• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI RESPECT-TRAINIG PADA SISWA KELAS XI JURUSAN KECANTIKAN KULIT SMKN 6 YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI RESPECT-TRAINIG PADA SISWA KELAS XI JURUSAN KECANTIKAN KULIT SMKN 6 YOGYAKARTA."

Copied!
200
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI RESPECT-TRAINING PADA SISWI KELAS XI JURUSAN

KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nanik Tri Wahyuni NIM 09104244038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

i

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI RESPECT-TRAINING PADA SISWI KELAS XI JURUSAN

KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nanik Tri Wahyuni NIM 09104244038

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(3)
(4)

iii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nanik Tri Wahyuni

NIM : 09104244038

Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Judul Penelitian : Meningkatan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi Melalui Respect-Training pada Siswa Kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.

Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode

berikutnya.

Yogyakarta, 23 Februari 2017 Yang menyatakan,

(5)
(6)

v MOTTO

“Bukan hanya kemampuan berbicara yang harus diperhatikan , kemampuan mendengar perkataan orang lain juga harus diperhatikan”.

(HAMKA)

“Rasulullah saw. Bersabda, „Jika kamu sedang bertiga janganlah dua orang di antara kamu saling berbisik tanpa yang lain (orang ketiga ) hingga kamu berbaur dengan orang banyak agar tidak membuat temanmu kecewa atau

bersedih‟”.

(HR BUKHARI)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah

mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

(Terjemahan Q.S Al-Baqarah 216)

“ Berdoalah sesering mungkin karena doa dapat mengubah segala-galanya”.

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibu tercinta, Ibu Kasni, orang tua yang hebat yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang, terimakasih atas pengorbanan, nasehat dan do‟a yang tiada hentinya ibu berikan kepadaku selama ini.

2. Kakak-kakak ku tersayang, Kang Supriadi & Istri mbak Kania, Kang Sugiharto & Istri mbak Titin Atini. Saya ucapkan terimakasih banyak untuk dukungan serta do‟anya.

3. Suamiku tercinta, Muhammad Akhyar Rosyidi. Terimakasih yang tidak terhingga kepada suamiku yang terlah menerimaku apa adanya dengan segala kekuranganku, terimakasih juga atas pengorbanan, nasehat dan do‟a yang tiada hentinya engkau berikan kepadaku selama ini.

4. Almamaterku tercinta, Universitas Negeri Yogyakarta.

(8)

vii

MENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI RESPECT-TRAINIG PADA SISWA KELAS XI JURUSAN

KECANTIKAN KULIT SMKN 6 YOGYAKARTA Oleh

Nanik Tri Wahyuni NIM 09104244038

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menigkatkan keterampilan komuniasi antar pribadi siswa kelas XI jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta melalui

respect-training.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Kecantikan Kulit I SMKN 6 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Metode pendekatannya adalah metode kuantitatif diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis kuantitatif deskriptif. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan ialah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Indikator Keberhasilan penelitian apabila rata-rata siswa menujukkan kemampuan komunikasi antarpribadi yang efektif mencapai 75% atau lebih. Sebaliknya siklus ini akan dilanjutkan apabila keterampilan berkomunikasi siswa belum mencapai 75%.

Hasil penelitian menujukkan bahwa respect-training dapat meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi pada siswa kelas XI Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta. Peningkatan dibuktikan dengan hasil pra peningkatan yang menujukkan keterampilan komunikasi antar pribadi dari tindakan siklus I didapatkan hasil kategori sangat tinggi 0 siswa (0,00%), kategori tinggi ada 3 siswa (10,0%), dari hasil pengamatan juga menunjukkan sisiwa masih kurang aktif dalam pelatihan, siswa belum menunjukkan komuniasi dengan baik dalam keterampilan mendengar, mengungkapkan perasaan masih belum ditunjukkan dengan baik hasil ini belum menujukkan keberhasilan dengan kategori 75% atau lebih maka siklus ini diulang ke siklus ke II. Hasil siklus II kategori sangat tinggi ada 6 siswa (20,0%), tinggi ada 19 siswa (63,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan mengenai keterampilan komunikasi antar pribadi sebanyak 20,0% + 63,3% = 83,3% hasil tersebut dikuatkan dengan observasi bahwa keterampilan siswa sudah meningkat, siswa mampu mengekspresikan diri dengan baik, siswa mampu mendengarkan dengan penuh pemahaman, menjelaskan pikiran dan perasaan secara layak dan jelas, mampu memberi dan menerima masukan dari orang lain, dan mampu dalam menyelesaikan konflk secara pribadi maupun sosial,dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sudah melebihi standar maka siklus ini dihentikan.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi Melalui

Respect-Training pada Siswi Kelas XI Jurusan Kecantikan Kulit SMK Negeri 6 Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna mempeoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negri Yogyakarta.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan lancar tanpa

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor UNY yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan sehingga studi saya

berjalan lancar.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar di Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Ketua Program Study Bimbingan dan Konseling FIP UNY, yang senantiasa

memberi motivasi untuk segera menyelesaikan kuliah S1 program BK.

4. Prof. Dr. Partini Suardiman, SU sebagai dosen pembimbing I yang telah berkenan

memberikan petunjuk, bimbingan, dorongan dan nasehat dengan penuh

keikhlasan dan kesabaran dalam menyelesaikan sekripsi ini.

5. Ibu Isti Yuni Purwanti, M.Pd sebagai pembimbing II yang dengan sabar

(10)

ix

6. Bapak dan Ibu dosen prodi BK yang telah memberikan ilmu dan pengalaman

selama dibangku perkuliahan sebagai bekal di masa sekarang dan yang akan

datang.

7. Kepala SMKN 6 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk

melakukan penelitian di kelas XI jurusan Kecantikan Kulit.

8. Ibu Surtini Sumaryanah, S.Pd selaku guru BK yang mengajar di kelas XI jurusan

Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk

melakukan penelitian di kelas XI jurusan Kecantikan Kulit.

9. Siswa-siswi SMKN 6 Yogyakarta khususnya kelas XI jurusan Kecantikan Kulit

atas kesediaannya membantu penelitian ini.

10.Keluarga terhebatku, kedua orang tuaku yang luar biasa dan suamiku tercinta

terimakasih atas segala yang telah diupayakan.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tak bisa

disebutkan satu persatu.

Semoga amal baik yang telah mereka diberikan dalam penyelesaian skripsi

ini senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT. Aamiin. Sebesar apapun

kemampuan yang penulis curahkan tidak akan bisa menutupi kekurangan dan

keterbatasan dari skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat lebih bermanfaat bagi

pembaca umumnya dan bagi penulis hususnya. Aamiin.

