• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIBOLGA TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIBOLGA TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS XI DI SMA

NEGERI 1 SIBOLGA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

TIURMA JUNITA ARUAN NIM. 608112201

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERSETUJUAN

Karya Ilmiah ini diajukan oleh : Tiurma Junita Aruan, NIM : 608112201 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ( PJKR),

Program Studi Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Telah Disetujui dan Berhak Untuk di Wisuda

Medan, Januari 2013

Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing :

(3)

PERBEDAAN PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS FOREHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIBOLGA TAHUN AJARAN

2012/2013

Oleh :

Tiurma Junita Aruan PS : M. Irfan

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Ekspositori Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Servis Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Sibolga Tahun Ajaran 2012/2013. Populasi berjumlah 302 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh 76 siswa sebagai sampel penelitian, 38 siswa kelas ekspositori dan 38 siswa kelompok metode tutor sebaya. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode eksperimen dengan menggunakan rumus uji-t. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil pembelajarana servis forehand dengan menggunakan metode ekspositori diperoleh sebesar 4,40 simpangan baku 1,54 kategori yang termasuk sangat baik 3 orang atau 7,8%, baik 9 orang atau 23,6%, cukup 13 orang atau 34,2%, kurang 13 orang atau 34,2%. Sedangkan hasil pembelajaran servis forehand dengan menggunakan metode tutor sebaya diperoleh rata-rata sebesar 5,81 dengan simpangan baku 1,08 kategori yang termasuk sangat baik 4 orang atau 10,5%, baik 31 orang atau 81,5%, cukup 3 orang atau 7,8%. Dari uji homogenitas didapat bahwa sampel penelitian ini, berasal dari populasi yang homogen. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung 4,638 dan ttabel 1,67 pada taraf signifikan 0,05 dengan dk 76. Dengan demikian thitung > ttabel, hal ini berarti bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasili belajar servis forehand tenis meja.

(4)

PENDAHULUAN

Permainan tenis meja menuntut pelakunya memiliki kemampuan teknik

dasar agar dapat bermain dengan baik. Teknik dasar permainan tenis meja terdiri dari servis, smash dan blok. Selain kemampuan teknik dasar, kemampuan fisik

juga berperan dalam permainan tenis meja ke arah yang lebih sempurna. Tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah lain yaitu pimpong adalah merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan lagi bersifat kreatif (Sukintaka, 1979:81).

Menurut Larry Hodges (2007:43) bahwa dalam permainan tenis meja terdapat 4 (empat) cara yang harus dipelajari dari awal yaitu forehand topspin,

backhand topspin, forehand backspin, dan backhand backspin. Dan servis tenis meja terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu : servis forehand dan servis backhand.

Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang

diajarkan dapat dikuasi anak dengan baik. Abdurrahman (1999:24) mengatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan

ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan

metode yang tepat. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat untuk membantu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja

(5)

Salah satunya adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya (Group To Tutor). Melalui Tutor Sebaya, siswa tidak dijadikan sebagai

objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan sumber bertanya bagi temannya. Ahmadi dan Supriyono (2008:184) mengemukakan : “tutor adalah siswa yang sebaya yang

ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan antara teman umumnya lebih dekat dibanding dengan guru

siswa.

Selain metode Tutor Sebaya, peneliti juga akan mencoba menggunakan

metode ekspositori yang juga dianggap akan mampu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga. Menurut Sanjaya (2008:177) menyatakan bahwa: “metode pembelajaran ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.

Dari kedua metode yang telah dijelaskan, peneliti akan membandingkan

metode yang mana yang lebih tepat dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat kasih dan anugerah-Nya maka peneliti dapat mengerjakan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Perbedaan Pengaruh Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Ekspositori

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Servis Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Sibolga Tahun Ajaran 2012/2013”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat guna

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program Pendidikan Kesehatan Rekreasi Jurusan Pendidikan Kesehatan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,

Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, akan tetapi karena kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas

maka dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, baik isi, susunan, maupun tatanan bahasanya. Untuk itu penulis

mengharapkan berbagai kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

1. Bapak Prof. Dr.H. Ibnu hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK, Bapak Drs.

(9)

selaku pembantu Dekan II, Bapak DR, Budi Valianto, M.Pd selaku pembantu Dekan III.

