• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA DAN JUMLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN KELUARGA DAN JUMLAH"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI MIKRO LANJUTAN

TUGAS INDIVIDU

Pengaruh Jumlah Pendapatan Keluarga dan Jumlah Anggota

Keluarga terhadap Sistem Pembelian Sepeda Motor yang

Dipilih

yuusufaramanda@yahoo.com

Oleh:

Nama: Yuusufa Ramanda Indra Asmara

Nim : 1206105022

Disajikan dalam Rangka Tugas Akhir

Mata Kuliah Ekonomi Mikro Lanjutan

Dosen pengampu : Dr. Ketut Djayastra, SE, SU

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang telah kita ketauhi sebelumnya, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa di negara Indonesia khususnya di Bali, dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk yang sangat signifikan dan terus mengalami kenaikan yang sangat pesat setiap waktunya. Kenaikan jumlah penduduk yang sangat pesat tersebut pasti akan diikuti dengan naiknya jumlah permintaan kebutuhan masyarakat akan barang-barang yang dibutuhkannya, antara lain barang kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Barang-barang tersebut yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini salah satunya adalah sepeda motor. Di zaman saat ini terlebih di kota-kota besar yang dimana masyarakatnya memiliki mobilitas yang sangat tinggi, sepeda motor bagi masyarakat sudahlah dianggap sebagai sebuah barang yang sangat vital dan wajib untuk dimiliki oleh setiap keluarga. Dengan sepeda motor, sebuah keluarga dapat melakukan aktifitas sehari-harinya dalam hal mobilitas, sehingga dengan fungsinya yang sangat penting tersebut, maka mau tidak mau sebuah keluarga dituntut untuk dapat memiliki agar dapat menunjang dan memudahkan anggota keluarganya dalam bepergian. Oleh karena itu permintaan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat pula.

(3)

dengan sistem pembelian kredit dapat menjangkau semua kalangan mulai dari kalangan bawah, menengah ataupun atas sehingga mereka dapat memiliki sepeda motor walaupun dengan dana yang sangat terbatas.

Dari uraian yang sudah disampaikan oleh penulis di atas, disini penulis tertarik dan bermaksud untuk menghubungkan keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor yang digunakan, dimana vaariabel ini adalah variabel terikatnya atau dependent variable(Y), sedangkan jumlah pendapatan yang dimiliki keluarga serta jumlah anggota keluarganya sendiri merupakan variabel bebasnya atau independent variable(X1, X2). Saya memilih variabel keputusan memilih sistem pembelian sepeda motor ini dimana seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa saat ini ada 2 macam sistem pembelian sepeda motor yang terdapat di masyarakat yakni kredit dan tunai. Kemudian menurut penulis variabel yang berkaitan erat memiliki hubungan dekat dan dapat mempengaruhi keputusan suatu keluarga dalam sistem pembelian sepeda motor tersebut adalah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga. Penulis merasa cocok untuk memilih variabel-variabel tersebut karena Pendapatan keluarga seperti yang kita tahu akan sangat memiliki pengaruh terhadap pengeluaran keluarga yang mana keputusan pembelian sepeda motor ini tidak lain merupakan bentuk dari pengeluaran sebuah keluarga. Sedangkan jumlah anggota keluarga sendiri juga sangat berperan dan memiliki andil dalam keluarga untuk membuat keputusan memilih sisem pembelian sepeda motor.

Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan jumlah angota keluarga terhadap keputusan keluarga untuk memiih sistem pembelian motor yang diinginkannya, penulis menggunakan data dalam bentuk tabel. Diharapkan dari penggunaan data dalam bentuk tabel dapat mempermudah penulis untuk mengkaji data dan memperoleh data yang benar yang diambil dari sumber yang terpercaya.

(4)

NO NAMA SISTEM PEMBELIAN MOTOR (Y) PENDAPATAN KELUARGA (X1) JUMLAH ANGGOTA KELUARGA (X2)

KELUARGA (0="kredit" ; 1="tunai") (dalam ribuan rupiah) (dalam satuan orang)

1 Ogi 0 2500 5

2 Syarif 0 3400 6

3 Widi 0 2000 6

4 Cintya 0 2000 5

5 Komang 0 2000 4

6 Deddy 0 2000 5

7 Fitria 0 1200 3

8 Yuni 0 5000 5

9 Sri Mulyani 1 3000 4

10 Mulya 1 7000 4

11 Bunga 1 6000 7

12 Wahidah Ayu 1 5000 5

13 Danendra 1 40000 4

14 Gung Dipta 1 6000 4

15 Yossi 0 1700 6

16 Septian 1 3500 4

17 Dewi Utami 1 5000 4

18 Gung Yudha 1 5500 4

19 Wedha 1 4000 4

20 Septi 1 1500 3

21 Herni 1 4000 4

22 Ledy 0 3500 5

23 Dede 1 1500 3

24 Ari Luwihadi 1 3000 4

25 Finkayana 1 3400 4

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh dan hubungan antara pendapatan keluarga dengan keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor secara parsial?

2. Bagaimana pengaruh dan hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor secara parsial ? 3. Bagaimana pengaruh dan hubungan pendapatan keluarga dan jumlah anggota

keluarga terhadap keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor secara simultan (serempak)?

C. Tujuan Penulisan

1. Menganalisis pengaruh dan hubungan antara pendapatan keluarga dengan keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor secara parsial

2. Menganalisis pengaruh dan hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian sepeda motor secara parsial 3. Menganalisis pengaruh hubungan pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

Konsep Kredit

Mungkin hampir secara keseluruhan di antara kita, sudah pernah mendengar kata "kredit",karena memang kata "kredit" ini sudah sangat umum di masyarakat. Mau beli panci dengan cara mencicil berarti berhubungan dengan kredit. Mau membeli rumah dengan cara mencicil berarti berhubungan dengan kredit. Mau beli motor dengan cara mencicil berarti berhubungan dengan kredit dan pembelian barang lainnya dengan cara mencicil berarti berhubungan dengan kredit. Apa yang dimaksud dengan kredit?

Para ahli telah mengemukakan pendapatnya sehubungan dengan pengertian kredit, antara lain sebagai berikut :

1. Hasibuan (2009) mengatakan bahwa pengertian kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dbayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

2. Kasmir (2008) mengatakan bahwa pengertian kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang.

3. Muljono (2007) mengatakan bahwa pengertian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu perjanjian pembayarannya akan ditangguhkan pada jangka waktu yang telah disepakati.

(7)

Konsep Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga

yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perorangan dalam rumah

tangga. Pendapatan adalah penerimaan tingkat hidup dalam satuan rupiah yang dapat

dinikmati seorang individu atau keluarga yang didasarkan atas penghasilannya atau

sumber-sumber pendapatan lain. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk

atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun

tahunan. (Sukirno, 2006:47)

 Klasifikasi Pendapatan

Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain:

1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara.

2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel.

3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun.

(8)

penghasilan dari berbagai macam mata pekerjaan, seperti pegawai negeri, wiraswasta, petani, pengusaha dan pengrajin.

Konsep Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga.Semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga. Sehingga dalam keluarga yang jumlah anggotanya banyak, akan diikuti oleh banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi. Semakin besar ukuran rumah tangga berarti semakin banyak anggota rumahtangga yang pada akhirnya akan semakin berat beban rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Demikian pula jumlah anak yang tertanggung dalam keluarga dan anggota-anggota keluarga yang cacat maupun lanjut usia akan berdampak pada besar kecilnya pengeluaran suatu keluarga. Mereka tidak bisa menanggung biaya hidupnya sendiri sehingga mereka bergantung pada kepala keluarga dan istrinya. Anak-anak yang belum dewasa perlu di bantu biaya pendidikan, kesehatan, dan biaya hidup lainnya.

Menurut Mantra (2003) yang termasuk jumlah anggota keluarga adalah seluruh jumlah anggota keluarga rumah tangga yang tinggal dan makan dari satu dapur dengan kelompok penduduk yang sudah termasuk dalam kelompok tenaga kerja.Kelompok yang dimaksud makan dari satu dapur adalah bila pengurus kebutuhan sehari-hari dikelola bersama- sama menjadi satu. Jadi, yang termasuk dalam jumlah anggota keluarga adalah mereka yang belum bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena belum bekerja (dalam umur non produktif) sehingga membutuhkan bantuan orang lain (dalam hal ini orang tua).

Hubungan Pendapatan dengan Sistem Pembelian Sepeda Motor

(9)

kredit. Produk yang diminati adalah tipe bebek dan matic. Hanya sedikit konsumen yang membeli secara kredit di segmen sepeda motor sport terutama kelas 400cc dikarenakan harganya yang relatif mahal yang biasanya hanya dibeli oleh konsumen yang berpendapatan tinggi. Adapun faedah dalam membeli sepeda motor secara kredit, yakni meringankan daya beli konsumen yang artinya lebih banyak kepada unsure keringanan dalam penyediaan uang muka dan besaran cicilan per bulan. Jadi pada dasarnya kebutuhan akan sepeda motor akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan makin pesatnya pertumbuhan kendaraan di negara ini. Pembelian sepeda motor secara kredit adalah solusi yang tepat untuk memiliki sepeda motor meskipun hanya memiliki dana yang sangat minim. Konsumen dapat menyicilnya setiap bulan dengan bunga yang ringan dan menurut saya menyicil per bulan itu tidak berasa sehingga sangat dapat membantu kita.

Pembelian secara kredit juga mempunyai keuntungan diantaranya kita tidak harus memiliki uang dalam jumlah banyak untuk mendapatkan motor. Banyaknya pilihan produk motor akan menambah minat dari konsumen untuk membelinya sehingga dengan dana terbatas sedangkan hasrat untuk memiliki sepeda motor sangat tinggi maka terjadilah pembelian motor secara kredit. Jadi pada dasarnya kebutuhan akan alat transportasi pribadi akan terus mengalami kenaikan. Tetapi hal ini tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan yang dimiliki oleh masyrakat pada umumnya yang mana pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.

Dengan terbatasnya dana yang dimiliki oleh masyarakat,maka munculah program pembelian secara kredit yang ditawarkan oleh pihak swasta atau pihak leasing.Keuntungan dalam melakukan pembelian secara kredit, kita tidak harus memiliki uang dalam jumlah tunai untuk memiliki motor.Alat transportasi pribadi bukanlah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Tetapi peningkatan kebutuhan setiap individu akan alat transportasi pribadi terus meningkat karena seiring dengan perkembangan zaman.Namun hal ini tidak seimbang dengan peningkatan pendapatan masyarakat pada umumnya.

(10)

adalah faktor yang menjadi hal utama konsumen melakukan pembelian secara kredit. Konsumen menginginkan untuk memiliki kendaraan tetapi tidak memiliki cukup dana tunai untuk membeli. Oleh karena itu dapat ditarik benang merah bahwa semakin tinggi pendapatan yang dimiliki dengan kata lain semakin tingi dana yang dimiliki maka suatu keluarga memungkinkan dapat melakukan pembelian yang nilainya lebih besar contohnya sistem pembelian tunai dibandingkan dengan keluarga yang pendapatannya rendah.

Selain itu ada juga konsumen yang memang tergolong memiliki pendapatan yang cukup untuk melakukan pembelian secara tunai, tetapi memilih kredit karena ada kebutuhan lain yang harus di penuhi. Terkait dengan biaya maka kebanyakan konsumen melakukan pembelian secara kredit adalah konsumen yang tergolong mempunyai pendapatan kelas menengah. Selain itu disini pembelian sepeda motor merupakan jenis konsumsi dan termasuk pengeluaran, sehingga dapat dihubungkan dengan teori konsumsi. Dalam ilmu ekonomi, konsumsi diartikan sebagai semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengeluaran konsumsi dilakukan dengan maksud untuk mempertahankan taraf hidup. Pada tingkat pendapatan rendah, pengeluaran konsumsi pertama-tama dibelanjakan untuk kebutuhan-kebutuhan pokok guna memenuhi kebutuhan jasmani. Konsumsi pangan adalah terpenting, karena pangan merupakan jenis barang utama untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Akan tetapi terdapat berbagai macam barang konsumsi (termasuk sandang, perumahan, bahan bakar dan sebagainya) yang dapat dianggap sebagai kebutuhan untuk menyelenggarakan rumah tangga. Keanekaragamannya tergantung pada tingkat pendapatan rumah tangga. Tingkat pendapatan yang berbeda-beda mengakibatkan perbedaan taraf konsumsi.

(11)

Teori Engel’s yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga semakin rendah persentasi pengeluaran untuk konsumsi makanan (Sumarwan, 1993). Berdasarkan teori klasik ini, maka keluarga bisa dikatakan lebih sejahtera bila persentasi pengeluaran untuk makanan jauh lebih kecil dari persentasi pengeluaran untuk bukan makanan. Artinya proporsi alokasi pengeluaran untuk pangan akan semakin kecil dengan bertambahnya pendapatan keluarga, karena sebagian besar dari pendapatan tersebut dialokasikan pada kebutuhan non pangan.

Hubungan Jumlah Anggota Keluarga terhadap Sistem Pembelian Sepeda Motor

Sama seperti di atas, pembelian sepeda motor merupakan termasuk bentuk konsumsi atau pengeluaran. Semakin banyak jumlah keluarga maka dapat diartikan bahwa semakin besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jumlah anggota keluarga atau ukuran keluarga juga mempengaruhi pola konsumsi. Hasil Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 1989 membuktikan bahwa semakin besar jumlah anggota keluarga semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk makanan dari pada untuk bukan makanan. Ini berarti semakin kecil jumlah anggota keluarga, semakin kecil pula bagian pendapatan untuk kebutuhan makanan (Sumarwan, 1993). Selebihnya, keluarga akan mengalokasikan sisa pendapatannya untuk konsumsi bukan makanan. Dengan demikian, keluarga dengan jumlah anggota sedikit relatif lebih sejahtera dari keluarga dengan jumlah anggota besar.

(12)

2.2 KERANGKA PENELITIAN

Kerangka ini adalah konsep untuk mengungkapkan dan menentukan

persepsi dan keterkaitan antara variable yang akan diteliti diuraikan dengan

kajian teori diatas. Mengacu pada teori yang ada, maka garis besar penelitian ini

yaitu melihat pengaruh antara pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga

terhadap keputusan sistem pembelian sepeda motor melalui proses analisis data.

Sebagaimana dapat dilihat dari bagan di bawah ini:

PPPENDAPATAN

KELUARGA (X1)

JUMLAH ANGGOTA KELUARGA (X2)

KEPUTUSAN SISTEM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR

(13)

BAB III

METODELOGI

A. Jenis Data

Jenis data yag digunakan adalah jenis data primer.

B. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh adalah berasal dari kuisioner dan wawancara yang

penullis lakukan terhadap para responden. Responden berasal dari keluarga dari para

mahasiswa dan mahasiswi yang berada di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana. Sedangkan untuk penjelasan mengenai teori yang mendukung

variabel-variabel yang penulis tetapkan dalam model, diperoleh dari internet, seperti

pada website website resmi yang berisikan materi materi untuk menunjang paper ini

dan sumber data lain yang digunakan adalah buku.

C. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan adalah berupa kualitatif dan tabel. Hal tersebut digunakan agar penulis lebih mudah dalam membagi data dari sekian banyak data,karena awal untuk menghubungkan dua variabel atau lebih harus membagi data itu terlebih dahulu. Selain itu, penulis juga menggunakan rumus analisis regresi. Regresi yang digunakan dalam model ini adalah jenis Regresi Binary Logistic. Bentuk rumusan matematik dari analisis regresi dengan variabel terikat yang dihitung dengan menggunakan regresi logistik dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (bebas) yaitu pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap variabel dependen (terikat) yaitu keputusan sistem pembelian sepeda motor adalah sebagai berikut:

= 5,221 + 0.002X1 –2,673X2

(14)

= Sistem Pembelian Sepeda Motor. 0 untuk responden yang menggunakan

sistem kredit dan 1 untuk responden yang menggunakan sistem tunai

X1 = Pendapatan Keluarga

X2 = Jumlah Anggota Keluarga

Teknik estimasi variabel dependen (terikat) yang melandasi analisis regresi disebut ordinary least squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.

3. Uji Hipotesis

Pendekatan yang diperlukan dalam pengujian variabel-variabel yang mempengaruhi yaitu jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga adalah uji signifikan. Signifikan secara umum merupakan suatu prosedur untuk memeriksa benar atau tidaknya suatu hipotesis nol.

a. Uji F digunakan untuk melihat signifikansi secara statistik pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.

1) H0: b1-b2 = 0

Tidak ada pengaruh secara simultan variabel independen (jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota anggota) terhadap variabel dependen (sistem pembelian sepeda motor).

H1: b1-b2

0

Ada pengaruh secara simultan variabel independen (jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga) terhadap variabel dependen (sistem pembelian sepeda motor).

2)

= 0,05

3) - Signifikansi F ≤ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya

(15)

- Jika signifikansi F 0,05, maka H˃ 0 ditolak dan H1 diterima, artinya

ada pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Uji t digunakan untuk melihat kuat atau tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

1) H0 : bi = 0

Tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen (jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga) terhadap variabel dependen (sistem pembelian sepeda motor).

H1: bi

0

Ada pengaruh secara parsial variabel independen (jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga) terhadap variabel dependen (sistem pembelian sepeda motor).

2) α = 0,05

3) – Jika signifikansi t >0,05, maka H0 diterima, dan H1 ditolak yang artinya

tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

- Jika Signifikansi t < 0,05, maka H0, ditolak dan H1 diterima yang artinya

ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.

BAB IV

(16)

4.1 Hasil Regresi dan Laporan Regresi

Table Hasil Regresi Logistik Responden dengan Sistem Pembelian Sepeda Motor

Variables in the Equation

,002 ,001 4,784 1 ,029 1,002 -2,673 1,226 4,754 1 ,029 ,069 5,221 2,942 3,150 1 ,076 185,154 X1

X2 Constant Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: X1, X2. a.

Persamaan Regresi:

= 5,221 + 0,002X1 –2,673X2

Sb = (2,942) (0,001) (1,226)

t = (1,774) (2,187) (2,180)

Sig = (0,076) (0,029) (0,029)

R2 = 0,735 F = 20,251

Interpretasi Persamaan Regresi Logistik

Interpretasi koefisien persamaan regresi logistik sebagai berikut:

0 = 5,221

Koefisien 0 senilai 5,221 menandakan bahwa apabila menganggap variabel lain

bernilai konstan, secara rata-rata nilai logit akan meningkat sebesar 5,221. Ini berarti, apabila variabel lain dianggap konstan, maka probabilitas keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian tunai sepeda motor meningkat sebesar 0,99 atau 99 persen

(17)

1 = 0,002

Koefisien 1 senilai 0.002 menandakan bahwa apabila menganggap variabel lain

bernilai konstan, serta setiap kenaikan pendapatan, secara rata-rata menyebabkan nilai logit akan meningkat sebesar 0.002. Ini berarti, apabila meningkatnya pendapatan keluarga, maka probabilitas keputusan keluarga untuk memilih sistem pembelian tunai

sepeda motor adalah meningkat sebesar 0,50 atau 50 persen ( ).

2 = -2,673

menurun sebesar0,49 atau 49 persen ( ).

Interpretasi Koefisien Determinasi:

Estimation terminated at iteration number 9 because parameter estimates changed by less than ,001. a.

(18)

Keluarga. Sedangkan sisanya sebesar 26,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

Uji Serempak Variabel bebas

Omnibus Tests of Model Coefficients

20,251 2 ,000 20,251 2 ,000 20,251 2 ,000 Step

Block Model Step 1

Chi-square df Sig.

1. Formula Hipotesis

H0 : b1-b2 = 0 : Tidak ada pengaruh signifikan secara simultan antara

jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap variabel sistem pembelian sepeda motor

H1: b1-b2

0 : Ada pengaruh signifikan secara simultan antara jumlah

pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap variabel sistem pembelian sepeda motor

2. Level Of Significant= α=5%=0,05

df: k-1= 3-1= 2

n-k= 26-3= 23

f table =3,422

f hitung =20,251

2. Kriteria Pengujian

(19)

F Hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima

3. Kesimpulan

Oleh karena nilai f hitung = 20,251 nilai f table= 3,422 maka H˃ 0 ditolak. Ini berarti

menandakan bahwa ada pengaruh signifikan secara simultan antara jumlah pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga terhadap variabel sistem pembelian sepeda motor

Variable(s) entered on step 1: X1, X2. a.

(20)

6. Kriteria Pengujian

H0 diterima apabila t hitung ≤ t table

H0 ditolak apabila t hitung t table ˃

7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung = 2,187 > t table = 1,714 maka H0 ditolak. Hal ini berarti

menandakan bahwa jumlah pendapatan keluarga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap keputusan sistem pembelian sepeda motor

- Uji t Variabel Jumlah Anggota Keluarga (X2) 1. Formula Hipotesis

o H0 : Jumlah Anggota Keluarga Tidak Berpengaruh Signifikan secara parsial terhadap

Keputusan Sistem Pembelian Sepeda Motor

o H1 : Jumlah Anggota Keluarga Berpengaruh Signifikan secara parsial terhadap

Keputusan Sistem Pembelian Sepeda Motor

2. Level Of Significant= α=5%=0,05 df=N-k=26-3=23

t table=1,714 Wald Statistic= 4,754

t=

t= 2,180

3. Kriteria Pengujian

H0 diterima apabila t hitung ≤ t table

H0 ditolak apabila t hitung t table ˃

4. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung = 2,180 nilai t table =1,714 , maka H˃ 0 ditolak. Hal ini

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan yang sudah disampaikan di atas, kesimpulannya adalah bahwa teori yang mengatakan bahwa jumlah uang beredar dan inflasi memiliki hubungan yang positif memang benar dan sudah terbukti. Akan tetapi, di dua tahun yang berbeda yakni tahun 1999 dan 2002 teori tersebut tidak berlaku.

Tidak berlakunya teori tersebut dikarenakan ada faktor-faktor yang sudah dibahas sebelumnya seperti adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan output atau produksi para pengusaha dan masih banyak lagi.

Pada dasarnya, jumlah uang yang beredar mempengaruhi tingkat inflasi dan memiliki hubungan yang positif. Jika jumlah uang meningkat, maka tingkat inflasi akan meningkat pula, begitu juga sebaliknya.

B. REKOMENDASI

Semakin besar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka inflasi juga akan meningkat. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah harus memperhitungkan atau memperkirakan akan timbulnya inflasi yang bakal terjadi bila ingin mengadakan penambahan pencetakan uang baru, karena pencetakan uang baru yang terlalu besar akan mengakibatkan goncangnya perekonomian

(22)

asal jumlah uang yang beredar dikurangi maka dengan sendirinya inflasi akan hilang dan harga akan kembali pada tingkat yang wajar.

REFERENSI

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi

Sedangkan pada sampel B terjadi perubahan warna menjadi jingga yang sama dengan perubahan pada kontrol positif karena kedua senyawa adalah sama memiliki amin aromatik. 

Dalam kegiatan promosi dan preventif, , kelemahan yang masih dihadapi adalah belum terstrukturnya program promotif dan preventif yang belum bersifat nasional,

sekunder sama dengan tegangan induksi masing – masing lilitan pada primer. Tegangan yang menginduksikan sendiri pada tiap – tiap lilitan primer

Penelitian mengenai tingkat kepedulian dan self ejjlcac_v mahasiswa Universitas Terbuka terhadap e-Learning bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tingkat

orang ahli terhadap 14 indikator Kemampuan Komunikasi dan Koneksi Matematis yang diamati dari 10 bab yang ada pada buku ajar Statistika yang disusun, selanjutnya dilakukan

Dengan menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang telah dikemukakan, oleh karena itu jangkauan penelitian dipusatkan pada pengaruh Kompetensi

2.7 Analisi Idiom dalam Bahasa Arab 2.8 Perubahan Makna Leksikal Kata Kerja Bahasa Indonesia dari Bahasa Arab 2.9 Analisis Kritis 2.9.1 Bahagian Pertama: Perbandingan Kolokasi