Yogyakarta, 23 Februari 2017 Penulis,

(11)

x DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalahan ... 10

C.Pembatasan Masalah... 11

D.Perumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 11

F. Manfaat Penelitian ... 11

G.DefinisiOperasional ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Layanan Bimbingan Pribadi Sosial ... 14

1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ... 14

2. Arah dan Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ... 15

B. Remaja ... 17

1.Pengertian Remaja ... ... 17

(12)

xi

3.Remaja dan Masalah Pribadi-Sosial ... 20

C. Komunikasi Antar Pribadi ... 23

1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi ... 23

2. Arti Penting Komunikasi Antar Pribadi ... 25

3. Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi ... 26

D. Respect Training untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi ... 29

1. Pengertian Respect Training ... 29

H. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 60

I. Analisis Data ... 63

J. Indikator Keberhasilan ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 65

1. Deskripsi Waktu dan Tempat ... 65

2. Deskripsi Subyek Penelitian ... 67

B. Deskripsi Data Awal dan Pra TindakanPenelitian ... 69

C. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan siklus 1 ... 73

(13)

xii

E. Observasi ... 86

F. Refleksi ... 88

G. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan siklus II... 90

H. Hasil Tindakan siklus II ... 101

I. Observasi ... 102

J. Refleksi dan Evaluasi ... 105

K. Pembahasan ... 107

L. Keterbatasan Penelitian ... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 110

B. Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Kebutuhan dan Sumber Pemenuhan Maslow ... 22

Tabel 2. Alur Pelatihan Respect ... 47

Tabel 3. Skor Penilaian Angket Favorable ... 53

Tabel 4. Skor Penilaian Angket Unfavorable ... 53

Tabel 5. Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi ... 55

Tabel 6. Lembar Observasi Kegiatan Guru... 57

Tabel 7. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 58

Tabel 8. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa... 59

Tabel 9. Kisi-Kisi Lembar Observasi Materi ... 60

Tabel 10. Hasil Uji Validitas ... 62

Tabel 11. Hasil Uji Reabilitas ... 63

Tabel 12. Kualifikasi Hasil Presentase Skor Lembar Observasi ... 64

Tabel 13. Nama Subyek Penelitian ... 68

Tabel 14. Hasil Pra-Tindakan ... 70

Tabel 15. Kategori Siswa Pra-Tindakan ... 71

Tabel 16. Rangkuman Item Gugur ... 72

Tabel 17. Kategori Siswa Setelah SiklusI ... 85

Tabel 18. Ativitas Pengamatan Siswa Setelah Siklus I ... 87

Tabel 19.Hasil Skala Pra-Tindakan Ke Tindakan Siklus I ... 89

Tabel 20. Kategori Siswa Setelah Tindakan Siklus II... 101

Tabel 21. Hasil Sakla Pra-Tindakan, Siklus I, Siklus II ... 103

(15)

xiv

DATAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Kebutuhan Dasar Menurut Maslow ... 21

Gambar 2. Skema Kerangka Berfikir ... 38

Gambar 3. Model Kemmis dan Taggart ... 43

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Angket Sebelum Diuji Validitas ... 118

Lampiran 2. Uji Validitas ... 123

Lampiran 3. Angket Setelah Diuji Validitas ... 126

Lampiran 4. Alur Sesi Pelatihan ... 130

Lampiran 5. Lembar Observasi ... 131

Lampiran 6. Laporan Hasil Penelitian ... 140

Lampiran 7. Satuan Layanan BK ... 143

Lampiran 8. Silabus ... 172

Lampiran 9. Data Uji Coba ... 175

Lampiran 10. Hasil Olah Data Penelitian ... 176

Lampiran 11. Foto-foto pelatihan respect-training ... 180

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial tentu selalu berinteraksi dan

berkomunikasi satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial berarti manusia

pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia ini, perlu adanya

orang lain yang bisa diajak untuk berinteraksi. Aktivitas komunikasi itu

sendiri merupakan sarana untuk berinteraksi antar makhluk. Fokus interaksi

sosial dalam masyarakat adalah komunikasi.

Menurut Burhan Bungin (2006:27) dalam sosiologi komunikasi,

komunikasi merupakan unsur terpenting dalam seluruh aspek kehidupan

manusia yang mendorong manusia untuk melakukan interaksi sosial.

Komunikasi juga merupakan kebutuhan yang bersifat vital, human, dan

sosial-kultural. Menurut Hafied Changara (2014:2) manusia ingin

berkomunikasi dengan manusia lainnya itu karena adanya dua kebutuhan,

yakni kebutuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan

kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Menurut Abraham Maslow (1993:3) untuk memenuhi kebutuhan hidup

dijelaskan dalam teorinya tentang kebutuhan manusia ada 5, yakni; Pertama,

Kebutuhan fisiologi. Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan paling dasar

pada manusia, terdiri dari makan, minum, bernafas, tidur, tempat berlindung,

dan kehangatan. Kedua, Rasa aman. Kebutuhan akan keamanan badaniah

(18)

2

untuk memiliki dan merasa dimiliki merupakan kebutuhan dasar bagi

manusia. Manusia membutuhkan untuk saling menikmati kehidupan, nyaman

di lingkungannya, diterima, dan diakui oleh orang lain. Keempat, kebutuhan

mendapatkan harga diri. Kebutuhan mendapatkan harga diri berhubungan

dengan percaya akan diri sendiri (Self respect dan Self esteem), hal ini

direfleksikan dan termasuk pada harga dan percaya pada orang lain.

Kebutuhan harga diri (Self respect) menurut Abraham Maslow dalam

Julia T.Wood (2013:13-16) menjelaskan bahwa: ketika kebutuhan dimiliki

dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah,

diganti motivasi harga diri. Kebutuhan mengahargai terbagi menjadi dua jenis

yaitu: 1)Menghargai diri sendiri (self respect) yang meliputi: kebutuhan

kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian,

dan kebebasan. 2)Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other)

meliputi: kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, pengakuan,

penerimaan, perhatian, kedudukan dan nama baik. Kelima, Aktualisasi diri

atau pengenalan diri. Kebutuhan akan komunikasi sama halnya seperti

kebutuhan akan sandang, pangan, air dan udara sehingga kebutuhan manusia

untuk berkomunikasi tidak dapat terbantahkan.

Komunikasi merupakan proses interaksi yang di dalamnya terdapat

kegiatan berbagi dan memahami pesan antara satu dengan yang lain.

Komunikasi yang dilakukan antara diri sendiri dan orang lain disebut juga

komunikasi antar pribadi. Komunikasi antar pribadi menurut Herry

(19)

3

komunikasi yang saling berinteraksi. Ciri-ciri lainnya yakni adanya kedekatan

emosi atau fisik diantara para komunikan dan sifat komunikasinya lebih

pribadi.

Menurut Bimo Walgito (1994: 75) komunikasi antar pribadi disebut

juga komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari dan merupakan cara untuk menyampaikan dan

menerima pikiran-pikiran, informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan emosi,

sampai pada titik tercapainya pengertian yang sama antara komunikator dan

komunikan.

Penyampaian informasi kepada orang lain agar tidak terjadi

kesalahpahaman dibutuhkan keterampilan komunikasi antar pribadi. Menurut

Hafied Changara (2007:85) keterampilan komunikasi adalah “kemampuan

seseorang untuk menyampaikan atau mengirim pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin (2008:58) kemampuan

komunikasi adalah,

”Keterampilan seseorang dalam menyampaikan pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.

Keterampilan komunikasi menurut pendapat Hafied dan Anwar Aifin

hampir sama sehingga dapat dismpulkan bahwa keterampilan komunikasi

antar pribadi merupakan suatu keterampilan untuk menyampaikan pesan

kepada orang lain secara jelas. Keterampilan tersebut mampu membangun

hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon pesan yang

(20)

4

Keterampilan dasar berkomunikasi antar pribadi dapat membentuk

komunikasi terjalin secara akrab, hangat dan produktif. Keterampilan

berkomunikasi sangat penting dimiliki siswa terutama dalam berhubungan

dengan orang lain atau bersosialisasi. Karena didalam keterampilan tersebut

terdapat juga sikap positif dan sopan santun. Penampilan yang sopan dan

santun membuat suasana lebih nyaman dalam berkomunikasi. Setiap orang

jika bersikap ramah dan sopan, maka selanjutnya terjadilah sikap saling

menghargai.

