PENGEMBANGAN VIDEO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Restu Gustiansyah NIM 1004094
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA 2014
PENGEMBANGAN VIDEO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
oleh
Restu Gustiansyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Restu Gustiansyah Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
RESTU GUSTIANSYAH
PENGEMBANGAN VIDEO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Drs. Rustono W. S., M.Pd. NIP 195206281981031001
Pembimbing II
Ghullam Hamdu, M. Pd. NIP 19800622 200801 1 004
Diketahui oleh Ketua Program Studi PGSD
UPI Kampus Tasikmalaya
PENGEMBANGAN VIDEO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TEMA BERMAIN DENGAN BENDA-BENDA DI SEKITAR
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Produk yang dikembangkan adalah video pelaksanaan pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Adapun tahapan yang dilalui yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Teknik pengumpulan data melalui triangulasi dengan menggunakan lembar wawancara, lembar observasi, lembar penilaian produk video pelaksanaan pembelajaran, dan kuesioner. Dalam perancangan, peneliti membuat rancangan untuk membuat video pelaksanaan pembelajaran kemudian dilakukan latihan membuat video. Hasil latihan ini divalidasi ahli dengan judgement. Setelah dinilai valid dengan beberapa perbaikan, dilakukan uji coba pertama dengan hasil penilaian para ahli dan kuesioner mahasiswa yang menunjukkan video sudah cukup baik namun masih banyak kekurangan. Setelah hasil uji coba pertama direvisi dan dilakukan uji coba kedua, hasil penilaian dari para ahli dan mahasiswa menunjukkan bahwa video pelaksanaan pembelajaran sudah baik dan layak untuk dijadikan sebuah contoh pelaksanaan pembelajaran tematik terutama dalam pengimplementasian Kurikulum 2013.
THE DEVELOPMENT OF IMPLEMENTATION IN PROBLEM-BASED LEARNING VIDEOS
ON THE THEME OF PLAYING WITH OBJECTS AROUND
ABSTRACT
This research is the development of 4-D model by Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, and Melvyn I. Semmel. The product developed is a video learning implementation of Problem Based Learning model. The stages through are define, design, develop, and disseminate. Triangulation techniques used for data collection there are using the questionnaires, observation sheet, assessment sheet products implementing instructional videos and questionnaires. In the design, the researcher makes the design to make the implementation of instructional videos then do exercises to make the video. The results of this exercise validated by expert judgment. Having assessed valid with some revision, performed the first test with the results of expert assessment and student questionnaires that indicate the video is good enough, but there are still many shortcomings. After the results of the first test conducted was revised and the second trial, the assessment of the experts and students indicate that the implementation of instructional video is good and worthy to serve as an example of the implementation of the thematic learning, especially in the implementation of 2013 Curriculum.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II PENGEMBANGAN VIDEO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TEMA BERMAIN DENGAN BENDA BENDA DI SEKITAR A. Kurikulum 2013 ... 6
B. Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 7
C. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 13
D. Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ... 13
E. Penelitian yang Relevan ... 15
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 15
G. Kerangka Pemikiran ... 16
H. Produk yang Dihasilkan ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 18
B. Subjek Penelitian ... 20
C. Definisi Istilah ... 20
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Prosedur Penelitian ... 28
1. Tahap Define (Pendefinisian) ... 28
2. Tahap Design (Perancangan) ... 29
3. Tahap Develop (Pengembangan) ... 29
4. Tahap Disseminate (Penyebaran) ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 33
1. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define) ... 33
a. Analisis Ujung Depan ... 33
b. Analisis Siswa ... 34
c. Analisis Materi Pembelajaran ... 35
d. Analisis Tugas ... 35
e. Perumusan Tujuan Pembelajaran ... 36
2. Deskripsi Hasil Tahap Perancangan (Design)... 38
a. Rancangan Pembuatan Video Pelaksanaan Pembelajaran. 38 b. Latihan Pembuatan Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 39
3. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop)... 40
a. Validasi Produk dan Revisi 1 ... 40
b. Deskripsi Hasil Uji Coba Pertama ... 41
c. Deskripsi Revisi 2 ... 64
d. Deskripsi Hasil Uji Coba Kedua ... 63
e. Deskripsi Revisi 3 ... 93
4. Deskripsi Hasil Tahap Penyebaran (Disseminate) ... 94
B. Pembahasan ... 95
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 97
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
LAMPIRAN ... 102
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa
Indonesia ... 22 Tabel 3.2 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) ... 23 Tabel 3.3 Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Model 4-D ... 19
Gambar 4.1 Kegiatan Awal ... 41
Gambar 4.2 Penayangan Video tentang Kilat dan Petir ... 42
Gambar 4.3 Bertanya Jawab dengan Siswa... 42
Gambar 4.4 Membacakan Cerita ... 43
Gambar 4.5 Bertanya Jawab dengan Siswa... 43
Gambar 4.6 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran ... 44
Gambar 4.7 Menginformasikan Tema Pembelajaran ... 44
Gambar 4.8 Pembagian Kelompok ... 45
Gambar 4.9 Pembagian Tugas Individu dalam Kelompok ... 46
Gambar 4.10 Membaca Teks dalam LKS ... 46
Gambar 4.11 Diskusi Kelompok ... 47
Gambar 4.12 Menyimak Masalah ... 48
Gambar 4.13 Membaca Langkah-langkah Percobaan ... 48
Gambar 4.14 Melakukan Percobaan Listrik Statis ... 49
Gambar 4.15 Mengamati Percobaan ... 49
Gambar 4.16 Melakukan Percobaan Listrik Statis ... 50
Gambar 4.17 Menuliskan Hasil Percobaan ... 50
Gambar 4.18 Melakukan Percobaan Listrik Statis ... 51
Gambar 4.19 Mengamati Hasil Percobaan ... 51
Gambar 4.20 Menuliskan Hasil Percobaan ... 52
Gambar 4.21 Menyimak Cerita Guru ... 52
Gambar 4.22 Mengamati Media Pembelajaran ... 53
Gambar 4.23 Menggambar Denah ... 53
Gambar 4.24 Melakukan Diskusi Kelompok ... 54
Gambar 4.25 Menuliskan Kesimpulan Diskusi ... 54
Gambar 4.26 Menyampaikan Pendapat... 55
Gambar 4.27 Diskusi Kelompok ... 55
Gambar 4.28 Melakukan Pengamatan... 56
Gambar 4.29 Membuat Bidang Koordinat ... 56
Gambar 4.30 Diskusi Kelompok ... 57
Gambar 4.31 Membuat Rangkaian Seri ... 57
Gambar 4.32 Membuat Rangkaian Paralel ... 58
Gambar 4.33 Presentasi Kelompok ... 59
Gambar 4.34 Kegiatan Pendahuluan ... 64
Gambar 4.35 Penayangan Video Kilat dan Petir ... 64
Gambar 4.36 Tanya Jawab Tentang Video Kilat dan Petir ... 65
Gambar 4.37 Penyampaian Tujuan Pembelajaran ... 66
Gambar 4.38 Penyampain Tema Pembelajaran ... 66
Gambar 4.39 Memotivasi Siswa ... 66
Gambar 4.40 Pembagian Kelompok ... 67
Gambar 4.41 Duduk Secara Berkelompok ... 67
Gambar 4.43 Pembagian LKS dan Nametag Kelompok ... 68
Gambar 4.44 Membimbing Siswa Membaca Petunjuk LKS ... 69
Gambar 4.45 Diskusi Kelompok ... 69
Gambar 4.46 Melakukan Tanya Jawab ... 70
Gambar 4.47 Mendengarkan Pendapat Siswa ... 70
Gambar 4.48 Mengerjakan Tugas Kelompok ... 71
Gambar 4.49 Menyimak Masalah dari Percobaan William Gilbert ... 71
Gambar 4.50 Membaca Langkah Percobaan ... 72
Gambar 4.51 Menyiapkan Alat dan Bahan Percobaan... 72
Gambar 4.52 Menggambar Alat dan Bahan ... 73
Gambar 4.53 Melakukan Percobaan Gejala Listrik ... 73
Gambar 4.54 Menuliskan Hasil Percobaan ... 74
Gambar 4.55 Melakukan Percobaan Gejala Listrik ... 74
Gambar 4.56 Mengamati Hasil Percobaan ... 75
Gambar 4.57 Melakukan Percobaan dengan Menggunakan Kain ... 75
Gambar 4.58 Mencatat Hasil Pengamatan ... 76
Gambar 4.59 Melakukan Percobaan Gejala Listrik ... 76
Gambar 4.60 Mengamati Hasil Percobaan ... 77
Gambar 4.61 Mencatat Hasil Pengamatan ... 77
Gambar 4.62 Mengamati Media Miniatur Perumahan ... 78
Gambar 4.63 Menyimak Demonstrasi Guru ... 78
Gambar 4.64 Kegiatan Bertanya Jawab ... 79
Gambar 4.65 Menggambar denah ... 79
Gambar 4.66 Diskusi Kelompok ... 80
Gambar 4.67 Membuat Bidang Koordinat ... 80
Gambar 4.68 Menyiapkan Alat dan Bahan Percobaan... 81
Gambar 4.69 Menggambarkan Rangkaian Listrik Seri ... 81
Gambar 4.70 Membuat Rangkaian Listrik Seri... 82
Gambar 4.71 Menentukan Letak Koordinat Rangkain Listrik Seri ... 82
Gambar 4.72 Membuat Bidang Koordinat ... 83
Gambar 4.73 Menggambarkan Rangkain Listrik Paralel ... 83
Gambar 4.74 Membuat Rangkaian Listrik Paralel ... 84
Gambar 4.75 Menentukan Letak Koordinat Rangkaian Listrik Paralel ... 84
Gambar 4.76 Menyiapkan Hasil Diskusi ... 85
Gambar 4.77 Mempresentasikan Hasil Diskusi ... 85
Gambar 4.78 Memberikan Kesempatan Menyampaikan Pendapat ... 86
Gambar 4.79 Mengoreksi LKS ... 86
Gambar 4.80 Siswa Mengumpulkan LKS ... 87
Gambar 4.81 Siswa Kembali ke Tempat Duduk Masing-masing ... 87
Gambar 4.82 Membantu Siswa Mengkaji Ulang ... 88
Gambar 4.83 Bertanya Jawab Materi yang Telah Dipelajari ... 88
Gambar 4.84 Menyimpulkan Hasil Pembelajaran ... 89
Gambar 4.85 Melakukan Evaluasi ... 89
Gambar 4.86 Menutup Pelajaran ... 90
Gambar 4.87 Tampilan Awal Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Instrumen Penelitian ... 102
Lampiran A. 1 Pedoman Wawancara ... 103
Lampiran A. 2 Lembar Penilaian Ahli Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 104
Lampiran A. 3 Lembar Penilaian Ahli Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 106
Lampiran A. 4 Lembar Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 108
Lampiran A. 5 Kuesioner Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar ... 111
Lampiran B Hasil Uji Coba 1... 113
Lampiran B. 1 Penilaian Ahli Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 114
Lampiran B. 2 Lembar Penilaian Ahli Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 117
Lampiran B. 3 Lembar Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 120
Lampiran B. 4 Kuesioner Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar ... 123
Lampiran C Hasil Uji Coba 2... 125
Lampiran C. 1 Penilaian Ahli Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 126
Lampiran C. 2 Lembar Penilaian Ahli Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 128
Lampiran C. 3 Lembar Penilaian Ahli Media Pembelajaran ... 130
Lampiran C. 4 Kuesioner Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar ... 133
Lampiran D Produk Penelitian ... 135
Lampiran D. 1 Kaset CD Video Pelaksanaan Pembelajaran ... 136
Lampiran D. 2 RPP Penelitian ... 137
Lampiran E Dokumentasi ... 153
Lampiran E. 1 SK Dosen Pembimbing Skripsi ... 154
Lampiran E. 2 Surat Ijin Penelitian dari Lembaga ... 155
Lampiran E. 3 Surat Ijin Penelitian dari KESBANG Kota Tasikmalaya ... 156
Lampiran E. 4 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya 157 Lampiran E. 5 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sindangpalay 1 ... 158
Lampiran E. 6 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sindangpalay 4 ... 159
Lampiran E. 7 Surat Keterangan Penelitian dari SDN Sindangpalay 1 ... 160
Lampiran E. 8 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 2 ... 161
Lampiran E. 9 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 3 ... 162
Lampiran E. 10 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sindangpalay 4 ... 163
Lampiran E. 11 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 1 ... 164
Lampiran E. 12 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 2 ... 165
Lampiran E. 13 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Sukamaju 3 ... 166
Lampiran E. 14 Surat Keterangan Penyebaran dari SDN Cibungkul ... 167
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Peningkatan mutu pendidikan adalah salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan di negara Indonesia. Salah satunya, Peraturan Pemerintah Nomor 32
tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dijadikan sebuah pedoman agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pendidikan, pembelajaran merupakan kegiatan belajar siswa yang telah dirancang guru melalui
usaha terencana dengan menggunakan prosedur stau metode tertentu secara komperehensif agar terjadi sebuah perubahan perilaku.
Kurikulum yang tengah dikembangkan saat ini adalah Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan Kurikulum KTSP dan mulai diaplikasikan tahun pelajaran 2013/2014 namun masih terbatas pada sekolah-sekolah tertentu. Pada proses implementasi Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencetak buku pegangan guru maupun buku pegangan siswa untuk memudahkan proses pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Namun kenyataannya, banyak guru merasa kurang mengerti dalam menggunakan buku tersebut.
2
Karakteristik pembelajaran tematik pada kurikulum terpadu memiliki menurut Tim Pengembang PGSD (dalam Abbas, 2009, hlm. 7) adalah sebagai berikut:
1. berpusat pada anak;
2. memberikan pengalaman langsung pada anak; 3. pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas;
4. menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran; 5. bersifat fleksibel;
6. proses pembelajaran mudah disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik;
7. menggunakan prinsip pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kurangnya kemampuan dan pemahaman yang dimiliki guru Sekolah Dasar dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama adalah kurangnya informasi yang diperoleh guru dan tentunya belum adanya contoh konkrit tayangan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam proses pembelajarannya.
Selain kurangnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan pembelajaran tematik, model pembelajaran yang digunakan pun masih bersifat tradisional. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional kelas. Menurut Suprijono (2009, hal. 46) “model pembelajaran dapat diartikan sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru dikelas”. Terlalu sulit dalam menentukan model yang tepat. Ada berbagai macam model pembelajaran, dan setiap model yang hendak digunakan pun harus memuat berbagai realitas yang sesuai dengan situasi kelas dan lingkungan yang dapat menghasilkan kerjasama antara guru dan murid secara maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang mampu memandirikan siswa adalah
3
Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah otentik, sehingga ia bisa menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, serta menigkatkan kepercayaan diri.
Berdasarkan permasalahan diatas, diperlukan suatu solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Salah satu solusi untuk memecahkan permasalah tersebut adalah membuat sebuah video pelaksanaan pembelajaran tematik sebagai implementasi Kurikulum 2013 yang dapat dijadikan sebuah gambaran atau contoh konkrit bagi para guru dan mahasiswa calon guru.
Video merupakan salah satu media audio visual yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan media yang lain karena meliputi media auditif dan visual. Selain itu, kelebihan media video adalah dapat kapan saja dan dimana saja diputar oleh guru maupun mahasiswa calon guru, dengan syarat adanya media yang mendukung untuk menayangkan video tersebut. “Media video juga dapat digunakan berulang-ulang kali dan media video dapat dimanfaatkan pada jangka waktu yang panjang dalam proses pembelajaran selama isi dari media video tersebut masih relevan dengan materi yang ada” (Sudirman, 1992).
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengembangan Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar .”
B. Identifikasi Masalah Penelitian
4
C. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita yang terjadi di siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?
2. Bagaimana rancangan video pelaksanaan pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?
3. Bagaimana hasil akhir pengembangan video pembelajaran tematik pada
Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah:
1. Untuk mengetahui Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar
Kita yang terjadi di siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.
2. Untuk mengetahui rancangan Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik
di Sekitar Kita yang terjadi di siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.
3. Untuk menghasilkan sebuah produk (video pembelajaran) pada Pembelajaran
Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata tentang pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita yang dapat digunakan untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menciptakan video
5
yang dapat digunakan untuk siswa kelas V di SD Negeri Gugus Sindangpalay.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah contoh bagi mahasiswa khususnya bagi calon pendidik bagaimana Pembelajaran Berbasis Masalah Subtema Listrik di Sekitar Kita untuk siswa kelas V Sekolah Dasar di masa yang akan datang.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir skripsi. Bagian awal terdiri dari bab pertama, dua dan tiga. Bagian isi skripsi terdiri dari bab empat. Bagian akhir untuk simpulan dan saran terdapat dalam bab lima skripsi.
Bab pertama berisi tentang pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.
Bab dua berisi tentang teori-teori penelitian pengembangan, video, pelaksanaan pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Masalah, Kurikulum 2013 dan Standar Kompetensi serta Indikator Pembelajaran yang digunakan. Selain definisi-definisi tersebut, akan diuraikan juga mengenai kerangka berpikir serta spesifikasi produk yang dihasilkan dari penelitian ini.
Bab ketiga berisi tentang metode penelitian. Metode penelitian berisi tentang metode penelitian dan pengembangan yang digunakan, karakteristik penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba pemakaian produk, dan teknik analisis data.
Revisi produk dan penilaian produk dibahas pada bab empat disertai analisis data yang telah diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan penelitian, laporan data dan analisis hasil penelitian.
Pada bab lima berisi tentang simpulan dan saran dari hasil penelitian
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. “Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”
(Sugiyono, 2009, hlm. 407).
Metode penelitian dan pengembangan tak lepas dengan adanya media elektronik atau teknologi. Menurut Gall (dalam Emzir, 2007, hlm. 263) “model pengembangan pendidikan berdasarkan pada industri yang menggunakan temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur baru”. Dengan penelitian model-model tersebut dites dilapangan secara sistematis, dievaluasi, diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus tentang keefektifan, kualitas, atau standar yang sama. Produk-produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan mencakup materi ajar, seperangkat tujuan pembelajaran, materi media, dan sistem pembelajaran. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan berupa video pelaksanaan pembelajaran
Proses pengembangan video pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan Thiagarajan yang disebut model 4-D yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan penyebaran (dissemination).
19
Gambar 3.1
Alur Penelitian Pengembangan Model 4-D
Keterangan:
: Tahap Pendefinisian (Define) : Tahap Perancangan (Design)
: Tahap Pengembangan (Develop) : Tahap Penyebaran (Dissemination)
Validasi Ahli Revisi I
Produk Akhir:
Video Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis
Masalah Uji Coba
• Uji Coba 1 • Revisi II
• Uji Coba 2 • Revisi III
Penyebaran Analisis Masalah:
• Analisis Proses
Pembelajaran di Kelas
• Analisis Siswa
• Analisis Materi
Pembelajaran
• Perumusan Tujuan
Instruksional
Perancangan:
• Perancangan Pembuatan
Video Pelaksanaan Pembelajaran
• Latihan Pembuatan Video
20
B. Subjek Penelitian
Lokasi penelitian di Ruang Micro Teaching UPI Kampus Tasikmalaya di Jalan Dadaha No 18 Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dengan subjek penelitian kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay yang berlokasi di Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
C. Definisi Istilah
Dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan untuk
menghindari kesalahpahaman pada judul skripsi “Pengembangan Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar”, maka diberikan penegasan istilah untuk beberapa istilah dibawah ini. 1. Pengembangan
Menurut Hamdani (2010, hlm. 172) “pengembangan berarti membuat tumbuh secara teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih efektif, dan sebagainya. Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses, cara pembuatan”.
Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan video pelaksanaan pembelajaran sebagai produk penelitian.
2. Video
Istilah video berasal dari bahasa latin yaitu dari kata vidi atau visum yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan. Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak. Video adalah teknologi penangkapan, perekaman, pengolahan, penyimpanan, pemindahan, dan perekonstruksian urutan gambar diam dengan menyajikan adegan-adegan dalam gerak secara elektronik. Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Video merupakan gambar yang bergerak. Jika objek pada animasi adalah buatan, maka obyek pada video adalah nyata (Munir, 2012, hlm. 289).
21
serta bahan ajar LKS yang juga disertai Asesmen Kinerja dan dilengkapi Asesmen HOTS yang digunakan pada tahap evaluasinya. Video ini merupakan video pembelajaran yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan menayangkan adegan-adegan proses pembelajaran Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar Kita yang memadukan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Indonesia kelas V Sekolah Dasar.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata learning.
Pembelajaran dari makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada pelaksanaan pembelajaran diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. “Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah siswa. Pembelajaran berpusat pada peserta didik” (Suprijono, 2009, hlm. 13).
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Berbasis Masalah sehingga pembelajaran lebih bermakna.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah atau dikenal juga dengan Problem Based Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran (Depdiknas, 2002).
5. Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar
Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar adalah tema pembelajaran di kelas V semester 2. Peneliti menyederhanakan tema tersebut dengan Subtema Listrik di Sekitar Kita yang pada penelitian ini digunakan dengan memadukan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa Indonesia, juga dengan mata pelajaran Matematika. Materi ini terdiri dari beberapa Kompetensi Inti (KI)
22
Tabel 3.1
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya
1.2 Meresapi anugerah Tuhan Yang
Maha Esa atas keberadaan proses kehidupan bangsa dan lingkungan alam
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
2.2 Memiliki perilaku jujur dan disiplin
tentang proses daur air rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan
tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah
4.2 Menyampaikan teks penjelasan
23
Tabel 3.1
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Bahasa Indonesia (Lanjutan)
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
dan tempat bermain. memilih dan memilah kosakata baku.
5. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
5.2 Menyampaikan teks penjelasan
tentang proses daur air, rangkaian listrik, sifat magnet, anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan) dan fungsinya, serta sistem pernapasan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Tabel 3.2
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam
24
Tabel 3.2
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
(Lanjutan)
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok.
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
3.4 Mengenal rangkaian listrik
25
Tabel 3.2
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
(Lanjutan)
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
4. Menerapkan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
5.3 Merancang dan membuat
rangkaian seri dan paralel menggunakan sumber arus searah.
Tabel 3.3
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Matematika
Kompetensi Inti Standar Kompetensi
1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air
2.3 Menunjukkan perilaku adil dalam membuat pola pergeseran tempat duduk secara bergiliran dengan menggunakan gambar denah tempat duduk di kelas.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
3.4 Mengenal dan menggambar
26
Tabel 3.3
Kompetensi Inti (KI) dan Standar Kompetensi (SK) Matematika (Lanjutan)
Kompetensi Dasar Standar Kompetensi
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
4.8 Menggambar denah sederhana
menggunakan skala,
mempertimbangkan jarak dan waktu dengan berbagai kemungkinan lintasan, serta menentukan letak objek berdasarkan arah mata angin
D. Instrumen Penelitian
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2010, hlm. 203).
Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk membantu pengumpulan data-data agar proses dalam penelitian yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya baik. Instrumen dalam Pengembangan Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ini antara lain adalah: 1. Lembar Penilaian
Lembar penilaian yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa:
1) Lembar Penilaian Ahli Pembelajaran Tematik
Lembar penilaian ini dirancang khusus untuk ahli Pembelajaran Tematik.
27
Ahli tersebut memberikan penilaian terhadap video pelaksanaan pembelajaran pada lembar penilaian yang didalamnya terdapat beberapa aspek yang dinilai.
Lembar penilaian ahli materi pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui apakah video pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat sudah valid atau belum serta kesesuaian isi dari video tersebut dengan materi ajar sehingga tidak terjadi kesalahan konsep pada video pelaksanaan pembelajaran ini.
2) Lembar Penilaian Ahli Model Pembelajaran
Dalam penelitian ini, lembar penilaian dibuat khusus untuk ahli model
pembelajaran yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah. Lembar penilaian ahli ini ditujukan kepada dosen ahli. Ahli model pembelajaran diberikan kesempatan untuk mengisi lembar penilaian ahli sesuai dengan apa yang sudah dilihat dan diamati dalam video pelaksanaan pembelajaran tersebut. Lembar penilaian tersebut terdiri dari beberapa aspek yang harus dinilai. Hasil penilaian ahli media pembelajaran tersebut digunakan untuk memperbaiki hasil dari video pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat sesuai dengan komentar dan saran.
3) Lembar penilaian ahli media pembelajaran dalam menilai kualitas video
Dalam penelitian ini, lembar penilaian dibuat khusus untuk ahli media pembelajaran. Lembar penilaian ahli media pembelajaran ini ditujukan kepada dosen yang ahli dalam media pembelajaran. Ahli media pembelajaran diberikan kesempatan untuk mengisi lembar penilaian ahli media pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah dilihat dan diamati dalam video pelaksanaan pembelajaran tersebut. Lembar penilaian ini terdiri dari beberapa aspek yang harus dinilai, diantaranya ada aspek umum, tampilan, teknis, komunikasi visual, dan komentar serta saran untuk memperbaiki video pelaksanaan pembelajaran. Masing-masing aspek mempunyai indikator yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan aspek tersebut. Hasil penilaian ahli media pembelajaran digunakan untuk memperbaiki hasil dari video pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat sesuai dengan komentar dan saran.
4) Kuesioner
28
pelaksanaan pembelajaran. Kuesioner ini dibagikan setelah mahasiswa melihat video pelaksanaan pembelajaran. Kuesioner ini juga didalamnya terdiri dari beberapa aspek yang harus dinilai. Kuosioner ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kualitas video pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah yang telah dibuat oleh peneliti.
E. Prosedur Penelitian
Proses pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahapan-tahapan berdasarkan alur model pengembangan penelitian Thiagarajan
yang terdiri dari 4-D. Adapun model pengembangan 4-D ini terdiri atas 4 tahap utama, yaitu (1) Define (pembatasan), (2) Design (perancangan), (3) Develop (pengembangan), dan (4) Disseminate (penyebaran). Secara garis besar tahapan dalam model 4-D adalah sebagai berikut:
1. Tahap Define (Pendefinisian)
Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Dalam tahap ini meliputi lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran.
a. Analisis Ujung Depan
Dalam tahapan ini dilakukan analisis masalah yang mendasari pengembangan video pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu menganalisis masalah tentang pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar melalui observasi yang dilakukan peneliti. b. Analisis Siswa
29
c. Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas agar tercapainya suatu kompetensi dasar. Tahap-tahap penyelesaian tugas ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran.
d. Analisis Konsep
Analisis konsep adalah tahap peneliti menelaah tentang konsep-konsep yang relevan untuk mengembangkan video pelaksanaan pembelajaran. Analisis konsep ini dilakukan untuk memilih, menetapkan, merinci, serta menyusun secara
sistematis konsep yang akan diajarkan sesuai dengan perangkat pembelajaran. e. Analisis Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari tahap ini yaitu mengubah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang hendak dicapai dalam suatu pembelajaran.
2. Tahap Design (Perancangan)
Tujuan dari tahap design yaitu untuk menyiapkan rancangan pengembangan video pelaksanaan pembelajaran. Tahap perancangan terdiri dari dua langkah pokok yaitu perancangan pembuatan video pelaksanaan pembelajaran dan latihan pembuatan video pelaksanaan pembelajaran.
Hasil dari tahap perancangan ini adalah sebuah desain awal atau video latihan pelaksanaan pembelajaran. Untuk selanjutnya rancangan perangkat ini dikembangkan dengan melalui validasi ahli dan perbaikan untuk masukan di uji coba I yang merupakan proses pengambilan video pelaksanaan pembelajaran yang pertama.
3. Tahap Develop (Pengembangan)
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan produk video pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli. Tahap ini meliputi penilaian perangkat oleh ahli, revisi, dan uji coba kepada siswa.
30
ahli. Para ahli yang bertindak sebagai penilai adalah dosen yang berpengalaman dalam video pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah. Saran dari penilai tersebut digunakan sebagai landasan perbaikan atau disebut revisi II. Setelah dilakukan revisi II kemudian dilakukan uji coba II dan setelah itu dilakukan perbaikan atau revisi III yang selanjutnya merupakan hasil akhir produk video pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah.
4. Tahap Disseminate (Penyebaran)
Tujuan tahap ini adalah untuk mempromosikan produk pengembangan
agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Tahap ini meliputi analisis pengguna, penentuan strategi dan tema penyebaran, waktu, dan pemilihan media penyebaran.
a. Desain Uji Coba
Produk media pembelajaran yang berupa video pelaksanaan pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai hasil dari pengembangan produk oleh peneliti diuji tingkat validitas dan keefektifannya. Tingkat validitas dan keefektifan dari video pelaksanaan pembelajaran diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni:
1) Uji ahli pembelajaran tematik. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview
produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan produk yang berhubungan dengan pembelajaran tematik yang telah dibuat.
2) Uji ahli perangkat pembelajaran yaitu ahli model Pembelajaran Berbasis Masalah. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan produk yang berhubungan dengan model pada video pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.
3) Uji ahli media pembelajaran yaitu ahli yang menilai kualitas video pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan untuk perbaikan produk yang berhubungan dengan model pada video pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. 4) Uji efektivitas video yang dilakukan oleh para mahasiswa calon guru Sekolah
31
b. Subjek Uji Coba
Subjek yang akan diujicobakan terhadap produk pengembangan yang akan diteliti ini terdiri dari tahap review para ahli dan tahap uji coba lapangan.
1) Tahap review para ahli
Subjek uji coba pada tahap ini dilakukan oleh ahli pembelajaran tematik dan ahli model pembelajaran. Ahli pembelajaran tematik, ahli model pembelajaran dan ahli media pembelajaran yang menilai kualitas video yang diminta untuk mereview produk berupa video pelaksanaan pembelajaran juga
dosen dengan spesifikasi minimal master S2 (Strata Dua). 2) Tahap uji coba lapangan
Subjek uji coba lapangan ini dilakukan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Gugus Sindangpalay. Uji coba ini dilakukan pada dua kelas dengan dua sekolah yang berbeda. Uji coba ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah perangkat hipotetik yaitu video pelaksanaan pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah.
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009, hlm. 308), “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.” Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik triangulasi/gabungan. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik ini menggabungkan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan instrumen-instrumen untuk mengumpulkan data-data. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian dan kuesioner. Lembar penilaian ini nantinya akan diisi
32
pembelajaran, materi ajar, dan kelayakan serta daya tarik untuk dipergunakan sebagai contoh pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013.
Seluruh data yang diperoleh dianalisis menjadi data kualitatif berupa
komentar dari ahli materi pembelajaran, ahli model pembelajaran, ahli media
pembelajaran dan mahasiswa calon guru Sekolah Dasar. Setelah melalui uji coba
97
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan video pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ini yang dilakukan di ruang Micro Teaching Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya dengan subjek penelitian dari Sekolah Dasar Negeri Gugus
Sindangpalay, maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Yang pertama, pembelajaran tematik di gugus sekolah tersebut belum terlaksana dengan baik dan model pembelajaran yang dilakukan pun belum bervariasi.
Kedua, untuk mengatasi belum terlaksananya pembelajaran tematik terutama dengan menggunakan Kurikulum 2013, dirancanglah sebuah produk video pelaksanaan pembelajaran berdasarkan model pengembangan 4-D yaitu Define (pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah yang mengacu pada standar kompetensi dan indikator pembelajaran kelas V Sekolah Dasar dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar Subtema Listrik di Sekitar Kita serta mengintegrasikan tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Setelah melakukan perancangan poduk dan latihan membuat video pelaksanaan pembelajaran, dilakukan validasi ahli melalui judgement. Setelah dinilai valid dengan beberapa revisi yang disebut revisi 1, dilakukan uji coba pertama dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sindangpalay 1 yang berjumlah 25 siswa. Hasil uji coba 1 ini berupa video pelaksanaan pembelajaran yang kemudian dinilai dari beberapa ahli dari model Pembelajaran Berbasis Masalah, ahli video pelaksanaan pembelajaran, ahli media pembelajaran dan
98
video. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan yang disebut revisi 2 sebagai landasan untuk melakukan uji coba kedua.
Uji coba kedua dilakukan dengan subjek penelitian 25 siswa kelas V SDN Sindangpalay 4. Hasil uji coba kedua kemudian diberikan penilaian kembali oleh para ahli dan kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa calon guru. Berdasarkan hasil penilaian, video pelaksanaan pembelajaran sudah cukup baik dan layak untuk dijadikan sebuah contoh pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Beberapa kekurangan yang ada
pada uji kedua ini dibuat perbaikan akhir yang disebut revisi 3.
Simpulan ketiga, setelah dilakukan revisi 3, dihasilkanlah produk akhir penelitian ini yaitu Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar yang dibuat dalam bentuk Compact Disk (CD).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman selama melakukan penelitian dan pengembangan Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar, peneliti memberikan beberapa saran yaitu:
1. Untuk peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian dan pengembangan
video pelaksanaan pembelajaran diperlukan waktu penelitian yang cukup lama sehingga perlu persiapan yang matang serta diperlukan latihan secara terus-menerus agar lebih terlatih dan menghasilkan video yang baik dan layak untuk dikonsumsi publik.
2. Untuk lembaga atau sekolah yang mendapatkan CD Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah Tema Bermain dengan Benda-benda di Sekitar ini hendaknya tidak memperbanyak kaset CD tanpa seijin peneliti, 3. Untuk penelitian lanjutan dalam mengembangkan produk video pelaksanaan
99
100
DAFTAR PUSTAKA
Arends. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Depdikbud. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar . Jakarta: Proyek peningkatan Mutu SD, TK, dan SLB.
Djauhari, Oka. (2003). Pemanfaatan Video Image Sebagai Bahan Expose (Diktat TOT Bidang Perkotaan Dengan Media Audio Visual). Surabaya: Balai Produksi Bahan Pelatihan Audio Visual.
Graaf, Eric De dan Anette Kolmos. (2003). Characteristics of Problem-Based Learning. Denmark: Aalborg University.
Hajar, Ibnu. (2013). Panduan Lengkap Kurikulum Tematik untuk SD/MI. Yogyakarta: DIVA Press.
Hernawan, A.H. (2009). Pengembangan Model Pembelajaran Tematik di Kelas Awal Sekolah Dasar. Makalah Seminar di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI. Jakarta.
Hidayah, Nurul. (2013). Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Prinsip Kerja Komponen Pneumatik Berbantuan Perangkat Lunak Multimedia Interaktif. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Mardiana, Ana. (2013). Pengaruh Model Problem Based Instruction Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Mengklarifikasi Masalah Siswa SD. (Skripsi). Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia. Tasikmalaya.
Prastowo, Andi. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: DIVA Press.
Suartama, I.K. (2011). Pengembangan Multimedia untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Mata Kuliah Media Pembelajaran. (Tesis) Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Sudatha, I.G.W. & I.M.Tegeh. (2009). Desain Multimedia Pembelajaran. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha.
101
Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta: Graha Ilmu.