3. Bapak Dr. Tarsyad Nugroha, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR, Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Sekertaris Jurusan PJKR, dan Bapak

M.Irfan S.Pd, M.Or selaku Ketua Prodi PKR

4. Bapak M.Irfan S.Pd, M.Or , sebagai dosen Pembimbing Skripsi sekaligus dosen penasehat akademik penulis yang telah banyak dan penuh kesabaran

memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan kapada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak/Ibu Dosen beserta staf pegawai di Fakultas Ilmu Keolahragaan 6. Bapak Gunung Lubis S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sibolga,

dan Ibu Aryani Agustina Tanjung selaku guru bidang studi Penjas yang telah mendukung dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh siswa siswi kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga yang telah berperan aktif dan mendukung penulis pada saat melakukan penelitian. Semoga

kelak kalian menjadi orang-orang yang sukses.

8. Teristimewa buat ayahanda Bitner Aruan dan Ibunda Roslina Butar-Butar yang telah membesarkan dan menyekolahkan penulis sampai ke perguruan

tinggi, membimbing, mengarahkan, memberi nasehat dengan penuh kasih sayang, dan yang telah berkorban baik secara moril maupun materil, serta

(10)

9. Buat saudaraku Daniel Aruan dan Robin Aruan serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberi dukungan dan semangat bagi penulis

selama kuliah hingga penyelesaian skripsi ini.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat berkat dari Bapa di Surga,

dan akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.

Medan, Januari 2013 Penulis

(11)

v

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

1.1 Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10

1.2 Hakikat Belajar... 13

1.3 Hakekat Hasil Belajar ... 15

1.4 Hakikat Metode Tutor Sebaya... 18

(12)

vi

1.4.2 Prosedur Pelaksanaan Metode Tutor Sebaya... 20

1.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Tutor Sebaya... 22

1.5 Hakekat Metode Ekspositori ... 23

1.5.1 Pengertian Metode Ekspositori... . 24

1.5.2 Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Ekspositori... . 25

1.5.3 Prosedur Pelaksanaan Metode Ekspositori... . 27

1.5.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Ekspositori... 29

1.6 Hakekat Materi Pembelajaran Tenis Meja ... 30

1.7 Hakekat Servis Forehand ... 38

B. Kerangka Berpikir ... 42

C. Hipotesis Penelitian... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel ... 46

C. Metode Penelitian ... 48

D. Desain Penelitian ... 49

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 50

F. Instrumen Penelitian ... 52

G. Teknik Analisis Data ... 54

H. Hipotesis Statistik... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 9

A. Deskripsi Data Penelitian... 59

(13)

vii

C. Pengujian Hipotesis... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan... 66

B. Saran... 66

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Hal

1. Perolehan Nilai Servis Forehand Tenis Meja Kelas XI IPA 3... 3

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas XI Semester Satu ... 31

3. Perbedaan Metode Ekspositori dan Metode Tutor Sebaya... 44

4. Perincian Populasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga... 47

5. Sampel Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga... 48

6. Desain Penelitian... 49

7. Format Penilaian Teknik Dasar Servis Forehand... 53

8. Hasil Akhir Penilaian Servis Forehand Tenis Meja... 54

9. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 59

10. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data... 61

(15)

