• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 116875 UJUNG BANDAR RANTAUPRAPAT T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 116875 UJUNG BANDAR RANTAUPRAPAT T.A 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CTL pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 116875

Ujung Bandar RantauPrapat T.A 2011/2012

SKRIPSI

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh

Fenni Rosalini Nasution

Nim 108313104

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CTL Tipe Learning Community Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar RantauPrapat T.P 2011/2012“.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jenjang S1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu dan dukungan moral sehingga skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tersayang Ayahanda Darma Indra Nasution dan Ibunda Rosmeilina Hutagalung yang telah memberikan dukungan moril dan material serta do’a restu demi keberhasilan dalam menyusun skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang memberikan arahan kepada penulis jika penulis mengalami kesulitan dalam sidang akademik.

(6)

5. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar.

6. Kepada penguji saya Drs. Ramli Sitorus, M.Ed , Drs. Khairul Anwar, M.Pd dan Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd.

7. Hj. Makrani S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 116875 Ujung Bandar RantauPrapat.

8. Nelli selaku wali kelas IV SDN 116875 Ujung Bandar RantauPrapat yang telah memberikan izin, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam melakukan penelitian.

9. Peseta didik kelas IV – A SDN 116875 Ujung Bandar RantauPrapat, terima kasih atas kesediannya memberikan data dalam skripsi ini.

10. Kakakanda Annie Rusni, A.md dan abang ipar Hendra Harefa S.T yang selalu memberikan bantuan keuangan dan Keponakan penulis Zahra Noviandra Balqis Harefa.

11. Abanghanda Dedi Azhari, S.sos dan Zahraini S.sos kakak ipar penulis. 12. Buchari Muslim, S.E Someone spesial yang selalu menyokong dan

membantu penulis meski cuma sampai proposal. Terima kasih atas doa dan semangatnya.

13. Best Freind Heriati Simanjorang A.md terima kasih buat motivasi dan cetusan-cetusannya.

14. Buat teman-teman kelas B ekstensi 2008 yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya satu per satu, terima kasih untuk semuanya selalu memberikan semangat dan canda tawa. Semoga apa yang kita impikan menjadi guru-guru yang profesional terwujud. (amiin).

15. Buat teman-teman PPL di SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Batang Kuis terima kasih buat kebersamaannya.

16. Terima kasih buat semua keluarga, uak, tulang, bou, udak dan semuanya yang tidak bisa peneliti ucapin satu persatu.

(7)

Teriring doa, semoga semua bantuan dan kebaikan yang diberikan kepada penelis mendapatkan imbalan pahala dan keridhoan Allah SWT.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan sangat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatb diharapakan demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan dari penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

Akhirulkalam Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Medan, 3 Juni 2012 Penulis

(8)

ABSTRAK

Fenni Rosalini Nasution. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui

Model Pembelajaran CTL Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar RantauPrapat T.A 2011/2012. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2012..

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Materi Masalah Sosial. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 siswa yang berasal dari kelas IV pada tahun ajaran 2011/2012, untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pengumpulan data dengan cara memberi test. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningakatkan hasil belajar siswa pada materi Masalah Sosial dan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan pembelajaran CTL Tipe Learning Community pada Mata pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Model Pembelajaran Ctl Tipe Learning Community. Penelitian dilakasankan di SD Negeri 116875 Ujung Bandar RantauPrapat, Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei sampai bulan Juni 2012. Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 siklus, dan tiap siklus meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Sebelum melaksankan siklus I, Peneliti melakukan pretest. Dan hasil rata-rata siswa hanya mencapai 44,23. Siswa yang dinyatakan tuntas hanya 5 orang atau sebesar 19,23% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 21 orang dengan persentase ketidaktuntasan sebesar 80,79%. Kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil rata-rata siswa meningkat menjadi 65,23 dan siswa yang dinyatakan tuntas 14 orang atau sebesar 53,85% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 12 orang dengan persentase ketidaktuntasan 46,15%. Pada siklus II nilai rata-rata meningkat lagi menjadi 83,46 dan jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 22 orang atau sebesar 84,62% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas menurun menjadi 4 orang dengan persentase ketidaktuntasan menjadi 15,38%. Jadi dari kondisi awal ke kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata 44,23 menjadi 83,46 dan peningkatan ketuntasan belajar kelas dari 5 siswa yang tuntas atau sekitar 19,23% meningkat menjadi 22 siswa atau sekitar 84,62%.

(9)

ABSTRACT

Fenni Rosalini Nasution. Improve Student Results Through Learning

Model Lesson CTL At IPS In Class IV Elementary School Ujung Bandar RantauPrapat 116 875 FY 2011/2012. FACULTY OF SCIENCE EDUCATION FIELD STATE UNIVERSITY, 2012

The problem in this study were low learning outcomes of students in social studies Social Issues Matter. The number of subjects in this study are as many as 26 students from class IV in the academic year 2011/2012, to obtain the data in this study the authors conducted a study of data collection by giving a test. Purpose this research is the to improve learning outcomes students 'on the material Social Problems and to find out whether with using the the learning CTL Type Learning Community on the Mata the lessons IPS can improve learning outcomes students'.

This type of research is the Classroom Action Research (PTK) using the CTL Study of Learning Model Learning Community. Research dilakasanakan in SD Negeri 116 875 Ujung Bandar Rantauprapat, Kecamatan Rantau Southern Kabupaten Labuhan Batu. Time study conducted from May to June 2012. Classroom Action Research consists of two cycles, and each cycle includes the stages of planning, action, observation and reflection. Before I invoke the cycle, investigators conducted a pretest. And the average student only reached 44.23. Students who declared finished only 5 people or 19.23% of students who do not complete and numbered 21 men with a percentage of 80.79% ketidaktuntasan. Then after the action on the cycle I, the average yield increased to 65.23 students and students who are otherwise completely for 14 people or 53.85% while the number of students who are not completely reduced to 12 men with a percentage of 46.15% ketidaktuntasan. In the second cycle the average value increased to 83.46 and increased the number of students who completed a 22 person or by 84.62% while the number of students who were not completely reduced to 4 people with a 15.38% percentage ketidaktuntasan. So from the initial conditions to final conditions have improved student learning outcomes from an average of 44.23 to 83.46 and increased thoroughness learned class of 5 students who completed or about 19.23% increase to 22 students, or approximately 84.62%.

(10)

vii

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah... 5

1.4 Rumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 5

1.6 Manfaat Penelitian... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA... 5

2.1 Kerangka Teoritis... 7

2.1.1. Pengertian Hasil Belajar... 7

2.1.2. Model Pembelajaran... 9

2.1.3. Model Pembelajaran CTL... 10

2.2 Kerangka Berfikir... 22

2.3 Hipotesis... 24

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... 25

3.1 Jenis Penelitian... 25

3.2 Subjek dan Objek Penelitian... 25

3.3Defenisi Operasional Variabel... 25

3.4 Desain Penelitian... 26

3.5 Prosedur Penelitian... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 33

3.7 Teknik Analisis Data... 34

(11)

viii

BAB IV : HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN... 38

4.1 Deskripsi Kondisi Awal... 38

4.2 Deskripsi dan Hasil Tindakan Siklus I... 43

4.2.1 Perencanaan... 43

4.2.2 Tindakan... 43

4.2.3 Observasi... 47

4.2.4 Refleksi... 52

4.3Deskripsi dan Hasil Tindakan Siklus II... 56

4.3.1 Perencanaan... 57

4.3.2Tindakan... 58

4.3.3 Observasi... ... 60

4.3.4 Refleksi... 64

4.4 Pembahasan ... 68

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 73

5.1 Kesimpulan... 73

5.2 Saran... 74

Daftar Pustaka... 75

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Data Nilai Ulangan Siswa...3

Tabel 2 : Perbedaan Pembelajaran CTL dengan Pembelajaran Konvensional...16

Tabel 3 : Alokasi Waktu Penelitian...37

Tabel 4.1 Tabel Penilaian Hasil Pretest Siswa...39

Tabel 4.2 Nilai Pretest Siswa...42

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I...48

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I...49

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Postest Siklus I...52

Tabel 4.6. Hasil Penilaian Protest Siklus I Siswa ...54

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...61

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II...62

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Postes Siklus II...64

Tabel 4.10. Hasil Postest Siklus II...66

(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Diagram PBM CTL Tipe Leraning Community...22

Grafik Pretes...42

Grafik Siklus I...55

Grafik Postest Siklus II...68

Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Keseluruhan Siswa...71

Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Keseluruhan Siswa...72

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Desain pembelajaran yang baik dan efektif harus memenuhi berbagai standar maupun prosedur umum pembelajaran yang telah ditentukan oleh pihak yang berkompeten dalam dunia pendidikan.

Pendidikan di sekolah terlalu memaksakan otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan tidak diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter anak serta potensi yang dimilikinya. Dengan kata lain proses pendidikan kita tidak pernah diarahkan membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidupnya, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif.

Pada pelajaran IPS, yang menjadi fokus dalam pembelajaran adalah semua yang berkaitan dengan masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, guru sebagai fasilisator perlu menciptakan kondisi dan menyediakan sarana agar siswa dapat mengamati dan memahami pelajaran IPS.

(15)

2

mengakibatkan siswa menjadi pasif. Bahkan, pelajaran IPS dianggap sulit karena terkesan abstrak. Selain itu, kecenderungan guru hanya membentuk budaya menghafal bukan berfikir kritis. Yang tentunya berakibat kepada persepsi siswa yang mengatakan pelajaran IPS itu membosankan.

Pada mata pelajaran IPS khususnya pada pokok bahasan masalah sosial, guru harus lebih memperhatikan strategi belajar yang tepat. Dengan demikian guru dituntut untuk menguasai sepenuhnya model pembelajaran yang bervariasi. Keberhasilan seorang pengajar akan tercermin bila guru dapat mengupayakan seluruh siswanya memahami akan materi yang diajarkannya melalui proses belajar mengajar yang tepat dan aktif. Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPS perlu diciptakan kondisi agar siswa selalu aktif untuk mencari tahu tentang dunia sekitar.

Selain itu, dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yang dilakukan di kelas, yang menjadi sumber utama tidak hanya berasal dari guru saja. Sumber informasi bisa saja diperoleh dari lingkungan ataupun dari temannya sendiri. Namun, guru juga memiliki kemampuan atau pengetahuan yang dapat meningkatkan aktivitas mereka dalam pembelajaran secara kelompok. Melalui pembelajaran secara berkelompok, siswa dapat saling bertukar informasi dan menggunakan pendapatnya masing-masing dengan percaya diri. Tentunya, Pembelajaran IPS akan lebih menarik siswa apabila guru menggunakan alat peraga untuk mengkonkritkan pelajaran IPS yang terkesan membosankan.

(16)

3

hasil belajar IPS siswa kelas IV SD sangat jauh dari memuaskan yaitu dari 26 orang siswa secara keseluruhan hanya 3 orang yang tuntas belajar (sekitar 50%) sesuai KKM yang ditetapkan pihak sekolah yaitu 70%. Berikut data nilai ulangan siswa kelas IV SD Negeri No.116875 Ujung Bandar Rantau Prapat.

Tabel 1.1

Data Nilai Ulangan Siswa

Jumalah siswa Nilai Presentasi

3 orang 70 – 85 50%

9 orang 55 – 65 35%

14 orang 45 – 55 15%

Berdasarkan data yang diperoleh dari guru kelas yang peneliti lakukan perlu dilakukan tindakan agar hasil belajar siswa pada pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial dapat meningkat. Maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pengetahuan melalui kerja sama memecahkan masalah yang telah terlebih dahulu dilakukan obsevasi di lapangan secara kelompok dengan mendiskusikan masalah tersebut dengan teman–temannya. Hal ini sesuai dengan model pembelajaran CTL (Contectual Learning Teaching) yang menekankan pentingnya kerja sama atau mengaktifkan siswa, sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar.

(17)

4

menekankan pada siswa untuk saling bekerja sama, dimana pada model pembelajaran ini siswa terlibat secara aktif dan mendorong siswa untuk bekerja sama untuk berfikir kritis, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, sehingga hasil belajar diharapkan akan lebih baik.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian yang mengacu pada model pembelajaran CTL dengan judul penelitian “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CTL pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar Rantau Prapat T.P 2011/2012“.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Sesuai judul penelitian dan berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah adalah sebagai berrikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPS.

2. Metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab sehingga guru masih mendominasi kelas dan mengakibatkan siswa menjadi pasif.

3. Pelajaran IPS dianggap sulit karena terkesan abstrak, kecenderungan guru hanya membentuk budaya menghafal bukan berfikir kritis.

4. Guru kurang mampu menggunakan model–model pembelajaran. 5. Guru menganggap sumber informasi utama adalah guru.

(18)

5 1.3 PEMBATASAN MASALAH

Penerapan batasan masalah sangat penting agar penelitian nantinya tidak meluaskan dan untuk mnghindari penafsiran yang berbeda-beda. Oleh karena itu batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CTL Tipe Learning Community Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas IV SD Negeri 116875 Ujung Bandar Rantau Prapat T.P 2011/2012“.

1.4 RUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“ Apakah Ada peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran CTL Tipe Learning Community pada Mata Pelajaran IPS Materi Masalah Sosial di SD Negeri 106875 Ujung Bandar Rantau Prapat T.P 2011/2012 “.

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Masalah Sosial di kelas IV SD dengan menggunakan model CTL Tipe Learning Community dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

(19)

6

2. Bagi akademis/lembaga pendidikan dapat dijadikan sumber informasi dan referensi bagi perkembangan model pembelajaran CTL Tipe Learning Community dalam penelitian sejenis.

3. Bagi siswa, dengan membelajarkan IPS melalui pendekatan CTL Tipe Learning Community maka pembelajaran lebih ditekankan pada pemberian pengalaman belajar bermakna denagan mengkaitkan materi konteks pelajaran dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari–hari dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah untuk meningkatkan kegiatan belajar secara klasikal maupun individual. Dengan demikian, siswa akan semakin bersemangat dalam belajar sehingga diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.

(20)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I aktivitas siswa yang terdiri dari dua aspek yaitu aktfitas umum dan aktifitas dalam pembelajaran CTL Tipe Learning Community memperoleh persentase sebesar 63% kemudian 97%. Dari dua data tersebut dapat disimpulkan pembelajaran CTL Tipe Learning Community dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Masalah Sosial di Kelas IV.

(21)

74 5.2 Saran

1. Bagi penulis, semoga penelitian dengan mengguankan model pembelajran CTL Dapat penulis aplikasikan kedepannya guna mengemban tugas menjadi guru. Sehingga model pembelaran ini secara terus-menerus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Akademis/Lembaga Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para peneliti lainya guna melengkapi data terkait tugas akhir dan dijadikian sebagai sumber informasi dan referensi bagi perkembangan model pembelajaran CTL Tipe Learning Community.

3. Bagi siswa semoga siswa akan semakin bersemangat dalam belajar sehingga prestasi belajar akan terus meningkat.

(22)

75

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. 2010. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Johnson, Elain. 2007. Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC.

Cholil. 2006, Pendidikan Ilmu Pengetahuan IPS/Wawasan. Medan: UNIMED.

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Unimed.

Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

http://ipotes.wordpress.com/2008/05/13/pendekatan-kontekstual-atau-contextual-teaching-and-learning-ctl/Diakses 16 Januari 2012.

http://www.7generasi.co.cc/2010/04/karakteristik-dan-hakikat-ips-di-sd.html Diakses 12 Februari 2012.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif, Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nurgaya. 2011. Model –Model Pembelajaran, Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Robert, E.S. 2005. Contextual Teaching and Learning, Bandung: Nusa Media.

Syafaruddin. 2011. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media Group.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Prosses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(23)

76

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif–Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Gambar 1 : Diagram PBM CTL Tipe Leraning Community......................22
Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

(political will) pemerintah dalam memberi peluang bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat. Masyarakat khususnya akan dapat menunaikan tanggung jawab

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah segala sesuatu yang dilakukan karyawan yang memberikan kontribusi bagi organisasi baik positif atau negatif, baik

However, the current later ISO 19130 draft uses the term “geopositioning”, and gives “georeferencing” a meaning limited to approximate correspondence sensor models.frequently used

Dari hasil penganalisaan yang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan analisa rata-rata (Mean), didapatkan jumlah rata-rata sebesar 3,21 yang

The Philippine Business for Social Progress (PBSP), having been started by socially conscious businessmen in the Philippines, is now in its third decade as a membership foundation

menelan serta reflek batuk belum sempurna. Sedangkan dismaturitas merupakan bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari berat berat badan seharusnya untuk masa kehamilan,

Pada reaktor dengan durasi pengolahan aerobik selama 31,5 jam- anoksik 31,5 jam dapat dilihat bahwa nilai pH selalu mengalami kenaikan pada fase aerobik dan nilai DO

Pada penulisan ini dibahas mengenai cara pembuatan rangkaian lampu kedip telephone dan cara pengoperasian alat atau cara kerja lampu kedip telephone yang dapat membantu seseorang