34
BAB IV
GAMBARAN UMUM HIMPPAR
4.1 Sejarah dan Latar Belakang HIMPPAR
Kedatangan mahasiswa asal Papua ke Kota Salatiga pertama kali pada tahun 1968.
Mahasiswa pertama yang datang dari Papua adalah Alm. Bapak Steve Kakisina, Alm. Bapak
Thommy Ireuw, dan Bapak Agus Rumansara. Mereka datang ke Kota Salatiga dan menjadi
mahasiswa UKSW karena dikirim oleh Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKI Papua). Sejak saat itu GKI Papua terus mengutus para utusannya untuk datang dan belajar sebagai mahasiswa di UKSW Salatiga.
Hingga tahun 1972, mahasiswa penerima beasiswa GKI yang menjadi mahasiswa
UKSW terus bertambah. Namun ketika itu mereka tinggal secara terpisah-pisah dan tidak
terorganisir. Hal ini menyebabkan lambatnya informasi dan kerengangan diantara mereka.
Untuk itu guna mempersatukan mereka dan mengorganisir mereka, maka pada tahun 1973
mereka membentuk suatu organisasi yang diberi nama Persatuan Mahasiswa asal Irian Jaya (PERMINIJA). Dengan kata lain, latar belakang terbentuknya PERMINIJA adalah mempersatukan dan mengorganisir mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang merupakan penerima beasiswa GKI, yang berada di Kota Salatiga.
35
Secara resmi PERMINIJA menerima mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang bukan penerima beasiswa GKI, untuk menjadi anggota PERMINIJA, yaitu pada tahun 1983. Penerimaan ini dilakukan oleh PERMINIJA karena pada tahun 1983 mahasiswa asal Papua yang penerima beasiswa GKI telah diasramakan. Artinya karena mereka telah disatukan pada asrama GKI yang dihibahkan oleh seorang Belanda bernama Niko Kumnte. PERMINIJA akhirnya dapat menerima mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang bukan penerima beasiswa GKI, untuk menjadi anggota PERMINIJA.
Setelah dua tahun sejak diterimannya mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang bukan penerima beasiswa GKI, untuk menjadi anggota PERMINIJA, tepatnya tahun 1985, lewat rapat anggota PERMINIJA, ditetapkanlah Wakil Rektor III UKSW yang ketika itu dijabat oleh Pdt. Prof. John A Titley, sebagai wali studi Mahasiswa asal Papua di Salatiga. Selama setahun PERMINIJA menjalankan roda organisasi ini, kemudian pada tahun 1986 PERMINIJA menganti namanya menjadi Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Irian Jaya (HIPMIJA).
Pergantian nama PERMINIJA menjadi HIPMIJA terjadi karena menurut pengamatan para anggota PERMINIJA ketika itu, pengorganisasian di dalam PERMINIJA tidak sesuai lagi dengan perkembangan keanggotaanya yang ada. Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa pada tanggal 30 maret 1986 nama Persatuan Mahasiswa asal Irian Jaya (PERMINIJA) diganti menjadi Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Irian Jaya (HIPMIJA).
36
Penggunaan nama HIPMIJA sebagai nama organisasi mahasiswa dan pelajar asal Papua di Kota Salatiga, digunakan kurang lebih empat belas tahun. Nama ini berubah pada tahun 1999 menjadi Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) Salatiga. Perubahaan nama HIPMIJA menjadi HIMPPAR lebih karena sebagai bentuk solidaritas dan pengakuan atas perubahan nama Provinsi Irian Jaya menjadi Provinsi Papua. Nama Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR) Salatiga, bertahan hingga kini.
Sejak didirikan Hingga saat ini, HIMPPAR tetap menjadi satu-satunya organisasi mahasiswa dan pelajar asal Papua di Kota Salatiga. Dimana saat ini HIMPPAR memiliki anggota biasa dan luar biasa sebanyak 672 jiwa, yang berasal dari suku, agama, bahasa yang berbeda-beda di Papua.
4.2 Visi, Misi, Tujuan HIMPPAR
Salah satu organisasi atau panguyuban etnis yang berada di Kota Salatiga adalah Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (HIMPPAR). HIMPPAR adalah organisasi yang menaungi dan bertanggung jawab terhadap keberadaan etnis Papua dan Papua Barat di Kota Salatiga. Walaupun kebanyakan orang salah memahami nama HIMPPAR yang mengunakan Papua Barat. Namun sebenarnya nama Papua Barat dipakai untuk menunjukkan identitas etnis Papua yang selama ini disebut Irian Jaya.
