PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE
NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN
EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK
GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 CILAKU CIANJUR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur
Oleh:
Moses William Yuwono 1100494
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran
Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI
Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur
Oleh
Moses William Yuwono
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Moses William Yuwono 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran
Example Non-Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran
Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI Teknik Gambar
Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada
bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2015
Yang membuat Pernyataan,
Moses William Yuwono
Bandung, Juni 2015
Diajukan Kepada Dewan Penguji
Sidang Sarjana Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Pembimbing I
Drs. Dadang Ahdiat, M.T. NIP.19530411 198101 1 001
Pembimbing II
Adi Ardiansyah, S.Pd., M.T. NIP. 19750123 200812 1 001
Mengetahui: Ketua
Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR BAGAN ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 2
C. Pembatasan Masalah ... 2
D. Rumusan Masalah... 3
E. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 3
F. Tujuan Penelitian ... 4
G. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 6
B. Strategi Pembelajaran Problem-based Learning ... 9
C. Model Pembelajaran Example Non-Example ... 11
D. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 12
E. Hasil Belajar ... 14
F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar ... 15
G. Penilaian Hasil Belajar ... 17
H. Mata Diklat Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung ... 18
I. Anggapan Dasar ... 21
J. Hipotesis ... 21
B. Desain Penelitian ... 22
C. Lokasi Penelitian ... 24
D. Tahapan Penelitian ... 24
E. Populasi dan Sampel ... 27
F. Variabel Penelitian ... 28
G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 28
H. Instrumen Penelitian ... 29
I. Pengujian Instrumen Penelitian ... 31
J. Teknik Pengumpulan Data ... 31
K. Teknik Analisis Data dan Pengolahan Data ... 32
1. Data Hasil Tes ... 32
2. Analisis Data... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Deskripsi Data ... 36
1. Proses Pelaksanaan Pretest ... 36
2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 38
3. Proses Pelaksanaan Posttest ... 41
B. Analisis Data ... 43
1. Data Skor Pretest ... 43
2. Data Skor Posttest ... 44
3. Uji Instrumen Penelitian ... 44
4. N-Gain ... 45
5. Uji Normalitas ... 46
6. Uji Hipotesis ... 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Simpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konstekstual dengan Pembelajaran 8
Tradisional
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan 20
Tabel 2.3 Silabus Materi Ajar dalam Penelitian 21
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design 24
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XI 28
Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen 30
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Perolehan Gain 34
Tabel 4.1 Data Skor Pretest 38
Tabel 4.2 Prosentase Hasil Pengamatan 39
Tabel 4.3 Data Skor Posttest 43
Tabel 4.4 Klasifikasi Skor Pretest 44
Tabel 4.5 Klasifikasi Total Skor Pretest 45
Tabel 4.6 Klasifikasi Skor Posttest 46
Tabel 4.7 Klasifikasi Total Skor Posttest 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Pelaksanaan Pretest
38
Gambar 4.2 Proses Diskusi 40
Gambar 4.3 Presentasi Hasil Diskusi 41
Gambar 4.4 Pemberian Materi 42
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Bingkai Penerapan Model Pembelajaran 6
Bagan 2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pembelajaran 16
Bagan 2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar 17
Bagan 3.1 Tahapan Penelitian 27
Bagan 4.1 Klasifikasi Skor Pretest 45
Bagan 4.2 Klasifikasi Skor Posttest 47
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN 2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
Lembar Jawaban Instrumen
LAMPIRAN 3
Lembar Expert Judgement
Lembar Observasi Ketercapaian Tahapan Pembelajaran
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Presensi Penelitian
LAMPIRAN 4
Perhitungan Uji N-Gain
Perhitungan Uji Normalitas
Perhitungan Uji Hipotesis
LAMPIRAN 5
Surat Rekomendasi Seminar I
Surat Rekomendasi Sidang Sarjana
Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi Seminar I
Surat Permohonan Penelitian
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kurikulum 2013 yang diterapkan secara nasional menuntut pembelajaran
siswa aktif. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat membantu siswa
berpikir mandiri, meraih ilmu secara empiris, dan bersikap lebih realistis. Salah
satu upaya untuk mencapai proses pembelajaran siswa aktif adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang sesuai
dengan karakter mata pelajaran akan membawa kegiatan belajar mengajar
mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung sendiri
bukanlah sebuah mata pelajaran yang materinya dapat dengan mudah dipahami
melalui media verbal, diperlukan media visual yang merangsang siswa berpikir
sesuai konteks yang nyata. Selama penulis melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMKN 1 Cilaku Cianjur, proses pembelajaran cenderung
berpusat pada guru (teacher centered) dengan menggunakan metode ceramah.
Guru lebih banyak menyampaikan materi secara verbal dan kurang melibatkan
keaktifan siswa. Akibatnya kreativitas siswa dalam mengonstruk pengetahuan
yang masuk terhambat dan berujung pada kurangnya pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan baik secara konsep maupun kontekstual. Hal tersebut
terlihat dari hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peniliti dalam bentuk ulangan
harian, hanya 36% siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Melalui penelitian ini, peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Dengan mempertimbangkan
tuntutan Kurikulum 2013 yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti mengambil
2
dengan harapan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam memperoleh
pengetahuannya.
Model pembelajaran example non-example dipilih karena model ini
menggunakan gambar-gambar kontroversial sebagai pemicu rangsangan berpikir
kritis siswa. Hal tersebut sesuai dengan karakter mata pelajaran Gambar Interior
dan Eksterior Bangunan Gedung yang memerlukan banyak contoh gambar agar isi
materi lebih mudah diserap oleh siswa. Selain itu model pembelajaran example
non-example juga memenuhi tuntutan kurikulum 2013 karena dapat meningkatkan
keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis terpanggil untuk mengangkat
judul “Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan dan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru maupun interaksi antara
siswa dengan siswa saat mengikuti proses pembelajaran.
2. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Interior dan
Eksterior Bangunan Gedung.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan diteliti, masalah
dalam penelititan ini dibatasi dengan pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI paket keahlian Teknik
3
2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Gambar Interior dan
Eksterior Bangunan Gedung pada Kompetensi Dasar “menganalisis
elemen pendukung sesuai kebutuhan maupun konsep dan gaya pada
interior”.
3. Materi mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung
yang diberikan pada kelas XI terfokus hanya pada materi interior
bangunan gedung.
4. Hasil belajar diukur pada ranah kognitif dan diperoleh melalui penilaian
hasil tes.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran example non-example pada
mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung?
2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan
menerapkan model pembelajaran example non-example pada mata
pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung?
E. Penjelasan Istilah dalam Judul
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam memahami judul
“Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan
Gedung Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur,” maka
perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul
tersebut, yaitu:
1. Model pembelajaran example non-example adalah salah satu model
pembelajaran yang termasuk dalam strategi pembelajaran
4
yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa
gambar-gambar/foto/kasus yang bermuatan masalah.
2. Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung merupakan salah satu
mata pelajaran di semester 2 kelas XI SMKN 1 Cilaku Cianjur yang
membelajarkan siswa tentang syarat dan desain yang ideal dalam
perencanaan interior dan eksterior bangunan.
3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada ranah kognitif,
yaitu pencapaian belajar siswa pada aspek pengetahuan yang diketahui
melalui nilai hasil tes.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan tujuan dilakukannya
penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran example non-example
pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan
menerapkan model pembelajaran example non-example pada mata
pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.
G. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka manfaat dari
pada penelitian ini adalah:
1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi bahan pertimbangan
dan sumber data bagi pendidikan dalam upaya peningkatan proses
belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Gambar Interior dan
Eksterior Bangunan Gedung pada kelas XI di SMKN 1 Cilaku Cianjur.
2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya
5
3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan
dalam menyusun program peningkatan kualitas sekolah.
4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai model
pembelajaran example non-example.
5. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam pengembangan inovasi
pembelajaran sehingga penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, jenis penelitian
ini dipilih karena data penelitian diperoleh langsung dari siswa sebagai sumber
pertama, untuk kemudian diolah secara statistik demi mendapat hasil penelitian
yang akurat dan terukur.Alasan tersebut sesuai dengan pengertian penelitian
kuantitatif menurut Sugiyono (2014:13) yaitu penelitian di mana data diperoleh
dari sumber pertama melalui instrumen penelitian dan hasilnya berupa
angka-angka untuk dianalisis menggunakan statistik. Sedangka-angkan metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, karena cara
terbaik dan tepat untuk memperoleh data peningkatan hasil belajar adalah dengan
membandingkan hasil belajar sebelum diberikan perlakuan dengan hasil belajar
setelah perlakuan. Sugiyono (2014:107) menjelaskan bahwa metode ini digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan. Dalam bukunya, Sarwono (2006:17) menambahkan bahwa
penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur, dan
sepesifik.
Dengan kata lain, dalam mencapai tujuan penelitian, penulis akan
mengumpulkan data yang ditransformasikan ke dalam angka-angka melalui
intsrumen penelitian yang telah divalidasi untuk kemudian dianalisis secara
statistik dan hasilnya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design karena tidak adanya
variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Seperti yang dinyatakan
23
Pre Experimental Design seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya.Oleh karena itu sering disebut juga dengan istilah “quasi
experiment” atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena
eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara ekseperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.
Desain ini dipilih karena sulit mendapatkan kelas kontrol yang sebanding
dengan kelas eksperimen. Kelas XI TGB 1 penulis pilih sebagai kelas eksperimen
karena penulis selama PPL mendapat tugas mengajar di tersebut. Sementara kelas
XI TGB 2 dan XI TGB 3 kurang memungkinkan dijadikan sebagai kelas kontrol
karena faktor jumlah siswa dan keaktifan siswa. Kelas XI TGB 2 dengan jumlah
siswa 21 orang tidak dapat dibandingkan dengan XI TGB 1 sebagai kelas
eksperimen yang berisi 27 siswa. Sementara XI TGB 3 dengan jumlah 25 siswa
juga tidak dapat dijadikan sebagai kelas pembanding karena kehadiran siswa yang
fluktuatif sehingga akan berpengaruh pada konsistensi data penelitian.
Sementara bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam desain ini observasi dilakukan
sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang
dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi yang dilakukan sesudah eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment (X) atau eksperimen.
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design (Sumber: Sugiyono, 2014:111)
Pretest Perlakuan Posttest
24
C. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Cilaku yang berada di Jalan Raya Cibeber Km 7 Kubang Sari,
Desa Sukasari, Cianjur. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada semester
genap tahun pelajaran 2014/2015.
D. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terbagi ke dalam tiga tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap-tahap yang dilakukan dalam tahap persiapan persiapan ini
adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan studi pendahuluan, meliputi pengamatan langsung
pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru dan siswa
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Perumusan masalah penelitian.
c. Mengumpulkan kajian literatur tentang penguasaan model
pembelajaran example non-example.
d. Melakukan pengurusan perizinan ke sekolah sebagai tempat
penelitian.
e. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
skenario pembelajaran mengenai pokok bahasan yang dijadikan
materi dalam penelitian.
f. Menyusun instrumen penelitian.
g. Mengonsultasikan dan menjustifikasi instrumen kepada guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
h. Merevisi instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap-tahap yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan penelitian ini
meliputi:
25
b. Pelaksanaan tes awal (pretest).
c. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan
menerapkan model pembelajaran example non-example.
d. Pelaksanaan tes akhir (posttest).
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Sedangkan tahap-tahap yang dilakukan pada akhir penelitian adalah:
a. Mengolah data hasil tes awal dan tes akhir.
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian.
26
Adapun gambaran dari tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Tahapan Penelitian
B
27
E. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa paket keahlian
Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Cilaku Cianjur. Populasi yang
dimaksud adalah kelas X yang belum pernah mengikuti mata pelajaran
Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung, serta kelas XI dan
XII yang sedang mengikuti mata pelajaran Gambar Interior dan
Eksterior Bangunan Gedung.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini merupakan satu kelas yang diambil
dengan pertimbangan tertentu dari populasi yang berjumlah sembilan
kelas. Peneliti kemudian mengerucutkan sampel pada kelas XI yang
sedang mengikuti mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior
Bangunan Gedung karena tidak mungkin mengambil kelas XII yang
tengah disibukkan oleh Ujian Nasional, Ujian Sekolah, dan Ujian
Kompetensi. Jumlah siswa kelas XI disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XI (Sumber: Data SMKN 1 Cilaku-Cianjur)
Kelas Jumlah Siswa
XI TGB 1 27
XI TGB 2 21
XI TGB 3 25
Peneliti mengambil kelas XI TGB 1 yang berjumlah 27 siswa
sebagai sampel karena memiliki tingkat kehadiran yang stabil sehingga
mampu menjaga validitas dan reliabilitas penelitian. Selain itu selama
menjalani PPL peneliti diberi tugas mengajar di kelas XI TGB 1
sehingga kelas tersebut dijadikan sebagai kelas eksperimen. Kelas XI
TGB 2 tidak terpilih sebagai sampel karena jumlah siswanya yang
28
Dengan demikian, teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam
penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling di mana
pengambilan sampel tidak memberi peluang/kesempatan yang sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2014:122). Lebih dalam lagi, penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:124).
F. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yaitu “peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran example non-example.”
G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, peneliti dapat
menyusun kisi-kisi instrumen penelitian terlebih dahulu. Arikunto (2006:162)
mengemukakan pengertian kisi-kisi yaitu:
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variable yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yang disusun.
Adapun manfaat dari kisi-kisi instrumen menurut Arikunto (2006:162)
adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis
instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.
2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen
karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan
29
3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika
menyusun kisi-kisi, peneliti belum dituntun untuk memikirkan rumusan
butir-butirnya.
4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta jalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data
tersebut diambil.
5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas
atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh
pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti
lebih terjamin.
Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen
Kompetensi Dasar Materi Sub-Materi No.Soal
Menganalisis elemen pendukung sesuai
kebutuhan maupun konsep dan gaya pada interior
Ukuran skala
Dalam sebuah penelitian instrumen sangat berperan penting dalam
pengumpulan data, intstrumen yang valid dan reliabel akan membawa penelitian
kepada keberhasilan. Sugiyono (2014:133) mengemukakan bahwa instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati. Arikunto (2006: 166) mengemukakan bahwa prosedur yang
ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel,
kategorisasi variabel.
30
3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman
mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain.
4. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.
5. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjau
saran-saran dan sebagainya.
6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan
mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Tes Awal (Pretest)
Pretest digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kemampuan awalsiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum diberi perlakuan. Pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran
untuk memberikan gambaran kemampuan peserta didik sebelum
memperoleh materi pembelajaran dari pengajar. Soal pretest yang
diberikan adalah soal yang terlebih dahulu diujicobakan. Pada
penelitian ini pretest dilaksanakan dengan durasi waktu 45 menit.
Untuk menghindari kecurangan dalam pengisisan jawaban selama
pelaksanaan dilakukan pengawasan seperti pengawasan ujian pada
umumnya.
2. Observasi
Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan cara menggunakan
lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui gambaran
mengenai jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model
example non-example. Observasi dilakukan untuk mengukur apakah
pembelajaran tersebut sesuai dengan kaidah pembelajaran example
non-example.
3. Tes Akhir (Posttest)
Posttest digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen sesudah diberi
perlakuan. Posttest dilaksanakan pada akhir penelitian, pelaksanaan
31
didik mengenai materi yang telah diajarkan dengan model pembelajaran
example non-example. Seperti pada pretest, waktu pelaksanaan posttest
adalah satu jam pelajaran yaitu 45 menit.
I. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian perlu diuji terlebih
dahulu validitas dan reliabiltasnya. Dengan menggunakan instrumen yang valid
dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelittian akan
menjadi valid dan reliabel pula. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid sementara instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:173).
Dalam mengumpulkan data berupa hasil belajar, peneliti menggunakan tes
sebagai instrumen pengumpul data. Instrumen dalam penelitian ini diuji dengan
metode expert judgement di mana instrumen penelitian dinilai kelayakannya oleh
seorang ahli sebelum digunakan dalam penelitian. Yang bertindak sebagai penilai
ahli dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior
Bangunan Gedung di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.
J. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian ini,
maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes dan pengamatan.
Pelaksanaan tes dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest (tes dilaksanakan
sebelum dan setelah proses pembelajaran). Pretest dan posttest digunakan untuk
mengukur kemajuan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran example non-example pada mata pelajaran Gambar Interior dan
Eksterior Bangunan Gedung. Pengamatan (observasi) dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana ketercapaian guru dalam melaksanakan model
32
K. Teknik Analisis Data Dan Pengolahan Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk pengolahan data dalam
penelitian ini berupa data kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data
dilakukan setelah data terkumpul dari sumber data, kemudian dilakukan analisis
statistik untuk menginterpretasi data yang didapat. Analisis data yang dilakukan
sebagai berikut:
1. Data Hasil Tes
a. Menghitung Skor Tes Individu
Data yang telah diperoleh, digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari tes awal (pretest)
sebelum perlakuan dan tes akhir (posttest) setelah perlakuan. Hasil
pretest dan posttest peserta didik dinilai dengan menggunakan
kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.
b. Menghitung Nilai N-Gain
Setelah nilai hasil pretest dan posttest diperoleh dari hasil
penskoran, maka selanjutnya akan dihitung rata-rata peningkatan
hasil belajar siswa yaitu dengan perhitungan N-Gain. Hal tersebut
diperoleh menggunakan rumus dari Hake (1998) dalam
(Kartiansyah, 2013:43), yaitu:
< >= � − ��− ��
Keterangan:
<g> = gain skor ternormalisasi
Sf = skor posttest
Si = skor pretest
100 = skor maksimal
Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan kedalam
33
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Perolehan Gain (Sumber: Kartiansyah, 2013:43)
Gain Ternomalisasi Klasifikasi
(<g>) > 0,7 Tinggi
0,7 (<g>) > 0,3 Sedang
(<g>) < 0,3 Rendah
2. Analisis Data
a. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, kita
dapat mengujinya dengan beberapa langkah seperti dibawah ini:
1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil
2) Menentukan banyaknya kelas interval (BK) , dengan rumus :
3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus :
4) Menghitung Nilai Median (Me)
5) Membuat tabel Distribusi Frekuensi
Kelas Interval Xi fi fi Xi ( Xi –M)2 fi( Xi –M)2
Jumlah - ∑ fi ∑ fi Xi - ∑ fi( Xi –M)2
Rata-rata M
Standar Deviasi
SD
6) Menghitung nilai rata-rata (M)
R = Skor tertinggi – skor terendah
34
7) Menghitung simpangan baku (SD)
8) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk harga-harga yang
diperlukan dalam uji Chi –Kuadrat (χ2)
a) Menentukan batas atas (Ba) dan batas bawah (Bb) kelas
interval
Bb = skor terendah
Ba = skor tertinggi
b) Menentukan Z dengan rumus :
c) Mencari batas luas tiap kelas interval (Lo) dengan
menggunakan daftar F (luas di bawah lengkung normal
standar normal dari 0 ke Z)
d) Mencari Luas tiap kelas interval (Li)
Li = L1 – L2 e) Mencari harga frekuensi harapan (ei)
ei= Li . Ʃ fi
f) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k
–1, α= 0.05
g) Menghitung nilai chi kuadrat (χ2)
h) Menentukan normalitas data tiap variabel
Membandingkan (χ ) hitung dengan (χ ) tabel untuk
mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan
(dk)= k – 1, α= 0.05 untuk melihat taraf signifikasi. Jika
35
berdistribusi normal dan untuk pengolahan datanya
menggunakan statistik parametrik.
b. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.
Sebelumnya kita akan mengasumsikan H0 atau hipotesis nol dan Ha hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0: Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi dengan menerapkan model pembelajaran example
non-example.
Ha: Ada peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi dengan menerapkan model pembelajaran example non-example.
Uji hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan data
peningkatan hasil belajar, yaitu data selisih nilai pretest dan
posttest. Rumus untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen adalah (Saputra, 2007:68):
� = �̅ − �̅
√�� +��
Keterangan :
�̅ = Nilai rata-rata posttest �̅ = Nilai rata-rata pretest � = Varians posttest � = Varians pretest
� = Jumlah siswa saat posttest � = Jumlah siswa saat pretest
Kemudian hasil perhitungan th dibandingkan dengan ttabel, pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n1 + n2– 2, dengan ketentuan :
Jika th≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima