• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap Kecepatan Penyembuhan Imflamasi pada Gingiva Tikus.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap Kecepatan Penyembuhan Imflamasi pada Gingiva Tikus."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.)/ EKM sudah banyak digunakan dalam bidang farmasi karena memiliki daya antikanker, antiinflamasi, antibakteri dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pada bidang kedokteran gigi EKM dapat menurunkan jumlah plak, mencegah akumulasi plak dan dapat menyembuhkan gingivitis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta perbedaan pemberian EKM 12,5% dan EKM 25% terhadap kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik sungguhan dengan rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design). Subjek penelitian terdiri dari 28 ekor tikus, dibagi menjadi 4 kelompok, kontrol negatif

(Aquades), kontrol positif (Chlorhexidine 0,2%), EKM 12,5%, dan EKM 25%.

Masing-masing terdiri dari 7 ekor. Pemeriksaan hasil penyembuhan inflamasi diamati setiap 2 jam selama 6 jam dan pengukuran inflamasi pada gingiva tikus dilakukan menggunakan jangka sorong. Analisis data dilakukan dengan uji

ANOVA One-way = 0,05) dan Tukey HSD.

Hasil uji ANOVA One-way (α = 0,05) dan Tukey HSD didapatkan bahwa terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan anatara EKM 12,5% dengan aquades dan chlorhexidine 0,2%. Sedangkan EKM 12,5% dengan EKM 25% tidak terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa EKM 12,5% dan EKM 25% efektif digunakan dalam mempengaruhi kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

(2)

ABSTRACT

Mangosteen pericarp extract (Garcinia Mangostana L.)/ EKM is widely used in pharmaceutical industry because has anticancer, antiinflamation effect, antibacterial, and increased antibody. In dentistry EKM can be used to reduce quantity of plaque, to prevent acumulation of calculus, and can be healing gingivitis.

The objective of this research was to determine the effect and differences of the use EKM 12,5% and EKM 25% toward the velocity of the healing inflammation in rat gingiva.

This research used a real experimental laboratory with completely randomized design.The subjects use in this research were 28 male divided into four group’s; negative control (Aquades) , positive control (Chlorhexidine 0,2%), EKM 12,5% and EKM 25%. That each group consist seven rat. The result of inflammation healing was observed every two hours during six hours and inflammation healing at rat gingiva was measured using a caliper. The data were analyzed using ANOVA one-way (α = 0,05) and Tukey HSD.

The result from ANOVA one-way (α = 0,05) and Tukey HSD obtained there is a significant reduction of size inflammation between EKM 12,5% and EKM 25% there is no difference reduction size of inflammation significant.

The result concluded that EKM 12,5% and EKM 25% are effective for use influence velocity inflammation healing process in rat gingiva.

Keywords : Garcinia Mangostana, Aquades, Chlorhexidine 0,2%, gingiva

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR DIAGRAM ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Aspek Akademis ……….. 4

1.4.2 Aspek Praktisi ……….. 4

(4)

1.6 Hipotesis ... 6

1.7 Lokasi dan Waktu penelitian 1.7.1 Lokasi ... 6

1.7.1 Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gingiva ………... 7

2.1.1 Margin Gingiva ……… 7

2.1.2 Sulkus ……….. 8

2.1.3 Attached Gingiva ... 9

2.1.4 Interdental Gingiva ……….. 9

2.2 Pembuluh Darah dan Syaraf pada Gingiva……….. 11

2.3 Kriteria Gingiva 2.3.1 Warna ………... 13

2.3.2 Ukuran ………. 13

2.3.3 Bentuk ……….. 13

2.3.4 Konsistensi ………... 14

2.3.5 Tekstur Permukaan ………... 14

2.3.6 Posisi ……… 15

2.4 Inflamasi ... 15

2.5 Mekanisme Fisiologis Inflamasi ... 17

(5)

2.7 Gambaran Klinis Gingivitis

2.7.1 Warna ... 21

2.7.2 Konsistensi ... 21

2.7.3 Tekstur Permukaan ... 22

2.7.4 Posisi ... 22

2.7.5 Kontur ... 22

2.8 Indeks Gingiva ... 23

2.9 Patogenesis Gingivitis ... 23

2.10 Klasifikasi Gingivitis ... 24

2.11 Manggis ... 25

2.11.1 Taksonomi Buah Manggis ………. 27

2.11.2 Kandungan Buah Manggis………. 28

2.12 Xantone ………. 29

2.13 Mekanisme Kerja Ekstrak Kulit Manggis Terhadap Gingivitis … 32

2.14 Karagenan……… 33

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Penelitian ... 34

3.1.2 Bahan penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

(6)

3.2.3 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.2.4 Perhitungan Besar Sampel ... 38

3.2.5 Prosedur Kerja ... 39

3.2.6 Pengumpulan Bahan ... 40

3.2.7 Persiapan Bahan Uji ... 40

3.2.8 Persiapan Hewan Coba ... 41

3.2.9 Pelaksanaan Penelitian ... 41

3.3 Alur Penelitian ………..… 43

3.4 Metode Analisis Data ... 44

3.4.1 Hipotesis Statistik ... 44

3.4.2 Kriteria Uji ... 44

3.5 Aspek Etik Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Hasil Penelitian Ukuran Inflamasi ... 46

4.1.2 Hasil Analisis Statistika ... 47

4.2 Pembahasan ... 51

4.3 Uji Hipotesis ……… 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 55

(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN ... 59

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Buah Manggis dalam 100 g ………….. 28

Tabel 2.2 Kandungan Senyawa Xantone Pada Berbagai Organ Tanaman Manggis ... … 31

Tabel 4.1 Rerata Ukuran Inflamasi Tiap Kelompok (jam)... 46

Tabel 4.2 Uji Statistik ANOVA One-way Pada Jam ke-2... 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Gingiva Normal pada Dewasa Muda ... 8

Gambar 2.2 Anatomi Landmark Gingiva ………..… 9

Gambar 2.3 Bagian Fasial dan Palatal Interdental Gingiva ... … 10

Gambar 2.4 Papila Interdental ... 10

Gambar 2.5 Gambaran Interdental Gingiva yang Tidak Berkontak ... … 11

Gambar 2.6 Arteriol ... 12

Gambar 2.7 Perbandingan Pembuluh Darah Normal dan Terinflamasi ... 16

Gambar 2.8 Gingivitis ……… 20

Gambar 2.9 Pohon manggis ………... 26

Gambar 2.10 Buah Manggis ……….. 27

(10)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 2.1 Mekanisme Fisiologis Inflamasi ………..……... 19

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kode Etik Penelitian ... 59

Lampiran 2. Alat dan Bahan ... 60

Lampiran 3. Prosedur Penelitian ... 64

Lampiran 4. Hasil Penelitian ... 66

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Inflamasi yang sering terjadi pada bidang kedokteran gigi, seperti gingivitis,

periodontitis dan pasca tindakan pencabutan gigi. Inflamasi pada gingiva atau

gingivitis adalah radang yang terjadi pada gingiva sebagai akibat dari infeksi bakteri.

Ditandai dengan adanya perubahan bentuk, warna, tekstur dan adanya rasa nyeri pada

gingiva. Gingivitis biasanya disebabkan akibat buruknya kebersihan mulut. Penyakit

gingivitis termasuk ke dalam penyakit periodontal.1,2.3

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2007 masalah

kesehatan gigi dan mulut termasuk penyakit periodontal di Jawa Barat menduduki

urutan ke-5 terbesar yaitu 25,3%.Di Indonesia gingivitis menduduki urutan ke dua

yaitu mencapai 96,58%. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyatakan bahwa

prevalensi gingivitis di seluruh dunia adalah 75-90%.4,5

Salah satu tanda klinis yang sering dikeluhkan oleh pasien yang mengalami

gingivitis adalah gingiva yang mudah berdarah. Gingiva berdarah dapat disebabkan

oleh berbagai hal. Penyebab yang paling sering adalah adanya plak dan kalkulus yang

menempel pada permukaan gigi. Apabila tidak segera ditangani maka kalkulus terus

(13)

2

terbentuk adanya kantung pada gusi (periodontal pocket). Kondisi ini disertai juga

dengan kerusakan tulang penyangga gigi.6

Cara mengatasi inflamasi pada gingiva salah satunya dengan menggunakan

ekstrak tanaman herbal.

Beberapa jenis tumbuhan herbal yang digunakan sebagai bahan pengobatan

tradisional, seperti kulit manggis (Garcinia Mangostana L.). Buah ini mengandung

senyawa xantone. Xantone memiliki kandungan alpha mangostin dan gamma

mangostin yang bersifat sebagai antibakteri dan antiinflamasi. Xantone dapat

menghentikan inflamasi dengan cara menghambat produksi enzim COX yang dapat

menyebabkan inflamasi.2

Penelitian sebelumnya oleh Avira (2013) menjelaskan bahwa ekstrak kulit buah

manggis mengandung xantone. Senyawa tersebut terbukti memiliki aktivitas

antiinflamasi dan juga aktivitas antioksidan yang sangat tinggi. Pada proses

patogenesis pada inflamasi terjadi peningkatan sel-sel radang yang akan melakukan

fagositosis dan menstimulasi pengeluaran radikal bebas. Disinilah antiinflamasi dan

antioksidan berperan, dimana dapat mengubah radikal bebas aktif menjadi kurang

reaktif dan mempersingkat inflamasi ke tahap penyembuhan.7

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ni Wayan Arini dkk

mengenai efektivitas berkumur air rebusan kulit manggis menyatakan bahwa rebusan

ekstrak kulit manggis dengan konsentrasi 12,5% dapat menurunkan jumlah plak pada

permukaan gigi ,mencegah akumulasi plak dan dapat menyembuhkan gingivitis

(14)

3

Pada penelitian ini chlorhexidine 0,2 % digunakan sebagai kontrol pembanding

karena chlorhexidine 0,2% mengandung chlorhexidine glukonate 0,2 % yang telah

terbukti sebagai antiplak sehingga dapat mengobati gingivitis dan pencegahan

kelainan periodontal. Pengukuran inflamasi pada penelitian ini dilakukan pada jam

ke-2, 4 dan 6 karena udema yang dihasilkan dari induksi karagenan dapat bertahan

selama enam jam dan berangsur-angsur berkurang dalam waktu 24 jam.9

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk

mengetahui efektivitas ekstrak kulit manggis terhadap kecepatan penyembuhan

inflamasi pada gingiva tikus.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu

bagaimana efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap

kecepatan penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian ini, yaitu mengetahui

efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap kecepatan

(15)

4

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Aspek Akademis

Manfaat akademik dari penelitian ini adalah untuk menambah informasi ilmiah

mengenai ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) sebagai obat yang dapat

digunakan dalam proses penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.4.2 Aspek Praktis

Manfaat praktisi dari penelitian ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menambahkan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.)

dalam bidang kedokteran gigi, terutama obat yang dapat digunakan untuk proses

penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.5Kerangka Pemikiran

Penggunaan obat herbal saat ini menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat. Salah

satu tanaman yang digunakan adalah manggis (Garcinia mangostana L.) yang

berkhasiat sebagai antikanker, antiinflamasi, antidiabetes, antibakteri, meningkatkan

kekebalan tubuh serta berkhasiat untuk penyembuhan diare, disentri, eksim dan

penyakit kulit lainnya.2.10

Buah manggis merupakan spesies terbaik dari genus Garcinia dan mengandung

gula sakarosa, dekstrosa dan levulosa. Buah manggis merupakan buah yang

(16)

5

buah manggis ditemukan zat xanthan yang mengandung senyawa xantone dengan

senyawa utama alfa mangostin dan gamma-mangostin, yang dipercaya memiliki

kemampuan antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi.11,12

Selain xantone kulit buah manggis juga memiliki kandungan tanin dan catechin.

Tanin diketahui mempunyai aktivitas antiinflamasi, astringen, antidiare, diuretik dan

antiseptik. Cathecin yang juga termasuk golongan flavonoid juga memiliki efek anti

inflamasi.13

Xantone dapat menekan proses inflamasi dengan cara menghambat enzim

siklooksigenase dan enzim lipoksigenase, dengan terhambatnya enzim

siklooksigenase dan enzim lipoksigenase mengakibatkan pelepasan prostaglandin,

prostasiklin, tromboksan serta leukotriene sehingga akan menekan proses inflamasi

yang dapat ditandai dengan penurunan jumlah sel-sel inflamasi. Kandungan lain dari

kulit buah manggis yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai antiinflamasi adalah

cathecin yang termasuk golongan flavonoid. Mekanisme flavonoid dalam

menurunkan proses inflamasi yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakhidonat,

sekresi enzim lisosom dari sel neutrofil dan sel endotelial serta menghambat fase

eksudasi dari proses inflamasi. Flavonoid menghambat enzim siklooksigenase secara

irreversible (prostaglandin sintetase), yang mengkatalisis perubahan asam arakidonat

menjadi senyawa endoperoksida sehingga menurunkan pembentukan prostaglandin,

maka proses inflamasi dapat berkurang. Dengan berkurangnya inflamasi

(17)

6

Sehingga ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif untuk

penyembuhan inflamasi pada gingiva.

1.6Hipotesis

Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) efektif mempercepat

penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

1.7.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha,

dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Rumah

Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

1.7.2 Waktu penelitian

(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.) efektif mempercepat

penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan tahap awal yang perlu dilanjutkan dengan berbagai

penelitian lain. Saran untuk penetian lanjutan adalah :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi minimal

penggunaan ekstrak kulit manggis terhadap proses penyembuhan inflamasi

pada gingiva tikus.

2. Perlu dilakukan penelitian mengenai bagian lain dari tanaman manggis

(Garcinia Mangostana) yang dapat dimanfaatkan sebagai antiinflamasi.

3. Perlu dilakukan penelitian mengenai sediaan yang berbeda dan konsentrasi

yang berbeda dalam kegunaan sebagai antiinflamasi.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Evy TU, Rebecca AK, Islamy RH, Finsa TS, Juni H. Antiinflammation Effect of Skunkvine (paederia scandens) Extract in Wistar Rat. Asian Journal of

Traditional Medicines. 16(2), 95 – 100, 2011

2. Sumerti NN, Swastini IGAAP, Gejir IN. Efektivitas Berkumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Untuk Penyembuhan Gingivitis pada Pasien Pasca Scaling.

Jurnal Skala Husada. 2014

3. Reina Parardhya. Efek Aplikasi Gel Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

Mangostana L.) Terhadap Kepadatan Serabut Kolagen Pada Proses

Penyembuhan Luka Gingiva (Kajian Pada Rattus Norvegicus). Jurnal

Kedokteran Gigi UGM. 2013

4. Anonim. Pengaruh Obat Kumur Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L ) Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Cairan Sulkus Gingiva Pada Pasien Gingivitis. Jurnal Kedokteran Gigi UGM. 2008

5. [RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. 2007

6. Bimbim Satria D. Informasi Seputar Kesehatan Gusi. Jurnal Kedokteran Gigi. 2012 Nov. Available from :http://www.jurnalkedokterangigi.com /post/read /48 3/informasi-seputar-penyakit-gusi.html

7. Avira Rizqiana Yulia. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan Pasca Induksi Porphyromonas Gingivalis. Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Dasar

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. 2012

8. Ni Wayan Arini. Sagung APDA. Maria MN. Efektivitas Kumur-Kumur Air Rebusan Kulit Buah Manggis Pasca Oral Fisioterapi Untuk Penyembuhan Gingivitis. Jurnal Skala Husada 2014:6-10(11)

9. Torres-Lagares D, Gutierrez-Perez JL, Hita-Iglesias P. Randomized, Double-Blind Study Of Effectiveness Of Intra-Alveolar Application Of Chlorhexidine Gel In Reducing Incidence Of Alveolar Osteitis And Bleeding Complications In Mandibular Third Molar Surgery In Patients With Bleeding Disorders. J Oral

MaxillofacSurg.2010Jun;68(6):1322-6

10. Nakatani, Matsumoto. Efek Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia

(20)

57

11. Mardawati E, Achyar CS, Marta H. Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit Manggis Di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya. Staff Pengajar

Fakultas Teknologi Industri Pertanian UNPAD.2008: hlm 2-3

12. Nurchasanah. Khasiat Sakti Manggis Tumpas Berbagai Penyakit. Jakarta: Dunia Sehat.2013. Hlm 84-5

13. Nina Agni. Respons Anti Inflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

Mangostana L.) Terhadap Jumlah Limfosit Pada Gingiva Tikus Wistar Jantan

Pasca Diinduksi. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia. 2011

14. Fiqnanda Isna P. Respons Antiinflamasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

Mangostana Linn) Terhadap Jumlah Sel Neutrofil Pada Gingiva Tikus Wistar

Jantan Pasca Diinduksi Oleh Porphyromonas Gingivalis. Jurnal Kedokteran

Gigi. 2013 Des.

15. Carranza AF, Takei HH, Newman GM. Carranza’s : Clinical Periodontologi.

11th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2012

16. Dorland, Newman. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29, Jakarta: EGC,1765.

17. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. 7 nd ed , Vol. 1. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC, 2007 : 189-1

18. Corwin, E.J. Handbook Of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State University. Columbus.2008

19. Sudiono J. Kurniadhi B. Hendrawan A. Djimantoro B. Ilmu Patologi. Jakarta : EGC, 2003 : 81-93

20. Wilmana, P.F., dan Gan, S. Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi

Nonsteroid dan Obat Gangguan Sendi Lainnya. Edisi 5. Jakarta: Departemen

Farmakologi dan Terapeutik FK UI, 2007

21. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Pathologic Basic of Disease. 7th ed. Philadelphia: Elsavier Saunders, 2005: 270-5.

22. Guyton AC. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 11th Ed. Jakarta : Buku Kedokteran ECG ; 2008

23. Mitchell RN, dkk. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit. 7th ed. Jakarta: EGC; 2008: 457

24. Riyanti E. Penatalaksanaan Gingivitis Kronis Pada Anak. Jurnal Kedokteran

(21)

58

25. Wiley J, Sons. Pediatric Dentistry, A Clinical Approach. 2nd ed. Singapura: Wiley-Blackwell; 2009: 171

26. Adams GL, Boies LR, Higler PA. Boies Buku Ajar Penyakit THT. 6th ed. Jakarta: EGC; 1997. p. 272-86

27. Mitra M. Hubungan status karies dan gingivitis dengan oral hygiene pada Anak usia 6-12 tahun di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. 2010]; Available from URL: http:/ /repository .usu. ac.id/ bitstream/123456789/22644/5/Chapter%20I.pdf.

28. Cappelli DP. Prevention in Clonical Oral Health Care. Elsevier Health Sciences; 2008.

29. Prof. Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.P. Manggis. Graha Ilmu.2015

30. Istini, S. dan Suhaimi., Manfaat dan Pengolahan Rumput Laut, Lembaga Oseanologi Nasional, Jakarta. 1998

31. Usov, A. I. Structural Analysis Of Red Seaweed Galactans Of Agar And

Carrageenan Groups. Food Hydrocolloids, 1998, 12, 301–308

32. Ida Ayu Laksmi Puspita Dewi, I Made Damriyasa, I Ketut Anom Dada. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitelisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia

Medicus Veterinus 2013 2(1) : 58 – 75

33. Endi Ridwan. Etika Pemanfaatan Hewan Percobaan dalam Penelitian Kesehatan.

Artikel Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB). J Indon

Gambar

Tabel 2.2 Kandungan Senyawa Xantone Pada Berbagai Organ

Referensi

Dokumen terkait

“Non-discriminating character of Atticus Finch in Harper Lee’s Novel To Kill A Mockingbird” , S-1 thesis, English Department Faculty of Teacher Training and Education, Widya

Redding has been an active member of the International Trade and Investment Program since his appointment as an NBER research associate in 2011.  He has made important

Penulis berharap dengan adanya Terapi Bermain Menggambar dan Mewarnai Gambar Alat Transportasi (truk) ini mampu menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6

Perkarantinaan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan. Hal ini mengandung arti bahwa segala tindakan karantina

Eksistensi Seni Patung Tradisional Di Dsa Singapadu Kaler, Gianyar, Bali Seni Murni FSRD FUNDAMENTAL 40,000,000 DIPA.. I Dewa Putu

Setelah itu ketika diteteskan metil jingga dari yang semula berwarna putih gading menjadi warna kuning soft yang menunjukan Ph > 4,0 disebut larutan basa dan ketika.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sartika (2011) terhadap siswi kelas VII dan VIII SMPN 1 Bangkinang tahun 2011, hasil penelitian tersebut

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terjadi reaksi pasar atas pengumuman merger dan akuisisi pada masa sebelum dan sesudah pengumuman