• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN GOLONGAN

MASYARAKAT PENDAPATAN MENENGAH BAWAH DI

KECAMATAN DRIYOREJO, KABUPATEN GRESIK

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

2011

OLEH

PALUPI SRI NARISYWARI

(2)

BAB II

(3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

Perumahan dan Kawasan Permukiman:

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman yang

dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil

upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari

satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas

umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan

perkotaan atau kawasan perdesaan.

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Kuswartojo (2005) :

Pembangunan

perumahan

memiliki

makna

membangun rumah.

Pengembangan

permukiman

adalah

peningkatan

kualitas

kehidupan

dalam

(5)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Sumber Substansi Kajian Indikator

Kebutuhan manusia terhadap hunian Maslow (1970) Terdapat 5 tingkatan kebutuhan manusia terhadap hunian.

Tingkat kebutuhan manusia terhadap hunian dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Aspek non fisik :

Keselamatan hidup, berkaitan dengan keselamatan diri dari kriminal dan bencana Perlindungan hak milik Identitas diri

Pengakuan jati diri Keindahan visual Fungsi rumah bagi manusia Budihardjo (1998)

Fungsi rumah bagi manusia untuk menjaga ketenangan dan kekuatan lahir-batin manusia.

Fungsi rumah khususnya dalam menjaga kondisi psikologi-sosial manusia.

Aspek non fisik :

Komponen atribut hunian, meliputi kenyamanan, keamanan lingkungan hunian. Turner (1972)

Fungsi dasar rumah digolongkan dalam tiga pengertian yaitu pengertian fisik, pengertian ekonomi, dan pengertian sosial. Ketiga aspek tersebut dapat memenuhi kepuasan penghuninya.

Fungsi rumah bagi manusia tidak dapat dipisahkan dengan tingkat kebutuhan manusia terhadap hunian. Manusia menentukan fungsi utama rumah yang akan dihuni sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Aspek non fisik :

Keselamatan hidup Identitas diri

Perlindungan hak milik

(6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Sumber Substansi Kajian Indikator

Kriteria lokasi perumahan

Sinulingga (1999)

Ketentuan lokasi perumahan yang baik terdiri dari aspek lingkungan alam, ketersediaan aksessibilitas, prasaranan dan sarana.

Ketentuan lokasi perumahan yang baik terdiri dari aspek lahan, topografi, ketersediaan aksessibilitas, prasarana dan sarana.

Aspek fisik :

Topografi lahan Aksessibilitas

Prasarana dan sarana Penyediaan lahan Widyawati

(1991)

Atribut hunian mendapat perhatian dan penilaian masyarakat dalam memilih lokasi rumah.

Atribut hunian terdiri dari komponen keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan keindahan yang berperan dalam menjaga fisik dan psokologi-sosial manusia.

Aspek non fisik :

Komponen atribut hunian, meliputi kenyamanan, keamanan lingkungan hunian. Rismiati (2008)

Lokasi perumahan bagi masyarakat pendapatan rendah harus dekat dengan lokasi bekerja, serta memiliki ketersediaan prasarana dan sarana permukiman

Masyarakat pendapatan rendah mempertimbangkan kedekatan lokasi rumah dengan tempat bekerja serta memiliki ketersediaan prasarana dan sarana permukiman dalam pemilihan lokasi rumah

Aspek fisik :

Prasarana dan sarana

Sastra (2006)

Kriteria suatu lingkungan perumahan yang baik terdiri dari aspek lokasi, kondisi geologi/topografi, dan kepastian

Aspek lokasi menurut Sastra memiliki pengertian kemudahan akssessibilitas lokasi perumahan.

Aspek fisik :

Topografi lahan Aksessibilitas

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Komponen Sumber Substansi Kajian Indikator

Aspek manusia dalam pemilihan lokasi perumahan Widyawati (1991) Preferensi manusia terhadap ruang geografis sangat bervariasi dan merupakan perwujudan dari aspirasi, pengalaman dan harapan. Preferensi tersebut tidak selalu sama antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, usia, ras, latar belakang keluarga dan lokasi tempat tinggal.

Aspek manusia termasuk dalam aspek non fisik yang berperan dalam menggambarkan keruangan lingkungan manusia tersebut tinggal yang dapat diimplementasikan dengan adanya preferensi masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitarnya yaitu pemilihan lokasi tempat tinggal.

Aspek non fisik :

Tingkat pendapatan Jenis pekerjaan

Turner (1972) Motivasi manusia dalam menentukan fungsi rumah berkaitan dengan tingkat pendapatannya.

Kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu terhadap hunian berkaitan dengan aspek sosial-ekonomi masyarakat yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.

Aspek non fisik :

Tingkat pendapatan

(8)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sintesa Tinjauan Pustaka

Komponen Sumber Substansi Kajian Indikator

Preferensi masyarakat golongan menengah bawah Fitriani (2009) Faktor-faktor pemilihan lokasi perumahan bagi masyarakat golongan menengah.

Golongan masyarakat menengah telah memiliki kemampuan ekonomi yang baik sehingga dalam memilih lokasi perumahan lebih memprioritaskan ketersediaan prasarana dan sarana permukiman pada kawasan perumahan.

Aspek fisik :

Prasarana dan sarana

Nurhadi (2004)

Preferensi lokasi perumahan bagi masyarakat pendapatan rendah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Sedangkan orientasi preferensi masyarakat menengah mulai berkembang yaitu dengan memenuhi keinginan yang memperhatikan kebutuhan.

Pola preferensi perumahan masyarakat bergantung pada tingkat pendapatan.

Aspek non fisik :

Tingkat pendapatan Rismiati (2008) Aspek-aspek yang diperhatikan dalam pengembangan kawasan Masyarakat pendapatan rendah mempertimbangkan kedekatan lokasi rumah

Aspek fisik :

(9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Indikator Penelitian

Indikator Variabel Sub Variabel Keterangan

Aspek Non Fisik Keselamatan dan kenyamanan hidup

Keamanan lingkungan dari tindak kriminal

Keamanan dari bencana Kenyamanan dari kebisingan dan polusi

Seluruh variabel digunakan dalam penelitian.

Regulasi dan perijinan Kebijakan penyediaan lahan permukiman

Perlindungan hak milik

Seluruh variabel digunakan dalam penelitian.

Sosial ekonomi Tingkat Pendapatan Pekerjaan

Pendidikan Identitas diri

Pengakuan jati diri

Hubungan sosial masyarakat

Seluruh variabel digunakan dalam penelitian.

Aspek fisik Aksessibilitas Terminal angkutan umum Angkutan umum

Jaringan jalan

Seluruh variabel digunakan dalam penelitian.

Prasarana lingkungan Jaringan air bersih

Jaringan pembuangan air limbah

(10)

BAB III

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian

Pendekatan positivistik dengan menggunakan

metode theoritical analytic dan empirical

analytic.

Metode theoretical analytic menggunakan konstruksi teori untuk melandasi perumusan faktor-faktor penghambat pengembangan permukiman dan yang mempengaruhi perkembangan

permukiman.

metode empirical analytic menjadikan teori sebagai batasan lingkup kemudian mengidentifikasi faktor empiris sebagai faktor yang juga

berpengaruh dalam pengembangan permukiman.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah yaitu deskriptif dan

preskriptif.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat

deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.

Penelitian preskriptif digunakan untuk

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data

• Survey data primer

Teknik survey primer dilakukan melalui home interview penduduk dengan cara

wawancara serta menyebarkan kuesioner. Survey penduduk secara perorangan

dilakukan untuk memperoleh data primer sebagai bahan analisis yang nantinya

akan dilakukan.

• Survei Data Sekunder

(13)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

• Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan permukiman

masyarakat menengah bawah.

Penentuan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan perumahan dan

permukiman dilakukan dengan analisis faktor. Metode yang digunakan adalah

deskriptif teoritik, dengan cara menguraikan variabel-variabel penelitian,

(14)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

• Pengujian Kuesioner

Pengujian kuesioner menggunakan uji validitas dan reabilitas.

Nilai Cronbach’s Alpha >0.6 yang berarti hasil kuesioner sudah reliabel atau berarti

bahwa jawaban dari responden cukup stabil dan konsisten.

Sedangkan untuk hasil uji validitas dapat diketahui jika nilai Corrected Item-Total

(15)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

 Menganalisis tingkat kepuasan masyarakat dan tingkat harapan yang dianggap

penting dalam mendukung pengembangan permukiman menengah bawah

berdasarkan preferensi masyarakat

Skala Pengukuran Likert

1. Membandingkan nilai indeks tingkat kepuasan dengan nilai indeks harapan, menghasilkan selisih nilai indeks

2. Selisih nilai indeks tiap faktor yang memiliki nilai diatas rata-rata nilai indeks merupakan faktor yang berpengaruh.

3. Faktor yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan permukiman merupakan faktor yang memiliki nilai indeks tingkat kepuasan dibawah indeks rata-rata tingkat kepuasan sehingga merupakan faktor yang penting dikembangkan.

Skala Pengukuran

Kepuasan Harapan

1 Sangat tidak baik Sangat Tidak Penting

2 Tidak baik Tidak Penting

3 Cukup baik Cukup Penting

4 baik Penting

(16)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

 Menentukan faktor-faktor prioritas yang meningkatkan pengembangan

permukiman menengah bawah di Kecamatan Driyorejo berdasarkan preferensi

masyarakat.

Setelah nilai indeks pengaruh permukiman berdasarkan aspek-aspeknya ditentukan, maka ditentukan tingkat prioritas faktor dengan menghitung rentang interval selisih indeks. Kelompok pengaruh ditentukan terdiri dari tiga kelas yaitu kelompok pengaruh tinggi, sedang dan rendah. Kelompok faktor prioritas tinggi

terdapat pada kelas pengaruh tinggi.

Perhitungan nilai rentang interval berdasarkan metode Sturgess adalah sebagai berikut :

R = (nilai maksimum –nilai minimum)/n

Keterengan :

R = rentang interval

(17)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

• Merumuskan kriteria pengembangan permukiman menengah bawah

yang dapat dikembangkan di wilayah Kecamatan Driyorejo..

Kriteria pengembangan kawasan permukiman berdasarkan faktor-faktor yang mendukung pengembangan dianalisis melalui teknik triangulasi. Teknik analisis triangulasi yang digunakan dengan cara

mengkolaborasikan studi literatur, kebijakan terkait pengembangan perumahan dan permukiman, dan hasil analisis prioritas pengembangan kawasan berdasarkan preferensi masyarakat golongan menengah bawah. Analisis triangulasi mencapai validitas ketika jawaban yang diperoleh untuk menggambarkan sebuah obyek sudah mencapai titik jenuh, atau dengan kata lain terdapat beberapa hal yang sama yang diungkapkan oleh sumber yang berbeda dan semua sudut pandang sudah dapat diakomodasi.

(18)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Analisis

• Menentukan konsep pengembangan permukiman menengah bawah di

Kecamatan Driyorejo.

Konsep pengembangan kawasan perumahan dan permukiman menengah bawah dilakukan dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis perumusan konsep dilakukan setelah melakukan analisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan permukiman dan kriteria pengembangn perumahan dan permukiman menengah bawah. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan cara

(19)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Sampel

• Metode pengambilan sampel bagi masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling random.

