• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh SRI BUANA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh SRI BUANA NIM"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2015-2019)

SKRIPSI

Oleh

SRI BUANA

NIM.105731120516

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

i

HALAMAN JUDUL

PENGARUH PROFITABILITAS DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(STUDI KASUS PERUSAHAAN PROPERTY

YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2015-2019)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Tugas Akhir untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Akuntansi

Oleh

SRI BUANA

NIM.105731120516

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(3)

ii

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Ku Persembahkan untuk

Saya Selaku Peneliti dan Orang Tua Terkasih

Serta Pembaca yang Budiman

MOTTO HIDUP

Teruslah Berusaha Walau Badai Banyak Menghalang

(4)
(5)
(6)
(7)

vi

ABSTRAK

SRI BUANA, 2020. Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Property yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2019). Skripsi program studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Muh. Rum sebagai pembimbing I dan Ismail Rasullong sebagai Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) dan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan Property yang Terdaftar di BEI periode 2015-2019 dan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 19 perusahaan yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui laporan keuangan perusahaan.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variable Profitabilitas ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan karena ROA yang meningkat dapat mempengaruhi suatu perusahaan dan berindikasi untuk mendapatkan deviden dan yield sehingga redaksi pasar semakin meningkat dan secara tidak langsung mempengaruhi Nilai Perusahaan, sedangkan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan karena pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan menyebabkan terjadinya pengeluaran kas pada perusahaan sehingga profit yang dihasilkan semakin rendah yang berdampak pada menurunnya Nilai Perusahaan.

(8)

vii

ABSTRACT

SRI BUANA, 2020. The Effect of Profitability and Disclosure of Corporate Social Responsibility on Company Value (Case Study of Property Companies Listed on the IDX 2015-2019 Period). Thesis of the Accounting

study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Muh. Rum as supervisor I and Ismail Rasullong as supervisor II.

The aims of this study to determine the effect of the profitability ratio, which is proxied by Return on Assets (ROA) and Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure on firm value. The population in this study were property companies listed on the IDX for the 2015-2019 period and the number of samples used was 19 companies which were taken based on purposive sampling technique. This study uses an associative method with secondary data collection techniques through company financial reports.

The aims of this study that the ROA Profitability variable has a positive and significant effect on Firm Value because an increased ROA can affect a company and is indicated to get dividend and yield so that market editors increase and indirectly affect Firm Value, while the Corporate Social Responsibility Disclosure (CSR) has a negative and significant effect on Firm Value because CSR disclosure by companies causes cash disbursements to the company so that the resulting profit is lower which has an impact on decreasing Firm Value.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang

tiada ternilai manakala penulisan proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh

Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai

Perusahaan (Study Kasus Perusahaan Property yang Terdaftar di BEI Periode

2015-2019)”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat agar dapat

melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Nurdin Ahmad dan ibu Niscaya yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Dan saudara-saudarku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

(10)

ix

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA., CSP, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Muh. Rum, SE., M.Si, selaku Pembimbing I Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, selaku Pembimbing II Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat

bagi penulis selama proses perkuliahan.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Penguji I Bapak Dr. Muh. Rum, SE., M.Si, Penguji II Bapak Ismail Rasullong, SE., MM, Penguji III Ibu Linda Arisanty Razak, SE., M.Si., Ak.

dan Penguji IV Ibu Nurul Fuada, ST., M.Si. selaku dosen penguji Ujian

Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

9. Kedua orang tua penulis bapak Nurdin Ahmad dan ibu Niscaya yang senantiasa memberi semangat, kasih sayang dan doa yang tulus.

(11)

x

10. Saudara Aswan yang telah memberikan dukungan dan bantuan dari segi finansial.

11. Sahabat saya Sri yang sudah memberi semangat serta dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Kakanda Kadriati Hasyim dan Nur Fauziah yang telah membagi ilmunya dan membimbing hingga skripsi ini selesai.

13. Ketua tingkat M. Zulkifli, Wawan Aditama, Ahmad Yani, Sri Sultan, Wiwilisdayati dan Nur Azizah yang telah membagi ilmunya dan

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

14. Seluruh teman-teman kelas AK.16 F yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kenangan indah yang kalian berikan, moment

tak terlupakan dari semester satu hingga sampai sekarang ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, 21 Oktober 2020

Sri Buana

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Teori Legitimasi ... 11 B. Profitabilitas ... 12 C. Pengungkapan CSR ... 16 D. Nilai Perusahaan ... 24 E. Penelitian Terdahulu ... 28 F. Kerangka Pikir ... 32

(13)

xii

G. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 38

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 39

D. Populasi dan Sampel ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Metode Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 48

B. Deskripsi Perusahaan Property ... 53

C. Deskripsi Variabel Penelitian ... 67

D. Hasil Penelitian ... 70 E. Pembahasan ... 81 BAB V PENUTUP ... 85 A. Kesimpulan ... 85 B. Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN ... 91

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Valuasi 20 Saham Terbesar Properti 2019 ... 4

Tabel 3.1 Kriteria Penentuan Sampel ... 42

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Profitabilitas Return On Asset ... 67

Tabel 4.2 Pengungkapan Corporate Social Responsibility ... 68

Tabel 4.3 Nilai Perusahaan Price Book Value ... 69

Tabel 4.4 Uji Statistik Deskriptif ... 70

Tabel 4.5 Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 73

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas ... 74

Tabel 4.7 Uji Glejser Heteroskedastisitas ... 76

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ... 77

Tabel 4.9 Uji Regresi Linear Berganda ... 77

Tabel 4.10 Uji T ... 79

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia ... 53

Gambar 4.2 Uji Normalitas P-P Plot ... 73

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Daftar Sampel Penelitian ... 92

Lampiran 2. Indeks Pengungkapan CSR ... 95

Lampiran 3. Hasil Output SPSS 22 ... 96

Lampiran 4. Surat Balasan Penelitian ... 101

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya menjual

saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut

nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat

modal perusahaan. Pengertian pasar modal secara umum merupakan tempat

atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrument

keungan jangka panjang, antara penjual dan pembeli baik itu individu, korporasi

maupun pemerintah. Pasar modal memiliki peran besar dalam pertumbuhan

perekonomian nasional. Selain sebagai sarana berinvestasi, pasar modal juga

merupakan sumber dana bagi perusahaan. (Fahmi : 2013).

Pasar modal yang berperan penting dalam pengembangannya yaitu

peran Bursa Efek Indonesia. Fungsi Bursa Efek Indonesia menyelenggarakan

dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran

jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek yang

teratur, wajar dan efisien. Sebagai penghubung antara investor dan emiten yang

telah melantai di Bursa Efek Indonesia dan menjaga kelangsungan pasar

(market liquidity) dan menciptakan harga efek yang wajar (price discovery). Jadi

Bursa Efek Indonesia adalah mediator dari dua belah pihak tersebut. Bursa Efek

Indonesia ialah gabungan dari Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta

pada tahun 2007.

Bursa Efek Indonesia tidak dapat berkembang dan bertumbuh pesat

(18)

adalah perusahaan yang memperdagangkan efek atau menjual dan menawarkan

efek kepada investor. Hal penting dari sebuah perusahaan yaitu adanya laporan

keuangan yang dapat menunjukan keadaan suatu perusahaan, karena salah

satu indikator sebuah perusahaan sehat jika laporan keuangan nya menunjukan

kenaikan laba dan pendapatannya yang cukup stabil dan hutang nya tidak

melebihi modal perusahaan (ticmi.co.id).

Perusahaan didirikan memiliki tujuan yang jelas baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang. Salah satu tujuan jangka panjang yang akan

dicapai dalam suatu perusahaan yaitu adanya peningkatan nilai perusahaan

yang tinggi dan hasilnya akan terlihat pada harga pasar sahamnya. Karena

investor akan menilai suatu perusahaan melalui pergerakan harga saham yang

terjadi di bursa saham untuk perusahaan yang sudah go public, semakin tinggi

nilai perusahaan maka investor juga akan semakin tertarik. (Hotman, 2018).

Pentingnya suatu nilai perusahaan diketahui oleh calon investor di pasar

modal, karena banyak indikasi positif yang terkandung di dalamnya. Nilai

perusahaan merupakan suatu penilaian kolektif dari seorang investor tentang

kinerja dalam suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun proyeksi pada

masa yang akan (Brealey, 2007). Sedangkan menurut (Kusumajaya dalam Dea,

2011) nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli

apabila perusahaan tersebut dijual yang dikaitkan dengan harga saham.Saham

emiten-emiten sektor properti pada perdagangan hari ini melesat karena

diakumulasi beli oleh investor. Langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau

The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan tampaknya menjadi

sentimen investor memborong harga saham. Langkah The Fed menahan suku

(19)

(BI) akan menahan suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate

(BI7DayRR). Dengan demikian bunga kredit KPR kemungkinan besar tak naik,

dan diharapkan bisa meningkatkan penjualan emiten properti. Pada

perdagangan sesi I, awal 2019, indeks sektor properti naik 1,87% melanjutkan

reli dari awal tahun yang tercatat sudah mengalami kenaikan 2,7%. Sektor

properti sejak 2014 mengalami tekanan, setelah sempat booming pada

2012-2013. Kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global dan nasional,

membuat investor menahan diri membeli properti, sehingga penjualan turun.

Secara valuasi, sektor properti relatif masih murah dengan price to earning ratio

(PER) pada kisaran 8,72x. Jauh di bawah PE Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) pada kisaran 16,27x. Lalu mana saja saham-saham dari sektor properti

yang valuasinya masih murah? Dari 20 saham properti dengan kapitalisasi

terbesar, dipilih lima saham dengan valuasi murah, berdasarkan perhitungan

Refinitiv, dan membandingkannya dengan PE sektoral. Saham-saham tersebut

antara lain, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan nilai kapitalisasi

Rp 25,34 triliun. PE perusahaan properti milik Sinarmas ini berada pada kisaran

7,8%. Pengembangan kota mandiri BSD City ini tercatat sebagai perusahaan

properti dengan nilai aset tertinggi. Kemudian ada saham PT Duta Pertiwi Tbk

(DUTI), yang juga milik Sinarmas Land, pengembang properti pusat perbelanjaan

seperti ITC yang tersebar di Jabodetabek. PE saham DUTI pada kisaran 9,11x.

Nilai kapitalisasi DUTI tercatat sekitar Rp 8,03 triliun. Saham properti lain yang

dinilai murah adalah PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) dengan PE sebesar 7,32

kali. Perusahaan properti yang sahamnya juga dimiliki Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta ini, merupakan pengembang proyek Bintaro City (Saragih dan

(20)

valuasi dengan PE 7,79x. Nilai kapitalisasi saham ini mencapai Rp 6,99 triliun.

Kemudian saham PT Agung Podomoro Tbk (APLN) dengan nilai kapitalisasi Rp

3,5 triliun. Valuasi APLN juga relatif masih murah dengan PE sebesar 3,9x.

Valuasi 15 saham lainnya, bisa disimak pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

VALUASI 20 SAHAM TERBESAR PROPERTI 2019

NO Nama Kode Market Cap (USD)

Precentage Change (YTD) PE EPS Currency Jakarta SE Property Index JKPROP 22,286,153,560.78 2.70 8.72 .. ..

1 PT Pakuwon Jati Tbk PWONJK

2,255,879,175.59 6.45 14.24 46.33 IDR 2 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDEJK 1,809,927,072.70 5.58 7.87 168.30 IDR 3 PT Metropolitan Kentjana Tbk MKPIJK 1,177,671,753.02 -22.22 15.67 1116.60 IDR 4 PT Ciputra Development Tbk CTRAJK 1,159,195,669.93 -12.87 17.97 48.98 IDR 5 PT Summarecon Agung Tbk SMRAJK 1,018,782,666.54 23.60 32.19 30.43 IDR 6 PT Plaza Indonesia Tbk PLINJK

881,831,085.88 21.53 115.03 30.43 IDR 7 PT Puradelta Lestari Tbk DMASJK 704,670,751.36 29.56 17.21 11.97 IDR 8 PT PP Properti Tbk. PPROJK 665,344,366.66 29.91 18.83 8.07 IDR 9 PT Danayasa Arthatama Tbk SCBDJK 614,023,028.48 .. .. 16.49 IDR 10 PT Sitara Propertindo Tbk TARAJK 614,612,870.48 -2.27 6615384.62 0.00 IDR 11 PT Duta Pertiwi Tbk DUTIJK

573,775,727.47 -0.46 9.11 479.46 IDR 12 PT Jaya Real Property

Tbk JRPTJK

570,883,605.39 -20.96 7.32 79.95 IDR 13 PT Alam Sutera Reality

Tbk ASRIJK 499,254,042.29 14.74 7.79 45.93 IDR 14 PT Lippo Karawaci Tbk LPKRJK 471,708,630.96 13.38 14.27 20.18 IDR 15 PT Sentul City Tbk BSLJK 470,620,235.82 10.09 15.48 7.15 IDR 16 PT Pikko Land Development Tbk RODAJK 416,735,229.69 8.54 291.63 1.48 IDR 17 PT Adhi Karya (Persero) Tbk ADHIJK 408,145,616.91 1.89 8.90 181.38 IDR 18 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 384,277,571.04 -5.89 .. -20.85 IDR 19 PT Mega Manunggal Property Tbk. MMLPJK 263,307,277.24 -5.77 13.11 37.37 IDR 20 PT Agung Padomoro Land Tbk APLNJK 250,131,315.07 19.74 3.09 58.84 IDR Sumber : Revinitiv Tahun 2019

(21)

Berdasarkan Valuasi Saham dari tabeldiatas diantaranya Saham PT.

Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan nilai kapitalisasi tertinggi senilai Rp.31,80

triliun dan memiliki valuasi PE sebesar 14,24 kali. PT Metropolitan Kentjana Tbk

(MKPI) nilai kapitalisasi Rp.16,60 triliun dengan valuasi PE sebesar 7,87 kali. PT

Ciputra Development Tbk (CTRA) nilai kapitalisasi Rp.16,34 triliun, valuasi PE

sebesar 17,97 kali. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) nilai kapitalisasi Rp.

14,36 triliun, valuasi PE sebesar 32,19 kali. PT Plaza Indonesia Tbk (PLIN) nilai

kapitalisasi Rp. 12,43 triliun, valuasi PE sebesar 115,03 kali. PT Puradelta

Lestari Tbk (DMAS) nilai kapitalisasi Rp. 9,93 triliun, valuasi PE sebesar 17,21

kali. PT PP Properti Tbk (PPRO) nilai kapitalisasi Rp. 9,38 triliun, valuasi PE

sebesar 18,83 kali. PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD) nilai kapitalisasi

Rp.8,65 triliun. PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) nilai kapitalisasi Rp. 8,66

triliun, memiliki valuasi PE tertinggi sebesar 6615384,62 kali. PT Lippo Karawaci

Tbk (LPKR) nilai kapitalisasi Rp. 6,63 triliun, valuasi PE sebesar 14,27 kali. PT

Sentul City Tbk (BKSL) nilai kapitalisasi Rp. 6,63 triliun, valuasi PE sebesar

15,48 kali. PT Pikko Land Development Tbk (RODA) nilai kapitalisasi Rp. 5,87

triliun, valuasi PE sebesar 291,63 kali. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) nilai

kapitalisasi Rp. 5,75 triliun, valuasi PE sebesar 8,90 kali. PT Kawasan Industri

Jababeka Tbk (KIJA) nilai kapitalisasi Rp. 5,41 triliun. PT Mega Manunggal

Property Tbk (MMLP) nilai kapitalisasi Rp. 3,71 triliun, valuasi PE sebesar 13,11

kali.

Emiten sektor properti diperkirakan bakal menghadapi tantangan yang

berat dari sisi penjualan sekalipun suku bunga acuan sudah diturunkan oleh

pemerintah menjadi 4,75 persen. Emiten sektor properti bakal menghadapi

(22)

penyebaran Covid-19 mengurangi minat beli masyarakat terhadap objek properti.

Dalam situasi seperti ini, terdapat kemungkinan gagal bayar kredit kepada bank.

Sementara dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) terdapat klausul

buyback oleh developer bila kondisi itu terjadi. Merujuk pada “PSAK 72 tentang

pengakuan pendapatan juga bisa membuat pencatatan tidak sebagus dahulu,

meskipun suku bunga sudah rendah saat ini. Oleh sebab itu, strategi terbaik

yang dapat dilakukan oleh para emiten properti saat ini adalah meningkatkan

kas, atau bertahan dengan cash flow yang meningkat untuk membiayai proyek

serta lainnya. Selain itu dari sisi kinerja saham, juga ada kemungkinan terkoreksi

sebab indeks properti sudah menguat 7,13 persen ke 349. Untuk kinerja

keuangan emiten properti bisa jadi tidak terlalu bagus sampai saat ini, disamping

itu pelemahan rupiah dapat menjadi sentimen negatif bagi saham sektor property

(Pandu Gumilar, 2020).

Keberhasilan dalam suatu perusahaan aspek keuangan sangat

berpengaruh terhadap nilai perusahaan, salah satunya ialah rasio profitabilitas.

Perusahaan yang memiliki kinerja yang keuangan yang baik dapat dilihat dari

laba yang dihasilkan memiliki nilai yang cukup besar, apabila laba yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan relatif kecil dapat dikatakan bahwa kinerja

perusahaan menunjukkan hasil yang kurang baik. Hal tersebut dapat disebabkan

karena profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

manajemen suatu perusahaan (Agustina, 2013). Capaian profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya dalam suatu

perusahaan untuk menghasilkan laba bagi investor. Profitabilitas dianggap

penting karena profitabilitas diartikan sebagai indikator dalam mengukur kinerja

(23)

menilai perusahaan. Perspektif teori sinyal mengartikan bahwa perusahaan

dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan memberikan sinyal kepada

investor melalui pelaporan informasi terkait kinerja perusahaan sehingga dapat

memberikan gambaran akan prospek usaha di masa yang akan datang. Semakin

tinggi angka profitabilitas yang tercantum dalam laporan keuangan, berarti

semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut, maka akan mencerminkan

kekayaan investor yang semakin besar dan prospek perusahaan kedepan dinilai

semakin menjanjikan. Pertumbuhan prospek tersebut oleh investor akan

ditangkap sebagai sinyal positif sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan

dimata investor yang tercermin dalam meningkatnya harga saham perusahaan

(Ayu dan Suardjaya, 2017 dalam Alfian Indra Ningrum, 2018).

Disamping Informasi tentang kinerja keuangan perusahaan maka

indikator Corporate Social Responsibility (CSR) juga salah satu informasi yang

menjadi indikator penilaian pasar (Wibowo, 2012). Corporate Social

Responsibility merupakan salah satu informasi yang mempengaruhi suatu nilai

perusahaan, seperti yang dipublikasikan dalam laporan tahunan perusahaan,

juga dipublikasikan perusahaan nilai CSR yang menjadi kewajiban. CSR

merupakan salah satu dari triple bottom lines yaitu tanggung jawab perusahaan

pada aspek ekonomi sehingga setiap perusahaan diwajibkan mengungkapkan

informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social

responsibility (CSR). Sebagai salah satu prinsip dalam akuntansi keuangan,

pengungkapan (disclosure) merupakan penyajian sejumlah informasi yang

diberikan untuk pengoperasian pasar modal secara optimal dan efisien (Wibowo,

(24)

Pengungkapan CSR sangat penting karena stakeholder perlu memberikan penilaian dan mengevaluasi sejauh mana perusahaan tersebut

dapat melaksanakan peranannya sesuai dengan keinginan para stakeholder.

Dengan kewajiban CSR yang muncul maka pemangku kepentingan menuntut

adanya akuntabilitas perusahaan atas kegiatan CSR yang telah dilakukan.

Semakin baik pengungkapan CSR yang dilakukan, maka stakeholder akan

memberikan dukungan penuh kepada perusahaan atas segala kegiatannya yang

bertujuan untuk mencapai labadan menaikan nilai perusahaan (Chyntia dan

Putri, 2013). Semakin banyak perusahaan mengungkapkan CSR dalam laporan

tahunan, maka semakin baik pula nilai perusahaan dimata investor, kreditor,

maupun masyarakat. Karena salah satu dasar pemikiran yang melandasi etika

bisnis sebuah perusahaan adalah dengan melakukannya pengungkapan

corporate social responsibility (CSR).

Berdasarkan temuan penelitian oleh Alfian, 2018 bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, penelitian yang

dilakukan oleh (Preston, 1978 dalam Hackston dan Milne, 1996) bahwa

perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan aktivitas CSR apabila tingkat

profitabilitas perusahaan tersebut semakin tinggi. Secara teoritis, semakin

banyaknya aktivitas CSR yang diungkapkan oleh perusahaan, maka nilai

perusahaan akan semakin meningkat karena pasar akan memberikan apresiasi

positif kepada perusahaan yang melakukan CSR yang ditunjukkan dengan

peningkatan harga saham perusahaan. Investor mengapresiasi praktik CSR dan

melihat aktivitas CSR sebagai pedoman untuk menilai potensi keberlanjutan

(25)

banyak investor yang cukup memperhatikan CSR yang diungkapkan oleh

perusahaan (Gusti, 2013 dalam Ghoul, 2011).

Unit analisis penelitian ini mengangkat beberapa perusahaan selaku

emiten sektor property, dikarenakan harga properti di Indonesia mengalami

perkembangan yang meningkat dan memerlukan penambahan investasi agar

semakin tumbuh kuat membantu kecukupan perumahan di Indoensia. Harga

properti yang semakin meningkat setiap tahunnya akan meningkatkan peluang

keuntungan bagi investor yang menginvestasikan dananya dalam bisnis properti.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mengambil judul terkait

“Pengaruh Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2019)”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

pada Perusahaan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah Pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh

signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada

(26)

2. Untuk mengetahui pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Property

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dibidang keuangan

sehingga dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya mengenai nilai

perusahaan pada masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan

peneliti khususnya mengenai Profitabilitas dan Pengungkapan Corporate

Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

pengambilan keputusan bagi investor maupun calon investor dalam

melakukan investasi.

c. Bagi Pihak Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta

sebagai bahan pertimbangan bagi emiten untuk mengevaluasi,

memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan

(27)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Legitimasi

Landasan teori legitimasi adalah “kontrak sosial” yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan

menggunakan sumber ekonomi. Teori legitimasi tersebut dibutuhkan oleh

institusi-institusi untuk mencapai tujuan agar sejalan dengan masyarakat

luas (Ghozali dan Chariri, 2007). Teori legitimasi adalah suatu gagasan

kontrak sosial perusahaan dengan masyarakat, ketika laba meningkat

perusahaan akan melakukan lebih banyak tanggung jawabnya terhadap

masyarakat, sehingga akan mendapatkan respon baik dari masyarakat

karena perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dianggap dapat

membiayai aktivitas sosialnya (Reverte, 2009 dalam Sari, 2013).

Teori legitimasi terdapat suatu gagasan mengenai ”kontrak sosial” antara organisasi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut beroperasi.

Konsep kontrak sosial digunakan untuk menunjukkan harapan masyarakat

tentang cara yang seharusnya dilakukan organisasi dalam melakukan

aktivitas. Harapan masyarakat terhadap perilaku perusahaan dapat bersifat

implisit dan eksplisit. Bentuk eksplisit dari kontrak sosial adalah persyaratan

legal, sementara bentuk implisitnya adalah harapan masyarakat yang tidak

tercantum dalam peraturan legal. Pengungkapan pelaporan sosial dan

lingkungan menjadi salah satu cara perusahaan untuk mewujudkan kinerja

yang baik kepada masyarakat dan investor. Dengan pengungkapan

(28)

serta akan memiliki daya tarik dalam penanaman modal atau investor dalam

negeri maupun asing. Pengungkapan ini digunakan untuk melegitimasi

aktivitas perusahaan di mata masyarakat, karena pengungkapan CSR akan

menunjukkan tingkat kepatuhan suatu perusahaan (Branco dan Rodrigues,

2008 dalam Chumaidah 2017).

B. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan

sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal atau penjualan

perusahaan (Sudana, 2011). Rasio Profitabilitas mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat

penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu (Mamduh M. Hanafi, 2012).

Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan

dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan

melihat keuntungan yang benar benar akan diterima dalam bentuk dividen

(Sartono, 2012).

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode

tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan

atau dari pendapatan investasi (Kasmir, 2015). Menurut beberapa

pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa profitabilitas merupakan

(29)

Semakin tinggi profitabilitas maka semakin baik pula perusahaan dalam

mengelola perusahaan.

1. Tujuan Penggunaan Rasio Profitabilitas

Tujuan dari penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan,

maupun bagi pihak luar perusahaan (Kasmir, 2015) yaitu:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri.

e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

f. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal sendiri.