ix

6. Tahap Pelaksanaan Servis Forehand Tenis Meja... 41

7. Sikap Akhir Servis Forehand Tenis Meja... 41

8. Plank SMA Negeri 1 Sibolga... 99

9. Guru Sedang Mengabsen Siswa (Kelompok Metode Ekspositori)... 99

10. Siswa Sedang Melakukan Pemanasan (Kelompok Metode Ekspositori)... 100

11. Guru Sedang Menberikan Penjelasan Teknik Servis Forehand... 100

12. Siswa Sedang Melakukan Servis Forehand... 101

13. Pelaksanaan Pre-Test (Kelompok Metode Ekspositori)... 101

14. Pelaksanaan Post-Test (Kelompok Metode Ekspositori)... 102

15. Guru Sedang Memberikan Evaluasi (Kelompok Ekspositori)... 102

16. Siswa Sedang Melakukan Pemanasan (Kelompok Metode Tutor Sebaya).... 103

17. Tutor Sedang Memberikan Penjelasan Tentang Servis Forehand... 103

18. Siswa Sedang Melakukan Pre-Test (Kelompok Metode Tutor Sebaya)... 104

19. Siswa Sedang Melakukan Post-Test (Kelompok Metode Tutor Sebaya)... 104

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Metode Tutor Sebaya... 70

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dengan Metode Ekspositori... 74

3. Lembar Fortofolio Penilaian Hasil Belajar Servis Forehand Tenis Meja... 78

4. Data Pre-Test Hasil Belajar Servis Forehand Kelompok Ekspositori... 79

5. Data Post-Test Hasil Belajar Servis Forehand Kelompok Ekspositori... 80

6. Data Pre-Test Hasil Belajar Servis Forehand Kelompok Tutor Sebaya... 81

7. Data Post-Test Hasil Belajar Servis Forehand Kelompok Tutor Sebaya... 82

8. Perhitungan Kelompok Metode Ekspositori... 83

9. Perhitungan Kelompok Metode Tutor Sebaya... 84

10.Perhitungan Nilai Rata-Rata Dan Simpangan Baku Data Hasil Penelitian... 85

11. Uji Normalitas Data... 91

12. Perhitungan Uji-t Untuk Uji Hipotesis... 95

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan

jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik

untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.

Supandi (1992:1) mengemukakan bahwa “Pendidikan jasmani adalah

(18)

Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan

berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi pendidikan jasmani pelajaran tenis meja merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas XI SMA. Tenis meja juga merupakan salah satu cabang

olahraga yang banyak digemari, tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya. Hal ini

disebabkan karena olahraga tenis meja tidak terlalu rumit untuk diikuti.

Permainan tenis meja menuntut pelakunya memiliki kemampuan teknik dasar agar dapat bermain dengan baik. Teknik dasar permainan tenis meja terdiri

dari servis, smash dan blok. Selain kemampuan teknik dasar, kemampuan fisik juga berperan dalam permainan tenis meja ke arah yang lebih sempurna.

Pada tanggal 12 Juli s/d 13 Juli 2012 peneliti melaksanakan observasi di Sekolah SMA Negeri 1 Sibolga. Dimana jumlah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga sebanyak 302 siswa yang terdiri dari 8 kelas. Setelah itu peneliti

melakukan pengamatan serta konsultasi pada guru pendidikan jasmani yang mengajar di SMA Negeri 1 Sibolga. Peneliti menemukan bahwa kemampuan

(19)

berbeda-beda yaitu ada yang tidak melewati net atau tersangkut dinet, memukul bola terlalu lambat sehingga lawan memiliki waktu untuk merencanakan pukulan

berikutnya dan pukulan tidak tetap sehingga keluar dari meja. Gerakan memukul juga masih terlihat kaku, dorongan pukulan ke depan (forehand push) belum tepat

sasaran, serta koordinasi gerakan pukulan belum tepat.

Dari data yang peneliti peroleh hasil belajar servis forehand tenis meja di SMA Negeri 1 Sibolga belum nenunjukkan hasil yang memuaskan terbukti

dengan masih banyaknya siswa yang memperoleh nilai servis forehand kurang dari 75 terutama pada kelas yang tidak unggulan, yaitu kelas XI IPA 3. Dan hasil

perolehan nilai servis forehand tenis meja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 1

Perolehan Nilai Servis Forehand Tenis Meja Kelas XI IPA 3

Agar standart kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat

terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga ada minat untuk

Nilai Banyak Siswa (orang)

60-65 14

66-70 10

71-74 9

(20)

melakukannya. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi, maupun modifikasi dalam pembelajaran.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga juga disebabkan kurang maksimalnya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

berkaitan dengan metode pembelajaran. Metode yang digunakan oleh guru selama ini yaitu metode komando. Metode komando adalah metode pembelajaran yang semua keputusan diambil oleh guru dan akan diteruskan kepada siswa. Metode ini

sangat monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan

kemudian merasakan kejenuhan dan timbul keinginan agar proses belajar mengajar cepat selesai.

Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang

diajarkan dapat dikuasi anak dengan baik. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode

yang sesuai dengan tujuan. Itu berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat.

Karakteristik siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga juga berbeda-beda.

Masing-masing individu memiliki karakter yang bervariasi dengan latar belakang yang berlainan dan juga perbedaan kemampuan dalam menangkap ilmu

(21)

ragu-ragu dengan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga kemampuan siswa berhenti sampai disitu. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran

yang tepat untuk membantu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja dengan baik dan benar.

Salah satunya adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya (Group To Tutor). Melalui Tutor Sebaya, siswa tidak dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk

menjadi tutor atau sumber belajar dan sumber bertanya bagi temannya. Dengan demikian siswa yang menjadi tutor dapat mengulang dan menjelaskan kembali

sehingga menjadi lebih mahir. Pengajaran Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik.

Tutor Sebaya adalah siswa dikelas yang tertentu yang memiliki kemampuan diatas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam memahami materi ajar.

Oleh karena peran tutor (pengajar) dijabat oleh teman sekelas, maka pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak terdapat lagi suatu kekakuan.

Maksudnya disaat proses belajar mengajar berlangsung siswa (yang diajar) tidak merasa kaku (ada rasa takut) untuk bertanya kepada tutor (pengajar) yang merupakan temannya sendiri tentang materi pelajaran yang tidak dikuasai olehnya

sehingga terciptalah situasi belajar yang menyenangkan dan diharapkan hasil belajar siswa pun dapat lebih meningkat.

(22)

dan menyenangkan. Karena itu peneliti mencoba mengunakan metode Tutor Sebaya yang dianggap akan membantu meningkatkan hasil belajar servis

forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga.

Selain metode Tutor Sebaya, peneliti juga akan mencoba menggunakan

metode ekspositori yang juga dianggap akan mampu meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga. Metode pembelajaran ekspositori akan merangsang peserta didik untuk bertindak lebih

aktif lagi. Menurut Sanjaya (2008:177) menyatakan bahwa: “metode pembelajaran ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses

penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.

Dari kedua metode yang telah dijelaskan, peneliti akan membandingkan metode yang mana yang lebih tepat dan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut untuk menjadi topik yang akan diteliti oleh peneliti.

Adapun judul yang dipilih sesuai dengan masalah tersebut yaitu “Perbedaan Pengaruh Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Ekspositori Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Servis Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Pada

(23)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dibuat suatu gambaran

tentang permasalahan yang dihadapi. Sehingga masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: Apa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar servis

forehand? Mengapa hasil belajar servis forehand rendah? Mengapa hasil belajar servis forehand perlu ditingkatkan? Apakah metode ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja? Apakah metode tutor

sebaya dapat meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja? Apakah metode tutor sebaya lebih efektif dari metode ekspositori terhadap hasil belajar

servis forehand tenis meja?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti seperti yang dipaparkan dalam identifikasi masalah, maka dalam penelititan ini

masalah akan dibatasi pada Perbedaan Pengaruh Metode Tutor Sebaya dan Metode Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Servis Forehand Tenis Meja Pada

Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga Tahun Ajaran 2012/2013. Variabel Bebas : Metode tutor sebaya dan metode ekspositori

(24)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan yang telah diuraikan pada identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan metode ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013?

