• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP GERAK BENDA."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH

GAYA TERHADAP GERAK BENDA

(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah SDN 1 Cibodas Kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Sandi Maulana

1003577

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(2)

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP

GERAK BENDA

(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Cibodas Kelas IV semester II Semester II di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Sandi maulana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Sandi Maulana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI.... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR.... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Hipotesis Tindakan... 6

F. Definisi operasional... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPA di SD... 9

B. Model Discovery Learning... 10

C. Keaktifan Belajar Siswa... 16

D. Hasil Belajar Siswa... 18

E. Hubungan Model Discovery Learning dengan Keaktifan Belajar Siswa ... 20 F. Materi Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda ... 22

G. Penelitian Relevan ... 24

(5)

B. Model Penelitian... 25

C. Loaksi, Waktu dan Subjek Penelitian... 27

D. Prosedur Penelitian... 28

E. Instrumen Penelitian... 32

F. Analisis dan Pengolahan Data... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 36

B. Pembahasan ... 68

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 74

B. Rekomendasi ... 75

Daftar Pustaka... 77

Lampiran-Lampiran... 79

(6)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH GAYA TERHADAP

GERAK BENDA

(Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah SDN 1 Cibodas Kelas IV Semester II Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Sandi Maulana

1003577

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Cibodas. Hal ini ditandai oleh tingkat keaktifan belajar siswa pada saat proses pembelajaran dan rendahnya hasil evaluasi siswa pada akhir pembelajaran. dari hasil obeservasi awal yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan data bahwa nilai rata-rata keaktifan belajar siswa sebesar 30,75 dan evaluasi hasil belajar siswa sebesar 51,25 dengan siswa yang tuntas sebanyak 9 orang atau sekitar 40,63%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menggunakan model Discovery Learning sebagai pemecahan masalahnya, sehingga didapatkan rumusan masalah yakni bagaimanakah pelaksanaan model Discovery Learning

pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan model Discovery Learning.

pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model Kemmis & Mc. Taggart dan dilaksanakan sebanyak dua siklus. Instrumen pengumpul data yang digunakan meliputi lembar observasi guru dan siswa, tes hasil belajar dan catatan lapangan. Pengolahan data meliputi pengolahan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapat setelah penelitian adalah adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada siklus I nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 50,96 dan hasil belajar siswa sebesar 60,78 dengan persentase ketuntasan mencapai 42,86%, sementara pada siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 71,71 dan hasil belajar siswa sebesar 83,84 dengan persentase ketuntasan mencapai 90,70%.

(7)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

APPLICATION OF DISCOVERY LEARNING MODEL TO

IMPROVE STUDENT MOTIVATION AND LEARNING

OUTCOMES IN SCIENCE SUBJECT MATTER OF FORCE

INFLUENCE BY MOTION OBJECTS

(Classroom Action Research at SDN 1 Cibodas Class IV Semester II Lembang, West Bandung District of Academic Year 2013/2014)

by Sandi Maulana

1003577

(8)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

results obtained after the study was an increase in activity and student learning outcomes in the first cycle the average value of 50.96 student activity and student learning outcomes at 60.78 with the percentage of completeness reached 42.86%, while the mean value of the second cycle average of 71.71 student activity and student learning outcomes at 83.84 to reach 90.70% percentage of completeness.

(9)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang wajib

dipelajari siswa sekolah dasar. IPA berguna untuk memberikan pengetahuan

kepada siswa mengenai fenomena-fenomena alam. Dengan begitu siswa bisa

berfikir secara rasional berdasarkan pengetahuan mengenai fenomena tersebut.

Darmojo (dalam Samatowa, 2010, hlm. 2) mengemukakan bahwa “secara singkat

IPA adalah pengetahuan yang raisonal dan objektif tentang alam semesta dengan

segala isinya”. sejalan dengan pendapat tersebut, Widodo (2010, hlm. 4)

mengemukakan bahwa “IPA atau Sains merupakan cabang ilmu yang fokus

pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang terjadi didalamnya”.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Samatowa dan Widodo dapat

disimpulkan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif dengan

fokus pengkajiannya adalah alam dan proses yang terjadi didalamnya.