Berdasarkan rumus penghitungan Slovin dalam Sevilla (1993), dijelaskan bahwa pengambilan sampel dapat dilakukan berdasarkan rumus:

n = Keterangan :

n = jumlah sampel (yang minimal diambil) N = jumlah populasi

e = nilai kesalahan (% kesalahan) dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 10 %

Sampel total untuk masyarakat golongan menengah bawah yang bertempat tinggal di Kecamatan Driyorejo adalah :

n = 13208 / [1 + ( 13208 x 0,01)] = 99,24 = 100

(20)

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Sampel

Proporsi dan Penyebaran Kuisioner pada tiap Desa Terpilih No. Desa Jumlah KK Jumlah Sampel

(21)

BAB IV

(22)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

(23)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

(24)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

Analisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam

(25)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

Uji validitas dan

reliabilitas

Pada studi ini jumlah kuesioner

sebanyak 45 dengan = 5

%, maka jalur yang dilihat

adalah 45. Sehingga didapatkan

angka kritik senilai 0,301.

Pertanyaan dinyatakan

valid, jika nilai r (korelasi) > r

tabel.

Sedangkan kuesioner dinyatakan

reliabel jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > 0.60.

No. Faktor Penjabaran Faktor

Reliabilitas Validitas (R Tabel = 0,301)

Keterangan

Aspek Non Fisik

1. Keselamatan dan kenyamanan hidup Keamanan lingkungan dari tindak kriminal 0,852 0,341 Valid dan reliabel 2. Regulasi dan perijinan Kebijakan penyediaan lahan permukiman 0,852 0,451 Valid dan reliabel

(26)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis Tingkat Kepuasan

dan Tingkat Harapan

Masyarakat dalam

mendukung pengembangan

kawasan perumahan dan

permukiman menengah

bawah

No. Faktor-faktor Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman Penjabaran faktor-faktor pengembangan kawasan perumahan dan permukiman Nilai Indeks Tingkat Kepuasa n Nilai Indeks Tingkat Harapan Selisih Indeks Kelompok pengaruh 1. Keselamatan dan kenyamanan hidup

Keamanan dari tindak

kriminal 75 94 19,00 Tidak berpengaruh 2. Regulasi dan perijinan Kebijakan penyediaan lahan permukiman 70 81,8 11,80 Tidak berpengaruh 3. Sosial ekonomi Identitas diri

73,2 76,4 3,20

Tidak berpengaruh 4. Hubungan sosial antar

(27)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis Tingkat Kepuasan dan Tingkat Harapan Masyarakat dalam mendukung

pengembangan kawasan perumahan dan permukiman menengah bawah

1.

Ketersediaan Fasilitas terminal angkutan umum

2.

Ketersediaan angkutan umum

3.

Ketersediaan Jaringan jalan

4.

Ketersediaan jaringan air bersih

5.

Ketersediaan Jaringan drainase

6.

Ketersediaan Fasilitas pembuangan sampah

7.

Ketersediaan Fasilitas SMP/sederajat

8.

Ketersediaan Fasilitas SMA/sederajat

9.

Ketersediaan Fasilitas Pendidikan Perguruan tinggi/sederajat

10. Ketersediaan Fasilitas kesehatan

(28)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis faktor-faktor prioritas dalam

mendukung pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman

menengah bawah

No. Faktor-faktor Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

Selisih Indeks

Klasifikasi prioritas

1. Ketersediaan Jaringan air bersih 43.80 tinggi 2. Ketersediaan Fasilitas Rekreasi dan

olahraga berupa taman 37.80 tinggi 3. Ketersediaan Jaringan jalan 33.60 sedang 4. Ketersediaan Fasilitas pembuangan

sampah 31.60 sedang

5. Ketersediaan Fasilitas

SMA/sederajat 31.60 sedang 6. Ketersediaan angkutan umum 30.80 sedang 7. Ketersediaan Fasilitas

SMP/sederajat 28.60 rendah 8. Ketersediaan Fasilitas terminal

angkutan umum 27.00 rendah 9. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan

Perguruan tinggi/sederajat

25.80 rendah 10. Ketersediaan Fasilitas kesehatan

24.20 rendah 11. Kondisi Topografi lahan 23.20 rendah 12. Ketersediaan Jaringan drainase

22.80 rendah 13. Ketersediaan Fasilitas Rekreasi dan

Olahraga berupa lapangan

(29)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis kriteria pendukung pengembangan kawasan perumahan dan

permukiman menengah bawah

• Fasilitas terminal angkutan umum

Kriteria pengembangan kawasan permukiman harus menyediakan terminal angkutan umum atau pengkalan sementara angkutan umum di kawasan perumahan maupun sekitarnya. Terminal transportasi pada lingkungan permukiman berperan dalam mendukung aksessibilitas dan pendukung sarana transportasi umum.

• Fasilitas angkutan umum

Kriteria pengembangan permukiman berdasarkan faktor aksesibilitas salah satunya dengan memperhatikan ketersediaan fasilitas angkutan umum di kawasan permukiman. Bagi golongan masyarakat menengah bawah, ketersediaan angkutan umum penting dalam mendukung pengembangan kawasan mereka tinggal. Moda angkutan umum yang beroperasi dapat berupa angkutan bus umum atau mobil penumpang

• Jaringan jalan

(30)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis kriteria pendukung pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

menengah bawah

• Jaringan air bersih

kriteria pengembangan kawasan permukiman formal golongan masyarakat menengah bawah di Kecamatan Driyorejo salah satunya dengan memperhatikan faktor ketersediaan jaringan air bersih. Penyediaan air bersih yang dilayani oleh PDAM hendaknya mampu memenuhi kebutuhan minimal air bersih sebesar 60 liter/orang/hari yang disalurkan melalui penyediaan sambungan rumah atau sambungan halaman. Selain itu diperlukan penyediaan hidran kebakaran untuk daerah perumahan dengan jarak antar kran maksimum 200 meter.

• Jaringan drainase

Kriteria pengembangan kawasan permukiman formal golongan masyarakat menengah bawah di Kecamatan Driyorejo dengan memperhatikan faktor ketersediaan jaringan drainase. Saluran drainase (saluran pembuangan air hujan) harus terdapat di komplek perumahan yang terhubung dengan badan air (sungai, danau atau laut).

• Fasilitas pembuangan sampah

(31)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis kriteria pendukung pengembangan kawasan perumahan

dan permukiman menengah bawah

• Fasilitas SMP/sederajat

Kriteria pengembangan Fasilitas pendidikan SMP/sederajat sebaiknya dibangun pada wilayah yang

dijangkau kendaraan umum, disatukan dengan lapangan olahraga dan tidak selalu harus di pusat

lingkungan..

• Fasilitas SMA/sederajat.

Kriteria pengembangan Fasilitas pendidikan SMA/sederajat sebaiknya dibangun pada wilayah yang

dijangkau kendaraan umum, disatukan dengan lapangan olahraga dan tidak selalu harus di pusat

lingkungan.

• Fasilitas Pendidikan Perguruan tinggi/sederajat

Kriteria pengembangan fasilitas tingkat perguruan tinggi sebaiknya dibangun menyesuaikan

dengan kebutuhan penduduk yang tinggal dalam wilayah yang luas menyesuaikan arahan

pengembangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

• Fasilitas kesehatan

Kriteria pengembangan kawasan permukiman formal golongan masyarakat menengah bawah di

Kecamatan Driyorejo dengan memperhatikan faktor ketersediaan fasilitas kesehatan

yaitu

(32)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Analisis kriteria pendukung pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

menengah bawah

Fasilitas Rekreasi dan Olahraga berupa Taman

Kriteria pengembangan fasilitas rekreasi dan olahraga berupa taman sebaiknya terletak dekat dengan

kawasan perumahan sehingga mendukung pengembangan perumahan dan permukiman bagi golongan

menengah bawah di kawasan Driyorejo

Fasilitas Rekreasi dan Olahraga berupa lapangan

Kriteria pengembangan lapangan sebaiknya terletak dekat dengan kawasan perumahan berupa kesatuan

taman bermain yang terdiri dari taman bermain, tempat bermain, dan lapangan olahraga yang dekat

dengan sarana pendidikan dan dekat jalan utama sehingga mendukung pengembangan perumahan dan

permukiman bagi golongan menengah bawah di kawasan Driyorejo.

Kondisi topografi lahan

(33)

BAB IV ANALISA dan PEMBAHASAN

 Perumusan Konsep pengembangan kawasan perumahan dan permukiman menengah

bawah

Dengan memperhatikan keseluruhan hasil analisis terhadap faktor-faktor pengembangan

permukiman maka dapat ditentukan konsep pengembangan kawasan permukiman golongan

masyarakat menengah bawah sebagai berikut:

1. Penentuan prioritas pengembangan unsur-unsur kawasan permukiman berdasarkan

preferensi masyarakat

2. Peningkatan keterlibatan masyarakat golongan menengah bawah dalam penyediaan dan

pemeliharaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman

3. Peningkatan kerjasama dari berbagai pihak (khususnya pemerintah-pihak

(34)

BAB V

(35)

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

 Kesimpulan

Konsep pengembangan kawasan permukiman golongan masyarakat menengah bawah sebagai

berikut:

1. Penentuan prioritas pengembangan unsur-unsur kawasan permukiman berdasarkan

preferensi masyarakat

2. Peningkatan keterlibatan masyarakat golongan menengah bawah dalam penyediaan dan

pemeliharaan prasarana dan sarana lingkungan permukiman

3. Peningkatan kerjasama dari berbagai pihak (khususnya pemerintah-pihak

(36)

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan rekomendasi sebagai berikut :

• Pengembangan kawasan permukiman bagi golongan masyarakat menengah bawah

hendaknya memperhatikan kebutuhan golongan masyarakat tersebut sehingga

pengembangannya dapat lebih tepat sasaran dan bermanfaat secara optimal.

• Pengembangan kawasan perumahan menengah bawah menjadi lingkungan permukiman

yang dapat memberi manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat dapat dilakukan dengan

melihat preferensi masyarakat, serta memperhatikan preferensi pengembang dan kebijakan

pemerintah sehingga seluruh stakeholder terlibat dalam pembangunan lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan secara eksperimental, dikarenakan menggunakan jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian terdahulu sebagai referensi, kemudian dilakukan pengembangan dengan

Judul Disertasi : STUDI PEMANFAATAN BAHAN PENGEMULSI BERBASIS MINYAK KELAPA UNTUK PRODUK FILM LATEKS PEKAT KARET ALAM DENGAN AGEN VULKANISASI SULFUR DAN DIKUMIL

Menurut Broughton (dalam Tarigan, 1987:11-12) tingkat kemampuan membaca pemahaman terdiri atas dua jenis, yaitu kemampuan yang bersifat mekanik dan kemampuan membaca yang

Uraian latar belakang ini mendasari review hasil penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan karakter dalam permainan tradisional

Pada analisis ini akan dibahas bagaimana menentukan banyaknya produksi kemasan dalam satu contoh kategori “Food and Drink” oleh perusahaan Berlina Tbk. Produksi

mengelola pembelajaran. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, khususnya tingkat SMA/SMK di propinsi DKI Jakarta berbagai program untuk meningkatkan kualitas

Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang Faktor Risiko Kejadian Penurunan Ambang Dengar (hearing loss) pada Karyawan bagian Proces Plant PT.Inco Soroako 2008,

10 Dalam kehidupan Kraton, nilai-nilai feodal- isme masih dijaga dan dijalankan. Salah satu praktik feodalisme yang ada adalah stratifikasi sosial masyarakat, yang