• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peranan Group Facebook HIMPPAR(Studi Deskriptif Penggunaan Group Facebook Himpunan Mahasiswa Papua Barat di UKSW Salatiga) T1 362010041 BAB I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah hal vital bagi manusia. Menurut Tubbs dan Moss

(Mulyana,2005) komunikasi adalah proses penciptaan makna antara dua orang

atau lebih menggunakan media komunikasi tertentu, dan makna tersebut dibuat

untuk memenuhi berbagai aspek kebutuhan manusia atau dalam arti lain,

bertahan hidup.

Tindakan komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara baik

secara verbal (dalam bentuk kata-kata baik lisan dan atau tulisan) ataupun non

verbal (tidak dalam bentuk kata-kata misalnya dalam gesture, sikap, tingkah laku,

gambar-gambar dan bentuk-bentuk lainnya yang mengandung arti). Tindakan

komunikasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Kini, media untuk mass communication1 begitu beragam mulai dari yang bersifat audio hingga audio visual. Media komunikasi massa sendiri sangat

berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan Radio adalah

contoh paling sukses menjadi pendorong perubahan. Begitu besar efek dari sebuah

media hingga bahkan pada 1970-an muncul teori peluru atau Hypodermic Needle

Theory (Teori Jarum Hipodermik) setelah peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun

radio siaran CBS di Amerika berjudul The Invansion from Mars yang efeknya

begitu terasa bagi masyarakat Amerika pada masa itu. (Effendy,1993:264-265).

Pertengahan 1990an dengan berbagai teks, diantaranya pendapat McLuhan :”the effects of the electronic revolution in 1950s America were so great as to make educators displaced persons living in a world that has little to do with the

one in which they grew up. For McLuhan, this revolution produced classrooms

without walls as telecommunications and television brought a simultaneous

information structure to electronic society” (Littlejhon & Foss,2009). Sebagian

masyarakat bersikap utopis, sebagian lain pesimis, tentang bangkitnya budaya

internet dan matinya ‘media’ atau broadcast hingga kemudian gagasan tentang

1 Proses melalui mana komunikator menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan

(2)

2

second media age terbentuk embrionya. Studi-studi media dalam bentuk

tradisionalnya tidak dapat lagi membatasi dirinya hanya pada dinamika broadcast

(Holmes, 2012)

Kepemilikan telepon selular yang makin merata, berperan banyak dalam

meningkatkan penggunaan internet di Indonesia. Diuraikan lebih rinci untuk

sosial media, 95,7% pengakses internet di Indonesia menggunakan Facebook,

47,6% menggunakan Youtube, 37,6% adalah pengguna Google

Plus dan 29,4% pengguna Twitter (BBG, 2012)

“Penting banget buat aku sih facebook itu, soalnya ada grup angkatan, grup senat, dan aku juga banyak dapet info dari sana, baru-baru ini aku sampai tahu tanteku yang di Palu sakit juga dari facebook.”(1)

Dunia maya seakan menjadi suatu wadah “alternatif” berkomunikasi. Begitu

marak bermunculan sosial media diinternet sebagai salah satu sarana

berkomunikasi sekaligus melakukan jaringan komunikasi Fenomena booming

sosial media diantaranya yaitu facebook. Diluncurkan tahun 2006 oleh

penemunya Mark Zukerberg, kini facebook telah menjadi perusahaan raksasa.

Sekitar 175 juta profil aktif dan rata-rata tiap profil memiliki 120 teman. Durasi

pengaksesan profil berjumlah sekitar 3 milyar menit perhari dan lebih dari 18 juta

pengguna mengupdate profilnya setiap hari. Tidak dapat dipungkiri, facebook

merupakan situs sosial media yang paling besar dan juga banyak pengunanya

didunia ini. (Treq, 2014)

Internet sebagai media sosial adalah wadah komunikasi yang memungkinkan

informasi cepat sampai ke publik, siapapun dapat mengakses internet, dan tidak

terbatas ruang dan waktu. (Holtz, 1999). Ahli lain berpendapat media sosial

merupakan kelompok berbasis aplikasi internet yang membangun dan teknologi

dasar-dasar ideologis dari web memungkinkan penciptaan dan pertukaran konten

yang dihasilkan pengguna. Perpaduan teknologi dan interaksi sosial bagi

penciptaan nilai. Media sosial juga dapat memfasilitasi perubahan. (Kaplan &

Haenlein, 2002). Dari kedua teori secara praktis dapat ditarik kesimpulan bahwa

media sosial bersifat praktis namun juga dapat memfasilitasi perubahan. Hal ini

(3)

3

menyatakan ada peran media sosial bukan hanya sebagai media, namun juga

wadah untuk memfasilitasi perubahan, namun tentu saja harus ada

pembuktiannya.

Semakin berkembangnya media komunikasi juga semakin membuat variasi

cara komunikasi menjadi semakin beragam. Komunikasi group saja yang dalam

teori sebelumya dikelompokkan Michael Burgoon (dalam Wiryanto,2005) sebagai interaksi “tatap muka” kini telah dipatahkan oleh majunya media komunikasi baru salah satunya oleh fasilitas group dalam facebook.

Fasilitas group dalam facebook memungkinkan pengunanya untuk

memposting dalam bentuk broadcast kepada seluruh anggotanya. Prinsip kerjanya

lalu keluar notifikasi dari setiap anggota group tentang masuknya postingan baru.

Informasi dapat menyebar begitu cepat, mudah dan efisien. Selain bisa menerima,

kemudian anggota juga dapat mengomentari atau menyukai kiriman

tersebut,sehingga terjadi interaksi bahkan diskusi online didalamnya tanpa perlu

bertatap muka. Pada facebook, kita memiliki kemudahan untuk membuat group

facebook sebagai wadah komunitas, dimana setiap anggota yang tergabung

didalam group tersebut memiliki interest atau ketertarikan terhadap topik yang

ada di group tersebut.

Budaya tidak dapat dipungkiri selalu merupakan topik yang hangat khususnya

diIndonesia. Sebagaimana dituangkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika

yang berarti berbeda-beda namun tetap satu, lebih dari 350 bahasa daerah

berkembang diIndonesia dan ratusan etnis tersebar di berbagai wilayah , tinggal

dan hidup di berbagai pulau yang tersebar. Kehidupan majemuk Indonesia yang

kompleks ditandai dengan kenyataan latar belakang sosial budaya dan etnis yang

berbeda-beda. Indonesia adalah Negara yang plural. Perwujudan perbedaan telah

menempatkan individu manusia hidup dalam suatu sistem sosial dengan

keberagaman budaya yang kemudian dikenal dengan sistem sosial yang

multikultur dan secara relatif, setiap individu akan cenderung semakin sering dan

semakin intensif untuk berinteraksi dengan individu lain yang berbeda budaya

terlebih lagi dalam situasi saat ini ketika teknologi komunikasi telah mengalami

(4)

4

Satu bagian kecil dari Indonesia yang sering disebut-sebut sebagai miniatur

melting pot Indonesia adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Sebutannya sebagai Indonesia Mini dikarenakan mahasiswanya yang berasal dari

berbagai daerah diIndonesia. Begitu banyak etnis, tercatat 18 etnis (Papua,

Maluku, Maluku Utara, Timor, Sumba, Minahasa, Poso, Toraja, Bali, Jawa,

Kalimantan, Dayak Landak, Nias, Lampung, Batak Karo, Batak Toba, Batak

Simalungun , Talaud) masing-masing memiliki group facebook.

“Penting untuk saya ikut dalam group etnis saya supaya dapat tahu informasi tentang keadaan teman-teman Papua, seperti adanya konflik di cungkup yang lalu-lalu, group facebook kami gunakan untuk melakukan rekonsiliasi ya.”(2) “Kalo saya di group itu biasa bicarakan tentang informasi kegiatan seputar Papua, misalnya makrab Papua, dan kegiatan lain.” (3)

Mengadopsi studi The Role of The Internet in Forging a Pluralistic

Integration (a Study of Chinese Intellectuals in the US) karya Srinivas R.Melkote

dan D.J.Liu tahun 2000 yang dipublikasi oleh SAGE Publication, London di

jurnal Gazzete Vol.62(6):495-504, dimana studi ini mengungkap bagaimana

Chinese Student and Scholars (CSS) bisa bertahan di USA dengan tetap

melakukan hidup bersama perilaku Amerika di sekitarnya namun tetap menjaga

kesatuan hubungan mengunakan Chinese Ethic Internet (CEI) untuk tetap

menjunjung nilai-nilai pribumi mereka, dan juga untuk mengupdate berita atau

apapun seputar komunitas mereka juga tentang negeri China, penulis ingin

mengungkap fenomena ini pula di UKSW.

Melalui teropong jurnal The Role of The Internet in Forging a Pluralistic

Integration (Melkote&Liu,2000) penulis ingin melihat bagaimana fenomena

pendatang (dalam hal ini orang luar jawa) yang belajar di UKSW,mereka bertahan

sebagai sebuah komunitas yang disatukan menggunakan komunikasi termediasi

komputer (internet). Subjek dalam penelitian ini adalah etnis Papua di UKSW.

Pemilihan etnis Papua sendiri berdasarkan ungkapan bahwa manusia

memerlukan pengkategorisasian dan penyamarataan yang terkadang

menyandarkan diri pada stereotip (Martin dan Nakayama, 2007:189). Stereotip

yang mereka katakan sebagai “widely held beliefs about a group of people.”

(2) hasil wawancara dengan B, anggota group facebook HIMPPAR pada 18 november 2014.

(5)

5

Perbedaan paling mencolok terlihat dari etnis milik Indonesia paling timur ini,

mulai dari perbedaan fisik berupa warna kulit, jenis rambut, kebiasaan berpakaian,

makan, berbicara, budaya sungguh sangat berbeda dengan masyarakat di Salatiga.

Tingginya tingkat perbedaan ini menjadi dasar pijakan penelitian ini. Selain itu,

tercatat lebih dari 100 postingan sebagai informasi yang didiskusikan didalamnya

tercatat dari Desember 2014 hingga pertengahan semester pertama 2015 yang

membahas beragam hal didalamnya dengan keunikannya sendiri. Didalamnya

juga terjadi interaksi aktif.

Mengangkat isu etnis dan cara mereka hidup di lingkungan baru juga

merupakan salah satu bentuk pengembangan dari studi The Role of The Internet

in Forging a Pluralistic Integration, dimana skripsi ini juga ingin melakukan suatu

penggambaran pengunaan komunikasi cyber oleh etnis Papua, untuk mengetahui

bagaimana peranan group facebook HIMPPAR bagi mereka sebagai mahasiswa

UKSW.

Komunikasi sebagai disiplin ilmu dalam ranah aksiologisnya tentu harus

bermanfaat bagi manusia. Menjadi penting untuk terus melakukan pengembangan

dibidang ini. Skripsi ini ingin mengeksplorasi peran Internet (secara khusus Group

Facebook HIMPPAR) sebagai suatu media komunikasi baru yang bermanfaat

bagi mahasiswa Papua di Salatiga.

Skripsi ini ingin mendeskripsikan peranan group tersebut melalui penelitian

akan pengoperasian group facebook HIMPPAR di UKSW. Mengidentifikasi

sejauh mana peranan dari group facebook HIMPPAR dan tercermin dalam

kehidupan mereka sebagai mahasiswa UKSW. Skripsi ini juga ingin

membuktikan hubungan dari kedua teori oleh kedua ahli Holtz dan

Kaplan&Heinlein bahwa facebook merupakan media komunikasi yang praktis,

namun mampu membawa perubahan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah : Apa

(6)

6 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

Menggambarkan peranan group facebook HIMPPAR bagi anggotanya di UKSW.

1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan dan menambah referensi

kepustakaan tentang media baru dan kaitannya dengan etnisitas serta

peranan group facebook.

b. Manfaat Praktis

- Menambah wawasan peneliti mengenai kajian jaringan komunikasi dalam

media baru, khususnya peranannya untuk anggota Group Facebook

HIMPPAR di UKSW.

- Memberikan tambahan pengetahuan pembaca umum dan mahasiswa

FISKOM tentang signifikansi media baru (internet) dalam hal etnisitas

agar para pembaca bersikap kritis terhadap segala komponen komunikasi

khususnya media yang baru, dan arif dalam menggunakannya mengingat

perkembangan ilmu dan teknologi yang kian pesat di era global ini.

1.5 Batasan Penelitian

Dalam menyusun kerangka konsep diperlukan hasil pemikiran rasional yang

bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan

dicapai (Nawawi, 2001:40). Konsep yakni istilah dan definisi yang digunakan

untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu

yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 2006:33). Jadi kerangka

konsep adalah landasan berpikir yang menjelaskan makna dan maksud dari teori

yang dipakai.

1.5.1 Peranan (signifikasi)

“Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,

(7)

dipisah-7

pisahkan dan saling bertentangan satu sama lain.” (Soekanto 2002:441). Batasan dalam penelitian ini,membuktikan peranan yang dimaksud, yaitu bagaimana

group facebook atau dalam hal ini jaringan komunikasi dari suatu media baru

(internet) dioperasikan dalam kedudukannya sebagai suatu media, lebih

khususnya sarana komunikasi kelompok HIMPPAR di UKSW.

1.5.2 Komunikasi dan Komunikasi Etnis

Komunikasi seperti model Harold Laswell adalah who says what in which

channel to whom with what effects (Effendy 1994:10) Komunikasi etnis terjadi

apabila produsen pesan adalah anggota suatu etnis dan penerima pesannya adalah

anggota suatu etnis lainnya. Batasan yang digunakan didalam penelitian ini adalah

membuktikan bagaimana komunikasi HIMPPAR dapat berjalan namun dengan

termediasi media Group Facebook.

1.5.3 Group

Group adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama

lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy

Mulyana, 2005), Group Facebook HIMPPAR dalam penelitian ini digunakan

sebagai sebjek dan interaksinya merupakan objek dalam penelitian ini.

1.5.4 Group Facebook

Group dalam Facebook merupakan salah satu fitur yang disediakan untuk

mengirim pesan ke semua anggota kelompok, diskusi, ,mengajukan dan

menjawab pertanyaan, mengundang anggota baru untuk bergabung dengan

percakapan, posting link, posting pekerjaan, menunjukkan keahlian dengan tujuan

untuk membangun semangat anggota, dll. Fitur ini menyediakan fungsi group

sebagaimana mestinya. Melalui Group Facebook HIMPPAR inilah penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan sejumlah unsur dari variabel internal dan eksternal, yaitu self efficacy , sikap wirausaha, motivasi berprestasi, lingkungan keluarga berpengaruh

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada

Pelayanan perpustakaan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pustakawan sekolah agar bahan-bahan pustaka dapat dimanfaatkan dan diberdayagunakan dengan optimal

perpustakaan adalah agar perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pemustaka sebagai tempat penelusuran informasi dan tempat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka

In order to handle the Referred Vocational School Program, school has formed a special team manager program consisting of: Principal as a responsible, vice

[r]

Suatu penelitian ilmiah bermaksud memperoleh data yang dapat diandalkan dalam menguji suatu kebenaran ilmu, untuk memperoleh data tersebut diperlukan langkah – langkah antara

Layanan story telling merupakan layanan bercerita yang dilakukan oleh petugas perpustakaan apabila terdapat kunjungan dari. sekolah TK atau