37
HIMPPAR Salatiga memiliki asas organisasi, yaitu kekeluargaan. Artinya nilai-nilai kekeluargaan merupakan pedoman yang akan memberi arah organisasi ini. Nilai-nilai kekeluargaan yang dimaksud adalah kebersamaan dan kerukunan yang mendukung satu sama lain selama menuntut ilmu di salatiga. Kebersamaan dan kerukunan tidak membatasi setiap anggota mencapai prestasi akademik, mencari pengalaman dan pengetahuan secara sendiri diluar HIMPPAR. Visi membangun HIMPPAR Salatiga dan Misi Melalui kebersamaan kita mengembalikan jati diri HIMPPAR menuju organisasi yang berkualitas.
Sedangkan Tujuan organisasi HIMPPAR ada dua, yaitu Pertama, Menghimpun Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari daerah Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di Salatiga serta mengembangkan bakat atau potensi anggota melalui organisasi ini. Kedua, Menjalin dan mempererat hubungan keakraban di antara sesama warga Papua Barat yang berada di Salatiga.
Berdasarkan tujuan HIMPPAR ini, maka sejak didirikannya hingga kini, HIMPPAR melalui para pengurusnya serta anggotanya terus berusaha menghimpun Mahasiswa dan Pelajar dan semua orang yang berasal dari Papua dan Papua Barat yang bertempat tinggal di Salatiga. Tidak sebatas menghimpun, tetapi juga melalui para pengurusnya serta anggotanya HIMPPAR juga terus memberikan pemahaman tentang pentingnya kebersamaan antar sesama bangsa/orang Papua. Hasilnya, saat ini HIMPPAR mencatat anggotanya telah mencapai 672 jiwa, dan tetap menjunjung HIMPPAR sebagai satu-satunya organisasi yang menaungi masyarakat, mahasiswa, pelajar asal Papua di Salatiga.
Sejarah, latar belakang serta perkembangan HIMPPAR dalam tulisan ini adalah hasil wawancara dengan : 1. Ketua BPH HIMPPAR Periode 2011-2013 (Saudara To Moresbi Sawor). Wawancara,20 September 2012 2. Salah Satu Senior HIMPPAR (Bapak Elly Doirebo), wawancara, 3 januari 2013
38
4.3 Struktur Organisasi
Gambar 2
39
4.4 Program Kerja HIMPPAR
Tabel 2
Program Kerja Tetap HIMPPAR
No Bidang Program Kerja Keterangan
1 Kerohanian Ibadah Rutin
Ibadah Hari – hari Besar Gerejawi
- Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil
- Hari Ulang Tahun HIMPPAR
- Ibadah Paskah
- HUT GKI Di Tanah Papua
- Ibadah Natal dan Tahun Baru
Ibadah pengucapan syukur bagi yang meninggal dan berduka.
Ibadah Pengucapan Syukur bagi yang Ultah dan menempati rumah baru.
Ibadah pengucapan syukur bagi anggota HIMPPAR yang winisuda
- Ibadah rutin HIMPPAR adalah salah satu bentuk kegiatan dari seluruh program yang ada yang ditujukan bagi seluruh anggota HIMPPAR salatiga dan simpatisa untuk bersekutu dengan Tuhan dan sesama.
- Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil setiap tanggal 5 Februari.
- Hari Ulang Tahun HIMPPAR setiap tanggal 30 Maret.
- Ibadah Paskah
- HUT GKI Di Tanah Papua setiap tanggal 26 Oktober
- Ibadah Natal dan Tahun baru
Ibadah pengucapan syukur bagi yang meninggal dan berduka, sasarannya Anggota HIMPPAR yang membutuhkan pelayanan, tujuannnya untuk menghibur serta menguatkan keluarga dan sanak saudara yang ditinggalkan. 2 Olah Raga Sepakbola (PS Pasific Star ) Sepakbola tujuan dari kegiatan ini adalah mewadai bakat
35
Lanjutan Table 2
Program Kerja Tetap HIMPPAR
No Bidang Program Kerja Keterangan
3 Seni Budaya Pembentukan grup tari yospan, grup tari kreasi, paduan suara dan vocal group.
Mengikuti Ekspo Budaya, Pentas seni, dll
Grup tari yospan dapat dibentuk, namun personil penarinya selalu berganti-ganti.
Grup tari kreasi baru hanya terbentuk jika ada kegiatan yang berkaitan dengan tari kreasi baru ( mengikuti Ekspo Budaya, pentas seni dll)
Kelompok Paduan suara dapat dibentuk, namun akhirnya bubar ( Latihan Paduan suara hanya bersifat musiman) Latihan vocal grup pada dasarnya dilaksanakan jika mengisi acara atau ibadah.
4 Studi Diskusi ilmiah
Penerimaan Pelajar dan Mahasiswa Baru. Keunikan program ini adalah adanya suasana baru dalam lingkungan HIMPPAR Salatiga. Mahasiswa baru juga harus diarahkan karena mereka membutuhkan suatu wadah atau organisasi yang dapat menuntun mereka dalam lingkungan baru.
5 Usaha Dana Iuran Wajib Anggota merupakan salah satu sumber dana organisasi .