2. Manfaat Penggunaan Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak

pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar

perusahaan, terutama pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan

dengan perusahaan. Sementara itu manfaat yang diperoleh dari rasio

profitabilitas (Kasmir, 2015) yaitu:

a. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

(30)

c. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan laba sendiri.

d. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

3. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

Adapun jenis-jenis profitabilitas (Sartono, 2012), yaitu:

a. Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba melalui persentase laba kotor dari

penjualan perusahaan.

b. Net Profit Margin digunakan untuk mengetahui laba bersih dari

penjualan setelah dikurangi pajak.

c. Profit Margin digunakan untuk menghitung laba sebelum pajak dibagi

total penjualan.

d. Return On Investment atau Return On Assets menunjukkan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan.

e. Return On Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh

laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba, melalui rasio inilah investor dapat

mengetahui tingkat pengembalian dari investasinya. Rasio profitabilitas yang

sering digunakan yaitu Return on Assets (ROA), Return on Investment

(ROI), Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin dan Net Profit Margin

(31)

Perusahaan dapat menggunakan rasio profitabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis rasio profitabilitas yang

ada. Penggunaan rasio secara sebagian berarti bahwa perusahaan hanya

menggunakan beberapa jenis rasio saja yang memang dianggap perlu

diketahui (Hery, 2016).

Profitabilitas dapat diukur menggunakan rasio profitabilitas yang akan

menunjukkan seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan melalui rasio-rasio, dalam

penelitian ini menggunakan rasio ROA (Return on Assets) (Brigham, 2010).

Rasio Return On Assets ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan

yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan

tersebut dari segi penggunaan asset (Harahap, 2013). Return On Asset

biasanya disebut juga dengan Return On Investment, karena rasio ini

mampu melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu

memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan

investasi yang ditanamkan sebernanya sama dengan aset perusahaan

(Fahmi, 2012).

Return On Asset merupakan rasio untuk mengukur tingkat laba

terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba perusahaan

(Prihadi, 2010). Menurut beberapa pengertian tersebut, peneliti

(32)

digunakan suatu perusahaan untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba

yang diperoleh perusahaan.

Menurut Prihadi (2010), unsur – unsur ROA (Return on Assets) diantaranya laba bersih dan total aktiva ;

1. Laba Bersih

Laba bersih merupakan angka terakhir dalam laporan posisi

keuangan. Setelah dikurangi dengan pajak penghasilan disebut laba

bersih setelah pajak (Net Profit After Tax). Jumlahnya merupakan

kenaikan bersih terhadap modal. Laba bersih adalah selisih lebih semua

pendapatan dan laba terhadap semua beban dan kerugian yang

merupakan kenaikan bersih terhadap modal (Soemarso, 2004).

2. Total Aktiva

Merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau

sumber daya bagi perusahaan untuk melaukan sebuah usaha

(Soemarso, 2004). Total aktiva menunjukkan keseluruhan bentuk

kekayaan yang dimiliki perusahaan baik berupa aktiva tetap berwujud

dan aktiva lainnya. Aktiva tetap berwujud merupakan aktiva yang

sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan perusahaan.

Relatif permanen menunjukkan sifat dimana aktiva yang bersangkutan

dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama.

C. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility merupakan satu bentuk tindakan

(33)

meningkatkan ekonomi, yang dibarengi dengan peningkatan kualitas hidup

bagi karyawan beserta keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas

hidup masyarakat sekitar dan masyarakat secara luas (Nor Hadi, 2014).

Definisi lain terkait CSR sendiri umumnya sangat beragam. WBCSD (World

Business Council for Sustainable Development) juga mengemukakan definisi

CSR sebagai berikut : “The continuing commitment by business to behave

ethically and contribute to economic development while improving the quality of work life of workforce and their families as well as of the local community and social large” yang berarti bahwa komitmen bisnis yang berkelanjutan

untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi

dengan meningkatkan kualitas kehidupan kerja karyawan dan kerja mereka

dan komunitas lokal dan masyarakat yang luas.

Bank Dunia (World Bank) juga memberikan definisi CSR, yaitu :

“CSR is commitment of business to contribute to sustainable economic

development working with employees and their representatives, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development”, yang berarti bahwa

komitmen bisnis untuk untuk memberikan kontribusi perkembangan ekonomi

yang berkelanjutan dengan karyawan dan perwakilannya, komunitas lokal,

dan masyarakat yang luas untuk meningkatkan kualitas hidup melalui jalan

bisnis dan perkembangan yang baik (Yusuf, dkk 2007).

Menurut ISO 26000 corporate social responsibility adalah tanggung

jawab suatu organisasi atas dampak suatu keputusan dalam ativitasnya

terhadap masyarakat dan lingkungan. Melalui perilaku yang transparan dan

(34)

masyarakat, memperhatikan kepentingan dari para stakeholder. Sesuai

hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-norma internasional,

terintegrasi diseluruh aktivitas organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik

kegiatan, produk maupun jasa (Rusdianto, 2013 dalam Khoirunnisa, 2017).

Menurut beberapa pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pengungkapan Corporate Social Responsibility merupakan suatu pengungkapan informasi kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan

dengan memperhatikan kepentingan para stakeholder atau masyarakat luas.

Kewajiban mengungkapkan kegiatan CSR perusahaan dalam annual

report perusahaan tercantum dalam pasal 66 ayat (2) dalam

Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Persoran Terbatas :

Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memuat sekurang-kurangnya:

a. Laporan keuangan yang terdiri atas sekurang-kurangnya neraca akhir

tahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku

sebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan,

laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas

laporan keuangan tersebut;

b. Laporan mengenai kegiatan perseroan;

c. Laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan;

d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi

kegiatan usaha perseroan;

e. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh

Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau;

(35)

g. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan

tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang

baru lampau.

1. Item – item pengungkapan Corporate Social Responsibility

Menurut Wibisono (2007), terdapat banyak standar yang harus

dijadikan pijakan dalam prkatik pertanggungjawaban sosial (social

responsibility). Equator principles yang diadopsi beberapa negara,

merupakan beberapa prinsip, antara lain:

a. Accountability’s (AA1000) standard, yang mengacu pada prinsip “Triple Bottom Line”dari John Elkington.

Standar berbasis prinsip yang diakui untuk organisasi yang

membantu untuk menjadi lebih bertanggungjawab dan berkelanjutan.

Standar tersebut adalah kerangka kerja open source yang

dikembangkan melalui konsultasi muti-pihak dan proses review.

Standar ini dirancang agar kompatibel dengan standar kunci lain

termasuk pedoman GRI, SA8000, seri ISO dan standar akuntansi

keuangan.

b. Global Reporting Initiative (GRI), yang merupakan panduan

pelaporan perusahaan untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan yang digagas oleh PBB lewat coalition for

environmental economies (CERES) dan UNEP pada tahun 1997.

GRI merupakan organisasi non-profit yang mempromosikan

(36)

kerangka pelaporan berkelanjutan yang komprehensif bagi semua

perusahaan dan organisasi yang banyak digunakan di seluruh dunia.

c. Social Accountability International SA8000

Standard SA8000 adalah standar yang fokus pada tenaga kerja dan

kondisi tempat kerja. SA8000 didasarkan pada ISO 9000 teknik

mengaudit, menentukan perbaikan dan tindakan pencegahan untuk

terus mendorong perbaikan dan fokus pada sistem manajemen dan

dokumentasi untuk membuktikan sistem ini. Sertifikasi SA8000

dilakukan secara independen, eksternal auditor dan berhubungan

dengan kinerja perusahaan.

d. ISO 14000 Environmental Management Standard

ISO 14000 adalah standar yang terkait dengan pengelolaahan

lingkungan yang ada untuk membantu organisasi untuk

meminimalkan dampak negatif operasi mereka terhadap lingkungan,

memenuhi hukum, peraturan dan persyaratan berorientasi

lingkungan dan semakin meningkatkannya.

e. ISO 26000

ISO 26000 adalah standar internasional yang memberikan

bimbingan pada pelaporan berkelanjutan yang dibuat oleh

International Organization For Standardization (ISO).

2. Manfaat Corporate Social Responsibility

Manfaat corporate social responsibility bagi perusahaan menurut

(Untung, 2008) sebagai berikut:

1) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek

(37)

2) Mendapat lisensi untuk beroperasi secara sosial.

3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan.

4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

5) Membuka peluang pasar yang lebih luas.

6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah.

7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholder.

8) Memperbaiki hubungan dengan regulator.

9) Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan.

10) Peluang mendapatkan penghargaan.

Menurut (Lako, 2011), manfaat yang diperoleh perusahaan dalam

melakukan pengungkapan CSR adalah:

1) Profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan akan semakin kokoh

2) Meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas

investor, kreditor, pemasok, dan konsumen.

3) Meningkatnya komitmen etos kerja, efisiensi dan produktivitas

karyawan.

4) Menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas

sekitar karena merasa diperhatikan dan dihargai perusahaan.

5) Meningkatnya reputasi, corporate branding, goodwill dan nilai

perusahaan dalam jangka panjang.

Menurut (Setianingrum, 2015) manfaat Corporate Social Responsibility terhadap perusahaan diantaranya:

1) Izin Sosial untuk Operasi

Bagi perusahaan, masyarakat adalah salah satu faktor yang

(38)

adanya CSR, masyarakat sekitar akan mendapatkan manfaat dari

adanya perusahaan dilingkungan mereka maka dengan sendirinya

masyarakat akan merasa memiliki perusahaan. Jika sudah seperti itu

perusahaan akan lebih leluasa untuk menjalankan kegiatan usahanya

di daerah tersebut.

2) Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan

CSR akan membuat hubungan antara perusahaan dengan

pihak-pihak yang terlibat menjadi semakin baik, sehinga resiko-resiko bisnis

seperti adanya kerusuhan menentang berdirinya perusahaan akan

berkurang. Jika seperti itu biaya-biaya pengalihan resiko dapat

digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi perusahaan

maupun masyarakat.

3) Melebarkan Akses Sumber Daya

Corporate Social Responsibility (CSR) jika dikelolah dengan baik

akan menjadi sebuah keunggulan dengan baik akan menjadi sebuah

keunggulan bersaing bagi perusahaan yang nantinya dapat

membantu perusahaan dalam memuluskan jalan untuk mendapatkan

sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.

4) Melebarkan Akses menuju Market

Seluruh investasi serta biaya yang dikeluarkan untuk program

CSR sebenarnya dapat menjadi sebuah peluang bagi perusahaan

untuk mendapatkan market yang lebih besar. Termasuk juga

didalamnya dapat membangun loyalitas konsumen serta menembus

(39)

5) Mereduksi Biaya

Program CSR juga dapat menghemat biaya perusahaan seperti

misalnya melakukan program CSR yang berkaitan degan lingkungan

dengan menerapkan konsep daur ulang dalam perusahaan, sehingga

biaya perusahaan untuk produksi juga akan lebih berkurang.

3. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility

Crowther David (2008) dalam Nor Hadi (2014) menguraikan

prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai berikut:

1) Sustainability, berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam

melakukan aktivitas (action) tetap memperhitungkan keberlanjutan

sumber daya dimasa depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan

bagaimana penggunaan sumber daya sekarang tetap

memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan generasi masa

depan.

2) Accountability, upaya perusahaan terbuka dan bertanggungjawab

atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan ketika

aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan

eksternal. Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas

perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal. Akuntabilitas

perusahaan dapat dijadikan sebagai media bagi perusahaan

membangun image dan network terhadap para pemangku

kepentingan. Menunjukan bahwa tingkat keluasan dan keinformasian

laporan perusahaan memiliki konsekuensi sosial maupun ekonomi.

(40)

legitimasi stakeholders eksternal, serta meningkatkan transaksi

dalam perusahaan.

3) Transparency, merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal.

Transaksi bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan

berikut dampak terhadap pihak eksternal.

4. Faktor – Faktor Corporate Social Responsibility

Faktor – faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan Corporate Social Responsibility (Khoirunnisa, 2017) :

1) Keinginan untuk mematuhi persyaratan yang terdapat dalam

undang-undang.

2) Pertimbangan rasionalitas ekonomi.

3) Keyakinan dalam proses akuntabilitas untuk melaporkan.

4) Keinginan untuk mematuhi persyaratan peminjaman.

5) Pemenuhan kebutukan informasi pada masyarakat.

6) Sebagai konsekunsi atas ancaman terhadap legitimasi perusahaan.

7) Untuk mengukur kelompok stakeholder yang mempunyai pengaruh

yang kuat.

8) Untuk mematuhi persyaratan industri tertentu.

9) Untuk mendapatkan penghargaan pelaporan tahunan.

D. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai

perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara

(41)

yang diambil oleh manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai

perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang

saham yang tercermin pada harga saham (Brigham, 2010). Tujuan

perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan atau

adanya pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan perusahaan yang mudah

terlihat adalah adanya penilaian yang tinggi dari eksternal perusahaan

terhadap aset perusahaan maupun terhadap pertumbuhan pasar saham.

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar seandainya

perusahaan dijual. Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham.

Semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi tingkat pengembalian

kepada investor dan itu berarti semakin tinggi juga nilai perusahaan terkait

dengan tujuan dari perusahaan itu sendiri, yaitu untuk memaksimalkan

kemakmuran pemegang saham.

Nilai perusahaan juga dapat memberikan keuntungan bagi

pemegang saham dengan memberikan prospek yang menjamin perusahaan

dimasa mendatang. Jadi dari beberapa pengertian nilai perusahaan diatas

dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan adalah nilai yang ditunjukkan

dengan harga saham yang beredar di pasar, semakin tinggi harga saham

disuatu perusahaan semakin baik pula nilai perusahaan tersebut.

1. Metode Pengukuran Nilai Perusahaan

Rasio penilaian (Irham Fahmi, 2013), yaitu:

a. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share atau pendapatan per lembar saham adalah

pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari

(42)

Rumus EPS, yaitu:

P arning er a umlah aham ere ar

Dimana:

EPS = Earning Per Share

EAT = Earning After Tax atau Laba setelah pajak

Jsb = Jumlah saham yang beredar.

b. Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan

laba per lembar saham (Earning Per Share). PER adalah fungsi dari

perubahan kemampuan laba yang diharapkan dimasa yang akan

datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan

perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai

perusahaan (Irham Fahmi, 2013). PER dapat dihitung dengan rumus:

P arke Pri e Per hare

arning Per hare

Dimana:

PER = Price Earning Ratio

MPS = Market Price Pershare atau Harga Pasar per saham

EPS = Earning Per Share atau laba per lembar saham.

c. Price Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) menggambarkan seberapa besar

pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek perusahaan

(43)

mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal

yang diinvestasikan. PBV juga dapat berarti rasio yang menunjukkan

apakah harga saham yang diperdagangkan overvalued (diatas) atau

undervalued (di bawah) nilai buku saham tersebut (Irham Fahmi,

2013).

P arke Pri e Per hare

ook alue Per hare

Dimana:

PBV = Price Book Value

MPS = Market Price per Share atau harga pasar per saham

BVS = Book Value per Share atau Nilai buku per saham.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Price Book Value dalam

mengukur nilai perusahaan, karena Price book value menunjukan

seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan

yang relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi

rasio price book value dapat diartikan semakin berhasil perusahaan

menciptakan nilai bagi pemegang saham.

2. Konsep Nilai Perusahaan

Konsep nilai yang menjelaskan nilai perusahaan (Setianingrum,

2015), yaitu:

a. Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam

anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca

(44)

b. Nilai pasar atau sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari

proses tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan

jika saham perusahaan dijual di pasar saham

c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil

suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini

bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai

perusahaan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan

menghasilkan keuntungan dikemudian hari.

d. Nilai buku adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar

konsep akuntansi.

e. Nilai likuidasi adalah nilai jual seluruh aset perusahaan yang harus

dipenuhi. Nilai sisa itu merupakan bagian para pemegang saham.

Nilai likuidasi bias dihitung berdasarkan neraca performa yang

disiapkan ketika suatu perusahaan akan dilikuidasi.

E. Penelitian Terdahulu

1. Rimba Kusumadilaga, 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel

Moderating. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan

CSR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas

sebagai variabel moderating tidak dapat mempengaruhi hubungan

pengungkapan CSR dan nilai perusahaan.

2. Indah Yunita, 2011. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang,

Kebijakan Dividen, Size dan Mekanisme Good Corporate Governance

(45)

profitabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat

pengaruh positif signifikan antara ukuran perusahaan (size) dan nilai

perusahaan. Sedangkan variabel lain seperti kebijakan utang, kebijakan

dividen, komisaris independen dan kepemilikan institusional tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Silvia Agustina, 2012. Pengaruh Profitabilitas Dan Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1). Profitabilitas berpengaruh

signifikan positif terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi

0,048 < 0,05 dan koefisien beta positif (+) sehingga H1 diterima. 2).

Pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,042 < 0,05 dan

koefisien beta positif (+) sehingga H2 diterima.

4. Gusti, Gede dan Maria, 2013. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap

Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Pemoderasi.

Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012 dan profitabilitas mampu

memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan.

5. Dea dan Gede, 2017. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel

Mediasi Pada Perusahaan Pertambangan. Hasil penelitian ini yaitu: 1).

Profitabilitas terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. 2). Profitabilitas dan CSR terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap

(46)

nilai perusahaan. 3). Profitabilitas secara signifikan berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan melalui CSR. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa CSR dapat memediasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai

perusahaan.

6. Azalia Fasya. 2018. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai

Variabel Moderasi. Hasil pembahasan pada penelitian ini menyatakan

bahwa: 1). Corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif

terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q). 2). Return On Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q). 3). Return

On Assets (ROA) memperkuat pengaruh positif antara Corporate social responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q).

7. Hotman, Ice dan Yudha, 2018. Pengaruh Profitabilitas Dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi.

Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1).

Pengaruh Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaaan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi

profitabilitas maka para investor akan merespon positif dan nilai

perusahaan akan meningkat. 2). Pengungkapan corporate social

responsibility berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini diduga bahwa kurangnya partisipasi perusahaan

dalam melaporkan laporan keberlanjutan yang sesuai dengan pedoman

Global Reporting Initiative (GRI) sehingga tidak terlalu berpengaruh

(47)

sebagai variabel moderasi memperkuat dan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran

suatu perusahaan mampu mencapai tingkat profitabilitas yang tinggi

sehingga menarik para investor maupun kreditur. 4). Pengungkapan

corporate social responsibility dengan ukuran perusahaan sebagai

variabel moderasi memperlemah dan tidak berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil ini diduga karena pemegang saham

akan lebih fokus ke program sosial apabila perusahaan tersebut telah

tergolong ke dalam perusahaan besar.

8. Nih Dan Luh, 2018. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. CSR Ekonomi dan Sosial memperlemah

pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, sedangkan CSR

Lingkungan tidak mampu memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap

nilai perusahaan.

9. Azizah Luthfiana, 2018. Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas, Dan

Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan

Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2014-2017). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1).

Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar 0,557 dan nilai

signifikansi 0,001<0,05; 2). Profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar

(48)

signifikan terhadap Nilai Perusahaan, dengan koefisien regresi sebesar

0,340 dan signifikansi 0,000<0,05; 4). Solvabilitas, Profitabilitas, dan

Likuiditas berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dengan signifikansi

sebesar 0,000 dengan nilai R2 sebesar 43%.

10. Wijaya dan Wirawati, 2019. Good Corporate Governance Sebagai

Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas danCorporate Social Responsibility

pada Nilai Perusahaan. Dari penelitian didapatkan kesimpulan bahwa

profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Corporate Social Responsibility berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Good Corporate Governance tidak berpengaruh terhadap hubungan antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Good Corporate Governance

memperkuat hubungan antara Corporate Social Responsibility dan nilai

perusahaan.

F. Kerangka Pikir 1. Profitabilitas (ROA)

Profitabilitas sangatlah penting untuk perusahaan dalam rangka

mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka panjang, hal ini

dikarenakan profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan mempunyai

prospek yang bagus dimasa yang akan datang atau tidak. Para

pemegang saham selalu menginginkan keuntungan dari investasi yang

mereka tanamkan pada perusahaan, keuntungan tersebut diperoleh dari

keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang

(49)

devidennya, sehingga akan semakin banyak investor yang berinvestasi

pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hotman dan Yudha

(2018), Azalia Fasya (2018), serta Wijaya dan Wirawati (2019)

menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif dan secara

signifikan terhadap nilai perusahaan. Tingginya profitabilitas perusahaan

dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator

yang sering digunakan investor untuk melihat nilai dari sebuah

perusahaan karena investor dapat mengetahui berapa persen

pengembalian atas modalnya di dalam perusahaan tersebut.

2. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) diterapkan untuk memberikan tanggung jawab suatu perusahaan terhadap sekitarnya. Baik

itu untuk kepentingan pemegang saham, pekerja maupun masyarakat

luas yang ada. CSR diharapkan mampu membangun hubungan yang

baik antara perusahaan dan lingkungan sekitar lewat kepedulian sosial,

ekonomi maupun masalah lingkungan yang sedang terjadi. Sehingga

perusahaan mendapatkan tempat dihati masyarakat serta mampu

menciptakan nilai sosial yang baik dengan memberikan sedikit

keuntungan demi kepentingan masyarakat. Dengan demikian nilai suatu

perusahaan akan meningkat karena mendapatkan kepercayaan dari para

stakeholder dan juga dari masyarakat luas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silvia Agustina (2012)

(50)

Profitabilitas (ROA) X1 Pengungkapan CSR X2 Nilai Perusahaan Y

terhadap nilai perusahaan. Pelaksanaan CSR akan meningkatkan minat

pemegang saham untuk menanamkan modalnya, dengan naiknya harga

saham dan laba perusahaan tentu saja dapat mendorong nilai

perusahaan.

Berdasarkan dari pemikiran tersebut maka kerangka berfikir

dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : Nilai

Perusahaan (Y) dipengaruhi oleh Profitabilitas Return on Asset (X1) dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (X2).

Gambar 2.1

KERANGKA PEMIKIRAN

G. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2016). Berdasarkan perumusan masalah, dan

kajian empiris yang dilakukan sebelumnya, maka hipotesis penelitian ini

adalah :

1. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan salah satu bagian finansial yang

(51)

tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan saat

menjalankan operasinya. Para pemegang saham selalu menginginkan

keuntungan dari investasi yang mereka tanamkan pada perusahaan,

keuntungan tersebut diperoleh dari keuntungan setelah bunga dan pajak.

Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayarakan devidennya, sehingga akan semakin

banyak investor yang berinvestasi pada perusahaan tersebut.

Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam seperti : laba operasi,

laba bersih, tingkat pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat

pengembalian ekuitas pemilik. Berbagai kebijakan yang diambil

manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik dan para pemegang saham yang

tercermin pada harga saham. Sehingga, dari kondisi tersebut investor

akan berkepentingan dengan menganalisis nilai perusahaan, sebab

analisis nilai perusahaan akan memberikan kebermanfaatan informasi

kepada investor dalam menilai prospek perusahaan di masa mendatang

dalam menghasilkan laba. Salah satu bentuk analisisnya adalah dengan

melihat nilai return on asset (ROA), karena investor dapat mengetahui

berapa persen pengembalian atas modalnya di dalam perusahaan

tersebut. Hasil penelitian yang dikemukakan oleh (Rimba, 2010), Indah

Yunita (2011), Silvia Agustina (2012), Dea dan Gede (2017), Azizah

Luthfiana (2018), Nih dan Luh (2018) menunjukkan bahwa profitabilitas

memiliki pengaruh positif terhadap nilai sebuah perusahaan yang bisa

Gambar

Tabel 4. 8  UJI AUTOKORELASI  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std. Error of  the Estimate   Durbin-Watson  1  0,262 a 0,069  0,049  0,80378  1,505
Tabel 4.10  UJI T  Model  Unstandardized Coefficients  Standardized Coefficients  T  Sig  KETERANGAN  B  Std
Tabel 4.11  KOEFISIEN DETERMINASI  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std. Error of  the Estimate  1  0,262 a 0,069  0,049  0,80378  E

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang

Keberadaan pelabuhan mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi yang langsung dapat dirasakan, misalkan terbukanya banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, karena dalam

Kawasan pariwisata pantai Merpati merupakan kawasan pariwiata yang memiliki perkembangan yang sangat signifikan hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, terjadi perkembangan yang sangat signifikan dalam berbagai bidang kehidupan. Adanya perkembangan dalam berbagai ilmu

Pembelaannya terhadap LHPL pada pokoknya membantah tidak pernah bersaing, sebagaimana diuraikan dalam butir 25.4 dan 27.2 bagian Tentang Duduk Perkara;--- 1.4.4 Bahwa

Dari hasil analisis kuantitatif diperoleh hasil optimum dengan komposisi ZnO:Al yang lebih besar dan ukuran diameter kristal yang lebih besar diperoleh pada laju

Pertama, data operator kelurahan atau desa, operator memberikan data operator yang kemudian akan diolah apda proses sistem informasi kependudukan, jika data

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yaitu Undang-Undang tentang perlindungan ciptaan di bidang ilmu