• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kedokteran FK Universitas Udayana. 3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya, penelitian ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya, Sp.OG, selaku pembimbing.

2. Prof. Dr .dr. Putu Astawa, Sp. OT (K), selaku ketua Dekan Fakultas Kedokteran FK Universitas Udayana.

3. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M.Si, ketua blok Elective Study serta dr.

Putu Ayu Asri Damayanti, M. Kes, sekretaris blok Elective Study.

4. Keluarga, khususnya orang tua yang yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis menyelesaikan penelitian ini.

5. Semua pihak yang ikut membantu kelancaran penelitian ini.

Dalam penulisan usulan penelitian ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan usulan penelitian ini. Akhir kata, semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Denpasar, November 2014 Penulis

(2)

vi ABSTRAK

PROFIL KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN USIA DI BAWAH 40 TAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PERIODE JULI 2013-JUNI 2014.

Latar belakang: Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan, dan menempati posisi pertama pada negara berkembang. Saat ini telah terjadi perubahan tren dimana rata- rata penderita kanker serviks menjadi lebih muda. Hal ini banyak dipengaruhi baik itu faktor eksternal dan internal.

Penelitian ini bertujuan mengetahui profil dan distribusi kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014 .

Metode: Rancangan deskriptif retrospektif dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien wanita kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, dan data disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil: Penderita kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun sebanyak 48 orang dimana mayoritas usia menikah adalah 20-30 tahun sebanyak 34 orang (70,8%); paritas pada kelompok paritas 2-4 sebanyak 33 orang (68,8%);

dan pendidikan sedang sejumlah 34 orang (70,8%); stadium IIIB sejumlah 20 orang (41,7%); dengan gambaran histopatologi Non Keratinizing Squamous Cell Carcinoma 22 orang (45,8%); serta paling banyak berasal dari Denpasar yaitu sebanyak 11 pasien (22,9%).

Simpulan: Usia menikah muda dan tingkat pendidikan rendah memiliki jumlah yang tinggi terhadap kejadian kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun, namun paritas tinggi tidak didapatkan pada penelitian ini. Rata- rata pasien kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun datang di saat stadium lanjut dengan gambaran histopatologi terbanyak adalah Squamous Cell Carcinoma tipe Non Keratinizing.

Kata Kunci: Kanker serviks, usia di bawah 40 tahun, profil, usia menikah, paritas, pendidikan, stadium, histopatologi, distribusi

(3)

ABSTRACT

PROFILE OF UNDER 40 YEARS OLD WOMEN WITH CERVICAL CANCER IN SANGLAH HOSPITAL ON JULY 2013- JUNE 2014 Background: Cervical cancer is one of the most deadly types of cancer, and takes the first place in developing countries. Recently there has been a change in the trend that the average cervical cancer patients become younger. It is influenced by both of the external and internal factors. This objective study is identifying the profile and distribution of 40 years old women with cervical cancer in Sanglah Hospital on July 2013-June 2014.

Method: A retrospective descriptive design was conducted by using samples from all the medical record of under 40 years old female patients with cervical cancer in Sanglah hospital on July 2013-June 2014. Samples were selected by purposive sampling that met the inclusion criteria, and the data was presented in tabular form.

Result: Patients with cervical cancer in women under 40 years old is as many as 48 people. From the data is found that majority of married age is 20-30 years old which is about 34 persons (70.8%); parity on the parity group of 2-4 is as many as 33 people (68.8%); and the average education is 34 people (70.8%); stage IIIB is 20 people (41.7%); with histopathological Non Keratinizing Squamous Cell Carcinoma is 22 people (45.8%); and most of patients come from Denpasar as many as 11 patients (22.9%).

Conclusion: From this study, we find that young married age and low levels of education have a high incident of cervical cancer in under 40 years old women, but high parity was not obtained in this study. Average of under 40 years old female patients with cervical cancer come at advanced stage with the most histopathology is Non-Keratinizing Squamous Cell Carcinoma type.

Keywords: Cervical Cancer, under 40 years old, profil, first married age, parity, education, stage, histopathological, distribution.

(4)

viii RINGKASAN

PROFIL KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN USIA DI BAWAH 40 TAHUN DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PERIODE JULI 2013-JUNI 2014.

Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker paling mematikan, dan menempati posisi pertama pada negara berkembang. Bahkan di Indonesia sendiri, kanker serviks masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematiannya yang tinggi. Banyak referensi yang mengatakan bahwa kanker serviks banyak muncul pada wanita dengan usia 35-55 tahun, namun tren yang terjadi saat ini menyebutkan bahwa banyak usia muda yang sudah mengidap kanker serviks. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tren dimana rata- rata penderita kanker serviks menjadi lebih muda. Kejadian ini banyak dipengaruhi baik itu faktor eksternal dan internal. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil dan distribusi kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014 .

Rancangan deskriptif retrospektif dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien wanita kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar periode Juli 2013-Juni 2014. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi, dan data disajikan dalam bentuk tabel.

Dari hasil penelitian didapatkan 48 penderita kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun dengan berbagai latar belakang, dari berbagai stadium dan gambaran histopatologi. Diketahui bahwa usia menikah paling banyak terkena kanker serviks pada usia di bawah 40 tahun adalah 20-30 tahun sebanyak 34 orang (70,8%); dan diikuti oleh golongan usia menikah <20 tahun sejumlah 13 orang (27,1%); dan golongan usia menikah 30-40 tahun sebanyak 1 orang (2,1%). Sedangkan pada paritas paling banyak adalah pada kelompok paritas 2-4 sebanyak 33 orang (68,8%); kemudian kelompok paritas kurang dari 2 dengan jumlah 15 orang (31,3%). Sebanyak 34 orang (70,8%) penderita kanker serviks adalah berpendidikan sedang yaitu hanya sekitar lulusan SMP ataupun SMA; dan diikuti oleh kelompok pendidikan rendah (Tidak sekolah-SD) sejumlah 14 orang (29,2%). Berdasarkan stadium, diperoleh jumlah pasien kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun dengan suspek Ca sebanyak 5 (10,4%); IA sebanyak 0; IB sebanyak 5 (10,4%); IIA sebanyak 6 (12,5%); IIB sebanyak 11 (22,9); IIIA sebanyak 1 (2,1%); IIIB sebanyak 20 (41,7%); dan IVA serta IVB sebanyak 0 orang. Dari data di atas pasien terbanyak terdapat pada pasien dengan stadium IIIB. Selain itu, Non Keratinizing Squamous Cell Carcinoma juga merupakan gambaran histopatologi yang paling sering ditemui pada penelitian ini yaitu sebesar 22 orang (45,8%); kemudian kanker serviks dengan tipe Adenocarcinoma sebanyak 11 orang (22,9%); Keratinizing Squamous Cell Carcinoma sejumlah 6 orang (12,5%); ASCUS sebanyak 4 orang (8,3%); dan tipe lainnya sebanyak 5 orang (11,4%). Selain itu bisa diketahui bahwa Denpasar menempati posisi teratas untuk penderita kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah periode Juli 2013-Juni 2014 dengan jumlah 11 pasien (22,9%).

(5)

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan insiden kejadian kanker serviks yang tinggi pada pasien wanita di bawah 40 tahun dengan faktor risiko usia menikah muda dan tingkat pendidikan rendah. Selain itu, rata- rata pasien kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun datang di saat stadium lanjut dengan gambaran histopatologi terbanyak pasien kanker serviks pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun adalah Squamous Cell Carcinoma tipe Non Keratinizing. Dari hasil penelitian, tidak didapatkan kejadian kanker serviks pada wanita berusia di bawah 40 tahun dengan paritas tinggi. Dari data yang dikumpulkan, juga didapatkan bahwa Denpasar menjadi tempat asal mayoritas penderita kanker serviks dengan usia di bawah 40 tahun di RSUP Sanglah Denpasar.

(6)

x SUMMARY

PROFILE OF UNDER 40 YEARS OLD WOMEN WITH CERVICAL CANCER IN SANGLAH HOSPITAL ON JULY 2013- JUNE 2014

Cervical cancer is one of the most deadly cancers, and takes the first place in developing countries. Even in Indonesia, cervical cancer still becomes problem of women's health in Indonesia related to its high incidence and mortality rate.

Many references inform that cervical cancer have appeared in women aged 35-55 years old, but the current trend indicates that many young age are already suffering from cervical cancer. This indicates that there has been a change in the trend where the average cervical cancer patients become younger. This incident is much influenced by both of external and internal factors. This objective study is identifying the profile and distribution of 40 years old women with cervical cancer in Sanglah Hospital on July 2013-June 2014.

A retrospective descriptive design was conducted by using samples from all the medical records of under 40 years old female patients with cervical cancer in Sanglah hospital on July 2013-June 2014. Samples were selected by purposive sampling that met the inclusion criteria, and the data was presented in tabular form.

From the study, 48 patients of cervical cancer in under 40 years old women with a variety of backgrounds, from various stages and histopathology. It is known that most risk of married age for cervical cancer at the age under 40 years old is 20-30 years as many as 34 people (70.8%); followed by group of married age <20 years old is about 13 people (27.1%); and married age 30-40 years is as many as one person (2.1%). While the most in group of parity is the parity group 2-4 is as many as 33 people (68.8%); then the parity group less than 2 is 15 people (31.3%). A total of 34 people (70.8%) patients with cervical cancer are being average educated at only about graduated of junior high school or high school; and followed by the low education group (not educated-elementary school) is as many as 14 people (29.2%). Based on the stage, obtained the number of cervical cancer patients in under 40 years old with suspected Ca is 5 (10.4%);

IA is 0; IB is 5 (10.4%); IIA is 6 (12.5%); IIB is 11 (22.9); IIIA is 1 (2.1%); IIIB is 20 (41.7%); IVA and IVB and is 0 people. From the above datas, the most patients is presented in patient with stage IIIB. In addition, Non-Keratinizing Squamous Cell Carcinoma is also the histopathology of the most frequently encountered in this study as many as 22 people (45.8%); and cervical cancer with the type of Adenocarcinoma is 11 people (22.9%); Squamous Cell Carcinoma Keratinizing is about 6 people (12.5%); ASCUS is 4 people (8.3%) and the other types is as many as 5 people (11.4%). In addition, it can be known that Denpasar is in the top place for cervical cancer in under 40 years old women with cervical cancer in Sanglah Hospital on July 2013-June 2014 with number is about 11 patients (22.9%).

Based on the results of the study, found that the incidence of cervical cancer is a high incidence in female patients under 40 years old with risk factors young married age and low education levels. In addition, most of cervical cancer patients in under 40 years old come at advanced stage with most of histopathology is Non-keratinizing Squamous Cell Carcinoma type. From the research, incidence of cervical cancer under 40 years old women with high parity is not obtained.

(7)

From the collected data also find that Denpasar was the origin majority place of cervical cancer patients under 40 years old at Sanglah Hospital.

Referensi

Dokumen terkait

Inventarisasi data dilakukan di empat lokasi yaitu PLTMH Jambelaer dan Kombongan di Jawa Barat, PLTM Merden di Jawa Tengah, serta PLTM Tomini di Sulawesi Tengah

Santo: Sebenarnya kami ingin menyajikan musik dengan banyak aspek, seperti pohon papaya yang bisa dinikmati buahnya dan daunnya.. Batangnya

Faktor yang relevan dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada, perubahan harga komoditas, fluktuasi valuta asing dan kondisi ekonomi secara umum, peningkatan biaya dan

Buku yang digunakan dalam mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi aset mencakup:.. Buku Jurnal Umum, Buku Besar, dan Buku

Tabel 3 menunjukkan dua komponen volume ion dalam Kristal alkil halide utama : volume sampai dengan n-1 kulit ,Vn.Volume meningkat dengan periode dan anion

Yang dulunya Etnis jawa memasuki program transmigrasi.Perkembangan yang terjadi di indonesia khususnya daerah yang di huni oleh masyarakat jawa, ternyata sering kali

Produk yang dihasilkan juga diharapkan memiliki kapasitas absorpsi air yang lebih kecil dan ketahanan yang lebih baik terhadap pelarut bila dibandingkan dengan

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil Lembaga