PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KELAS X TEKNIK OTOMOTIF
SMK HARAPAN STABAT T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
BAGUS SETYO NUGROHO NIM. 081255110002
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR KELAS X TEKNIK OTOMOTIF
SMK HARAPAN STABAT T.A. 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
BAGUS SETYO NUGROHO NIM. 081255110002
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
BAGUS SETYO NUGROHO, NIM 081255110002. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Standar Kompetensi Penggunaan Dan Pemeliharaan Alat Ukur Kelas X Teknik Otomotif SMK Harapan Stabat Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional (2) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional (3) Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional (4) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Terdapat perbedaan hasil belajar standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional (2) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional (3) Terdapat perbedaan hasil belajar standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional (4) Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain faktorial 2x2 dengan populasi penelitian berjumlah 104 orang siswa tingkat X Teknik Otomotif SMK Harapan Stabat, dengan sampel berjumlah 52 orang dari dua kelas yang terpilih dengan teknik cluster random sampling, yang terbagi menjadi kelas kontekstual dan kelas konvensional.
Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dilakukan test, yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan postest. Sebelum test dilakukan uji coba instrument penelitian. Uji coba instrument test penelitian dilakukan dengan menggunakan Koefisien Biserial, diperoleh 3 butir soal tidak valid dan 32 soal valid dengan reliabilitas 0,920 dengan demikian instrument tersebut memiliki reliabilitas tergolong sangat tinggi.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
Sang Penguasa Alam Semesta karena atas segala rahmat dan karuniaNya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dan Minat Belajar Terhadap
Hasil Belajar Standar Kompetensi Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur Kelas
X Teknik Otomotif SMK Harapan Stabat T.A 2012/2013.”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Dalam kesempatan ini, izinkanlah penulis dengan segala kerendahan hati
dan tulus menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof Dr. Ibnu Hajar M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan
(UNIMED)
2. Bapak Prof Dr. A Hamid K M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik (UNIMED)
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
4. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing saya, Yang
dengan sabar membimbing penulis hingga akhirnya skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Bapak Drs. Selamet Riadi, MT, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin (UNIMED)
6. Bapak Ir. Riski Elpari Siregar MT, selaku dosen pembimbing Akademik Saya
7. Bapak dosen penguji seminar proposal beserta dosen penguji meja hijau yang
8. Bapak H.M.T. Wahyu Amami K.Jd, M.Pd. Selaku kepala sekolah SMK
Harapan Stabat yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian.
9. Bapak Heri Dan Pak Nano, Selaku guru pembimbing selama peneliti
melaksanakan penelitian di SMK Harapan Stabat.
10. Yang amat mulia kedua orang tua penulis, ayahanda Sarjoko dan Ibunda
Benik Suparsi yang telah bersusah payah membesarkan, menyekolahkan,
membiayai serta mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan kesabaran
yang tiada hentinya.
11. Abangnda Andi Indianto, Yuli Indianto, Aris Sulistianto, dan Desi indianto
yang sudah banyak memberikan Motifasi kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini .
12. Adinda Etika Mutiara Harahap yang sudah banyak memberikan Motifasi
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini
13. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2008 Pendidkan Teknik Mesin, khususnya
Akmal, Bedol, Hendry, Beni, Doni, Hamdi, Atot, Mandrax, Retno, Sandi, dan
Kriwol, Hendro, Fajar, Aris, Irin, yang tidak bosan-bosan memberikan
semangat dan motifasi pada penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
Akhirnya penulis juga sangat menyadari bahwa skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu penulis dengan hati yang terbuka mengharapkan kritik dan
saran untuk penyempurnaan skripsi ini
Medan, 27 Februari 2013
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Hasil Belajar Penggunaan dan Pemeliharaan ... 5
2.1. Perbandingan pendekatan pembelajaran kontekstual ... 28
3.1. Rancangan Penelitian ... 36
3.2. Kompetensi Mata Pelajaran. ... 38
3.3. Kisi-kisi Angket Minat Belajar ... 40
4.1. Distribusi skor hasil belajar pendekatan pembelajaran kontekstua... 50
4.2. Distribusi skor hasil belajar pendekatan pembelajaran konvensional... 51
4.3. Distribusi skor hasil belajar kelompok minat belajar tinggi... 52
4.4. Distribusi skor hasil belajar kelompok minat belajar rendah... 53
4.5. Distribusi skor hasil belajar kelompok minat belajar tinggi dengan pendekatan kontekstual ... 54
4.6. Distribusi skor hasil belajar kelompok minat belajar tinggi dengan pendekatan konvensional ... 55
4.7. Distribusi skor hasil belajar kelompok minat belajar rendah dengan pendekatan kontekstual ... 56
rendah dengan pendekatan konvensional ... 57
4.9. Ringkasan hasil analisis uji normalitas setiap kelompok penelitian... 59
4.10. Ringkasan hasil perhitungan varians strategi pembelajaran... 63
4.11. Ringkasan hasil perhitungan varians minat belajar... 64
4.12. Ringkasan hasil perhitungan homogenitas siswa... 65
4.13. Tabel statistik anava dua jalur 2x2... 67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Uji validitas Test Belajar Penggunaan dan Pemeliharaan ... 103
2 Perhitungan validitas butir test ... 105
3 Perhitungan indeks kesukaran test ... 107
4 Perhitungan daya beda butir test ... 109
5 Perhitungan reliabilitas butir test ... 112
6 Uji validitas angket ... 113
7 Perhitungan validitas angket ... 115
8 Perhitungan reliabilitas angket ... 116
9 Data Hasil Penelitian Pretes dan Angket ... 119
10 Data Hasil penelitian Masing-Masing Kelompok. ... 120
11 Data hasil kelompok kelas konvensional ... 121
12 Data Hasil Penelitian Pretes dan Angket ... 122
13 Perhitungan Distribusi Dan Frekuensi Data Hasil Penelitian... 125
14 Perhitungan uji normalitas sebaran data hasil belajar... 148
15 Uji homogenitas ... 156
16 Pengujian hipotesis penelitian... 160
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung
dari kualitas pendidikan yang dicapai. Pentingnya pendidikan tercemin dalam
Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak
setiap warga negera yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan demikian program pendidikan memiliki andil besar terhadap kemajuan
sosial ekonomi dan kesejahteraan suatu bangsa.
Pembangunan dibidang pendidikan meliputi pembangunan pendidikan secara
formal maupun non formal. Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan
mutu dan perluasan pendidikan dasar, selain itu perluasan kesempatan belajar
pada jenjang yang lebih tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut, berbagai upaya
dilakukan pemerintah, misalnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan, kualitas guru, dan penyempurnaan kurikulum.
Sekolah menengah kejuruan SMK adalah salah satu lembaga pendidikan
formal yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruan. Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional pasal 15, pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
pada bidang tertentu.
Oleh karena itu upaya meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan
terus dilakukan oleh lembaga pemerintah dan masyarakat (stakeholder) yang
peduli pendidikan dalam arti luas, seperti penelitian dan perkembangan, pelatihan
dan pendidikan/kualifikasi guru serta pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
baik formal maupun pendidikan non formal. Dalam penyelanggaraan pendidikan
di sekolah, program-program di sekolah diarahkan pada tujuan jangka panjang
pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan siswa, agar ketika mereka
sudah meninggalkan bangku sekolah, mereka akan mampu mengembangkan diri
sendiri dan mampu memecahkan masalah yang muncul. Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan harus merencanakan
dan mengusahakan proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai dan moral
sejalan dengan program pembangunan karakter bangsa.
Pakpahan (1995) merumuskan 4 misi pendidikan yakni (1) Menghasilkan
sumber daya manusia yang dapat menjadi faktor keunggulan dalam berbagai
faktor pembangunan. (2) Mengubah peserta didik dari status beban menjadi aset
pembangunan yang produktif. (3) Menghasilkan tenaga kerja profesional untuk
memenuhi tuntunan kebutuhan industrialisasi khususnya tuntunan pembangunan
pada umumnya. (4) Membekali peserta didik untuk dapat menengembangkan
Untuk mewujutkan tujuan pendidikan, SMK HARAPAN STABAT telah
melakukan beberapa upaya antara lain peningkatan mutu proses belajar mengajar
melalui strategi pembelajaran, penataan kurikulum, mengadakan fasilitas praktek,
fasilitas laboraturium dan peningkatan kualitas pengajaran, namun dalam
kenyataan bahwa lulusan SMK tidak sepenuhnya dapat diterima didunia kerja
dikarenakan belum sesuainya harapan dari dunia kerja baik dari segi pengetahuan
maupun keterampilan sebagaimana yang diungkapkan Slamet (2003) bahwa
selain kesiapan kerja lulusan SMK masih rendah, juga kurang dapat beradaptasi
dengan sarana dan fasilitas yang terdapat didunia kerja, hal ini mengakibatkan
terjadinya pengangguran.
Permasalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan di SMK adalah
masih rendahnya kompetensi lulusan, sehingga kurang mampu memenuhi
tuntunan dunia kerja. Kualitas pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih
kurang efektif, dan tidak mampu meningkatkan minat belajar siswa. Banyak yang
dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran, diantaranya adalah strategi
pembelajaran. Salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh guru dalam usaha kearah
pencapaian/peningkatan hasil belajar adalah membenahi strategi pembelajaran
dengan memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kondisi
yang ada.
Hal ini menunjukan bahwa kualitas pembelajaran yang dilaksanakan selama
ini masih kurang efekif, kurang efesien, dan tidak mampu meningkatkan minat
belajar siswa. Banyak faktor yang dirasakan dapat mempengaruhi kualitas
pembelajaran merupakan sumber utama dalam menentukan tercapainya tujuan
instruktional.
Mutu Lulusan SMK secara umum tergantung pada kualitas keterampilan yang
dimilikinya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah saat ini agar lulusan
lembaga pendidikan di Indonesia dapat memenuhi tuntunan dunia kerja adalah
melalui penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini
mengupayakan setiap lulusan memiliki kompetensi pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
Salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa program studi
keahlian teknik otomotif yang sangat mendukung bagi kesiapan siswa untuk
mencapai standar kompetensi dan bekerja didunia industri dan dunia usaha adalah
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. Mata pelajaran ini bertujuan agar siswa
memiliki kompetensi : (1) Mengidentifikasi alat-alat ukur. (2) Menggunakan alat
ukur mekanik. (3) Menggunakan alat ukur pneumatik. (4) Menggunakan alat ukur
elektrik/elektronika. (5) Merawat alat-alat ukur. Melalui penguasaan mata
pelajaran ini dituntut siswa program studi teknik otomotif akan mencapai standar
kompetensi dan bekerja didunia industri dan dunia usaha. Jika dicermati melalui
pengalaman sehari-hari mata pelajaran ini sudah selayaknya dapat dikuasai oleh
siswa karena mata pelajaran ini adalah salah satu mata pelajaran yang sangat vital
dalam ilmu keteknikan seiring semakin cepatnya kemajuan teknologi yang
berdampak kepada pengembangan akan ketelitian-ketelitian yang membutuhkan
tingkat kepresisian yang tinggi. Berdasarkan hasil observasi awal penulis di SMK
diberlakukan selama dua tahun didalam kurikulum spektrum. Dalam dua tahun
tersebut hasil belajar siswa pada mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur sedikit mengalami peningkatan tabel 1.1
Tabel 1.1 Hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.
Tahun
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum
mencapai nilai kentuntasan yaitu 70. Untuk menghasilkan hasil belajar yang tinggi
maka siswa dituntut untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran
pengukuran dimensi dan variabel menggunakan perlengkapan yang sesuai.
Menurut pengamatan penulis dilapangan bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru disekolah strategi pembelajaran masih menggunakan metode
ceramah. Guru mendominasi proses belajar mengajar, dan kurang memvariasikan
strategi pembelajaran. Selain itu siswa kurang diberdayakan dalam menemukan
dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran seperti ini akan
memberikan perolehan hasil belajar yang kurang maksimal, sebab siswa tidak
Dari uraian diatas, untuk meningkatkan hasil belajar penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur siswa dan agar proses belajar mengajar memenuhi
tuntunan sifat, atau karakteristik penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yaitu
hararkis (kontiniu dan bertahap), banyak latihan dan pemberian pekerjaan
job-sheet dengan mempertimbangkan kendala gaya belajar yang dimiliki
masing-masing siswa, bahan ajar, kemampuan awal, dan waktu pembelajaran tidaklah
mudah. Guru dapat saja menerapkan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan tuntunan tujuan pembelajaran. Ada beberapa pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan Kurikulum Spektrum yaitu pendekatan pembelajaran
kontekstual, pendekatan pembelajaran berbasis masalah, pendekatan pembelajaran
kooperatif, pendekatan pembelajaran inkuiri, pendekatan pembelajaran berbasis
proyek/tugas, pendekatan pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang
penekaanannya dalam rangka memberdayakan siswa agar memiliki kompetensi
(Nurhadi,2005:103). Berdasarkan karakteristik mata diklat penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur dirasakan perlu untuk menerapkan pendekatan
pembelajaran kontestual atau CTL ( contextual teaching and learning ).
Pendekatan pembelajaran CTL ( contextual teaching and learning ) merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengupayakan guru dapat mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran ini menurut penulis sangat
sesuai dengan tuntunan mata diklat penggunaan dan pemeliharaan alat ukur,
dimana penerapanya dapat diamati melalui kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu,
menghilangkan kendala yang ada, diperlukan penelitian sebagai upaya perbaikan
pembelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur pada program keahlian
otomotif SMK Harapan Stabat.
Sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan, lulusannya nantinya dapat bekerja
didunia industri dan dunia usaha, disamping untuk membuka usaha sendiri. Oleh
sebab itu dalam penyajian materi pelajaran selalu diupayakan adanya muncul
minat belajar terhadap hasil belajar disamping dari faktor dari dalam dirinya
sendiri, dalam arti kepribadian siswa untuk belajar diupayakan terwujud melalui
faktor internal dan faktor external.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
pendekatan pembelajaran konstekstual dan minat belajar terhadap hasil belajar
pada standar kompetensi penggunaan dan pemeliharaan alat ukur kelas X teknik
otomotif SMK harapan stabat.
B. Identifikasi Masalah
Untuk memfokuskan penelitian ini, perlu dilakukan identifikasi masalah
penelitian yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur yang berlandaskan pada kemampuan dan potensi yang
dimiliki siswa. Dengan demikian diidentifikasi masalah sebagai berikut; (1)
Apakah guru telah merencanakan pengajaran dengan baik. (2) Bagaimana
pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajarkan penggunaan
dan pemeliharaan alat ukur. (3) Apakah guru mempertimbangkan karakteristik
dan hakikat dari mata pelajaran yang diasuhnya dalam menyampaikan materi
mengajar. (5) Apakah guru menggunakan pendekatan pembelajaran sesuai dengan
tujuan dan bahan ajar yang disampaikan. (6) Apakah guru telah memperhatikan
karakteristik siswa pada waktu merencanakan pengajaran. (7) Faktor2 apa sajakah
yang turut mempengaruhi hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur di
SMK? . (8) Apakah bahan penunjang yang dimiliki guru untuk membantu siswa
dalam pelajaran sistem rem. (9) Bagaimanakah hasil belajar siswa SMK yang
diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual pada mata pelajaran
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur. (10) Apakah guru telah menperhatikan
minat belajar siswa dalam belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada :
1. Hasil belajar siswa setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran Kontekstual.
2. Strategi pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan
strategi pembelajaran kontekstual.