Komunikasi antar pribadi juga membutuhkan adanya sikap respect atau

saling menghargai. Saling menghargai sama artinya dengan saling

menghormatidiri sendiri dan orang lain.Setiap orang akan senang jika

dihargai, jika orang telah memiliki harga diri yang baik maka orang akan

lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih produktif, sedangkan orang yang

tidak cukup memilki harga diri akan cenderung merasa rendah diri, tidak

percaya diri, tidak berdaya, dan bahkan kehilangan inisiatif atau kebutuhan

berfikir. Menurut M. Ali dan M. Asrori (2004:23) harga diri yang stabil dan

sehat adalah yang tumbuh dan berkembang dari penghargaan orang lain yang

wajar, bukan penghargaan karena kedudukan, kemasyuran atau sanjungan

kosong, contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.

Menurut Suranto AW (2011:47) penghargaan terhadap orang lain dapat

dengan mudah disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa setiap orang

pada dasarnya membutuhkan suasana saling menghormati dan menghargai.

(21)

5

manusia harus dapat berinteraksi bersama orang lain dengan sebaik-baiknya.

Salah satu untuk melakukan interaksi dengan orang lain adalah menggunakan

keterampilan komunikasi antar pribadi yang efektif.

Menurut Mami Hajaroh dkk (2008:7) Elemen yang paling tepat dan

efektif membentuk komunikasi yang baik dan efektif adalah melalui

pendidikan, utamanya pengembangan sense of humanity dan sense of respect

melalui penanaman nilai dan sikap saling menghargai. Pendidikan adalah

proses pemanusiaan yang memuat proses hominisasi dan humanisasi.

Pendidikan yang humanis mestinya mengembalikan manusia pada berbagai

potensi yang dimilikinya. Membangun manusia yang humanis dan dewasa

bukan hanya cerdas secara rasional, tetapi juga cerdas secara emosional,

sosial,dan spiritual. Perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya

ditujukan untukmengembangkan aspek intelektual saja melainkan juga watak,

moral, sosial dan fisik perserta didik.

Beberapa cara telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya untuk

menanamkan keterampilan bersikap dan perilaku, diantaranya menggunakan

metode respect training. Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Mami Hajaroh dkk (2008) dengan judul “Pelatihan Respect Education bagi

Guru untuk Mencegah Kekerasan Di Sekolah Dasar”, Penelitian ini

membuktikan bahwa pelatihan respect memberikan pengaruh bagi guru dan

dapat menanamkan sikap respect. Lebih dari 8,2% dalam post-test dari skor

rata-rata 7,2% pre-test guru benar-benar menanamkan sikap dan perilaku

(22)

6

merupakan training yang bertujuan untuk membangun budaya respect dan

care terhadap sesama”.Tujuan dalam penelitian tersebut menggunakan

metode pelatihan respect yang bertujuan untuk memberikan wawasan pada

guru SD tentang fenomena bullying, dampak negatifnya bagi anak dan upaya

strategis pencegahan melalui pembentukan sikap perilaku respect pada diri

sendiri dan orang lain.

Kegiatan respect training membentuk sikap dan perilaku respect pada

diri dan orang lain, hal ini dapat juga dijadikan sebagai upaya strategis untuk

meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi yang baik, karena

respect training membentuk sikap respect dan care terhadap sesama yang

didalamnya dapat meningkatkan keterampilan komunikasi siswa.

SMK Negeri 6 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah berstandar

Nasional yang memiliki visi untuk menghasilkan lulusan yang berakhlak

mulia bermental kuat, berprestasi tinggi, profesional dan tangguh dalam

persaingan akademik maupun dunia kerja.

Kegiatan meningkatkan komunikasi antar pribadi melalui respect

training memberikan kontribusi dalam penelitian ini yaitu meningkatnya

keterampilan komunikasi siswa. Kemampuan dan keterampilan komunikasi

merupakan keterampilan yang sangat penting sebagai salah satu cara

membentuk manusia yang bermoral baik, sopan, mampu mengeksresikan diri

dengan baik, dapat bekerja sama dengan tim serta mampu menyelesaikan

konflik secara baik. Anak yang memiliki kemampuan komunikasi antar

(23)

7

dan percaya diri serta dapat bersaing dalam dinia akademik maupun dunia

kerja, hal ini sejajar dengan visi dari SMKN 6 Yogyakarta yaitu membentuk

manusia yang berkahlak, bermental kuat, mampu bersaing dalam dunia

akademik maupun dunia kerja.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMKN 6

Yogyakarta teridentifikasi bahwa kurangnya pengetahuan mengenai

pentingnya keterampilan berkomunikasi yang baik pada siswa kelas XI

Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta. Siswa cenderung bersikap individual,

dan sulit bergaul, rendahnya perilaku sopan santun terhadap guru serta

terhadap teman sebaya. Kondisi ini dibuktikan dengan hasil pengamatan

peneliti sebagai berikut:

1. Keterbukaan : kemauan siswa dalam memberikan informasi tidak

dilakukan dengan senang hati terhadap lawan bicara, jadi seakan - akan

pembicaraan kurang akrab dan terkesan hanya basa-basi.

2. Empati : kemauan siswa dalam hubungan yang bersifat empati masih

kurang, siswa lebih sering bersikap cuek dan kurang peduli terhadap

teman yang lainnya.

3. Dukungan : karena kurang adanya keterbukaan sehingga siswa tidak ada

perilaku memberi dukungan.

4. Rasa positif : kurang adanya dukungan dalam besikap positif, siswa di

kelas lebih suka individual, sehingga di dalam kelas siswa tidak mampu

mendorong orang lain untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menciptakan

(24)

8

5. Kesetaraan atau kesamaan : belum pernah ada dalam berkomunikasi

siswa melakuakan pengakuan bahwa kedua belah pihak menghargai satu

sama lain.

Bimbingan dan konseling merupakan layanan bantuan profesional yang

dilaksanakan oleh ahli dalam bidang bimbingan konseling baik di sekolah

maupun di luar sekolah, hal tersebut secara tegas disebutkan dalam SK

Mendikbud No. 25/0/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, bahwa :

“Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku”

Kompetensi yang dimaksud adalah menyusun Perencanaan Pelayanan

Bimbingan Konseling atau RPBK yang didasarkan pada kebutuhan siswa di

sekolah.Sesuai dengan permasalahan yang dialami siswa mengenai

kurangnya pengetahuan mengenai keterampilan komunikasi antar pibadi

maka peneliti membuat RPBK yaitu memberikan layanan pribadi sosial

mengenai keretampilan komunikasi antar pribadi melalui respect taining.

Kelebihan respect training adalah dapat meningkatkan ”sense of

respect” yang tercermin dalam setiap perilaku individu baik di dalam kelas

maupun di luar kelas. Melatih dan membiasakan perilaku individu untuk

(25)

9

mereka kelak menjadi generasi yang sanggup mengubah perilaku yang

sewenang-wenang menjadi perdamaian.

Tujuan yang mendasar diadakan respect training ini untuk melatih

sikap dan perilaku agar bersikap respect terhadap diri sendiri dan orang lain

dalam keterampilan komunikasi antar pribadi. Berkaitan dengan kebutuhan

siswa SMK Negeri 6 Yogyakarta khususnya kelas XI jurusan Kecantikan

Kulit upaya ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi

disekolah maupun dimasyarakat serta membantu menanamkan sikap respect

dan care antar sesama.

