• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 CILAKU CIANJUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 CILAKU CIANJUR."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE

NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN

EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 CILAKU CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

di Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur

Oleh:

Moses William Yuwono 1100494

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran

Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI

Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur

Oleh

Moses William Yuwono

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Moses William Yuwono 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran

Example Non-Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran

Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI Teknik Gambar

Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada

bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015

Yang membuat Pernyataan,

Moses William Yuwono

(4)

Bandung, Juni 2015

Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I

Drs. Dadang Ahdiat, M.T. NIP.19530411 198101 1 001

Pembimbing II

Adi Ardiansyah, S.Pd., M.T. NIP. 19750123 200812 1 001

Mengetahui: Ketua

Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 2

D. Rumusan Masalah... 3

E. Penjelasan Istilah dalam Judul ... 3

F. Tujuan Penelitian ... 4

G. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 6

B. Strategi Pembelajaran Problem-based Learning ... 9

C. Model Pembelajaran Example Non-Example ... 11

D. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 12

E. Hasil Belajar ... 14

F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar ... 15

G. Penilaian Hasil Belajar ... 17

H. Mata Diklat Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung ... 18

I. Anggapan Dasar ... 21

J. Hipotesis ... 21

(6)

B. Desain Penelitian ... 22

C. Lokasi Penelitian ... 24

D. Tahapan Penelitian ... 24

E. Populasi dan Sampel ... 27

F. Variabel Penelitian ... 28

G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 28

H. Instrumen Penelitian ... 29

I. Pengujian Instrumen Penelitian ... 31

J. Teknik Pengumpulan Data ... 31

K. Teknik Analisis Data dan Pengolahan Data ... 32

1. Data Hasil Tes ... 32

2. Analisis Data... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Data ... 36

1. Proses Pelaksanaan Pretest ... 36

2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 38

3. Proses Pelaksanaan Posttest ... 41

B. Analisis Data ... 43

1. Data Skor Pretest ... 43

2. Data Skor Posttest ... 44

3. Uji Instrumen Penelitian ... 44

4. N-Gain ... 45

5. Uji Normalitas ... 46

6. Uji Hipotesis ... 47

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Simpulan ... 51

B. Saran ... 51

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konstekstual dengan Pembelajaran 8

Tradisional

Tabel 2.2 Struktur Kurikulum Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan 20

Tabel 2.3 Silabus Materi Ajar dalam Penelitian 21

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design 24

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XI 28

Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen 30

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Perolehan Gain 34

Tabel 4.1 Data Skor Pretest 38

Tabel 4.2 Prosentase Hasil Pengamatan 39

Tabel 4.3 Data Skor Posttest 43

Tabel 4.4 Klasifikasi Skor Pretest 44

Tabel 4.5 Klasifikasi Total Skor Pretest 45

Tabel 4.6 Klasifikasi Skor Posttest 46

Tabel 4.7 Klasifikasi Total Skor Posttest 46

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Pelaksanaan Pretest

38

Gambar 4.2 Proses Diskusi 40

Gambar 4.3 Presentasi Hasil Diskusi 41

Gambar 4.4 Pemberian Materi 42

(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Bingkai Penerapan Model Pembelajaran 6

Bagan 2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pembelajaran 16

Bagan 2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar 17

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian 27

Bagan 4.1 Klasifikasi Skor Pretest 45

Bagan 4.2 Klasifikasi Skor Posttest 47

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

LAMPIRAN 2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian

Lembar Jawaban Instrumen

LAMPIRAN 3

Lembar Expert Judgement

 Lembar Observasi Ketercapaian Tahapan Pembelajaran

 Lembar Observasi Aktivitas Siswa

 Presensi Penelitian

LAMPIRAN 4

Perhitungan Uji N-Gain

 Perhitungan Uji Normalitas

 Perhitungan Uji Hipotesis

LAMPIRAN 5

 Surat Rekomendasi Seminar I

 Surat Rekomendasi Sidang Sarjana

 Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi Seminar I

 Surat Permohonan Penelitian

 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurikulum 2013 yang diterapkan secara nasional menuntut pembelajaran

siswa aktif. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat membantu siswa

berpikir mandiri, meraih ilmu secara empiris, dan bersikap lebih realistis. Salah

satu upaya untuk mencapai proses pembelajaran siswa aktif adalah dengan

menggunakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang sesuai

dengan karakter mata pelajaran akan membawa kegiatan belajar mengajar

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung sendiri

bukanlah sebuah mata pelajaran yang materinya dapat dengan mudah dipahami

melalui media verbal, diperlukan media visual yang merangsang siswa berpikir

sesuai konteks yang nyata. Selama penulis melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMKN 1 Cilaku Cianjur, proses pembelajaran cenderung

berpusat pada guru (teacher centered) dengan menggunakan metode ceramah.

