• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA BANDUNG"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Jalan LLRE Martadinata No.45 Bandung Telp. 022 4234058- Fax 022 4234058

Tahun 2014

RPJMD

2013-2018 (REVISI)

RE

(2)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R)

(3)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan karuniaNya kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis RSKGM Kota BandungRevisi Tahun 2013-2018 setelah ada revisi RPJMD.

Rencana Strategis mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018 dan disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan dengan diadakan reviu dan konsultasi dengan Tim Bagian Orpad Setda Kota Bandung dan Kemenpan diadakan perubahan rentra dari misi sampai indikator kinerja utama.

Kami menyadari bahwa penyusunan Renstra ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran-saran yang bermanfaat dan membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Renstra ini.Renstra ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pencapaian Visi dan Misi RSKGM dalam mendukung pencapaian Visi Kota Bandung yang Unggul , Nyaman dan sejatera.

Akhir kata semoga Renstra RSKGM 2013-2018 dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat secara optimal dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Maret 2016 Direktur Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut

Kota Bandung

Drg. Rabaah Puspita Paramita

NIP. 19590701 198603 2 005

(4)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR GRAFIK vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang . 1

B. Landasan Hukum 2

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud 4

2. Tujuan. 4

D. Sistematika Penulisan 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSKGM 6

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi RSKGM

1. Tugas dan Fungsi 6

2. Struktur Organisasi 8

3. Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja RSKGM Kota Bandung

9

B. Sumber Daya RSKGM 27

1. Sumber Daya Manusia 27

2. Asset/Modal 30

C. Kinerja Pelayanan RSKGM

1. Kunjungan Pasien 2009-2013 34

2. Pendapatan 36

3. Standar Pelayanan Minimal RS 39

(5)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) iii

4. Pencapaian Indikator Kinerja Kunci 48 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan RSKGM 60

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI RSKGM

63

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan

Tugas dan Fungsi RSKGM 63

B. Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih . 64 C. Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan RI 67 D. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis 69 E. Penentuan Isu-Isu Strategis 69 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI

DAN KEBIJAKAN ORGANISASI

71

A. Visi Dan Misi RSKGM Tahun 2013-2018

1. Visi 71

2. Misi 72

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSKGM

74

C. Strategi dan Kebijakan RSKGM 94 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF 98

BAB VI INDIKATOR KINERJA RSKGM YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

111

BAB VII PENUTUP 113

(6)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Perkembangan Jumlah SDM berdasarkan tingkat pendidikan

28

2.2 Sarana Prasarana 31

2.3 Kunjungan pasien 35

2.4 Pendapatan Pelayanan Umum dan Askes 36

2.5 Standar Pelayanan Minimal 40

2.6 Pencapaian Kinerja 50

2..7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

52

2.8 Anggaran dan Realisasi 2011-2012 59 4.1

4.2 4.3 4.4 4.5

4.6 4.7 4.8 4.9 4.10

Misi sebelum dan hasil reviu Keterkaitan visi dan misi

Tujuan , Sasaran RPJMD di Misi 2 Tujuan , Sasaran RPJMD di Misi 3

Tujuan , sasaran, Indikator Kinerja Jangka Menengah Pelayanan sebelum reviu

Tujuan hasil reviu Indikator tujuan Sasaran hasil reviu

Indikator kinerja hasil reviu

Tujuan , sasaran, Indikator Kinerja Jangka Menengah Pelayananhasil reviu

73 74 74 75 79

81 82 82 83 85

4.11

4.12

Tujuan , sasaran, Indikator Kinerja Jangka Menengah Pelayanan hasil reviu

Tujuan , sasaran, Indikator Kinerja Utama hasil reviu

87

91

(7)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) v

4.13

4,14

Tujuan , sasaran, Indikator Kinerja Jangka Menengah Pelayanan hasil reviu

Penentuan Alternatif Strategi

91

94 5.1 Rencana Pogram Kegiatan Indikator Kinerja ,

Kelompok Sasaran dan Pendanaan aktif

102

5.2 Rencana program ,Kegiatan dan Target Tahun 2014-2018

105

6.1

6.2

Indikator Kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD 2014-2018sebelum reviu Indikator Kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD 2014-2018sesudah reviu

112

113

(8)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) vi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1 Struktur Organisasi 8

(9)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) vii

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK HALAMAN

2.1 Kunjungan Pasien 35

(10)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung Tahun 2013-2018 disusun untuk menyatukan gerak jajaran RSKGM Kota Bandung agar dapat melakukan berbagai upaya yang spesifik baik berupa rumusan kebijakan strategis maupun operasional dari kegiatan yang akan dilaksanakan.

Rencana Strategis RSKGM ini disusun dengan melibatkan semua perwakilan dari manajemen dan unsur- unsur pelayanan yang ada di dalam lingkungan RSKGM.

Rencana Strategis RSKGM Kota Bandung berpijak pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018.

Visi Kota Bandung Tahun 2013-2018 yaitu : Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, merupakan Visi yang selaras dengan Visi Kota Bandung Yang Bermartabat tahun 2025. Kriteria capaian Visi Daerah tahun 2005-2025 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2008 tentang RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025 secara jelas direfleksikan pada Visi Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Misi1 Tahap 3 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung 2005-2025. Adapun dengan telah terpilihnya Walikota Bandung periode 2013 – 2018, Misi yang terkait dengan kesehatan berubah dari Misi 1 dalam RPJMD 2009 – 2013 menjadi Misi 3 dalam RPJMD 2013 – 2018, yaitu

“Membangun Masyarakat Yang Mandiri, Berkualitas dan

(11)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 2

Berdaya Saing”,yang mempunyai tujuanPeningkatan Taraf Kesehatan Masyarakat Secara Berkelanjutan.Selain terkait dengan Misi 3 bidang Kesehatan, RSKGM sebagai salah satu SKPD mempunyai keterkaitan dalam Misi 2 yaitu menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif, Bersih Dan Melayani dengan tujuan 2 yaitu Terlaksananya Reformasi Birokrasi

Rencana Strategis RSKGM Tahun 2013-2018 ini dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Kerja RSKGM Tahun 2014 sampai dengan 2018. Program dan kegiatan yang direncanakan dalam agenda tahunan didasarkan pada program dan kegiatan dalam Renstra RSKGM.

Renstra ini diharapkan dapat menjadikan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah, berdaya guna dan berhasil guna.

B. Landasan Hukum

Landasan Hukum keberadaan RSKGM Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1173/Menkes/Per/X/2004 Tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut.

(12)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 3

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.340/Menkes/III/2010, Tentang Klasifikasi Rumah Sakit

8. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi RSKGM Kota Bandung.

9. Peraturan Walikota Nomor 431 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung.

10. Peraturan Walikota Bandung Nomor 787 Tahun 2012 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pada Rumah Sakit Khusus Gigi Dan Mulut Kota Bandung.

11. Keputusan Walikota Bandung Nomor 900/kep.138- DPKAD/2012 Tentang Penetapan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung Untuk menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Bertahap.

Landasan hukum tentang penyusunan Rencana Strategis RSKGM Kota Bandung:

1. Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

3. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 08 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung 2005-2025.

(13)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 4

4. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 03 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

C. Maksud Dan Tujuan 1. Maksud:

Memberikan arah dan pedoman bagi RSKGM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, yaitu dari tahun 2013-2018.

2. Tujuan:

a. Memberikan gambaran mengenai visi dan misi yang ingin diwujudkan RSKGM dalam 5 tahun ke depan.

b. Memberikan gambaran tentang rencana kerja RSKGM selama 5 tahun ke depan.

c. Memberikan gambaran mengenai kondisi RSKGM saat ini.

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Bab IPendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum,maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

2. Bab IIGambaran Pelayanan RSKGM

Memuat informasi mengenaitugas, fungsi, dan struktur organisasi RSKGM dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, memaparkan sumber-sumber daya yang dimiliki RSKGM dalam menjalankantugas dan fungsinya, mengemukakan kinerja pelayanan RSKGM sebagai rumah sakit rujukan di bidang kesehatan gigi dan mulut, dan mengulas tantangan dan peluang pengembangan pelayanan RSKGM.

(14)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 5

3. Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi RSKGM

Mengidentifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan RSKGM, menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, menelaah Renstra Kota Bandung, menelaah rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis, dan menentukan isu-isu strategis tersebut.

4. Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan Organisasi

Mengemukakan visi dan misi RSKGM, tujuan dan sasaran jangka menengah RSKGM, serta strategi dan kebijakanRSKGM.

5. Bab VRencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, KelompokSasarandan Pendanaan Indikatif

Menjelaskan mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif RSKGM.

6. Bab VI Indikator Kinerja RSKGM yang Mengacu pada Tujuan danSasaranRPJMD

Memaparkan indikator kinerja RSKGM yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai RSKGM dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(15)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 6

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSKGM

A. Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Uraian Tugas RSKGM

RSKGM adalah institusi kesehatan milik Pemerintah Daerah Kota Bandung yang keberadaannya diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung dan Peraturan Walikota Nomor 431 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung. Berikut kami paparkan tugas, fungsi, struktur organisasi dan uraian tugas RSKGM :

1. Tugas Dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi RSKGM Kota Bandung adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pokok

Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang kesehatan gigi dan mulut secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan gigi dan mulut.

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok seperti yang disebutkan di atas, RSKGM mempunyai fungsi:

1) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2) Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi kesehatan gigi dan mulut secara berdaya guna dan

(16)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018(R) 7

berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan, pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan gigi dan mulut.

3) Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif umum dan keuangan.

2. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung No.

18 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi RSKGM Kota Bandung, Susunan Organisasi RSKGM terdiri dari:

a. Direktur

b. Komite - Komite

c. Satuan Pengawas Intern d. Subbag Tata Usaha

e. Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut f. Seksi Keperawatan

g. Seksi Sarana dan Prasarana h. Instalasi

Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi RSKGM dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

(17)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 8

Gambar 2.1.

STRUKTUR ORGANISASI

RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT

PEMERINTAH KOTA BANDUNG ( PERDA NO. 18 TAHUN 2007 )

DIREKTUR

SPI KOMITE KOMITE

SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI

SARANA DAN PRASARANA SEKSI

KEPERAWATAN SEKSI

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

INSTALASI

(18)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 9

3. Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

Rincian tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tata kerjamasing-masing seksi/subbagian di RSKGM dijabarkan dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 431 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi RSKGM. Tugas pokok masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut:

a. Direktur

TugasPokok : Direktur mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagiankewenangan daerah di bidang kesehatan gigi dan mulut secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan pelayanan pengobatan dan pemulihan serta pelayanan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis lingkup pelayanan kesehatan gigi di RSKGM;

2) Penyelenggaraanurusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan gigi;

3) Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayananmedis, keperawatan, penunjang medis dan urusan ketatausahaan RSKGM;

4) Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan RSKGM; dan

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan

(19)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 10

walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian tugas : 1) Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan RSKGM sesuai tugas pokok dan fungsi RSKGM yang telah ditetapkan;

2) Merencanakan program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang RSKGM sesuai Visi dan Misi RSKGM;

3) Mendelegasikan program kerja kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut, seksi keperawatan, seksi sarana prasarana, dan sub bag tata usaha;

5) Membina dan mengarahkan bawahan di lingkungan RSKGM dengan memberikan petunjuk pelaksanaan program agar kinerja organisasi dapat tercapai;

6) Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan RSKGM;

7) Membuat telaahan staf jabatan struktural, jabatan fungsional dan semua staf di lingkungan RSKGM;

8) Menetapkan kebijakan RSKGM;

9) Menetapkan Pedoman pelaksanaan

(20)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 11

Kegiatan RSKGM;

10) Melaksanakan koordinasi dan kerjasamadengan

instansi/institusi/lembaga lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan;

11) Melaksanakanpengawasan,

pengendalian,pengkoordinasiandan evaluasikegiatanseksidanSubbagian tata usaha;

12) Menandatangani surat-surat berharga, dokumen-dokumen, naskah – naskah penting lainnya untuk kepentingan RSKGM dan menandatangani perjanjian dalam rangka kerjasama dengan pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku;

13) Melaporkandan

mempertanggungjawabkanpelaksana an tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan

14) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

b. Subagian Tata Usaha

Tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur di bidang administrasi dan ketatausahaan.

Fungsi : 1) Penyusunan rencana program dan

(21)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 12

kegiatan dibidang ketatausahaan RSKGM yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran, perlengkapan dan informasi rumah sakit;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang ketatausahaan RSKGM yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran, perlengkapan dan informasi rumah sakit;

3) Pelaksanaan program dan kegiatan dibidang ketatausahaan RSKGM yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran, perlengkapan dan informasi rumah sakit;

4) Pengendalian serta evaluasi program dan kegiatan dibidang ketatausahaan RSKGM yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran, perlengkapan dan informasi rumah sakit;

5) Pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan dibidang ketatausahaan RSKGM yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran, perlengkapan dan informasi rumah sakit; dan

6) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan

(22)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 13

kegiatan RSKGM.

Uraian tugas : 1) Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan Subbagian Tata Usaha;

2) Merencanakan program dan kegiatan Subbagian Tata Usaha yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran rumah sakit, perlengkapan dan sistem informasi rumah sakit;

3) Membagi tugas dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan Subbagian Tata Usaha dengan unit kerja lain di lingkungan RSKGM;

5) Mengevaluasi tugas bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

6) Menyiapkan dan membuat konsep naskah surat RSKGM sesuai petunjuk dari pimpinan;

7) Membuat telaahan rancangan tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas jabatan subbagian tata usaha;

8) Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan RSKGM;

9) Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan

(23)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 14

penyelenggaraan tugas subbagian tata usaha;

10) Menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan penetapan Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), dan InformasiPenyelenggaraan

Pemerintah Daerah (IPPD)Dinas;

11) Melaksanakan dan

mengkoordinasikan program dan kegiatan yang telah disusun dalam DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) RSKGM;

12) Melaksanakan kegiatan Subbagian Tata Usaha meliputi kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, anggaran Rumah Sakit, perlengkapan dan informasi RSKGM;

13) Mengumpulkan dan mengolah data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas RSKGM;

14) Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan Subbagian Tata Usaha;

15) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di lingkungan RSKGM;

(24)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 15

dan.

16) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Tugas pokok : Melaksanakan sebagaian tugaspokok Direktur lingkup pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Fungsi : 1) Penyusunan rencana program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis dan lintas program terkait.

3) Pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

4) Pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam

(25)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 16

medis; dan

5) Pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan medis rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan mulut serta rekam medis;

Uraian Tugas : 1) Memimpin, mengatur dan mengendalikankegiatan seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

2) Merencanakan program dan kegiatan seksipelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi kegiatan pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut dan rekam medis;

3) Membagi tugas dan membimbing bawahandalampelaksanaan program dan kegiatan;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan programdankegiatan lingkup instalasi dan unit kerja lainnya di lingkungan RSKGM;

5) Mengevaluasi tugas bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

6) Mengkoordinasikan dan menyusun petunjuk-petunjuk teknis operasional pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawat daruratan penyakit gigi dan

(26)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 17

mulut dan rekam medis;

7) Menganalisis data dan informasi

yangberkaitan dengan

penyelenggaraan tugas seksi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

8) Melaksanakan program dan kegiatan yangtelah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) sesuai bidang tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

9) Melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan RSKGM untuk mendukung keberhasilan pengobatan kepada pasien;

10) Mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pelayanan medis lingkup instalasi rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan penyakit gigi dan mulut, dan rekam medis;

11) Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;

12) Memberikan masukan, saran daninformasi kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di lingkungan RSKGM; dan

(27)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 18

13) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

d. Seksi Keperawatan

Tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Direktur lingkup keperawatan kesehatan gigi dan mulut dan peningkatan pelayanan serta pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Fungsi : 1) Penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan kegawatdaruratan serta Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan kegawat daruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut serta kegiatan lintas program terkait.

3) Pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan kegawatdaruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;

4) Pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan

(28)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 19

kegawatdaruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;

dan

5) Pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan kegawat daruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;

Uraian Tugas : 1) Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan seksi keperawatan;

2) Merencanakan program dan kegiatan seksi keperawatan meliputi kegiatan keperawatan rawat jalan, rawat inap dan kegawat daruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ;

3) Membagi tugas dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi dengan unit kerja lain di lingkungan RSKGM;

5) Mengevaluasi tugas bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

6) Mengkoordinasikan dan menyusun petunjuk teknis etika dan mutu dibidang pelayanan keperawatan

(29)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 20

rawat jalan, rawat inap dan kegawat daruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;

7) Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas Seksi Keperawatan;

8) Melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) sesuai bidang tugas Seksi Keperawatan;

9) Melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi tenaga keperawatan untuk mendukung keberhasilan pengobatan pada pasien;

10) Mengawasi pelaksanaan program dan kegiatan dibidang pelayanan keperawatan rawat jalan, rawat inap dankegawatdaruratan serta pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;

11) Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan seksi keperawatan

12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di lingkungan RSKGM 13) Melaksanakan tugas lain dari atasan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(30)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 21

e. Seksi Sarana dan Prasarana

Tugas pokok : Melaksanakan sebagian tugas Direktur di bidang pengelolaan sarana dan prasarana serta pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut.

Fungsi : 1) Penyusunan rencana program dan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dibidang pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi sarana fisik, farmasi dan bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi, dan laboratorium;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dibidang pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi sarana fisik, farmasi dan bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi, dan laboratorium;

3) Pelaksanaan program dan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dibidang pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi, sarana fisik, farmasi dan

(31)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 22

bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi dan laboratorium;

4) Pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dibidang pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi, sarana fisik, farmasi dan bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi dan laboratorium;

5) Pelaporan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dibidang pelayanan penunjang medis kesehatan gigi dan mulut yang meliputi, sarana fisik, farmasi dan bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi dan laboratorium;

Uraian tugas : 1) Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan seksi sarana dan prasarana;

2) Merencanakan program dan kegiatan seksi sarana dan prasarana meliputi kegiatan pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dibidang pelayanan penunjang medis

(32)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 23

kesehatan gigi dan mulut lingkup instalasi sarana fisik, farmasi dan bahan kedokteran gigi, alat kesehatan, radiologi, sterilisasi dan laboratorium;

3) Membagi tugas dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

4) Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi dengan unit kerja lain dilingkungan RSKGM;

5) Mengevaluasi tugas bawahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan;

6) Mengkoordinasikan dan menyusun petunjuk - petunjuk teknis operasional pelayanan penunjang medis lingkup instalasi:

pemeliharaan sarana rumah sakit, farmasi dan bahan kedokteran gigi, radiologi, sterilisasi dan laboratorium;

7) Menginventarisasi, mengolah dan mengevaluasi data sarana dan prasarana kesehatan gigi dan mulut serta penunjangnya dari tiap unit kerja dan lingkup instalasi;

8) Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana medis RSKGM, peralatan kantor serta kendaraan bermotor;

(33)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 24

9) Mengawasi pelaksanakan program dan kegiatan pengadaan, alat kesehatan, obat-obat, alat pemeliharaan sarana, dan penunjang rumah sakit serta pengolahan limbah rumah tangga dan limbah medis/infeksius;

10) Menganalisis data laporan tindakan perbaikan dan pemeliharaan alat kesehatan kedokteran gigi dan penunjang dari tiap unit kerja dan unit gawat darurat;

11) Membuat laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan seksi sarana dan prasarana;

12) Memberikan masukan, saran dan informasi kepada pimpinan dan/

atau unit kerja lain di lingkungan RSKGM; dan

13) Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

f. SatuanPengawas Intern

Tugas pokok : membantu Direktur dalam melaksanakan Pengawasan Intern di lingkungan RSKGM.

Fungsi : 1) MelakukaPemeriksaan Pengelolaan operasional;

2) Melakukan Pemantauan terhadap

(34)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 25

pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan RSKGM;

3) Melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala dari setiap unsur di lingkungan RSKGM;dan

4) Melakukan penelusuran atas terjadinya

penyimpangan/pelanggaran disiplin serta penyimpangan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Uraian tugas : Uraian tugas SPI ditetapkan dengan keputusan Direktur.

g. Komite Komite

Tugas pokok : Membantu Direktur dalam menentukan kebijakan di bidang pelayanan medis.

Fungsi : 1) Memberikan saran kepada Direktur;

2) Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis;

3) Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran; dan

4) Menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus dilaksanakan oleh semua kelompok staf medis di rumah sakit.

(35)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 26

Uraian Tugas : Uraian tugas Komite Komite : Komite medik, Komite Keperawatan, Komite PPI dan Komite Penunjang Medik ditetapkan dengan keputusan Direktur.

h. Instalasi

Tugas pokok : Melaksanakan sebagaian tugas RSKGM dibidangnya masing-masing yaitu instalansi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, rekam medis, farmasi dan bahan kedokteran gigi, laboratorium tehnik gigi, sentral sterilisasi, radiologi, bedah mulut, unit promotif - preventif dan pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit.

Fungsi : 1) Penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup instalasi;

2) Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi dan lintas program terkait;

3) Pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi;

4) Pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi; dan

5) Pelaporan program dan kegiatan lingkup instalasi.

Uraian tugas : Uraian tugas masing-masing Instalasi ditetapkan dengan keputusan Direktur.

(36)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 27

Tata Kerja Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 431 Tahun 2010 adalah:

1) Pelaksanaan fungsi RSKGM sebagai Lembaga Teknis Daerah, kegiatan operasionalnya diselenggarakan oleh Subbagian Tata Usaha, Seksi, dan Instalasi menurut tugas masing-masing.

2) Direktur RSKGM secara teknis fungsional bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.

3) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSKGM, dalam melaksanakan tugas-tugasnya, wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi.

4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSKGM, wajib memimpin dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas.

B. Sumber Daya RSKGM 1. Sumber Daya Manusia

Jenis tenaga SDM RSKGM berdasarkan tingkat pendidikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(37)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 28

Tabel 2.1

Perkembangan Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2010 s.d 2013

SDM Satuan 2010 2011 2012 2013 1. Dokter Gigi

Spesialis Bedah Mulut

Orang - - - -

2. Dokter Gigi Spesialis Ortodonti

Orang 5 5 5 5

3. Dokter Gigi Spesialis Konservasi gigi

Orang - 2 2 2

4. Dokter Gigi Spesialis Prosthodonti

Orang 2 2 2 2

5. Dokter Gigi Spesialis Pedodonti

Orang 1 3 3 3

6. Dokter Gigi Spesialis Periodonti

Orang - - - -

7. Dokter Gigi Spesialis

Penyakit Mulut

Orang - - - -

8. Dokter Gigi Orang 31 30 29 28

9. Dokter Gigi S2 Orang 2 2 2 2

10. Perawat Gigi Orang 23 21 22 21

(38)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 29 11. Perawat Gigi S1 Orang - - 1 3

12. Apoteker Orang - - 1 1

13. Asisten

Apoteker Orang 2 3 3 3

14. D3 Tehnik

Elektromedis Orang 1 1 1 1

15. D3 Radiografer Orang - 1 1 1 16. D3 Teknisi Gigi Orang - 2 2 2 17. D3 Rekam

Medis Orang 1 1 1 2

18. Tenaga Terlatih

Rekam Medis Orang 1 1 1 1

19. Tenaga Administrasi dan Manajemen

Orang

- S2 Orang 1 - - -

- S1 Orang 4 2 2 5

- D3 Keu Orang 1 1 1 1

- SLTA Orang 27 20 20 15

- SLTP Orang 1 - 1 -

- SD Orang 1 1 1 1

JUMLAH Orang 104 98 101 101

Dari tabel di atas, terlihat belum semua jenis tenaga kesehatan yang seharusnya ada di RSGM dimiliki oleh RSKGM Kota Bandung.Tenaga kesehatan tersebut diantaranya Dokter gigi Spesialis Bedah Mulut,dokter spesialis periodonti, dokter spesialis penyakit mulut dan dokter spesialis dental radiologi. Selain itu dari sisi

(39)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 30

administrasi, RSKGM belum memiliki tenaga Akuntansi, Sarjana Hukum, dan lain-lain.

2. Asset/Modal

a. Fasilitas Fisik dan Bangunan

Pada tahun 2013 RSKGM mendapat anggaran untuk pembangunan gedung bagian depan ( tahap 1) dengan penambahan luas bangunan sebesar 1.0456,20 m2. Luas keseluruhan bangunan 1.631,20 m2. Gedung yang baru terdiri dari 4 lantai dengan 6 ruangan pelayanan rawat jalan, UGD, Radiologi, Bedah Mulut minor , Rekam Medis, Kassa, dan dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman.

Pembangunan gedung ini akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap 2 pada tahun 2014 dan tahap 3 pada tahun 2015. Sehingga diharapkan pada tahun 2016 RSKGM telah memiliki gedung yang memadai untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat kota Bandung.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pelayanan langsung pada pasien adalah sebagai berikut:

(40)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 31

Tabel 2.2

Sarana Prasarana RSKGM Tahun 2013

No Nama Alat Jumlah

kebutuhan minimal

Jumlah yang ada

1 Dental Unit 50 27

2 Dental chair 51 28

3 Operating Stoole 50 30

4 Kompressor 50 29

5 Set Alat Diagnostik Dasar 790 710 6 Set Pencabut Gigi

Dewasa

27 18

7 Set Pencabut Gigi Sulung 22 18

8 Citoject 22 10

9 Set Penambal Gigi 93 52

10 Alat Tambal Sinar 21 15

11 Apex Locator 3 3

12 Electric Pulp Tester 3 1

13 Alat Bleaching 1 0

14 Endodontic Treatment 3 3

15 Set Hand Macro Scaller 20 12 16 Set Hand Micro Scaller 8 3

17 Ultra Sonic Scaller 9 9

18 Set Bedah Periodonti 4 0

19 Set Bedah Minor 9 2

20 Set Bedah Mayor 4 0

21 Suction Pump 6 4

(41)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 32

22 Electro Surgery 1 1

23 Set Orthodonti 16 6

24 Set Prosthodonti 6 1

25 Sendok cetak 55 72

26 Set Implant 1 1

27 Unit Laser 1 0

28 Dental X-Ray 1 1

29 Panoramic & Ceph.X-Ray 1 0

31 Radiovisiograpi 1 0

32 Film viewer 17 9

33 Intra Oral Camera 19 1

34 Lemari Ultra Violet 27 12 35 Set Rawat Inap/BedSet 4 2

36 Set Emergensi 1 1

37 Autoclave (Besar) 2 2

38 Sterilisasi Kering 25 10

39 Sterilisator Glass Bead 3 2

40 Stetoscop 8 7

41 Spygmomanometer 8 7

42 Alat Ukur Tinggi Dan

Berat Badan 2 1

43 Alat Ukur Berat Badan 6 3 44 Tabung Oxigen (Besar) 3 2

45 Operating Lamp Kecil 1 1

46 Operating Bed 1 0

(42)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 33

47 Patient Monitor 1 0

48 Set Anestesi 1 0

49 Set Sedasi 1 0

50 Ambubag Set 1 0

51 DC Shock 1 0

52 Ventilator 1 0

53 Sterilisator Ruangan 1 0

54 Set Laboratorium Klinis 1 0 55 Set Laboratorium Tehnik 1 0,9 56 Artikulator/ okludator 5 5

57 Trimer 1 1

58 Foredom 5 5

59 Vibrator 7 4

60 Surveyor 1 0

61 Press Hidraulik 1 0

62 Mesin Vacum 1 0

63 Centifugal Casting 1 0

64 Pembuat Valplast 1 0

65 Peralatan Farmasi 1 0

66 Contra Angle High Speed 50

67 Handpice Low Speed 10

(43)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 34

C. Kinerja Pelayanan RSKGM

1. Kunjungan Pasien Tahun 2009-2013

Kunjungan Pasien di RSKGM dalam kurun waktu 5 tahun, yaitu dari tahun 2009-2013, rata-rata mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kunjungan pasien per tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Kunjungan Pasien Tahun 2009 s.d 2013

2009 2010 2011 2012 2013 Kunjungan

Pasien (orang)

42.928 47.591 45.301 47.815 48.708

Grafik 2.1 Kunjungan Pasien Tahun 2009 s.d 2013

Pada tahun 2010, kunjungan pasien ke RSKGM sebanyak 47.591 pasien, meningkat sebanyak 9,8% dari tahun 2009. Pada tahun 2011, kunjungan pasien menurun dari 47.591 di tahun 2010 menjadi 45.301 kunjungan di

42928

47591

45301

47815 48708

40000 42000 44000 46000 48000 50000

2009 2010 2011 2012 2013

(44)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 35

tahun 2011, tetapi meningkat kembali di tahun 2012 menjadi 47.815 kunjungan, dan tahun 2013 menjadi 48.708.

2. Pendapatan

Tabel 2.4

Pendapatan Pelayanan Umum dan Askes Tahun 2009-2013

UMUM 2009

(Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Ortodonti 409.620.000 494.105.000 573.209.500 694.660.000 749.685.000 Eksodonti 96.916.000 136.728.000 124.848.500 157.220.000 201.197.000 Periodonti 156.875.000 221.710.000 239.994.500 235.362.500 271.547.000 Konservasi 292.439.000 403.611.000 420.975.500 539.681.000 544.344.000 Pedodonti 113.597.500 191.854.000 250.773.500 393.109.500 403.648.500 Bedah Mulut 105.000.000 153.475.000 291.614.500 286.805.000 313.832.500 Prostodonti 117.060.000 171.551.000 276.314.000 371.392.500 39.375.000

Endodonti (Sep-Des 2012) 66.060.000 195.635.000

Roentgen 6.828.000 29.937.000 48.414.500 57.085.000 Rekam Medis 75.672.000 277.233.000 457.239.500 92.652.000

Dental Lab 3.919.000 10.672.500 28.304.000 27.661.500

IGD 1.076.000 5.220.000 6.585.500

Promotof- preventif

3.772.500

Poli umum 1.230.000

Pendapatan lainnya yang

sah/ bunga bank

3.960.171

Jumlah

1.374.007.500 2.084.123.000 2.695.132.500 2.927.551.500 3.139.403.171

(45)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 36 ASKES

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp) Eksodonti 11.460.000 44.600.000 49.842.000 118.748.000 74.443.776 Konservasi 26.812.500 67.160.000 84.513.000 194.020.000 145.317.782

Pedodonti 8.737.500 56.280.000 37.702.000 53.572.000 35.539.162 Bedah Mulut 2.700.000 8.900.000 42.465.000 124.474.000 76.878.856

Periodonti - - 27.435.000 30.334.000 373.000

Endodonti

(Sept-Des) 17.495.000 38.773.469

Prosthodonti 20.686.097

IGD 386.000 303.000

Roentgen 954.000 9.169.000 13.462.000 25.705.000 18.036.857 Rekam Medis 41.468.000 80.256.000 89.026.000 36.162.000 0

Jumlah 92.132.000 276.365.000 344.445.000 600.896.000 411.241.000 JAMKESMAS

Keg.jan-des 12.279.900

BAWAKU

Keg.jan-des 4.624.975

TOTAL 1.466.139.500 2.360.488.000 3.039.577.500 3.528.447.500 3.567.549.046

Dari tabel di atas terlihat klinik Ortodonti penyumbang pendapatan terbanyak, karena tarif pelayanannya lebih besar dari tarif pelayanan lainnya. Di sisi lain, saat ini banyak kita lihat anak muda menggunakan alat orthodonti cekat. Trend anak muda pada zaman sekarang memang lebih memperhatikan penampilannya. Karena keterbatasan sarana yang ada, saat ini di RSKGM pasien baru orthodonti tidak dapat langsung dilayani, melainkan harus menunggu sampai beberapa bulan untuk mendapatkan pelayanan. Bila sarana dan prasarananya dipenuhi, bagian ini punya potensi yang sangat baik untuk meningkatkan pendapatannya.

(46)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 37

Pendapatan terbesar berikutnya diperoleh dari klinik konservasi. Klinik konservasi mempunyai jumlah tindakan terbanyak dibandingkan dengan klinik lainnya. Klinik ini melayani perawatan/pengawetan/penambalan gigi.Tingginya kunjungan pasien ke klinik ini menunjukan besarnya angka kejadian karies pada masyarakat Kota Bandung yang diikuti kesadaran akan pemeliharaan kesehatan gigi.

Pada tahun 2011, pelayanan kesehatan gigi dan mulut di RSKGM yang ditanggung oleh PT. Askes mengalami perkembangan, yaitu pelayanan pada klinik periodontia.

Klinik periodontia, melalui kegiatan pasien askes, menyumbang pendapatan sebesar Rp. 27.435.000,00.

Namun pada Bulan Juli 2012 kerjasama ini dihentikan.

Mulai Bulan September 2012, seiring dengan selesainya tugas belajar dua orang dokter gigi RSKGM menjadi Spesialis Konservasi Gigi, RSKGM mempunyai Klinik Endodonti. Klinik ini menangani penyakit gigi yang sudah melibatkan saraf gigi sehingga membutuhkan perawatan saraf gigi. Animo masyarakat terhadap klinik ini cukup besar. Hal ini terbukti dari kunjungan pasien dan pendapatan klinik yang cukup besar pada tahun 2012, padahal klinik baru berjalan tiga bulan.

Pendapatan dari Instalasi Radiologi memperlihatkan adanya peningkatan yang sangat bermakna dari tahun ke tahun.Pada tahun 2009,pendapatannya sebesar Rp.

6.828.000,00 dan meningkat sebanyak empat kali lipat menjadi Rp. 29.937.000,00pada tahun 2010. Begitu pula untuk tahun 2011, pelayanan Radiologi mengalami peningkatan yang sangat bermakna menjadi Rp.

48.414.500,00 dan menjadi Rp. 57.085.000,00 pada tahun 2012. Dengan adanya tenaga radiografer yang terlatih, kepercayaan dokter gigi meningkat sehingga tidak lagi

(47)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 38

merujuk pasien ke bagian radiologi swasta. Apabila tempat memadai dan jenis pelayanan radiologinya ditambah, bagian ini mempunyai potensi untuk meningkatkan kunjungan dan juga menerima rujukan dari drg praktek swasta.

Pada tahun 2011, RSKGM memiliki Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang berjalan dari bulan Oktober 2011.

Pelayanan di IGD ini meliputi pemeriksaan darurat medik kesehatan gigi, ekstraksi post trauma, currette dry socket dan penanganan darurat lainnya.

Secara keseluruhan, baik pendapatan pelayanan dari pasien umum maupun dari pasien askes meningkat sangat bermakna. Semua bagian masih punya potensi untuk terus dikembangkan layanannya.

3. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit merupakan alat ukur layanan rumah sakit yang dapat mendukung pencapaian indikator kinerja rumah sakit. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan ikut berkontribusi memberi dukungan untuk pencapaian indikator kinerja Kabupaten/Kota yang terukur melalui SPM Kesehatan Kabupaten/Kota.

RSKGM baru menetapkan standar pelayanan minimal rumah sakit pada pertengahan tahun 2011, sejalan dengan perencanaan penetapan RSKGM menjadi rumah sakit dengan pola pengelolaan keuangan BLUD.

Kondisi saat ini, RSKGM belum dapat melaksanakan semua ketentuan yang ada dalam persyaratan SPM rumah sakit. Untuk melaksanakan SPM sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan

(48)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 39

Minimal Rumah Sakit, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai standar pelayanan operasional untuk rumah sakit gigi dan mulut.

Berikut ini kami paparkanpencapaian Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan di RSKGM sampai tahun 2013.