Pembelajaran IPA dalam kurikulum sekolah memiliki beberapa

keuntungan sebagaimana dikemukakan oleh Samatowa (2010, hlm. 3-4) meliputi

empat golongan yaitu :

a) IPA berfaedah bagi bangsa, b) bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang melatih/mengembangkan kemampuan berfikir kritis, c) bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka, d) mata pelajaran IPA memiliki nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran IPA

(10)

2

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman

belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan

proses dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2006). Pembelajaran sains mengarahkan

siswa untuk belajar sendiri maupun melibatkan banyak siswa secara kelompok

dalam memecahkan permasalahan dengan bimbingan guru. Proses pembelajaran

ini membangun cara berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah berupa

fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitar melalui kreativitas siswa.

Dengan demikian kegiatan pembelajaran menjadi berorientasi pada siswa (student centerd).

Setelah melakukan observasi lapangan, ternyata pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di SDN 1 Cibodas seringkali berorientasi pada (teacher center) hal ini didasarkan pada data-data yang ditemukan oleh peneliti selama pengamatan berlangsung. Adapun permasalahan-permasalahan yang terjadi

meliputi: 1) Metode yang digunakan yaitu metode demonstrasi. Metode tersebut

kurang efektif dalam mebelajarkan IPA karena siswa tidak terlibat langsung

dengan sumber pembelajaran secara maksimal; 2) Aktivitas belajar siswa

cenderung pasif, rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 30,75%; 3) Alat dan

media yang gunakan guru kurang memadai dalam menunjang kegiatan

pembelajaran; 4) Hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dilaksanakan

masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), rata-rata siswa yang

mencapai KKM sebesar 18,75% dan siswa yang belum mencapai KKM sebesar

81,25%. Sementara KKM mata pelajaran IPA kelas IV di SDN 1 Cibodas yaitu:

66.

Berdasarkan kondisi awal observasi yang dilakukan peneliti, aktivitas

belajar siswa cenderung pasif sehingga perlu segera diberikan tindakan. Dalam

pemaparan sebelumnya dijelaskan bahwa pembelajaran IPA menekankan untuk

memberikan pengalaman secara langsung melalui proses kerja ilmiah yang

(11)

3

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meliputi kegiatan mengidentifikasi masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan

data, mengolah data, membuktikan dan menarik kesimpulan dari hasil percobaan.

Oleh sebab itu diperlukan tindakan yang mampu mengarahkan pada proses kerja

ilmiah tersebut baik dari pendekatan, model, maupun metode pembelajaran yang

mampu mengaktifkan kegiatan siswa menjadi optimal. Hasil belajar dipengaruhi

oleh proses belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku setelah menempuh

proses pembelajaran. sebagaimana dikemukakan oleh Ibrahim, dkk. (2011, hlm.

140) bahwa “pada dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah

laku secara keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif maupun

psikomotor”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka proses belajar berpengaruh

terhadap hasil belajar. Jika proses belajar baik maka hasil yang didapat pun akan

baik pula.

Masalah keaktifan dan hasil belajar siswa yang di temukan dalam

pembelajaran tersebut harus segera diberikan tindakan, setelah mengkaji beberapa

literatur, dari sekian banyak metode, pendekatan dan model pembelajaran.

Masalah tersebut di perkirakan dapat dipecahkan dengan menggunakan model

Discovery Learning. Melalui model Discovery Learning keaktifan siswa dioptimalkan dalam proses pembelajarannya melalui penemuan-penemuan untuk

memperoleh pengetahuan secara mandiri maupun kelompok. Proses pembelajaran

siswa menerapkan serangkaian kerja ilmiah meliputi kemampuan berfikir kritis,

analisis dan kemampuan berfikir logis. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat

Hamdani, (2011, hlm.184) mengemukakan bahwa “Discovery (penemuan) adalah proses mental ketika siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip.

Adapun proses mental, misalnya mengamati, menjelaskan, mengelompokan,

membuat kesimpulan dan sebagainya”. Dalam model ini guru sebagai

pembimbing atau fasilitator dalam membantu siswa menemukan pengetahuan

(12)

4

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan model ini direncanakan dapat membuat siswa berpartisipasi

secara aktif. Hal ini sejalan dengan Brunner (dalam Trianto, 2007, hlm. 26) yang

menyarankan

agar siswa hendaknya belajar melalui partisispasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prisip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip itu sendiri.

