan Warga Negara Indonesia, Badan Usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah Negara Republik Indonesia. Badan usaha Indonesia yang dimaksud disini dapat berbentuk perseroan terbatas (PT). Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri yang terdapat di wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001-2016 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

(48)

Tabel 4.4

Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001-2016 (Rupiah)

Tahun Realisasi Investasi PMDN (dalam juta Rp)

2001 355.768,2

2002 28.535,1

2003 189.659,2

2004 68.908

2005 85.813,9

2006 95.591,6

2007 811.301,5

2008 56.008,1

2009 1.497.471,3

2010 524.930,3

2011 378.915,56

2012 887.125

2013 2.642.676

2014 14.510,2

2015 1.375.195

2016 155.409,2

Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Deli Serdang

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan membangun jalan, membeli total atau mengakuisisi perusahaan, atau kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatung dengan penanaman modal dalam negeri.

Penanaman modal asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru.Lapangan kerja ini sangat penting bagi Negara sedang berkembang mengingat terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja. Di wilayah Kabupaten

Universitas Sumatera Utara

(49)

Deli Serdang sendiri, realisasi investasi PMA dari tahun 2001-2016 dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing di Wilayah Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2001-2016 (US$)

Tahun Realisasi Investasi PMA(dalam .00 US$) Pertumbuhan (%)

2001 21.851,5 -

2002 21.936,5 0.39

2003 16.506,7 -24.75

2004 18.306,8 10.91

2005 6.298 -65.60

2006 7.112,3 12.93

2007 71.490,6 905.17

2008 8.609,4 -87.96

2009 62.718,4 628.49

2010 73.621,3 17.38

2011 57.354,74 -22.09

2012 73.860,66 28.78

2013 228.640,3 209.56

2014 66.357,6 -70.98

2015 93.061,3 40.24

2016 153.912,5 65.39

Sumber: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Deli Serdang

4.3 Analisis Data dan Pembahasan 4.3.1 Uji Asumsi Klasik

4.3.1.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel yang digunakan mengikuti sebaran disribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distrubusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011). Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov atau biasa disingkat K-S. Uji K-S di buat dengan membuat hipotesis:

(50)

Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Bila sig > 0,05 dengan α = 5% berarti distribusi data normal (Ho diterima), sebaliknya bila sig < 0,05 dengan α = 5% berarti distribusi data tidak normal (Ha diterima).

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Normalitas Menggunakan SPSS 16,00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Infrastruktur Jalan Infratruktur Listrik Infrastruktur Air Investasi PMDN Investasi PMA N

Mean Std.

Deviation

16 16 16 16 16

Normal Parametersa

3.5092 5.5614 6.6252 5.3769 4.5769

.07167 .10801 .34989 .65915 .47665

Most Extreme Differences

Absolute .176 .140 .154 .104 .211

Positive Negative irnov Z

.116 .097 .154 .101 .127

-.176 -.140 -.137 -.104 -.211

Kolmogorov-Sm .705 .559 .614 .417 .844

Asymp. Sig. (2-tailed) .704 .913 .845 .995 .475

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS 16,00

Tabel 4.7

Keterangan Uji Normalitas

Variabel Probabilitas Acuan Keterangan Infrastruktur Jalan 0,704 0,05 Data Normal Infrastruktur Listrik 0,913 0,05 Data Normal

Infrastruktur Air 0,845 0,05 Data Normal

Investasi PMDN 0,995 0,05 Data Normal

Investasi PMA 0,475 0,05 Data Normal

Sumber: Data Diolah (Maret, 2018)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas yang diperoleh untuk masing-masing variabel berada diatas 0,05. Dengan demikian

Universitas Sumatera Utara

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Variabel terikat yang diamati adalah penanaman modal asing (PMA) di Kabupaten Karawang dengan variabel bebasnya adalah infrastruktur jalan (km), energi listrik

Novita Lindawaty Tarigan, “Peran Pasar Dalam Pembangunan Ekonomi Dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus Pasar Tradisional Milik Dinas Pasar Kabupaten

Infrastruktur jalan, listrik, dan air bersih memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap investasi dan tenaga kerja yang selanjutnya menunjang pertumbuhan

Hasil uji analisis tersebut menunjukkan bahwa Pemekaran Kabupaten Humbang Hasundutan berdampak positif terhadap pembangunan Infrastruktur Kesehatan yaitu Puskesmas,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infrastruktur mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan sedangkan pendidikan dan kesehatan juga memiliki pengaruh yang positif

3) Variabel pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan angkatan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), hal ini menunjukkan

Variabel infrastruktur panjang jalan memiliki nilai t-statistik sebesar -2.172725, nilai t-statistik negatif menunjukkan bahwa infrastruktur panjang jalan mempunyai hubungan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hubungan jangka pendek variabel investasi transportasi dan infrastruktur angkutan jalan raya yang signifikan