(49)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 40

Tabel 2.5

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PER JENIS PELAYANAN

RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KOTA BANDUNG No Jenis

Pelayanan Indikator Standar Realisasi

Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013

1 2 3 4 5 6

1 Gawat Darurat

Kemampuan menangani life saving

anak dan dewasa 100% 100% 100%

Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam 8 Jam 24 jam

Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat yang masih berlaku

ATLS/BTLS/ACLS/PPGD

100% 100% 100%

Ketersediaan tim penanggulangan

bencana Satu tim - -

Waktu tanggap pelayanan dokter di

gawat darurat ≤ 5 menit terlayani ≤ 5 menit terlayani ≤ 5 menit terlayani

Kepuasan pelanggan ≥ 70% 80% 79,9%

Kematian pasien ≤ 24 jam

≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam)

≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam)

≤ dua per seribu (pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam) Tidak adanya pasien yang diharuskan

membayar uang muka 100% 100% 100%

2 Rawat Jalan

Ketersediaan pelayanan

(50)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 41

Medis Gigi Dasar 100% 100% 100%

Medis Gigi Spesialistik yang

terdiri dari :

- Pelayanan Bedah Mulut ≥ 80% ≥ 50% ≥50%

- Pelayanan Ortodontik ≥ 80% ≥ 80% ≥ 80%

- Pelayanan Periodontik ≥ 80% 25% 25%

- Pelayanan Prostodontik ≥ 80% 80% 80%

- Pelayanan Konservasi ≥ 90% 50% 80%

- Pelayanan Penyakit Mulut ≥ 70% - -

- Pelayanan Kesehatan Gigi Anak ≥ 90 % 80% 85%

- Pelayanan Endodontik ≥ 90 % 80% 80%

Jam buka pelayanan

08.00 s/d 13.00

100% 100%

Setiap hari kerja kecuali Jumat : 08.00 – 11.00 Dokter pemberi pelayanan 100 % Dokter

gigi,dokter gigi Spesialis

100% 100%

Ketersediaan pelayanan sterilisasi

instrument 100% 100% 100%

Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit ≤ 2 jam ≤ 2 jam

Kepuasaan pelanggan ≥ 90 % 67.40% 75,2%

3 Rawat Inap

Pemberi pelayanan di Rawat Inap

1) Dr. Spesialis, Drg

Spesialis - -

2) Perawat gigi minimal pendidikan D3

- -

(51)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 42 Dokter penanggung jawab pasien

rawat inap 100% - -

Ketersediaan pelayanan rawat inap Kesehatan anak dan

Bedah mulut - -

Jam visite dokter spesialis 08.00s/d14.00 setiap

hari kerja - -

Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % - -

Kejadian infeksi nosokomial ≤ 1,5 % - -

Tidak adanya kejadian pasien jatuh

yang berakibat kecacatan / kematian 100% - -

Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,25 % - -

Kejadian pulang paksa ≤ 5 % - -

Kepuasan pelanggan ≥ 90 % - -

4 Bedah Sentral -

Waktu tunggu operasi elektif ≤ 2 hari - -

Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1 % - -

Tidak adanya kejadian operasi salah

sisi 100% - -

Tidak adanya kejadian operasi salah

orang 100% - -

Tidak adanya kejadian salah

tindakan pada operasi 100% - -

Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi

100% - -

Komplikasi anestesi karena

overdosis, reaksi anestesi,dan salah penempatan endotracheal tube

≤ 6 % - -

(52)

RSKGM Kota Bandung |Renstra 2013-2018 (R) 43

5 Kesehatan Gigi Ibu Hamil dan Menyusui

Ketersediaan pelayanan kesehatan

gigi dan mulut untuk ibu hamil 100% - 100%

Ketersediaan Pelayanan Kesehatan

Gigi dan Mulut untuk ibu menyusui 100% - 100%

6 Intensif

Rata-rata pasien yang kembali ke parawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam

≤ 3 % - -

Pemberian pelayanan Unit Intensif

a. dr.Sp An dan dr Spesialis sesuai dengan kasus yang di tangani

- -

b.100 % perawat minimal D3 dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara (D4)

- -

7 Radiologi

Waktu tunggu hasil pelayanan

panoramik, cephalometri, dental ≤ 3 jam ≤ 3 Jam ≤ 3 Jam

Pelaksana ekspertisi dr.Sp Rad - -

Kejadian kegagalan pelayanan

Rontgen Kerusakan foto ≤ 2% Kerusakan foto

≤ 2%

Kerusakan foto

≤ 2%

Kepuasan pelanggan ≥ 80% 76.52% 74,75%

8 Lab Klinik

Waktu tunggu hasil pelayanan lab ≤ 140 - -

Pelaksana ekspertisi - - -

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan memahami konsep geometri bangun datar siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI karakteristik

Jika tekanan dihilangkan pada masa sebelum titik kritis maka sirkulasi pada jaringan akan pulih kembali, karena kulit mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk mentolerasi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga tugas penyusunan skripsi berjudul “Pengaruh status gizi anak usia 6

Hal ini dikarenakan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga jika mereka tidak memiliki pengetahuan terhadap tugas yang

4.  Process Accountability, akuntabilitas atas proses, prosedur atau ukuran yang layak dalam melaksanakan tindakan- tindakan yang ditetapkan. 5.  Probity and Legal

Hasil dari penelitian ini ditemukan banyak macam representasi kekerasan yang direpresentasikan oleh Bang jarot terhadap anak-anak copet didikannya dalam film

Terlepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penentuan Sistem Kriteria Mustahik Zakat

Kadar HDL darah sapi perah laktasi dengan penambahan 30 g/ekor/hari kolin klorida 60% corn-cob cenderung rendah dalam batas normal yang menunjukkan bahwa prekursor