Dengan menggunakan model Discovery Learning perkembangan kognitif siswa menjadi terarah dan pengetahuan yang didapat siswa dapat diaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran Discovery dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menemukan suatu informasi dengan

cara pengumpulan data kemudian setelah itu membuktikannya melalui

demonstrasi atau eksperimen. Penulis memandang bahwa model ini cocok

diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD pada materi pengaruh gaya terhadap

gerak benda, karena model ini memberikan kesempatan kepada siswa menemukan

sendiri konsep dan mengeneralisasikan hasil temuan mereka untuk memecahkan

masalah yang disediakan oleh guru melalui tahapan yang terdapat dalam model

Discovery Learning. Dengan menggunakan model pembelajaran penemuan diharapkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu penulis

mengajukan judul “Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda”, sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah utama dalam penelitian ini adalah

”Bagaimanakah pelaksanaan model Discovery Learning pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda untuk meningkatkan keaktifan dan

(13)

5

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning, perkembangan keaktifan dan perkembangan hasil belajar siswa. Untuk menjawab masalah itu, penulis

menjabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV?

2. Bagaimanakah perkembangan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV setelah

menerapkan model Discovery Learning?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV setelah menerapkan

model Discovery Learning?

C. Tujuan Penelitian

Dengan dirumuskannya permasalahan pada pembelajaran, tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pelaksanaan model

Discovery Learning pada mata pelajaran IPA materi Pengaruh gaya terhadap gerak benda untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN

1 Cibodas, deskripsi tersebut meliputi keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning, perkembangan keaktifan dan perkembangan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan, dengan demikian tujuan secara rinci dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Memperoleh gambaran keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning

untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV.

2. Memperoleh gambaran perkembangan keaktifan belajar siswa pada mata

pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV setelah

(14)

6

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memperoleh gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV setelah

menerapkan model Discovery Learning.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa serta meningkatkan hasil

belajar mengenai mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

melalui model Discovery Learning. 2. Bagi Guru lain

Memberikan informasi dan wawasan mengenai cara pembelajaran pada

mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak dengan menerapkan

model Discovery Learning sehingga pada akhirnya guru dapat menggunakan hasil penelitan ini sebagai upaya peningkatan mutu proses belajar mengajar dikelas dan

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya

terhadap gerak benda.

3. Bagi Sekolah

Sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam

pengembangan kurikulum terutama kurikulum yang berkaitan dengan Ilmu

Pengetahuan Alam. Selain itu, sekolah dapat merekomendasikan model Discovery Learning kepada guru-guru sekolah tersebut untuk digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi IPA materi Pengaruh gaya

terhadap gerak benda sehingga kualitas pendidikan di SDN 1 Cibodas dapat

meningkat.

4. Bagi guru sebagai Peneliti

Peneliti dapat mengetahui tentang deskripsi hasil penelitian serta dapat

(15)

7

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dalam

pembelajaran selanjutnya.

E. Hipotesis Tindakan

Jika model pembelajaran Discovery Learning diterapkan dengan tepat pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV

SDN 1 Cibodas Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat,

maka keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel yang berbeda, diantaranya : 1)

model Discovery Learning sebagai variabel bebas, 2) Keaktifan dan 3) Hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Untuk lebih mengarahkan penelitian dalam

pengumpulan data dan agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan berbagai

istilah dalam penelitian ini, maka dibutuhkan definisi operasional dalam

penelitian, meliputi :

1. Model Discovery Learning yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran penemuan terbimbing, dimana proses pembelajaran

menggunakan model ini, siswa melakukan serangkaian kegiatan ilmiah yang

melibatkan suatu proses mental dalam mengolah data menggunakan

pengetahuan awal terhadap konsep baru yang dipelajari untuk mendapatkan

pengetahuan baru berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru.

Tahapan pembelajaran model Discovery Learning meliputi enam tahap, yaitu : 1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), 2) Problem statement

(16)

8

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterlaksanaan model Discovery Learning diukur melalui lembar observasi guru dan siswa.

2. Keaktifan yang dimaksud peneliti disini adalah keaktifan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung mulai dari mengkomunikasikan pendapat siswa

terhadap pembelajaran, baik kepada guru maupun kepada siswa yang lain.

Sehingga terjadi suasana belajar yang aktif antara siswa dengan guru maupun

siswa dengan siswa yang lain saat pembelajaran. Beberapa aktivitas yang

menunjukan keterlibatan siswa dalam pembelajaran yaitu 1) Aktivitas Visual,

2) Aktivitas Lisan, 3) Aktivitas Mendengarkan, 4) Aktivitas Menulis, 5)

Aktivitas Motorik, 6) Aktivitas Mental, 7) Aktivitas Emosional.

Keterlaksanaan keafktifan siswa dalam melakukan aktivitas belajar diukur

melalui lembar observasi siswa.

3. Hasil belajar yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini, merupakan

kemampuan-kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil kegiatan

pembelajaran sebagaimana terumuskan dalam Standar Kompetensi (SK) yaitu

Energi dan Perubahannya 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak atau

bentuk suatu benda. Dengan Kompetensi Dasar (KD), yaitu: 7.1

Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak suatu benda. Kemudian dirumuskan kedalam Indikator yaitu:

1) menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda, 2) menyebutkan 3

pengaruh gaya terhadap gerak benda, 3) melakukan percobaan bahwa gaya

dapat mempengaruhi gerak benda.

Hasil belajar siswa tersebut diukur melalui instrumen tes berupa post tes

(17)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Kusnandar (2008, hlm.44) mengemukakan bahwa:

PTK didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research)

yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, malaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

Sejalan dengan pendapat di atas, Kusumah dan Dwitagma (2010, hlm.9)

mengemukakan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakan secara kolabotratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Berdasakan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah usaha seorang guru untuk memperbaiki atau meningkatkan proses

pembelajaran di kelas yang dilakukan sendiri atau kolaborasi dengan orang lain.

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi

dikelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan

profesinya (Kusnandar, 2008, hlm. 45). Maka dari itu, Penelitian Tindakan Kelas

penting dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

mengembangkan prosesi guru.

B. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

(18)

26

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi

Perencanaan

Observasi

Tindakan

Refleksi

Observasi Awal

Siklus I

Perencanaan

Tindakan Refleksi Siklus II

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kusnandar, 2008 hlm. 70-71) bahwa

“penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan

komplementari yang terdiri dari empat momentum esensial”.pendapat tersebut

dapat diartikan bahwa penelitian tindakan bersifat dinamis artinya proses yang

dilaksanakan dapat terus berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan

penelitian dapat dihentikan apabila peneliti merasa telah medapatkan hasil yang

diinginkan. Proses penelitian dilaksanakan melaui suatu siklus yang

berkelanjutan, setiap sikus terdiri dari empat momentum esensial yaitu rencana,

tindakan, observasi dan refleksi.

Peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart karena model ini

memfasilitasi peneliti untuk merefleksilkan hasil penenelitian melalui kegiatan

refleksi pada setiap siklusnya sebagai sarana untuk memperbaiki kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.

Berikut ini alur empat unsur pokok model penelitian tindakan kelas

Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21) yang

disajikan dalam dua siklus sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh

(19)

27

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21)

Langkah –langkah yang ditempuh pada setiap siklus menurut model

Kemmis dan Mc. Taggat adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning), Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan pertama kali yaitu membuat perencanaan tindakan. Rencana tindakan

dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan pada

pelaksanaan. Selain itu, dalam perencanaan peneliti menentukan instrument

pembelajaran dan instrument penelitian yang akan digunakan saat

pelaksanaan.

2. Pelaksanaan (Acting), Dalam tahap ini, rencana yang telah disusun dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah dibuat, yaitu langkah-langkah

pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning sebagai model pembelajarannya.

2. Observasi (Observing), Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap tindakan yang sedang dilakukan, Observasi dilakukan oleh pihak

lain (Observer). Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian

pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan keterlaksanaan

tindakan.

3. Refleksi yang mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang

diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat

observasi dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari penyelesaian yang

efektif. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan

selanjutnya.