3. Siswa yang memiliki karakteristik minat belajar tinggi dan minat belajar
yang rendah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah,
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang diajar dengan pendekatan
pembelaajran kontekstual dengan siswa yang diajarkan dengan pendekatan
pembelajaran konvensional.
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang memiliki minat belajar tinggi
yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontestual dengan siswa
yang memiliki minat belajar yang tinggi yang diajarkan dengan
pendekatan pembelajaran konvensional.
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang memiliki minat belajar yang
rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontestual dengan
siswa yang memiliki minat belajar yang rendah yang diajarkan dengan
pendekatan pembelajaran konvensional.
4. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat
belajar dalam mempengaruhi hasil balajar penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa SMK Harapan Stabat pada mata diklat penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur dan untuk mengetahui lebih lanjut hal-hal yang
berkaitan dengan penerapan pendekatan pembelajaran dan minat belajar
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang diajarkan dengan
pendekatan pembelajaran konstektual dan siswa yang diajarkan dengan
pendekatan pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang memiliki minat belajar tinggi
yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan siswa
yang memiliki minat belajar yang tinggi yang diajarkan dengan
pendekatan pembelajaran konvensional.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang memiliki minat belajar yang
rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual
dengan siswa yang memiliki minat belajar yang rendah yang diajarkan
dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
4. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan minat
belajar dalam mempengaruhi hasil balajar penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara teoritis :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya
dengan minat belajar siswa serta sebagai kerangka acuan metode
penelitian tentang pembelajaran yang sejenis.
2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya Secara praktis :
a. Sebagai informasi dalam mengambil kebijakan agar diperoleh hasil
belajar yang baik pada mata diklat penggunaan dan pemeliharaan alat
ukur di SMK Harapan Stabat.
b. Sebagai bahan informasi bagi guru dan pihak sekolah untuk dapat
memperkenalkan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses
belajar mengajar yang berguna untuk memperbaiki proses belajar
mengajar,
c. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan siswa
pada mata pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur disamping
ini penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi ada
tidaknya pengaruh minat belajar yang berbeda terhadap hasil belajar
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur yang diajarkan
dengan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada siswa
yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional pada siswa
kelas X Teknik Otomotif SMK Harapan Stabat Tahun Ajaran 2012-2013.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
yang memiliki minat belajar tinggi yang diajarkan dengan pendekatan
pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar tinggi
yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
yang memiliki minat belajar rendah yang diajarkan dengan pendekatan
pembelajaran kontekstual dengan siswa yang memiliki minat belajar
rendah yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional.
4. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran kontekstual dan minat
belajar dalam mempengaruhi hasil belajar penggunaan dan pemeliharaan
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka dapat dijelaskan
beberapa implikasi sebagai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada
penerapan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar
maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak sekolah maupun
guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam
pelajaran penggunaan dan pemeliharaan alat ukur.
2. Temuan penelitian menunjukan siswa yang memiliki minat belajar tinggi
dengan metode pembelajaran kontekstual memberikan hasil belajar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Melihat adanya perbedaan minat belajar yang dimiliki oleh siswa maka
guru haruslah lebih bijaksana dalam memilih dan menemukan metode
pembelajaran, pendekatan maupun teknik yang digunakan dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan serta implikasi maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Untuk dapat meningkatkan hasil belajar Penggunaan dan Pemeliharaan
alat ukur diharapkan guru dapat menggunakan atau memilih strategi
pembelajaran yang tepat dengan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, kemampuan kondisi dan karakteristik siswa. Strategi yang
dapat dipilih antara lain adalah strategi pembelajaran contekxtual teaching
2. Hal lain yang harus diperhatikan selain strategi pembelajaran adalah
karakteristik siswa yaitu minat belajar siswa. Dengan mengetahui minat
belajar siswa, guru dapat mempermudah merancang proses belajar
mengajar dan menyesuaikan materi yang akan diajarkan.
3. Disarankan kepada kepala sekolah untuk meningkatkan fasilitas
pembelajaran guna mendukung kelancaran proses pembelajaran serta