Pelatihan yang digunakan dalam bentuk teori dan praktik, teori

diberikandengan materi-materi yang relevan sedangkan praktek dilakukan

dengan metode ceramah, diskusi, role playing (bermain peran) game, dan

pengamatan disekolah.

Keterampilan komunikasi antar pribadi itu sangat penting untuk

dikembangkan, agar terjalin hubungan komunikasi yang efektif dan efisien

dan tidak menyebabkan kesalahpahaman dalam komunikasi sehingga tidak

akan terjadi saling berselisih paham dan saling membenci. Keterampilan

komunikasi yang efektif juga membentuk dan menjaga hubungan yang baik

antar individu, dapat saling menyampaikan pengetahuan dan informasi,

mengubah sikapdan mempermudah dalam menyelesaikan konflik oleh karena

itu, dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan

kelas yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi

(26)

10 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan yang muncul,

yaitu:

1. Bimbingan atau layanan mengenai keterampilan komunikasi antar pribadi

belum dilakukan secara optimal di kelas XI jurusan Kecantikan Kulit

SMKN 6 Yogyakarta.

2. Siswa di kelas XI jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta

menggunakan sikap berkomunikasi yang kurang baik, baik kepada guru

maupun teman-teman sebaya.

3. Hubungan antar siswa di kelas XI Kecantikan Kulit sangat tidak

mendukung, banyak siswa yang berkelompok-kelompok sehingga sering

menyebabkan perselisihan diantara siswa.

4. Penggunaan respect-training untuk meningkatkan keterampilan

komunikasi antar pribadi terhadap siswa belum pernah dilakukan oleh

guru pembimbing di kelasXI jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6

(27)

11 C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada

penelitian berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, cakupan masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan respect training untuk

meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi terhadap siswakelas XI

jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan

respect training dapat meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi siswa kelas XI jurusan Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah melalui respect training dapat

meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi siswa kelas XI jurusan

Kecantikan Kulit SMKN 6 Yogyakarta.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai “Peningkatan Keterampilan Komunikasi Antar

Pribadi Melalui Respect-Training pada Siswi Kelas XI jurusan Kecantikan

KulitSMK Negeri 6 Yogyakarta” diharapkan dapat memberikan manfaat.

Manfaat penelitian ini ada dua hal, yaitu manfaat teoritik dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk

penelitian-penelitian komunikasi sejenis. Hasil penelitian tindakan kelas

(28)

respect-12

training dapat dijadikan sebagai treatmen untuk menangani permasalahan

komunikasi antar pribadi siswa. Sebagai sumbangan bagi pelaksanaan

bimbingan dan konsling khususnya dibidang bimbingan dan konseling

pribadi dan sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Setelah melakukan penelitian diharapkan guru khususnya BK

dapat meniru pelatihan ini ( respect trainig ) dan diaplikasikan di kelas

agar siswa dapat memahami tentang pentingnya kemampuan dan

keterampilan komunikasi antar pribadi yang baik. Guru juga diharapkan

mampu menanamkan sikap dan perilaku menghargai sesuai pelatihan

respect training yang telah lakukan di- dalam kelas, sehingga dapat

dipaktikkan pada diri dan orang lain agar tercipta budaya sekolah yang

aman dan nyaman bagi siswa.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan mampu menambah keterampilan

berkomunikasi bagi siswa di sekolah maupun di lingkungan

masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menanamkan sikap

respect dan care, sopan dan saling menghargai bagi siswa dalam

berkomunikasi dengan orang lain serta menambah wawasan mengenai

(29)

13 G. Definisi Operasional

1. Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi

Keterampilan komunikasi antar pribadi merupakan kemampuan

seseorang untuk dapat mendengarkan dengan penuh pemahaman,

menjelaskan pikiran dan perasaan secara layak dan jelas, mampu memberi

dan menerima masukan dari orang lain, dan kemampuan dalam memahami

konflik mengetahui sebab dan akibat serta dapat menyelesaikan konflk

agar terjalin hubungan yang akrab hangat dan produktif dengan orang lain.

2. Respect Training

Latihan respek (Respect Training) merupakan salah satu strategi

bantuan yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi

antar pribadi, dalam hubungan antar pribadi maupun dalam suatu

organisasi atau kelompok. Respect training bertujuan untuk membentuk

keterampilan dengan cara memberikan kesempatan peserta untuk

berpraktik secara langsung mengenai keterampilan-keterampilan

komunikasi antar pribadi, seperti; mendengarkan dengan penuh

pemahaman, menjelaskan pikiran dan perasaan secara layak dan jelas,

mampu memberi dan menerima masukan dari orang lain, dan kemampuan

dalam memahami konflik, mengetahui sebab dan akibat serta dapat

(30)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial 1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Bidang bimbingan pribadi seringkali digabungkan dengan bidang

bimbingan sosial mengingat keterkaitan yang erat antara kedua bidang

bimbingan tersebut. Bimbingan pribadi soaial sangat berkaitan erat,

permasalahan pribadi berpengaruh terhadap interaksi seseorang dengan

lingkungan sosialnya, ataupun sebaliknya bahwa permasalahan dengan

lingkungan sosialnya akan berpengaruh pada permasalahan pribadi

seseorang. Keterkaitan yang erat dalam kedua bidang ini, maka bidang

bimbingan ini dikelompokkan dalam satu bidang yaitu BK pribadi-sosial.

BK pribadi-sosial menurut Syamsu Yusuf dan Nurihsan (2006:11)

merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam menyelesaikan

masalah yang terkait pribadi dan sosial. Bimbingan pribadi-sosial

diarahkan untuk memantabkan kepribadian dan mengembangkan

kemampuan individu dalam menangani masalah-masalahnya.

Pendapat tersebut dapat dimaknai bahwa bimbingan pribadi-sosial

mengarahkan individu untuk menjadi pribadi yang berkembang dan

matang dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Pendapat tersebut tidak

jauh beda dengan pendapat yang disampaikan oleh Dewa Ketut Sukardi

(31)

15

untuk membantu individu dalam memecahkan masalah prbadi-soaial

seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

Pendapat lainnya mengenai bimbingan pribadi-sosial adalah dengan

istilah yang dimaknai oleh Winkel dan Sri Hastuti (2004:118) istilah

bimbingan pribadi diartikan apabila bimbingan diarahkan kepada

kehidupan pribadi seseorang, sedangkan istilah bimbingan sosial terkait

dengan hubungan pribadi terhadap lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan beberapa pengertian-pengertian tersebut, dapat

disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan bantuan yang

diberikan kepada individu untuk mengembangkan sikap positif,

membentuk individu yang matang serta mampu menyelesaikan konfik

secara internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang sebagaimana

dijelaskan menurut Yusuf dan Nurihsan (2009:28) BK pribadi sosial

bertujuan untuk membantu individu memecahkan masalah-masalah sosial

dan pribadi.

2. Arah dan Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Nurihsan (2009:11) arah dan tujuan dalam BK

pribadi-sosial adalah untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan

kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui layanan BK pribadi-sosial

menurut Syamsu yusuf dan Nurihsan (2006:14) dirumuskan dibawah ini:

(32)

16

b. Memiliki sifat toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajiban masing-masing. c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif

antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis.

e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri maupun orang lain.

f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara tepat.

g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat dan harga dirinya.

h. Memiliki rasa tanggungjawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

Berdasarkan arah dan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari pelaksanaan bimbingan pribadi-sosial adalah membantu siswa

dalam memahami dirinya agar dapat mengembangkan sifat positif dalam

diri individu tersebut agar dapat membuat pilihan secara sehat, menghargai

orang lain, memiliki rasa tanggung jawab pribadi maupun sosial,

mengembangkan keterampilan berhubungan dengan individu lain,

membuat keputusan secara efektif dan menyelesaikan konflik.

Lebih lanjut menurut Dewa Ketut Sukardi (2008:54) tujuan

bimbingan pribadi-sosial adalah sebagai berikut:

1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pngembangan

(33)

17

3) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.

4) Pemantapana pengambilan keputusan.

5) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya.

6) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik rohani maupun jasmaniah.

7) Pemantapan kemampuan dalam berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan yang efektif.

8) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik dirumah, disekolah, maupun dimasyarakat luas dengan menjujung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.

9) Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, produktif dengan teman sebaya, baik disekolah yang sama, disekolah yang lain, diluar sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.

10)Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.

11)Orientasi tentang hidup kekeluargaan dan sebagainya.

Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa bimbingan pribadi-sosial bertujuan untuk memantapkan

kepribadian agar dapat berkembang sesuai dengan tugas-tugas

perkembangannya dan dapat mengembangkan kemampuan individu

tersebut dapat melakukan penyesuaian dengan norma yang ada di

sekelilingnya.

B. Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensece yang berarti tumbuh

menjadi dewasa. Menurut Ridwan (2008: 124) masa adolensece memiliki

arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional , sosial dan

fisik. Penjelasan selajutnya mengenai remaja dikemukakan oleh Santrock

(34)

18

transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial- emosional.

Sanjutnya menurut Kathryn dan David (2011:5) remaja merupakan

sebuah tahapan kehidupan yang berbeda diantara hidup kekanak-kanakan

dengan tahap dewasa. Periode ini adalah ketika anak muda beranjak

menuju dari sikap ketergantungan menuju sikap kemandirian, otonomi dan

kematangan. Perubahan dari kelompok keluarga menuju kelompok teman

sebaya hingga akhirnya memiliki sikap kemandirian mampu berdiri sendiri

sebagai seorang yang dewasa.

Remaja dikatakan dewasa menurut Kathryn dan David (2011:175)

remaja dalam hubungan komunikasinya pada dasarnya berada dalam

sebuah proses individualisasi. Remaja ingin menjadi individu atas usaha

sendiri, dengan adanya tingkatan pemisahan dengan orang tua dan orang

dewasa lainnya sehingga remaja dapat mengambil keputusan untuk dirinya

sendiri.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja

merupakan pribadi yang sedang berkembang menuju kematangan diri dan

kedewasaan juga merupakan suatu periode yang mengalami perubahan

dalam bentuk fisik, psikis dan hubungan sosial, yang ditandai dengan

berkembangnya minat terhadap lawan jenis, serta menjalin hubungan yang

(35)

19 2. Batasan Usia Remaja

Penjelasan mengenai batasan remaja dijelaskan oleh Samsu Nuwiyati Mar‟at (2005:189) masa remaja merupakan tahap perkembangan

antara anak-anak dan masa dewasa, yang ditandai oleh

perubahan-perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial. Batasan

usia remaja yang umum digunakan oleh adalah antara 12 hingga 21. Usia

12-15 termasuk tahap perkembngan awal, usia 15-18 tahap perkembangan

tengah dan 18-21 tahap perkembangan akhir.

Pengertian masa remaja yang dikemukakan Samsu Nuwiyati

menunjukakan bahwa masa remaja merupakan masa yang ditandai dengan

perubahan fisik, kognitif, mental, emosional dan sosial dengan batasan

usia 12-21 tahun.

Selanjutnya masa remaja ditinjau dari pendidikan menurut Rudi

Mulyatiningsih (2006:4) adalah masa di mana anak sedang duduk di

bangku SMP, SMU, dan perguruan tinggi. Pelajar SMP merupakan remaja

pada tahap awal yaitu yang berusia maksimal 14 tahun, sedangkan SMU

tergolong remaja yang tahap perkembangan remaja tengah dengan usia

15-18 tahun.Perguruan tinggi adalah tahap remaja akhir dengan batasan usia

18-21 tahun.

Menurut Witherington dalam Sri Rumini dan Siti Sundari(2004:78)

menjelaskan bahwa remaja dibagi menjadi dua fase yang disebut:

Preadolencence, antara usia 12-15 tahun dan Late adolencence, antara

(36)

20

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa masa

remaja dibagi menjadi tiga masa yaitu masa remaja awal (usia 13-14

tahun), remaja tengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (17-21 tahun). Anak

remaja yang dengan batasan usia 15-17 tahun merupakan masa remaja

tengah ditinjau dari pendidikan remaja tersebut ada pada jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Remaja

dalam penelitian ini duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

kelas XI dengan usia anak antara 15-17 tahun, jadi termasuk masa dalam

kategori remaja tengah.

3. Remaja dan Masalah Pribadi-Sosial

Program BK komperhensif didasarkan pada kebutuhan siswa. Salah

satu cara untuk menyusun program BK adalah dengan mendasarkan pada

teori, misalnya teori kebutuhan dari hairarki Maslow, teori perkebangan

dari Havighurst dll. Teori yang biasanya digunakan dalam menyusun

progam BK adalah teori dari hirarki Maslow yang dijelaskan sebagai

berikut:

Menurut Burhan Bungin (2006:25-27), manusia adalah makhluk

sosial yang artinya manusia tidak mungkin menjalin hubungan dengan

dirinya sendiri, manusia membutuhkan komunkasi atau hubungan dengan

orang lain. Mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu

sama lain, membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi

(37)

21

Manusia berkomunikasi dengan tujuan mengembangkan identitas,

membangun hubungan sosial, atau berkomunikasi dengan orang lain yang

dapat membantu masalah pribadi. Abraham Maslow dalam Syamsu Yusuf

dan Nurihsan (2006:205) menjelaskan ada 5 kebutuhan dasar digambarkan

dalam bentuk piramida (lihat Gambar 1).

Gambar 1. Kebutuhan Dasar Menurut Hairarki Maslow

Kebutuhan-kebutuhan dari hairarki maslow tersebut antara lain dapat

dipenuhi dari sumber-sumber digambarkan dalam tabel berikut ini : Aktualisasi Diri

Estetika

Kognitif

Penghargaan

Pengakuan dan Kasih sayang

Rasa Aman

(38)

22

Tabel 1. Kebutuhan dan Sumber Pemenuhan Menurut Maslow (Syamsu Yusuf dan Nurihsan, 2006:205)

Kebutuhan Sumber Pemenuhan Biologis Makan, minum, seks, istirahat dan oksigen.

Rasa Aman Aman secara fisik, rasa aman terbebas dari rasa takut dan cemas. Pengakuandan

kasih sayang

Persaudaraan, persahabatan, dan pergaulan yang lebih luas.

Penghargaan dan harga diri

1. Harga diri (self esteem): percaya diri, kompetensi, kecukupan, prestasi, kebebasan.

2. Penghargaan dari orang lain (esteem from other people): pengakuan, perhatian, prestise, respek, dan kedudukan.

Kognitif Manusia memiliki hasrat ingin memperoleh pengetahuan tentang sesuatu.

Estetik Manusia yang memiliki mental yang sehat sangat memperhatikan seni, kebersihan, keteraturan dan keindahan .

Aktualisasi diri Kesadaran diri, otonomi, kemampuan-kemampuan diri yang digunakan secara penuh, reinforcing diri.

Implikasi teori hairarki Maslow tersebut adalah guru pembimbing

harus mengetahui sejauh mana kebutuhan-kebutuhan ini sudah dipenuhi

oleh para siswa, terutama kebutuhan dasar (biologis, rasa aman, pengakuan

dan kasih sayang, penghargaan dan harga diri, kognitif, esetik dan

aktualisasi diri). Siswa yang tidak mencukupi kebutuhan dasar tersebut,

tidak merasa aman disekolah, kurang merasa dihargai oleh guru dan orang

tua sehingga akan mengalami hambatan untuk belajar dan kurang

termotivasi untuk berprestasi.

Keterampilan komunikasi antar pribadi berkaitan erat dengan

kebutuhan yang dijelaskan dalam teori hairarki Maslow. Kebutuhan akan

komunikasi antar pribadi berkaitan dengan kebutuhan akan rasa memiliki-

dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan memiliki, kebutuhan dimana

manusia yang memiliki kepentingan yang sama membuat suatu kelompok/

(39)

23

dalam kelompok tersebut. Memberikan kasih sayang, sebagaimana

manusia berkomunikasi dengan bahasa yang menunjukkan kasih sayang,

memberikan perhatian yang menujukkan rasa memiliki.

Kebutuhan yang berkaitan dengan komunikasi antar pribadi adalah

kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan harga diri adalah penilaian atas apa

yang dicapai dari dirinya sendiri dan atas dasar penilaian dari orang lain.

harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi

dll. Kebutuhan harga diri meliputi : menghargai diri sendiri, menghargai

orang lain, dihargai orang lain, kebebasan, dikenal dan diakui. Melalui

komunikasi penghargaan dan harga diri dapat ditunjukkan lewat hubungan

komunikasi anatar pribadi.

C. Komunikasi Antar Pribadi

1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan cara terpenting bagi

pengembangan pribadi dan kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang

dapat tumbuh dan belajar, menemukan pribadi diri sendiri dan orang lain,

bergaul, bermusuhan, mencintai dan menyayangi, membenci dan

sebagainya.

Menurut Ruben dan Steward (1998:16) kata atau istilah komunikasi

dari bahasa Inggris (communication), secara epistemologis atau menurut

asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, bersumber pada kata

(40)

24

milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau

kesamaan makna., komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya

proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

Proses dalam komunikasi dapat disimpulkan menurut Ruben dan

Stewardmerupakansuatu kegiatan yang dilakukan antara manusia yang

bertujuan untuk menumbuhkan suatu pengertian antara komunikator

(penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan) atau memiliki

kesamaan makna tentang pesan yang disampaikan.

Menurut Onong Uchjana Effendi (2004:3-6) komunikasi merupakan

proses penyampaian sesuatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberitahu atau untuk mengubah sikap pendapat atau perilaku baik

langsung secara lisan ataupun tidak langsung yaitu melalui media guna

membentuk perilaku (behavior).

Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

adalah suatu proses penyampaian ide, gagasan dan pesan melalui

lambang-lambang yang bertujuan untuk menyamakan makna/kesamaan

makna. Kegiatan dalam proses komunikasi penerima pesan memahami

pesan dan kemudian melakukan tanggapan untuk menyamakan pendapat,

ide atau gagasannya agar dapat diterima oleh orang lain sehingga dapat

mempengaruhi juga mengubah sikap dan perilaku orang yang menerima

pesan atau informasi tersebut.

Komunikasi dalam lingkup masyarakat beragam adanya salah

(41)

25

menurut Burhan Bungin (2006: 32) adalah komunikasi antar perorangan

yang bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium)

atau tidak langsung (melalui medium). Contohnya, kegiatan percakapan

tatap muka, percakapan melalui telepon, surat dll.

Menurut Bimo Walgito (1994: 75) komunikasi antar pribadi

merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan

merupakan cara untuk menyampaikan dan menerima pikiran-pikiran,

informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan emosi, sampai pada titik

tercapainya pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan.

Komunikasi antar pribadi dapat disimpulkan sebagai proses

pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi.

Komunikasi dilakukan secara tatap muka atau melalui media antara dua

orang atau lebih untuk menyampaikan dan menerima pesan,

pikiran-pikiran, informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan emosi, baik verbal

maupun non-verbal agar tercapai pengertian yang sama antara komuniktor

dan komunikan.

2. Arti Penting Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antar pribadi atau secara ringkas berkomunikasi.

Komunikasi antar pribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup manusia.

Menrut Johnson dalam Supratiknya (1995:9-10) menunjukkan beberapa

peranan komunikasi antarpribadi dalam menciptakan kebahagiaan hidup

manusia adalah sebagai berikut:

(42)

26

membutuhkan komunikasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Komunikasi diawali dengan ketergantungan antara bayi dengan ibunya. Seiring dengan perkembangan usia lingkaran ketergantungan tersebut juga semakin bertambah dan luas. Perkembangan intelektual dan sosial sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi dan proses berkomunikasi terhadap orang lain.

b. Identitas dan jati diri terbentuk lewat komunikasi dengan orang lain. Selama melakukan komunikasi dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar telah melakukan kegiatan mengamati, memperhatikan dan mencatat tanggapan yang diberikan orang lain tersebut, sehingga mampu mengetahui ( who am I ) sebenarnya.

c. Melalui komunikasi dapat membantu manusia untuk memahami realitas disekelilingnya serta mampu menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang dimiliki tentang dunia disekitarnya melalui pembandingan dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain mengenai realitas yang sama. Pembandingan sosial (social comparison) hanya dapat dilakukan melalui komunikasi dengan orang lain.

d. Kesehatan mental sebagian besar ditentukan juga oleh kualitas komunikasi atau hubungan dengan orang lain, bila hubungan dengan orang lain diliputi oleh berbagai masalah, maka akan membuat perasaan menjadi sedih, cemas, frustasi. komunikasi yang buruk juga menimbulkan penarikan diri menghindar dari orang lain, maka rasa sepi akan menyelimuti dan menimbulkan penderitaan, bukan hanya penderitaan secara emosional atau batin bahkan penderitaan secara fisik.

Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa

komunikasi antarpribadi sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia

membutuhkan konfirmasi dari orang lain, yaitu pengakuan berupa

tanggapan dari orang lain yang menunjukkan bahwa sebagai manusia

normal, sehat dan berharga. Manusia yang tidak mendapatkan konfirmasi

dari orang lain atau diskonfirmasi yaitu penolakan dari orang lain sehingga

menyebabkan manusia menjadi abnormal, kurang sehat dan berharga.

3. Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi

(43)

27

mengirim pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin (2008:58) kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan

seseorang dalam menyampaikan pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.

Keterampilan komunikasi antar pribadi dapat simpulkan bahwa

keterampilan komunikasi antar pribadi (Interpersonal communication

skill) merupakan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam

menyampaikan pesan dan menanggapi atau merespon pesan dengan jelas

dan layakagar mampu menjalin hubungan yang akrab hangat dan produktif

dengan orang lain dengan cara merespon dan memahami orang lain. Pesan

bisa berupa pikiran-pikiran, informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan

emosi kepada orang lain.

Sebelum membangun hubungan dengan orang lain yang efektif

keterampilan dan kemampuan dasar komunikasi sangat penting untuk

dipelajari. Kemampuan dan keterampilan komunikasi yang harus

dipelajari sebagaimana dijelaskan dalam Riri Lestari (2007:3) adalah

antara lain :

a. Bagaimana mengenal diri sendiri

b. Bagaimana mengenal dan memahami orang lain c. Bagaimana mengekspresikan diri

d. Bagaimana bersikap terbuka

e. Bagaimana memberikan dan menerima masukan f. Bagaimana mendengarkan pembicaraan orang lain g. Bagaimana memengaruhi orang lain

(44)

28

Kemampuan tersebut sangat mempengaruhi bagaimana manusia

mengekspresikan diri dengan orang lain dan bagaimana orang lain

mengekspresikan diri terhadap diri sendiri. Keuntungan memiliki

keterampilan komunikasi yang tinggi maka manusia akan semakin percaya

diri, kemudian akan mendapatkan penghargaan dari orang lain dan pada

akhirnya akan membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Keterampilan berkomunikasi dalam dunia kerja dan bisnis akan

sangat mempengaruhi kesuksesan dalam pekerjaan dan tentunya akan

memberikan keuntungan finansial/material ataupun keuntungan spiritual.

Menurut Hafied Cangara (2014: 13) dalam dunia kerja komunikasi dapat

menjadi sumber mata pencaharian bahkan perkantoran maupun

perusahaan dapat meningkatkan pelanggan melalui media maupun

saluran-saluran komunikasi.

Pendapat lain menurut Supratiknya (1995:10-12) menjelaskan bahwa

keterampilan dasar komunikasi antar pribadi yang harus dipahami adalah

sebagai berikut :

1) Perlunya saling memahami, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dipahami isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan dapat dipahami oleh pihak lain, akan tetapi komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

2) Mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara tepat dan jelas. Kemampuan ini disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat, rasa senang, mendengarkan dan empaty.

(45)

29

4) Mampu memecahkan konflik. Keterampilan ini mendorong untuk mampu bersikap dekat dan mendekatkan diri lebih mendalam terhadap lawan bicara dalam komunikasi.

Berdasarkan uraian keterangan diatas mengenai keterampilan dasar

komunikasi dapat disimpulkan bahwa keterampilan yang harus dipahami

dalam melakukan proses komunikasi adalah:

(1) Memahami isi pesan yang akan disampaikan

(2) Mampu mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikiran

(3) Mampu saling menerima

(4) Serta mampu memecahkan konflik secara pribadi maupun konflik

bersama.

D. Respect Training untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Antar Pribadi

1. Pengetian Respect Training

Menurut Prijosaksono (2003: 133), respect adalah hukum pertama

dalam mengembangkan komunikasi yang efektif, karena sikap

menghargai atau menghormati setiap individu yang menjadi sasaran pesan

yang akan disampaikan oleh karena itu respek pada dasarnya merupakan

sikap penghormatan yang tanpa membedakan latar belakang subyek

secara pribadi, penghormatan sangat perlu untuk diberikan kepada

siapapun mahluk, termasuk manusia. Respect atau menghormati yang

seutuhnya terdapat perilaku untuk mengambil perasaan, kebutuhan,

pikiran, ide dan keinginan untuk dipertimbangkan, berarti dalam

memberikan sikap respect perlu mengambil keutuhan dalam memberi

(46)

30

Kemudian Dale Carniagie (Dalam Prijosaksono, 2003: 133)

menyatakan bahwa rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip

dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan

penghargaan yang jujur dan tulus. Hal ini juga dijelaskan oleh William

James (Dalam Prijosaksono, 2003: 133) bahwa prinsip paling dalam pada

sifat manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Hal ini seperti rasa lapar

yang tak terperikan, sebagai keinginan dan harapan yang tak tergoyahkan.

Menurut berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bawa respect

dapat dibedakan menjadi dua sisi, yaitu: menghargai diri sendiri (

self-respect) untuk memenuhi kebutuhan diri pribadi juga mengakui hak-hak

orang lain dan memberi rasa hormat terhadap orang lain (respecting

others).Respect juga dapat dipahami sebagai bentuk penerimaan secara

utuh perasaan dan pemikiran orang lain tanpa ada perasaan membenci,

menghina, ingin menyakiti, dapat menerima apa adanya dan tidak adanya

pandangan untuk mencela, terbuka untuk berkomunikasi yang dapat

disimpulkan sebagai sikap genuine (asli) artinya menerima tanpa syarat

dengan apa adanya.

Pengertian respect training menurut Mami Hajaroh dkk (2008:6)

adalah pelatihan yang digunakan untuk membentuk sikap respect dan

merupakan suatu cara untuk meningkatkan, melatih sikap, dan perilaku

agar bersikap respect pada sesama serta menambah wawasan bersama

mengenai pentingnya sikap respect, di mana menghormati adalah

(47)

31

(seperti bangsa atau agama), dan juga tindakan-tindakan tertentu dan

melakukan perwakilan dari harga diri.

Berdasarkan pendapat tersebut Respect training dapat disimpulkan

bahwa latihan respek yaitu merupakan salah satu strategi bantuan yang

digunakan untuk membentuk sikap respect dalam hubungan antar pribadi

maupun dalam suatu organisasi atau kelompok. Respect training

membangkitkan dan menguatkan nilai utama yaitu hormat, peduli dan

kesetiaan.

Programrespect training untuk meningkatkan keteramapilan

komunikasi antar pribadi dalam penalitian ini menciptakan lingkungan

yang memiliki suasana aman dan kesetaraan merupakan tujuan pokok dari

program ini. Target kurikulum program respect training adalah sebagai

berikut :

a.Belajar menghargai hak dan kewajiban orang lain.

b.Terampil mendengarkan orang lain sebagai bentuk penghargaan.

c.Belajar menghargai perbedaan pendapat masing-masing pribadi.

d.Serta dapat menyelesaikan konflik secara pribadi maupun konflik

secara kelompok.

2. Materi Pokok Respect Training

Respect training membicarakan tentang membuat perubahan sikap

untuk memberikan informasi dan respon-respon yang tepat guna membatu

meningkatkan keterampilan berkomunikasipada siswa. Peneliti memilih

(48)

32

berkaitan dengan peningkatan keterampilan komunikasi antar pribadi.

Materi respect training yang adalah sebagai berikut:

a. Membangun Komitmen

b. Respect, sebagai upaya menunjukkan komunikasi antar pribadi yang efektif

c. Mendengarkan dengan penuh pemahaman

d. Mengungkapkan perasaan

e. Saling menerima dan mendukung

f. Strategi dalam mengatasi konflik

g. Pengamatan di sekolah

Pelatihan dimulai dengan aktifitas mencairkan kebekuan dan

membangunkomitmen bersama antara peserta dan pemandu pelatihan atau

peneliti agar pelatihan yangakan dilakukan dapat berhasil dengan

maksimal. Kegiatan dilakukan dengan game bertujuan agar kecanggungan

antar siswa menjadi cair dan suasana menjadi kondusif untuk belajar

materi selanjutnya.