Keempat tahapan dalam penelitian ini merupakan unsur untuk membentuk

sebuah siklus, yaitu kegiatan yang berdasarkan pada perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan perubahan

(20)

28

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Cibodas yang beralamatkan di

Jl.Maribaya, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang Barat, Kabupaten Bandung.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan peneliti dalam penelitian ini adalah 5 bulan

terhitung dari Februari-Juni 2014, penelitian ini diawali dengan identifikasi

masalah sampai penyusunan hasil penelitian.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas IV

(empat) SDN Cibodas 1 Jl.Maribaya, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang Barat,

Kabupaten Bandung tahun ajaran 2013-2014 dengan jumlah siswa 48 orang.

Terdiri dari 23 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan.

D.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan brtujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan

dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Cibodas pada materi pengaruh gaya

terhadap gerak benda dengan menggunakan model siklus belajar. Tahap penelitian

tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi

dalam setiap tindakan dengan berpatokan pada referensi awal. Sebelum

melakukan tindakan, peneliti melakukan tahap persiapan dengan malakukan

kegiatan pendahuluan setelah itu melakukan tindakan penelitian.

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SDN 1 Cibodas b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi awal dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal

mengenai kondisi, karakterisik siswa dan situasi SDN 1 Cibodas.

(21)

29

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kegiatan ini dimulai dari :

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam,

dan model-model pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik siswa,

bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

3) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan model Discovery Learning

4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindakan

Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai

berikut :

Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan

perencanaan diantaranya sebagai berikut :

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gaya dapat

mempengaruhi benda diam termasuk tujuan yang harus dicapai dan

menentukan topik-topik yang akan dipelajari.

2) Mempersiapkan media pembelajaran dan alat percobaan gaya dapat

mempengaruhi benda diam

3) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,

tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

4) Mempersiapkan lembar aktivitas guru dan lembar kegiatan aktivitas belajar

siswa.

5) Membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS) gaya dapat mempengaruhi benda

(22)

30

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6) Mempersiapkan penilaian evaluasi hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan dengan rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar

mengajar. Adapun langkah tersebut meliputi:

- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai peristiwa-peristiwa

yang menerapkan konsep gaya dapat mempengaruhi benda diam.

- Guru mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis

atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara berkelompok.

- Pengumpulan data, dilaksanakan dengan cara siswa dibimbing oleh guru

untuk melakukan percobaan secara berkelompok. Percobaan pada siklus

pertama adalah gaya dapat mempengaruhi benda diam.

- Setelah data terkumpul, siswa berdiskusi untuk mengolah data yang didapat

saat percobaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.

- Siswa secara berkelompok menentukan peristiwa yang mereka alami dalam

kehidupan sehari-hari yang menggunakan gaya dapat mempengaruhi benda

diam.

- Siswa menyimpulkan gaya dapat mempengaruhi benda diam kemudian

mengkomunikasikan hasil percobaannya didepan kelas.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan

oleh observer dan berpedoman pada lembar observasi yang disediakan oleh

peneliti. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk

mengetahui:

1) Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dengan menerapkan

model Discovery Learning.

(23)

31

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Refleksi (Reflecting)

Setelah melaksanakan tindakan (treatment), peneliti bersama observer dan guru kelas IV berdikusi membahas evaluasi hasil tindakan dan skenario

pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan data hasil pengamatan observer

yang tertuang dalam lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pada tahap ini

dilakukan analisis data hasil observasi untuk mengetahui hasil awal aktivitas

belajar siswa dan proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam menerapkan

model Discovery Learning pada siklus satu sebagai masukan untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

Siklus II

Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat

tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan kesimpulan.

a. Perencanaan (Planning)

Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

pada siklus I. Adapun perencanaan tindakan pada siklus II meliputi:

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gaya dapat

mempengaruhi benda bergerak termasuk tujuan yang harus dicapai dan

menentukan topik-topik yang akan dipelajari.

2) Mempersiapkan media pembelajaran dan alat percobaan gaya dapat

mempengaruhi benda bergerak.

3) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,

tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

4) Mempersiapkan lembar aktivitas guru dan lembar kegiatan aktivitas siswa.

5) Membuat Lembar Kegiatan Siswa (LKS) gaya dapat mempengaruhi benda

bergerak.

6) Mempersiapkan penilaian evaluasi hasil belajar siswa.

(24)

32

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru melaksanakan pembelajaran dengan model Discovery Learning

sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.

Pada siklus II, percobaan yang akan dilakukan adalah gaya dapat mempengaruhi

benda bergerak. Adapun langkah tindakan dalam siklus II meliputi:

- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai peristiwa-peristiwa

yang menerapkan konsep gaya dapat mempengaruhi benda bergerak.

- Guru mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi dan merumuskan hipotesis

atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara berkelompok.

- Pengumpulan data, dilaksanakan dengan cara siswa dibimbing oleh guru

untuk melakukan percobaan secara berkelompok. Percobaan pada siklus II

adalah gaya dapat mempengaruhi benda bergerak.

- Setelah data terkumpul, siswa berdiskusi untuk mengolah data yang didapat

saat percobaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS.

- Siswa secara berkelompok menentukan peristiwa yang mereka alami dalam

kehidupan sehari-hari yang menggunakan gaya dapat mempengaruhi benda

bergerak.

- Siswa menyimpulkan gaya dapat mempengaruhi benda bergerak kemudian

mengkomunikasikan hasil percobaannya didepan kelas.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran yang dilaksanakan

oleh observer dan berpedoman pada lembar observasi yang disediakan oleh

peneliti. Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung karena untuk

mengetahui:

a) Situasi belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas dengan menerapkan

model Discovery Learning.

b) Pelaksanaan kegiatan aktivitas siswa dengan menerapkan model Discovery Learning.

(25)

33

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus maka

peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model Discovery Learning dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pengaruh gaya

terhadap gerak benda.

E. Instrumen Penelitian

1. Lembar observasi

Arikunto (2002, hlm.133) menungkapkan bahwa “Observasi atau sering

disebut dengan pengamatan merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh indera”. Tujuan observasi pembelajaran

adalah untuk memperoleh informasi, data dan rekaman hal-hal penting dalam

pembelajaran yang dapat dijadikan bahan untuk menemukan masalah

PTK.(Sumadayo,2013, hlm.82). Observasi pada penelitian ini dilaksanakan setiap

tindakan dilakukan untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi saat

berlangsungnya pembelajaran. Observasi yang digunakan meliputi lembar

observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi

yang digunakan adalah lembar observasi Checklist. Bundu (2006, hlm. 61) mengemukakan bahwa “Checklist (daftar cek) merupakan daftar prosedur,

kegiatan atau tingkah laku yang direkam pada saat situasi itu terjadi. Checklist

dapat dengan cepat dan efektif merekam apakah ciri dan tingkah laku tertentu

muncul atau tidak”.

2. Catatan Lapangan (Field note)

Catatan harian dilakukan untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi

sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk

mengetahui perkembangan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti

(26)

34

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru tidak terbagi kedalam dua fokus mengajar dan mencatatnya di lembar catatan

lapangan.

3. Tes soal uraian

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelgensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002, hlm. 127).

Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa, tes ini dilaksanakan pada akhir

pembelajaran.

F. Analisis dan Pengolahan Data

1. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis kualitatif dan

kuantitatif.

a. Data kualitatif diperoleh dari catatan lapangan dan catatan-catatan dalam

lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan aktivitas belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Data ini dilaporkan dalam bentuk ulasan

deskripsi narasi serta dipilah sesuai dengan fokus yang telah ditetapkan yakni

fokus penelitian. Data yang tidak relevan direduksi, data yang relevan

didiskusikan, dimaknai, dan digunakan sebagai dasar melakukan tindakan.

Selanjutnya dilakukan penafsiran data dan penarikan kesimpulan.

b. Data kuantitaif diperoleh dari hasil evaluasi hasil belajar siswa, data observasi

keterlaksanaan aktivitas guru dan keterlaksanaan aktivitas siswa. Data

kuantitatif ini diolah berdasarkan penskoran yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Pengolahan Data kuantitatif Hasil observasi dan Evaluasi Hasil Belajar Siswa

Data hasil kegiatan pembelajaran materi pengaruh gaya terhadap gerak

benda dianalisis berdasarkan standar penilaian. Penganalisisan data dilakukan

dengan menyusun rambu-rambu analisis yang didasarkan pada kriteria dengan

(27)

35

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menghitung data hasil observasi

1) Menghitung Keterlaksanaan Pembelajaran guru

Untuk menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran digunakan

rumus sebagai berikut:

Keterlaksanaan Pembelajaran = ∑

∑ x 100

Kemudian untuk menginterpretasikan keterlaksanaan pembelajaran, ditentukan

berdasarkan kategori yang disajikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Predikat Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Persentase Kategori

2) Menghitung keterlaksanaan aktivitas siswa

Untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas siswa dalam

pembelajaran digunakan rumus sebagai berikut:

Keterlaksanaan Aktivitas Siswa = ∑

∑ x 100

Adapun kriteria keterlaksanaan aktivitas siswa dalam pembelajaran disajikan pada

Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Siswa

No Persentase Keterangan

1 81,7 % - 100 % Baik

2 48,3 % - 81,3 % Cukup

3 0 % - 48 % Kurang

(Suherman dalam Tusriyanto, 2009:78)

3) Menghitung Data Hasil Tes Siswa

Syah (2013, hlm. 151) mengemukakan bahwa “Angka terendah yang

(28)

36

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun demikian, kiranya perlu dipertimbangkan oleh para guru sekolah

penetapan Passing Grade yang lebih tinggi (misalnya 65 atau 70)”. untuk itu peneliti menyesuaikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan KKM dari

pihak sekolah yakni sebesar 66. Selanjutnya membandingkan nilai rata-rata hasil

belajar kedua siklus dengan pencapaian KKM. Menghitung presentase siswa yang

mencapai KKM dibandingkan dengan persentase perolehan KKM sebelumnya.

Adapun cara menghitung presentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai

berikut:

TB = ∑ x 100%

Keterangan :

TB = Ketuntasan belajar

∑ x = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 66

N = Jumlah siswa keseluruhan.

Tabel 3.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Persentase Predikat

80% – 100% Sangat Baik

60%– 79% Baik

40%– 59% Cukup

21%– 39% Kurang

0%– 20% Sangat Kurang

(29)

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari observer, mitra guru dan evaluasi

hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran IPA materi pengaruh gaya

terhadap gerak benda dengan menggunakan model Discovery Learning

didapatkan data sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan penerapan model Discovery Learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 1 Cibodas mata pelajaran

IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda yakni dengan langkah 1) Stimulation, 2) Problem Statement, 3) Data Collection, 4) Data Processing, 5) Verification, 6) Generalization mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada Siklus I yakni 78,26%, dan meningkat pada Siklus II menajdi 86,96%

atau dapat dikatakan berhasil. Peningkatan dari Siklus I sampai Siklus II

didasarkan pada hasil refleksi yang dilakukan oleh guru kemudian dituangkan

dalam perencanaan dan diaplikasikan pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Selain keterlaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh guru, keterlaksanaan

aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran menerapkan model

Discovery Learning pada setiap siklusnya meningkat. Peningkatan pada Pra Siklus ke Siklus I meningkat signifikan karena pada pra siklus guru hanya

menggunakan metode demonstrasi sementara pada Siklus I dan Siklus II

peneliti menggunakan model Discovery Learning. Proses pembelajaran mengalami perkembangan. Peningkatan setiap siklus terjadi karena peneliti

telah melakukan refleksi terhadap siklus sebelumnya.

2. Melalui model Discovery Learning pada materi pengaruh gaya terhadap gerak benda dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas IV SDN 1 Cibodas.

(30)

75

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siklus meningkat. Pra Siklus persentase aktivitas siswa sebesar 30,75%, pada

Siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 50,96% dan pada Siklus II

persentase aktivitas siswa mencapai 71,71%.

3. Setelah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning di kelas IV SDN 1 Cibodas. Rata-rata nilai dan ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya meningkat, rata-rata nilai pada Pra

Siklus sebesar 51,25, pada Siklus I sebesar 60,78 dan pada Siklus II sebesar

83,84. Kemudian persentase ketuntasan siswa pada Siklus I siswa yang tuntas

sebesar 41,86% dan siswa yang belum tuntas sebesar 62,79%. Meningkat pada

Siklus II yakni siswa yang tuntas sebesar 90,70% dan siswa yang belum tuntas

sebesar 9,30%.

B. Rekomendasi

1. Untuk Guru

Model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan beajar siswa, untuk itu guru dapat menggunakan model ini dalam pembelajaran IPA materi

pengaruh gaya terhadap gerak benda dikelas IV. Model ini dapat dijadikan

alternatif bagi guru agar tidak selalu menggunakan pembelajaran demonstrasi

karena dengan demonstrasi saja siswa kurang mempunyai kesempatan untuk

terlibat langsung dalam memperoleh pengalaman baru. Sebelum melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, guru perlu memahami terlebih dahulu mengenai model ini karena dengan begitu guru dapat

menggunakan model ini dengan baik. Peningkatan aktivitas siswa paling rendah

pada penelitian ini terjadi pada aktivitas lisan yang diajabarkan dalam indikator

menjawab pertanyaan yang diajukan guru, untuk itu guru perlu memberikan

motivasi dan stimulus yang lebih baik lagi kepada siswa sehingga siswa menjadi

berani menjawab pertanyaan dari guru dan berani mengemukakan pendapatnya

(31)

76

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Untuk Siswa

Diharapkan siswa melakukan sejumlah aktivitas dalam proses

pembelajaran agar terlibat secara aktif dalam memproses dan memperoleh

pengetahuan sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat dengan

menerapkan model Discovery Learning terutama pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda.

3. Untuk Sekolah

Model Discovery Learning sangat membantu dalam meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran terutama mata pelajaran IPA karena penerapan model

ini berdampak positif terhadap peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Harapannnya sekolah dapat memfasilitasi dan mengarahkan guru pada model

pembelajaran yang bersifat Student Centered salah satunya model Discovery Learning. Selain itu dalam rangka menunjang pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning sekolah perlu memfasilitasi guru dengan media, alat peraga, serta alat dan bahan untuk digunakan selama proses pembelajaran

berlangsung.

4. Untuk Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti lain untuk

dicobakan kembali pada siswa, kelas, materi maupun mata pelajaran yang berbeda

sehingga penelitian ini dapat dijadikan perbandingan guna meningkatkan hasil

(32)

77

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amien. (1987) Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Dengan Menggunakan Metode Discovery dan inquiry. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Arikunto, S. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bundu, P. (2006) Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Darwati, A. (2012) Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA dengan Metode Pembelajaran Discovery pada Siswa Kelas V di SDN Pasir Madang 03 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi, FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran. Jakarta: Dharma Bhakti.

Dewi. R.M. (2012) Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi, FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, O. (2013) Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamdani. (2011) Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hanafiah, N. dan Suhana, C. (2012) Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Ibrahim, dkk. (2011) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kusnandar. (2008) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Press.

Kusumah, W. dan Dwitagama, D. (2010) Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media.

(33)

78

Sandi Maulana,2014

Penerapan model discovery learning untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruhimat, T. dkk (2011) Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers. Sagala. (2003) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Samatowa, U. (2010) Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Permata Puri Media.

Sardiman. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sulistyanto, H. dan Wiyono, E. (2008) Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.

Sumadayo. (2013) Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryosubroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar Disekolah.Jakarta: Rineka Cipta. Susilawati. (2013) Penerapan Metode Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA tentang Pengaruh Gaya pada Benda. Skripsi, FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah, M. (2013) Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2007) Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan.

Tusriyanto. (2009) Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Widodo, A. dkk. (2010) Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press. Winkel. (2014) Psikologi Pengajaran.Yogyakarta: Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1 Predikat Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Tabel 3.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

’’Pergolakan Jiwa Tokoh Hiroko dan Srintil dalam Kehidupan sebagaiWanita Penghibur (Sebuah Studi Analisis Psikologis Novel Namaku Hiroko Karya NH. Dini dan Trilogi Ronggeng Dukun

Garina sering terganggu dengan suara azan subuh yang membuatnya sulit..

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kompos sampah kota yang diambil dari beberapa kedalaman berpengaruh nyata terhadap peningkatan C-organik, Cd-total tanah, dan

(2) Susunan organisasi, rincian tugas, fungsi, dan tata kerja perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat diatur dalam statuta perguruan

Dengan menerapkan metode peer teaching dalam pembelajaran siswa diharapkan dapat memahami informasi dan pesan – pesan yang diberikan oleh guru dalam bentk materi gerak

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan menunjukkan bahwan strategi pengelolaan destinasi pariwisata Kota Bukittinggi sudah berjalan dengan baik tetapi

tata kelola satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah