UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA
JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESIPROKAL
PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
BOY TUA SIMBOLON
Nim 071266120049
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, keberadaan skripsi ini bagai setetes air dilaut yang tak
punya apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku
manusia biasa tak luput dari kesalahan ”Tidak ada gading yang tidak retak, kalau
tidak retak, bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan,
kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia”. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril
maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat pada
waktunya dengan pembuatan skripsi ini. Secara Khusus saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED
yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang program S-1.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Sebagai Dekan FIK
UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Sebagai Pembantu Dekan I FIK
2
FIK UNIMED dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, Sebagai Pembantu
Dekan III FIK UNIMED.
3. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M,kes sebagai Ketua Jurusan dan Bapak
Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai sekretaris jurusan pada jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) di FIK UNIMED.
4. Bapak Drs. Hady Suyono,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan,
dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di
lingkungan FIK UNIMED.
6. Bapak Kepala Sekolah serta Guru Olahraga SMA Negeri 2 Tebing
Tinggi, yang telah memberikan izin serta bantuan dalam penelitian di
sekolah tersebut.
7. Kepada kedua orang tua tercinta B. Simbolon dan L. Marbun yang
telah mengasuh dan membesarkan penulis serta memberikan jalan
terbaik pada penulis dengan berbagai dukungan baik bersifat moril
maupun materil serta doa-doannya.
8. Adik saya lisa simbolon terima kasih atas kasih sayang dan
doa-doannya kepada penulis.
9. Teman-temanku (Mardon Situmorang, Ian Andrew, Stevan Lalui, Abdl
Azis, Hendra julianto) dan teman-teman seperjuanganku mahasiswa
PJS B Ekstensi Stambuk 2007.
3
10. Adik-adik para siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi T.A
2011/2012 yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam
pelaksanaan tes.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.
Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama
bagi penulis sendiri. Amin
Medan, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
BOY TUA SIMBOLON, Upaya Meningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012.
Pembimbing :Hady Suyono
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui gaya resiprikal pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012. Dengan Menggunakan teknik purposive sampling, maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang yang diberi tindakan berupa pembelajaran melalui penerapan gaya mengajar resiprokal terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan tes hasil belajar di akhir setiap siklus yang berbentuk aplikasi penilaian lompat jauh gaya jongkok. Pelaksanaan dilaksanakan selama dua minggu atau dua kali pertemuan. Analisa data dilakukan dengan reduksi data dan paparan data.
DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
1. Hakikat pendidikan jasmani………... 10
2. Hakikat Atletik……… 13
3. Hakikat Lompat Jauh……….. 15
a. Langkah Langkah Lompat Jauh……….. 19
b. Gaya Jongkok(Sit Down In The Air)……… 24
4. Hakikat Gaya Mengajar Resiprokal……… 27
a. Anatomi Gaya Resiprokal……….. 29
b. Sasaran Gaya Resiprokal………... 30
d.Pertimbangan Pertimbangan Gaya Resiprokal………. 33
B. Kerangka Berfikir……… 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 37
B. Populasi dan Sampel……… 37
C. Metode Penelitian……….... 38
D. Desain Penelitian………. 39
E. Instrument Penelitian………... 43
F. Teknik Analisa Data……….... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian……… 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 54
B. Saran... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
2.1. Lompat Jauh ... 19
2.2. Melakukan Awalan ... 21
2.3. Melakukan Tolakan ... 23
2.4. Melakukan Melayang ... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya manusia ingin berprestasi di dalam berbagai disiplin
cabang olahraga dan prestasi yang didapat di dalam satu cabang olahraga adalah
merupakan hasil akumulatif dari berbagai aspek usaha,dikatakan demikian
karena prestasi olahraga yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil perpaduan
berbagai jenis aspek usaha yang turut mendukung tercapainya prestasi olahraga
tersebut.
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang pada umumnya
menggunakan gerak dasar dari manusia. Dalam peningkatan prestasi, atletik juga
merupakan cabang olahraga yang memerlukan atlet yang benar-benar potensial
yang dimulai dengan pembinaan sejak usia dini hingga ke tingkat prestasi
maksimal. Oleh karena itu pemerintah mengambil kebijakan yang menjadikan
atletik sebagai salah satu kurikulum pendidikan jasmani di sekolah, baik tingkat
sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
Sekolah merupakan sebagai wadah pendidikan formal mempunyai tugas
pembinaan mental-spritual, intelektual dan khususnya pembinaan kualitas fisik
melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Proses kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada
perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Olahraga atletik pada dasarnya telah diajarkan disetiap jenjang pendidikan.
Perlunya suatu cara yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya dalam pembelajaran lompat jauh, karena pembelajaran ini
pelaksanaanya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian
teoritis, namun banyak melibatkan unsur fisik dan mental, intelektual. Aktivitas
yang diberikan dalam pengajaran harus mampu melibatkan siswa secara tepat
dengan presentase keterlibatan siswa yang tinggi dari waktu yang tersedia,
sehingga yang dilakukan dapat mencapai tujuan dan memberi hasil yang
semakin baik.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup dan memberikan kesempatan pada
siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktifitas
jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan
terencana.
Untuk mencapai olahraga yang maksimal dibutuhkan pernanan guru,
pelatih, pembimbing yang baik dan memang benar-benar bertanggung jawab
terhadap siswa ataupun atlet yang sedang dibimbingnya, juga tak kalah
pentingnya penerapan latihan-latihan yang terprogram dan sistematis serta
dilaksanakan dengan baik. Yang dimaksudkan dengan latihan yang terprogram
dengan baik adalah suatu latihan yang memiliki tujuan yang jelas, baik materi
maupun prakteknya dilapangan dimana harus sesuai dengan karakteristik cabang
olahraga yang sedang dibina tersebut serta memiliki beberapa alternatif gaya
mengajar, dan penerapan gaya mengajar ini haruslah sesuai dengan bentuk
partisipasi siswa untuk melaksanakan atau mengetahui proses kegiatan belajar
mengajar dengan baik.
Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran penjas
dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi dan
hasil belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman, penguasaan materi dan hasil
belajar maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses
pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran penjas, guru harus
menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikannya. Cara
penyampaian pelajaran sering disebut metode atau gaya mengajar merupakan
faktor yang penting diperhatikan oleh seorang guru.
Namun dari kenyataan diatas masih banyak guru penjas yang masih
terbatas dalam mengajar pembelajaran praktek penjas karena berbagai macam
keterbatasan dalam menyediakan sarana yang menunjang dalam mata pelajaran
penjas dan penggunaan gaya mengajar dalam kegiatan proses belajar mengajar
merupakan salah satu cara pendekatan yang bisa diharapkan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik, yang terkadang pembelajaran penjas
lebih banyak melaksanakan secara teori dari pada praktek.
Sementara itu penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah selama ini
berorientasi pada suatu titik pusat pada guru. Kenyataan ini dapat dilihat
gurulah yang mempunyai kuasa penuh dalam proses belajar mengajar kurang
mempertimbangan aspek perkembangan psikomotor siswa.
Seiring dengan itu timbul suatu pertanyaan apakah tidak ada gaya yang
bisa digunakan dan diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pelaksanaan pendidikan jasmani. Sebagai seorang guru tentu saja harus berupaya
mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar lebih baik lagi. Selaku calon
pendidik, penulis merasa perlu melakukan penelitian untuk menemukan gaya
mengajar yang lebih baik untuk digunakan dalam mempelajari keterampilan
gerak.
Gaya mengajar merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Gaya mengajar memberikan pengaruh yang sangat
besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan gaya mengajar yang
tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar
yang efektif dan efesien, dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang
diharapkan. Penggunaan gaya yang tepat sesuai dengan kondisi dan suasana
kelas serta dengan melakukan variasi pengajaran akan meningkatkan motivasi
belajar mengajar.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya siswa kelas XI SMA Negeri 2
Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012, sampai saat ini masih jauh dari apa
yang diharapkan. Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara kepada guru
mata pelajaran pendidikan jasmani siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi
pada tanggal 22 November 2011 bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran
keterbatasan guru dalam mengupayakan keaktifan siswa dalam pembelajaran,
pembelajaran yang dilaksanakan selama ini lebih banyak teori dan dalam
pelaksanaan praktek kurang dan membelajarkan siswa secara monoton dan
siswa hanya menuruti perintah dari guru saja belum melakukan pembelajaran
yang bervariasi. Khususnya variasi gaya mengajar Sehingga dalam hal ini
mengakibatkan penguasaan teknik lompat jauh gaya jongkok siswa rendah mulai
dari teknik awalan sampai mendarat.
Berdasarkan penilaian penulis, bahwa dihasil belajar lompat jauh siswa
tersebut masih kategori rendah, maka dengan demikian penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan memberikan suatu bentuk gaya mengajar yaitu
gaya mengajar resiprokal, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Karena gaya ini, melibatkan
siswa bertanggung jawab untuk mengobservasi dan mengkoreksi penampilan
dari teman atau pasangannya dan memberi umpan balik segera pada setiap kali
melakukan gerakan. Dan di dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk saling
bekerja sama, artinya di dalam suatu kelompok ada yang berperan sebagai
pelaku dan ada juga yang berperan sebagai pengamat, dan setelah itu bergantian
pelaku menjadi pengamat dan pengamat menjadi pelaku sehingga hasil
belajarnya meningkat.
Dapat diasumsikan bahwa guru merupakan pemegang peranan penting
didalam proses belajar mengajar disekolah, karena itu, guru di tuntut untuk
memiliki kemampuan dalam upaya pelaksanaan sikap seorang pendidik.
diharapkan mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar,tehnik dan
strategi permainan olahraga, (sportivitas, jujur, kerja sama dan lain-lain) serta
pembiasaan hidup sehat, pelaksanaannya bukan melalui konvensional didalam
kelas yang bersifat metode komando namun melibatkan unsur, fisik, mental
intelektual, emosi dan sosial. Tugas guru bersifat paedagogis yaitu membantu,
membimbing dan memotivasi anak didiknya agar dapat dan mau belajar. Salah
satu guru adalah dengan jalan menyiapkan kondisi yang diperlukan untuk
kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak didiknya, jadi bukan hanya
semata-mata untuk mengontrol, mengkritik, menghukum dan sebagainya.
Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar
ceramah dari guru tersebut. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung
membosanakan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif
tersebut ternayata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran termasuk penjas.
Sebenarnya banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar penjas
siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi
mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Tinggi rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses
pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Cara penyampaian pelajaran dengan
cara satu arah akan membingungkan siswa,karena siswa akan menjadi pasif
(bersifat menerima saja) tentang apa yang dipelajarinya, materi abstrak tidak
Sedangkan sarana prasarana disekolah ini masih kurang memadai, tidak
semua cabang olahraga alatnya ada. Untuk cabang olahraga lompat jauh ini bak
pasirnya ada.
Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas penulis merasa tertarik meneliti
tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok
Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Pada Siswa Kelas XI SMA
Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada
beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah
tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan lompat jauh gaya jongkok
siswa dalam pembelajaran penjas? Faktor-faktor apa sajakah yang dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar lompat jauh gaya jongkok?
Faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya
jongkok siswa dalam pembelajaran penjas? Apakah dengan menggunakan gaya
mengajar resiprokal dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok
siswa dalam pembelajaran penjas? Apakah dengan menggunakan gaya mengajar
dapat meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa? Seberapa
besarkah faktor-faktor tersebut meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
jongkok siswa? Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran dan sekaligus membuat sasaran
pembahasan menjadi lebih berfokus maka perlu dibuat pembatasan masalah
dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Adapun yang
menjadi pembatasan masalah terdapat dalam variabel bebas dan variabel terikat.
Pembatasan masalah dalam variabel bebas adalah “ Penerapan Gaya Resiprokal
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012.
Sedangkan yang menjadi pembatasan masalah dalam variabel terikatnya adalah
“Lompat Jauh Gaya Jongkok”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan gaya Resiprokal dapat
meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas XI SMA Negeri
2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2011/2012?
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : “Upaya Meningkatan Hasil
BelajarLompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Menggunakan Gaya Resiprokal Pada
F.Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi
pihak yaitu:
1. Bagi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar dan meningkatkan
efektifitas pembelajaran melalui penerapan gaya resiprokal dalam proses
belajar mengajar.
2. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi dan berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran lompat jauh.
3. Bagi peneliti yang lain, penelitian ini akan menambah wawasan dan
pengetahuan olahraga atletik khususnya lompat jauh melalui gaya resiprokal.
4. Memberikan informasi atau masukan kepada pihak sekolah tentang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan tindakan dari siklus I
sampai dengan siklus II dapat disimpulkan bahawa” penerapan gaya mengajar
resiprokal dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar lompat jauh gaya
jongkok pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2011/2012.
B. Saran
Adapun saran dari peneliti sebagai berikut:
1. Disarankan pada Guru Pendidikan Jasmani SMA Negeri 2 Tebing Tinggi
untuk mempertimbangkan penggunaan Gaya Mengajar resiprokal dengan
materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat
belajar siswa.
2. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani untuk meningkatkan hasil belajar
lompat jauh gaya jongkok siswa yang belum tuntas dengan menggunakan
gaya mengajar resiprokal dengan materi yang bervariasi.
3. Dari hasil penelitian ditemukan banyak siswa tidak memahami penggunaan
teknik dasar lompat jauh gaya jongkok, disarankan pada guru agar
melaksanakan pembelajaran melalui penerapan Gaya Mengajar resiprokal ini,
4. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Gaya
Mengajar resiprokal.
5. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan
menggunakan Gaya Mengajar resiprokal kiranya dapat mencoba dengan materi
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesuitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Adisasmita, (1992), Olahraga Pilihan Atletik, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta
Bahagia, dkk, (2000), Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III
Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :Rineka Cipta
FIK Unimed ( 2011 ) Pedoman Penulisan Skripsi.
Gafur, Abdul. 1988. Olahraga : Unsur Pembinaan Bangsa Dan Pembangunan
Negara. Jakarta : Kemenpora.
Gilang, (2007), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bandung : Yudhistira
Gunawan ,A,W. (2006). Genius Learning Strategi.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
(Http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005).
http://info.g-excess.com/id/info/metode/PembelajaranReciprocalLearning.info
Lutan, (2000). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidkan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Jakarta.
Mosston Muska dan Ashwotrh sara edisi keempat 1994 .
Nixon, J. E & Jewett, A. E 1980. An Interproduction into physical education. Philadhelphia Aunders college.
Rose,C., Nicholl,J,M. (2002). Accelerated Learning For the 21st Century. Alih
Saputra, (2001), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran guru SLTP Setara D III.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang MempengaruhinyaEdisi
Revisi, Jakarta: Rhineka Cipta
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Penjas. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Suprijono, (2009), Cooperative learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Suherman, Adang,dkk. (2001).Atletik. Jakarta : Depdibud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan.
Sukmadinata,N.S. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Penerbit Remaja Rosda Karya. Bandung.
Syarifuddin, Aip, (1992),Atletik, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.