Guru lebih banyak menyampaikan materi secara verbal dan kurang melibatkan

keaktifan siswa. Akibatnya kreativitas siswa dalam mengonstruk pengetahuan

yang masuk terhambat dan berujung pada kurangnya pemahaman siswa terhadap

materi yang disampaikan baik secara konsep maupun kontekstual. Hal tersebut

terlihat dari hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peniliti dalam bentuk ulangan

harian, hanya 36% siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

Melalui penelitian ini, peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran

Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung. Dengan mempertimbangkan

tuntutan Kurikulum 2013 yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti mengambil

(12)

2

dengan harapan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam memperoleh

pengetahuannya.

Model pembelajaran example non-example dipilih karena model ini

menggunakan gambar-gambar kontroversial sebagai pemicu rangsangan berpikir

kritis siswa. Hal tersebut sesuai dengan karakter mata pelajaran Gambar Interior

dan Eksterior Bangunan Gedung yang memerlukan banyak contoh gambar agar isi

materi lebih mudah diserap oleh siswa. Selain itu model pembelajaran example

non-example juga memenuhi tuntutan kurikulum 2013 karena dapat meningkatkan

keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis terpanggil untuk mengangkat

judul “Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan dan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru maupun interaksi antara

siswa dengan siswa saat mengikuti proses pembelajaran.

2. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Interior dan

Eksterior Bangunan Gedung.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan diteliti, masalah

dalam penelititan ini dibatasi dengan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI paket keahlian Teknik

(13)

3

2. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Gambar Interior dan

Eksterior Bangunan Gedung pada Kompetensi Dasar “menganalisis

elemen pendukung sesuai kebutuhan maupun konsep dan gaya pada

interior”.

3. Materi mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung

yang diberikan pada kelas XI terfokus hanya pada materi interior

bangunan gedung.

4. Hasil belajar diukur pada ranah kognitif dan diperoleh melalui penilaian

hasil tes.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran example non-example pada

mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung?

2. Adakah peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan

menerapkan model pembelajaran example non-example pada mata

pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung?

E. Penjelasan Istilah dalam Judul

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam memahami judul

Penerapan Model Pembelajaran Example Non-Example untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan

Gedung Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Cilaku Cianjur,” maka

perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul

tersebut, yaitu:

1. Model pembelajaran example non-example adalah salah satu model

pembelajaran yang termasuk dalam strategi pembelajaran

(14)

4

yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa

gambar-gambar/foto/kasus yang bermuatan masalah.

2. Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung merupakan salah satu

mata pelajaran di semester 2 kelas XI SMKN 1 Cilaku Cianjur yang

membelajarkan siswa tentang syarat dan desain yang ideal dalam

perencanaan interior dan eksterior bangunan.

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada ranah kognitif,

yaitu pencapaian belajar siswa pada aspek pengetahuan yang diketahui

melalui nilai hasil tes.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan tujuan dilakukannya

penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran example non-example

pada mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan

menerapkan model pembelajaran example non-example pada mata

pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung.

G. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka manfaat dari

pada penelitian ini adalah:

1. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi bahan pertimbangan

dan sumber data bagi pendidikan dalam upaya peningkatan proses

belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran Gambar Interior dan

Eksterior Bangunan Gedung pada kelas XI di SMKN 1 Cilaku Cianjur.

2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya

(15)

5

3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan

dalam menyusun program peningkatan kualitas sekolah.

4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai model

pembelajaran example non-example.

5. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam pengembangan inovasi

pembelajaran sehingga penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, jenis penelitian

ini dipilih karena data penelitian diperoleh langsung dari siswa sebagai sumber

pertama, untuk kemudian diolah secara statistik demi mendapat hasil penelitian

yang akurat dan terukur.Alasan tersebut sesuai dengan pengertian penelitian

kuantitatif menurut Sugiyono (2014:13) yaitu penelitian di mana data diperoleh

dari sumber pertama melalui instrumen penelitian dan hasilnya berupa

angka-angka untuk dianalisis menggunakan statistik. Sedangka-angkan metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen, karena cara

terbaik dan tepat untuk memperoleh data peningkatan hasil belajar adalah dengan

membandingkan hasil belajar sebelum diberikan perlakuan dengan hasil belajar

setelah perlakuan. Sugiyono (2014:107) menjelaskan bahwa metode ini digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Dalam bukunya, Sarwono (2006:17) menambahkan bahwa

penelitian eksperimental menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur, dan

sepesifik.

Dengan kata lain, dalam mencapai tujuan penelitian, penulis akan

mengumpulkan data yang ditransformasikan ke dalam angka-angka melalui

intsrumen penelitian yang telah divalidasi untuk kemudian dianalisis secara

statistik dan hasilnya digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design karena tidak adanya

variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Seperti yang dinyatakan

(17)

23

Pre Experimental Design seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya.Oleh karena itu sering disebut juga dengan istilah “quasi

experiment” atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena

eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara ekseperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

Desain ini dipilih karena sulit mendapatkan kelas kontrol yang sebanding

dengan kelas eksperimen. Kelas XI TGB 1 penulis pilih sebagai kelas eksperimen

karena penulis selama PPL mendapat tugas mengajar di tersebut. Sementara kelas

XI TGB 2 dan XI TGB 3 kurang memungkinkan dijadikan sebagai kelas kontrol

karena faktor jumlah siswa dan keaktifan siswa. Kelas XI TGB 2 dengan jumlah

siswa 21 orang tidak dapat dibandingkan dengan XI TGB 1 sebagai kelas

eksperimen yang berisi 27 siswa. Sementara XI TGB 3 dengan jumlah 25 siswa

juga tidak dapat dijadikan sebagai kelas pembanding karena kehadiran siswa yang

fluktuatif sehingga akan berpengaruh pada konsistensi data penelitian.

Sementara bentuk desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk

One-Group Pretest-Posttest Design. Dalam desain ini observasi dilakukan

sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Observasi yang

dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretest dan observasi yang dilakukan sesudah eksperimen (O2) disebut posttest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment (X) atau eksperimen.

Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design (Sumber: Sugiyono, 2014:111)

Pretest Perlakuan Posttest

(18)

24

C. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Cilaku yang berada di Jalan Raya Cibeber Km 7 Kubang Sari,

Desa Sukasari, Cianjur. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada semester

genap tahun pelajaran 2014/2015.

D. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terbagi ke dalam tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap-tahap yang dilakukan dalam tahap persiapan persiapan ini

adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan studi pendahuluan, meliputi pengamatan langsung

pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru dan siswa

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Perumusan masalah penelitian.

c. Mengumpulkan kajian literatur tentang penguasaan model

pembelajaran example non-example.

d. Melakukan pengurusan perizinan ke sekolah sebagai tempat

penelitian.

e. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

skenario pembelajaran mengenai pokok bahasan yang dijadikan

materi dalam penelitian.

f. Menyusun instrumen penelitian.

g. Mengonsultasikan dan menjustifikasi instrumen kepada guru mata

pelajaran yang bersangkutan.

h. Merevisi instrumen.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap-tahap yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan penelitian ini

meliputi:

(19)

25

b. Pelaksanaan tes awal (pretest).

c. Memberikan perlakuan kepada kelas eksperimen dengan

menerapkan model pembelajaran example non-example.

d. Pelaksanaan tes akhir (posttest).

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Sedangkan tahap-tahap yang dilakukan pada akhir penelitian adalah:

a. Mengolah data hasil tes awal dan tes akhir.

b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian.

(20)

26

Adapun gambaran dari tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian

B

(21)

27

E. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa paket keahlian

Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Cilaku Cianjur. Populasi yang

dimaksud adalah kelas X yang belum pernah mengikuti mata pelajaran

Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung, serta kelas XI dan

XII yang sedang mengikuti mata pelajaran Gambar Interior dan

Eksterior Bangunan Gedung.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini merupakan satu kelas yang diambil

dengan pertimbangan tertentu dari populasi yang berjumlah sembilan

kelas. Peneliti kemudian mengerucutkan sampel pada kelas XI yang

sedang mengikuti mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior

Bangunan Gedung karena tidak mungkin mengambil kelas XII yang

tengah disibukkan oleh Ujian Nasional, Ujian Sekolah, dan Ujian

Kompetensi. Jumlah siswa kelas XI disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XI (Sumber: Data SMKN 1 Cilaku-Cianjur)

Kelas Jumlah Siswa

XI TGB 1 27

XI TGB 2 21

XI TGB 3 25

Peneliti mengambil kelas XI TGB 1 yang berjumlah 27 siswa

sebagai sampel karena memiliki tingkat kehadiran yang stabil sehingga

mampu menjaga validitas dan reliabilitas penelitian. Selain itu selama

menjalani PPL peneliti diberi tugas mengajar di kelas XI TGB 1

sehingga kelas tersebut dijadikan sebagai kelas eksperimen. Kelas XI

TGB 2 tidak terpilih sebagai sampel karena jumlah siswanya yang

(22)

28

Dengan demikian, teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam

penelitian ini adalah teknik nonprobability sampling di mana

pengambilan sampel tidak memberi peluang/kesempatan yang sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2014:122). Lebih dalam lagi, penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:124).

F. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal, yaitu “peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran example non-example.”

G. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian, peneliti dapat

menyusun kisi-kisi instrumen penelitian terlebih dahulu. Arikunto (2006:162)

mengemukakan pengertian kisi-kisi yaitu:

Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variable yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan, dan instrumen yang disusun.

Adapun manfaat dari kisi-kisi instrumen menurut Arikunto (2006:162)

adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis

instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.

2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen

karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan

(23)

29

3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika

menyusun kisi-kisi, peneliti belum dituntun untuk memikirkan rumusan

butir-butirnya.

4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta jalanan” dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data

tersebut diambil.

5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas

atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.

6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh

pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban peneliti

lebih terjamin.

Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen

Kompetensi Dasar Materi Sub-Materi No.Soal

Menganalisis elemen pendukung sesuai

kebutuhan maupun konsep dan gaya pada interior

Ukuran skala

Dalam sebuah penelitian instrumen sangat berperan penting dalam

pengumpulan data, intstrumen yang valid dan reliabel akan membawa penelitian

kepada keberhasilan. Sugiyono (2014:133) mengemukakan bahwa instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati. Arikunto (2006: 166) mengemukakan bahwa prosedur yang

ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel,

kategorisasi variabel.

(24)

30

3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman

mengerjakan surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain.

4. Uji-coba baik dalam skala kecil maupun besar.

5. Penganalisaan hasil, analisis item, melihat pola jawaban peninjau

saran-saran dan sebagainya.

6. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik dan

mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes Awal (Pretest)

Pretest digunakan untuk memperoleh informasi tentang

kemampuan awalsiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum diberi perlakuan. Pretest dilaksanakan pada awal pembelajaran

untuk memberikan gambaran kemampuan peserta didik sebelum

memperoleh materi pembelajaran dari pengajar. Soal pretest yang

diberikan adalah soal yang terlebih dahulu diujicobakan. Pada

penelitian ini pretest dilaksanakan dengan durasi waktu 45 menit.

Untuk menghindari kecurangan dalam pengisisan jawaban selama

pelaksanaan dilakukan pengawasan seperti pengawasan ujian pada

umumnya.

2. Observasi

Kegiatan pengamatan ini dilakukan dengan cara menggunakan

lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui gambaran

mengenai jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model

example non-example. Observasi dilakukan untuk mengukur apakah

pembelajaran tersebut sesuai dengan kaidah pembelajaran example

non-example.

3. Tes Akhir (Posttest)

Posttest digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

kemampuan akhir siswa pada kelas eksperimen sesudah diberi

perlakuan. Posttest dilaksanakan pada akhir penelitian, pelaksanaan

(25)

31

didik mengenai materi yang telah diajarkan dengan model pembelajaran

example non-example. Seperti pada pretest, waktu pelaksanaan posttest

adalah satu jam pelajaran yaitu 45 menit.

I. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian perlu diuji terlebih

dahulu validitas dan reliabiltasnya. Dengan menggunakan instrumen yang valid

dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelittian akan

menjadi valid dan reliabel pula. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid sementara instrumen yang reliabel

adalah instrumen yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur obyek yang

sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:173).

Dalam mengumpulkan data berupa hasil belajar, peneliti menggunakan tes

sebagai instrumen pengumpul data. Instrumen dalam penelitian ini diuji dengan

metode expert judgement di mana instrumen penelitian dinilai kelayakannya oleh

seorang ahli sebelum digunakan dalam penelitian. Yang bertindak sebagai penilai

ahli dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Gambar Interior dan Eksterior

Bangunan Gedung di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.

J. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian ini,

maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes dan pengamatan.

Pelaksanaan tes dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest (tes dilaksanakan

sebelum dan setelah proses pembelajaran). Pretest dan posttest digunakan untuk

mengukur kemajuan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran example non-example pada mata pelajaran Gambar Interior dan

Eksterior Bangunan Gedung. Pengamatan (observasi) dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana ketercapaian guru dalam melaksanakan model

(26)

32

K. Teknik Analisis Data Dan Pengolahan Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengolahan data dalam

penelitian ini berupa data kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data

dilakukan setelah data terkumpul dari sumber data, kemudian dilakukan analisis

statistik untuk menginterpretasi data yang didapat. Analisis data yang dilakukan

sebagai berikut:

1. Data Hasil Tes

a. Menghitung Skor Tes Individu

Data yang telah diperoleh, digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari tes awal (pretest)

sebelum perlakuan dan tes akhir (posttest) setelah perlakuan. Hasil

pretest dan posttest peserta didik dinilai dengan menggunakan

kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.

b. Menghitung Nilai N-Gain

Setelah nilai hasil pretest dan posttest diperoleh dari hasil

penskoran, maka selanjutnya akan dihitung rata-rata peningkatan

hasil belajar siswa yaitu dengan perhitungan N-Gain. Hal tersebut

diperoleh menggunakan rumus dari Hake (1998) dalam

(Kartiansyah, 2013:43), yaitu:

< >= � − ��− ��

Keterangan:

<g> = gain skor ternormalisasi

Sf = skor posttest

Si = skor pretest

100 = skor maksimal

Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan kedalam

(27)

33

Tabel 3.4 Kategori Tingkat Perolehan Gain (Sumber: Kartiansyah, 2013:43)

Gain Ternomalisasi Klasifikasi

(<g>) > 0,7 Tinggi

0,7 (<g>) > 0,3 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

2. Analisis Data

a. Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak, kita

dapat mengujinya dengan beberapa langkah seperti dibawah ini:

1) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data

terkecil

2) Menentukan banyaknya kelas interval (BK) , dengan rumus :

3) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus :

4) Menghitung Nilai Median (Me)

5) Membuat tabel Distribusi Frekuensi

Kelas Interval Xi fi fi Xi ( Xi –M)2 fi( Xi –M)2

Jumlah - ∑ fi ∑ fi Xi - ∑ fi( Xi –M)2

Rata-rata M

Standar Deviasi

SD

6) Menghitung nilai rata-rata (M)

R = Skor tertinggi – skor terendah

(28)

34

7) Menghitung simpangan baku (SD)

8) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk harga-harga yang

diperlukan dalam uji Chi –Kuadrat (χ2)

a) Menentukan batas atas (Ba) dan batas bawah (Bb) kelas

interval

Bb = skor terendah

Ba = skor tertinggi

b) Menentukan Z dengan rumus :

c) Mencari batas luas tiap kelas interval (Lo) dengan

menggunakan daftar F (luas di bawah lengkung normal

standar normal dari 0 ke Z)

d) Mencari Luas tiap kelas interval (Li)

Li = L1 – L2 e) Mencari harga frekuensi harapan (ei)

ei= Li . Ʃ fi

f) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k

–1, α= 0.05

g) Menghitung nilai chi kuadrat (χ2)

h) Menentukan normalitas data tiap variabel

Membandingkan (χ ) hitung dengan (χ ) tabel untuk

mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan

(dk)= k – 1, α= 0.05 untuk melihat taraf signifikasi. Jika

(29)

35

berdistribusi normal dan untuk pengolahan datanya

menggunakan statistik parametrik.

b. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah

hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima.

Sebelumnya kita akan mengasumsikan H0 atau hipotesis nol dan Ha hipotesis penelitian sebagai berikut:

H0: Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi dengan menerapkan model pembelajaran example

non-example.

Ha: Ada peningkatan hasil belajar siswa yang tinggi dengan menerapkan model pembelajaran example non-example.

Uji hipotesis penelitian dilakukan berdasarkan data

peningkatan hasil belajar, yaitu data selisih nilai pretest dan

posttest. Rumus untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

independen adalah (Saputra, 2007:68):

� = �̅ − �̅

√� +�

Keterangan :

�̅ = Nilai rata-rata posttest �̅ = Nilai rata-rata pretest = Varians posttest = Varians pretest

= Jumlah siswa saat posttest = Jumlah siswa saat pretest

Kemudian hasil perhitungan th dibandingkan dengan ttabel, pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n1 + n2– 2, dengan ketentuan :

Jika th≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas XI (Sumber: Data SMKN 1 Cilaku-Cianjur)
Tabel 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Perolehan Gain (Sumber: Kartiansyah, 2013:43)

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan Penulisan meliputi langkah-langkah pembuatan sebuah Homepage mulai dari tahap menentukan struktur navigasi, perancangan tampilan, cara upload Homepage ke web server

[r]

Experimental results from using five sets of PRISM triplet images taken of the area around Saitama, north of Tokyo, Japan, showed that the average planimetric and height errors in

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia sebagian besar adalah usia 5-6 tahun (30%), jenis kelamin sebagian besar perempuan (57,5%), sebagian besar suku Batak (42,5%),

[r]

dirasakan anak-anak usia prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus. yang dirawat di

Sugiyono (2011: 335) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan