• Tidak ada hasil yang ditemukan

Chapter II Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan Dan Depresi Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Chapter II Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan Dan Depresi Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker Payudara

1. Pengertian

Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang tidak termasuk kulit payudara. Payudara secara umum terdiri dari dua tipe jaringan, jaringan glangular (kelenjar) dan jaringan stomal(penopang). Jaringan kelenjar mencakup kelenjar susu (lobules) dan saluran susu (the milk passage, milk duct). Untuk jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan serat konektif. Payudara juga dibentuk oleh jaringan lymphatik, sebuah jaringan yang berisi sistem kekebalan yang bertugas mengeluarkan cairan serta kotoran selular. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm dalam waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut berada pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak dapatmengetahui secara pasti. Sel kanker payudara dapat bersembunyi didalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker (Mulyani, 2013).

Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau masa tunggal yang sering terdapat di daerah kuadran atas bagian luar, benjolan ini keras dan bentuknya tidak beraturan dan dapat digerakkan.

(2)

berkembang tanpa bisa dikendalikan. Penyebaran kanker payudara terjadi melalui kelenjar getah bening sehingga kelenjar getah bening aksila ataupun supraklavikula membesar. Kemudian melalui pembuluh darah kanker menyebar ke organ tubuh lain seperti hati, otak, dan paru-paru (Olfah , 2013).

2. Tahapan Perkembangan Kanker

Menurut Olfah (2013) tahapan perkembangan kanker payudara meliputi : a. Inisiasi

Agen penyebab kanker merusak materi genetik sebuah sel. Pada tahap ini terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa virus, bahan kimia, radiasi atau sinar matahari tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap karsinogen bahkan pada gangguan fisik menahunpun dapat membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

b. Promosi

Sel-sel yang rusak terpajan bahan kimia akan mempercepat proses pembelahan sel, diperlukan pajanan jangka panjang pada pemicu-pemicu ini agar kanker dapat berkembang dan faktor gizi diperkirakan memberikan kontribusi terbesar pada kanker tahap ini.

c. Progresi

(3)

payudara normal hingga menjadi benjolan kanker, diperlukan satu miliar sel untuk membentuk tumor ukuran 1 cm. Para peneliti meyakini bahwa kanker dapat tumbuh selama 8 tahun sebelum terdeteksi oleh sinar X. Sel-sel tumor payudara seiring berjalannya waktu dapat masuk ke peredaran darah dan ke sistem getah bening serta mulai tumbuh di organ-organ lain seperti hati, paru-paru atau tulang.

3. Klasifikasi Kanker Payudara

Kanker payudara dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, antara lain :

a. Berdasarkan sifat serangannya terbagi menjadi dua yaitu : 1) Kanker Payudara Invasif

Pada kanker payudara invasif, sel kanker merusak saluran serta dinding kelenjar susu, menyerang lemak dan jaringan konektif disekitarnya. Kanker dapat bersifat invasif/menyerang tanpa selalu menyebar (metastatik) ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.

2) Kanker Payudara Non-Invasif

(4)

3) Berdasarkan stadiumnya kanker payudara dibagi menjadi : 1) Stadium 0

Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer yaitu kanker tidak menyebar keluar ari pembuluh/saluran payudara dan kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara.

2) Stadium I

Pada stadium ini tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada titik pada pembuluh getah bening.

3) Stadium II A

Pada stadium ini, diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan pada titik-titik pada saluran getah bening di ketiak (axillary limp nodes). Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm, belum menyebar ke titik-titik pembuluh getah bening pada ketiak (axillary limp nodes). Tidak adanya tanda-tanda tumor pada payudara, tetapi ditemukan pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.

4) Stadium II B

Pada kondisi ini, diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tetapi tidak melebihi 5 cm, telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.

5) Stadium III A

(5)

6) Stadium III B

Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakanbisa juga luka bernanah di payudara dapat didiagnosis sebagai Inflamantory Breast Cancer. Dapat juga sudah atau bisa juga belum menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tetapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.

7) Stadium III C

Seperti stadium III, tetapi telah menyebar ke titik-titik pada pembuluh getah bening dalam group N3 (kanker telah menyebar lebih dari 10 titik di saluran getah bening di bawah tulang selangka.

8) Stadium IV

Pada stadium IV ukuran tumor dapat berapa saja, tetapi telah menyebar pada lokasi yang jauh, seperti tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

4. Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara belum diketahui secara pasti penyebabnya, ada beberapa faktor kemungkinannya, antara lain :

a. Faktor Usia

Semakin tua usia seorang wanita, maka resiko untuk menderita kanker payudara akan semakin tinggi. Pada usia 50-69 tahun adalah kategori usia paling beresiko terkena kanker payudara, terutama mereka yang mengalami menopause terlambat.

b. Faktor Genetik

(6)

mengidap kanker payudara maka ada kemungkinan untuk memiliki resiko terkena kanker payudara dua kali lipat dibandingkan wanita yang lain yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang terkena kanker payudara.

c. Penggunaan Hormon Estrogen

Penggunaan hormon estrogen misalnya pada penggunaan terapi estrogen replacement, penggunaan terapi replacement mempunyai peningkatan resiko yang signifikan untuk mengidap penyakit kanker payudara.

d. Gaya Hidup yang Tidak Sehat

Jarang berolahraga atau kurang gerak, pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur, merokok serta mengkonsumsi alkohol akan meningkatkan resiko kanker payudara.

e. Perokok Pasif

Merupakan orang yang tidak merokok tetapi orang yang tidak sengaja menghisap asap rokok yang dikeluarkan oleh orang perokok seringkali di dengar perokok pasifterkena resiko dari bahaya asap rokok di banding perokok aktif.

f. Penggunaan Kosmetik

Bahan-bahan kosmetik yang bersifat seperti hormon estrogen beresiko menyebabkan peningkatan resiko mengalami penyakit kanker payudara, sehingga berhati-hatilah dalam penggunaan alat kosmetik untuk kesehatan diri kita.

g. Penggunaan pil KB

(7)

rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas dan resiko ini akan menurun secara otomatis bila penggunaan pil KB berhenti.

5. Faktor Resiko Kanker Payudara

Hampir seluruh faktor resiko kanker payudara berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan estrogen yang tidak terpakai dan tersisa dalam tubuh ataupun estrogen yang tidak diimbangi dengan progesteron.

Adapun faktor-faktor resiko kanker payudara, yaitu : a. Umur

Sebagian besar wanita penderita kanker payudara berusia di atas 50 tahun. Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Pada wanita yang mengalami menopause terlambat, setelah umur 55 tahun dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara. Secara umum, resiko terkena kanker payudara mencapai puncaknya pada usia lebih dari 60 tahun. b. Usia saat menstruasi pertama (menarche)

Jika seorang wanita mengalami menstruasi diusia dini, sebelum 12 tahun wanita akan memiliki peningkatan resiko kanker payudara. Karena semakin cepat seorang wanita mengalami pubertas maka makin panjang pula jaringan payudaranya dapat terkena oleh unsur-unsur berbahaya yang menyebabkan kanker seperti bahan kimia, estrogen ataupun radiasi.

c. Penyakit fibrokistik

(8)

d. Riwayat keluarga dengan kanker payudara

Jika keluarga seperti ibu, saudara perempuan, adik, kakak mempunyai kanker payudara (terutama sebelum usia 40 tahun) resiko terkena kanker payudara lebih tinggi.

e. Riwayat kanker payudara

Seorang wanita yang pernah memiliki kanker di salah satu payudaranya, akan beresiko lebih tinggi untuk payudara lainnya juga akan terkena.

f. Usia saat melahirkan anak pertama

Semakin tua memiliki anak pertama, semakin besar resiko untuk terkena kanker payudara. Pada usia 30 tahun atau lebih dan belum pernah melahirkan anak resiko terkena kanker payudara juga akan meningkat.

g. Obesitas setelah menopause

Seorang wanita yang mengalami obesitas setelah menopause, akan beresiko1,5 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan normal.

h. Perubahan Payudara

Hampir setiap wanita mengalami perubahan pada payudaranya. Sebagian besar perubahan itu bukan kanker. Tetapi ada beberapa perubahan yang mungkin merupakan tanda-tanda kanker. Jika seorang wanita memiliki perubahan jaringan payudara yang dikenal sebagai hiperplasia atipikal (sesuai hasil biopsi), maka seorang wanita memiliki peningkatan resiko kanker payudara.

i. Terapi radiasi di dada

(9)

kanker payudara. Semakin muda ketika menerima pengobatan radiasi, semakin tinggi resiko untuk terkena kanker payudara.

j. Penggunaan hormon estrogen dan progestin

Seorang wanita yang mendapatkan terapi penggantian hormon estrogen saja atau estrogen plus progestin selama lima tahun atau lebih setelah menopause akan memiliki peningkatan resiko mengembangkan kanker payudara.

k. Mengkonsumsi alkohol

Wanita yang sering mengkonsumsi alkohol akan beresiko terkena kanker payudara karena alkohol menyebabkan perlemakan hati, sehingga hati bekerja lebih keras dan lebih sulit memproses estrogen agar keluar dari tubuh. l. Mengkonsumsi makanan siap saji (junk food)

Mengkonsumsi makanan siap saji atau junk food secara berlebihan dari usia dini dapat membuat tubuh menjadi gemuk, sehingga meningkatkan resiko terkena kanker payudara, lemak tubuh akan meningkat jika tidak diimbangi olahraga sehingga akan berlanjut resistansi insulin, akan menyebabkan keinginan untuk mengkonsumsi karbohidrat meningkat. Insulin yang dihasilkan bertambah seiring dengan pertambahan berat badan. Lemak pada tubuh yang berlebih akan berlanjut lebih banyak kadar estrogen sehingga pertumbuhan payudara dan menstruasi lebih cepat.

m. Aktivitas fisik

(10)

6. Pengobatan

Pengobatan kanker payudara tergantung tipe dan stadium yang di alami penderita. Pada umumnya seseorang diketahui menderita penyakit kanker payudara ketika sudah stadium lanjut. Hal tersebut dikarenakan tentang kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan deteksi dini. Pengobatan kanker payudara itu sendiri meliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini bertujuan untuk memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilngkan gejala-gejalanya.

Macam-macam pengobatan kanker payudara, yaitu : 1) Pembedahan

Tumor primer biasanya dihilngkan dengan pembedahan. Prosedur pembedahan yang dilkukan pada tahapan penyakit, jenis tumor, uur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Seorang ahli bedah dapat mengangkat tumor serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain sedangkan mastektomi merupakan operasi pengangkatan payudara. 2) Terapi Radiasi

(11)

menjadi hitam, nafsu makan berkurang, hemoglobin dan leukosit cenderung menurun.

3) Terapi hormon

Terapi hormon adalah bentuk pengobatan seluruh tubuh yang sangat efektif untuk menurunkan risiko reseptor hormon positif kanker payudara datang kembali atau berkembang. Terapi hormon dapat digunakan untuk menurunkan risiko kanker payudara jika berisiko tinggi, pada kanker payudara non-invasif digunakan untuk menurunkan risiko kanker datang kembali, penyakit metastatik (lanjutan), pada kanker payudara invasif digunakan untuk menyusutkan tumor besar, dan menurunkan risiko kanker datang kembali setelah pengobatan pertama kanker payudara (operasi, kemoterapi,dan radiasi).

4) Terapi bertarget

Terapi kanker bertarget merupakan pengobatan kanker yang menetapkan sasaran ciri khusus sel kanker seperti protein dan enzim. Terapi bertarget tidak membahayakan sel sehat atau normal. Terapi bertarget berupa antibodi yang bekerja seperti antibodi yang dibuat sistem imun. Terapi bertarget disebut juga terapi bertarget imun.

5) Kemoterapi

(12)

Banyak efek samping kemoterapi yang hilang setelah menyelesaikan kemoterapi. Selain itu, sebagian efek samping mungkin membutuhkan waktu beberapa bulan atau lebih lama lagi untuk hilang sama sekali. Beberapa efek samping yang mungkin di alami adalah anemia, diare, kelelahan, masalah kesuburan, perubahan rambut, infeksi, kehilangan daya ingat, gejala-gejala menopause atau malah terjadi menopause, luka pada mulut dan kerongkongan, perubahan pada kuku, mual, neuropati atau masalah pada tangan dan kaki, perubahan dalam merasa dan membau, kering pada vagina, muntah, dan perubahan berat badan.

B. Keluarga

1. Pengertian Keluarga

(13)

Pembagian tipe keluarga tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya,

b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek- nenek, paman-bibi).

Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokkan tipe keluarga selain kedua diatas berkembang menjadi :

a. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya,

b. Orangtua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari

salah satu orang tua dengan anakanak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya,

c. Ibu dengan anak tanpa perkawinan,

d. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah,

e. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya,

(14)

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga meliputi meliputi tugas-tugas keluarga, fungsi pokok keluarga, dan peranan keluarga :

a. Tugas-Tugas Keluarga

Pada dasarnya tugas keluarga terdiri dari delapan tugas pokok sebagai berikut:

1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya,

2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga,

3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing,

4) Sosialisasi antar anggota keluarga, 5) Pengaturan jumlah anggota keluarga, 6) Pemeliharan ketertiban anggota keluarga,

7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas, 8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga (Effendi,

1998).

b. Fungsi Pokok keluarga

Secara umun fungsi keluarga adalah sebagai berikut:

1) Fungsi efektif, fungsi keluarga yang utara untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. 2) Fungsi sosialisasi, fungsi mengembangkan dan tempat mclatih anak untuk

kehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan prang lain di luar rumah.

(15)

4) Fungsi ekonomi, keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 5) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan, untuk mempertahankan keadaan

kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi (Friedman, 1998).

c. Peranan Keluarga

Manakala keluarga tahu bahwa salah satu anggotanya menderita kanker, maka lazimnya pihak keluarga tidak dapat melepaskan diri dari keterlibatan dalam menghadapi penderitaan ini. Sebahagian keluarga menunjukkan rasa simpati dan kasihan, namun sebahagian lain bersikap menolak akan kenyatan ini. Peranan keluarga amat penting, pihak keluarga yang penuh pengertian dan kooperatif dengan pihak perawatan dan memberikan dorongan moril penuh kepada penderita, akan banyak membantu dalam penatalaksanaan penderita kanker. Dalam banyak hal, temyata respon penderita terhadap pengobatan banyak sedikitnya ditentukan oleh faktor keluarga dan lainnya dalam memberikan reaksi terhadap penyakit yang dideritanya (Dadang, 2004). Dalam pengalaman praktek sering di jumpai sikap negativistik (penolakan) dari pihak keluarga. Mungkin karena ketidaktahuan (ignorancy) ataupun kepercayaan tradisional tentang penyebab dan pengobatan kanker, maka dokter seringkali kehilangan peluang yang baik (momentum)untuk melakukan tindakan ini (Suprajitno, 2012).

C. Dukungan Keluarga

(16)

sehingga seseorang akan tabu bahwa ada orang lain yang memperhatikan, menghargai dan mencintainya. Sedangkan menurut Friedman (1998:174) Dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga adalah suatu keadaan atau proses hubungan antara keluarga yang memberi manfaat kepada orang lain. Jenis dukungan keluarga ada enam, yaitu:

1. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit.

2. Dukungan informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar informasi).

3. Dukungan penilaian (apprasial), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga.

4. Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.

(17)

6. Dukungan spiritual, sesungguhnya kepercayan terhadap Tuhan dan berdoa diidentifikasikan oleh keluarga sebagai cam paling penting bagi keluarga untuk mengatasi suatu stressor yang berkaitan dengan kesehatan atau sebagai suatu metode dan sangat penting dan sangat sering digunakan, karena agama sebagai cara paling penting untuk menanagani kanker (Suprajitno, 2012).

Menurut Cohen (1984), ada tiga tipe mekanisme dukungan :

1. Dukungan nyata, mekispun sebenamya setiap orang dengan sumber- sumber yang tercukupi dalam bentuk uang atau perhatian, dukungan nyata merupakan paling etktif bila dihargai oleh penerima dengan tepat. Pemberian dukungan nyata yang berakibat pada perasaan ketidakadekuatan dan berhutang akan benar-benar menambah stress individu.

2. Dukungan pengharapan, kelompok. dukungan dapat mempengaruhi persepsi individu akan ancaman dukungan sosial menyangga orang-orang untuk melawan stress dengan membantu mereka mendefinisikan kembali situasi tersebut sebagai ancaman kecil, bagaimanapun dukungan sosial hanya membantu jika stressor tersebut dapat diterima, pasien kanker umumnya tidak ingin mendiskusikan penyakitnya karena cacat yang didapat pada kondisi tersebut dan tidak mencari bantuan dari pasien kanker lain agar terhindar dari ucapan umum bahwa mereka mengalami kanker.

3. Dukungan emosional, jika stress mengurangi perasaan seseorang akan hal

(18)

hilang perasaan memilki dapat diperbaiki dengan bentuk dukungan yang mengembangkan hubungan personal yang relatif.

Tahapan Dukungan adalah sebagai berikut:

1. Tahap dukungan dalam pengambilan keputusan, 2. Tahap dukungan dalam perencanaan kegiatan, 3. Tahap dukungan dalam pelaksanaan kegiatan,

(19)

D. Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan dalam perasaan (affective) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Realty Testing Ability / RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan kepribadian/ splitting of personality ), perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.

Gejala kecemasan baik yang sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaan (psychiatrikdisorder). Secara klinis gejala kecemasan di bagi dalam beberapa

kelompok, yaitu: gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder/GAD), gangguan panik (panic disorder), gangguan phobic ( phobic

disorder), dan gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive disorder).

Diperkirakan jumlah mereka yang menderita gangguan kecemasan ini baik akut maupun kronik mencapai 5% dari jumlah penduduk, dengan perbandingan antara wanita dan pria adalah 2 banding 1. Dan diperkirakan antara 2%-4% di antara penduduk di suatu saat dalam kehidupannya pernah mengalami gangguan cemas ( PPDG-II, Rev.1983).

2. Tipe kepribadian pencemas

(20)

a. Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu, dan bimbang.

b. Memandang masa depan dengan rasa was-was (khawatir).

c. Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di muka umum (demam panggung).

d. Sering merasa tidak berslah, menyalahkan orang lain. e. Tidak mudah mengalah, suka ngotot.

f. Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila duduk, gelisah.

g. Seringkali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), keluhan berlebihan terhadap penyakit.

h. Mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil (dramatisasi).

i. Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu. j. Bila mengemukakan seuatu atau bertanya seringkali di ulang-ulang. k. Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris.

Orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan-keluhan fisik (somatik) dan juga tumpang tindih dengan ciri-ciri kepribadian depresif, atau dengan kata lain batasannya seringkali tidak jelas.

3. Gejala klinis cemas

Keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut :

a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan fikirannya sendiri, mudah tersinggung.

(21)

d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan. e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

f. Keluhan-keluhan somatik misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya.

4. Tingkat Kecemasan

Dalam Ermawati (2014) ansietas atau kecemasan dapat di bagi berdasarkan tingkatannya yaitu :

a. Ansietas ringan

Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lpangan persepsi melebar dan individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkanpertumbuhan dan kreativitas.

1) Respon fisiologi

a) Sesekali napas pendek b) Nadi dan tekanan darah naik c) Gejala ringan pada lambumg d) Muka berkerut dan bibir bergetas 2) Lapang persepsi melebar

a) Mampu menerima rangsangan yang kompleks b) Konsentrasi pada masalah

c) Menjelaskan masalah secara efektif 3) Respon perilaku dan emosi

(22)

c) Suara kadang-kadang meninggi b. Ansietas sedang

Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal penting saat itu dan menyampingkan hal lain.

1) Respon fisiologi

a) Sering napas pendek

b) Nadi (ekstra systole) dan tekanan darah naik c) Mulut kering

d) Anorexia

e) Diare/konstipasi f) Gelisah

2) Respon kognitif

a) Lapang persepsi menyempit

b) Rangsang luar tidak mampu diterima c) Berfokus pada apa yang menjadi perhatian 3) Respon perilaku dan emosi

a) Gerakan tersentak-sentak (meremas tangan) b) Bicara banyak dan lebih cepat

c) Susah tidur

d) Perasaan tidak aman c. Ansietas berat

(23)

Individu tidak mampu lagi berfikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan perhatian pada area lain.

1) Respon fisiologi a) Napas pendek

b) Nadi dan tekanan darah naik c) Berkeringat dan sakit kepala d) Penglihatan kabur

e) Ketegangan 2) Respon kognitif

a) Lapan persepsi sangat sempit

b) Tidak mampu menyelesaikan masalah 3) Respon perilaku dan emosi

a) Perasaan ancaman meningkat b) Verbalisasi cepat

c) Blocking d. Panik

Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa walaupun telah diberikan pengarahan. 1) Respon fisiologi

a) Napas pendek

b) Rasa tercekik dan palpitasi c) Sakit dada

(24)

f) Koordinasi motorik rendah 2) Respon kognitif

a) Lapang persepsi sangat sempit b) Tidak dapat berfikir logis 3) Respon perilaku dan emosi

a. Agitasi, mengaamuk dan marah b. Ketakutan, berteriak-teriak, blocking c. Kehilangan kendali atau kontrol diri d. Persepsi kacau (Dadang, 2013).

E. Depresi

1. Pengertian

Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama dewasa ini. Hal ini amat penting karena orang dengan depresi produktivitasnya akan menurun dan ini amat buruk akibatnya bagi suatu masyarakat, bangsa dan negara yang sedang membangun. Orang yang menderita depresi adalah orang yang amat menderita. Depresi adalah penyebab utama tindakan bunuh diri, dan tindakan ini menduduki urutan ke-6 dari penyebab kematian di Amerika Serikat.

Depresi adalah saah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaaan (effective/mood disorder), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya.

2. Ciri kepribadian depresif

(25)

alaminya. Selain itu, ada juga yang lebih rentan (vulnerable) jatuh dalam keadaan depresi dibandingkan dengan orang lain. Orang yang lebih rentan ini (beresiko tinggi ) biasanya mempunyai corak kepribadian depresif , yang ciri-cirinya antara lain sebagai berikut :

a. Pemurung, sukar untuk bisa senang, sukar untuk merasa bahagia b. Pesimis menghadapi masa depan

c. Memandang diri rendah

d. Mudah merasa bersalah dan berdosa e. Mudah mengalah

f. Enggan berbicara

g. Mudah merasa haru, sedih dan menangis h. Gerakan lamban, lemah lesu, kurang energik

i. Seringkali mengeluh sakit ini dan itu (keluhan psikomatik) j. Mudah tegang, agitatif, gelisah

k. Serba cemas, khawatir, takut l. Mudah tersinggung

m. Tidak ada kepercayaan diri

n. Merasa tidak mampu, merasa tidak berguna

o. Merasa selalu gagal dalam usaha, pekerjaan maupun study p. Suka menarik diri, pemalu dan pendiam

q. Lebih suka menyisihkan diri, tidak suka bergaul, pergaulan soaial amat terbatas

(26)

manakala yang bersangkutan mengalami gangguan di bidang fisik (somatik) maupun psikis sedemikian rupa sehingga mengganggu fungsi dalam kehidupannya sehari-hari baik dirumah, disekolah/kampus, di tempat kerja ataupun di pergaulan lingkungan sosialnya.

3. Gejala klinis depresi

Secara lengkap gejala klinis depresi adalah sebagai berikut :

a. Efek disforik, yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semnagat, merasa tidak berdaya

b. Perasaan bersalah, berdosa,penyesalan, c. Nafsu makan menurun

d. Berat badan menurun

e. Konsentrasi dan daya ingat menurun

f. Gangguan tidur ; insomnia (sukar/tidak dapat tidur) atau sebaliknya hipersomnia (terlalu banyak tidur). Gangguan ini sering kali disertai dengan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mmpi orang yang telah meninggal.

g. Agitasi atau retardasi paikomotor ( gaduh, gelisah atau lemah tak berdaya)

h. Hilangnya rasa senang, semangat dan minat,tidak suka lagi melakukan hobi, kreativitas menurun, produktivitas juga menurun.

i. Gangguan seksual (libido menurun)

(27)

4. Tingkat Depresi

Menurut Hadi (2004) Depresi dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Normal Grief Reaction (rasa sedih sebagai reaksi normal atas suatu kehilangan). Jenis ini juga disebut depresi exogenous (depresi reaktif). Depresi ini terjadi karena faktor dari luar dirinya umumnya sebagai reaksi dari kehilangan sesuatu atau seseorang. Misalnya : pensiun, kematian seseorang yang sangat dikasihi,dan sebagainya

b. Endogenous Depression. Penyebabnya datang dari dalam tetapi

penyebabnya belum jelas. Bisa karena gangguan hormon, gangguan kimia dalam otak,atau susunan syaraf. Sering datang secara bertahap (cyclical).

c. Neurotic Deppresion (depresi yang neurotik). Depresi pada tahap ini

Referensi

Dokumen terkait

Di bagian ini hukum internasional telah ada semenjak 4000 SM, hubungan yang mengikat terjadi antara setiap individu dan nations, namun pola dan bentuk interaksi yang dilakukan pada

Dalam kasus ideologi yang dimiliki Iran sendiri, yakni Syi’ah, perkembangan demokrasi yang dimiliki dalam pengambilan sikap sangat rendah serta cenderung

Dalam menyampaikan informasi, Sekolah TARUNA TERPADU BOGOR masih menggunakan cara yang manual, hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penulisan ilmiah mengenai Pembuatan

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Provinsi Jawa Tengah, oleh karenanya Pokja 3 ULP Provinsi

Kant or Pusat Tat a Usaha Universit as Gadjah M ada, Bulaksumur Universit as Gadjah M ada mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa Dana DIPA unt uk pelaksanaan kegiat an t

Berdasarkan tahapan dan jadwal lelang yang telah ditetapkan serta memperhatikan hasil evaluasi kualifikasi terhadap peserta yang lulus evaluasi dokumen penawaran,

Model-Model Pengajaran dan Pem belajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigm atis, J ogjakarta: Pustaka Pelajar.. Ibrahim dan Nana