3. Tujuan Respect Training

Respect training merupakan pelatihan untuk membangkitkan dan

menguatkan nilai utama yaitu hormat, peduli dan kesetiaan dimanapun

dan kapanpun dalam setiap pelatihan, dengan metode khusus, peserta

pelatihan dapat dengan cepat menyadari sikap hormat, peduli dan setia

antar teman yang penting dan harus ditingkatkan.Tujuan respect training

(49)

33

a. Menciptakan lingkungan kelas dengan nilai respect, yaitu siswa dapat

memiliki kemampuan untuk membuat prioritas pentingnya menghargai

dan dihargai dalam komunikasi antar pribadi.

b.Membangun komunikasi yang efektif dengan mengembangkan

kemampuan mendengarkan yang efektif.

c. Siswa mampu menyadari pentingnya memahami sikap pribadi dan

mempu mengenali prasangka yang menyebabkan menjauhnya

pemahaman dan penghargaan kepada orang lain.

d.Siswa mampu mamahami dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri

dan sosial.

e. Siswa dapat menyelesaikan konflik pribadi maupun konflik secara

kelompok.

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu yang telah

dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah :

1. Ariefa Efianingrum,dkk (2009), yang meneliti tentang “Pengembangan Model Pelatihan “respect” bagi Guru untuk Mencegah Kekerasan di

Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa model

pelatihan respect memberikan wawasan kepada guru SD tentang

fenomena bullying, dampak negatifnya bagi anak dan upaya strategis

pencegahan melalui sikap perilaku respect pada diri sendiri dan orang

(50)

34

menanamkan sikap respect lebih dari 8,2% dalam post-test dari skor

rata-rata 7,2% pre-test.

2. Mberia (2011), yang meneliti tentang “Communication Training

Module (Modul Pelatihan Komunikasi)”. Hasil penelitian yang

diperoleh menyebutkan bahwa pentingnya komunikasi untuk

direalisasikan setiap waktu karena itu kebutuhan vital bagi setiap orang

berkomunikasi dengan siapa saja dalam masyarakat. Keterampilan

komunikasi yang baik dalam dunia usaha berdampak langsung pada

produktivitas. Oleh karena itu, pelatihan keterampilan komunikasi

membantu meningkatkan komunikasi antara manajer dan pekerja,

berkompetitif dan kinerja organisasi menjadi sukses.

F. Kerangka Berpikir

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berhubungan dengan

orang lain, bahkan selalu membutuhkan interaksi dan komunikasi satu dengan

yang lain. Komunikasi merupakan kebutuhan yang paling mendasar dalam

kegiatan berinteraksi antar manusia.Manusia membutuhkan komunikasi untuk

berinteraksi dan menyampaikan buah pikiran kepada orang lain supaya

didengar dan dipahami.

Kegiatan mendengar dan memahami dalam berkomunikasi merupakan

suatu keterampilan dalam berkomunikasi selain itu banyak hal yang harus

dikuasai dalam keterampilan komunikasi diantaranya membutuhkan sikap

(51)

35

Respect merupakan sikap saling menghargai diri sendiri dan orang lain.

Setiap orang akan senang jika dihargai, jika orang telah memiliki harga diri

yang baik maka orang akan lebih percaya diri, lebih mampu, dan lebih

produktif. Sedangkan orang yang tidak cukup memiliki harga diri akan

cenderung merasa rendah diri, tidak percaya diri, tidak berdaya, dan bahkan

kehilangan inisiatif atau kebutuhan berfikir.Membentuk sikap yang respect

dalam berkomunikasi yang baik dan maksimal tidaklah mudah perlu adanya

komitmen untuk belajar dan berlatih.

Pelatihan respect training merupakan strategi pelatihan yang digunakan

untuk memberikan wawasan kepada siswa mengenai pentingnya keterampilan

komunikasi yang efektif melalui pembentukan sikap respect dan care pada

diri sendiri dan orang lain untuk diterapkan dalam meningkatkan keterampilan

bekomunikasi antar pribadi dikehidupan sehai-hari.

Keterampilan komunikasi antar pribadi dapat membentuk komunikasi

terjalin secara akrab, hangat dan produktif. Keterampilan berkomunikasi

sangat penting dimiliki siswa terutama dalam berhubungan dengan orang lain

atau bersosialisasi. Keterampilan komunikasi antar pribadi terdapat jaga sikap

sopan santun. Penampilan yang sopan dan santun membuat suasana lebih

nyaman dalam berkomunikasi. Setiap orang jika bersikap ramah dan sopan,

maka selanjutnya terjadilah sikap saling menghargai.

Kondisi ini membutuhkan tindakan untuk memberikan layanan pribadi

sosial mengenai komunikasi antar pribadi. Tindakan yang dipilih mengarah

(52)

36

melalui respect training. Meningkatkan keterampilan komunikasi sangat erat

kaitannya dengan berlatih mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang

baik. Meningkatkan keterampilan komunikasi antar pribadi agar terjalin

hubungan yang harmonis antar manusia dapat menggunakan respect

trainingdengan aktifitas yaitu menyampaikan materi-materi yang relevan,

sedangkan praktik didukung oleh aktifitas role planying, pemberian tugas,

pengamatan di lapangan (sekolah), dan tindakan lapangan.

Respect training secara umum bertujuan untuk meningkatkan, melatih

sikap, dan perilaku agar bersikap respect pada sesama juga menambah

wawasan bersama mengenai pentingnya sikap respect, namun dalam

penelitian ini tujuan respect training adalah suatu cara untuk membentuksikap

dan perilaku respect antara siswa dalam meningkatkan keterampilan

komunikasi antar pribadi serta dapat mengenal dan memahami diri sendiri dan

orang lain.

Kegiatan respect training memberikan kontribusi dalam penelitian ini

yaitu meningkatnya keterampilan komunikasi siswa. Kemampuan dan

keterampilan komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting

sebagai salah satu cara membentuk manusia yang bermoral baik, sopan,

mampu mengeksresikan diri dengan baik, dapat bekerja sama dengan tim serta

mampu menyelesaikan konflik secara baik. Anak yang memiliki kemampuan

komunikasi antar pribadi (interpersonal) yang tinggi akan mampu menjadi

pribadi yang kuat dan percaya diri serta dapat bersaing dalam dinia akademik

Gambar

Gambar 1. Kebutuhan Dasar Menurut Hairarki  Maslow
Tabel 1. Kebutuhan dan Sumber Pemenuhan Menurut Maslow (Syamsu Yusuf dan Nurihsan, 2006:205)
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
Gambar 3. Model Kemmis dan Mc. Taggart (Wiraatmadja:2012)
+7

Referensi

Dokumen terkait

berkembangnya ekonomi kelas menengah, konsumerisme muncul melalui semangat dan upaya untuk menandai diri dengan barang-barang produksi sehingga orang terkesan berbeda dari yang

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga dapat menyususun dan

[r]

dalam fisika terhadap konsep abstrak (sebagai domain target) dari konsep konkrit (sebagai domain dasar), dengan analisis dan kajian yang mendalam, sehingga peta

terhadap kelompok yang memiliki nilai terbaik dengan pujian dan tepuk tangan c) Penutup, pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk bersama- sama membuat

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Esmaillzadeh dkk yang mengatakan bahwa konsumsi tinggi asam lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol plasma,

dalam kualitas hidup dibagi menjadi 2 bagian yaitu secara fisik dan. sosial. Secara fisik terdiri dari rumah, tempatkerja atau

Data parameter- parameter yang diperlukan dalam model diadopsi dan dikembangkan dari berbagai literatur.Pada bagian berikut diuraikan analisis secara teknis dari proses berkaitan