2. Apakah penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode

ekspositori dengan metode tutor sebaya terhadap peningkatan hasil belajar servis forehand tenis meja siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar servis forehand siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013 dengan menggunakan metode

ekspositori.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar servis forehand siswa kelas XI

(25)

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar servis forehand tenis meja terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013

dengan menggunakan metode ekspositori dan metode tutor sebaya.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil atau diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan keterampilan pengajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.

b. Bagi Guru

1) Dapat menerapkan metode pembelajaran tutor sebaya.

2) Dapat mengembangkan kreativitas guru dalam menciptakan variasi pembelajaran di kelas.

3) Dapat sebagai masukan dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi Siswa

1) Menumbuhkan dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya.

3) Melatih siswa agar berani untuk mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan.

4) Meningkatkan kerja sama bagi siswa dalam kelompok dan meningkatkan

kemampuan bersosialisasi siswa.

5) Menumbuhkan semangat dan meningkatkan aktivitas siswa yang menjadi

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Metode mengajar ekspositori memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar servis forehand siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013.

2. Metode mengajar tutor sebaya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar servis forehand siswa kelas XI SMA Negeri 1

Sibolga tahun ajaran 2012/2013.

3. Metode tutor sebaya memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode ekspositori terhadap hasil belajar servis forehand siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Sibolga tahun ajaran 2012/2013

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan :

1. Dalam memberikan pembelajaran servis forehand tenis meja guru penjas

sebaiknya menggunakan metode mengajar tutor sebaya.

2. Kepada pihak sekolah diharapkan agar meningkatkan kualitas dan jumlah

(27)

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED, kiranya skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya dengan

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 1999. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi dan Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aria Djalil dalam (http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/26/model- pembelajaran-tutor-sebaya/).

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Harsuki, H. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Hodges, Larry. 2007. Tenis Meja. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Mosston. 2008. Teaching Physical Education. Finland: Rineka Cipta Salim, Agus. 2007. Buku Pintar Tenis Meja. Bandung: Jembar.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Litera.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Silberman, Mel. 1996. Active Learning. Universitas Negeri Medan.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito

Sukintaka. 1992. Permainan dan Metodik Buku III. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

(29)

Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. DEPDIKBUD. Jakarta.

Yonny, Acep dan Sri Rahayu Yunus. 2011. Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif dan Disenangi Murid. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

http://iqmaltahir.wordpress.com/2012/08/02/mengatasi-bola-pingpong-penyok/

http://pudiera.blogspot.com/2012/08/02/tenis-meja.html

http://www.google.co.id/2012/9/9/search?q=standar+isi+kurikulum+sma&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.

http://www.scribd.com/2012/08/02/doc/51462032/2/model-pengajaran-ekpositori

Gambar

Perolehan Nilai TABEL 1  Servis Forehand Tenis Meja Kelas XI IPA 3

Referensi

Dokumen terkait

Karakterisasi yang dilakukan pada serbuk meliputi: true density , Optical Microscope (OM), Vibrating Sample Magnetometer (VSM), dan X-Ray Diffraction (XRD).. Bahan

Berdasarkan pada pertimbangan karakteristik sinar matahari tersebut, maka dalam perancangan Sekolah Tinggi Penerbangan Surakarta (STPS) ini, faktor potensi cahaya

Hasil penelitian kecerdasan majemuk pada anak autisme, bahwa kecerdasan majemuk yang sudah berkembang dengan mengikuti terapi selama tiga tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi harga dan volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman dividen yang dilihat dari abnormal return

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengalaman musik yang dapat meningkatkan keterampilan bermain musik sesuai dengan langkah-langkah: mendengarkan musik,

Pemilihan Materi yang Dilalukan Guru dalam Pembelajaran Vokal Tingkat Dasar di Georama Yamaha Music School .... Implementasi Metode Pembelajaran dengan Materi yang Digunakan di

siswa penyandang autisme kelas menengah pada pembelajaran seni lukis.

Pada Gambar 13 pengujian pun dilakukan dengan memberikan input DVD Player pada rangkaian penguat transmitter dimana informasi akan dikirimkan melalui LED dan ditangkap